15
 mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

mikrobiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikrobiologi

Citation preview

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    1/14

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    1 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    2/14

    y

    dihasilkan oleh perpaduan antara teori dan Praktik (Jawetz, etc. 2001), dalam hal ini

    mikrobiologi merupakan ilmu yang mendalami mikroorganisme untuk penerapannya

    dalam kehidupan agar ditemukan cara-cara terbaik dalam penyelesaian masalah-

    masalah yang timbul dalam kehidupan dalam hal ini semakin banyaknya penyakit

    yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan kuman yang menyebabkan semakin

    kompleksnya permasalahan yang menyangkut mikroorganisme. Namun, selain

    akibat yang tidak menguntungkan tersebut banyak mikroorganisme yang dapat

    dimanfaatkan misalnya fermentasi.

    Untuk mempelajari seluk beluk tentang mikroorganisme ini, tentunya

    menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mendapatkan informasi ilmiah

    mengenai mikroorganisme baik sifat dan karakteristiknya. Untuk itu tentu

    diperlukan peralatan untuk menunjang kegiatan tersebut. Sehingga pengenalan akan

    alat-alat laboratorium mikrobiologi beserta teknik/cara penggunaan alat-alat mutlak

    diperlukan. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi harus bebas

    dari kontaminan baik bakteri, virus mapun jamur atau dalamkeadaan steril.

    Pengetahuan tentang cara- cara atau teknik sterilisasi mutlak diperlukan mengingat

    alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki karakteristik

    yang berbeda-beda yang tentunya akan membedakan pula teknik sterilisasinya.

    Untuk mendapatkan informasi ilmiah dari mikroorganisme seringkali kita

    perlu menumbuhkannya terlebih dahulu. Penumbuhan mikroorganisme tersebut

    tentunya memerlukan media yang tepat. Media pertumbuhan mikroorganisme

    merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat makanan (nutrien) untuk

    menumbuhkan jasad renik di atas atau di dalamnya. Dengan media pertumbuhan itu

    juga dapat dipelajari aktivitasnya dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi

    pada media. Media pertumbuhan juga dapat membantu dalam melakukan isolasi

    jasad renik.

    Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat

    mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.

    Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek

    yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan

    scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang

    terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini

    disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat

    oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur

    mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang

    dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis

    mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua

    dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).

    Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi

    mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

    Perbesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop adalah hasil kerja dua sistem

    lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif yang terdekat dengan

    spesimen, dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan

    mata. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan

    bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata

    tersebut, pada gilirannya, diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan pada

    mikroskop

    Pada mikroskop cahaya atau mikroskop monokuler mempunyai perbesaran

    maksimum 1000 kali. Mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan

    tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa

    yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa okuler bisa berbentuk lensa

    tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat

    tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    2 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    3/14

    y

    tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem

    lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan

    lensa-lensa mikroskop yang lain.

    1.2Tujuan Praktikum

    Mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis mikroskop yang sering digunakan dalam

    kerja laboratorium

    Mahasiswa mampu menyiapkan dan mengoperasikan mikroskop optic cermin

    maupun listrik sesuai dengan prosedur.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri ataslensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan

    perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali,mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yangada sekarang (Purba, 1999).

    Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensacembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekatdengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang

    berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagangputar (Volk, 1984).Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca

    pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yangakan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yangmembentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat padatitik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I

    Mikroskop adalah instrument yang paling banyak digunakan dan paling

    bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran

    sehingga memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur yang tak tampak

    dengan mata telanjang. Mikroskopmemungkinkan perbesaran dalam kisaran luas

    dari seratus kali sampai ratusan ribu kali.

    Kedua kategori mikroskop yang ada ialah mikroskop cahaya (atau optis) dan

    mikroskop electron. Keduanya berbeda dalam prinsip yang mendasari perbesaran.

    Mikroskop cahaya yang kesemuanya menggunakan system lensa optis, mencakup

    mikroskop :

    1) Mikroskop medan-terang

    2) Mikroskop medan-gelap

    3) Mikroskop fluoresensi

    4) Mikroskop kontras-fase

    Mikroskop electron menggunakan berkas electron sebagai pengganti

    gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar. (Gerhadt, P.1980)

    Tipe-tipe mikroskopi digunakan untuk penelitian. Untuk prosedur dalam

    laboratorium mikrobiologi diagnostic, dan untuk tujuan-tujuan khusus lainnya.

    Setiaptipe terutama berguna untuk pemeriksaan beberapa cirri morfologi khusus, dan

    dipaparkan sebagai berikut.

    1. Mikroskopi Medan Terang

    Dalam mikroskop medan-terang, daerah yang diamati diterangi dengan

    benderang sehingga objek yang ditelaah tampak lebih gelap dar i latar belakangnya.

