31
TEORI A.KAYU MANIS Martindale: The Complete Drug Reference Nomenklatur Obat Sinonim: Aetheroleum Cinnamomi Zeylanici; Canela, aceite de esencial; Ceiloninių cinamonų žievės eterinis aliejus; Ceiloninių cinamonų žievės eterinis aliejus minyak kulit kayu manis, Ceylon; Ceiloninių cinamonų Lapu eterinis minyak daun kayu manis aliejus, Ceylon, Ceylon Cinnamon Bark Oil; Ceyloni kayu manis fahéjfakéreg-olaj kulit minyak, Ceylon; Ceyloni fahéjfalevél-olaj minyak daun kayu manis, Ceylon; Cinnam.Minyak; Cinnamoni Zeylanicii Corticus Aetheroleum; Esencia de Canela; Dzat de Cannelle de Ceylan; Kaneliöljy, Ceylonin minyak kulit kayu manis, Ceylon, Kanelolja, ceylonesisk minyak kulit kayu manis, Ceylon, oleum Cinnamomi; Silice skořicovníku cejlonského Kury minyak kulit kayu manis, Ceylon; Zimtöl Farmakope: Eur. mencakup minyak dari kedua kulit dan daun. JPN menentukan minyak dari Cinnamomum cassia baik atau zeylanicum Cinnamomum. Cinnamon minyak telah digunakan sebagai nama untuk minyak cassia di beberapa negara.

Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

TEORI

A. KAYU MANIS

Martindale: The Complete Drug Reference

Nomenklatur Obat

Sinonim: Aetheroleum Cinnamomi Zeylanici; Canela, aceite de esencial; Ceiloninių cinamonų

žievės eterinis aliejus; Ceiloninių cinamonų žievės eterinis aliejus minyak kulit kayu manis,

Ceylon; Ceiloninių cinamonų Lapu eterinis minyak daun kayu manis aliejus, Ceylon, Ceylon

Cinnamon Bark Oil; Ceyloni kayu manis fahéjfakéreg-olaj kulit minyak, Ceylon; Ceyloni

fahéjfalevél-olaj minyak daun kayu manis, Ceylon; Cinnam.Minyak; Cinnamoni Zeylanicii

Corticus Aetheroleum; Esencia de Canela; Dzat de Cannelle de Ceylan; Kaneliöljy, Ceylonin

minyak kulit kayu manis, Ceylon, Kanelolja, ceylonesisk minyak kulit kayu manis, Ceylon, oleum

Cinnamomi; Silice skořicovníku cejlonského Kury minyak kulit kayu manis, Ceylon; Zimtöl

Farmakope:

Eur. mencakup minyak dari kedua kulit dan daun. JPN menentukan minyak dari Cinnamomum

cassia baik atau zeylanicum Cinnamomum.

Cinnamon minyak telah digunakan sebagai nama untuk minyak cassia di beberapa negara.

Ph Eur. 5.5 (Cinnamon Bark Oil, Ceylon). Minyak yang diperoleh dengan destilasi uap dari kulit

pucuk Cinnamomum zeylanicum (C. Verum). Ini berisi 55-75% dari sinamilaldehida dan kurang

dari 7,5% dari eugenol. A, jelas cair, kuning muda menjadi kemerahan dari waktu ke waktu,

dengan karakteristik bau sinamilaldehida. Disimpan baik dalam wadah kedap udara. Lindungi

dari cahaya dan panas.

Ph Eur. 5.5 (Cinnamon Leaf Oil, Ceylon). Minyak yang diperoleh dengan destilasi uap dari daun

C. zeylanicum (C. Verum). Mengandung kurang dari 3% dari sinamilaldehida, dan 70 sampai

85% dari eugenol. Yang jelas, mobile, berwarna coklat kemerahan dengan cairan coklat gelap,

Page 2: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

dengan karakteristik bau eugenol.Simpan dalam wadah kedap udara baik diisi. Lindungi dari

cahaya dan panas.

Profile Obat

Cinnamon minyak kulit kayu memiliki sifat dan menggunakan mirip dengan kayu manis. Hal ini

juga termasuk dalam persiapan untuk gangguan muskuloskeletal dan bersama dan untuk

gangguan pernapasan-saluran. Ada sejumlah laporan hipersensitif terhadap sinamilaldehida

dan konstituen lainnya minyak kayu manis. Minyak daun kayu manis juga telah digunakan,

meskipun jumlah eugenol dan sinamilaldehida berbeda dari minyak kulit. Minyak kulit kayu

manis atau daun juga digunakan dalam aromaterapi.

