130
KEMENTER1AN AGAMARI DlREKTORAT JENDERAL BIMBTNGAN MASYARAKf\T lSLAM DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT l'ARUN 20J3 510 PERSPEKTIF N MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKAN

MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

KEMENTER1ANAGAMARIDlREKTORAT JENDERAL BIMBTNGAN MASYARAKf\T lSLAM

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKATl'ARUN 20J3

510

PERSPEKTIF

N

MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RITIDAK DIPERJUAlBELlKAN

Page 2: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

KEMENTERIAN AGAMA RIDirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan ZakatTahun2013

Membangun PerspektifPENGELOlAAN

ZAKAT NASIONAL

Page 3: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

ii

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memindahkan sebagian atau seluruh isi

Buku ini ke dalam bentuk apapun tanpa izinPenulis/penerbit (all right reserved)

Dicetak Oleh :CV.Sejahtera Kita

JI. HosCokroaminoto No. 103 Ciledug- TangerangTelp. (021) 73451975

PenerbitDirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan Zakat

Cetakan Pertama, November 2013Ukuran : vi, 122 hlmn, 14.5 x 22 em

Tim Penyusun :Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan Zakat

ISBN: 978-979-19880-2-5

MEMBANGUN PERSPEKTIFPENGELOLAAN ZAKAT NASIONAl

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Perpustakaan Nasionallndonesia

Page 4: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

iii

Alhamdulillah, puji syukur kita sampaikan keharibaanAllah SWT yang dengan rahmat dan kasihNya kita semuamampu melaksanakan tugas ibadah sebagai khalifah dibumi. Dengan semangat ibadah itulah kini hadir buku zakat"Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional" ditangan Anda, yang insya Allah akan dapat membantumemberikan motivasi dan semangat kita dalam melanjutkantugas-tugas sosial keagamaan.

Dari waktu ke waktu geliat tentang ekonomi syariahyang menggelora secaraglobal mulai mendapat tempat barudi masyarakat sehingga turut menyulut kesadaranmasyarakat tentang pentingnya menggerakkan ekonomiumat secara syar'i. Dalam konteks zakat misalnya,pertumbuhan penunaian zakat mengalami peningkatan daritahun ke tahun, meskipun harus diakui pula bahwapeningkatan tersebut belum mampu mencapai dan meraihseluruh potensi zakat nasional.

Mengenai kebijakan di bidang pengelolaan zakat punharus diakui masih dalam tahap uji coba untuk mengukursejauhmana struktur politik merespon kebutuhan penunaianuntuk menunaikan dan mendayagunakan zakat demikepentingan publik yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukankerjasama yang baik dan nyata dalam bentuk sinergisberbagai kekuatan nasional yang menyeluruh oleh parapemangku kebijakan dalam bidang pengelolaan zakat.Dengan terbentuknya Baznassebagai salah satu kekuatanyang paling konkret dalam pengelolaan zakat, sertadidukung oleh kekuatan yang lain, maka keberadaan Baznasmenjadi corong utama dari berhasil atau tidaknyapengelolaan zakat di Indonesia. Orientasi dan harapan

KATAPENGANTAR

J

Page 5: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

iv

Drs. H. Hamka,M.AgNIP.:195712311979011004

Ttd.

Direktur PemberdayaanZakat

Jakarta, November 2013

mewujudkan masyarakat yang terbebas dari berbagaipenyakit sosial maupun amanah yang harus diemban olehlembagayang satu ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dalam penyelesaian buku ini, semoga Allah SWTmenjadikan amal shaleh bagi kita semua, amin yaa rabbal'alamin.

Kata Pengantar

Page 6: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

v

Bagian KetigaPERSPEKTIFPENGELOLAANZAKAT

YANG MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAANUMAT ISLAM

A. Zakat Sebagai Jaminan Keadilan Sosial dan Pember­dayaan Ekonomi Umat --- 90

B. Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Zakat SebagaiJaminan Keadilan Sosial dan Pemberdayaan EkonomiUmat ---107

Bagian KeduaKONSEPPENGELOLAANZAKAT

A. Potensi Zakat Nasional--- 33B. Proses Pengelolaan Zakat --- 35C. Pengelolaan Zakat dalam Akuntansi Islam --- 42D. Pengelolaan Zakat dalam Perspektif Undang-Undang

Zakat --- 75

Bagian PertamaKEDUDUKAN ZAKAT DALAM ISLAM

A. Zakat Sebagai Rukun Islam --- 1B. Tujuan dan Hikmah Zakat --- 14C. Sanksi Meninggalkan Kewajiban Zakat --- 23D. Regulasi Zakat di Indonesia --- 27

Kata Pengantar --- iiiDaftar lsi --- iv

DAFTAR 151

Page 7: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

vi

DAFTARPUSTAKA--- 116TIM PENYUSUN--- 122

C. Peran Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan ZakatSebagai Jaminan Keadilan Sosial dan PemberdayaanEkonomi Umat di Era OtonomiDaerah --- 113

Page 8: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

1

~..-(,,'~IIu i ~2'1''5 I?:IIi ~I;' '5;1 ~I i ~-j,~J t: yc-'.JJ 'Yf Y J ~J

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanfah zakat dan rukuklahbeserta orang-orang yang rukuk."

Alquran surat al-Taubah (9) ayat 103:~ ~ ".... .,; ... ,iI" J J" ...., />: .... ' (., ~.J.,'d ': b 1~ 1-_, I' . (":"" ':I_",;,j I - '.. "-,' I. ....Ib...." ~ ~J '"r; r-y-::.YJ ~~ ~ ~y ~

Terdapat beberapa ayat Alquran dan Hadits yangmenjelaskan bahwa zakat adalah ibadah wajib bagi umatIslam.

Alquran dan Hadisyang merupakan ajaran pokok agamaIslam, banyak menguraikan tentang perintah untukmenunaikan zakat, antara lain Alquran surat al-Baqarah (2)ayat 43:

A. ZAKAT SEBAGAI RUKUN ISLAM

KEDUDUKAN ZAKATDALAM ISLAM

Page 9: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

2

1 Ahmad Husnan, Zakat Menurut Sunnah dan Zakat menurutModel Baru, Jakarta: Pustaka AI-Kautsar, 1996, h. 22.

2 Ibid. h. 22-23.

Ijma sahabat yang sangat terkenal adalah tindakankhalifah Abu Bakar untuk memerangi orang-orang yangingkar membayar zakat. Tindakan Khalifah Abu Bakar initidak ditentang oleh sahabat-sahabat yang lain. Artinya adakesepakatan para sahabat sehinggadisebut ijma sahabat.'

Orang-orang yang ingkar atau tidak membayar zakatdiperangi karena dilakukan oleh suatu kelompok yangmemiliki kekuatan sehingga terjadi pertempuran. Berbedajika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentudidasarkansampai orang tersebut rnembavarnva.i

Para ulama juga sepakat bahwa zakat adalah wajib.Artinya barang siapayang mengingkari keparduannya berarti

Hadits dari Abdullah bin Umar radhivallahu 'anhumsebagaiberikut:

"Islam dibangun di atas lima pondasi; syahadatbahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah danMuhammad RasulAllah, menegakkan shalat, mengeluarkanzakot, haji dan puasa Ramadhan"

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, denganzakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dandoakanlah mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)ketenteraman jiwa bag; mereka. Dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui"

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat dalam Islam

Page 10: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

3

3 Wahbah al-Zuhaily, Zakat: Kajian Berbagai Mazhab, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2000, h. 90.

4 Didin Hafiduddin, Zakat do/am Peekonomian Modern, Jakarta:Gema Insani, 2000" h. 8-9.

dia kafir. Dan kalau sebelumnya ia seorang muslim, menurutkalanganulama adalah murtad."

Di dalam Alquran terdapat beberapa kata yangwalaupun mempunyai arti yang berbeda dengan zakat, akantapi kadangkala dipergunakan untuk menunjukkan maknazakat, yaitu infaq, sedekah, dan hak. Dipergunakannya kata­kata tersebut dengan maksud zakat karena memiliki kaitanyang sangat kuat dengan zakat. Zakat disebut infaq­sebagaimana yang terdapat dalam Alquran surat al-Taubahayat 34-karena hakikatnya zakat tersebut adalahpenyerahan harta untuk kebajikan-kebajikan yangdiperintahkan Allah Swt. Disebut sedekah-sebagaimanayang terdapat dalam Alquran surat al-Taubah ayat 60 dan130-karena memang salah satu tujuan utama zakat adalahmendekatkan diri (taqarrub) kepadaAllah Swt. Zakat disebuthak karena memang zakat itu merupakan ketetapan yangbersifat pasti dari Allah Swt. yang harus diberikan kepadamereka yang berhak menerimanya (mustahlk]."

Hadits dari Abdullah ibn Umar seperti yang dikutip diatas dijadikan sebagai landasan bahwa zakat adalah rukunIslam, yaitu rukun Islam yang ketiga. Sebagai rukun Islam,maka zakat adalah ibadah yang yang wajib. Artinya jikaibadah zakat tidak ditunaikan, maka ia berdosa. Sebaliknya,jika ibadah zakat ditunaikan ia akan mendapat pahala.Namun, karena ibadah zakat bukan hanya ibadah mahdhahatau ibadah vertikal, tapi juga ibadah sosial atau

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 11: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

4

5 AbuddinNata,Mengenal Hukum Zakat; In/aq/Sedekah,Jakarta: BAliS DKIJakarta, h. 6.

6 Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah danSosial,Jakarta: PTRajaGrafindo Persada, 1998, h. 65.

kemanusiaan (ibadah horizontal), maka implikasinya bukanhanya dalam bentuk pahala dan dosa kepada Allah Swt.,akan tetapi juga terhadap kemanusiaan.

Sebagaisuatu rukun Islam, zakat merupakan ibadahyang diwajibkan kepada semua umat Islam yang memilikiharta kekayaan atau penghasilan (pertanian dan profesi),yang mencapai nishab (batas minimal akumulasi harta yangwajib dizakati, yang sekaligus juga batas minimal sesorangsecarahukum dikategorikan sebagaiorang kava)."

Hadist di atas juga menjadi dasar bahwa ibadah zakatsebanding dengan ibadah-ibadah Islam yang lain sepertiibadah shalat, ibadah puasa ramadhan, dan ibadah haji.Bahkan ibadah zakat melebihi ibadah-ibadah lain karena,seperti yang disebutkan di atas, implikasinya bukan hanyaterhadap kehidupan di akhirat akan tetapi memiliki implikasi

kemanusiaandi dunia.Zakat mempunyai kedudukan yang sangat penting

karena ia mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai ibadahmahdah fardiyah (individual) kepada Allah dan sebagaiibadah muamalah ijtimaiyyah (sosial) dalam rangka menjalinhubungan horizontal sesamarnanusia."

Ibadah zakat tidak sekedar amal karikatif(kedermawanan) akan tetapi ia merupakan kewajibanotoritatif (ijbari) karena pelaksanaan zakat tidak sepertiibadah-ibadah lainnya seperti shalat, puasa, dan haji yangtelah dibakukan dengan nash yang penerapannya

Bagian Pertama- KedudukanZakat dalam Islam

Page 12: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

5

7 Ibid. h. 85-86.8 Ibid., h. 43.9 Ibid., h. 45-47.

dipertanggungjawabkan masing-masing. Ibadah zakatdipertanggungjawabkan kepada pemerintah karena dalampengamalannya lebih berat daripada ibadah-ibadah yanglain. Untuk itu, perlu diperhitungkan adanya kepastian danketegasan dalam pelaksanaanya agar hak-hak para ashnafdelapan, terutama fakir miskin yang terdapat dalam hartaorang kavadapat diterimanya dengan pasti.'

Ayat Alquran tentang zakat diturunkan dalam duaperiode, yaitu periode Mekkah sebanyak 8 Ayat danperiode Madinah sebanyak 24 ayat. Dari 32 ayat tentangzakat tersebut, 29 diantaranya bergandengan dengan katashalat."

AI-Quran sendiri menampilkan kata zakat dalam empatgaya bahasa (uslub) vaitu": pertama, menggunakan uslublnsyal, yaitu berupa perintah, seperti yang terdapat padaAlquran surat al-Baqorah (2) ayat 83 dan 110; Alquran suratai-Hajj (22) ayat 78; Alquran surat al-Ahzab (33) ayat 33;Alquran surat al-Nur (24) ayat 56; Alquran surat al­Muzammil (73) ayat 20 dengan menggunakan kata atu dananfiqu. Dalam ayat lain digunakan pula kata kerja denganmenggunakan kata khuz yaitu perintah untuk mengambilatau memungut zakat (shadaqah).

Kedua, menggunakan uslub torghib (motivatif) yaitusuatu dorongan untuk tetap mendirikan shalat danmembayarkan zakat yang merupakan ciri orang yangkeimanannya dan ketaqwaannya dianggap benar. Kepadamereka dijanjikan akan memperoleh ganjaran yang berlipat

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 13: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

6

10Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Jakarta: Pustaka LiteraAntarnusa.. h.S7.

ganda dari Allah, seperti yang terdapat dalam Alquran suratal-Baqarah (2) ayat 277.

Ketiga, menggunakan uslub tarhib(intimidatif/peringatan) yang ditujukan kepada orang-orangyang menumpuk harta kekayaan dan tidak maumengeluarkan zakat. Orang semacam ini diancam denganazab yang pedih sebagaimana disebutkan dalam Alquransurat al-Taubah (9) ayat 34.

Keempat, menggunakan uslub madh(pujian/sanjungan), yaitu pujian yang ditujukan kepadaorang yang menunaikan zakat. Mereka disanjung sebagaipenolong, seperti yang terdpat dalam Alquran surat al­Maidah (5) ayat 55.

Penggunaan uslub madh ( pujian/sanjungan) danuslub targhib (motivatif) terdapat pada periode makkiyah.

Sedangkan uslub insyai (perintah) dan uslub tarhib(intimidatif/peringatan) terdapat pada periode madaniyah.

Di dalam surat-surat makkiyah tentang zakat dipujibagi orang-orang yang menunaikannya dan dicerca bagiorang-orang yang tidak menunalkannva.'"

Pada periode makkiyah belum ada keterangan ataupembatasan harta yang wajib dizakati, berapa nishab danberapa lama harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Sifatnyamasih memiliki pengertian mutlak. Hukum wajibnya sudahada, tapi ketentuannya masih diserahkan kepada kaumrnuslirnin pemilik harta. Sehingga sifatnya masih untuk

Bagian Pertama- KedudukanZakat da/am Islam

Page 14: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

7

11 Ahmad Husnan, Zakat Menurut Sunnah dan Zakat menurutModel Botu, Jakarta: Pustaka AI-Kautsar, 1996, h. 19.

12 tbid., h. 20.

Setelah Rasulullah Muhammad Saw. hijrah keMadinah, beliau mengembang dua fungsi, yaitu sebagaiRasulullah dan sebagai pemimpin umat. Zakat jugamempunyai dua fungsi, yaitu sebagai ibadah bagi muzakki

menumbuhkan kesadaran dan panggilan jiwa. Di sampingadanya kemuliaan dan kedermawanan bagimuzakki"

Zakat pada awal kerasulan Muhammad Saw., yaitupada periode Mekah, meskipun tujuan zakat sudahdisebutkan untuk orang miskin dan orang terlantar, akantapi masih berupa anjuran dalam bentuk kalimat-kalimatberita biasa, bukan dalam bentuk amr atau perintah yangdengan tegas mengandung arti wajib dilaksanakan. Zakatpada periode Mekkah masih bersifat umum, yaitu perintahzakat dalam Alquran masih tertuang dalam kata-kata umumberupa "memberi makan" atau "mengajak orang untukmemberi makan" atau "memberikan hak orang yangmeminta-minta, miskin, dan terlantar".

Sedangkan zakat pada periode Madinah telahdijelaskan dengan lengkap mulai dari besaran harta,

penerima, waktu, orang-orang yang membagikan zakatsampai dengan siapa penanggung jawab zakat, danakibatnya jika tidak melaksanakannya. Begitu juga denganperintah untuk berzakat tidak lagi menggunakan kata-kataumum melainkan kalimat perintah seperti yang tertuangdalam surat al-Taubah (9) ayat 103 seperti yang dikutip diatas.12

Membangun Perspekti/ Penge/olaan Zakat Nasiona/

Page 15: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

8

13Abdurrahman Qadir, Op.Cit.,h. 88-89.14 Syauqi Ismail Syahhati, Penerapan Zakat do/am Dunia Modern,

Jakarta: Pustaka Dian dan Antar Kota, 1987, h. 20.15 Abdurrahman Qadir, Op.Cit., h.89.16 Syauqi Ismail Syahhati, Op.Cit., h. 20.

dan sumber utama pendapatan bagi negara. Dalampengelolaan zakat, Nabi Muhammad Saw. sendiri turuntangan memberikan contoh dan petunjuk operasionalnya.Prosedur dan pendistribusian untuk daerah di luar kotaMadinah, Nabi Muhammad Saw. mengutus petugas untukmengumpulkan dan menyalurkan zakat."

Nabi Muhammad Saw. rnernllih beberapa orangpetugas, lalu beliau mengirim untuk melaksanakan tugastersebut, yang dipungut dari berbagai jenis harta. Kemudianpara petugas tersebut diminta agar melaporkan dengan baikperhitungan masing-masing. Mereka ditanya berapa yangberhasil dipungut dan berapa yang dikeluarkan."

Untuk daerah Yaman misalnya, Nabi MuhammadSaw. mernilih dan mengutus Muadz ibn Jabal untukmemungut dan mendistribusikan zakat dari dan untukpenduduk varnan."

Pada masa khalifah Rasyidin, mengikuti polapemungutan dan pendistribusian zakat yang dilakukan olehNabi Muhammad Saw. Pada masa khalifah Abu Bakar,didirikan Baitul Mal di AI-Sanah, sebuah tempat di KotaMadinah. lsi Baitul Mal tersebut dinafkahkan kepada kaummuslirnln, tidak tersisa sedikit pun." Oleh karena pada masakhalifah Abu Bakar ada pembangkang zakat, maka beliaumemerangi pembangkang zakat tersebut.

Bagian Pertama- KedudukanZakat da/am Is/am

Page 16: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

9

17 Ibid., h. 20-21.18 Muhammad Amin Summa, "Pengelolaan Zakat dalam

Perspektif Sejarah: Masa Nabi Muhammad Saw. dan AI-Khulafa AI­Rasyidin", dalam Problema Zakat Kontemporer: Artikulasi Soslal Polltlk,Jakarta: Forum Zakat (FOZ),2003, h. 64-68.

Pada masa khalifah Umar ibn Khattab, Baitul Maldidirikan pada tiap daerah dalam wilayah negara Islam, disamping Baitul Mal pusat yang telah ada.17

Dari keterangan nash, baik dari ayat-ayat Alquran,

Hadits dan Atsar sahabat terdapat beberapa pemahaman

berharga tentang zakat." yaitu, pertamo, untuk menangani

persoalan zakat, di samping Nabi sendiri menempatkan

dirinya sebagai amil, beliau juga pernah mengangkat oranglain sebagai arnil.

Kedua, pengangkatan amil tidak hanya dilakukanuntuk kepentingan pemerintah pusat akan tetapi jugadiangkat amil untuk tingkat daerah.

Ketiga, dalam hal pengangkatan amil, tampak NabiMuhammad Saw. dan Abu Bakar memilih orang-orang yangbukan saja memiliki sifat-sifat kejujuran dan keadilan(amanah dan adil), melainkan juga memperhatikan pejabatamil yang benar-benar faham tentang persoalan zakat padakhususnya dan perkara-perkara hukum Islam padaumumnya.

Keempat, penarikan zakat pada dasarnya harusbersifat proaktif. Penarikan atau pengambilan zakat padaAlquran surat al-Taubah (9) ayat 103 dan instruksi NabiMuhammad Saw. kepada Muadz supaya menarik zakatpenduduk Yaman menunjukkan asas proaktif.

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 17: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

10

Kelima, alokasi pembagian hasil dana zakat tampaklebih mengutakan mustahik yang ada di daerah paramuzakki (sumber zakat) itu sendiri.

Keenam, baik Nabi Muahammad Saw. maupun AbuBakar memberikan informasi yang sangat jelas dan lugastentang hukum, obyek, besar penarikan zakat dan hal-hallain yang bertalian dengan seluk-beluk perzakatan.

Ketujuh, baik Nabi Muhammad Saw. maupun AbuBakar berupaya sekuat tenaga untuk mendorong amilbekerja keras agar setiap muzakki mau mengeluarkanzakatnya.

Berdasarkan keterangan nash, baik Alquran maupunHadits, para ulama menyimpulkan bahwa harta yang wajibdizakati itu adalah, usaha perdagangan, termasuk didalamnya usahajual beli jasa pelayanan kepadamasyarakat,hasil usaha pertanian atau hasil usaha explorasi kandunganalam, atau temuan dari dalam bumi, dan harta simpanan,baik dalam bentuk emas dan perak, uang tunai maupun yanglainnya yang diniatkan sebagaisimpanan.

Berdasarkan hal di atas, maka garis umum sistemzakat kontemporer meliputi zakat-zakat berikut: (1) Zakatatas harta dan perkembangannya, seperti: Zakat uang tunaidan investasi harta; Zakat barang perdagangan, industri danyang semisalnya; dan Zakat binatang ternak; (2) Zakat atasdzatnya harta saja, seperti zakat rikaz dan zakat hartamustafad (harta yang masuk/diterima dalam kepemilikanseseorang setelah sebelumnya tidak dimiliki sepertipemberian dan lain-lain; (3) Zakat atas pemasukandari hartaqiniyah (harta yang dimillki bukan untuk perdagangan)seperti zakat pertanian dan zakat harta mustaghalat (harta

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat da/am Is/am

Page 18: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

11

yang dimiliki untuk diambil hasilnya), seperti zakat profesidan zakat atas upah dan gaji.

Kriteria harta (aktiva) yang memenuhi kewajibanzakat adalah, pertama, Kepemilikan atas aktiva tersebuttidak sedang dicadangkan. Zakat tidak diwajibkan atas danapublik atau dana yang dikumpulkan untuk shodaqoh, wakafdan dana dari lembaga shodaqoh, karena dimaksudkanuntuk memberikan manfaat sosial kepadamasyarakat.

Kedua, Mengalami pertumbuhan riil atau denganestimasi. Jika pertumbuhan timbul akibat adanya reproduksiatau untuk diperdagangkan maka pertumbuhan inimengalami pertumbuhan riil. Sedangkan,jika pertumbuhantimbul karena sebuah aktiva memiliki potensi untukmenghasilkan keuntungan dan kas atau setara dengan kas,juga emas dan perak walaupun tidak diinvestasikan, maka

pertumbuhan ini mengalami pertumbuhan dengan estimasi.Yang bukan termasuk subjek zakat adalah aktiva yangdimiliki sebagai bagian aktiva tetap atau modal yang tidakdapat diputar.

Ketiqa, Mencapai nisab, yaitu batas minimun yangtidak dikenakan kewajiban untuk mengeluarkan zakat.

Keempat, Telah melewati haul (satu tahun).Kewajiban zakat atas aktiva harus sudah melewati tahunkalender bulan (hijriyah), yang dimulai pada saat nisabditentukan. Penghitungan zakat atas saldo dana dimulaisejak awal tahun dan akhir tahun.

Sedangkansyarat-syarat orang yangwajib membayarzakat adalah, pertama, Pemilik harta itu seorang muslimyang merdeka, yakni dia itu bukan seorang hamba sahaya,

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 19: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

12

karena hamba sahayasecara hukum tidak bisamemiliki apa­apa, bahkan dirinya sendiri adalah milik orang lain.

Kedua, Baligh dan berakal; yakni bahwa zakat itudiwajibkan bagi setiap orang yang memiliki harta kekayaanatau penghasilan mencapa nisab dan sudah memasuki usiabaligh dalam keadaan sehat tidak terganggu jiwanya.Demikian dalam pandangan para ulama Hanafiyah, yaknimenetapkan kewajiban zakat dengan memperhatikankualifikasi pemilik harta, bukan pada kuantitas jumlahhartanya. Oleh sebab itu, menurut mereka harta milik anakkecil yang belum mencapai usia baligh, tidak wajib dizakati,karena pemilik harta tersebut belum tertaklif untukmenunaikan berbagai kewajiban syari'ah. Sementaramenurut jumhur ulama fiqh (para ulama selain Hanafiyah),kewajiban zakat tersebut tidak didasarkan pada kualifikasipemilik harta, tapi pada kriteria jumlah harta yangdimilikinya. Oleh sebab itu, harta anak kecil (umpamanyawarisan kedua orang tuanya), sejauh mencapai ukurannishab, wajib dizakati.

