17
STATUS PASIEN MINI-CEX KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI FK TRISAKTI PERIODE Oktober – Desember 2013 Nama : Made Ayu IntanWinayati Oka NIM : 030.09.140 Dokter Pembimbing : dr. Anthony D. Tulak, SpP, FCCP I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Rifqi Umur : 28 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jalan Cempaka 4 Blok F10 Rt.002/ Rw. 014 no 22 KP, Bekasi Timur Agama : Islam Pekerjaan : Karyawan pembuatan alat musik YAMAHA Pendidikan terakhir : SMK Status : Menikah Suku Bangsa : Jawa Tanggal Masuk RS : 11November 2013 pukul 20.30 WIB NO.RM : 03400789 Ruang : Mawar II. ANAMNESIS Dilakukan anamnesis secara Autoanamnesis pada tanggal 11 November 2013 pukul 22.00 WIB. 1

Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

STATUS PASIEN MINI-CEX

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI

FK TRISAKTI

PERIODE Oktober – Desember 2013

Nama : Made Ayu IntanWinayati Oka

NIM : 030.09.140

Dokter Pembimbing : dr. Anthony D. Tulak, SpP, FCCP

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M Rifqi

Umur : 28 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Cempaka 4 Blok F10 Rt.002/ Rw. 014 no 22 KP, Bekasi Timur

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan pembuatan alat musik YAMAHA

Pendidikan terakhir : SMK

Status : Menikah

Suku Bangsa : Jawa

Tanggal Masuk RS : 11November 2013 pukul 20.30 WIB

NO.RM : 03400789

Ruang : Mawar

II. ANAMNESIS

Dilakukan anamnesis secara Autoanamnesis pada tanggal 11 November 2013 pukul

22.00 WIB.

KELUHAN UTAMA

Batuk darah sejak 1 hari sebelum masuk RS

KELUHAN TAMBAHAN

Sesak napas, nyeri dada dan lemas

1

Page 2: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien mengeluh batuk berdarah sejak kemarin. Darah ketika batuk berwarna merah

segar sebanyak 4x dan setiap kali batuk banyaknya sekitar ¼ gelas aqua. Selain itu pasien

juga mengatakan dadanya terasa nyeri sejak kemarin. Nyeri dada dirasakan di dada sebelah

kanan dan kadang-kadang menjalar ke punggung kanan. Nyeri dada dirasakan pasien ketika

sedang batuk atau ketika menarik napas dalam. Pasien juga mengeluh lemas belakangan ini.

Pasien menyatakan bahwa tidak ada penurunan berat badan dan nafsu makannya juga baik.

Riwayat demam disangkal, riwayat keringat malam disangkal, riwayat mual diakui

pasien dan muntah disangkal. Riwayat penurunan kesadaran dan patah tulang disangkal.

Selama ini pasien mengaku bahwa setiap buang air besar dan buang air kecil selalu lancar.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengaku pernah dirawat di RS karena terkena penyakit TB paru tahun 2011

lalu. Pasien juga mengatakan memiliki penyakit maag.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat kontak TB dengan keluarga saat ini negatif. Tetapi tahun 2011 ia terkena TB

paru setelah kontak dengan ayah mertuanya.

RIWAYAT KEBIASAAN DAN KEHIDUPAN PRIBADI

Pasien memiliki kebiasaan merokok kira-kira 2 batang perhari. Pertama kali pasien

merokok semenjak di SMK, tetapi sekarang ia sudah berhenti semenjak tahun 2012. Index

Brinkman: (28-17) x 2 = 11 x2 = 22 (perokok ringan).

RIWAYAT PENGOBATAN

Riwayat pengobatan TB putus obat (tahun 2011). Sebelum ke rumah sakit pasien

sempat berobat ke klinik dan diberi obat cefixime, salbutamol, kortikosteroid, dan stoblea

tetapi keluhan tidak dirasa membaik..

RIWAYAT LINGKUNGAN

Pasien mengaku ditempat kerjanya banyak debu. Pasien tinggal di lingkungan yang

cukup padat dan sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Riwayat kontak dengan tetangga

dan rekan kerja tidak diketahui.