Herbal Medicines

Kayu manis

Spesies (Keluarga)

1. Cinnamomum zeylanicum Bl. (Lauraceae)

2. Cinnamomum loureirii Nees

3. Cinnamomum burmanii (Nees) Bl.

Sinonim-sinonim

1. Ceylon Cinnamon, Cinnamomum verum J.S. Presl., True Cinnamon

2. Cinnamomum obtusifolium Nees var.loureirii Perr. & Eb., Saigon Cassia, Saigon

Cinnamon

3. Batavia Cassia, Batavia Cinnamon, Padang-Cassia, Panang Cinnamon

Bagian-bagian yang digunakan

kulit Inner

Page 3: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Farmakope dan Monograf Lainnya

• BHP 1996 (G9)

• BP 2002 (G71)

• Jerman Lengkap Komisi E (G3)

• Martindale edisi 33 (G67)

• Ph Eur 2004 (G72)

• WHO volume 1 1999 (G63)

Hukum Kategori (Produk Berlisensi)

GSL (G37)

Tanin

Kental.

Volatile minyak sampai dengan 4%. Sinamilaldehida (60-75%), benzaldehida dan

cuminaldehyde; fenol (4-10%) termasuk eugenol, dan eugenol metil, pinene, phellandrene,

cymeme dan caryophyllene (hidrokarbon), eugenol asetat, asetat cinnamyl dan benzil benzoat

(ester), linalool (alkohol). Dari berbagai jenis minyak kulit kayu manis dari C. zeylanicum

dinyatakan mengandung jumlah tertinggi eugenol. Minyak Cinnamon berbeda dari minyak

cassia erat terkait dalam bahwa yang terakhir adalah dilaporkan tanpa eugenol, monoterpenoid

dan seskuiterpenoid.

Konstituen Lain

Kalsium oksalat, cinnzeylanin, cinnzeylanol, kumarin, permen karet, lendir, damar dan gula.

Bagian tanaman lainnya

Page 4: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Cinnamon minyak daun mengandung konsentrasi yang lebih tinggi dari eugenol, dari 80

menjadi 96% tergantung pada spesies. Sebuah daun kayu manis minyak asal Cina,

Cinnamomum japonicum Sieb., Mengandung konsentrasi tinggi safrol (60%) dan hanya sekitar 3

eugenol%.

Penggunaan sebagai makanan

Cinnamon terdaftar oleh Dewan Eropa sebagai sumber alami penyedap makanan (N2

kategori). Kategori ini menunjukkan kayu manis yang dapat ditambahkan ke bahan makanan

dalam jumlah kecil, dengan batasan kemungkinan sebuah prinsip yang aktif (belum tidak

ditentukan) dalam produk akhir. Hal ini biasanya digunakan sebagai bumbu dalam memasak,

meskipun di tingkat yang jauh lebih sedikit dari dosis terapi lain. Asupan harian yang dapat

diterima sinamilaldehida untuk sementara diperkirakan 700 mg / kg berat badan. Di Amerika

Serikat, kayu manis terdaftar sebagai GRAS (Umumnya Dikenal Sebagai Safe).

Penggunaan herbal

Cinnamon dinyatakan memiliki sifat antispasmodik, karminatif, orexigenic, antidiarrhoeal,

antimikroba, refrigerant dan obat cacing. Telah digunakan untuk anoreksia, kolik usus, diare

infantil, pilek, influenza, dan khusus untuk perut mulas, dan dispepsia dengan mual (G7)

Cinnamon kulit juga dinyatakan sebagai zat., Dan minyak kayu manis dilaporkan memiliki

karminatif dan sifat antiseptik.

Dosis

Kulit kering

0,5-1,0 g sebagai infus tiga kali sehari.

Ekstrak cair

0,5-1,0 mL (1: 1 alkohol 70%) tiga kali sehari.

Tingtur kayu manis

Page 5: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

(BPC 1949) 2-4 mL.

Tindakan Farmakologi Dalam penelitian in vitro dan hewan

Minyak Kayu manis memiliki sifat antijamur, antivirus, bakterisida dan Larvasida A karbon

dioksida ekstrak kulit kayu manis (0,1%). telah didokumentasikan untuk menekan sepenuhnya

pertumbuhan mikroorganisme banyak termasuk Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan

Candida albicans.

Antiseptik dan sifat anestesi telah didokumentasikan untuk cinnzeylanin eugenol dan dua

senyawa insektisida, dan cinnzeylanol, telah diisolasi tanin diketahui memiliki sifat zat..

Lemahnya mempromosikan kegiatan tumor pada kulit tikus dan aktivitas sitotoksik lemah

terhadap sel HeLa telah didokumentasikan untuk eugenol.