Ketiga, Harta tersebut termasuk dari jenis-jenis hartayang wajib dizakati, yakni emas dan perak (sebagai hartasimpanan), uang simpanan (deposito, tabungan dansebagainya), hasil tambang, barang temuan dari hartatersebut termasuk harta berkembang. Oleh sebab itu,berkembangnya harta merupakan salah satu syarat wajibzakat dari harta dan penghasilanseseorang.Seperti binatangternak termasuk binatang berkembang, baik fisik, keturunan,maupun hasil perah susunya. Demikian pula dengan hartaperdagangan, termasuk salah satu jenis harta berkembang,dengan keuntungan dari usahaperdagangannyatersebut.

Bagian Pertama- KedudukanZakat dalam Islam

Page 20: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

13

Ketiga, Mencapai nishab, yakni harta danpenghasilan yang wajib dizakati adalah yang mencapaiukuran nlshab, karena zakat harta itu diwajibkan pada orangmampu, dan ukuran tingkat kekayaan seseorang adalahnishab.

Keempat, Milik penuh, yakni harta yang wajibdizakati itu adalah harta milik sendiri, dikuasai secara rill danbisaditasharufkan.

Kelima, Telah mencapai usia satu tahun pemilikan(haul); yakni bahwa harta yang wajib dizakati itu adalah yangtelah sempurna satu tahun dalam kepemilikannya dan dalamjumlah nishabnya. Tidak ada hutang yang dapat mengurangijumlah hartanya. Akan tetapi, para ulama Hanafiyahmengecualikan harta-harta hasil usaha pertanian danperternakan, yakni bahwa hutang tidak mempengaruhi

nishab binatang ternak. Sementara para Ulama Hanabilahberpendapat bahwa hutang mempengaruhi nishab seluruhjenis harta yang wajib dizakati. Sedangpara ulama Malikiyahberpendapat bahwa hutang itu bisa mempengaruhi nishabharta simpanan (emas, perak, uang serta bentuk-bentuksimpanan lainnya). Sementara itu para ulama Syafi'iyahberpendapat bahwa hutang tidak mempengaruhi nishabseluruh harta yang wajib dizakati, sehinggamenurut mereka,hutang wajib dibayar, sebagaimana zakat juga wajibdipenuhi.

Untuk mengaktualkan zakat di saat sekarang ini agarsesuai dengan perkembangan perekonomian modern, makaperlu dilakukan kodifikasi atau penafsiran ulang. Hukum­hukum zakat yang berkembang saat ini dirasakan tidaksesuai dengan sistem perekonomian zaman modern dan

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 21: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

14

19 Ahmad Supardi Hasibuan,http://riau1.kemenag.go.id/index.php ?a=artikel&id=398)

Alquran dan Hadits sangat detail mengatur mengenaizakat. Bahkangolongan orang-orang yang berhak menerimazakat diungkapkan secara jelas dalam Alquran seperti yangterdapat dalam surat al-Taubah ayat 60, yaitu sebagaiberikut:

B. TUJUAN DAN HIKMAH ZAKAT

cenderung tidak memenuhi rasa keadilan, padahal rasakeadilan adalah merupakan faktor yang sangat pentingdalam hukum Islam. Sebagai salah satu contoh adalahadanya kewajiban bagi petani yang hasil panennya mencapai1.350 kg gabah atau 750 kg beras dengan nilai sekitar Rp.2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiappanen (6 bulan kerja) untuk mengeluarkan zakatnya sebesarlima persen apabila pertaniannya disirami dengan air atausepuluh persen apabila pertaniannya disirami dengan airhujan atau irigasi. Sementara seorang pejabat atau paraprofesional yang penghasilannya setiap bulan di ataspenghasilan petani setiap panen tidak dikenakan kewajibanzakat dan yang bersangkutanpun tidak merasa terkenakewajiban zakat. Keadaan seperti ini menyebabkan adanyarasa ketidak adilan dalam hukum Islam, padahal prinsip

hukum Islamyang paling mendasar adalah rasakeadrlan."

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat dalam Islam

Page 22: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

15

Ayat Alquran di atas menjelaskan bahwa ya-ngberhakmenerima zakat adalah: orang fakir, yaitu orang yang amatsengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenagauntuk memenuhi penghidupannya; orang miskin, yaituorang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaankekurangan; pengurus zakat, yaitu orang yang diberi tugasuntuk mengumpulkan dan membagikan zakat; mualiaf, yaituorang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yangbaru masuk Islam yang imannya masih lemah;memerdekakan budak, yaitu mencakup juga untukmelepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir;orang berhutang, yaitu orang yang berhutang karena untukkepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggupmembayarnya.; pada jalan Allah (sabilillah), yaitu untukkeperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Oi antaramufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu

II.

~» c__~ ~ I:: ~I' '&1~~~ ~~

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untukorang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-penguruszakat, para mu'allaf yang dibujuk hotinya, untuk(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untukjalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalamperjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,danAllah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana".

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 23: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

16

20 www.a.lmanhaj.or.id/content/3335/slash/O/zakat-dalam-islam­kedudukan-dan-tujuan-tujuan-syarinya/

mencakup juga kepentingan-kepentingan umum sepertimendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain; orang yangsedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalamikesengsaraandalam perjalanannya.

Penjelasan Alquran terhadap orang-orang yangberhak menerima zakat seperti yang dijelaskan di atasmengindikasikan bahwa Allah Swt. menghendaki agarkekayaanatau reski yang dilimpahkan oleh Allah Swt kepadaumat manusia tidak hanya digunakan oleh sebagian atausekelompok tertentu orang saja, akan tetapi dapat meratakepada seluruh umat manusia, terutama kepada orang yangmengalami kekurangan. Ini bukan berarti bahwa Allah Swt.bersifat dzalim sehingga hanya sebagian saja umat manusiayang dilimpahkan reski dan sebagian yang lain tidakdiberikan rezki. Akan tetapi Allah Swt. memiliki tujuan dan

hikmah sehingga Dia menciptakan kehidupan yang demikianrupa, yaitu ada orang kaya dan orang miskin, ada yangmemberikan zakat dan ada yang menerima zakat, antaralain20: pertama, sebagai jalur pengabdian kepada Allah Swt.melalui kekayaan. Dengan memberikan zakat kepada orangyang berhak menerimanya, maka umat Islam telahberibadah kepada Allah Swt., yaitu telah menjalankan rukunIslamyang ketiga.

Kedua, harta benda yang dikeluarkan zakatnyasebagai jalan untuk membersihakan jiwa serta menjauhkanjiwa dari sifat kikir dan bakhil. Harta benda atau kekayaanyang dimiliki seseorang biasanya berat untuk diberikan

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat da/am Is/am

Page 24: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

17

kepada orang lain. Dengan adanya zakat, maka memaksaseseorang untuk menyerahkan sebagian kekayaan yangdimiliki kepada orang lain sehingga dapat menghilangkansifat kikir dan bakhil di dalam jiwanya.

Ketiga, sebagai jalan untuk menjalin rasa kasihsayangantara muzakki dan mustahik atau antara orang kavadengan orang miskin. Dengan adanya kerelaan dankeikhlasan memberikan harta bendanya atau kekayaannyakepada orang yang kekurangan sebagai bentuk peribadatankepada Allah Swt. akan melahirkan rasa kasih sayang.Orangkava merasa peduli terhadap orang miskin dan orang miskinmerasa diperhatikan nasibnya sehingga menguatkan rasakasih sayangdiantara mereka.

Keempat, memperoleh keberkahan, tambahan danganti reski yang lebih baik dari Allah Ta'ala, sebagaimana

yang dijelaskan dalamAlquran surat sabah (34) ayat 39.Kelima, Zakat sebagaitanda syukur atas nikmat yang

diberikan oleh Allah Swt, Dengan menunaikan zakat hartaberarti mengakui bahwa reski yang dlmillki berasal darilimpahan karunia dari Allah Swt.

Keenam, mewujudkan solidaritas dankesetiakawanan sosial. Zakat adalah bagian utama darirangkaiansolidaritas sosialyang berpijak kepada penyediaankebutuhan dasar kehidupan. Kebutuhan dasar kehidupan ituberupa makanan, sandang, tempat tinggal (papan),terbayarnya hutang-hutang, memulangkan orang-orangyang tidak bisa pulang ke negara mereka, membebaskanhamba sahaya dan bentuk-bentuk solidaritas lainnya yangditetapkan dalam Islam.

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 25: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

18

21 Abdurrahman Qadir, Op.Cit., h.7S-76.22 tbid., h.76).

Ketujuh, menggerakkan perekonomian umat Islam.Zakat mempunyai pengaruh positif yang sangat signifikandalam mendorong gerak roda perekonomian umat Islam.Pertumbuhan harta individu pembayar zakat memberikankekuatan dan kemajuan bagi ekonomi umat Islam. Zakatjuga dapat menghalangi penumpukan harta di tangan orang­orang kava saja, sebagaimana firman Allah Swt. dalamAlquran surat al-Hasyr (59) ayat 7.

Menurut Yusuf Qardawi, tujuan zakat dilihat darikepentingan kehidupan sosial, antara lain bahwa zakatbernilai. ekonomik, merealisasi fungsi harta sebagai alatperjuangan menegakkan agamaAllah Uihad fii sabilillah} danmewujudkan keadilan sosial ekonomi masyarakat padaumumnva."

Menurut Muhammad Said Wahbah, tujuan zakatadalah, menggalang jiwa dan semangat saling menunjangdan solidaritas sosial dikalangan masyarakat Islam;Merapatkan dan mendekatkan jarak dan kesenjangansosialekonomi dalam masyarakat; menanggulangi pembiayaanyang mungkin timbul akibat berbagai bencana sepertibencana alam dan sebagainya; menutup biaya-biaya yangtimbul akibat terjadinya konflik, persengketaan dan berbagaibentuk kekacauan dalam masyarakat; menyediakan suatudana taktis dan khusus untuk penanggulangan biaya hidupbagi para gelandangan, para penganggur dan para tunasosial lainnya, termasuk dana untuk membantu orang-orangyang hendak menikah, tapi tidak memiliki dana untuk itu. 22

Bagian Pertama- KedudukanZakat da/am Islam

Page 26: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

19

23 K.N. Sofyan Hasan, Pengantar HukumZakat dan Wakaj,Surabaya:AI-Ikhlas, 1995 h. 26-27.

Tujuan dibalik pensyariatan zakat, sasaranpraktisnyaadalah, mengangkat derajat fakir miskin dan membantunyakeluar dari kesulitan hidup dan penderitaan; membantupemecahan permasalahan yang dihadapi oleh qharim, ibn

sabil dan mustahiq lainnya; Membentangkan dan membinatali pesaudaraan sesama umat Islam dan manusia padaumumnya; menghilangkan sifat kikir dan atau loba pemilikharta kekayaan; membersihkan sifat dengki dan iri(kecemburuan sosial) dari hati orang-orang muslim;menjembatani jurang pemisah antara yang kava dan yangmiskin dalam suatu masyarakat; mengembangkan rasatanggungjawab sosial pada diri seseorang, terutama merekayang mempunyai harta; mendidik manusia untuk berdisiplinmenunaikan kewajiban dalam menyerahkan hak orang lainyang ada padanya; sarana pemerataan pendapatan (reski)

untuk mencapai keadilan sosial.23Adapun hikmah zakat adalah, pertoma, manifestasi

rasa syukur atas nikmat Allah Swt. Karena harta kekayaanyang diperoleh seseorang adalah atas karunianya. Denganbersyukur, harta dan nikmat tersebut akanbertambah/bersifat ganda.

Kedua, melaksanakan pertanggungjawaban sosialkarena harta kekayaanyang diperoleh oleh orang kava tidakterlepas dari adanya andil dan bantuan orang lain, baiklangsungmaupun tidak langsung.

Ketiga, dengan mengeluarkan zakat, golonganekonomi lemah dan orang yang tidak mampu merasa

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 27: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

20

24 Abdurrahman Qadir, Op.Cit., h.82-83.25 Ibid." h.83-84.26 Didin Hafiduddin, Op.Cit., h. 10-14.

terbantu. Dengan demikian akan terwujud rasapersaudaraan dan kedamaian dalam masyarakat.

Keempat, mendidik dan membiasakan orang menjadipemurah yang terpuji dan menjauhkan dari sifat bakhil yangtercelah.

Kelima, mengantisipasi dan ikut mengurangikerawanan dan penyakit sosial seperti pencurian,perampokan, dan berbagai tindakan kriminal yangditimbulkan akibat kemiskinan dan kesenjangan sosialsebagai akibat tidak langsung atas sikap orang-orang kavayang tidak mempunyai kepedulian sosial.24

Hikmah lainnya adalah bagi orang miskin, denganadanya zakat akanmendorong dan memberikan kesempatanuntuk berusaha dan bekerja keras sehingga pada gilirannyaberubah dari golongan penerima zakat menjadi golonganpembayar zakat; Bagi orang kava memperoleh kesempatanuntuk menikmati hasil usahanya, yaitu terlaksananyaberbagai kewajiban agama dan ibadah kepada Allah Swt;Bagi orang kava memperoleh kesempatan mengembangkankekayaannya melalui zakat; Bagi orang kava dalamkapasitasnya sebagai khalifah Allah dapat melaksanakanamanah Tuhan Yang Maha Adil; Dan mengembangkan jatidiri dan fitrah manusia sebagaimakhluk sosial."

Menurut Didin Hafiduddin, hikmah dan manfaatzakat, adalah'", pertamo, sebagai perwujudan keimanankepada Allah Swt., mensyukuri nikmatnya, menumbuhkanakhlak rnulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

Bagian Pertama- KedudukanZakat da/am Islam

Page 28: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

21

menghilangkan sifat kikir, rakus, dan materialistik,menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkandan mengembangkan harta yang dimiliki.

Kedue, karena zakat merupakan hak mustahik, makazakat berfungsi untuk menolong, membantu, dan membinamereka, terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang lebihbaik dan lebih sejahtera sehingga mereka dapat memenuhikebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepadaAllah Swt., terhindar dari bahaya kekafiran sekaligusmenghilangkan sifat iri, dengki, dan hasad, yang mungkintimbul dari kalangan mereka ketlka mereka melihat orangkayayang memiliki harta yang cukup banyak.

Ketiga, sebagai pilar amal bersama antara orang­orang kaya yang berkecukupan hidupnya dan para mujahidyang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di jalan

Allah yang karena kesibukan tersebut, tidak memiliki waktudan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagikepentingan nafkah diri dan keluarga.

Keempat, sebagai sumber dana bagi pembangunansarana maupun prasarana yang harus dimiliki umat Islamseperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial maupunekonomi sekaligus sarana pengembangan kualitas sumberdayamanusia muslim.

Kelima, untuk memasyarakatkan etika bisnis yangbenar, sebab zakat itu bukan hanya membersihkan hartayang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak oranglain dari harta yang kita usahakan dengan baik dan benarsesuai dengan ketentuan Allah Swt. yang terdpat dalamAlquran dan Hadits.

Membangun Perspektif Penge/alaan Zakat Nasianal

Page 29: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

22

Keenam, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat,zakat merupakan salah satu instrumen pemerataanpendapatan.

Untuk mencapai tujuan di atas, maka perlu dilakukanperubahan paradigma tentang zakat, sehingga konsepsizakat berubah dari konsepsi yang bersifat statis menjadikonsepsi yang bersifat dinamis dan pada gilirannya akanmendapat perhatian yang cukup dari umat Islam. Perubahanparadigma menuju paradigma baru tersebut denganmelakukan hal-hal sebagai berikut: pertama, merubahpandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifatsukarela dan belas kasihan orang kaya terhadap fakir miskin,menjadi zakat adalah merupakan perintah Allah danhukumnya wajib untuk dilaksanakan; Kedua, zakatdibayarkan setelah satu tahun, menjadi zakat dibayarkantidak mesti satu tahun tetapi dapat dicicil setiap bulan(sistem kredit); Ketiga, zakat untuk kiyai dan tuan gurumengaji, menjadi zakat untuk delapan ashncf: Keempat,

zakat diserahkan langsung kepada orang per orang, menjadizakat diserahkan melalui Badan Amil Zakat (BAZ), LembagaAmil Zakat (LAZ) dan diserahkan kepada kumpulan orang(sistem kelompok); Kelima, zakat harus dibagi kepadadelapan ashnaf sama besar menjadi zakat dibagi secaraprioritas sesuai kebutuhan yang paling mendesak; Keenam,

zakat dikelola secara konsumtif murni, menjadi zakat harusdikelola secara produktif; Ketujuh, Zakat hanya dapatdirasakan seketika, menjadi zakat harus bermanfaat gandadan bersifat jangka panjang; Kedelapan, zakat cenderungtidak mendidik, menjadi zakat harus mendidik masyarakatkeluar dari kemiskinan yang menyelimutinya; Kesembilan,

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat da/am Is/am

Page 30: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

23

27 Ahmad Supardi Hasibuan, http://riau1.kemenag.go.idjindex.php? a=artikel&id=398)

Doktrin kewajiban zakat di dalam Islam ditanggapidengan berbagai macam respon oleh umat Islam sejak awalpensyariatan sampai saat ini. Di antara umat Islam ada yangmeyakini dan menjalankan kewajiban tersebut, ada yangmeyakini tapi tidak menjalankannya atau melalaikannya, danada yang menolak sehingga tidak menjalankannya.

Jika ibadah zakat ditunaikan, maka muzakki akanmendapat pahala yang besar, balasan yang berlipat ganda,dan akan masuk surga, sebagaimanayang diungkapkan olehAlquran, antara lain pada surat al-Hadid (57) ayat 7 dan suratal-Dzariyat (51) ayat 15-19.

Allah Swt. juga memuji orang-orang yang menunaikanibadah zakat sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquransurat al-Nur (24) ayat 37 sebagaiberkut:-.... ....~ ~ .... ~J" ,. ~'" ", JJ..... "J ~ ~ ...~~lJ~~I~l:9lJ ~I f~ if (7- ~j o_jf ~ ~ JIt?-~

C. SANKSI MENINGGALKAN KEWAJIBAN ZAKAT

hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya seperti yangterdapat dalam buku fikih-fikih lama mejadi hal-hal yangwajib dikeluarkan zakatnya adalah semua perolehan danpenghasilan yang balk-balk: Kesepulub, zakat dianggapmengurangi kekayaan muzakki menjadi zakat justrumenambah dan memberkahi kekayaansi rnuzakkl."

Membangun Perspektif Pengeioiaan Zakat Nasionai

Page 31: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

24

"Hat orang-orang yang beriman, Sesungguhnyasebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib­rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang denganjalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) darijalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas danperak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Makaberitahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akanmendapat) siksa yang pedin.. Pada hari dipanaskan emasperak itu dalam neraka Iahannam, lalu dibakar dengannya

Sebaliknya Allah Swt. memberikan ancaman terhadaporang-orang yang tidak menunaikan ibadah zakat, yaitu akandiazab pada hari kiamat sebagaimana yang dijelaskan olehbeberapa ayat Alquran, antara lain surat al-Taubah (9) ayat34-35 dan surat Ali Imran (3) ayat 180 sebagai berikut:

"Laki-Iaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak(pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati danpenglihatan menjadi goncang.II

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat dalam Islam

Page 32: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

25

28 Muhammad Abu Zahra, Zakat Da/am Perspektij Sosia/,Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995, h. 19-20.

Menurut Muhammad Abu Zahra,status hukum orangyang meninggalkan zakat adalah", pertama, orang yangmengingkari kewajiban zakat karena tidak tahu, misalnyabaru saja memeluk Islam atau tinggal di daerah terpencilyang jauh dari kota dan tidak menemukan jalan untukmencapai ke pusat-pusat ilmu karena jaraknya yang terlalu

JJ ,. "" ',. ,"'" ", ,-:, "J1 t ~"~..r-;>- u~ l4; 4lllj ~_j)'lj

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil denganharta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNyamenyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. hartayang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat dan kepunyaan Allah-Iah segalawarisan (yang ada) di langit dan di bumi dan Allahmengetahui apa yang kamu kerjakan."(Q.S. Ali 1mran (3)ayat 180).

dahl mereka, Lambung dan punggung mereka (Ialudikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yangkamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlahsekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. " (Q.S.AI­Taubah (9) ayat 34-35).

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 33: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

26

29 lbid., h. 21.30 Abdurrahman Qadir, Op.Cit. h.83-86.

jauh atau tidak ada ulama yang datang ke daerah tersebutuntuk memberikan pengetahuan tentang zakat, orangtersebut tidak dinilai kafir karena ketidaktahuan tersebutcukup beralasan.Tapi ia harus berusaha untuk mengetahui.

Kedua, apabila orang yang ingkar zakat tersebutseorang muslim dan menjadi penduduk negara Islam danjalan untuk mengetahui tentang kewajiban zakat terbuka,maka tidak ada alasan baginya untuk tidak mengetahui. Paraulama mengatakan bahwa dia termasuk orang yang murtad.Sebab dalll wajibnya zakat jelas dan tegas disebutkan didalam Alquran dan Hadits. Oleh karena itu, orang yangmengingkari kewajiban zakat berarti mendustakan kitabAllah dan SunnahRasul,

Barang siapa menolak menunaikan zakat sebagai salahsatu kewajiban agama, maka ia termasuk muslim durhaka.Diaharus ditindak tegas dan dikenakan sanksi (ta'zir).29

Sanksiterhadap pembangkang ibadah zakat tidak samadengan pembangkan ibadah-ibadah lainnya yang hanyabersifat ancaman ukhrawi dan preventif. Pembangkanganibadah zakat dapat dikenakan sanksi keras dan berganda,yaitu sanksi di dunia dan di akhirat karena pembangkanzakat telah melakukan kesalahan ganda pula, yaitu kepadaAllah dan kepada orang-orang yang mempunyai hak dalamhartanya, sebagaimanayang diungkapkan oleh Alquran suratal-Maarij (70) ayat 24-25,30 sebagai berikut:

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat dalam Islam

Page 34: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

27

Meskipun Indonesia bukan negara Islam, akan tetapiIndonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesardi dunia. Jumlah penduduk Indonesia sekarang sekitar 240juta jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 85 persen umat Islamatau sekitar 200 juta jiwa. Untuk mengelola zakat supayamenjadi efektif dan sesuai dengan persyariatannya terhadapumat Islam Indonesia yang begitu banyak, maka diperlukansebuah regulasi atau landasanhukum.

Oleh karena itu, sejak awal kemerdekaan Indonesia,pemerintah telah memiliki perhatian terhadap zakat. Padatanggal 8 Desember 1951, pemerintah, dalam hal iniKementerian Agama, mengeluarkan Surat Edaran Nomor:A/VII/17367, tentang PelaksanaanZakat Fitrah. Dalam suratedaran ini dinyatakan antara lain, "Kementerian Agamadengan zakat fitrah ini tidak mencampuri dalam soalpemungutan dan/atau pembagiannya. Pemerintah, dalamhal ini Kementerian Agama hanya: pertama,menggembirakan dan menggiatkan masyarakat untukmenunaikan kewajiban.; Kedua, melakukan pengawasan

D. REGULASI ZAKAT 01 INDONESIA

"Dan orang-orang yang da/am hartanya tersediabagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta danorang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak maumeminta). II

Membangun Perspektif Penge/a/aan Zakat Nasiona/

Page 35: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

28

31 Arskal Salim, Salim, Arskal, "Pengelolaan Zakat dalam PolitikOrde Baru", dalam Problematika Zakat Kontemporer: Artikulasi ProsesSosial Politik Budaya, Jakarta: Forum Zakat (FOZ),2003, h. 147-148.

32 www.aliboron.wordpress.com/2010/10/26/pengelolaan-zakat­di-indonesia-perspektif-peran-negara/

supaya pemakaian dan pembagiannya dari hasil pungutantadi dapat berlangsungmenurut hukum-hukum agarna."

