1
3 PEOPLE Minggu, 15 Februari 2015 Weekend S etelah sukses dengan album Acoustic Love 2011 lalu, Memes yang punya nama asli Meidyana Maimunah, kembali meluncurkan album bertajuk Lief Java. Judul album yang diambil dari bahasa Belanda yang berarti Jawa yang Indah. Sembilan dari 10 lagu yang terdaftar dalam album ini merupakan karya komposer legendaris Ismail Marzuki, dan satu lagu merupakan besutan Is Haryanto. Sederet lagu yang diusung dalam album ini adalah Payung Fantasi, Saputangan dari Bandung Selatan, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Tinggi Gunung Seribu Janji, Rindu Lukisan, Sepanjang Jalan Kenangan, Selendang Sutera, Sabda Alam, dan Bunga Anggrek. “Dalam berbagai kesempatan saya sering ditanya kapan mengeluarkan album lagi. Lief Java menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut, sekaligus menjadi persembahan istimewa saya untuk masyarakat Indonesia yang tak henti mendukung perjalanan karir saya,” tutur penyanyi bernama lengkap Meidyana Maimunah ini. Album Lief Java menjadi sangat istimewa untuk Memes, karena penggarapan album dibantu oleh konduktor orkestra, arranger, dan musisi yang sekaligus suaminya, Addie MS. Mereka melibatkan sejumlah musisi kenamaan a.l. Glen Dauna, Andrew Darmoko, Boby Limijaya, Yance Manusama, dan Rega Dauna. FOTO: ANTARA IPAK AYU H. NURCAYA [email protected] B erawal dari hobi melancong, Ratnawaty Wisarta dan suami Wandy Lesmana mengawali usaha bisnis wisata dengan mengibarkan bendera PT. Transet Usaha Mandiri pada 2012. Besarnya keinginan khalayak untuk berlibur tetapi tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam mampu membuat bisnis yang ditekuninya berkembang pesat. Selain itu, kerja kerasnya membuatnya mendapatkan anugerah sebagai wanita yang dianggap menginspirasi versi Kementerian Pemberdayaan Perempuan, pada 2014. “Saya punya anak 3, jadi untuk travelling saya pasti butuh banyak uang. Kemudian saya mulai berpikir bagaimana uang yang saya keluarkan menjadi sumber masukan baru, karena setelah dipikir jika liburan hanya dapat senang dan uang berjuta-juta melayang, sakitnya tuh di sini” ujar Ratna sembari mengutip lirik lagu dangdut dengan tertawa. Awal mendirikan panji-panji bisnis PT. TNETS, kredibilitas Ratnawaty sempat diragukan khalayak. Hal tersebut karena pada awalnya, perusahaan yang didirikannya itu mempromosikan program unggulan wisata ke Beijing, China dengan biaya US$98 per orang atau kurang dari Rp1 juta, dengan fasilitas wisata 'kelas bintang lima'. Berkat perhitungan jitu dari manajemen dan upaya menjaga kepercayaan konsumen, lambat laut PT. TNETS mendapat banyak pelanggan yang ingin dilayani kebutuhan- nya untuk berwisata. Tidak mengherankan jika perusahaan Ratnawaty berhasil mele- barkan jaringan online-nya di 50 kota di seluruh Indonesia. Tidak hanya berhenti mendapatkan penghargaan sebagai wanita yang mengin- spirasi. Perusahaan yang dikendalikannya telah mendapatkan 20 penghargaan, salah satunya adalah The Choice Traveller of The Year dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi, pada 6 Februari lalu. “Penghargaan menjadi tolak ukur saya untuk terus berkarya. Saya juga akan mulai memberikan penghargaan-penghargaan kepada tim saya yang telah bersama-sama berjuang menjadikan TNETS sebuah fenomenal trendsetter di dunia tour and travel,” ujar Ratna. Ratna menyatakan kunci sukses dalam berbisnis tour and travel adalah menge- depankan ketulusan. Sikap ini ditunjukan tidak hanya saat menghadapi konsumen tetapi juga turut berbangga saat mitra kerjanya turut menuai kesuksesan dalam bisnis yang sama. Tidak cukup hanya ketulusan, kunci suksesnya yang lain adalah kerja keras. Terlahir sebagai anak ke-2 dari empat bersaudara dari keluarga pengusaha, Ratnawaty mengalami masa-masa saat ayahnya memboyong seluruh keluarga untuk pindah dari Medan ke Jakarta, dan memulai membangun bisnis baru. Ayahnya mulai mebangun pabrik yang memproduksi assembling lampu motor dan mobil. Kerja keras