    Perbesaran maksimum 1,000-2,000. Pada waktu pengamatan, bakteri biasanya

    diwarnai dan menampakkan warna zat pewarnanya. Mikroskopi ini biasanya

    digunakan untuk bakteri, khamir, kapang, algae, dan protozoa.

    2. Mikroskopi Medan Gelap

    Mikroskopi medan-gelap diperoleh dari macam mikroskop yang sama seperti

    yang digunakan untuk mikroskopi medan-terang, kecuali bahwa alat itu dilengkapi

    dengan kondensor medan gelap dan suatu objektif ber-NA rendah. Perbesaran

    maksimum 1,000-2,000 dan tidak diwarnai karena bercahaya.

    3. Mikroskopi Fluoresensi

    Mikroskopi fluoresensi digunakan untuk memeriksa specimen yang telah

    diwarnai denganzat pewarna fluorokom sehingga memungkinkan identifikasi

    mikroorganisme dengan cepat. Perbesaran maksimum 1,000-2,000 dan cerah serta

    berwarna sehingga dapat membantu identifikasi mikroorganismenya.4. Mikroskopi Kontras Fase

    Mikroskopi kontras fase adalah suatu tipe mikroskopi cahaya yang

    memungkinkan kontras yang lebih besar antara substansi dengan berbagai ketebalan

    atau berbagai indek bias. Perbesaran maksimum yaitu 1,000-2,000 dengan specimen

    derajat kegelapan dan digunakan untuk pemeriksaan struktur selular pada sel hidup

    mikroorganisme berukuran besar, contohnya khamir, algae, protozoa, dan beberapa

    bakteri.

    5. Mikroskopi Elektron

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    3 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    4/14

    y

    Mikroskopi electron memberikan perbesaran berguna yang jauh lebih besar

    daripada yang mungkin diperoleh dengan mikroskopi cahaya. Perbesaran maksimum

    200.000-400.000 dengan specimen cerah pada layar fluoresen dan digunakan untuk

    objek kecil, contohnya virus dan struktur ultra sel microbe. (Wilson,M.B.1976)

    BAB III

    ALAT DAN BAHAN

    3.1 ALAT

    Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

    -Mikroskop Optik Lampu Listrik

    3.2 CARA KERJA

    Mikroskop Optik Cermin Pantul

    Prosedur Kerja

    Cermin pada mikroskop diarahkan ke sumber cahaya sedemikian rupa sehingga

    pantulan cahaya tepat jatuh melalui lubang diafragma kondensor.

    Lensa objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan

    seporos dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.

    Lensa-lensa diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastika

    kebersihan lensa maupun intensitas cahaya yang masuk.

    Jika terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan

    lap lunak yang tidak mudah terlepas bahan seratnya.. Jika intensitas cahaya tidak

    sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafrgmanya

    diubah.

    Preparat atau specimen dipasang diatas meja benda dan objek diletakkan tepat

    diatas lubang meja benda serta tersorot cahaya dari cermin mikroskop.

    Tubus diturunkan dengan memutar sekrup pengatur tubus sampai lensa objektif

    pada kedudukan paling dekat dengan objek, dengan hati-hati agar lensa objektif

    tidak menabrak preparat.

    Preparat diamati melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke

    dalam mikroskop, sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan

    merata, dengan cara mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.

    Mikroskop Optik Lampu Listrik

    Prosedur Kerja

    Stecker dimasukkan ke sambungan listrik dan lampu dihidupkan dengan menekan

    kontak on.

    Lensa objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan

    seporos dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.

    Lensa-lensa diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastikan

    kebersihan lensa maupun intensitas cahaya yang masuk. Jika terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan

    lap yang lunak yang tidak mudah terlepas bahaya seratnya. Jika intensitas cahaya

    tidak sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang

    diafragmanya diubah.

    Preparat atau specimen dipasang di atas meja benda dan objek diletakkan tepat di

    atas lubang meja benda serta tersorot cahaya dari lampu listrik mikroskop.

    Meja benda dinaikkan dengan memutar sekrup pengatur sampai objek pada

    kedudukan yang paling dekat dengan lensa objektif, dengan hati-hati supaya preparat

    tidak menabrak lensa objektif.

    Preparat diamati melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke

    dalam mikroskop, sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan

    merata, dengan cara mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.

    Prosedur Operasi Mikroskop Stereo

    1. Letakkan spesimen / preparat di stage plate (5), jepit bila perlu.

    2. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutarZoom Control Knob(3)

    kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knob (4).

    3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putarZoom Control Knob(3) ke

    perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    4 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    5/14

    y

    Prosedur Operasi Autoklaf

    1. Sebelum melakukan sterilisasi, cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika

    air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas

    tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan

    karat.

    2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup

    harus dikendorkan.