Upaya untuk memperkuat zakat dalam tatanannegara dilanjutkan pada tahun 1964, yaitu KementerianAgama menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU)tentang Pelaksanaan Zakat dan Rencana PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang (RPPPUU)tentangPelaksanaan Pengumpulan dan Pembagian Zakat sertaPembentukan Baitul Mal. Akan tetapi kedua perangkatperaturan tersebut belum sempat diajukan kepada DewanPerwakilan Rakyat (DPR) maupun kepada Presiden terjadipergantian pemerintahan."

Pada awal pemerintahan Orde Baru, KementerianAgama mengirimkan RUU Zakat ke DPR-GRdengan SuratNemer MA/095/1967. Surat tersebut menekankan bahwapembayaran zakat adalah sebuah keniscayaan dalammasyarakat muslim, sehingga minimal negara mempunyaikewajiban moril untuk mengaturnya. Selain kepada DPR-GRMenteri Agama juga mengirim surat kepada MenteriKeuangan dan Menteri Sosial untuk mendapatkan usul dantanggapan. Hal ini terkait Departemen Keuangan yangberpengalaman dalam pengumpulan dana masyarakat danDepartemen Sosial yang berpengalaman dalam distribusidana sosial ke masyarakat. Departemen Keuangan

Bagian Pertama- Kedudukan Zakat da/am Islam

Page 36: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

29

33Ibid.34Arskal Salim, Op.Cit., h. 143-144.3535www.aliboron.wordpress.com/2010!10/26/pengelolaan­

zakat-di-indonesia-perspektif-peran-negara/

menyarankan zakat diatur dalam Peraturan MenteriAgama.33

Berdasarkan saran tersebut di atas, Menteri Agamamenerbitkan Peraturan Menteri Agama Nomor 4 tahun 1968tentang Pembentukan Badan Ami! Zakat dan PeraturanMenteri Agama Nomor 5 tahun 1968 tentang PembentukanBaitul Mal yang berfungsi sebagai pengumpul zakat untukkemudian disetor kepada BadanAmil lakat (BAl).34

Padatahun 1969, berdiri lembaga zakat formal pertama,yaitu Badan Amil lakat, Infaq, dan Shadaqah (BAliS) DKI.Kemudian berturut-turut berdiri BAliS di berbagai daerahseperti BAliS Kalimantan Timur pada tahun 1972, BAliSSumatra Barat tahun 1973, BAliS Jawa Barat tahun 1974,BAliS Aceh tahun 1975, BAliS Sumatra Selatan danLampung tahun 1975, BAZISKalimantan Selatan tahun 1977,

dan BAliS Sulawesi Selatan dan Nusa tenggara Barat tahun1985.

Pada tanggal 3 Maret 1984 Kementerian Agamamengeluarkan Instruksi Menteri Agama Nomor 2 tahun 1984tentang Infaq Seribu Rupiah selama bulan Ramadhan yangpelaksanaannya diatur dalam Keputusan Direktur JenderalBimas Islam dan Urusan Haji Nomor 19/1984 tanggal 30April 1984.35

Pada tanggal 12 Desember 1989 dikeluarkan InstruksiMenteri Agama Nomor 16/1989 tentang Pembinaan Zaat,Infaq, dan Shadaqah yang menugaskan semua jajaran

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 37: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

30

36 Ibid.37 Arskal Salim, Op.Cit., h. 141.

Departemen Agama untuk membantu lembaga-Iembagakeagamaanyang mengadakan pengelolaan zakat, infaq, danshadaqah agar menggunakan dana zakat untuk kegiatanpendidikan Islamdan laln-tatn."

Pada tahun 1991 dikeluarkan Keputusan BersamaMenteri Agama dan Menteri dalam Negeri Nomor 29 dan 47tahun 1991 tentang Pembinaan BadanAmil Zakat, Infaq danShadaqah yang kemudian ditindaklanjuti dengan instruksiMenteri Agama Nomor 5 tahun1991 tentang PedomanPembinaan Teknis Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqahdan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 1988tentang Pembinaan Umum Badan Ami! Zakat, Infaq danshadaqah."

Seiring dengan keluarnya berbagai instruksi dankeputusan menteri tentang zakat, maka mendorongpertumbuhan BAZIS maupun lembaga amil zakat yangdikelola masyarakat. Beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ)yang menonjol antara lain YDSFyang berdiri tahun 1989 danDompet Dhuafa Republika yang berdiri tahun 1993. DompetDhuafa kemudian membidani lahirnya Forum Zakat (FoZ)sebagai asosiasi organisasi pengelola zakat, dengankonsorsium bersama 11 lembaga zakat pada tanggal 7 Juli1997. Melalui Forum Zakat ini aspirasi dalam perjuanganpenyadaran zakat dilakukan secara lebih terorganisir.

Untuk menyempurnakan sistem pengelolaan zakat agarpotensi zakat dapat dimanfaatkan untuk memperbaikikondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk akibat krisis

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 38: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

31

multidimensi pada tahun _l997, rnaka pemerintah danDewan Perwakilan Rakyat (OPR) menerbitkan Undang­Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.Undang-Undang ini diikuti dengan dikeleluarkannyaKeputusan Menteri Agama Nomor 581 tahun 1999 tentangPelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 danKeputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan HajiNomor 0-291 tahun 2000 tentang Pedoman TeknisPengelolaanZakat.

Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 menjadilandasan legal formal pelaksanaan zakat di Indonesia.Sebagai konsekuensinya, pemerintah (dari pusat sampaidaerah) wajib memfasilitasi terbentuknya lembagapengelola zakat, yakni Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)untuk tingkat pusat, dan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

untuk tingkat daerah. BAZNAS ini dibentuk berdasarkanKepresNomor 8 tahun 2001 pada tanggal17 Januari 2001.

Setelah Undang-UndangNomor 38 Tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat berjalan selama kurang lebih sepuluhtahun, berbagai pihak merasakan kelemahan dari undang­undang tersebut sehinggamenimbulkan semangat yang kuatuntuk melakukan revisi.

Setelah melalui berbagai dialog dan perdebatan yangmelibatkan seluruh stakeholders, maka pada 25 November2011 telah disahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011tentang PengelolaanZakatyang baru.

Dengan adanya regulasi atau landasan hukum zakat diIndonesia, maka lembaga amil zakat di Indonesia memilikiketentuan yang mengikat dalam menerima, mengelola dan

Membangun Perspekti[ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 39: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

32

menyalurkan dana zakat kepada orang-orang yang berhakmenerimanya.

Regulasi atau landasan hukum zakat di Indonesia,juga meniscayakan lembaga amil zakat bersikap profesionaldalam menyalurkan dana zakat umat Islam kepada merekayang berhak menerimanya.

Bagian Kedua - Konsep Pengefo/aan Zakat

Page 40: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

33

Menurut hasil penelitian Badan Amil Zakat Nasional(BAZNAS)dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPBpada tahun 2011 mengungkapkan bahwa potensi zakatnasional sebesar Rp217.000.000.0000,00 setara dengan 3,4

Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam,termasuk umat Islam di Indonesia. Indonesia adalah negaradengan penduduk muslim terbanyak di dunia. PendudukIndonesia sekarang, seperti yang sudah disebutkansebelumnya sekitar 240 juta jiwa. Sekitar 85 persen atausekitar 200juta jiwa adalah umat Islam.

Dengan jumlah penduduk beragama Islam yangbanyak, Indonesia memiliki potensi zakat yang besar. Seiringdengan meningkatnya perekonomian Indonesia, makapotensi dana zakat bisa terus meningkat dari tahun ketahun.

A. POTENSI ZAKAT NASIONAl

KONSEP PENGELOLAAN ZAKAT

Page 41: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

34

38 www.repository.ipb.ac.id.BAB%201%20Pendahuluan.pdf39Jbid.

Tabel di atas merupakan hasil riset BadanAmil ZakatNasional (BAZNAS)dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen(FEM)IPB.

Dari potensi zakat nasional yang dimiliki Indonesia,zakat yang berhasil dihimpun oleh Badan Amil ZakatNasional (BAZNAS)baru mencapai 0,005 persen dari seluruhpotensi zakat nasional."

No. Keterangan Potensi Zakat PersentaseTerhadap

PDB1 PotensiZakat Rp82, 7 triliun 1,30%

RumahTangga2 PotensiZakat Rp114, 89 triliun 1,80%

Industri Swasta3 Potensi Zakat Rp 2,4 triliun 0,04%

BUMN4 PotensiZakat Rp17 triliun 0,27%

tabungan5 Total Potensi Rp217 triliun 3,40%

Zakat Nasional

persen dari total PDB. Potensi zakat tersebut terdiri atas,pertama, potensi zakat rumah tangga secara nasional.Kedua, potensi zakat perusahaaan industri menengah danbesar nasional. Dan ketiga, potensi zakat tabungan secaranasional."

Potensi zakat tersebut di atas dapat dilihat padatabel berikut:

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 42: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

35

40 http://www.baznas.or.idjib-peduli41 http://www.zisindosat.com/menggali-potensi-zakat/

Di Indonesia, pengelolaan zakat berlangsung dalambeberapamodel dan tahap:

Pertama, dilakukan oleh perorangan, seperti kiai,ustadz, imam mesjid dan guru ngaji. Mekanismepenerimaannya pun masih sangat sederhana, tanpa tandabukti yang memadai dan kurang bisadipertanggungjawabkan. Demikian juga penyalurannya

B. PROSES PENGElOLAAN ZAKAT

Oleh karena itu, potensi besar zakat nasional tidakakan mungkin terealisasi jika tidak disertai oleh semangatdan komitmen kerja sama dari semua pihak, baik darikalangan pengambil kebijakan dan dunia usaha maupunmasyarakat secaraurnurn."

Penerimaan zakat pada tahun 2010 sebesar Rp 1,5Triliun. Angka tersebut naik sekitar 25 persen dari tahunsebelumnya yang berjumlah sekitar Rp 1,2 Triliun.Sedangkan penerima zakat (mustahik) mencapai angkasekitar 2,8 juta orang, atau sekitar 9,03 persen dari seluruhpenduduk miskin. Jumlah ini adalah gabungan dari mustahikyang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),BadanAmil Zakat Daerah (BAZDA),dan LembagaAmil Zakat (LAZ)seluruh lndonesla"

Potensi zakat yang sangat besar di Indonesia dapat

dijadikan sebagai jaminan keadilan sosial dan pemberdayaanekonomi umat Islamdi Indonesia.

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 43: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

36

42 Muhtar Sadili & Amru(Editor). 2003. Problematika ZakatKontemporer. Penerbit FOZ(Forum Zakat). Jakarta., 2003, h. 93.

masih secara sporadis, tanpa koordinasi di antara para amil.Hal ini didasari oleh pemikiran masyarakat yang masihsangat terbatas tentang tujuan dan potensi liS.

Kedua, dilakukan oleh amil dalam bentuk panitiaatau pengurus yang berfungsi dalam waktu tertentu.

Ketiga, pengelolaan ZIS oleh sebuah lembagasemacamBAliS.

Hakekat pengelolaan zakat pada dasarnya adalahmemberikan pelayanan kepada masyarakat dalammenunaikan kewajiban berzakat dan berinfak ataubersedekah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lahirdan batin.

Oleh karena itu, pengelolaan zakat harusdioptimalkan untuk memajukan kesejahteraan umum yangmerupakan salah satu tujuan nasional negara RepublikIndonesia yang diamanatkan dalam Pembentukan Undang­Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan tujuan nasionaltersebut, perlu dilakukan upaya antara lain dengan menggalidan memanfaatkan dana melalui zakat. Zakat merupakansumber dana potensial. Agar zakat dapat dimanfaatkan bagipembangunan bangsa dan ketahanan negara, terutamadalam rangka mengentaskan kemiskinan dan menghilangkankesenjangan sosial, perlu adanya pengelolaan zakat secaraprofesional dan bertanggungjawab yang dilakukan olehmasyarakat dan pernerintah.Y

Adapun tujuan pengelolaan zakat di dalam undang­undang ada tiga yaitu, pertama,. Meningkatnya kesadaran

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 44: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

37

43 Ibid. ,h. 93.

Kedua, Meningkatnya fungsi dan peranan pranatakeagamaan (zakat) dalam upaya mewujudkan kesejahteraanmasyarakat dan keadilan sosial.

Ketiga, Meningkatnya hasil guna dan daya gunazakat."

Berikut ini beberapa sistem pengelolaan zakat secaraprofesional dan modern, yaitu, pertama, Mempunyai badanpengawasan, badan pertimbangan dan badan pelaksana.Badan pengawas sebagai institusi yang independen untukmengontrol dan berisi tokoh masyarakat yang amanahjdapat dipercaya.

Kedua, Mempunyai tenaga pengelola yangprofesional dan manajemen yang baik, di samping itu jujurdan dipercaya.

Ketiga, Mempunyai sifat transparansi. Maksudnyadalam penerimaan dan penyalurannya dapat diketahuidengan jelas oleh para wajib zakat dan masyarakat luas, baikmelalui media massamaupun media elektronika.

Keempat, Menerapkan sistem birokrasi yang islami.Maksudnya birokrasi yang tidak menyulitkan, sebab agamaIslam itu mempunyai prinsip tidak menyulitkanpenganutnya.

Kelima, Mempunyai sarana yang modern. Denganmenerapkan sistem komputerisasi dalam pengelolaan zakat,maka akan mempermudah dalam pelayanan, baik bagi parawajib zakat maupun para mustahik.

masyarakat dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadahzakat.

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 45: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

38

44 Abdurrahim dan Mubarak, h. 79-83.45 A.M.Fatwa, Problem Kemiskinan Zakat Sebagoi Solusi

Alternotif Cet.l; Blantika, Jakarta, 2004, h. 48.

Kesembllan, Menyalurkan zakat tidak dalam bentukkonsumtif.

Kesepuluh, Lembaga zakat menjalin kerjasamadengan lembaga lain. Misalnya, bekerja sama denganpondok pesantren yayasan yatim piatu, yayasan pantijompo, DKM (masjid), sekolah, BMT (Baitul Mal Wattamwil)dan lembaga yang terkait dalam pembangunan manusiaIndonesia seutuhnva.Y'

Pengertian zakat dikelola oleh Pemerintah, dalam halini hanya sebagaifasilitator untuk mengumpulkan zakat ataubertindak sebagai amil. Sedangkan, uang zakat yangterkumpul tetap diberikan kepada yang berhakmenerimanya sesuai dengan syariah Islam yaitu 8 ashnaf diantaranya fakir, miskin, amil, muallaf, budak belian, gharim,

fisabilillah, ibnu sabil.45Tugas Pengelola zakat mesti melakukan pengecekan

kebenaran seseorang yang dianggap sebagai mustahik yangakan diberikan kepadanya zakat. Ada beberapa hal yangperlu dicermati berkenaan dengan mustahik. Pertama,

terarah.

Keenam, Mempunyai tenaga ahli.Ketujuh, Mempunyai TIM yang terjun ke bawah.

Maksudnya, ada petugas yang melihat langsung di lokasicalon penerima dana zakat untuk menentukan layaktidaknya menerima zakat (studi kelayakan).

Kede/apan, Mempunyai program yang jelas dan

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 46: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

39

46 lbid., h. 49-50.47 Republika, Jum'at, 23 April 2004

seorang fakir miskin berhak mendapat zakat bila mereka takpunya harta atau usaha untuk mencukupi kebutuhan baikdiri sendiri ataupun keluarga. Kedua, usaha yang dimaksudialah usahayang layak martabat dan kehormatannya. Ketiqa,seorang penuntut ilmu halal menerima zakat, sehingga iamampu mencari nafkah. Keempat, bila seseorang dianggappunya harta namun sesungguhnyatak punya harta, maka iatetap tidak menerima zakat sampai ada bukti lain. Kelima,seseorang yang mengaku tidak punya usaha dan dapatdilihat dengan kenyataan kalau ia tua atau berbadan lemah,maka pengakuannya diterima harus dlsurnpah." Dalampengelolaan zakat harus dilakukan secara good corporate

governance atau siddiq, tabligh, amanah, dan jathonah.

Agar pengelolaan zakat dapat dilakukan secaraprofesional, transparan dan accountable, maka diperlukanpembuatan, pendistribusian dan pemeliharaan dalambentuk Sistem Informasi Zakat Terpadu (SIZ-T).Sistem inimenggunakan web dan jundraising system sehinggamampumenayangkan produk dan programnya di internet."Kemudian, pengembangan lembaga pengelola zakat, tak bisalepas dari sistem komputerisasi. Dengan demikian, akanmemudahkan pengumpulan, pendistribusian, maupunpelaporan kepadamasyarakat.

Dalam konteks inilah, LembagaPengelolaZakat (LPZ)harus memiliki tim marketing yang handal, kreatif, inovatif,powerful serta mampu melakukan terobosan. Integrated

Marketing Communications menjadi lini terdepan dalam

Membangun Perspekti/ Penge/olaan Zakat Nasiona/

Page 47: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

proses komunikasi penggalangan dana zakat, infak dansedekah (liS). Unsur-unsur integrated marketingcommunications adalah, pertama, Perencanaan integrasi.Komunikasi efektif dihasilkan dari pemikiran terstruktur,yang dikombinasikan dengan wawasan dan pengetahuanmendalam tentang kebutuhan, aspirasi dan prilaku muzakki.

Kedua, Periklanan. Iklan dapat diidentifikasikansebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media baikmelalui TV, Radio, surat kabar, majalah sampai denganposter sebagai bentuk komunikasi yang bertujuanmempengaruhi publik.

Ketiga, Hubungan masyarakat. Public Relations (PRJdapat berperan melebihi iklan, karena PRdapat meresponberbagai peristiwa dengan sangat cepat, sesuaistrategi yangdirencanakan.

Keempat, Direct mall untuk relationship marketing .. BagiLPl, direct mall merupakan salah satu senjata untukmendapatkan muzakki baru. Keunggulan dari direct malladalah tertuju pada sasaran dan para penerima dapatmenyimpan sampai saatnya tepat untuk berzakat.

Kelima, Sponsorship. Sponsorship memiliki kemampuandalam penyampaian sejumlah bidang komunikasi.

Keenam, Desain. Pengaruh desain akan menembus kesegala bidang dan merupakan sentral komunikasi, namuntidak sedikit LPl yang berpenampilan apa adanya sehinggaterkesan tidak profesional karena mereka tidak menyadaripentingnya desain yang merupakan persayaratan meraihkeberhasilandalam komunikasi.

Ketujuh, Pameran dan seminar. Pameran merupakanperistiwa yang dihadiri oleh berbagai kalangan. Sedangkan,

40

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 48: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

41

48 Republika, 2004, h. 4.

seminar merupakan event yang bersifat pribadi dandilaksanakan untuk kepentingan lembaga. Dari seminartersebut, akan mampu memperkenalkan lembaga kitakepada publik.

Kedelapan, Komunikasi elektronik. Kemajuan mediaelektronik merupakan tantangan baru dalam duniamarketing, termasuk didunia per "zakat" an. Internetmerupakan media yang dapat mampu menembus bataswilayah budaya dan kelas sosial, sehingga akan membukapeluang bagi terkomunikasikannya program-program LPZsehingga berpotensi mendapatkan muzakki baru baik daridalam maupun luar negeri.

Kesembilan, Presentasi dan marketing tools. Presentasiselayaknya lembaga bisnis juga harus dilakukan oleh LPZ.Tim marketing LPZ merupakan kekuatan dalam penjualanzakat.

Kesepuluh, Memanfaatkan momen dan media.Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk kembalimemberi ingat dalam berzakat. Berbagai media harus dapatdimanfaatkan dalam sosialisasizakat.48

Agar zakat dapat menjadi salah satu sumber dana bagipengentasan kemiskinan, maka ada beberapa aspek yangharus diperhatikan: aspek sosialisasi dan pengumpulan,aspek pengelolaan dan aspek pendayagunaan. Dari aspeksosialisasi, yang harus disampaikan kepada masyarakatselain tentang kewajiban sikaya untuk memberdayakan simiskin, juga perlu dijelaskan bagaimana zakat mampumemberdayakan si mlskin, balk secara rohani maupun

Membangun Perspektij Pengelolaan Zakat Nasional

Page 49: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

42

49 Emmy Hamidiyah, "Optimalisasi DanaZakat untuk PengentasanKemiskinan", Republika, Jurn'at, 18 Juni 2004;

50 .M. Fatwa,Op.Cit., h. 35-40.

Akuntansi (accountancy) berasal dari akar kata toaccount, yang artinya menghitung. Secara teknis, akuntansidiartikan sebagai proses pencatatan (recording),

Pengertian Akuntansi Islam

C. PENGELOLAAN ZAKAT DALAM AKUNTANSI ISLAM

materi. Dari aspek pengumpulan yaitu melalui pengaturanzakat sebagai pengurang pajak, termasuk pajak final sepertipajak bagi hasil tabungan dan deposito. Dari aspekpengelolaan, perlu peraturan yang tegas menyangkut fungsiregulator dan pengawasan bagii lembaga pengelola zakat,agar bisa berjalan efektif. Sedangkan fungsi pengawasansangat diperlukan untuk mengawasi pelanggaran sebagaidasar pemberian reward dan punishment bagi lembagapengelola zakat."

Agar zakat dapat optimal dalam pengelolaannyasehingga mustahik merasakan manfaat dari dana zakattersebut, ada beberapa tahapan di antaranya:

Tahap Pertama, mengoptimalkan BAZNAS danUndang-Undang PengelolaanZakat.

Tahap Kedua, menjadikan Badan sebagai Kementrian

Zakat dan Wakaf. Ini adalah tahap yang ideal, karenaberlandaskan UUD 1945, Pasal29,33 dan 34, serta Tap MPRNomor 6 tahun 2002 tentang Kemiskinan,untuk membentukkementrian ini.50

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 50: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

43

51 Mursvidiursvi I, Akuntansi Zakat Kontemporer. Cet. I; Bandung,Remaja Rosdakarya, 2003, h. 11.

52 KamusBesarBahasa Indonesia, Edisi Kedua, 1995, h. 21.53Smith Skousen, Akuntansi Intermediate Volume

Komprehensif. Erlangga: Jakarta, 1986, h. 2.

pengklasifikasian (classijiying) peringkasan (summarizing)transaksi keuangan yang diukur dalam satuan uang, sertapelaporan (reporting).51

Sedangkan pengertian Akuntansi menurut kamusbesar bahasa Indonesia adalah seni pencatatan danpengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibatsuatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.52

Berbeda dengan Smith Skousen, akuntansi adalahsuatu aktifitas jasa. Fungsinyaadalah menyediakan informasikuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentangsatuan-satuan ekonomis yang dapat bermanfaat dalampengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkanpilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakanalternatif.53

Dalam kamus akuntansi, mempunyai beberapa

pengertian: pertama yaitu suatu disiplin yang memberikaninformasi yang penting bagi pelaksanaan dan evaluasi yangefisien dari aktivitas-aktivitas organisasi (AICPA); keduo,suatu seni dalam mencatat, menggolongkan,mengikhtisarkan, melaporkan serta menganalisa transaksi­transaksi finansial yang dilakukan perusahaan. Dengan katalain akuntansi memberikan informasi tentang milik dan hakmilik dan sejauh mana milik dan hak milik tersebutdipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Disebut seni adalahkarena adanya beberapa bagian dalam proses akuntansi

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 51: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

44

54 AssegafIbrahim Abdullah,Kamus Akuntansi, Jakarta: PTMario Grafika, 1995, h. 7.

55 Pius dan Dahlan, Kamus IImiah Populer. Surabaya, Arkola,1994, h. 18.

56 SofyanSyafri Harahap,Menuju Perumusan TeoriAkuntansiIslam, Jakarta: Pustaka Quantum, 2001, h.9.

yang tak dapat dikalkulasi secara tepat seperti penentuanbesarnyacadanganpiutang ragu-ragu dan sebagainva"

Pengertian yang sama dikemukakan dalam kamusilmiah populer, akuntansi adalah pembukuan; pemegangan/pengurusan perhitungan uang.S5

Jadi definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwaakuntansi itu merupakan aktifitas jasa yang bermanfaatdalam lingkungan kehidupan kita dengan menawarkan jasakepada berbagai kelompok ekonomi yang terlibat baiksecara langsung maupun tidak langsung terutama yangmenggambarkan aktifitas-aktifitas suatu usaha yangberdasarkan akal sehat atas aktifitas-aktifitas tersebutsehingga diharapkan dapat dipakai sebagai alat bantu bagipara pemakainya dalam mengambil keputusan ekonomi.