kedua orang tuanya menjadi panutan Ratnawaty. Dalam menjalani kehi- dupan, dia selalu mengingat pesan kedua orang tuanya bahwa sebagai perempuan harus dapat mandiri, dan tidak bergantung kepada suami. Sebelum terjun pada bisnis wisata, Ratnawaty sempat bekerja di salah satu media televisi swasta di Jakarta, yang kemudian keluar ketika menikah. Meskipun menjadi ibu rumah tangga, peluang untuk berbisnis tetap dijalaninya. Bisnis pertama yang dilakukan adalah membuka toko yang menjual pernak pernik tokoh-tokoh kartun Disney di salah satu pusat perbelanjaan di Ibu Kota. Setelah mendirikan PT. TNETS, fokusnya lebih besar di sektor wisata. Dia mengatakan dalam berbisnis seorang pemilik dan pendiri tidak boleh puas diri berada di menara gading. "Kita harus mau turun ke bawah dan memantau detail pelayanan yang diberikan kepada pelang- gan. “Di dalam perusahaan, saya ini ya kuli. Saya sering ikut pelanggan travelling, bahkan membawakan tas mereka.” Kisah sukses Ratnawaty ini membuat pe- nerbit tertarik untuk membukukan resep bisnis yang diterapkannya. Kisah keberhasilan Ratnawaty diterbitkan dalam dua buku yang keduanya terbit pada 2014, dengan judul 100 entrepreneur dan 50 th the inspiring Woman. “Yang pasti, dalam hidup jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, dan jangan gampang putus asa. Jika gagal, coba lagi, pasti ada jalan yang terbaik yang akan dida- pat. Bersyukurlah selalu apapun keadaan saat ini, karena setiap saat ada pembelajar- an untuk tahap selanjutnya,” tutur Ratna- waty. Ibu dari tiga putra ini mengaku kekuatan- nya dalam membangun bisnis tidak lepas dari dukungan kuat keluarga. Ketiga anaknya yakni Jessica Alexandra, Jason Alexander, dan Justin Aaronnov merupakan poros dalam kehidupan keluarga dan kariernya. Keluarga membuatnya selalu mendapat- kan sumber energi untuk berkarier. “Kalau capek kerja, yang saya lakukan pasti nonton film kartun bersama anak-anak,” katanya. FOTO: DOK. PRIBADI M embintangi layar lebar untuk pertama kalinya, membuat musisi jebolan band Jikustik, Pongky Bharata menjadi kaya pengalaman. Belum lama ini, Pongky menyelesaikan perannya sebagai pemban- tu dan penjaga kos yang dihuni 13 perempuan cantik, dalam produksi film Anak Kos Dodol. Film yang disutradarai oleh Eman Pradipta ini, Pongky disandingkan dengan istrinya aktris Sophie Navita. “Cukup seru sih, di beberapa film sebelumnya saya hanya tampil dalam satu scene. Namun, sekarang dapat tampil hampir lima scene dan mendapatkan dialog,” ujarnya. D i a mengaku peran yang diper- olehnya di film Anak Kos Dodol ini tidak lepas dari kedekatan- nya dengan sang sutradara. Dia mengatakan cukup lama mengenal Eman dan seringkali berkolaborasi dalam penggarapan video klip The Dance Company, grup musik barunya. “Oleh karena itu, saat dia [Eman] menawari peran, saya langsung menyanggupi tanpa membaca script,” ujar Pongky. Film bergenre komedi ini rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop pada akhir Februari ini. Menurut dia, keterlibatannya dalam penggarap- an film layar perak ini telah memperkaya penga- lamannya. Meski begitu, Pongky tidak ingin beralih profesi menjadi pemain film. Profesinya sebagai musisi, katanya, akan dijalaninya hingga akhir hayat. YUSTINUS ANDRI 'Saya 'Saya ini ini Kuli' Kuli' Biodata Nama : Ratnawaty Wisarta, S.E Tempat/Tgl lahir : Medan, 18 Juni 1972 Pendidikan : S1 Akuntansi,Universitas Tarumanegara Perjalanan Karier : • Finance Indosiar, CEO TNETS Ratnawaty Wisarta Luncurkan Album Lief Java FOTO: DOK. PRIBADI Dipilihnya lagu-lagu karya Ismail Marzuki tidak lepas dari kekaguman Memes kepada sosok tersebut. Dia mengatakan Ismail Marzuki adalah komposer yang karyanya tidak lekang digerus zaman. Penggarapan album yang membutuhkan waktu sembilan bulan ini dilakukan di Indonesia dan Praha, Ibukota Republik Ceko. IPAK AYU H. NURCAYA Pongky Bharata Main Film Tanpa Baca Skenario Memes Jika gagal, coba lagi, pasti ada jalan yang terbaik yang akan didapat.