    3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap

    yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih

    dahulu.

    4. Nyalakan autoklaf, dia tur timerdengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121C.

    5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan

    terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup

    (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak

    tekanan mencapai 2 atm.

    6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartmen turun

    hingga sama dengan tekanan udara dilingkungan (jarum pada peisure gauge

    menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan dikeluarkan isi

    autoklaf dengan hati-hati.

    Prosedur OperasiBiological Safety Cabinet

    1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai

    bekerja.

    2. Pastikan kaca penutup terkunci danpada posisi terendah.

    3. Nyalakan lampu neon dan blower.

    4. Biarkan selama 5 menit.

    5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70%.

    6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau desinfektan yang cocok dan

    biarkan menguap.

    7. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)

    karena memperbesar resiko kontaminan.

    8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC sedemikian rupa sehingga

    efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.

    9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan

    yang berbahan bakar gas.

    10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas

    kerja.

    11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC.

    12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% dan biarkan menguap lalu tanga

    ndibsuh dengan desinfektan.

    13. Matikan lampu neon dan blower.

    Prosedur Operasi Mikropipet (Micropippete) dan Tip

    1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan

    lancarnya mikropipet.

    2. Masukkan Tip bersih ke dalamNozzle / ujung mikropipet.

    3. Tekan Thumb Knobsampai hambatan pertama /first stop, jangan ditekan lebih ke

    dalam lagi.

    4. Masukkan Tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

    5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob

    maka cairan akan masuk kedalam Tip.

    6. Pindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang diingingkan.

    7. Tekan Thumb Knobsampai hambatan kedua / second stopatau tekan semaksimal

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    5 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    6/14

    y

    mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip.

    8. Jika ingin melepas tip, putar Thumb Knobsearah jarum jam dan ditekan maka tip

    akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang

    berfungsi mendorong tip keluar.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    NO GAMBAR MIKROSKOP FUNGSI

    1

    mikroskop monokuler cermin pantul Fungsi Mikroskop stereo

    adalah untuk mengamati

    benda-benda yang tidak terlalu

    kecil.

    2 Mikroskop biokuler lampu listrik

    Mikroskop cahaya adalah

    mikroskopyang digunakan

    dengan bantuan cahaya

    matahari dan mikroskop

    elektron adalah mikroskop

    yang digunakan dengan

    bantuan listrik.

    4.2 Pembahasan

    Mikroskopmerupakan alat yang digunakan untuk melihat benda yang

    sangat kecil yang tidak dapat dilihat atau diamati dengan mata telanjang.

    Berikut gambar mikroskop dan bagian-bagian pada mikroskop:

    LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi

    untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

    LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini

    membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh

    revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

    TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan

    menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

    MAKROMETER (PEMUTAR KASAR),makrometer berfungsi untuk menaik turunkan

    tabung mikroskop secara cepat.

    MIKROMETER (PEMUTAR HALUS),pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan

    menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada

    makrometer.

    REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan

    cara memutarnya.

    REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.

    Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek

    melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermindatar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang

    cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan

    cahaya.

    DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

    KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat

    ini dapat putar dan di naik turunkan.

    MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

    PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek

    agar tidak mudah bergeser.

    LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

    KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    6 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    7/14

    y

    SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya

    mikroskop.

    Dari bagian-bagian mikroskop tersebut memiliki fungsi dan cara perawatan

    yang berbeda-beda dan dari bagian-bagian alat tersebut suatu praktikum bisa berhasil

    atau tidaknya, seandainya terdapat kerusakan pada salah satu bagian-bagian

    mikroskop tersebut dapat mempengaruhi hasil kerja di laboratorium, jadi bagian-

    bagian tersebut saling berkesinambungan. Pada mikroskop terdapat beberapa jenis

    mikroskop yang memiliki ketajaman penelitian yang berbada-beda sesuai dengan

    kebutuhan.

    Mikroskopterdiri dari dua bagian, yaitu:

    1.Bagian mekanik

    Pada bagian mekanik terdiri dari:

    Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop.

    Pilar atau sendi inklinasi sebagai penghubung antara kaki dengan lengan

    mikroskop.

    Pengatur kondensor berfungsi untuk menarik turunkan kondensor.

    Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang

    diamati

    Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop.

    Engsel penggerak berfungsi sebagai penghubung lengan dengan kaki

    mikroskop

    Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.

    Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit

    preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.

    Tabung berfungsi menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.

    Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif.

    Sekrup pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung mikroskop

    secara cepat dari atas ke bawah.

    Sekrup pemutar halus berfungsi untuk menggerakkan tabung ke arah atas

    dan bawah secara lambat. Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan

    memutar pemutar kasar.

    2.Bagian optik

    Pada bagian optik terdiri dari:

    Dua buah cermin, yaitu sebuah cermin datar dan sebuah cermin cekung.