Efek samping, Toksisitas

Tidak ada terdokumentasi untuk kulit kayu manis. Cinnamon mengandung minyak

sinamilaldehida, prinsip iritan dan sensitisasi. LD50 dermal minyak dilaporkan 690 mg / kg berat

badan. Asupan harian diterima eugenol sampai dengan 2,5 mg / kg.

Kontra-indikasi, Peringatan

Kontak dengan minyak kulit kayu manis atau dapat menyebabkan reaksi alergi minyak

Cinnamon. Dinyatakan menjadi suatu zat iritasi kulit dan selaput lendir, dan penyaring kulit ini.

Adalah minyak berbahaya dan tidak boleh digunakan pada kulit. Minyak tidak harus diambil

secara internal.

Kehamilan dan laktasi

Tidak ada diketahui masalah dengan penggunaan kayu manis selama kehamilan dan menyusui,

asalkan dosis tidak jauh melampaui jumlah yang digunakan dalam makanan.

Komentar Farmasi

Page 6: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Sifat-sifat terkenal antimikroba, antiseptik, anthelmintik, karminatif dan antispasmodic kayu

manis mungkin disebabkan oleh minyak atsiri. Sifat zat tanin dapat menjelaskan tindakan

antidiarrhoeal diklaim. Cinnamon tidak boleh digunakan dalam jumlah sangat melebihi yang

digunakan dalam makanan.

Farmakope Indonesia edisi ketiga (1979) hal. 454

Oleum Cinnamomi (Minyak kayu manis)

Minyak kayu manis adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap kulit batang dan

kulit cabang Cinnamomum zeylanicum Blumae.

Kadar aldehida dihitung sebagai sinamil aldehid C9H8O tidak kurang dari 60,0% dan tidak

kurang dari 75,0%.

Pemerian cairan: suling segar berwarna kuning; bau dan rasa khas. Jika disimpan dapat

berwarna coklat kemerahan.

Kelarutan dalam etanol Larutkan 1 ml dalam 8 ml etanol (70%) P; opalesensi yang terjadi tidak

lebih kuat dari opalesensi larutan yang dibuat dengan menambahkan 0,5ml perat nitrat 0,1N ke

dalam campuran 0,5 ml natrium klorida 0,02 N dan 50 ml air.

Bobot per ml 1,000 g sampai 1,035 g.

Rotasi optic 00 sampai -20

Indeks bias 1,573 sampai 1,595

Kadar aldehid Lakukan penetapan menurut cara Penetapan Kadar Aldehid Minyak Atsiri yang

tertera pada Olea volatilia mengandung lebih kurang 1 g zat yang ditimbang saksama,

tambahkan 5 ml toluene P dan 10 ml larutan hidroksilamin etanol (60%) P.

Page 7: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

1 ml kalium hidroksida 0,5 N dalam etanol (60%) P setara dengan 66,61 mg

sinamildehida, C9H8O.

Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya, di tempat

sejuk.

Khasiat dan penggunaan Zat tambahan; karminativum.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manis

Cinnamon

Daun dan bunga kayu manis

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Laurales

Famili: Lauraceae

Genus: Cinnamomum

Spesies: C. verum

Nama binomial

Cinnamomum verum

J.Presl

Page 8: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis (Cinnamomum

verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke

dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa

menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.

Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini

digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam

kitab-kitab Perjanjian Lama.

Kayu manis juga secara Tradisional dijadikan sebagai Supplement untuk berbagai penyakit,

dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang

Sendi, Kulit, Jantung danPerut Kembung.

http://www.detikhealth.com/read/2010/03/15/140356/1318506/769/

herbal-kayu-manis

Kayu manis (Cinnamomun) dikenal sebagai bumbu masakan.

Dalam masakan fungsinya adalah membuat rasa wangi. Ciri

khas dari tumbuhan ini adalah aroma wanginya yang

menyengat. Dalam dunia kesehatan, kayu manis juga

berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit.

Kandungan:

- senyawa sinamaldehid.

- minyak atsiri

- eugenol

- safrole

- tannin

Page 9: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

- kalsium oksalat

- damar

Khasiat:

Hingga kini masih dicari kemungkinan kayu manis untuk dijadikan sebagai obat kanker.

Kemungkinan lain yang masih diteliti adalah kayu manis sebagai penurun kolesterol tinggi.

Sedangkan secara tradisional kayu manis dipercaya mampu melancarkan perdaran darah.

http://clearinghouse.bplhdjabar.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=255:kayu-manis&catid=58:cagar-alam-gunung-

tilu&Itemid=182&lang=id

Kayu Manis (Cinamomum burmani BL)

Kayu manis memiliki kulit kayu berwarna kelabu dengan daun berwarna hijau dan merah.