Adapun pengertian akuntansi Islam atau akuntansi

syariah lebih menekankan pada aspek pertanggungjawabandengan penekanan pada keadilan dan kebenaran, bukan sajamengabdi kepada kepentingan pemegang saham saja tetapijuga semua pihak dan mentaati semua hukum svariah."

Demikian pula Akuntansi Islam atau akuntansi syariahmerupakan elemen yang harus dapat ewujudkan sistemekonomi Islam yang harus lebih adil, jujur dan kekayaantidak menumpuk pada satu pihak saja, tidak merusak alam,kaidah dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 52: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

45

57 Ibid., 2001, h. 38.58 Muhamad, 2000, h. 7.59 Iwan Triyuwono dan Moh. As'udi, Akuntansi Syari'ah

Mem/ormulasikan Konsep Lobo dalam Konteks Meta/ora Zakat. Jakarta,Salemba Empat, 2001, h. 27.

Akuntansi harus bisa menciptakan ekonomi yang adil danIslamyang rahmatan lil'alamin.57

Akuntansi Syariah menurut Triyuwono dan Gaffikin(1996) merupakan salah satu upaya mendekonstruksiakuntansi modern ke dalam bentuk yang humanis dan saratnilai. Tujuan diciptakannya akuntansi syariah adalahterciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis,emansipatoris, trasendental dan teleologikal. Dengandemikian, melalui akuntansi syariah, realitas sosial akandikonstruk melalui muatan nilai tauhid dan ketundukan padajaringan-jaringan kuasa Ilahi, yang semuanya dilakukandengan perspektif khalifat-ullah fil ard yaitu suatu carapandang yagn sadar akan hakikat diri manusia dan tanggungjawab kelak di kemudian hari di hadapanAllah swt.58

Dari pandangan makro tujuan akuntansi syariahadalah : (1) Merupakan dasar dalam perhitungan zakat; (2)Memberikan dasar dalam pembagian keuntungan, distribusikesejahteraan dan pengungkapan terhadap kejadian dannilai-nilai; (3) Untuk menyakinkan bahwa usaha yangdilakukan perusahaan bersifat Islami dan hasil (Iaba) yangdiperoleh tidak merugikan masvarakat.t"

Dari tujuan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwakeberadaan akuntansi syariah sangat berkaitan erat dengankewajiban zakat. Adapun ciri akuntansi syariah menurutTriyuwono adalah : (1) Menggunakan nilai-nilai etika sebagai

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 53: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

46

60 Ibid., 2001, h. 27.61 Ibid., h. 28.

dasar penggunaan akuntansi; (2) Memberikan arah padaatau menstimulasi timbulnya perilaku etis; (3) Bersikap adilterhadap semua pihak; (4) Menyeimbangkan sifat egoistikdengan altruistik; (5) Mempunyai kepedulian terhadapI· k 60mg ungan.

Sedangkan Akram yang dikutip oleh Harahapmenjelaskan sifat akuntansi Islam adalah: (1) Penentuanlaba rugi yang tepat; (2) Mempromosikan dan menilaiefisiensi kepemimpinan; (3) Ketaatan pada hukum syariah;(4) Keterikatan pada keadilan; (5) Melaporkan dengan baik;(6) Perubahandalam praktik akuntansi"

Dari sifat-sifat diatas dapat kita pahami dengan jelasbahwa zakat sebagai metaforisasi realistis etis bagiorganisasi bisnis tersusun atas unsur-unsur fisik danmetafisik yang akan mengkonstruksi akuntansi syariah.

Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam akuntansi syariahharus didasarkan dan sesuai dengan syariah Islam,selanjutnya harus distrukturkan baik secara implisit maupuneksplisit sesuai dengan konsep manusia sebagai khalifahdimuka bumi, dalam rangka memenuhi kewajibanmembayar zakat.

Seperti halnya akuntansi konvensional, selainterdapat prinsip-prinsip, akuntansi syariah juga memilikiprosedur dan standar akuntansi zakat. Standar akuntansizakat ini tentunya harus melihat terlebih dahulu bagaimanasifat dari zakat, karena zakat berbeda dengan pajak yangharus dibayarkan. Standar akuntansi zakat secara umum

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 54: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

47

62 Sofyan Syafri Harahap,Op.Cit., h. 322-323.

akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, untukselanjutnya menggunakan prinsip-prinsip tersebut sebagaidasar dalam mengembangkan akuntansi syariah.Pendekatan ini cukup banyak digunakan oleh akademisidalam melakukan kajian tentang teori akuntansi syariahantara lain Adnan & Gaffikin (1997), Triyuwono (2000). Akantetapi pendekatan ini sulit untuk diterapkan dalam praktikkeseharian. Terutama dalam hal kajian yang dikembangkanmasih sebatas filosofis dan teori dan belum pada tataranpraktis, adanya gap antara lingkungan bisnis umat Islamdengan prasyarat yang diperlukan untuk dapatditerapkannya metode ini, belum adanya contoh yang dapatdijadikan sebagaimodel pengembanganmetode ini.

Kedua, pendekatan induktif. Dalam pendekataninduktif, pengembangan akuntansi dimulai dari prinsip

mengembangkanadalah pendekatan yang mencoba

dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Penilaian dengancurrent exchange value (nilai tukar sekarang) atau hargapasar; (2) Aturan satu tahun; (3) Standar realisasi. Kenaikanjumlah diakui pada tahun bersangkutan apakah transaksiselesai atau belum; (4) Nisab; (5) Net Income; (6) Aktivatetap tidak dikenakan zakat; (7) Kekayaan/ asset.62

Secara umum ada tiga pendekatan yang dapatdipakai dalam mengembangkan standar akuntansi syariah :Pendekatan deduktif, pendekatan induktif, dan pendekatancampuran atau hibrid.

Pertama, Pendekatan deduktif. Pendekatan deduktif

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 55: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

48

63 Rizal Yaya, 2003, h. 4.64 Sofyan Syafri Harahap, Op.Cit., h.19.

Ketiga, pendekatan campuran atau hibrid.Pendekatan ini memadukan prinsip yang digariskan olehsyariah Islam dengan persoalan kontemporer masyarakat.Berdasarkan itu selanjutnya diidentifikasi oleh parapengguna laporan keuangan dalam perspektif Islam.Pendekatan ini mencoba mengatasi kelemahan pendekatandeduktif yang sulit dipraktikan dan kelemahan pendekatan

induktif yang lebih dominan nilai-nilai kapitalismenyadaripada nilai-nilai Islamsendlrl'",

Sedangkan akuntansi dalam Alqur'an ada duakemungkinan pengertian yaitu Akuntansi seperti yang kitakenai saat ini (akuntansi konvensional). DalamAlqur'an adasignal-signal atau petunjuk (ayat-ayat atau tanda-tanda)yang relevan dengan domain akuntansi bukan hanya dalamarti konvensional tetapi dalam berbagai bentuknya yangtertera dalam Alqur'an maupun dari sejarah kebudayaanlslarn."

Islam sangat mendorong dalam menerapkan sistemakuntansi yang tepat untuk memberikan dasar dalam

akuntansi kontemporer, selanjutnya diuji kesesuainnyadengan syariat Islam, sekiranya tidak bertentangan, prinsiptersebut akan terus digunakan dan sekiranya bertentangan,prinsip tersebut akan ditolak penggunaannya. Prinsip inimenurut Anwar (1987) merupakan pendekatan yang partial,pragmatis dan mengandung asumsi yang tidak Islamisehingga berisiko dalam pencapaian tujuan sosial ekonomiIslam.

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 56: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

49

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamubermu'amaloh[179] tidak secara tuna; untuk waktu yangditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah

t ~ t [. J.

~o?:. jl ~ ~~ 011J~~-:~~j i_;'~~ 1;1:1~1 yt/ / /

_/. ~ ...... ~f. ~ ~ ,t /;,., ~,( J ,,[.. t ....'11 I-J[J")'I T:~I' a/" .11 J-:'~I-' '&1 ~ ..h...J1 "-C(l'~ <-~I Tilj y. 'f c..J J -'~ \..r J / . -' r~ <: 0 U,

bermua'malah termasuk dalam kategori ini adalah

penanganan dan pengelolaan zakat. Penjelasan tersebutdapat dipahami dalam al-Qur'an Surat al-Baqarah {2}:282:

~-'J I': f TIl o'~ ~'-'I~ I~I i-~/I' -: iT I~~iL~ r..J-" U. to¥.. • ~ • y-- ~ -..J../ ~.~ ~ y- ....\ - --

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasionai

Page 57: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

50

seorang penulis di antara kamu menuliskannya denganbenar. dan janganlah penulis enggan menuliskannyasebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah iamenulis, dan hendaklah orang yang berhutang itumengimlakkan (apa yang akan ditulis ttu), dan hendaklah iabertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah iamengurangi sedtkitpun daripada hutangnya. jika yangberhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah{keadaannya} atau dia senditi tidak mampu menqimlakkan,Maka hendaklah walinya menqimlakkan dengan jujur. danpersaksikanlab dengan dua orang saksi dari orang-oranglelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang leiaki, Maka(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi­saksi yang kamu rtdhai, supaya jika seorang lupa Maka yangseorang mengingatkannya. janqanlah saksi-saksi itu enggan(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; danjanganlah kamu [emu menulis hutang itu, baik keci!maupunbesar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian danlebih dekat kepada tidak (menimbutkan} keraguanmu.(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah ituperdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu,Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidakmenulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;dan janganlah penults dan saksi saling sulit menyulitkan. jikakamu lakukan (yang demikian], Maka Sesungguhnyahal ituadalah suatu kejasikan pada dirimu. dan bertakwalahkepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Mahamengetahui segalasesuatu.

Bagian Kedua - Konsep Penqelolaan Zakat

Page 58: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

51

65 tbid., h.67.

Ayat tersebut, sangat menegaskan dan menekankandalam bermu'amalah (di antaranya berjual beli, berutangpiutang atau sewa menyewa, transaksi zakat dansebagainya), untuk melakukan pencatatan atau pembukuanyang juga merupakan bagian dari proses akuntansi.Penerapan akuntansi dalam pengelolaan zakat sangatberguna dan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmanaefektifitas dan perkembangan zakat. Demikian pula,penerapan akuntansi Islam dalam pengelolaan zakatdimaksudkan agar proses transaksi (zakat) dapat terkeloladengan baik serta menghindari kealfaan dan kekeliruan.

Dalam AI-Qur'an surat AI Baqarah tersebut di atas,kita melihat bahwa tekanan Islam dalam kewajibanmelakukan pencatatan adalah'": menjadi bukti dilakukannyatransaksi (muamalah) yang menjadi dasar nantinya dalammenyelesaikan persoalan selanjutnya; Menjaga agar tidakterjadi manipulasi atau penipuan baik dalam transaksimaupun hasil dari transaksi itu (Iaba).

Menurut Zubairi Hasan sebagaimana dikutif DjamalDo'a. (2002: 113-114), bahwa Alquran surat al-Baqarah (2)ayat 282 mengajarkan dua hal penting:

Pertama, seorang muslim harus tahu seluk belukakuntansi, minimal pembukuan dan mempraktekkannyadalam kehidupan sehari - hari. Kata "menuliskannya"seperti yang terdapat ayat tersebut, diungkapkan dalambentuk perintah atau ''faktubuha" ini berarti, melaksanakanakuntansi dengan benar wajib dilakukan oleh umat Islam.

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 59: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

52

66 Iwan Triyuwono dan Moh.As'udi., Op.Cit., h. 28.

Prinsip-Prinsip Akuntansi IslamDalam membahas prinsip akuntansi Islam maka kita

tidak bisa melepaskan diri dari pola atau pendekatan yangsudah dipakai dalam akuntansi konvensional atau persisnyaakuntansi kapitalis. Pendekatan ini juga telah dipakai oleh"The Accounting and Auditing Organization for IslamicFinancial Institutions atau AAOIFI" lembaga ini

mengemukakan dalam proses perumusan Teori AkuntansiIslam: Tentukan tujuan berdasarkan prinsip Islam danajarannya kemudian pertimbangkan tujuan ini dikaitkandengan pemikiran akuntansi kontemporer; Dimulai daritujuan yang ditetapkan akuntansi kontemporer, lakukanpengujian, lalu terima yang sesuai dengan syariat Islam dantolak yang bertentangan dengan syariat Islam.

Adapun tujuan akuntansi Islam menurut Triyuwonoadalah'": menggunakan nilai-nilai etika sebagai dasarpenggunaan akuntansi; Memberikan arah pada ataumenstimulasi timbulnya perilaku etis; Bersikap adil terhadapsemua pihak;' Menyeimbangkan sifat egoistik denganfeodalistik; Mempunyai kepedulian terhadap lingkungan

Kedua, para pencatat keuangan tadi (akuntan publik,katib al-amwal, bajadzat al-amwal) haruslah seorang yangbisamenulisnya dengan benar yaitu "ini mensyaratkan Islamsangat memperhatikan moral dari seorang akuntan -akuntan. Sebab, hanya orang - orang yang bermoral sajayang bisa dan mampu memberikan pencatatan denganbenar.

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 60: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

53

67 SofyanSyafri Harahap, Op.Cit., h.8S.

Dalam merumuskan teori, prinsip akuntansi Islam inimaka langkah yang harus diikuti adalah'": (1) Memahamiteori akuntansi kapitalis; (2) Memahami sbeberapa pendapatnormatif dari para ahli atau lembaga tentang teori akuntansiIslam; (3) Menguasai syariah, konsep, filosofi dan prlnsip­prinsip kehidupan Islam; (4) Rekonstruksi teori akuntansikapitalis menjadi teori akuntansi Islam dengan cara: (a)Memakai konsep atau teori yang tidak bertentangan dengansyariat Islam, (b) Membuang, menolak dan menghilangkankonsep atau norma yang bertentangan dengan norma Islam,(c) Menganalisa dan meredefinisi konsep-konsep yangdikategorikan masih kabur antara teori akuntansi kapitalisatau teori akuntansi Islam, (d ) Merumuskan konsep baruyang di insert ke dalam teori akuntansi Islam jika belum ada;(5) Menguji konsep akuntansi Islam hasil rekonstruksidengan cara, diskusi, seminar, konferensi, symposium, publichearing, de/phi system menggunakan tenaga-tenaga ahlidibidangnya untuk mengomentari; (6) Menguji teoriakuntansi syariah itu melalui Emperica/ Research.

Wilayah teori akuntansi mencakup perumusanpostulat, konsep, prinsip dasar, dan teknik dasar akuntansi.Berbeda dengan akuntnasi Islam di mana syari'at dan aturanAllah SWT harus dimudahkan tidak hanya berpegang padafenomena sosial yang bersifat rasionalistik sekuler.Kenyataan ini telah digambarkan dalam APB StatementNomor 4 sebagaiberikut :

Prinsip akuntansi yang berlaku sekarang adalahmerupakan hasil proses evolusi yang diperkirkan akan

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 61: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

54

68 Iwan Triyuwono dan Moh.As'udi, Op.Cit., h.37.

berlaku seterusnya. Perubahan bisa saja terjadi pada tingkatmetode pencatatan (GAAP). GAAP ini berubah sebagairespon terhadap perubahan ekonomi dan kondisi sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan baru, permintaan parapemakai laporan keuangan yang mengharapkan informasiyang lebih bermanfaat. Sifat dinamis akuntansi keuangan itudalam merespon perubahan keadaan menambah kegunaaninformasi yang disajikannya.

Menurut Zaid dan Tibbits mengungkapkan limaprinsip yang menjadi dasar pertimbangan dalam akuntansiIslam. Adapun kelima prinsip tersebut adalah'": pertama,Halal Mu'amalat, dalam prinsip ini mendoktrinkan bahwasetiap transaksi, peristiwa-peristiea ekonomik ataukeputusan yang dibuat harus halal (diperbolehkan) olehIslam; Kedua, Kebenaran dan keterbukaan laporankepengurusan. Prinsip ini merupakan kebutuhan dasardalam syariat Islam, dimana berlaku bagi setiap manusiasebagai khalifah; Ketiga, Berfokus pada pelaporan zakat;Keempat, Ad-dhemmah Al-mali'lah (kesatuan yang terpisah).Prinsip ini menyatakan bahwa dalam organisasi bisnis harusdipisahkan dengan pemiliknya. Prinsip ini berkaitan dengankejelasam penghitungan besarnya zakat yang harusdibayarkan; KeJima, Kontinuitas, prinsip ini memandangbahwa kegiatan usaha diharapkan dapat melakukan secarakontinu dan berkelanjutan (going concern).

Alam menjelaskan bahwa penekanan penting apabilaakuntan ingin beribadah adalah harus sesuai denganprosedur akuntansi termasuk pengungkapan secara penuh

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 62: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

55

69 lbid., h.37.

Banyak kalangan masvarakat yang kini telahmelakukan penghitungan zakat sendiri. Menghitung zakatsendiri merupakan program yang telah dicanangkan secararesmi oleh Menteri Agama. Hal itu dilakukan sebagai upayauntuk meningkatkan pengumpulan zakat, infak dan sedekah.

Masyarakat sekarang dapat menggunakan panduandari BAZNASuntuk menghitung zakatnya sendiri, dimanapara muzakki mendapatkan sekitar 11 forrnullr pokok untukdigunakan sebagai lembar pencatatan dan perhitungan

Asas-Asas Penghitungan Zakat

atas informasi akuntansi yang diikuti dengan penentuanjumlah yang tepat atas besarnya zakat yang harusdibayarkan. Harahap mengemukakan standar akuntansizakat yang penting adalah sebagai berikut69: penilaiancurrent exchange value (nilai tukar sekarang) atau hargapasar; Aturan satu tahun. Untuk mengukur nilai aktiva,kalender bulan harus dupakai kecuali untuk zakat pertanian;Aturan mengenai independensi. Zakat yang dihitungtergantung pada kekayaan akhir tahun; Standar realisasi.Kenaikan jumlah diakui pada tahun yang bersangkutanapakah transaksi selesai atau belum. Di sini piutang(transaksi kecil) harus dimasukkan di dalam perhitunganzakat; Yang dikenakan zakat; Net total (gross) memerlukannet income. Setelah satu tahun penuh, biaya, utang danpenggunaan keluarga harus dikurangkan dari income yangakan dikenakan zakat; Kekayaanaktiva.

Membangun Perspektif PengeJoJaanZakat NasionaJ

Page 63: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

56

72 Ibid..15.

70 Fer,BAZNASdan Program Menghitung Zakat. (Republika,Jum'at,5 Desember 2003, h.1s

71 Fer,Mari Menunaikan Zakat,(Republika Jum'at, 16 Juli 2004, h.

zakat. Diantaranya adalah perhitungan haul dan nishab,rekapitulasi perhitungan zakat, perhitungan penghasilanbulanan, perhitungan penghasilan tahunan, perhitunganpengeluaran, perhitungan zakat harta yang dibayar lebihdahulu serta perhitungan sedekah dan infak yangditunatkan."

Berdasarkanbuku panduan berzakat yang diterbitkanBAZNAS,penentuan haul dapat dilakukan dengan beberapacara. Yaitu didasarkan pada tahun nasional atau masehi.Haul dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Bisa jugaberdasarkan pada tahun APBN. Haul dari 1 April sampaidengan 31 Maret. Jikadidasarkan tahun hijriyah haulnya dari1 Muharam sampai dengan 29 Dzulhijjah. Atau haul dari 1Ramadhansampai dengan 29 sva'ban."

Selain menentukan haul, kita harus jujur dalam

menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Ada dua kaidahyang dapat memandu kita dalam menghitung zakatpenghasilan dan harta. Pertama adalah kaidah bruto.Dengan kaidah ini seluruh penghasilan baik bulanan maupuntahunan yang kita peroleh dikenakan zakat. Dengandemikian, zakat dihitung berdasarkan seluruh penghasilanyang diterima. Kedua adalah kaidah netto. Zakat dihitungdari penghasilan yang diterima. Baik bulanan maupuntahunan setelah dikurangi dengan beban atau pengeluarantermasuk hutang."

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 64: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

57

Pengh~ungan zakat tunduk kepada beberapa asasyang diambil dari hukum dan dasar-dasar fiqh zakat yangtelah dibahas dimuka, yang terpenting adalah, pertama,

Asas tahunan: Zakat harta dihitung ketika telah melewatidua belas bulan hijriyah; Kedua, Asas Independensi tahunzakat : Setiap tahun zakat independen dari tahun-tahunzakat lainnya (tahun sebelum dan sesudahnya), tidak bolehmewajibkan dua zakat atas satu jenis harta dalam tahunyang sama, sebagaimanasatu jenis harta tidak boleh tundukkepada zakat dua kali dalam setahun; Ketiga, Asasterealisasinya perkembangan (an-nama') : dalam harta yangtunduk kepada zakat baik secara riil maupun secara prediksidan maknawi, artinya harta yang tunduk kepada zakatharuslah harta yang berkembang seperti harta perdagangandan binatang ternak atau harta tersebut dihukumi sebagaiharta berkembang seperti harta tunai yang tidakdiinvestasikan, yang mana harta tersebut jika diinvestasikanakan berkernbang; Keempat, Asas penghitungan zakat atassemua harta (jumlah kotor} atau atas jumlah bersih hartasesuai dengan jenis zakat; Kellma, Asas penghitungan nilaiharta zakat berdasarkan nilai (harga) pasar yang berlakupadawaktu pernbayaran zakat; Keenam, Asaspenggabunganharta-harta yang sejenis yang sarna haul, nisab dan hargazakatnya : seperti barang perdagangan digabungkan denganharta tunal, simpanan gaji dan pemberian; Ketujuh, Asaspengutangan harta yang wajib dizakati oleh tuntutan dankewajiban jangka pendek (kontan), sedang kewajiban jangka

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 65: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

58

73 HusaynSyahatah,Op.Cit., h. 31-32.74 Fer, BAZNAS dan Program Menghitung Zakat, Republika,

Jum'at, 5 Desember 2003; Tabloid Jum'at.), h. 15.

Penghitungan zakat harta dilakukan sesuai denganlangkah-Iangkah berikut, pertama, Menetapkan tanggalwaktu tiba pembayaran zakat, yaitu tanggal wajibpembayaran dan penghitungan zakat sesuai dengan kondisi

Langkah-Langkah Penghitungan Zakat

panjang yang mengurangi harta zakat adalah bagian yangharus dibayar pada tahun itu.73

Zakat dalam konteks ini adalah zakat perusahaansebagai sebuah entitas yang memiliki kekayaan (sumberdaya) untuk menghasilkan pendapatan. Tetapi apa yangpenting adalah bahwa zakat tidak terletak pada hasilkegiatan perusahaan. Dengan kata lain, zakat terletak padapemikiran harta.

Masalah pencatatan keuangan dan kekayaansebenarnya telah secara teratur dilakukan dalam duniausaha. Dimana setiap badan usaha dituntut olehstakeholdernya membuat pembukuan dan menyusunlaporan keuangan. Mereka pada umumnya akan membuattiga buah macam laporan untuk kepentinganstakeholdernya. Pertama, laporan laba rugi, yangdidalamnya termasuk catatan mengenai pendapatan danpengeluaran rutin sampai perhitungan keuntungan sertapenggunaannya.Kedua, neracayang mencakup perhitunganperubahan nilai kekayaan perusahaan, dan Ketiga adalahlaporan perhitungan pajak.74

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 66: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

untuk diambil manfaat/pendapatannya), gaji,dan profesiadalah senilai 85 gram emas 21 karat; Nisab hasil pertanianadalah senilai 5 watsaq; Nisab binatang ternak: mempunyaijadwal khusus.

Kelima, Membandingkan tempat zakat sebagaimanaapada langkah (4) dengan nisab zakat pada poin (5) untukmengetahui apakah harta tersebut wajib dizakati atau tidak,jika tempat zakat tersebut mencapai nisabmaka wajib zakat;

Keenam, Menetapkan kadar yang diambil daritempat zakat atau dalam akuntansi disebut prosentase atauharga zakat, sebagai berikut: 2,5% pada zakat emas danperak, barang perdagangan, industri, pendapatan hasil kerja,harta mustafad (harta yang diterima/dimiliki seseorangsetelah sebelumnya tidak dimiliki) zakat mustaghalat

S9

dengan jenis harta atau jenis aktivitasberikut: Nisab harta tunai, barang

harta mustaghalat (harta tetap yang dimiliki

beda sesuaisebagaimanaperdagangan,

harta dan muzaki, kecuali zakat haul pertanian, barangtambang dan rikaz yang dibayar zakatnya pada waktu panenatau padawaktu mendapatkannya.