    Fungsi cermin adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkansinar pada objek yang diamati. Cermin datar untuk sumber cahaya yang

    cukup terang dan cermin cekung untuk sumber cahaya yang kurang terang

    .

    Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang

    dipantulkan cermin menuju ke mata.

    Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak

    pada revolver.

    Lensa okuler, ber

    A. Menyiapkan mikroskop.

    Keluarkan mikroskop dari kotaknya atau tempat menyimpannya di dalam lemari.

    Peganglah mikroskop itu dengan erat pada lengannya yaitu bagian yang

    melengkung, dengan satu tangan, sedang tangan yang lain pakailah untuk

    menyangga kaki mikroskop. Gunakanlah selalu cara ini apabila mengangkat

    mikroskop. Letakkan mikroskop dengan hati-hati di atas meja laboratorium,sedemikian hingga lengannya mengarah ke tempat duduk kita, sedangkan meja

    objek menghadap ke arah yang berlawanan. Letak kakinya jangan terlalu ke tepi

    meja, supaya mikroskop tidak jatuh.

    Mikroskop sangat penting dalam penelitian, khsusnya untuk melihat objek yang

    sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata, oleh karena itu alat ini di namakan

    Mikroskop. Diantara kita mungkin masih ada yang belum tahu cara penggunaan

    mikroskop yang baik dan benar. Nah, sebelum melakukan praktikum dengan

    menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut:

    1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan

    mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di

    hadapan pemakai !

    2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah

    berada pada posisi sa tu poros dengan lensa okuler yang ditandai

    bunyi klik pada revolver

    3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya

    masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat

    (lapang pandang).

    Cara Menggunakan Mikroskop Saat Praktikum

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    7 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    8/14

    y

    4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat

    dan jepit dengan penjepit obyek/benda!

    5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara

    memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk

    mempertajam putarlah pemutar halus !

    6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk

    memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X

    atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

    7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan

    simpan pada tempat yang tidak lembab.

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpuan

    Mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam praktikum mikrobiologi

    karena dalam praktikum mikrobiologi, kita selalu menggunakan alat ini untuk

    mengamati mikroorganisme yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop biasa, mikroskop medan gelap,

    mikroskop fase kontras, mikroskop ultraviolet dan mikroskop elektron dari kesemua

    mikroskop tersebut memiliki fungsi dan cara penggunaanya yang berbeda baik

    tingkat ketelitian maupun ukuran. Dengan mempelajari dan mengerti cara penggunaa

    mikroskopik ini, maka kita akan lebih mudah mempelajari pada praktikum

    berikutnya, karena tanpa ki ta mengetahui mikroskopi, maka kita akan semakin sulit

    mengerti pada praktikum yang selanjutnya.

    5.2 Saran

    Saya selaku praktikan menyarankan agar prosedur dalam penggunaan

    mikroskop baik mikroskop biasa, mikroskop medan gelap, mikroskop fase kontras,

    mikroskop ultraviolet dan mikroskop elektron dapat dijelaskan secara lebih rinci dan

    dengan menggunakan alatnya sendiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Purnomo, Bambang, 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.

    Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.

    Volk dan Wheeler. 1984.Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.Zaifbio, 2009. Pengertian mikroskop. zaifbio.wordpress.com/2009/10/30/mikroskop. Diakses tanggal

    29 september 2011, pukul 14.30 WIB.

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    8 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    9/14

    y

    BAB I

    Pendahuluan

    1.1 Dasar Teori

    Medium kultur merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrient (zat

    makanan pada tingkat sel) yang digunakan untuk menumbuhkan (kultivasi)

    mikroorganisme. Medium kultur dapat dibedakan berdasarkan atas susunankimianya, konsistensinya, maupun fungsinya. Supaya mikroorganisme tumbuh

    dengan baik, maka medium kultur harus mengandung semua nutrient yang

    diperlukan dalam keadaan seimbang, tidak mengandung zat-zat penghambat, dalam

    keadaan steril, mempunyai tekanan osmose yang sesuai, dan mempunyai keasaman

    (pH) yang sesuai pula.

    Pada prinsipnya medium dapat dibuat dari beberapa bahan bernutrien.

    Bahan-bahan yang bernutrien diekstraksi dengan air, sehingga melarutkan larutan

    nutrient. Agar-agar digunakan untuk memadatkan larutan nutrient bagi

    mikroorganisme yang membutuhkan medium padat dalam pertumbuhannya. Setelah

    bahan-bahan tercampur homogen, kemudian disaring dan diatur keasamannya.

    Bahan yang telah tercampur homogen dan diketahui keasamannya dimasukkan

    dalam gelas Erlenmeyer atau dalam tabung-tabung reaksi masing-masing sebanyak

    yang diperlukan dan disumbat rapat. Medium disterilkan sesuai dengan sifatnya.