Minggu, 15 Februari 2015 Ratnawaty Wisarta ''SayaSaya ... · Indonesia yang tak henti mendukung perjalanan karir saya,” tutur penyanyi bernama lengkap Meidyana ... komposer yang

  • Upload
    lythien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minggu, 15 Februari 2015 Ratnawaty Wisarta ''SayaSaya ... · Indonesia yang tak henti mendukung perjalanan karir saya,” tutur penyanyi bernama lengkap Meidyana ... komposer yang

3PEOPLEMinggu, 15 Februari 2015

Weekend

Setelah sukses dengan album Acoustic Love 2011 lalu, Memes yang punya nama asli Meidyana Maimunah, kembali

meluncurkan album bertajuk Lief Java. Judul album yang diambil dari bahasa Belanda yang berarti Jawa yang Indah. Sembilan dari 10 lagu yang terdaftar dalam album ini merupakan karya komposer legendaris Ismail Marzuki, dan satu lagu merupakan besutan Is Haryanto.

Sederet lagu yang diusung dalam album ini adalah Payung Fantasi, Saputangan dari Bandung Selatan, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Tinggi Gunung Seribu Janji, Rindu Lukisan, Sepanjang Jalan Kenangan, Selendang Sutera, Sabda Alam, dan Bunga Anggrek.

“Dalam berbagai kesempatan saya sering ditanya kapan mengeluarkan album lagi. Lief Java menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut, sekaligus menjadi persembahan istimewa saya untuk masyarakat Indonesia yang tak henti mendukung perjalanan karir saya,” tutur penyanyi bernama lengkap Meidyana Maimunah ini.

Album Lief Java menjadi sangat istimewa untuk Memes, karena penggarapan album dibantu oleh konduktor orkestra, arranger, dan musisi yang sekaligus suaminya, Addie MS.

Mereka melibatkan sejumlah musisi kenamaan a.l. Glen Dauna, Andrew Darmoko, Boby Limijaya, Yance Manusama, dan Rega Dauna.

FOT

O: A

NTA

RA

IPAK AYU H. [email protected]

Berawal dari hobi melancong, Ratnawaty Wisarta dan suami Wandy Lesmana mengawali usa ha bisnis wisata dengan mengibarkan bendera PT. Tran set Usaha Mandiri pada

2012. Besarnya keinginan khalayak untuk

berlibur tetapi tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam mampu membuat bisnis yang ditekuninya berkembang pesat.