Kedua, Menetapkan dan mengkalkulasi semua hartayang dimiliki oleh muzaki pada akhir haul dan menjelaskanharta-harta yang masuk dalam harta zakat.

Ketiga, Menetapkan dan mengkalkulasi tanggunggan,tuntutan dan kewajiban pembayaran jangka pendek yangharus dipotong dari harta wajib zakat tersebut sesuaidengan hukum tersebut dengan rumus : Tempat zakat =harta wajib zakat - tanggungan/tuntutan pembayaranjangka pendek

Keempat, Menetapkan nisab zakat yang berbeda-

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 67: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

60

75 Husayn Syahatah, Op.Cit. h. 33-34.76 Ibid., h. 34-35.

Pada waktu menghitung zakat, akuntan zakatmemerlukan perangkat-perangkat berikutr" pertama,

Neraca keuangan umum yang dipersiapkan pada tanggalperhitungan zakat (posisi keuangan).

Kedua, Perhitungan-perhitungan akhir untuk tahunyang dihitung zakatnya.

Perangkat-Perangkat Penghitungan Zakat

(barang yang dipergunakan untuk dikembangkan dandiambil penghasilannya),zakat profesi dan pekerjaan; 5%bagi hasil pertanian yang dialiri dengan alat dengan biaya;10% bagi hasil pertanian yang dialiri dengan sumber tanpabiaya; 20%bagi harta rikaz

Ketujuh, Menghitung jumlah zakat dengan caramengalikan tempat zakat dengan prosentase/harga zakat.

Kede/apan, Pembebanan jumlah zakat yang harusdikeluarkan, sebagai berikut: Pada proyek/harta pribadi:ditanggung oleh pemilik atau pribadi; Padasyirkah ashkhay:

jumlah zakat dibagi atas para serikat sesuai dengan nishbahmodal harta mereka sebagaimana dalam akad syirkah; Padasyirkah amwal/perusahaan bersaham :jumlah zakat dibagiatas jumlah saham untuk mengetahui bagian zakat masing­masing saham dan kemudian untuk mengetahui bagianzakat tiap penanam saham sesuai dengan jumlah sahamyang dia miliki.7S

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 68: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

61

zakat dan akuntansi merupakan dua hal pentingdalam kerangka ekonomi Islam, juga penting bagimasyarakat Islam. Akuntansi zakat sangat terkait dengan

Zakat dalam Perspektif Akuntansi Islam

Ketujuh, Petunjuk penghitungan zakat.

Ketiga, Penjelasan-penjelasan sekitar posisikeuangan dan penghitungan-penghitungan akhir seperti:Hargapasar bagi harta yang wajib dizakati; Piutang yang bisadiharapkan pelunasannya dan yang tidak; Surat-suratberharga yang bisa diharapkan cairnya dan yang tidak;Pendapatan dari harta tetap yang digunakan untukmendapatkan penghasilan; Harta dan pendapatan haramdan buruk yang harus disingkirkan dari zakat; Cicilanpinjaman jangka panjang yang jatuh tempo pada tahuntersebut dan digabungkan dengan tanggungan dankewajiban pembayaran tunal,

Keempat, Harga emas pada waktu datang masaperhitungan zakat untuk mengetahui nisab.

Kelima, Semua harta milik muzaki, untukdimungkinkan penggabungan harta yang sejenis begitu jugaharta yang diperoleh selama haul yang digabungkan kepadatempat zakat.

Keenam, Fatwa-fatwa kontemporer tentang zakatyang muncul dari lembaga-Iembaga keagamaan dan fiqhIslam.

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 69: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

62

77 Muhammad, 2000, h. 62.78 Mursyidi, 2003, h.1D7.79 Husaynsyahattah, Op.Cit., h. 3D.

nilai Islam sejak awalnya karena akuntansi zakat lahirbersamaandengan kelahiran Islam.77

Lembagapengelola zakat harus menggunakan sistempembukuan yang benar dan siap diaudit oleh akuntanpublik. Ini artinya, standar akuntansi zakat mutlakdiperlukan.

Yang dimaksud dengan akuntansi zakat adalah suatuproses pengakuan (recognition) kepemilikan danpengukuran (measurement) nilai suatu kekayaan yangdikuasai oleh seorang muzakki untuk tujuan penetapan nisabzakat kekayaan yang bersangkutan dalam rangkaperhitungan zakatnva."

Dalam buku Husayn Syahattah, yang dimaksudakuntansi zakat adalah bingkai pemikiran dan aktivitas yangmencakup dasar-dasar akuntansi dan proses-prosesoperasional yang berhubungan dengan penentuan,penghitungan dan penilaian harta dan pendapatan yangwajib dizakati, menetapkan kadar zakatnya danpendistribusian hasilnya kepada pos-posnya sesuai denganhukum dan dasar-dasarsyariat Islam.79

Oleh karena itu, Standar akuntansi yang dimaksuddalam pengelolaan zakat adalah, paling tidak mengacu padatiga tahap, yaitu: (1) pencatatan transaksi zakat ke dalambuku harian yang disebut buku jurnal, kemudianmemindahkan hasil pencatatan tersebut ke dalam akunbuku besar; (2) Melakukan pengklasifikasian danperingkasan dari hasil pencatatan; dan (3) Pelaporan, yang

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 70: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

63

80 Mursyidi, Op.Cit., h.1S.

merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi sebagaiinformasi bagi pihak yang rnerneriukannva."

Oleh karena standar akuntansi zakat belum ada yangsah di Indonesia, maka dapat digunakan standar akuntansiorganisasi nirlaba. Akuntansi organisasi nirlaba sekarang initelah ditetapkan berdasarkan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK)Nomor 45 tentang pelaporan keuanganorganisasi nirlaba yang secara efektif telah diberlakukansejak 1 Januari Tahun 2000. Oleh karenanya, jika sistemakuntansi zakat disesuaikan dengan PSAK Nomor 45 itu,maka lembaga zakat harus membuat laporan posisikeuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas.

Pertama, laporan posisi keuangan. Tujuannya ialahuntuk menyajikan informasi yang relevan bagi pihakpengguna (penyumbang, kreditor atau pihak lain yangmenyediakan sumberdaya bagi organisasi) mengenai aktiva,kewajiban, aktiva bersih dan hubungan di antara unsurtersebut pada waktu tertentu, agar pihak penggunamampumenilai kemampuan organisasi dalam memberikan jasasecara berkelanjutan, serta mampu menilai likuiditas,fleksibilitas, keuangan dan kemampuan organisasi dalammemenuhi kewajiban atau kebutuhan pendanaan eksternal.Dalam hal laporan keuangan pengelolaan zakat, laporandisusun secara sistemik yang meliputi posisi keuangan padaakhir periode, laporan aktivitas serta laporan arus kas, untuksuatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.Laporanposisi keuangantersebut mencakup kegiatan secara

Membangun Perspektif Pengeioiaan Zakat Nasionai

Page 71: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

64

81 Djamal Doa, 2002, h.118-119.

keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajibandan aktiva bersih.

Kedua, laporan aktivitas menyediakan informasimengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yangmengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antartransaksi dan peristiwa lain, serta penggunaan sumberdayadalam pelaksanaan program atau jasa. Laporan inidiperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam satuperiode, menilai kemampuan dan kesinambungan organisasidalam memberikan jasa, dan menilai tanggungjawab dankemampuan manajer.

Ketiqa, laporan arus kas menyajikan informasimengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satuperiode. Hal ini mencakup informasi aktivitas pendanaanyang meliputi penerimaan kas dari penyumbang yangpenggunaannya dibatasi untuk jangka panjang, penerimaandari kas sumbangan dan penghasilan investasi dan danabergulir, dimana penggunaannya dan pemeliharaan aktivatetap atau peningkatan dana abadi (endowment), daninformasi mengenai bunga atau deviden di manapenggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. Laporanarus kas juga mengungkapkan informasi mengenai aktivitasinvestasi dan pendanaan non-kas, seperti sumbanganberupa bangunan atau aktiva lnvestasi."

Untuk mengelola zakat secara balk, ada dua pokok yangperlu dipahami, yaitu bagaimanamenghitung besarnya zakatyang wajib dikeluarkan dan cara membayar zakat ataumemberikan infak/sedekah.

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 72: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

65

82 Laporan Data Zakat BAZIS DKI Jakarta, Pengelolaan zakat,1999, h. 36-38.

No. JenisHarta Ketentuan Wajib Zakat Ket.

Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 Padi 750kg 2.5% Tiap 5% jikaberas/1350 panen airnya

Daftar Perhitungan ZakatTumbuh-tumbuhan

Patut diperhatikan, bahwa dalam perhitungan zakatdapat saja terjadi perbedaan pendapat dari berbagai ulamabesar, khususnya perbedaan dari segi fisiknya. Untukmenjaga agar tidak terjadi keraguan dalam menghitungzakat, maka untuk wilayah OKIJakarta, Gubernur OKIJakartatelah mengeluarkan / menetapkan "Pedoman PerhitunganZakat dalamWilayah DKIJakarta".

Untuk menghitung zakat telah ditetapkan jenis hartayangwajib dizakati, nishab dan kadar zakatnya, sebagaimanaLaporan Data Zakat BAZISDKI Jakarta. Daftar perhitunganzakat dalam wilayah OKIJakarta adalah sebagaiberikut'":

Menghitung Zakat Sendiri (MZS)

Cara pengelolaan zakat ini akan diuraikan contoh yangtelah dilakukan oleh BAZISOKI Jakarta. BAZISOKI jakartatelah menerapkan perhitungan zakat sebagaimanaditetapkan dalam akuntansi zakat.

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 73: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

66

kg gabah susah

2 Biji-bijian: Senilai 2.5% Tiap 10%[agung, nishab padi panen jikakacang

airnyakedelai dsb

susah

3 Tanaman Senilai 2.5% Tiaphias: Anggrek nishab padi panendan segalajenis bunga-bungaan.

4 Rumput- Senilai 2.5% Tiaprumputan: nishab padi panenrumput hias,tebu, bambudsb

5 Buah- Senilai 2.5% Tiapbuahan: nishab padi panenmangga,jeruk, pisang,kelapa,rambutan,durian dsb

6 Sayur- Senilai 2.5% Tiapsayuran: nishab padi panenbawang,wortel, cabedsb

7 Segala jenis Senilai 2.5% Tiaptumbuh- nishab padi panentumbuhanyang bernilaiekonomis

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 74: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

67

No. Jenis Harta Ketentuan Wajib Zakat Ket.

Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 Emasmurni 94 gram 2.5% Satu Hartaemas Tahun simpanan

(untukperhiasansehari-haritidakdiwajibkanzakat),

2 perabot/per Senilai 2.5% Satulengkapan 94gr/ emas Tahunrumah murnitanggadari emasmurni

3 perak 672 gr perak 2.5% Satumurni Tahun

4 perabot/per Senilai 2.5% Satulengkapan 672 gr emas Tahunrumah murnitanggadari perak

5 logam Senilai 94 gr 2.5% Satumulia, selain emas murni Tahunperaksepertiplatina dsb

6 Batu Senilai 94 gr 2.5% Satupermata, emas mu Tahunsepertiintan,berlian dsb

Daftar Perhitungan Zakat Emas Dan Perak

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 75: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

68

No. Jenis Harta Ketentuan Wajib Zakat Ket.Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 industri seperti Senilai 2.5% Satu Seluruhsemen, pupuk, 94 gr tahun kekayaantekstil dsb emas

murni setelahdikurangi

kewajiban-kewajiban yangharusdibayar

sepertipajakdll.Iharta

kekayaanbersih)

2 usaha perhotelan, Senilai 2.5% Satuhiburan, restoran 94 gr tahundsb emas

murni3 perdagangan Senilai 2.5% Satu

ekspor kontrakan, 94 gr tahunreal estate, emaspercetakan/pener murnibitan,swalayan/super

Daftar Perhitungan Zakat Perusahaan,perdagangan, pendapatan dan jasa

Bagian Kedua - Konsep Penqeiotaan Zakat

Page 76: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

69

market dsb4 jasa konsultan, Senilai 2.5% Satu

notaris, 94 gr tahunkomisioner, emas

travel biro, murnisalon,transportasi

, pergudangan,Perbengkelan,akuntansi,dokter dsb

5 pendapatan: gaji, Senilai 2.5% Satuhonorarium, jasa 94 gr tahunproduksi, lembur emasdsb murni

6 usaha perkebunan Senilai 2.5% Satuperikanan dan 94 gr tahunpeternakan emas

murni

7 uang simpanan Senilai 2.5% Satudeposito, tabanas, 94 gr tahuntaska, simpedes, emassimaskot, murnitahapan, giro dsb.

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 77: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

70

No. Jenis Harta Ketentuan Wajib Zakat Ket.

Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 61 Kambing, 40 sid 120 1ekor satu Setiap

biri-biri ekor thn tambahandan 100 ekordomba 120 sid 2 ekor satu kadar

200 thn zakatnya 1ekor ekor

2 Sapi 30 ekor 1 ekor Satu Setiapumur 1 tahun tambahanthn 30 ekor

kadarzakatnya 1ekor umur1 tahun

40 ekor 1 ekor Satu Setiapumur2 tahun tambahantahun 40 ekor

60 ekor 2 ekor Satu kadarumur tahun zakatnyasatu 1 ekortahun umur 2

tahun70 ekor 2 ekor Satu

umur 2 tahuntahun

3 kerbau Nishabnya Kadar Satudan kuda sama sama tahun

dengan dengansapi sapi

Daftar Perhitungan Zakat Binatang Ternak

Bagian Kedua - Konsep Pengel61aan Zakat

Page 78: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

71

No. JenisHarta Ketentuan Wajib Zakat Ket.

-Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 Zakat fitrah Mempunyai 2.5 kg satu Dapatberas, kelebihan atau thn dibayarjagung, bahan 3.5 liter dengansagu, atau makanan beras uangsetiap untuk sehargamaka- keluarga barangnyanan pokok pada harimenurut Raya idulkon-disi Fitridaerahnya

Daftar Perhitungan Zakat Zakat fitrah beras,jagung, sagu, atau setiap makanan pokok

menurut kondisi daerahnya

No. Jenis Harta Ketentuan Wajib Zakat Ket.

Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 Penghasilan Senilai 94 2.5% satu Jika belumTetap gram emas thn mencapai

murni nishabnyadanwaktunyadianjurkanuntukberinfaksedekah

Daftar Perhitungan Zakat PenghasilanTetap

MemQangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiana/

Page 79: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

72

1. Zakat tumbuh-tumbuhan (hasil tanaman)Nishab Oumlah hasil minimal) adalah seharga 750 kg

beras, dengan kadar 5% (jika airnya sulit) dan 10% (jikaairnya mudah). Untuk di DKIJakarta 5%. Jika hasil tanaman(seperti tanaman hias, buah-buahan, sayur-sayuran) waktudipetik nilainya sama atau lebih besar dari 750 kg beras atau

Cara menghitung Zakat

Berdasarkan daftar tersebut diatas, kita dapatmenghitung zakat sebagai berikut: pertama, Zakat dapatdibayar dalam bentuk natura, yaitu berupa harta bendanyaitu sendiri, seperti emas, beras,sapi, domba dsb.

Kedua, Zakat juga dapat dibayar dalam bentuk uang,sebagai pengganti harga benda yang bersangkutan.

Dari kedua cara tersebut, dianjurkan menggunakanperhitungan yang kedua, yaitu dibayar dalam bentuk uang.

No. JenisHarta KetentuanWajibZakat Ket.

Nishab Kadar Waktu

1 2 3 4 5 6

1 Barang 20% Pada saattemuan/tambang ditemukan(Rikaz)

Daftar Perhitungan ZakatBarangtemuan/tambang (Rikaz)

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 80: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

73

Emas dan perak termasuk logam mulia lainnya(platina) yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah : bukanperhiasan yang dipakai, tetapi perhiasan yang disimpan,perabotan rumah tangga, logam murni (batangan).

Cara menghitung untuk emas misalnya, jikaseseorangmemiliki 150 gr emas berarti lebih besar dari 94 gr(nishab), harga emas waktu itu Rp. 130.000, maka zakatnyaadalah 2.5%x 150 x Rp.130.000= Rp.487.500.

Sedangkan cara menghitung untuk perak, jikaseseorangmempunyai logam mulia seperti platina dan batupermata (intan, berlian), jika telah mencapai nishab sebilai94 gr emas murni, wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2.5%.Misalnya seseorang memiliki platina sebesar 200 gr, hargaemas saat itu Rp. 130.000/gr maka nilainya adalah 94 x Rp.

2. Zakat Emas dan Perak

b). Kemudian dihitung hasil panen, jika hasil panen(setelah dikurangi kebutuhan minimal, biaya hidup keluarga,uang sekolah anak-anak, rekerning listrik dll) ternyata masihtersisa Rp. 1.500.000, berarti telah mencapai atau lebih darinishab. Maka besar zakatnya adalah 5% x Rp. 1.500.000 =Rp.75.000.

1350 kg gabah wajib dikeluarkan zakatnya 5%. Contohperhitungan:

a). Tentukan dahulu standar jumlah nilai nishab yaitupaling tidak sama dengan 750 kg beras. Misalkan hargaberas pada waktu itu Rp. 2000/kg, maka jumlah minimaluntuk mengeluarkan zakat adalah 750 x Rp. 2000 = Rp1.500.000,perlu dikeluarkan zakatnya 5%.

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 81: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

74

3. Zakat binatang ternak

Jika seseorang memiliki 160 ekor kambing, makazakatnya adalah 4 ekor yang berarti setiap 4 ekor kambingatau biri-biri zakatnya 1ekor.

Aktiva lancar bersih Rp. 1.000.000.000Maka zakatnya adalah 2.5%x Rp.1.000.000.000= Rp.

25.000.000.

Kewajiban:• Rekerningyang belum dibayar Rp.500.000.000• Pajak Rp.100.000.000• Pajakperseroan Rp.150.000.000

Rp.750.000.000

• Persediaanbarangbaku Rp. 75.000.000• Persediaanbarangjadi Rp. 120.000.000

Rp.1.750.000.000

Rp. 5.000.000Rp.1.500.000.000Rp. 50.000.000

• Kas• Bank• Surat-surat berharga

130.000 = Rp. 12.220.000. Harga platina 1 gr Rp. 150.000,jadi untuk 200 gr harganya adalah 200 x Rp. 150.000 = Rp.30.000.000. Harga platina jelas lebih besar dari harga emasRp. 12.220.000. Jadi dia wajib mengeluarkan zakatnyasebesar2.5%x Rp.30.000.000 = Rp.750.000.

2. Zakat perusahaan,perdagangan, industri dan jasaContoh:

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 82: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

Seperti yang disebutkan pada bagian pertama bahwaIndonesia telah dua kali mengundangkan Undang-Undang

75

D. PENGELOLAAN ZAKAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG­UNDANG ZAKAT

KeluargaAli berjumlah 6 orang. Untuk setiap orang 1sha' atau 2.5 kg. Jadi dia harus mengeluarkan zakat fitrahberupa beras sejumlah 6 x 2.5 kg = 15 kg. Atau jika digantidengan uang adalah 15 kg x Rp.2.000 = Rp.30.000. (AbudinNata dkk, 1999: 39-44)

S. Zakat FitrahAli sebagai kepala keluarga, mempunyai seorang istri,

3 orang anak dan 1 orang pembantu. Makanan sehari-harimereka adalah beras seharga Rp. 200/kg. Berapa Ali harusmengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Idul fitri tahunitu?

4. Zakat penghasilan tetap dan pendapatanSeseorang pegawai mempunyai penghasilan tetap

setiap bulannya sebesar Rp. 3.500.000 untuk kebutuhansehari- hari (makanan, pakaian, rekerning listrik, air, biayaanak sekolah) selama satu bulan rata-rata Rp. 2.000.000.Dia masih mempunyai sisaRp. 1.500.000/ bin. Jadi selama 1tahun adalah 12 x Rp. 1.500.000 = Rp. 18.000.000.Nishabnyaadalah94 gr x Rp.130.000 = Rp.12.350.000.

Seandainyaharga seekor kambing dipasaran saat ituRp.400.000 maka sipemilik wajib mengeluarkan zakatnya 4 xRp.400.000 = Rp.1.600.000.

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 83: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

76

83 B. Hestu Cipto Handovo, Prinsip-Prinsip Legal Drafting danDesain NaskahAkademik, Yogvakarta: Universitas Atma JavaYogyakarta,2008, h. 62.

84 Zainuddin, Hukum Zakat: Perspekti] Normatif, Kesejahteraan,dan Keadilan Sosial,Ciputat: Agra Madina Mulia, 2013, h. 65-66.

pengelolaan zakat (UUPZ),yaitu undang-undang Nomor 38Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011,yang merupakan hasil amandemen dari undang-undangNomor 38 Tahun 1999.

Menurut B. Hestu Cipto Handoyo, sebagai-manayangdikutip oleh Zainuddin, suatu peraturan perundang­undangan yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki tigalandasan, yaitu landasan filosofis, landasan sosiologis, danlandasanyuridis.83

Pertama, rumusan aturan atau norma dalamperaturan perundang-undangan harus mendapatkanpembenaran apabila dikaji secara filosofis, artinya rumusanatau norma mempunyai alasan yang dapat dibenarkanapabila dipikirkan secara mendalam. Alasan yang dimaksudjuga sesuai dengan etta-etta dan pandangan hidup manusiadalam pergaulan hidup bermasyarakat, berbangsa, danbernegara, serta sesuai pula dengan cita-cita kebenaran,cita-cita keadilan, dan cita-cita kesusilaan."

Dalam mengidentifikasi landasan filosofis yangterkandung dalam peraturan-peraturan perundang­undangan yang terkait dengan zakat. Konsideran bagianmenimbang huruf a UUPZ bahwa negara menjaminkemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanyamasing-masing dan untuk ber-ibadat menurut agamanyadan kepercayaannya itu; Frase dalam konsideran

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 84: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

77

85 lbid., h. 66-67.86 lbid., h. 80.87 lbid., h. 81.

menimbang huruf a UUPZ, tentang kemerdekaan tiappenduduk untuk beriba-dah, tidak hanya dimaknai sebagaifrase teologis tetapi juga dimaknai sebagaifrase filosofis.85

Kedua, Suatu peraturan perundang-undangandikatakan mempunyai landasan sosiologis apabilaketentuan-ketentuannya sesuai dengan keyakinan umumatau kesadaran hukum masyarakat. Hal ini penting agarperundang-undangan yang dibuat dipa-tuhi olehmasyarakat, tidak menjadi kalimat-kalimat mati belaka. Olehkarena itu, peraturan perundang-undangan yang dibuatharus dipahami oleh masya-rakat, sesuai dengan kenyataanhidup masvarakat."

Secara sosiologis keberadaan UUPZ tidak dapatdipisahkan dengan keberadaan umat Islam di Indonesia, haltersebut dapat dilihat dari diktum konsideran UUPZtersebut, yaitu: (1) bahwa negaramenjamin kemerdekaantiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing­masing dan untuk beribadat menurut agamanya dankepercayaannya itu; (2) bahwa menunaikan zakat me­rupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuaidengan syariat Islam.87

Ketiqa, Berbicara tentang landasan yuridis dalamsebuah undang-undang, maka harus dilihat daripemberlakuan undang-undang tersebut yang terdiri atas duajenis karakter, yaitu hukum imperatif dan hukum fakultatif.Hukum imperatif adalah kaidah-kaidah hokum yang secaraapriori harus dipatuhi dan mempunyai kekuatan untuk

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 85: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

78

88 tbid., h. 73.89 lbid., h. 74.

memaksa serta mengikat secara mutlak. Sedangkan hukumfakultatif tidaklah secara a priori untuk dipatuhi melainkanhanya sekadar melengkapi, subsidair atau dispositif. Meski­pun demikian, secara umum hokum memiliki kesa-maanyaitu memaksa dan mengatur sekaligus, akan tetapi tingkatpemaksaandan pengaturannya ber-beda."