    Medium yang tahan panas disterilkan dengan uap air panas yang bertekanan

    (otoklaf), sedangkan medium-medium cair yang tidak tahan panas disterilkan dengan

    penyaringan super halus (saringan bakteri) .

    1.2 Tujuan Praktikum

    Mahasiswa dapat membedakan resep beberapa medium yang berbeda.

    Mahasiswa mampu menyiapkan dan membuat medium berdasarkan resep yang

    ada.

    Mahasiswa mampu mensterilkan medium sehingga medium kultur siap dipakai.

    BAB II

    Tinjauan Pustaka

    Populasi mikroba di alam sekitar kita besar lagi kompleks. Beratus-ratus

    spesies berbagai mikroorganisme biasanya menghuni bermacam-macam bagian

    tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Mereka terdapat dalam

    jumlah yang luar biasa besarnya. Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan

    beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapt mengandung jutaan bakteri. Alam

    sekitar kita antara lain tanah, udara, air juga dihuni kumpulan mikroorganisme.

    Banyak dilakukan penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam

    berbagai habitat ini memerlukan teknik pemisahan populasi campuran yang rumit

    ini, atau biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni.

    Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel

    induk. (Gerhardt, 1980)

    Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrient yang disebut

    medium. Terdapat banyak sekali medium yang tersedia; macamnya yang dipakai

    bergantung kepada banyak factor, salah satu diantaranya adalah macam

    mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Contohnya pada medium PDA (Potato

    Dextrose Agar) yang berasal dari bahan berupa kentang dan NA (Nutrien Agar) yang

    berasal dari bahan agar-agar.

    Seperti yang telah kita ketahui, biakan ini dimanfaatkan untuk berbagai

    maksud di laboratorium-laboratorium mikrobiologi. Sebagai contoh, kultur

    mikroorganisme yang telah dikenal (biakan acuan) dari Pusat Pengawasan Penyakit

    digunakan para mikrobiologiwan di laboratorium klinik untuk menilai cara-cara

    kerja yang digunakan di sana.

    Banyak prosedur digunakan untuk mengawetkan dan memelihara biakan

    mikroorganisme. Metode yang dipilih bergantung pada keadaan yang bertalian

    dengan biakannya. Apakah biakan itu hanya perlu disimpan untuk waktu pendek

    (bebulan-bulan), ataukah ingin disimpan selama tak berhinga (beratus-ratus tahun).

    Untuk pemeliharaan jangka pendek, biakan dapat disimpan pada suhu lemari

    es (0-10C), sedangkan untuk pemeliharaan jangka panjang, disimpan dalam

    nitrogen cair pada suhu -196C. Atau, dapat juga didehidrasi dalam tabung selagi

    dibekukan dan ditutup rapat dalam ruangan hampa. Proses ini dinamakan liofilisasi.

    (Wilson, 1976)

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    9 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    10/14

    y

    BAB III

    Metodelogi

    3.1 Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA)

    Bahan dan Alat

    1) Bahan : Kentang 200 g, dextrose 20 g, tepung agar-agar 20 g, aquades 1000 ml, 10

    ml asam asetat 1%, 10 ml KOH 1%, 10 ml larutan NaCl 1% dan 10 ml Na2CO

    30.1

    %, 4 batang lakmus pH 1-14.

    2) Alat : 1 buah gelas piala 1000 ml, penangas, 1 batang pengaduk, 1 buah pisau, 1

    lembar kain saring, 1 buah corong 7,5 cm, 1 buah timbangan kapasitas skala 1 gram,

    2 buah gelas Erlenmeyer 250 ml, 20 buah tabung reaksi, otoklaf, 1 gelas piala 200

    ml, 1 pipet ukur 25 ml, 1 labu Erlenmeyer, 1 buah otoklaf.

    Prosedur Kerja

    1) Kentang dikupas dan dicuci lalu dipotong-potong kecil berukuran 0,5 cm3.

    2) Timbang potongan-potongan kentang seberat 200 g, kemudian rebus dengan 1000

    ml air bersih sampai mendidih.

    3) Ekstrak kentang (air rebusan) dipisahkan dengan kain saring.

    4) Ekstrak dipanaskan kembali, kemudian ditambahkan 20 g dektrose dan 20 g

    agar-agar sambil diaduk.

    5) Jika volumenya kurang dari 1000 ml perlu ditambahkan air lagi sampai volume

    1000 ml dan teru diaduk sampai agar-agarnya benar-benar homogen.

    6) Keasaman pH diukur, jika kurang dari 7 tambahkan KOH dan jika lebih dari 7

    tambahkan asam asetat.

    7) Medium dimasukkan ke dalam gelas erlenmayer 200 ml atau tabung-tabung reaksi

    sebanyak 12 ml atau 15 ml kemudian disumbat dengan kapas.