Selain itu, kerja kerasnya membuatnya mendapatkan anugerah sebagai wanita yang dianggap menginspirasi versi Kementerian Pemberdayaan Perempuan, pada 2014.

“Saya punya anak 3, jadi untuk travelling saya pasti butuh banyak uang. Kemudian saya mulai berpikir bagaimana uang yang saya keluarkan menjadi sumber masukan baru, karena setelah dipikir jika liburan hanya dapat senang dan uang berjuta-juta melayang, sakitnya tuh di sini” ujar Ratna sembari mengutip lirik lagu dangdut dengan tertawa.

Awal mendirikan panji-panji bisnis PT. TNETS, kredibilitas Ratnawaty sempat diragukan khalayak. Hal tersebut karena pada awalnya, perusahaan yang didirikannya itu mempromosikan program unggulan wisata ke Beijing, China dengan biaya US$98 per orang atau kurang dari Rp1 juta, dengan fasilitas wisata 'kelas bintang lima'.

Berkat perhitungan jitu dari manajemen dan upaya menjaga kepercayaan konsumen, lambat laut PT. TNETS mendapat banyak pelanggan yang ingin dilayani kebutuhan-nya untuk berwisata. Tidak mengherankan jika perusahaan Ratnawaty berhasil mele-barkan jaringan online-nya di 50 kota di seluruh Indonesia.

Tidak hanya berhenti mendapatkan penghargaan sebagai wanita yang mengin-spirasi. Perusahaan yang dikendalikannya telah mendapatkan 20 penghargaan, salah satunya adalah The Choice Traveller of The Year dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi, pada 6 Februari lalu.

“Penghargaan menjadi tolak ukur saya untuk terus berkarya. Saya juga akan mulai memberikan penghargaan-penghargaan kepada tim saya yang telah bersama-sama

berjuang menjadikan TNETS sebuah fenomenal trendsetter di dunia tour and travel,” ujar Ratna.

Ratna menyatakan kunci sukses dalam berbisnis tour and travel adalah menge-depankan ketulusan. Sikap ini ditunjukan tidak hanya saat menghadapi konsumen tetapi juga turut berbangga saat mitra kerjanya turut menuai kesuksesan dalam bisnis yang sama. Tidak cukup hanya ketulusan, kunci suksesnya yang lain adalah kerja keras.

Terlahir sebagai anak ke-2 dari empat bersaudara dari keluarga pengusaha, Ratnawaty mengalami masa-masa saat ayahnya memboyong seluruh keluarga untuk pindah dari Medan ke Jakarta, dan memulai membangun bisnis baru. Ayahnya mulai mebangun pabrik yang memproduksi assembling lampu motor dan mobil.

Kerja keras kedua orang tuanya menjadi panutan Ratnawaty. Dalam menjalani kehi-dupan, dia selalu mengingat pesan kedua orang tuanya bahwa sebagai perempuan harus dapat mandiri, dan tidak bergantung kepada suami.

Sebelum terjun pada bisnis wisata, Ratnawaty sempat bekerja di salah satu

media televisi swasta di Jakarta, yang kemudian keluar ketika menikah.

Meskipun menjadi ibu rumah tangga, peluang untuk berbisnis tetap dijalaninya. Bisnis pertama yang dilakukan adalah membuka toko yang menjual pernak pernik tokoh-tokoh kartun Disney di salah satu pusat perbelanjaan di Ibu Kota.

Setelah mendirikan PT. TNETS, fokusnya lebih besar di sektor wisata.