Undang-Undang Pengelolaan Zakat dalam perspektifteori hierarki norma digolongkan dalam kedudukan normaformelle gesetz (peraturan perundang-undangan), karenaberbentuk formelle gesetz maka secara otomatis tidaktermasuk dalam golongan norma dasar (grundnorm) danatau golongan aturan dasar (grund gesetz). Norma hukum diluar golongan norma dasar (grund norm) dan atau golonganaturan dasar (grund gesetz) tidak boleh berbentuk normahukum tunggal, norma itu haruslah norma hukumberpasangan. Oleh sebab itu, norma hukum tersebutharuslah dilekati norma hukum sekunder-berbentuk sanksipidana atau sanksi pe-maksa. Berkaitan dengan UUPZdalamhukum nasional berkategori privat atau berlaku khusus bagimasyarakat Muslim.89

Undang-Undang Pengelolaan Zakat (UUPZ) adalahsebuah undang-undang nasional yang merupakan bagiandari sistem hukum Indonesia. Undang-undang ini tidakmemuat aturan tentang zakat sebab telah diatur secaralengkap dalam hukum Islam. Undang-undang ini banyamengatur pengelo-Iaan zakat. Dalam Pasal 1 Ayat 1 yangdimaksud dengan pengelolaan zakat adalah kegiatan peren-

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 86: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

79

90 lbid., h. 55.91 lbid., h. 55.92 Fajri Nursyamsi SH, Potensi Disfungsi Baznas Pasca UU

Pengelolaan Zakat, dalam www.hukumonline.com/berita/

canaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalampengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaanzakat.90

Oleh karena UUPZ adalah sebuah undang-undangnasional yang merupakan bagian dari sistem hukumIndonesia, maka UUPZberlaku terhadap siapa saja yang adadi Indonesia baik lembaga maupun perorangan yangberagama Islam. Semua pihak harus tunduk pada undang­undang ini dan menjalankannya dengan sebaik-baiknya,walaupun kewajiban zakat itu sendiri hanya berlaku untukorang Islam."

Keberadaan Undang-undang zakat di Indonesiamenunjukkan tahap baru pengelolaan zakat di Indo-nesia,yaitu pengelolaan zakat mulai memasuki wilayah formalkenegaraan. Meskipun demikian, masyarakat masih tetapdiberikan peluang dan kesempatan untuk berpartisipasidalam pengelolaan zakat.

Oi dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999,tentang Pengelolaan Zakat menyebutkan, bahwapengelolaan zakat di Indonesia dilakukan oleh Badan AmilZakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan lembaga AmilZakat (LAZ)yang dibentuk masyarakat. BAZdalam Undang­Undang tersebut merupakan bentuk dari badan ami! zakatyang hanya diatur fungsinya, sedangkan pengaturanmengenai BAZNASsecara definitif diatur dalam peraturanpelaksananya, yaitu Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun2001 tentang BadanAmil Zakat Naslonal."

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 87: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

80

93 Ancas Sulchantifa Pribadi, Op.Cit.94 Ibid.

zakatbaca/lt4ee868828f156/potensi-disfungsi-baznas-pasca-uu-pe-ngelolaan-

BAl terdiri atas'tingkat nasional, provinsi, kabupatenatau kota, dan tingkat kecamatan. BAZ tingkat nasionaldibentuk oleh presiden atas usul dari Menteri Agama, BAlProvinsi, dibentuk oleh gubernur atas usul dari KepalaKantor Wilayah Departemen Agama Propinsi, BAZKabupaten atau Kota dibentuk oleh Bupati atau Walikotaatas usul dari KepalaKantor Departemen Agama Kabupatenatau Kota, dan BAl Kecamatan dibentuk oleh Camat atasusul dari KepalaKantor UrusanAgama Kecarnatan."

Sedangkan LAZmenurut Keputusan Menteri AgamaNomor 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang­Undang nomor 38 Undang-Undang tahun 1999, adalahinstitusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atasprakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerakdibidang dakwah, pendidikan, sostal dan kemaslahatan umatIslam. lembaga Amil Zakat (LAl) harus mendapatpengukuhan dari pemerintah sesuai dengan tingkatanmasing-masingyaitu BAl Nasional, dikukuhkan oleh MenteriAgama, BAZ Daerah propinsi, dikukuhkan oleh Gubernuratas usul kepala Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi, BAZ Daerah kabupaten, dikukuhkan oleh Bupatiatau Walikota atas usul dari Kepala Kantor KementerianAgama Kabupaten atau kota, dan BAl Daerah Kecamatan,dikukuhkan oleh Camat atas usul dari KepalaKantor UrusanAgama Kecamatan."

8agian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 88: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

81

95 Ibid.96www.dsniamanah.or.id/index.php?option=com_conten&view=a

rticle&id=174:menyambut-uu-zakat-baru

Menurut Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581Tahun 1999 tentang PelaksanaanUndang-UndangNomor 38Tahun 1999, menjelaskan bahwa untuk memudahkanpelayanan kepada masyarakat dibentuk Unit PengumpulanZakat (UPZ)yaitu, suatu organisasiyang dibentuk oleh BAZdisemua tingkatan dengan tugas untuk melayani muzakki yangmenyerahkan zakatnya. Pembentukan UPZ ini dilakukanpada instansi/lembaga pemerintah dan perusahaan swastadi semua tingkatan. Sedangkan untuk BAZ Kecamatandibentuk pula UPZ di tiap-tiap desa/kelurahan. Tugas UPZadalah untuk melakukan pengumpulan zakat, infaq,shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat di unit masing­masing dengan menggunakan formulir yang dibuat oleh BAZdan menyetorkan hasilnya kepada bagian pengumpulanBadan Pelaksana BAZ.95

Badan Amil Zakat (BAZ) Dalam Undang-UndangNomor 38 Tahun 1999 yang mewakili pemerintah dan LAZ(Lembaga Amil Zakat) yang mewakili masyarakat beradapada posisi sama dan sejajar dalam hukum. Ketiadaanpengatur tidak saja memunculkan resiko ketidaktepatanpengumpulan dan penyaluran, namun juga sangatmengurangi peluang sinergi diantara pengelola zakat (BAZdan LAZ).96

Kelemahan di atas merupakan kelemahanpengelolaan zakat dari aspek institusi, yaitu terdapatdualisme di dalam institusi pengelola zakat dalammenjalankan proses pengumpulan dan pendistribusian dana

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 89: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

82

97Ahmad Wahyu Herdianto, Peran Negara dalam Meng­optimalkan Zakat di Indonesia", dalam Iutisdictie, Jurnal Hukum danSyariah, Volume 1, Nomor 2, Desember 2010, h. 22.

Kedua, LembagaAmil Zakat adalah institusi pengelolazakat yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan olehpemerintah untuk melakukan kegiatan pengumpulan,pendistribusian dan pendaya-gunaan Zakat sesuai denganketentuan agama, contoh: Dompet Dhuafa, Pas KeadilanPeduli Ummat, YDSF, Rumah Zakat. Berdasarkan realitakedua lembaga tersebut sarna-sarna memiliki fungsipengum-pul dan penyalur dana zakat. Sehinggafungsi yangdemikian kurang efektif dalam implementasinya dimasvarakat."

Menurut undamg-undang zakat, pengelolaan zakat diIndonesia diserahkan kepada amil yang termasuk dalamBAZNAS dan LAZ yang bertanggung jawab kepadapemerintah sesuai dengan tingka-tannya. Kebijakan sudahbalk, dimana pemerintah mendelegasikan beberapa institusi

zakat. Sebagaimana tertuang di dalam Undang-UndangNomor 38 Tahun 1999 tentang PengelolaanZakat dan Pasal1 Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003tentang PelaksanaanUndang-UndangNomor 38 Tahun 1999tentang Pengelolaan Zakat, menyebutkan bahwa institusipengelola zakat yaitu: Pertama, Badan Amil Zakat adalaharganisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintahterdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah dengan tugasmengumpulkan, mendistri-busikan dan mendayagunakanzakat sesuai dengan ketentuan agama, seperti BAZNASdanBAZDA.

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 90: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

83

98 www.syafiiantonio.com/artikeldetail.php?nid=2699 Ahmad Supardi Hasibuan, PengelolaanZakat dalam http://riau

1. kemenag.go. id/index.php?a=artikel&id=398

untuk mengumpul-kan zakat. Namun banyak juga badanamil ilegal yang belum dikukuhkan oleh pemerintah sehinggadiperlukan pengawasan lebih ketat oleh pemerintah. Hal inimenyebabkan pengumpulan zakat tidak terkoordinasidengan baik, dan ditakutkan pendistri-busiannya tidakmerata. Kondisi ini tentu tidak efektif.98

Kelemahan lain yang dimiliki oleh Undang-UndangNomor 38 Tahun 1999, antara lain99, pertama, tidakmengatur tentang kewajiban dan sanksi bagi Muzakki.Undang-Undang ini memang secara tersurat pada pasal 2telah menyebutkan bahwa setiap warga negara Indonesiayang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimilikioleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat, namunUndang-Undang ini tidak menyebutkan sanksi yang akandikenakan kepadamuzakkiyang tidak membayar zakat.

Kedua, tidak memberikan hak kepada pengelolazakat untuk menghitung jumlah kekayaan muzakki danmenetapkan jumlah zakat yang harus dibayarkan, akibatnyamuzakki mempunyai kebebasan untuk membayar atau tidakmembayar zakatnya. Dengan demikian maka zakat inibersifat sukarela, padahal zakat ini adalah merupakankewajiban.

Ketiga, tidak menjadikan zakat sebagai penggantilangsung dari pajak, tetapi zakat hanya dijadikanpengeluaran tidak kena pajak. Padahal diharapkan,pembayaran zakat dapat dijadikan sama dengan membayarpajak. Dengandemikian, umat Islam tidak terkenan dua kali

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 91: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

84

baru/

100 ww.babinrohisnakertrans.org/berita-babinrohis­nakertrans/rapat-dengar-pendapat-ruu-pengelolaan-zakat-dengan­komisi-viii-dpr

101 Irfan Syauqi Beik, UUZakat yang Baru, dalamhttp://novaliantika.wordpress. com/20ll/ 10/28/ uu-zakat-yang-

kewajiban, yang satu kewajiban agama dan yang satu lagikewajiban negara.

Denganadanya kekurangan-kekuranganyang dimilikioleh undang-undang Nomor 38 tahun 1999, maka setelahkurang lebih sepuluh tahun telah berjalan, maka muncullahkeinginan untuk merevisi atau amandemen undang-undangpengelolaan zakat tersebut.

Substansi yang menjadi isu pokok amandemenUndang-Undang Pengelolaan Zakat, diantaranya adalah:Pertama, perlunya sanksi terhadap muzakki yang tidakmenunaikan kewajiban zakat. Kedua, kebijakan bahwa zakatsebagai pengurang pajak (tax credit). Ketiga, restrukturisasiorganisasi pengelola zakat secara menyeluruh. Keempat,pemberdayaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ)Masjid.100

Namun demikian, dari dinamika yang ada, makauntuk dua isu yang pertama, tidak ada perubahan antaraUndang-Undang lama dengan RUU yang baru. Sehingga,zakat tetap menjadi pengurang penghasilan kena pajak (tax

expense) dan muzakki yang tidak memenuhi kewajibannyatidak dikenakan sanksi. Perubahan yang signifikan hanyapada isu yang ketiga, yaitu penataan kelembagaan pengelolazakat.101

Pada tanggal 27 Oktober 2011, melalui RapatParipurna DPR, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999

Bagian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 92: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

85

102 www.dompetdhuafa.net/content/view/597 /.103 Ibid.

tentang PengelolaanZakat dicabut dan diganti oleh undang­undang baru dengan judul yang sarna,yaitu Undang UndangNomor 23Tahun 2011.

Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 23Tahun 2011 Tentang Zakat, maka lembaga pengelola zakatharus menyesuaikan diri dengan semua peraturan yangtercantum dalam Undang-Undang Zakat Nomor 23 Tahun2011 tersebut, termasuk LAZ yang sudah mendapatkanpengukuhan dari Kemen-terian Agama namun berbadanhukum bukan ormas. Atau menjadi bagian dari lembagazakat lainnya, yang keberadaanya diakui Undang-UndangZakat Nomor 23 tahun 2011.102

Bagi LAZ yang belum sah menurut Undang-UndangNomor 23 tahun 2011, Dompet Dhuafa membuka programMitra Pengelola Zakat (MPZ). MPZ merupakan kemitraanpengelolaan ZISantara Dompet Dhuafa dengan PengelolaZISlainnya, dimana Dompet Dhuafa memberikan kekuatanhukum pengelolaan ZIS kepada lembaga tersebut denganmenjadikannya sebagai bagian dari Dompet Dhuafa danberhak melakukan pengelolaan ZIS dengan menggunakanaspek legal Dompet Dhuafa.103

Salah satu gagasan yang tertuang dalam Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Zakat adalahpengelolaan yang terintegrasi. Kata- "terintegras!" menjadiasas yang melandasi kegiatan pengelolaan zakat di negarakita, baik dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)disemua tingkatan maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 93: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

86

104 M. Fuad Nasar, M.Sc, www.baznas.or.id (artikel tanggalllSeptember 2012)

105 Ibid.106 Ibid.

mendapat legalitas sesuai ketentuan perundang-undangan.l'"

Integrasi dalam pengertian undang-undang berbedadengan sentralisasi. Menurut ketentuan undang-undang,zakat yang terkumpul disalurkan berdasarkan prinsippemerataan, keadilan, dan kewilayahan. Melalui integrasipengelolaan zakat, dipastikan potensi dan realisasipengumpulan zakat dari seluruh daerah serta manfaat zakatuntuk pengentasan kemiskinan akan lebih terukurberdasarkan data dan terpantau dari sisi kinerja lembagapengelolanya. Secara keseluruhan pasal-pasal dalamUndang-Undang dan Peraturan Pemerin-tah yang sedangdisiapkan, memberi ruang dan jaminan bagi terwujudnyajJf.>ngelolaanzakat yang amanah, profesional, transparan,akuntabel dan parti-sipatif.t'"

Integrasi pengelolaan zakat menempatkan BAZNASsebagai koordinator. Peran koordinator merupakan satukesenyawaan dengan integrasi. Pengkoordinasian yangdilakukan BAZNAS inilah yang ke depan akan mengawaljalannya proses integrasi dan sinergi dari sisi manajemenmaupun dari sisi kesesuaiansyariah.106

Idealnya, pemanfaatan zakat untuk pemberdayaanumat dikumpulkan melalui mekanisme satu pintu, yaitu bisadibayangkan dan dikalkulasikan di atas kertas, bahwa jikaseluruh harta zakat yang berasal dari masyarakatperorangan maupun badan hukum masyarakat muslim di

8agian Kedua - Konsep Pengelolaan Zakat

Page 94: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

87

107 Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag, Undang-Undang Nomor 23/2011Tentang Pengelolaan Zakat Belum Menyentuh Substansi Fungsi Zakatdalam www.uinsgd.ac.id/front/detail/rektorat/uu-no.-232011-zakat­belum-menyentuh-substansi-fungsi-zakat.

108 Prasetyo, Menyambut UU Zakat Baru (3) dalam http://www.dsniamanah.or. id/index. php?option=com_ content&view=article&id= 178: menyambut-uu-zakat-baru-3 & catid=66:ulasan-a-opini & Itemid=167.

Indonesia dikumpulkan dalarn satu wadah akan menjadimodal kapital yang sangat luar biasa besarnya. Namunkarena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusiBAZdan LAZ terpecah, ada yang percaya dan ada yang tidakpercaya terhadap institusi BAl maupun LAl, maka potensizakat yang ada di Indonesia belum bisa terkumpul secaramaksimal dan belum bisa dijadikan sebagai modal kapitalyang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa perludibangun dan disosialisasikan secara intensif trustmasyarakat kepada institusi BAl dan LAl.107

Pengelolaan tunggal zakat oleh negara adalah halyang menggembirakan. Tidak saja merujuk kepada banyakNash dan Hadits yang menjelaskan zakat adalah domainpemerintah, namun juga karena pada akhirnya pengelolazakat memiliki sumber-sumber daya yang lengkap untukmemastikan pengelolaan zakat mencapai tujuannya.Pemerintah memiliki organ perencanaan hingga auditkeuangan yang dapat dilibatkan sehingga perencanaan danpengendalian lebih baik dan utuh. Pengelolaan zakatdibawah 'satu pintu' akan membuka peluang zakat dikelolasebagaisesuatu yang integral, utuh dan dengan sumberdayayang rnenveluruh.i'"

Masalah pengelolaan zakat yang sebaiknya dikelolaholeh pemerintah juga disodorkan oleh Abdul Wahab Khallaf,

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 95: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

88

109 www.ariefhilmanarda.wordpress.com/2010/03/06/zakat-dan­organisasi-pengelola-zakat/

Abdur Rahman Hasan dan Muhammad Abu Zahrah padaacara diskusi tentang zakat di Damaskus tahun 1952, yangdiselenggarakan oleh Jami'ah Arabiah. Mereka berkatabahwa "Sekarang sudah tentu bahwa yang mengumpulkanzakat dari semua harta, baik harta lahir maupun harta batinadalah penguasa, karena dua sebab", yaitu pertama,sesungguhnya banyak orang telah meninggalkan kewajibanzakat atas semua hartanya, baik yang lahir maupun yangbatin. Mereka tidak melaksanakan hak perwakilan yangdiberikan kepada mereka oleh Usman bin Affan danpenguasa sesudahnya. Sedangkan para ulama telahmenetapkan bahwa apabila penguasa mengetahuipenduduknya tidak membayar zakat, hendaklah merekamengambilnya dengan cara paksa.

«edua, secara keseluruhan semua harta itu kuranglebih adalah harta lahir. Harta perdagangan yang bergerak,dihitung setiap tahunnya berdasarkan perputaran, dan bagisetiap pedagang, besar maupun kecil, hendaklahmencatatkan harta perdagangannya itu, sehingga mudahdihitung jumlah hartanya, diketahui untung dan ruginya,diketahui pula cara-cara untuk mengetahui keuntungannya,sehingga bisa diperkirakan pajak negaranya, diketahui pulamodal pokoknya, dan diketahui kewajiban zakat yang rneru­pakan hak Allah, hak peminta-minta dan hak orang miskinyang tidak merninta-minta.l'"

Kegiatan-kegiatan pengelolaan zakat harus bermuarapada keadilan dan kesejahteraan masyara-kat. Semua

Bagian Kedua - Konsep Penge/o/aan Zakat

Page 96: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

89

110 Zainuddin, Hukum Zakat, Gp..Cit., h. 67

kegiatan-kegiatan pengelolaan zakat yang tidak dapatmensejahterakan mayarakat, maka dianggap melanggarUUPZ bahkan lebih jauh lagi telah melanggar konstitusiNegara Republik Indonesia yaitu UUD NRI Tahun 1945,karena UUD NRI Tahun 1945 mengamanahkan salah satucita-cita dasar bangsa Indonesia yaitu mewujudkankesejahteraan umum yang berdasar pada keadilan sosial.Keadilan dan Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuanakhir dari pengelolaan zakat.l1O

Membangun Perspekti/ Pengelolaan Zakat Nasional

Page 97: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

Sasaran sosial ekonomi zakat adalah mengangkatkeadaan ekonomi pihak-pihak tertentu yang lebihmembutuhkan. Pihak-pihak yang membutuhkan dalamsasaran zakat disebut dengan mustahki. Mustahik,sebagaimana yang dijelaskan oleh Alquran surat al-Taubah(9) ayat 60 terdiri dari delapan ashnaf (orang yang berhakmenerima zakat) yaitu: pertama, fakir. Fakir adalah orangyang penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhanpokok (primer) sesuai dengan kebiasaan masyarakattertentu. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta danpenghasilan yang halal dalam pandangan jumhur ulamafikih, atau yang mempunyai harta yang kurang dari nisab

90

A. ZAKAT SEBAGAI JAMINAN KEADILAN SOSIAL DANPEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT ISLAM INDONESIA

PERSPEKTIF PENGELOLAAN ZAKATYANG·MEWUJUDKAN KEADILAN DAN

KESEJAHTERAAN UMATISLAM 01 INDONESIA

Page 98: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

91

zakat menurut pendapat mazhab Hanafi. Kondisinya lebihburuk dari pada orang miskin. Ada pula pendapat yangmengatakan sebaliknya. Perbedaan pendapat ini tidakmempengaruhi karena kedua-duanya, baik yang fakir danyang miskin sama-sama berhak menerima zakat. Orang fakirberhak mendapat zakat sesuai kebutuhan pokoknya selamasetahun, karena zakat berulang setiap tahun. Patokankebutuhan pokok yang akan dipenuhi adalah berupamakanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan pokoklainnya dalam batas-batas kewajaran, tanpa berlebih-Iebihanatau terlalu irit. Di antara pihak yang dapat menerima zakatdari kuota fakir, (bila telah memenuhi syarat membutuhkan,yaitu tidak mempunyai pemasukan atau harta, tidakmempunyai keluarga yang menanggung kebutuhannya)adalah; anak yatim, anak pungut, janda, orang tua renta,jompo, orang sakit, orang cacat jasmani, orang yangberpemasukan rendah, pelajar, para penganguran, tahanan,orang-orang yang kehilangan keluarga dan tawanan.

Kedua, miskin. Miskin adalah orang-orang yangmemerlukan, yang tidak dapat menutupi kebutuhanpokoknya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku. Miskinmenurut mayoritas ulama adalah orang yang tidak memilikiharta dan tidak mempunyai pencarian yang layak untukmemenuhi kebutuhannya. Menurut Imam Abu Hanifah,miskin adalah orang yang tidak memiliki sesuatu. Menurutmazhab Hanafi dan Maliki, keadaan mereka lebih buruk dariorang fakir, sedangkan menurut mazhab Syafii dan Hambali,keadaan mereka lebih baik dari orang fakir. Bagi merekaberlaku hukum yang berkenaan dengan mereka yang berhakmenerima zakat.

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 99: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

92

Ketiga, Amil zakat.Yangdimaksud dengan amil zakatadalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yangberkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan,pencatatan dan penyaluran harta zakat. Mereka diangkatoleh pemerintah dan memperoleh izin darinya atau dipiliholeh instansi pemerintah yang berwenang atau olehmasyarakat Islam untuk memungut dan membagikan sertatugas lain yang berhubungan dengan zakat, sepertipenyadaran masyarakat tentang hukum zakat, menerangkansifat-sifat pemilik harta yang terkena kewajiban membayarzakat dan mereka yang mustahik, mengalihkan, menyimpandan menjaga serta menginvestasikan harta zakat. Lembaga­lembaga dan panitia-panitia pengurus zakat yang ada padazaman sekarang ini adalah bentuk kontemporer bagilembaga yang berwenang mengurus zakat yang ditetapkandalam syariat Islam. Oleh karena itu petugas (amil) yangbekerja di lembaga tersebut harus memenuhi syarat-syaratyang ditetapkan.

Tugas-tugas yang dipercayakan kepada amil zakatada yang bersifat pemberian kuasa (karena berhubungandengan tugas pokok dan kepemimpinan) yang harusmemenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh para ulamafikih, antara lain muslim, laki-laki, jujur, mengetahui hukumzakat. Ada tugas-tugas sekunder lain yang boleh diserahkankepada orang yang hanya memenuhi sebagian syarat-syaratdi atas, seperti akuntansi, penyimpanan dan perawatan asetyang dimillki lembaga pengelola zakat dan lain-lain: (1) Parapengurus zakat berhak mendapat bagian zakat dari kuotaamil yang diberikan oleh pihak yang mengangkat merekadengan catatan bagian tersebut tidak melebihi dari upah

Bagian Ketiga - Perspektif Penge/ofaan Zakat

Page 100: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

yang pantas walaupun mereka tidak bukan orang fakirdengan penekanan supaya total gaji para amil dan biayaadministrasi itu tidak lebih dari seperdelapan zakat (12,5%).Sebaiknya gaji para petugas ditetapkan dan diambil darianggaran pemerintah, sehingga uang zakat dapat disalurkankepada mustahik lain; (2) Para amil zakat tidakdiperkenankan menerima sogokan, hadiah atau hibah baikdalam bentuk uang atau pun barang; (3) Memperlengkapigedung dan administrasi suatu badan zakat dengan segalaperalatan yang diperlukan bila tidak dapat diperoleh dari kaspemerintah, hibah atau sumbangan lain, maka dapat diambildari kuota amil sekedarnya dengan catatan bahwa saranatersebut harus berhubungan langsung denganpengumpulan, penyimpanan dan penyaluran zakat atauberhubungan dengan peningkatan jumlah zakat; (4) Instansiyang mengangkat dan mengeluarkan izin beroperasi suatubadan zakat berkewajiban melaksanakanpengawasan untukmeneladani sunah Nabi saw. dalam melakukan tugas kontrolterhadap para amil zakat. Seorangamil zakat harus jujur danbertanggung jawab terhadap harta zakat yang ada ditangannya dan bertanggung jawab mengganti kerusakanyang terjadi akibat kecerobohan dan kelalaiannya; (5) Parapetugas zakat seharusnya mempunyai etika keislamansecara umum, seperti penyantun dan ramah kepada parawajib zakat dan selalu mendoakan mereka begitu jugaterhadap para mustahik, dapat menjelaskan kepentinganzakat dalam menciptakan solidaritas sosial sertamenyalurkan zakat sesegeramungkin kepada para mustahik.