2

Page 3: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

RIWAYAT SOSIOEKONOMI

Pasien golongan sosioekonomi menengah ke bawah.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

Kesan Sakit : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital

- Tekanan darah : 150/70 mmHg

- Nadi : 120 x/menit

- Suhu : 37,3°C

- Pernafasan : 24x/menit

Status gizi

- TB : 165 cm

- BB : 60kg

- BMI : 60 kg/m2 22,03 (Gizi baik BMI: 18,5 – 23,9)

2,7225

STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephali, tidak terdapat deformitas, rambut hitam, distribusi merata,

dan tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, konjungtiva palpebra pucat -/- , sclera ikterik -/-, Refleks

cahaya langsung +/+, Refleks cahaya tidak langsung +/+

Hidung : Simetris, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (-)

Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-)

Mulut : Bibir simetris, sianosis (-), mukosa bibir tampak kering, mukosa lidah merah

muda, tonsil T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-), faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5+2 cmH2O, deviasi trakea (-)

3

Page 4: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

Thorax:

a. Paru:

- Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri

- Palpasi : Vocal fremitus melemah pada lapang paru kanan

- Perkusi : Redup di basal paru kanan, sonor pada lapang paru kiri

- Auskultasi: Suara nafas vesikuler melemah pada basal paru kanan, ronkhi basah kasar +/+

, wheezing -/-, pleural friction rub +

b. Jantung:

- Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat jelas

- Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial dari linea midclavicularis

sinistra, thrill (-)

- Perkusi:

Batas kanan jantung: setinggi ICS III – ICS V linea sternalis kanan

Batas atas jantung : setinggi ICS III linea parasternalis kanan

Batas kiri jantung: setinggi ICS V 1 cm medial dari linea midclavicularis sinistra

- Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen:

- Inspeksi : Datar

- Auskultasi: Bising usus (+) normal, arterial bruit (-), venous hum (-)

- Perkusi: Timpani pada seluruh kuadran abdomen, batas bawah hepar setinggi ICS VII

linea midclavicularis kanan, batas atas hepar setinggi ICS V linea midclavicularis kanan,

shifting dullness (-)

- Palpasi: Supel di seluruh kuadran abdomen, turgor kulit baik, nyeri tekan (+) di

epigastrium, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar, ballottement (-),

tes undulasi (-)

Ekstremitas:

I. Superior:

- Inspeksi: Simetris, deformitas (-), edema (-), efloresensi bermakna (-), ikterik (-)

- Palpasi: hangat, tonus otot baik, edema (-)

II. Inferior:

- Inspeksi: Simetris, deformitas (-), edema (-), efloresensi bermakna (-), ikterik (-)

4

Page 5: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

- Palpasi: hangat, tonus otot baik, edema (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. LABORATORIUM

Hasil laboratorium tanggal 11/11/2013

5

Hasil Unit Nilai Rujukan

Darah Lengkap

Laju endap

darah

60 Mm 0-15

Hemoglobin 9,2 g/dL 12-14

Hematokrit 28.1 % 37-47

Leukosit 15.2 ribu/uL 5-10

Trombosit 451 ribu/uL 150-400

Eritrosit 5.40 juta/uL 4-6

Index eritrosit

MCV 52 fL 82-92

MCH 17 Pg 27-32

MCHC 32.7 % 32-37

Fungsi Hepar

SGOT 15 U/L < 37

SGPT 11 U/L < 41

Fungsi Ginjal

Ureum 16 Mg/dL 20-40

Kreatinin 0.45 Mg/dL 0.5-1.5

GDS 105 Mg/dL 60-110

Elektrolit

Natrium 139 Mmol/L 135-145

Kalium 4.0 Mmol/L 3.5-5.0

Clorida 98 Mmol/L 94-111

Page 6: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

Rontgen Thorax

Jenis foto : Foto Thorax PA

Deskripsi :

- CTR <50%

- Tampak bercak infiltrat pada apex paru dextra

- Tampak bercak kesuraman homogen pada basal paru kanan

- Tampak gambaran garis ellis damoiseau

Kesan : Efusi Pleura dextra dengan TB paru aktif

RESUME

Pasien laki-laki berusia 28 tahun datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan

batuk darah sebanyak ± 200 cc, nyeri dada dirasakan di dada kanan seperti ditusuk ketika

menarik napas, sesak napas dan lemas. Pasien memiliki riwayat maag dan TB paru putus

berobat (3 minggu). Riwayat merokok aktif positif dengan index brinkman 22 (perokok

ringan). Pasien jarang menggunakan masker saat bekerja. Pasien tinggal di lingkungan padat

dan memilii keadaan sosioekonomi golongan menengah ke bawah.