    8) Medium disterilkan dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121C 15 psi selama

    20-30 menit.

    9) Setelah sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 5 ml medium kultur diletakkan

    miring terhadap bidang horizontal dan dibiarkan sampai padat.

    10) Medium disimpan dalam tempat penyimpanan khusus.

    3.2 Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA)

    Bahan dan Alat

    1) Bahan : ekstrak daging 3 g, pepton 5 g, agar-agar 20 g, aquades 1000 ml.

    2) Alat : 1 buah gelas piala 1000 ml, 1 buah penangas, 1 batang pengaduk, 1 unit

    timbangan analis, 1 lembar kain saring, 1 buah corong, 2 buah gelas Erlenmeyer 250

    ml, 20 buah tabung reaksi, 200 g kapas, 1 unit otoklaf.

    Prosedur kerja

    1) Menyiapkan pepton 5 g, agar-agar 20 g dan ekstrak daging 3 g.

    2) Semua bahan dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambah air bersih sampai

    volumenya 1000 ml, kemudian dipanaskan sambil diaduk-aduk.

    3) Setelah homogen, diukur pH-nya, jika kurang dari 7 tambahkan basa dan jika lebih

    dari 7 tambahkan asam.

    4) Langkah selanjutnya sama dengan langkah 7 sampai 10 pada pembuatan PDA.

    BAB IV

    Hasil dan Pembahasan

    4.1. Analisis Prosedur

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    10 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    11/14

    y

    4.1.1. Pembuatan Media

    4.1.1.1. Media Agar Nutrient ( Nutrien Agar / NA)

    Nutrien agar bubuk dilarutkan sebanyak 23 gram dalam 1000 ml akuades,

    dipanaskan dengan penangas air hingga mendidih, diaduk terus hingga semua larut.

    Pemanasan dengan penangas air agar serbuk nutrient agar cepat larut dengan adanya

    panas yang dihasilkan dari penangas dan pengadukan dilakukan agar larutnya serbuk

    agar merata dan tidak terjadi gumpalan ataupu larutan agar menjadi hangus.

    Kemudian media dalam keadaan cair dimasukkan tabung reaksi, dibuat media tegak

    dan miring. Pemasukan agar pada tabung dalam keadaan cair bertujuan agar larutan

    agar yang dimasukkan belum mulai mengenyal, dapat menempati wadah dan

    terbentuk agar yang baik. Tabung disumbat dengan kapas, hal ini dilakukan agar

    media yang di dalam tabung tidak terkontaminasi oleh mikroba. Lalu, disterilkan

    dengan autoklaf pada suhu 1210

    C, tekanan 1 atm selama 15 menit. Pensterilan

    media agar ini dilakukan untuk membunuh mikroba yang berpotensi untuk

    mengkontaminasi. Agar miring, setelah disterilkan dimiringkan hingga beku.

    Kemiringan diatur dengan batas bawah kemiringan media 1 cm dari dasar tabung

    dan batas atas tidak lebih dari tinggi tabung reaksi. Kemiringan diatur untuk

    mempermudah pengkulturan mikroba, tapi tidak boleh terlalu mendekati mulut

    tabung untuk meminimalisir kontaminasi mikroba yang tidak diinginkan. Agar siap

    digunakan.

    Metode di atas menggunakan serbuk agar. Untuk pembuatan agar nutrientdengan cara konvensional adalah menambahkan komponen (agar 12g, pepton 5g,

    ekstrak daging 500 g) ditambahkan pada 1 L akuades, dicampur dengan diaduk dan

    dipanaskan. pembuatan agar ini dilakukan dengan pH 7,0 0,2 pada 25 C. Setelah

    larut, dimasukkan ke dalam tabung selama cair, disterilkan dengan dimasukkan

    autoklaf selama 15 menit pada 15 psi dengan suhu 1210C. dituangkan pada cawan

    petri yang steril.

    4.1.1.2 Media Agar Kentang Dekstrosa ( Potato Dextrose Agar / PDA )

    Agar kentang dekstrosa bubuk dilarutkan sebanyak 23 gram dalam 1000 ml

    akuades, dipanaskan dengan penangas air hingga mendidih, diaduk terus hingga

    semua larut. Pemanasan dengan penangas air agar serbuk agar kentang dekstrosa

    cepat larut dengan adanya panas yang dihasilkan dari penangas dan pengadukan

    dilakukan agar larutnya serbuk agar merata dan tidak terjadi gumpalan ataupu

    larutan agar menjadi hangus. Kemudian media dalam keadaan cair dimasukkan

    tabung reaksi, dibuat media tegak dan miring. Pemasukan agar pada tabung dalam

    keadaan cair bertujuan agar larutan agar yang dimasukkan belum mulai mengenyal,

    dapat menempati wadah dan terbentuk agar yang baik. Tabung disumbat dengan

    kapas, hal ini dilakukan agar media yang di dalam tabung tidak terkontaminasi oleh

    mikroba. Lalu, disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1210C, tekanan 1 atm selama