Keempat, muallaf. Pihak ini merupakan salah satumustahik yang delapan yang legalitasnya masih tetap

93,

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasionai

Page 101: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

94

berlaku sampai sekarang, belum dinasakh. Pendapat iniadalah pendapat yang diadopsi mayoritas ulama fikih(jumhur). Sehingga kekayaan kaum mualaf tidakmenghalangi keberhakan mereka menerima zakat.

Oi antara kelompok masyarakat yang berhakmenerima zakat dari kuota ini adalah sebagai berikut: (1)Orang-orang yang dirayu untuk memeluk Islam: sebagaipersuasi terhadap hati orang yang diharapkan akan masukIslam atau keislaman orang yang berpengaruh untukkepentingan Islam dan umat Islam; (2) Orang-orang yangdirayu untuk membela umat Islam. Oenganmempersuasikanhati para pemimpin dan kepala negara yang berpengaruhbaik personal atau lembaga dengan tujuan ikut bersediamemperbaiki kondisi imigran warga minoritas muslim danmembela kepentingan mereka. Atau untuk menarik hatipara pemikir dan ilmuan demi memperoleh dukungan danpembelaan mereka dalam permasalahan kaum muslimin.Seperti membantu orang-orang non-muslim korban bencanaalam, jika bantuan dari harta zakat itu dapat meluruskanpandangan mereka terhadap Islam dan kaum muslimin; (3)Orang-orang yang baru masuk Islam kurang dari satu tahunyang masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengankondisi bani mereka meskipun tidak berupa pemberiannafkah, atau dengan mendirikan lembaga keilmuan dansosial yang akan melindungi dan memantapkan hati merekadalam memeluk Islam serta yang akan menciptakanlingkungan yang serasi dengan kehidupan baru mereka baikmoril dan materil.

Kelima, Riqab: Hamba Yang Disuruh MenebusDirinya. Mengingat golongan ini sekarang tidak ada lagi,

Bagian Ketiqa - Perspektif Penge/o/aan Zakat

Page 102: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

95

maka kuota zakat mereka dialihkan ke golongan mustahiklain menurut pendapat mayoritas ulama fikih (jumhur).Namun sebagian ulama berpendapat bahwa golongan inimasih ada,yaitu para tentara muslim yang menjadi tawanan.

Keenam, orang yang berutang. Orang berutang yangberhak menerima kuota zakat golongan ini ialah: (1) Orangyang berutang untuk kepentingan pribadi yang tidak bisadihindarkan dengan syarat-syarat santara lain: 1) Utang itutidak timbul karena kemaksiatan. 2). Utang itu melilitpelakunya. 3). Si pengutang sudah tidak sanggup lagimelunasi utangnya. 4). Utang itu sudah jatuh tempo, atausudah harus dilunasi ketika zakat itu diberikan kepada sipengutang; (2) Orang-orang yang berutang untukkepentingan sosial, seperti yang berutang untukmendamaikan antara pihak yang bertikai dengan memikulbiaya diat (denda kriminal) atau biaya barang-barang yangdirusak. Orang seperti ini berhak menerima zakat walaupunmereka orang kava yang mampu melunasi utangnya; (3)Orang-orang yang berutang karena menjamin utang oranglain di mana yang menjamin dan yang dijamin keduanyaberada dalam kondisi kesulitan keuangan; (4) Orang yangberutang untuk pembayaran diat (denda) karenapembunuhan tidak sengaja, bila keluarganya (aqilah) benar­benar tidak mampu membayar denda tersebut, begitu pulakasnegara.

Ketujuh, mustahik fisabilillah. Yang dimaksud denganmustahik fi sabilillah adalah orang berjuang di jalan Allahdalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan olehpara ularna fikih. Intinya adalah melindungi dan memeliharaagama serta meninggikan kalimat tauhid, seperti berperang,

Membangun Perspektij Pengelolaan Zakat Nasional

Page 103: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

berdakwah, berusaha menerapkan hukum Islam, menolakfitnah-fitnah yang ditimbulkan oleh musuh-musuh Islam,membendung arus pemikiran-pemikiran yang bertentangandengan Islam. Dengan demikian, pengertian jihad tidakterbatas pada aktifitas kemiliteran saja. Kuota zakat untukgolongan ini disalurkan kepada para mujahidin, daisukarelawan serta pihak-pihak lain yang mengurusi aktifitasjihad dan dakwah, seperti berupa berbagai macam peralatanperang dan perangkat dakwah berikut seluruh nafkah yangdiperlukan para mujahid dan dai. Termasuk dalampengertian fisabilillah adalah hal-hal sebagai berikut: (1)Membiayai gerakan kemiliteran yang bertujuan mengangkatpanji Islam dan melawan serangan yang dilancarkanterhadap negara-negara Islam; (2) Membantu berbagaikegiatan dan usaha baik yang dilakukan oleh individumaupun jemaah yang bertujuan mengaplikasikan hukumIslam di berbagai negara, menghadapi rencana-rencanajahat musuh yang berusaha menyingkirkan syariat Islam daripemerintahan; (3) Membiayai pusat-pusat dakwah Islamyang dikelola oleh tokoh Islam yang ikhlas dan jujur diberbagai negara non-muslim yang bertujuan menyebarkanIslam dengan berbagai cara yang legal yang sesuai dengantuntutan zaman. Seperti mesjid-mesjid yang didirikan dinegeri non-muslim yang berfungsi sebagai basis dakwahIslam; (4) Membiayai usaha-usahaserius untuk memperkuatposisi minoritas muslim di negeri yang dikua dikuasai olehnon-muslim yang sedangmenghadapi rencana-rencanajahatpengikisanakidah mereka.

Kede/apan, ibn sabil, Orang yang dalam perjalanan(Ibnu Sabil): adalah orang asing yang tidak memiliki biaya

96

Bagian Ketiga - Perspektif Penge/o/aan Zakat

Page 104: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

97

111 Zainuddin, Hukum Zakat, Op.Cit., h. 122.

Islam sangat memperhatikan kelompok-kelompokyang tidak mampu menghasilkan dan memenuhi kebutuhanstandar hidupnya, seperti kelompok-kelompok masyarakatyang disebutkan di atas. Allah swt., dengan tegasmenetapkan adanya hak dan kewajiban antar dua kelompokyaitu si kavadan si miskin dalam pemerataan distribusi hartakekayaan,yaitu denganmekanisme zakat.'!'

Adanya perintah Allah Swt. mengeluarkan zakat melaluiayat-ayat Alquran dan hadist-hadits Nabi Muhammad Saw.merupakan cara pemindahan atau pemerataan kekayaan.Cara seperti ini dimaksudkan agar orang-orang kava tidakmerasa zakat yang dikeluarkan nya sebagai kebaikan hati

untuk kembali ke tanah airnya. Golongan ini diberi zakatdengan syarat-syarat sebagai berikut: (1) Sedang dalamperjalanan di luar lingkungan negeri tempat tinggalnya. Jikamasih di lingkungan negeri tempat tinggalnya lalu ia dalamkeadaan membutuhkan, maka ia dianggap sebagai fakir ataumiskin; (2) Perjalanan tersebut tidak bertentangan dengansyariat sehingga pemberian zakat itu tidak menjadi bantuanuntuk berbuat maksiat; (3) Pada saat itu ia tidak memilikibiaya untuk kembali ke negerinya, meskipun di negerinyasebagai orang kava. Jika ia mempunyai piutang yang belumjatuh tempo, atau pada orang lain yang tidak diketahuikeberadaannya, atau pada seseorang yang dalam kesulitankeuangan, atau pada orang yang mengingkari utangnya,maka semua itu tidak menghalanginya berhak menerimazakat.

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasionai

Page 105: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

98

112 Muhammad Daud Ali, Sistern Ekonomi Islam: Zakat danWakaf, Jakarta: UI-Press,1988, h. 51.

113 Zainuddin, Hukum Zakat, Op.Cit., h. 123.

bukan kewajiban dan fakir-miskin tidak merasa berhutangbudi padaorang kaya karena menerima pembagian zakat.112

Zakat sebagai sistem jaminan sosial bagipenanggulangan kemiskinan sangat penting, karena dalampandangan Islamsetiap individu harus secara layak di tengahmasyarakat sebagai manusia. Sehinggamasyarakat tersebutdapat memenuhi kebutuhan pokok berupa sandang, pangan,dan memperoleh pekerjaan. Seseorangtidak boleh dibiarkankelaparan, tanpa pakaian, hidup menggelandang, tidakmemiliki tempat tinggal atau kehilangan kesempatanmembina keluarga walaupun orang tersebut bukanlah orangmuslim. Zakat bukan saja menjadi masalah individu, namunlebih dari itu zakat merupakan urusan bersamaseluruh umatIslam.l13

Menurut Musthafa As-Siba'I, sebagaimana yangdikutip oleh Zainuddin, perundang-undangan jaminan sosialdalam Islam mencakup dua tema pokok, yaitu: golonganyang dijamin, dan sumber dana untuk jaminan sosial.Golongan masyarakat yang harus mendapat jaminan sosialterbagi dalam lima kategori: pertama, Wajib dipelihara dandiberi jaminan sosial,meliputi: (1) fakir miskin, orang sakit,orang buta, orang lumpuh, orangtuajlanjut usia, ibnu sabil,anak gelandangan, dan tawanan perang; Kedua, Wajibmendapat bantuan, meliputi: orang yang berhutang (al­gharimin), orang terhukum pidana karena perbuatan tidakdisengajayang diwajibkan membayar denda, dan orang yang

Bagian Ketiga - Perspektif Pengelolaan Zakat

Page 106: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

99

114 tbid., h. 125.

kehabisan ongkos dalam perantauan; Ketiga, Berhak atasjaminan keselamatan sebagai tamu di suatu lingkunganmasyarakat muslim. Islam menetapkan tamu wajib dilayaniistimewa selama 3 hari dan selanjutnya sebagai sedekah;Keempat, Jaminan untuk sama-sama merasakan nikmat(musyarakah); Kelima, Jaminan untuk saling membantukeperluan hidup rumah tangga.114

Perintah Allah Swt. menunaikan zakat akan memberikanjaminan keadilan sosial dan pemberdayaan ekonomi umatIslam yang mengalami kekurangan sumber ekonomi.Penyaluran atau distribusi zakat yang telah terkumpul dapatdilakukan dalam empat bentuk, yaitu pertama,pendayagunaan zakat yang konsumtif tradisional, yaknizakat langsung dibagikan kepada mustahik untukdimanfaatkan langsung, seperti zakat fitrah yang diberikankepada fakir-miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariatau zakat harta yang diberikan kepada korban bencanaalam.

Kedua, zakat konsumtif kreatif, yakni zakat yangdiwujudkan dalam bentuk lain, seperti diwujudkan dalambentuk alat-alat sekolah beasiswa, peralatan sekolah, danpakaian anak-anakyatim.

Ketiqa, zakat produktif tradisional, yaitu zakat yangdiberikan dalam bentuk barang-barang yang bisaberkembangbiak, seperti kambing, sapi, alat cukur, danmesin jahit, alat pertukangan dan lain-lain. Pemberian zakatdalam bentuk ini akan mendorong orang menciptakan suatu

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 107: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

100

115 Muhammad DaudAli, 1988, h. 11-12.

usaha atau memberikan suatu lapangan kerja baru bagifakir-miskin.

Keempat, zakat produktif kreatif, yaitu semuapendayagunaan zakat yang diberikan dalam bentuk modalkerja sehingga penerimanya dapat mengembangkanusahanya.115

Untuk meningkatkan daya guna zakat sehinggadapatmenjamin keadilan sosial dan memberdayakan ekonomiumat Islam, maka lembaga amiI zakat harus memperhatikanbeberapa hal, yaitu, pertama, pengelolaan zakat harusdilakukan secara profesional dan jelas. Hal ini bertujuanuntuk meningkatkan kepercayaan para muzakki atas danazakat yang telah mereka salurkan sampai kepada orang yangberhak menerimanya; Kedua, di zaman modern ini, sasaranmustahiq haruslah mendapat perhatian khusus bahwa danazakat yang diberikan tidaklah sebagaigantungan hidup, akantetapi sebagai modal untuk meningkatkan kemampuanberwirausaha; Ketiga, dana zakat yang terhimpun harusdapat dijadikan sebagai dana abadi yang tidak habis karenadikonsumsi. Pengelolaan dana zakat harus bisa menjadimodal yang berkesinambungan dan berkelanjutan; Keempat,lembaga zakat harus memiliki sasaran yang jelas danterencana. Sasaran dari penerima zakat ini diambil darikelompok-kelompok yang mampu menggerakkan rodaperekonomian di masyarakat. Diharapkan jika rodaperekonomian di masyarakat berjalan, maka mampumenciptakan lapangan pekerjaan yang dapat mengurangiangka kemiskinan di daerah tersebut; Kelima, lembaga zakat

Bagian Ketiga - Perspektif Penge/o/aan Zakot

Page 108: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

101

116 www.sedekahpinjaman.wordpress.comj2013j03j16japakah­zakat -menjawab-problem-kemiskinanj

117 Mashudi, EvaluasiPengelolaanZakat di Indonesia dalamhttp:// infoislamicba nking.fil es.wordpress.comj2012jOlj eva Iuasi­pengelo-laan-zakat-dHndonesia

118 Ibid.

harus bisamembangun relasi dengan penerima zakat.Lembaga zakat ini berfungsi sebagai pembina dari parapenerima zakat dalam mengembangkan dan menyalurkanhasil usaha. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh lembagazakat karena pada umumnya lembaga zakat hanya berhentipada penyaluran dana zakat saja.116

OJ samping itu, untuk mencapai sasaran perludiperhatikan hal-hal yang dapat menghambatpendistribusian zakat. Lembaga-Iembaga zakat cenderungindependen dan mencanangkan program masing-masingdan lemah membangun koordinasi dan sinergi antar satulembagadengan lembaga lajnnya.117

Fenomena gerakan filantropi Islam yang bersifatindependen, tanpa kontrol akan menghambat tujuanutamanya, yaitu mengentaskan kemiskinan (mustahikmenjadi muzakki).l111

Zakat bukan hanya sekedar sebuah bentuk ibadah.Juga bukan sekedar realisasidari kepedulian seorang muslimterhadap orang miskin. Lebih dari itu, zakat ternyatamemiliki fungsi yang sangat strategis dalam konteks sistemekonomi,. yaitu sebagai salah satu instrumen distribusikekayaan.. Pemahaman ekonomi Islam secara tepat akanmembawa transformasi kesadaran, yakni dari memandangzakat secara personal yang sekedar berfungsi superfisial dan

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 109: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

102

119 Muhammad Ismail Yusanto, "Zakat dan Pendidikan EkonomiIslam", dalam Problema Zakat Kontemporer: Artikulasi Sosial Politik,Jakarta: Forum Zakat (FOZ),2003, h. 123-124.

karikatif menjadi bagian tak terpisahkan dari pola distribusidalam sistem ekonomi Islam.119

Zakat dalam perspektif ekonomi Islam adalah, pertama,

Zakat adalah kewajiban yang bersifat material, seorangmukallaf muslim membayarkannya baik secara tunai berupauang maupun berupa barang. Menurut pemahamanekonomi Islam, kewajiban yang bersifat material itu adalahzakat, sedangkan secara tunai atau berupa barang ituberdasarkan nas-nas AI-Qur'an dan hadis serta kompromiantara keduanya, misalnya para fuqaha mendasarkan padasurat al-Taubah (9) ayat 103. Yang dimaksud harta di sinitidak terbatas pada barang atau nilai uang, mereka jugamerujuk pada sebuah hadis yang artinya "Da/am setiap 40

ekor kambing wajib zakat 1 ekor kambing". Untukmemudahkan bagi pemilik hewan dengan tidak mengikatkewajiban maka boleh baginya mengeluarkan zakat berupabarang (hewan, red) atau uang tunal.

Kedua, Zakat adalah kewajiban yang bersifat mengikat,artinya membayar zakat bagi seorang muslim mukallafadalah suatu keharusan. Sifat wajibnya itu berdasarkankeberadaannya sebagai kewajiban terhadap harta ilahiyahdan ibadah yang berkaitan dengan harta itu diwajibkan.

Ketiga, Zakat adalah kewajiban pemerintah, pejabat­pejabat pemerintahan Islam, pejabat yang berwenang, parahakim atau para imam mewajibkan zakat berdasarkan

Bagian Ketiga - Perspektij Penge/o/aan Zakat

Page 110: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

103

anggapan bahwa mereka melaksanakan kewajiban ilahiyahini sebagaikewajiban.

Keempat, Zakat adalah kewajiban final, artinya orangIslam tidak boleh menolak, tidak ada hak bagi orang Islamuntuk menentang dan menuntutnya, bahkan sekalipunpembayar dan pengelola zakat adalah orang yang durhakaatau dzalim, tetapi boleh tidak membayar zakat ketika bebangugur dan sebelumnya ia telah memberikan infak kepadasalahseorangyang berhak menerima zakat.

Kelima, Zakat adalah kewajiban yang tidak adaimbalannya, tidak ada syarat untuk memperolehkemanfaatan atau fasilitas yang seimbang bagi pembayarzakat, tidak ada hubungan antara kewajiban zakat denganimbalan yang seimbangtelah membayar zakat.

Keenam, Zakat adalah kewajiban tuntutan politik untukkeuangan Islam. Alokasi zakat adalah untuk golongandelapan penerima zakat, sebagaimanayang telah ditetapkanAI-Qur'an (9;60). Jika hukum ekonomi telah membatasisasaran pajak untuk menutupi kebutuhan pangan, makasesungguhnyaekonomi Islam tidak mengacu seperti itu lebihtinggi kedudukan hukumnya dalam mengalokasikan zakat,ekonomi Islam berusaha mewujudkan tujuan-tujuanekonomi, keuangan, sosial dan politik yaitu: (1) Berkaitandengan tujuan-tujuan ekonomi, zakat emas, perak atau yangsejenisnya seperti mata uang dan harta lainnya itudipergunakan supaya berkembang; (2) Berkaitan dengantujuan keuangan, zakat dimaksudkan sebagai devisa negara(baitul mal) untuk mencukupi kebutuhan pangan ynagdibutuhkan, yakni kebutuhan pangan fakir miskin, ibnu sabil,

gharim dan riqab, juga untuk memenuhi kebutuhan pangan

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 111: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

104

120Uli Bariadi, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat danWirausaha, Jakarta: CEO,2005, h. 16.

yang lain seperti untuk dakwah agama, membangun masjiddan sebagainya; (3) Berkaitan dengan tujuan sosial, zakatdiarahkan untuk mewujudkan cita-cita sosial; (4) Berkaitandengan tujuan politik, zakat diarahkan untuk melunakkanhati orang lain dari berbuat jahat. Zakat 10% daripembangkang zakat yang diperangi dipergunakan untukkekuatan politik negara Islam.

Berdasarkan sudut pandang sistem ekonomi, zakatmerupakan upaya menciptakan distribusi pendapatanmenjadi lebih merata. Selain untuk tujuan distribusi,berdasarkan analisis fiskal, zakat merupakan sumberpendapatan dan pembiayaan ekonomt.""

Manfaat yang dapat dipetik dari pendayagunaanzakat sebagai institusi ekonomi dalam rangka perberdayaanekonomi umat Islam adalah, pertama, dana yang disalurkantidak akan habis sesaat, tetapi terus mengalir dan bergulirsehingga mempunyai dampak yang luas (multiflier effect)terhadap kehidupan ekonomi masyarakat; Kedua, banyakpengusaha lemah yang terbantu sehingga akanmeningkatkan tarap dan harkat kehidupannya dan bebansosial masyarakat akan berkurang; Ketiga, dengan manfaatbesar yang dirasakan, maka umat Islam akan berlombadalam mengeluarkan zakat. Dalam perspektif ini umat Islamakan menjadi penyandang dana dalam upaya pemberdayaanekonomi rakyat; Keempat, lewat institusi zakat, harta dankekayaan didstribusikan secara adil dan meluas kepadakelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan secara

Bagian Ketiga - Perspektif Pengelolaan Zakat

Page 112: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

105

1210jailani, "Strategi Bazis dalam Menyiasati ImplementasiUndang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat: Zissebagai Kontribusi Dana Pembangunan Umat di Pripinsi DKI Jakarta",dalam Problema Zakat Kontemporer: Artikulasi Sosial Politik, Jakarta:Forum Zakat (FOZ),2003, h. 85-86.

122 Ahmad Supardi Hasibuan, Pengelolaan Zakat dalamhttp://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=398}

ekonomis. Sehingga dapat mempersempit kesenjanganantara kelompok kavadan kelompok fakir-miskin.121

Untuk menjadikan zakat sebagai sebuah sistemekonomi, maka pemberdayaan zakat perlu memperhatikansasaran penyaluran zakat dalam berbagai sektor kehidupan,antara lain adalah: pertama, Masalah ekonomi, meliputipendapatan masyarakat yang relatif rendah akibatkekurangan modal usaha, kurang mampu dalam bidanggarapan pertanian dan lemahnya kinerja dalam bidangagribisnis; Kedua, Lingkunganmasalah sektor agama sepertilembaga pendidikan agama dan kelompok masyarakat yangbergerak dalam bidang keagamaan seperti tamir masjid,imam, juru dakwah, guru TPA,guru MDA, petugas kematiandan lain sebagainya yang kurang mendapat perhatian darimasyarakat; Ketiga, Masalah sosial kemasyarakatan sepertikurangnya sarana dan fasilitas pelayanan umum (poliklinik,modal usaha, koperasi bagi petani kecil dan sebagainya);Keempat, Masalah perkantoran seperti adanya golongantertentu yang harus diberdayakan, dan yang perlupenanganan khusus (musibah, sakit dengan beban hutang);Kelima, Masalah lingkungan sekitar perusahaan sepertimasalah pendidikan, rumah ibadah, pemberdayaan ekonomimasyarakat berupa usahapertanian dan pelayanan sosial.122

Membangun Perspektif PengelolaanZakat Nasional

Page 113: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

106

Dana zakat juga dapat diinvestasikan. Namun, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan

bagi dana zakat untuk dapat diinvestasikan, yaitu, pertama,usaha yang diberi investasi adalah usaha yang dijamin

kehalalannya dan dikelola oleh suatu manejemen yangprofesional, sehingga kemungkinan rugi sangat sedikit.Sebagai contoh adalah pertanian di daerah yang subur danjarang terjadi musibah banjir atau tanah longsor.

Kedua, para amil betul-betul mengawasi jalannyaperputaran modal tersebut dengan penuh tanggung jawabdan amanah. Oleh karena itu, dituntut SDM arnil yangmemadai terutama di bidan ekonomi dan bisnis. Kalauperlu, badan ami I menyewa konsultan khusus yang pakardibidang usaha yang dikembangkan agar usaha tersebuttidak merugi.

Ketiga, dana yang diinvestasikan adalah dana

cadangan di mana para mustahik yang berada dalamkeadaan darurat telah diberikan haknya. Tidak dibenarkanmenginvestasikan dana zakat selama masih ada mustahikyang kelaparan dan membutuhkan makanan, pakaian atautempat tinggal.