Dalam beberapa resep digunakan sebagai korigens rasa dan bau. Selain itu, kulitnya untuk

sariawan, encok, mual, asma, mencret dan masuk angin.

Nama ilmiah : Cinamomum burmani BL

Sinonim : Glycyrrhiza glabra L

Suku : LAURACEAE

Deskripsi

Habitus Pohon,

Kulit kayu berwarna kelabu,

Daunnya ada yang berwarna merah

Penggunaan

Dalam beberapa resep sebagai korigens rasa dan bau

Page 10: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Kulitnya untuk sariawan, encok, mual, asma, mencret dan masuk angin

http://lordbroken.wordpress.com/2009/12/25/kayu-manis/

Komposisi Kimia

Komposisi kimiawi Cinnamomum menurut Gillifer dari Department of Agriculture Br. Salamon, 1971, dapat dilihat pada Tabel1.

Tabel 1. Komposisi Kimiawi Cinnamomum burmanni

Karakteristik Komposisi

Kadar Air

Minyak Atsiri

Alcohol Ekstrak

Abu

Abu larut air

Abu tidak larut air

Serat kasar

Karbohidrat

Ether ekstrak yang tidak terbang

Zat nitrogen

BJ rata-rata

7,9%

3,4%

8,2%

4,5%

2,23%

0,013%

29,1%

23,3%

4,2% (non-volatil)

0,66%

1,02-1,07 Sumber : Rismunandar, 1989

Susunan kadar-kadar kimiawi dari Cinnamomum menurut Rismunandar (1989) adalah sebagai berikut :

Dalam kulit tersebut masih banyak komponen-komponen kimiawi misalnya: dammar, pelekat, tannin (zat penyamak), gula, kalsium, oksalat, dua jenis insektisida cinnzelanin dan cinnzelanol, cumarin dsb.

Page 11: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Minyak atsiri yang berasal dari kulit ini komponen terbesarnya ialah cinnaldehida 60-75% ditambah dengan eugenol, beberapa jenis aldehida, benzoate, dan lainnya. Kadar eugenolnya rata-rata 66-80%.

Sifat dari kayu manis mengandung sejumlah besar komponen volatile yang memberikan sifat aroma dan flavor, komponen penting itu adalah cinnamaldehida dan eugenol.

Cara Pembuatan:

Pengupasan

Biasanya Cinnamomom dipanen setelah umur 4 tahun. Panen dilakukan dengan mengupas kulit batang, kemudian menebangnya, selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara pengambilan kulit Cinnamomum yang diterapkan oleh petani adalah sebagai berikut:

a. Pengelupasan kulit batang

b. Pengelupasan kulit cabang dan ranting

Pemeraman

Kulit batang yang baru dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung.

Pengikisan

Kulit yang berukuran lebar, yaitu kilt dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya, sehingga kulit menjadi bersih. Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam. Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut papan (ketam). Sampai sekarang belum ada petani yang menggunakan alat mekanis untuk mengikis kulit kayu manis basah.

Penjemuran

a. Kulit dijemur di bawah sinar matahari selama 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik.

b.Kulit dri bahan atau dahan yang cukup besar yang brupa lembaran, selama pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat. Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.

Page 12: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Penyimpanan

Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas.

Manfaat Kayu Manis

1. Kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditif pada pembuatan parfum serta obat-obatan.

2. Sebagai anti mikroba

kayu manis yang terdiri dari eugenol dan cinnaldehide, memiliki daya bunuh terhadap mikroorganisme. Dalam ujicoba di sebuah lab, minyak cinnamon mampu membunuh rickettsia (mikroorganisme berbentuk bakteri tetapi bersifat seperti virus, penyebab penyakit tyfus) dalam waktu 12 menit.

Produk Olahan Kayu Manis

Produk kayu manis, baik Ceylon Cassia, Cassia Vera maupun Chinese Cassia, biasanya diperdagangkan dalam bentuk kulit kering. Penggunaan kulit kayu manis, bisa berupa kulit utuh untuk bumbu masakan. Misalnya pada gulai kambing. Bisa juga dalam bentuk serbuk. Tetapi pemanfaatan kayu manis secara modern biasanya dalam bentuk minyak atsiri maupun oleoresin. Minyak asiri atau minyak terbang adalah produk destilasi dari serbuk kulit kayumanis atau bagian tanaman lainnya. Sementara oleoresin adalah hasil ekstraksi dari serbuk tersebut. Nilai oleoresin lebih tinggi dibanding dengan minyak atsirinya. Sebab dalam oleoresin selain terkandung minyak atsiri, juga terikut pula rasa pedas dari produk yang diekstrak.