Dia mengata kan dalam berbisnis seorang pemilik dan pendiri tidak boleh puas diri berada di menara gading. "Kita harus mau turun ke bawah dan memantau detail pelayanan yang diberikan kepada pelang-gan. “Di dalam perusahaan, saya ini ya kuli. Saya sering ikut pelanggan travelling,

bahkan membawakan tas mereka.” Kisah sukses Ratnawaty ini membuat pe -

nerbit tertarik untuk membukukan resep bisnis yang diterapkannya.

Kisah keber ha silan Ratnawaty diterbitkan dalam dua bu ku yang keduanya terbit pada 2014, dengan judul 100 entrepreneur dan 50th the inspiring Woman.

“Yang pasti, dalam hidup jangan takut un tuk mencoba hal-hal baru, dan jangan gam pang putus asa. Jika gagal, coba lagi, pasti ada jalan yang terbaik yang akan dida -pat. Bersyukurlah selalu apapun keadaan saat ini, karena setiap saat ada pembelajar-an untuk tahap selanjutnya,” tutur Ratna-wa ty.

Ibu dari tiga putra ini mengaku kekuatan-nya dalam membangun bisnis tidak lepas dari dukungan kuat keluarga.

Ketiga anaknya yakni Jessica Alexandra, Jason Alexander, dan Justin Aaronnov merupakan poros dalam kehidupan keluarga dan karier nya.

Keluarga membuatnya selalu menda pat-kan sumber energi untuk berka rier. “Kalau capek kerja, yang saya lakukan pasti nonton film kartun bersama anak-anak,” katanya.

FOTO: DOK. PRIBADI

Membintangi layar lebar untuk pertama kalinya, membuat musisi jebolan band Jikustik, Pongky Bharata menjadi kaya pengalaman. Belum lama ini,

Pongky menyelesaikan perannya sebagai pemban-tu dan penjaga kos yang dihuni 13 perempuan cantik, dalam produksi film Anak Kos Dodol. Film yang disutradarai oleh Eman Pradipta ini, Pongky disandingkan dengan istrinya aktris Sophie Navita.

“Cukup seru sih, di beberapa film sebelumnya saya hanya tampil dalam satu scene. Namun, sekarang dapat tampil hampir lima scene dan mendapatkan dialog,” ujarnya.

D i a mengaku peran yang diper-olehnya di film Anak Kos

Dodol ini tidak lepas dari kedekatan-

nya dengan sang sutradara. Dia mengatakan cukup lama

mengenal Eman dan seringkali berkolaborasi dalam penggarapan video

klip The Dance Company, grup musik barunya. “Oleh karena itu, saat dia [Eman] menawari peran, saya langsung menyanggupi tanpa membaca script,” ujar Pongky.

Film bergenre komedi ini rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop pada akhir Februari ini.

Menurut dia, keterlibatannya dalam penggarap-an film layar perak ini telah memperkaya penga-laman nya. Meski begitu, Pongky tidak ingin beralih profesi menjadi pemain film. Profesinya sebagai musisi, katanya, akan dijalaninya hingga akhir hayat. YUSTINUS ANDRI

'Saya'Sayainiini

Kuli'Kuli'

Biodata

Nama : Ratnawaty Wisarta, S.E

Tempat/Tgl lahir : Medan, 18 Juni 1972

Pendidikan : S1 Akuntansi,Universitas TarumanegaraPerjalanan Karier :• Finance Indosiar, CEO TNETS

Ratnawaty Wisarta

Luncurkan AlbumLief Java

FOTO: DOK. PRIBADI

Dipilihnya lagu-lagu karya Ismail Marzuki tidak lepas dari kekaguman Memes kepada sosok tersebut.

Dia mengatakan Ismail Marzuki adalah komposer yang karyanya tidak lekang

digerus zaman. Penggarapan album yang membutuhkan

waktu sembilan bulan ini dilakukan di Indonesia dan Praha, Ibukota Republik Ceko. IPAK AYU H. NURCAYA

Pongky Bharata Main Film TanpaBaca Skenario

Memes

Jika gagal, coba lagi, pasti ada jalan yang terbaik yang akan dida pat.