    15 menit. Pensterilan media agar ini dilakukan untuk membunuh mikroba yang

    berpotensi untuk mengkontaminasi. Agar miring, setelah disterilkan dimiringkan

    hingga beku. Kemiringan diatur dengan batas bawah kemiringan media 1 cm dari

    dasar tabung dan batas atas tidak lebih dari tinggi tabung reaksi. Kemiringan

    diatur untuk mempermudah pengkulturan mikroba, tapi tidak boleh terlalu

    mendekati mulut tabung untuk meminimalisir kontaminasi mikroba yang tidak

    diinginkan. Agar siap digunakan. Metode tersebut menggunakan serbuk agar. Dan

    untuk pembuatan agar kentang dekstrosa dengan cara konvensional adalah

    menambahkan komponen (Kentang infusi 4,0g (pemasukan dari 200 g kentang), D

    (+) glukosa 20.0g, agar-agar 15.0g) ditambahkan pada 1 L akuades, dicampur

    dengan diaduk dan dipanaskan. pembuatan agar ini dilakukan dengan pH 5.6 0,2

    pada 25 C. Setelah larut, dimasukkan ke dalam tabung selama cair, disterilkan

    dengan dimasukkan autoklaf selama 15 menit pada 15 psi dengan suhu 1210C.

    dituangkan pada cawan petri yang steril.

    4.2 Hasil Pengamatan

    No

    Nama Medium

    Kultur dan

    Kegunaan

    Resep Cara Membuat

    1 Potato Dextrose

    Agar (PDA)

    200 g kentang

    20 g dextrose

    20 g tepung

    agar-agar

    1000 ml aquades

    10 ml asam asetat 1

    %

    10 ml KOH 1 %

    10 ml larutan NaCl

    Kentang yang telah

    dikupas,dicuci dan

    dipotong-potong kecil

    hingga berukuran 0,5 cm3.

    Kemudian potongan

    kentang seberat 200 g

    ditimbang dan setelah itu

    direbus dengan 1000 ml air

    bersih sampai mendidih.

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    11 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    12/14

    y

    1 %

    10 ml Na2CO

    30,1

    %

    4 batang lakmus

    pH 1-14

    Lalu, pisahkan ekstrak

    kentang (air rebusan)

    dengan kain saring dan

    ekstrak dipanaskan

    kembali. Setelah itu

    tambahkan 20 g dektrose

    dan 20 g agar-agar sambil

    diaduk.

    Jika volume kurang dari

    1000 ml perlu ditambahkan

    air lagi sampai volume

    1000 mldan terus diaduk

    sampai agar-agarnya

    benar-benar homogen.

    Setelah itu, ukurlah

    keasaman pH (< 7, maka

    tambahkan KOH dan > 7

    tambahkan asam asetat).

    Masukkan medium

    kedalam gelas Erlenmeyer

    200 ml atau tabung reaksisebanyak 12 ml atau5 ml

    kemudian dengan kapas.

    Setelah itu, sterilkan

    dengan otoklaf pada suhu

    121C 15 psi selama 20-30

    menit.

    Setelah dilakukan

    sterilisasi, tabung-tabung

    reaksi yang berisi 5 ml

    medium kultur diletakkan

    miring terhadap bidang

    horizontal dan biarkan

    sampai padat dan

    simpanlah medium dalam

    penyimpanan khusus .

    2 Nutrien Agar (NA) Pepton 5 g

    Agar-agar 20 g

    Aquades 100ml

    Siapkan pepton 5 g,

    agar-agar 20 g,

    Setelah semua bahan

    dimasukkan ke dalam gelas

    piala dan ditambah air

    bersih sampai volumenya

    1000 ml dan panaskan

    sambil diaduk-aduk.

    Setelah larutan homogen,

    ukurlah pH-nya (jika < 7

    tambahkan basa dan jika >

    7 tambahkan asam).

    Setelah semuanya selesai,

    masukkan medium

    kedalamgelas Erlenmeyer

    200ml atau tabung reaksi

    sebanyak 12 ml atau 5 ml

    kemudian disumbat kapas.

    Setelah itu, sterilkan

    dengan otoklaf pada suhu

    121C 15 psi selama 20-30

    menit.

    Setelah dilakukan

    sterilisasi, tabung-tabung

    reaksi yang berisi 5 ml

    medium kultur diletakkanmiring terhadap bidang

    horizontal dan biarkan

    sampai padat dan

    simpanlah medium dalam

    penyimpanan khusus .