Oleoresin

Kayu manis yang telah digiling diekstraksi beberapa kali dengan pelarut organik yang sesuai, dengan cara perkolasi. Kemudian pelarut diuapkan, sebaiknya dalam kondisi vakum. Ekstrak yang tertinggal merupakan oleoresin yang biasanya bercampur dengan minyak, lemak, pigmen dan komponen flavor yang terekstrak dari bahan asal. Oleoresin yang diperoleh merupakan cairan yang kental atau semi padat yang mempunyai karakteristik rasa dan aroma sama dengan bahan asalnya.

Oleoresin dalam industri pangan banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa dalam produk-produk olahan daging (misalnya sosis, burger, kornet), ikan dan hasil laut lainnya, roti, kue, puding, sirup, saus dan lain-lain.

Page 13: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Produk-produk tersebut antara lain :

Dispered spices

Dibuat dengan mendispersikan oleoresin dalam suatu media pembawa tertentu. Dalam hal ini media pembawa yang sering digunakan yaitu bahan-bahan yang larut dalam air, seperti garam, tepung dan dekstrose. Dispered spices banyak digunakan pada pembuatan minuman (soft drink) dan makanan-makanan yang kering, basah ataupun semi padat, misalnya kue-kue, biskuit, sosis dan makanan bayi.

fat-based spices

Oleoresin didispersikan pada lemak atau minyak (vegetable oil). Fat-based spicesini sering digunakan pada makanan yang berlemak, seperti salad dressing, saus dan makanan kaleng. Dispered spices dan fat-based spices tidak dapat disimpan lama karena flavornya mudah menguap.

encapsulated spices

Oleoresin dalam bentuk bubuk (spray dried) dikapsulkan untuk mengurangi kehilangan flavor, sehingga dapat disimpan lebih lama. Teknik enkapsulasi pada oleoresin ini, dimana flavor diperangkap dalam suatu pelapis polimer membentuk mikrokapsul bulat dengan ukuran antara puluhan micron sampai beberapa milimeter. Adapun teknik mikroenkapsulasi yang sekarang banyak digunakan secara komersial antara lain: Spray drying, air suspension coating, spraycooling and spray chilling, centrifugal axstrusion, rotational suspension separationdan inclusion complexing. Saat ini teknik spray drying merupakan teknik enkapsulasi yang paling banyak digunakan untuk oleoresin.

Minyak Atsiri

Minyak atsiri kayu manis merupakan minyak yang dihasilkan dengan cara distilasi dari kayu manis tersebut. Minyak atsiri saat ini banyak digunakan sebagai penambah aroma pada bahan makanan atau dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat parfum. Minyak atsiri mengandung eugennol dan formaldehida yang bersifat aromatic dan mudah menguap.

Cara pembuatan Minyak Atsiri :

Tahap persiapan, meliputi : memotong kulit kayu manis, mengambil air untuk proses destilasi pada ketel uap, menyiapkan peralatan kondensor, ketel suling dan peralatan lain untuk destilasi.

Tahap percobaan, meliputi : memasukkan air dalam ketel uap dan memasang tray pada ketel destilasi, memasukkan kayu manis yang telah dihancurkan ke dalam tray, menyalakan kompor gas untuk memanaskan ketel uap, menyalakan pompa air untuk pendingin kondensor,

Page 14: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

meletakkan decanter (alat pemisah minyak) di bawah kondensor (tempat perubahan fase dari uap menjadi fluida). Distilat yang tertampung pada bak penampung berupa minyak dan air. Memisahkan minyak kulit kayu manis dengan air menggunakan corong pemisah sehingga terdapat 2 lapisan, lapisan atas: minyak kayu manis dan lapisan bawah: air.

B. MINYAK ATSIRI

Kimia dan Penyebarannya

Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu terdapat pada

fraksi atsiri yang tersuling uap. Zat inilah penyebab wangi,harum, atau bau yang khas pada

banyak tumbuhan. Secara ekonomi senyawa tersebut penting sebagai dasar wewangian alam

dan juga untuk rempah-rempah serta sebagai senyawa cita-rasa di dalam industri makanan.