Pemeriksaan fisik didapatkan takipnoe, vocak fremitus melemah pada lapang paru

kanan, redup pada perkusi pada basal paru kanan dan suara napas vesikuler melemah pada

basal paru kanan, ronchi basah kasar +/+, pleural friction rub +. Pemeriksaan abdomen

didapatkan nyeri tekan epigastrium +.

Pemeriksaan penunjang didapatkan LED , leukositosis, anemia hipokrom mikrositer.

6

Page 7: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN

1. Pemeriksaan Bakteriologik : Dilakukan dengan pemeriksaan sputum sewaktu, pagi,

sewaktu.

o Mikroskopis (BTA)

o Biakan dan uji resistensi

2. Bronkoskopi

II. DIAGNOSIS KERJA

1. TB paru aktif

2. Pleuritis TB

3. Anemia ec Hemoptoe

4. Dyspepsia

III. PENGKAJIAN MASALAH

1. TB Paru

a. Anamnesis

o Batuk darah

Batuk merupakan respon tubuh karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk

berguna sebagai respon pertahanan tubuh untuk membuang produk-produk

radang ke luar. Pada kasus didapatkan batuk darah kemungkinan karena

terjadi pecahnya pembuluh darah. Umumnya batuk darah pada

tuberculosis terjadi karena adanya kavitas atau adanya ulkus pada dinding

bronkus.

o Sesak napas

Pasien mengeluh sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk RS

Sesak napas terjadi karena adanya efusi pleura. Adanya cairan di rongga

pleura akan mengganggu pengembangan paru, akibatnya volume udara

yang dapat masuk ke dalam alveolus menurun dan terjadilah gangguan

pertukaran oksigen. Selain itu sesak pasien juga dapat disebabkan karena

adanya infiltrate pada apex paru. TB paru pada pasien menyebabkan

gangguan difusi O2 karena akan menurunkan luas permukaan membrane

alveolus serta mempengaruhi ketebalan sawar pada alveolus. Gangguan

7

Page 8: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

difusi O2 akan menyebabkan hipoksia dan menyebabkan penurunan

perfusi O2 ke jaringan dan menstimulasi pusat perapasan untuk

meningkatkan frekuensi pernapasan. Selain itu sesak juga dapat

disebabkan oleh clotting yang disebabkan oleh karena batuk darah yang

menyumbat jalan napas.

o Malaise

Pasien mengeluh lemas belakangan ini. Pasien menyatakan bahwa tidak

ada penurunan berat badan dan nafsu makannya juga baik.

Kemungkinan rasa lemas yang dirasakan pasien disebabkan karena

hipoksia jaringan.

o Faktor resiko:

Usia Muda

Pekerjaan: Tukang amplas alat music

Riwayat TB paru putus berobat (tahun 2011)

Riwayat kebiasaan: Merokok kira-kira 2 bungkus perhari, tidak

menggunakan masker saat bekerja

b. Pemeriksaan Fisik

o Pernafasan : 24x/menit

o Paru:

Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : Vocal fremitus melemah pada lapang paru kanan

Perkusi : Redup di basal paru kanan, sonor pada lapang paru kiri

Auskultasi: Suara nafas vesikuler melemah pada basal paru kanan,

ronkhi basah kasar +/+ , wheezing -/-

c. Pemeriksaan Penunjang

Lab 11/11/2013

8

Hasil Unit Nilai Rujukan

Darah Lengkap

Laju endap darah 60 Mm 0-15

Leukosit 15.2 ribu/uL 5-10

Page 9: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

Foto thorax : Gambaran perselubungan non homogeny pada apex paru

kanan

Kesan: Tb Paru Aktif

d. Pelaksanaan

Non medikamentosa :

Edukasi pasien mengenai penyakit Tuberculosis (terangkan pada pasien bahwa

penyakitnya menular, penularan penyakit ini melalui droplet sehingga pasien

kalau batuk harus menutup mulutnya/ menggunakan masker, tidak boleh

membuang ludah di jalanan, jika batuk darah pasien jangan segan-segan

mengeluarkan darahnya..