    4.3 Pembahasan

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    12 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    13/14

    y

    Pada percobaan dengan membuat medium kultur pada medium Potato

    Dextrose Agar (PDA) dan medium Nutrien Agar (NA) terdapat perbedaan pada

    resep dari masing-masing medium. Untuk medium PDA digunakan resep yang

    berupa bahan dengan berbagai ukuran. Bahan resep tersebut antara lain kentang 200

    g, dextrose 20 g, tepung agar-agar 20 g, aquades 1000 ml, 10 ml asam asetat 1%, 10

    ml KOH 1%, 10 ml larutan NaCl 1% dan 10 ml Na2CO

    30.1 %, 4 batang lakmus pH

    1-14.

    Setelah semua bahan tersedia, maka selanjutnya melakukan pembuatan

    medium PDA. Teknik membuat medium PDA ini, yaitu kentang yang telah

    dikupas,dicuci dan dipotong-potong kecil hingga berukuran 0,5 cm3. Kemudian

    potongan kentang seberat 200 g ditimbang dan setelah i tu direbus dengan 1000 ml

    air bersih sampai mendidih. Lalu, pisahkan ekstrak kentang (air rebusan) dengan

    kain saring dan ekstrak dipanaskan kembali. Setelah itu tambahkan 20 g dektrose

    dan 20 g agar-agar sambil diaduk. Jika volume kurang dari 1000 ml perlu

    ditambahkan air lagi sampai volume 1000 mldan terus diaduk sampai agar-agarnya

    benar-benar homogen. Setelah itu, ukurlah keasaman pH (< 7, maka tambahkan

    KOH dan > 7 tambahkan asam asetat). Masukkan medium kedalam gelas

    Erlenmeyer 200 ml atau tabung reaksi sebanyak 12 ml atau5 ml kemudian dengan

    kapas. Setelah itu, sterilkan dengan otoklaf pada suhu 121C 15 psi selama 20-30

    menit. Setelah dilakukan sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 5 ml medium

    kultur diletakkan miring terhadap bidang horizontal dan biarkan sampai padat dansimpanlah medium dalam penyimpanan khusus.

    Kemudian untuk percobaan pada medium Nutrien Agar (NA), kita

    menggunakan resep yang berbeda pada pembuatan medium sebelumnya, yaitu

    medium Potato Dextrose Agar (PDA). Pada pembuatan medium Nutrien Agar (NA)

    resepnya terdiri dari ekstrak daging 3 g, pepton 5 g, agar-agar 20 g, aquades 1000

    ml.

    Setelah resep yang ada telah terkumpul, maka selnjutnya adalah melakukan

    proses pembuatan medium Nutrien Agar (NA), yaitu Siapkan pepton 5 g, agar-agar

    20 g, dan 3 g ekstrak daging. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam gelas piala

    dan ditambah air bersih sampai volumenya 1000 ml dan panaskan sambil

    diaduk-aduk. Setelah larutan homogen, ukurlah pH-nya (jika < 7 tambahkan basa

    dan jika > 7 tambahkan asam). Setelah semuanya selesai, masukkan medium

    kedalam gelas Erlenmeyer 200ml atau tabung reaksi sebanyak 12 ml atau 5 ml

    kemudian disumbat kapas. Setelah itu, sterilkan dengan otoklaf pada suhu 121C 15

    psi selama 20-30 menit. Setelah dilakukan sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang

    berisi 5 ml medium kultur diletakkan miring terhadap bidang horizontal dan biarkan

    sampai padat dan simpanlah medium dalam penyimpanan khusus.

    Namun, terdapat kesamaan dalam pembuatan kedua medium ini dari cara

    pembuatan, yaitu pada saat melakukan medium cairnya. Hanya saja, medium PDA

    menggunakan agar-agar sedangkan medium Nutrien Agar (NA) tidak menggunakan

    agar-agar.

    V. Kesimpulan

    Dari hasil percobaan yang telah didapatkan pada teknik pembuatan medium

    kultur tenteng pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) dan medium Nutrien

    Agar (NA), maka dapat disimpulkan bahwa :

    Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium dengan menggunakan bahan nutrien.

    Terdapat banyaknya macam medium yang tersedia dan akan ditumbuhkan

    bergantung kepada banyak factor.

    Faktor-faktor tersebut salah satunya ialah macam mikroorganisme yang akan

    ditumbuhkan contohnya pada pembuatan medium PDA dan NA.

    Pada Nutrien Agar, kita dapat menginokulasi medium yang disebut inokulum

    sehingga sel-sel akan terpisah sendiri-sendiri.

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    13 of 14 05-May-14 8:30 AM

  • 5/19/2018 mikrobiologi

    14/14

    y

    mikrobiologi file:///D:/Mikrobiologi/mikrobiologi.html

    14 of 14 05 May 14 8:30 AM