Suku tumbuhan yang kaya akan minyak atsiri ialah suku Compositae, Matricaria, Labiatae;

misalnya Mentha spp, Mytaceae, Eucalyptus, Pinaceae, Pinus Rosaceae, bunga mawar,

Rutaceae, Citrus, dan Umbelliferae, Pimpinella anisum, caruum carvi, Cuminum cyminum,

Anhetum, dll. Golongan senyawa lainnya mungkin terdapat bersama-sama dengan terpena di

dalam minyak atsiri. Misalnya, bau senyawa yang mengandung belerang dalam alium, Liliaceae.

Terpena juga sering kali terdapat dalam fraksi yang berbau, bersama-sama dengan senyawa

aromatic seperti fenilpropanoid. Secara kimia,t erpena minyaka tsiri dapat dipilih menjadi dua

golongan, yaitu monoterpena dan seskuiterpena, berupa isoprenoid C10 dan C15 yang jangka titik

didihnya berbeda (titik didih monoterpena 140-1800 C ,titik didih seskuiterpena >2000C).

Pertama-tama monoterpena dapat dipilah lebih lanjut menjadi tiga golongan, bergantung pada

apakah struktur kimianya asiklik (misalnya graniol), monosiklik (misalnya limonene), atau

bisiklik (misalnya α β). Dalam setiap golongan, monoterpena dapat berupa hidrokarbon tak

jenuh (misalnya lomonena) atau dapat mempunyai gugus fungsi dan berupa alcohol (misalnya

mentol), aldehida, atau keton (misalnya menton).

Monoterpena lakton (lebih dikenal sebagai iridoid, lihat batc Semithdan Swain 1966)

dan tropolon dimasukan juga kedalam monoterpena karena alas an biosintesis. Contoh suatu

monoterpena lakton ialah nepetalakton yang merupakan kandungan bau utama Nepetacataria,

Labiata, suatu tumbuhan yang mempunyai daya tarik istimewa bagi kucing peliharaan karena

Page 15: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

baunya itu. Iridoid lain seperti loganin menarik perhatian karena merupakan senyawa-senyawa

pada biosistesis alkaloid indol. Contoh suatu tropolon ialah ϒ-tujablisin penyebaran senyawa ini

terbatas pada jamur tertentu dan juga dijumpai sebagai kandungan kayu pada Cupressaceae.

Monoterpena sederhana tersebar luas dan cenderung merupakan bagian dari

kebanyakan minyak atsiri. Beberapa senyawa biasa dijumpai bersama-sama dalam minyak

daun, terutama α dan β pinena, limonene, ∆3 karena α-felandrena, dan Mirsena. Minyak bunga

dan biji cenderung mempunyai monoterpena yang lebih khas. Tetapi, apapun jenis jaringannya,

rupanya campuran rumit sudah merupakan hal yang umum dan bukan perkecualian. Disatu

pihak mungkin terdapat sepuluh sampai lima belas komponen yang mudah terditeksi,

sementara dipihak lain mungkin saja masih banyak terpenoid lain yang jumlahnya sesepora.

Secara kimia, seperti monoterpena, seskuiterpena dipilah-pilah berdasarkan kerangka

karbon dasarnya. Yang umum ialah asiklik (misalnya farnesol), monosiklik (misalnya

bisabolena), atau bisiklik ( misalnya β-selinena, karotol), Tetapi, dalam setiap golongan dikenal

banyak senyawa yang berbeda. Memang, menurut perkiraan baru-baru ini terdapat beberapa

ribu seskuiterpenoid yang berstruktur jelas dan termasuk kedalam kira-kira 200 jenis kerangka.

Dua turunan seskuiterpenoid, yaitu asam absisat dan xantini, patut mendapat perhatian khusus

karena sifat pengatur tumbuhnya.

Asam absisat, suatu asam seskuiterpena karkoksilat yang strukturnya berkaitan dengan struktur

karotenoid violasantin lebih dikenal sebagai hormone utama yang mengendalikan dormansi

pada biji tumbuhan terna dan pada kuncup tumbuhan berkayu. Peranan xantinum (yang

terdapat dalam Xanthium pennsyluanicum) sebagai antagonis auksin dalam fisiologi tumbuhan,

kurang jelas. Tetapi, ia mewakili golongan seskuiterpena yang penting, yang juga berupa

senyawa lakton, dan penyebarannya luas dalam Compositae (Seamen, 1980). Sifat lain

seskuiterpena lakton ini ialah rasanya yang kadang-kadang pahit atau pedas dan

kemampuannya untuk berlaku sebagai allergen (Rodriguez., 1976).