Tirah baring

Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) = 2000 kalori, 15 gram protein

Medikamentosa :

Isoniazid 1x 300 mg

Rifampisin 1x 450 mg

Pirazinamid 1x 1000 mg

Etambutol 1x 1000 mg

Piridoksin 1x 10 mg

2. Pleuritis TB

a. Anamnesis

o Nyeri dada

Nyeri dada dirasakan pasien di dada sebelah kanan dan kadang-kadang

menjalar ke punggung kanan. Nyeri dirasakan ketika pasien menarik napas

dalam. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk.

Nyeri dada terjadi karena adanya infeksi pada pleura parietalis yang

menimbulkan pleuritis. Pleura merupakan pembungkus paru. Terdapat 2

jenis pleura yaitu, pleura parietal dan visceral. Pleura parietal merupakan

pleura yang sangat sensitif terhadap nyeri karena mendapatkan persyarafan

9

Page 10: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

dari serabut syaraf intercosta yang peka terhadap sensori nyeri, Sedangkan

pleura visceral mendapatkan persyarafan dari trunkus simpatik tanpa

sensori rasa nyeri.

b. Pemeriksaan Fisik

o Paru:

Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : Vocal fremitus melemah pada lapang paru kanan

Perkusi : Redup di basal paru kanan, sonor pada lapang paru kiri

Auskultasi: Suara nafas vesikuler melemah pada basal paru kanan, ronkhi

basah kasar +/+ , wheezing -/-, pleural friction rub +

c. Pemeriksaan Penunjang

Rontgen Thorax : Perselubungan homogen pada basal paru kanan

Kesan: Efusi Pleura TB

d. Penatalaksanaan

o Non medikamentosa

Tirah baring

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

o Medikamentosa

RHZE 300/450/1000/1000

Prednison 3x5 mg

3. Anemia et causa hemoptoe

a. Anamnesis

Lemas akhir-akhir ini.

Batuk darah berwarna merah segar sebanyak 4x dan setiap kali batuk

banyaknya sekita ¼ gelas aqua sejak kemarin.

b. Pemeriksaan Fisik

Tidak ada pemeriksaan fisik yang mendukung.

10

Page 11: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

c. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

Dari hasil pemeriksaan lab darah, pasien mengalami anemia mikrositik

hipokrom. Secara teori anemia hipokrom mikrositer dapat disebabkan oleh karena

defisiensi besi. Pada pasien kemungkinan disebabkan karena batuk darah yang

dialami pasien.

d. Penatalaksanaan

Non mediamentosa :

Diet tinggi Fe (hati, daging merah, bayam)

Ringer laktat/ 8 jam

Medikamentosa :

Hemobion 1 x 1 kapsul

Injeksi Asam tranexamat 3 x 500 mg

3. Dispepsia

a. Anamnesis

- Pasien merasa mual dan memiliki riwayat maag (+)

b. Pemeriksaan Fisik

- Nyeri tekan epigastrium (+)

11

Jenis

Pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin 9,2 g/dL 12-14

Hematokrit 28,1 % 37-47

Index eritrosit

MCV 52 fL 82-92

MCH 17 Pg 27-32

MCHC 32.7 % 32-37

Page 12: Mini CEX Dr.anthony-Pleuritis TB

c. Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang yang mendukung.

d. Penatalaksanaan

Non medikamentosa :

- Diet lunak 2000 kalori

- Hindari makanan pencetus seperti yang pedas dan yang asam

Medikamentosa :

-Injeksi Rantin 2 x 50 mg suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja

dengan cara menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2

dan mengurangi sekresi asam lambung

IV. PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Walaupun pasien sudah mengalami komplikasi dari tuberculosisnya tetapi penyakit

tidak mengancam jiwa. Hal tersebut dilihat dari belum ada gangguan dari tanda

vitalnya.

Ad sanationam : Dubia ad malam

Indonesia merupakan negara endemis sehingga kemungkinan untuk terkena

tuberculosis sangat besar. Selain itu pasien memiliki factor resiko yang

memungkinkan terjadinya tuberculosis kembali.

Ad fungsional : Dubia ad bonam

Pada pasien terdapat bercak infiltrate dan efusi pada pleuraya. Hal ini akan

mengurangi kemampuan paru yang dapat melakukan pertukaran udara. Bercak

infiltrate pada paru pasien dapat berkembang menjadi sembuh sempurna ataupun

sembuh dengan jaringan fibrotic. Apabila nantinya berkembang menjadi jaringan

fibrotic maka pasien akan mengalami gangguan fungsi paru secara permanen. Tetapi

karena usia pasien masih muda maka prognosisnya lebih kearah yang baik.

12