Keempat, ada laporan berkala kepada publik(khususnya para muzakki) sehingga pengelolaan danatersebut dapat diketahui (transparan). Di sinilah terdapatbanyak kelemahan dari badan atau lembaga amil yangsekarang mengelola dana zakat. Sistem pelaporan yang tidakakurat bisa menimbulkan fitnah dikalangan umat sehinggamereka tidak percaya lagi pada amil tersebut. Atau pihakamil sendiri yang tidak diawasi langsung oleh publik bisa saja

Bagian Ketiga - Perspektif PengeJoJaan Zakat

Page 114: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

107

123 Zainuddin, Hukum Zakat, Op.Cit., h. 135-136.

Filosofi keberadaan zakat sebagaimana yang diaturdalam Undang-Undang Pengelolaan Zakat bertujuan untukmeningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk menjadikan zakat sebagai jaminan keadilansosial dan sarana pemberdayaan umat Islam di Indonesiadapat terealisasi jika zakat dikelola oleh negara.

Masuknya negara dalam pengelolaan zakat, terdapatEmpat regulasi formal umum yang bisa diintrodusir olehnegara. Regulasitersebut lebih tepat dalam bentuk undang­undang, karena123: Pertamo, pihak-pihak yang mengelolazakat. Tidak jarang urusan pengelolaan zakat memunculkankonflik horizontal sesama umat Islam, karena wilayahpenarikan zakat yang selama ini menjadi domainnya diambiloleh sesama pengelola zakat. Oleh karena itu, diperlukanotoritas legal yang mengkoordinir secara nasionalpengelolaan zakat.

B. PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUD-KAN ZAKATSEBAGAI JAMINAN KEADILAN SOSIAL DANPEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT ISLAM INDONESIA

bekerja secara sembrono, karena menganggap tidak adatuntutan atau pertanggung jawaban yang memadai.

Kelima, disetujui oleh semacam dewan syari'ah yangterdiri dari para pakar/ulama, tidak diputuskan sendiri olehbadanamil yang bersangkutan.

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 115: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

108

124 Muhammad Daud Ali, Op.Cit., h. 52.

Kedua, tata niaga zakat. Regulasiini bertujuan untukmemastikan bahwa mekanisme penarikan, distribusi, danpenyampaian zakat dapat dilakukan tepat sasaran.

Ketiga, skema penggunaan. Regulasi ini intinyamengatur bahwa zakat tidak boleh disalurkan secaralangsung kepada masyarakat miskin. Oleh karena itu, zakattersebut harus dikekola secara efektif, sehingga dapatmenjadi modal kerja produktif yang dapat difungsikan untukmenghasilkan pendapatan rutin masyarakat miskin.

Keempot, pendampingan. Masyarakat miskin dengankarakteristik keterampilan yang rendah dan tingkatpengetahuan yang tidak tinggi pula menyebabkanpengelolaan zakat yang diberikan tersebut jelas tidakmaksimal. Oleh karena itu, menjadi aktivitas sia-sia ketikaseperangkat aturan main zakat yang telah diformulasikantetapi maksimalisasiatas penggunaanzakat itu tidak ada.

Apabila zakat dipungut oleh negara, keuntungannyaantara lain: (1) Para wajb zakat lebih disiplin dalammenunaikan kewajibannya dan fakir miskin lebih terjaminhaknya; (2) Perasaan fakir-miskin lebih dapat dijaga, tidakmerasa seperti orang yang meminta-minta (3) Pembagianzakat akan lebih tertib; (4) Zakat yang diperuntukkan bagikepentingan umum seperti sabilillah dapat disalurkandengan baik karena pemerintah lebih mengetahui sasaranpemanfaatarmva.i"

Peran pemerintah dalam pengelolaan zakat sebagaikebutuhan hukum dalam masyarakat. Paling tidak ada

Bagian Ketiga - Petspektif Penge/o/aanZakat

Page 116: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

109

berbagai pertimbangan logis dan realistis pentingnya negaraterlibat dalam pengelolaan zakat:

Pertama, zakat membawa kekuatan imperatif(kewajiban ) pemungutannya dapat dipaksakan seperti yangterdapat pada Alquran surat al-Taubah ayat 103. Negarayang mempunyai otoritas untuk melakukan pemaksaaanseperti halnya pajak, karena negara mempunyai kekuatandengan perangkat pemerintahannya, dan didukung regulasiyang mengikat dana zakat akan mudah terkumpulkan,kemudian dapat menjadi bagian pendapatan negara sepertihalnya pajak.

Kedua, besarnya jumlah potensi zakat yang belumtergali secara maksimal mengharuskan menjadi perhatiannegara. Potensi yang besar tersebut dapat dicapai dandisalurkan kalau pelaksanaannyadilakukan oleh negara.

Ketiga, agenda besar dihadapi negara saat ini adalahpengentasan kemiskinan (poverty). Berdasarkan data dariKementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, darikeseluruhan kab/kota termasuk daerah tertinggal masih adasekitar 183 kab/kota dalam kategori daerah tertinggal,Pengentasan kemiskinan ataupun program kesejahteraanumat tidak cukup dilakukan dengan program APBN/APBD.Potensi dana zakat yang cukup besar tersebut sebuahalternatif untuk itu dan akan turut membantu pencapaiansasaranpembangunan nasional.

Keempat, keadilan menjadi bagian prinsip dasarkenegaraan. Persoalan keadilan dan kesejahteraan umumadalah persoalan struktural yang tidak mungkin terjangkausecaramerata tanpa melibatkan negara (indirect giving).

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 117: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

110

125www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=a rtide & id = 164230:urgensi-zakat-dikelola-negara&catid=25: artikel &Itemid=44

Kelima, pengelolaan zakat oleh negara, dapatmembangun jaringan kerja· (net working) lebih terarah,semakin mudah berkoordinasi, komunikasi dan informasidengan unit pengumpul zakat (LAZ), sehingga pengentasankemiskinan semakin terarah, tepat guna dan tidakoverlapping dalam penyaluran dana zakat, kepastian danmendisipilinkan muzakki membayar zakat ke lembagasemakin terjamin, sekaligus terbangun konsistensi lembagapengelola zakat bisa terjaga terus menerus karena sudahada sistem yang mengatur.

Keenam, pengelolaan zakat yang dilakukan negaradapat bersinergi dengan semangat otonomi daerah dalammeningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Perankonkrit Pemda dalam mekanisme pengelolaan zakat denganmenfasilitasi pembentukan Lembaga Pengelolaan Zakat(LPZ) Pemda, menetapkan susunan organisasi LPZ sesuaimasing-masing daerah, menempatkan aparatur Pemdasebagai pengurus BAZ, membantu biaya operasional LPZdaerah setiap tahun. Dana zakat yang terkumpul dari daerahdidistribusikan kembali kepada daerahnya maslng-mastng.!"

Peran negara dalam pengelolaan zakat dapatdilakukan dengan berbagai bentuk, yaitu:

Pertama, Peran Negara Sebagai Regulator, di manaNegara sebagai. sebuah institusi yang berwenangmengeluarkan produk hukum melalui lembaga eksekutif danlegislatif menjadi peran penting dalarn rangka menciptakansuatu landasan yuridis dalam hal pengelolaan zakat yang

Bagian Ketiga - Perspektij Penge/o/aan Zakat

Page 118: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

111

126 Ahmad Wahyu Herdianto, Op.Cit., h. 22-23.

efektif, profesional, dan amanah. Melalui instrumen hukumyang responsif dan progresif diharapkan setiap produkhukum yang dibuat dan berkaitan dengan pengelolaan zakatakan terlaksana secaraefektif di masyarakat.

Kedua, Peran Negara Sebagai Fasilitator adalahnegara ikut serta dalam hal pengumpulan dana zakat daripara muzakki. Sebagaibentuk tanggung jawab negara dalammensejahterakan rakyat dan menanggulangi kemiskinan diIndonesia sewajarnya negara memfasilitasi masyarakatuntuk membayar zakat melalui institusi zakat yangmempunyai legitimasi dibawah kekuasaan Negara yangindependen.

Ketiga, Peran Negara Sebagai Motivator, Dalam halini negara berperan untuk memotivasi atau mendorongwarga negara Indonesia yang beragama Islam untukmenjalankan kewajiban sebagai seorang muslim yang taatpada perintah agama.

Keempat, Peran Negara Sebagai distributor, denganadanya Undang-Undang Pengelolaan Zakat menunjukkanbahwa, kaidah-kaidah hukum Islam telah ditransformasikanmenjadi hukum positif negara. Dengan demikian, kaidah­kaidah hukum Islam di bidang zakat telah menjadi bagiandari hukum nasional. Oleh karena itu sudah saatnyapengelolaan zakat dilakukan secara profesional denganmenerapkan transparansi dan akuntabilitas. Dengandemikian negara berperan dalam mengelola danmendistribusikan hasil pengumpulan zakat kepada delapangolonganyang masuk kedalam kategori Mustahik.126

Membangun Perspekti/ Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 119: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

112

127 Zainuddin, Hukum Zakat: Op.Cit., h. 144.

Di samping itu, Peran Pemerintah sebagai regulatorzakat, yaitu membuat serangkaian aturan main supayaterdapat otoritas legal yang berhak menarik zakat,menyalurkan zakat, membuat skema maksimalisasipenggunaan zakat, dan pemantauan maksimalisasi danahasil zakat.

Peran pemerintah sebagai operator (pengelola)karena pemerintah (negara) yang mempunyai otoritas untukmelakukan pemaksaaanseperti halnya pajak, karena negaramempunyai kekuatan dengan perangkat pemerintahannyadan didukung regulasi yang mengikat sehingga dana zakatakan mudah terkumpulkan, kemudian dapat menjadi bagianpendapatan negara seperti halnya pajak.

Peran pemerintah sebagai eksekutor, yaituPemerintah selain berperan sebagai pengelola zakat, jugaberhak menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang tidakmelaksanakan zakat yang hartanya sudah memenuhi syarat­syarat wajib zakat

Peran pemerintah sebagai pengawas karenapemerintah atau utili amri sebagai khalifah, menempatiperan penting dalam memultifungsikan danmengoptimalisasikan institusi zakat guna mensejahterakanmasyarakat, seperti menerapkan sistem pengawasan yangmantap dalam pengelolaan zakat.127

Pengawasan yang diperlukan terhadap lembagazakat mencakup audit syariah, audit keuangan, audit

8agian Ketiga - Perspektif Penge/o/aan Zakat

Page 120: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

113

128www.bimasislam.kemenag.go.id/component/content/artide/39-berita/849-penguatan-peran-baznas-tidak-overlap-dengan-peran­direktorat-pemberdayaan-zakat.html

129SemanWidjoyo, 2003, h. 30).

Setelah reformasi, Indonesia telah menetapkankebijakan otonomi daerah, yaitu ditetapkannya Undang­Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah. Menurut undang-undang ini pengertian otonomidaerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengaturdan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurutprakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.t'"

Peraturan perundang-undangan otonomi daerah sejalandengan undang-undang tentang Pengelolaan Zakat, yaituPemerintah Daerah memiliki peran konkrit dalammekanisme pengelolaan zakat, antara lain, pertama,Pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasipembentukan Badan Amil Zakat yang bertugas mengelolazakat di daerahnya masing-masing; Kedua, PemerintahDaerahdapat menetapkan susunanorganisasi dan tata kerjaBadan Amil Zakat; Ketiga, Pemerintah Daerah dapatmenempatkan aparatur Pemerintah Daerah sebagai PengursBadanAmil Zakat; Keempat, Pemerintah Daerah diharapkan

C. PERAN PEMOA OALAM MEWUJUOKAN ZAKAT SEBAGAIJAMINAN KEAOILAN SOSIAl DAN PEMBEROAYAANEKONOMI UMAT ISLAM 01 ERA OTONOMI OAERAH

manajemen, audit operasional, audit kinerja, dan auditprogram.r"

Membangun Perspektij Pengelolaan Zakat Nasional

Page 121: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

114

130 Seman Widjoyo, "Pengelolaan Zakat dalam PerspektifKebijakan Otonomi Daerah", dalam Problematika Zakat Kontemporer:Artikulasi Proses Sosial Politik Bangsa, Jakarta: Forum Zakat, Jakarta:Forum Zakat, 2003, h. 33-35.

131Muhtar Sadiii, Op.Cit., h. 106.

dapat mengukuhkan, membina dan melindungi LembagaAmil Zakat; Kelima, Pemerintah Daerah dapat memintapertanggungjawaban Badan Amil Zakat dan/atau LembagaAmil Zakat yang melakukan pengelolaan zakat; Keenam,

Pemerintah Daerah dapat menetapkan lingkup kewenanganpengumpulan zakat oleh Badan Amil Zakat dan/atau olehLembaga Amil Zakat; Ketujuh, Pemerintah dapatmenetapkan persyaratan dan prosedur pendayagunaanhasilpengumpulan zakat; Kedelapan, Pemerintah Daerah wajibmembantu biaya operasional Badan Amil Zakat dalammenunjuang pelaksanaan tugasnya; dan kesembilan,

Pemerintah Daerah berkewajiban memberikanperlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzakki(yakni orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslimyang berkewajiban menunaikan zakat), mustahiq (yakniorang atau badan yang berhak menerima zakat), serta amilzakat (yakni pengelola zakat).130

Kebutuhan akan regulasi Perda akan menjadi penting,mengingat potensi dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS)dalam setiap daerah berbeda-beda. Karakteristik potensidana ZIS tersebut harus mendapat pengaturan agarmenjadikan sistem pengelolaan yang tepat sasaran. Idealnyapengelolaan zakat dapat menunjang kemandirian ekonomidaerah muzakki untuk didistribusikan kepada mustahikdalam wilayahnya.131

8agian Ketiga - Perspektif Pengelolaan Zakat

Page 122: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

115

132 Agus Priyanto, spirithaji.com/component/content/article/24-edukasi/863-zakat-sebagai-sofusi-kemiskinan-di-daerah.htmf

Meskipun gubernur dan bupati telah ditetapkansebagai pihak yang bertanggung jawab atas perlindungan,pembinaan, dan pengukuhan LPZ yang telah atau akanmuncul dalam wilayahnya. Namun, kebanyakan pemerintahdaerah belum mengatur hal tersebut. Pemerintah daerahbersama-sama dengan masyarakat (DPRD)mestinya dapatmembahas kemandekan regulasi pemerintahan daerahuntuk mengoptimalkan pengelolaan zakat di daerah.Peraturan daerah ini di antaranya menyangkut tujuanpengelolaan, kewenangan LPZ, serta mekanismepengawasannya. Pengaturan ini penting agar zakat dikelolasecara profesional, transparan, dan akuntabel. Lembagapengelola zakat di daerah harus secara kreatif membuatberbagai program pendayagunaan zakat dengan terencana,terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan potensiwilayahnya masing-masing dengan mencermati berbagaikendala dan tantangan yang ada.132

Membangun Perspektif Pengelolaan Zakat Nasional

Page 123: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

116

Abdullah, Assegaf Ibrahim. Kamus Akuntansi. Edisi ke-3,Cet.lll; Jakarta: PT Mario Grafika, 1995.

Abdurrahim dan Mubarak. Zakat Dan Peranannya DalamPembangunan Bangsa Serta KemaslahatannyaBagi Umat. Bogar: AI-Mukhlishin, 2002.

al-Zuhayly, Wahbah, Zakat: Kajian Berbagai Mazhab,Bandung: PTRemajaRosdakarya,Cet. V,Tahun 2000.

Amin Summa, Muhammad, "Pengelolaan Zakat dalamPerspektif Sejarah: Masa Nabi Muhammad Saw. danAI-Khulafa AI-Rasyidin", dalam Problema ZakatKontemporer: Artikulasi Sosial Politik, Jakarta: ForumZakat (FOZ).

As'udi, Moh. dan Iwan Triyuwono. Akuntansi Syari'ahMemformuiosikan Konsep Laba dalam KonteksMeta/ora Zakat. Cet. I; Jakarta, Salemba Empat,2001.

Bariadi, Lili, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat danWirausaha, Jakarta: CEO,2005.

Daud Ali, Muhammad, Sistem Ekonomi Islam: Zakat danWaka/, Jakarta: UI-Press,1988.

Daud Ali, Muhammad, Sistem Ekonomi Islam: Zakat danWakaf, Jakarta: Ul-Press,1988, h. 52).

Djailani, ':";'Strategi Bazis dalam Menyiasati ImplementasiUndang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat: Zis sebagai Kontribusi .DanaPembangunan Umat di Pripinsi DKI Jakarta", dalamProblema Zakat Kontemporer: Artikulasi,SosialPolitik,Jakarta: Forum Zakat (FOZL2003.

DAFTAR PUSTAKADaftar Pustaka

Page 124: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

117

Harahap, Sotyan Syafri. Menuju Perumusan Teori AkuntansiIslam.Cet. I; Jakarta: PustakaQuantum, 2001.

Hasan ,K.N. Sotyan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf,Surabaya:AI-Ikhlas, 1995.

Husnan,Ahmad, Zakat Menurut Sunnah dan Zakat menurutModel Baru, Jakarta: PustakaAl-Kautsar, 1996.

Ismail Syahhati, Syauqi, Penerapan Zakat dalam DuniaModern, Jakarta: PustakaDian dan Antar Kota, 1987.

Ismail Yusanto,Muhammad, "Zakat dan Pendidikan EkonomiIslam", dalam Problema Zakat Kontemporer:Artikulasi Sosial Politik, Jakarta: Forum Zakat (FOZ),2003.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Cet. IV;BalaiPustaka,Jakarta, 1995.

Mashudi, "Evaluasi Pengelolaan Zakat di Indonesia", dalamhttp://infoislamicbanking.files.wordpress.com/2012/01/evaluasi-pengelolaan-zakat-di-indonesia

Mursyidi. Akuntansi Zakat Kontemporer. Cet. I; Bandung,RemajaRosdakarya,2003.

,Hafiduddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,

Jakarta:Gema Insani,2002, h. 10-14).Handoyo, B. Hestu Cipto . (2008). Prinsip-Prinsip Legal

Drafting dan Desain Naskah Akademik, (Yogyakarta: UniversitasAtma JayaYogyakarta).

Fatwa, A.M. dkk. Problem Kemiskinan Zakat Sebagai SolusiAlternatif. Cet.l; Blantika, Jakarta, 2004.

Hafiduddin, Didin, Zakat dalam Peekonomian Modern,Jakarta: Gema Insani,2002.

Membangun Perspekti] Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 125: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

118

Najib, Mohammad, "Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011Tentang Pengelolaan Zakat Belum MenyentuhSubstansiFungsiZakat dalam".

Nasar, M. Fuad, "Integrasi Pengelolaan Zakat dalamUndang-Undang Nornor 23 Tahun 2011/1, dalamwww.baznas.or.id (artikel tanggalll September 2012)

Nata, Abuddin, Mengenal Hukum Zokat, Infaq/Sedekah,Jakarta: BAZISDKIJakarta, 1999.

Nursyamsi, Fajri, "Potensi Disfungsi Baznas Pasca UUPengelolaanZakat", dalam

Pius dan Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya, Arkola,1994.

Prasetyo, "Menyambut UU Zakat Baru (3)" dalamhttp://www.dsniamanah.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=178: menyambut-uu-zakat­baru-3&catid=66:ulasan-a-opini&ltemid=167 .

Priyanto, Agus, Zakat sebagaiSolusi Kemiskinandi Daerahdalamhttp://spirithaji.com/component/content/article/24-edukasi/863-zakat-sebagai-solusi-kemiskinan-di­daerah.html

Qadir, Abdurrahman, Zakat dalam Dimensi Mahdhah danSosial,Jakarta: PTRajaGrafindo Persada,Cet. I, 1998.

Qardawi, Yusuf, Hukum Zakat, Jakarta: Pustaka LiteraAntarnusa, Cet. II, 1973.

RepublikaJum'at, 16Juli 2004.Republika,Jum'at, 18 Juni 2004.Republika,Jum'at, 23 April 2004.Republika,Jurn'at, 5 Desember 2003.

Doftar Pustaka

Page 126: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

119

Diponegoro Semarang,2006.Supardi Hasibuan, Ahmad, "Pengelolaan Zakat", dalam

http://riau1.kemenag.go.idjindex.php?a=artikel&id=398)

Syahatah, Husayn DR.Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam.

Penerbit Akbar. Jakarta, 2001.SyauqiBei, Irfan, "Undang-Undang Zakatyang Baru", dalamSyauqi, Ismail Syahhati, Penerapan Zakat dalam Dunia

Modern, jakarta: PustakaDian danAntar Kota, 1987.Wahyu, Herdianto Ahmad, "Peran Negara dalam

Mengoptimalkan Zakat di Indonesia", dalam Jurisdictie,

Jurnal Hukum dan Syariah, Volume 1, Nomor 2,Desember 2010.

Widjoyo, Seman, Pengelolaan Zakat dalam PerspektifKebijakan Otonomi Daerah, dalam Problematika ZakatKontemporer: Artikulasi Proses Sosial Politik Bangsa, Jakarta:ForumZakat,Jakarta: Forum Zakat, 2003.

Skousen. Akuntansi Intermediate VolumeKomprehensif. [Jilid I, Edisi Ke-8; Erlangga:Jakarta, 1986.

Sulchantifa Pribadi, Ancas, Pelaksanaan Pengelolaan ZakatMenurut Undangundang Nomor 38 Tahun 1999Tentang Pengelolaan Zakat, Tesis, Universitas

Smith

Sadili,Muhtar., dan Amru (Editor). 2003. Problematika Zakat

Kontemporer. Penerbit FOZ (Forum Zakat).jakarta.

Salim, Arskal, "Pengelolaan Zakat dalam Politik Orde Baru",dalam Problematika Zakat Kontemporer: ArtikulasiProses Sosial Politik Budaya, jakarta: Forum Zakat(FOZ),200.

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 127: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

120

www.aliboron.wordpress.com/2010/10/26/pengelolaan­zakat-di-indonesia-perspektif-peran-negara/

www.almanhaj.or.id/content/3335/slash/O/zakat-dalam­islam-kedudukan-dan-tujuan-tujuan-syarinya/

www.ariefhilmanarda.wordpress.com/2010/03/06/zakat­dan-organisasi-pengelola-zakat/

www.babinrohisnakertrans.org/berita-babinrohis­nakertrans/rapat-dengar-pendapat-ruu-pengelolaan­zakat-dengan-komisl-viil-dpr

www.baznas.or.id/ib-peduliwww.bimasislam.kemenag.go.id/component/content/article

/39-berita/849-penguatan-peran-baznas-tidak-overlap-dengan-peran-direktorat-pemberdayaan­zakat.html

www.dompetdhuafa.net/content/view/597 I).www.dsniamanah.or.id/index.php?option=com_conten&vie

w=article&id=174:menyambut-uu-zakat-baruwww.hukumonline.com/berita/baca/lt4ee868828f156/potensi-disfungsi-baznas-pasca-uu-pengelolaan-zakat

www.novaliantika.wordpress.com/2011/10/28/uu-zakat-vang-baru/

www.repository.ipb.ac.id.BAB%201%20Pendahuluan.pdfwww.sedekahpinjaman.wordpress.com/2013/03/16/apakah

-zakat-menjawab-problem-kemiskinan/www.syafiiantonio.com/artikeldetail.php?nid=26www.uinsgd.ac.id/front/detailjrektoratjuu-no.-232011-

zakat-belum-menyentuh-substansi-fungsi-zakatwww.waspada.co.id/index. php?option=com_:content&view=

article&id=164230:urgensi-zakat-dikelola­negara&catid=25:artikel&ltemid=44

Daftar Pustaka

Page 128: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

121

www.zisindosat.com/menggali-potensi-zakat/Zahra, Muhammad Abu, Zakat Da/am Perspektif Sosial,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995Zainuddin, Hukum Zakat: Perspektif Normatif,

Kesejahteraan, dan Keadilan Sosial, Ciputat: AgraMadina Mulia, 2013.

Membangun Perspektif Penge/o/aan Zakat Nasiona/

Page 129: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

Prof. Dr. Muhammadiyah AMIN, MAH.M. Yanuar Adha, JP, SE,M.Si

H. Ismail Sulaiman,M.Ag.H. Mukti, S.Sos1.Hj. Lainawati2. Burhanuddin3. Achmad Soleh4. Hj. Sri Menik5. Hj. Zuriaty6. Imam Wahyudi, SE

TIM PENYUSUN

MEMBANGUN PERSPEKTIF

PENGELOLAANZAKAT NASIONAL

122

Pengarah

Ketua

Wakil KetuaSekretarisAnggota

Tim Penyusun

Page 130: MILIK KEMENl'ERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAlBELlKANsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/Membangun Prespektif... · jika hal tersebut dilakukan oleh perorangan, tentu ... persoalan

91IlI11~ll~!III~~llll~IJIIISB~ na-979-19880-2-S