Untuk mengisolasinya dari jaringan tumbuhan, sekarang, mono-dan seskuiterpena dipisahkan

dengan ekstraksi memakai eter, eter minyak bumi, atau aseton. Cara klasik untuk mengisolasi

Page 16: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

minyak atsiri ialah memisahkannya dari jaringan segar dengan penyulingan-uap. Sekarang

langkah ini jarang dilakukan karena ada bahaya terbentuknya senyawa jadian pada suhu yang

dinaikan. Terpena dapat mengalami tata susun-ulang (misalnya dehidrasi pada alcohol tersier)

atau polimerisasi. Keatsirian terpena sederhana mempunyai arti bahwa terpena itu merupakan

bahan yang ideal untuk pemisahan dengan kromatografi gas. Banyak terpena yang berbau

harum dan dengan demikian seringkali dapat dikenali langsung dalam sulingan tumbuhan biala

terdapat sebagai kandungan utama.

Cara yang dianjurkan untuk mono-dan seskuiterpena :

Kromatografi gas cair (KGC)

Tidak diragukan lagi bahwa KCG merupaan cara terpenting untuk menelaah minyak atsiri

karena dengan sekaliTidak diragukan lagi bahwa KGC merupaan cara terpenting untuk

menelaah minyak atsiri karena dengan sekalija KGC memungkinkan analisis kualitatif dan

kuantitatif. Hal ini terutama penting bila sejumlah senyawa yang serupa terdapat dalam semua

anggota kelompok tertentu; dengan demikian, perbedaan kuantitatiflah yang paling

berarti.Sudahlah pasti, KGC merupakan alat yang tak tergantikan untuk telaah kemotaksonomi

minyak atsiri dalam daun dan kulit , seperti dalam gimnospermae.

Untuk mengidentifikasi terpena aatsiri dalam suatu bahan tumbuhan penggunaan KGC harus

digabung dengan cara lain, terurtama dengan KLT. Misalnya, KLT berguna untuk memantau

fraksi yang dipisahkan dengan KGC preparative; sebaliknya, bila redas KGC preparati tidak

tersedia, pemisahan sekala besar dapat dilakukan pada KLT kemudian fraksi KLT dipantau

dengan KGC. Untuk memastikan identitas, pada waktu lapau, spectrum inframerah minyak

atsiri yang telah diipisahkan dibuat secara rutin, tetapi sekarang lebih lazim membuat spectrum

massanya karena kebanyakan terpena memberikan pola pecahan yang khas. Dalam hal kritis,

baik spectrum inframerah maupun spectrum massa harus ditentukan. Fraksinasi-pendahuluan

ekstrak eter kasar atau ekstrak eter minyak bumi kasar tumbuhan dengan kromatografi kolom

asam silica kadang-kadang menguntungkan karena cara ini mencegah pencemaran kolom KGC

oleh pencemar yang bertitik didih tinggi, yang mungkin terdapat dalam ekstrak kasar tersebut.

Page 17: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

Tetapi, hasil yang memuaskan telah diperoleh dilaboratorium ini dengan mengkromatografi

langsung ekstrak eter kering dari daun atau serbuk biji. Berbagai jenis fase diam untuk kolom

telah digunakan untuk mengkromatografi minyak atsiri. Barangkali fase nonpolar yang paling

popular ialah apiezon L dan silicon SE 30. Fase polar paling banyk diguanakan ialah polyester

dietilena glokol adipat dan Carbowax 400. Harus bebas dari sesepora besi, basa, atau asam,

karena terpena peka terhadap pencemar demikian. Pada KGC minyak atsiri kasar diperlukan

pemprogaman suhu agar dapat memisahkan monoterpena, seskuiterpena, dan turunan

teroksigenasi lainnya denganbaik. Pda kolom nonpolar hidrokarbon terelusi menurut titk

didihnya, tetapi pada kolom jenis lain tidak selalu dapat diperkirakan waktu retensi nisbinya.

Beberapa contoh waktu retensi nisbi terlihat pada table 3.2. Ini diberikan untuk member

gambaran bahwa perlu menggunakan lebih dari satu kolom untuk memisahkan dan

mengidentifikasi terpena. Jadi, pasangan senyawa yang berkaitan (misalnya ∆3 karena dan α

felandrena) tidak dapat terpisahkan pada satu kolom (Apiezon N),tetapi dapat dipisahkan pada

kolom lain (polietilen glikol). Pada analisis terinci sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan

beberapa kolom berjangka kepolaran tertentu untuk mengidentifikasi komponen minyak atsiri

suatu bahan tumbuhan. Ketika menelaah keragaman susunan minyak atsiri dalam suatu

populasi tumbuhan yang terdiri atas satu jenis, kita harus membatasi analisis dengan hanya

memakai satu kolom saja, sehingga kita harus mencari dahulu fase cair yang menghasilkan

pemisahan terbaik. Pada penelitian taksonomi kimia, perlu diperhatikan bahwa kit adapt

langsung menganalisis potongan kecil bahan tumbuhan yang ditempatkan langsung dalam

lubang masuk radas KGC. Cara ini telah digunakan dengan berhasil bik pada potongan bahan

herbarium , yang walaupun telah disimpan pada lembara kertas selama masih bertahun-tahun

menghasilkan cukup minyak atsiri untuk dpat ditentukan pola susunannya. Bila kit menjumpai

campuran rumit minyak, seperti pada analisis bahan cita-raa, sekarang gabungan KGC, klt tetap

berguna pada setiap tahap pemisahan dan analisis terpena itu. Bila kita

menghadapisskuiterpenoid yang keatsirian nya rendah, mungkin KLT merupakan cara pilihan.

Silika gel merupakan penjerap yag paling banyak digunakan dengan pengembang seperti

benzene, kloroform, benzene-kloroform 91:1), dan benzene-etil asetat (19:1). Untuk analisis

terpena yang mengandung oksigen (misalnya karvon) lapisan silica gel jangan diaktifkan dulu

Page 18: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

sebelum dipakai karena air yang ada membantu pemisahan. Terpena alcohol paling baik

dipisahkan memakai pelat yang dibaccm dengan paraffin, dengan pengembang methanol 70%.

Pelat silica gel yang telah diaktifkan harus dicelupkan dulu kedalam larutan paraffin 5% dalam

eter minyak bumi selama satu menit, kemudian dibiarkan mongering sebelum dipakai.

Pengembangnya , methanol 70 % harus dijenuhkan juga dengan minyak paraffin. Modifikasi

lain, untuk memisahkan terpena berdasarkan jumlah ikatan rangkap ialah menggunakan pelat

KLT silica gel yang waktu penyaputannya menggunakan bubur silica gel yang dibuat dengan

larutan 2.5% AgNO3 dalam air, sebagai pengganti air. Pengembang yang digunakan untuk pelat

silica gel Agno3 ialah metilena klorida-kloroform-etil aseta% dalam air, antimony klorida dalam

kloroform, H2SO4 pekat, atau vanillin H2SO4 pekat. Setelah disemprot pelat dipanaskan pada

100-1050 C SAMPAI PEMBENTUKAN WARNA SEMPURNA. Ada Pereaksi yang lebih selektif untuk

mendeteksi terpena yang mempunyai gugus keton(2,4-dinitrofenilhidrazin).

Perincian lebih lanjut mengenai KLT minyak atsiri terdapat dalam buku Stahl (1969). Dalam

buku tersebut cara yang dapat digunakan untuk memisahkan minyak atsiri dalam kira-kira 70

jenis tumbuhan telah disusun berupa table.

Tropolon

Tropolon dapat dipisahkan dengan memuaskan dengan kromatografi kertas tau KLT pada pelat

selolusa. Zavari dkk. (1959) telah menggunakan kertas yang dibacem dengan asam fosfat dan

memakai pengembang iso-oktana-toluena, sementara Wachtmeister dan Wickberg(1958)

menggunkan kertas yang dibacem dengan etilenadiamina tetra dan pengembang eter minyak

bumi. Tropolon dideteksi dengan larutan FeCl3 1%.

Iridoid

Senywa monoterpena lakton ini paling sering dalam tumbuhan, terikat kepada gula sebagai

glikosida. Karena itu, untuk menganalisisnya diperlukan cara khusus, misalnya, KKt digunakan

secaraa luas untuk mendeteksinya. Untuk memeriksa iridoid umum dalam bahan tumbuhan,

Weiffering (1966) telah memaparkan sara sederhana berdasarkan uji warna Trim-Hill. Jaringan

Page 19: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

segar satu gram atau bila perlu bahan herbarium dipotong-potong kecil dan dimasukan

kedalam tabung reakksi dengan 5 ml HCL 1% . Setelah 3-6 jammaserat dienaptuangkan kedalam

tabung lain yang berisi 1ml pereaksi Trim-Hill ( dibuat dari 10 ml asam asetat, 1 ml larutan

CUSO4.5H2O 0,2 % dalam air, dan 0,5 ml HCL pekat). Bila tabung dipanaskan sejenak pada

nyala api,, akan terjadi warna bila ada iridoid tertentu. Asperulin, aukubin, dan monotropein

menghasilkan warna biru, harpagid merah jadam. Iridoid tertentu (katalpin, loganin) tak dapat

dideteksi dengan cara ini dan hanya memberikan reaksi positif dengan pereaksi umum

glikosida, misalnya benzidin-trikloroasetat. Untuk identifikasi yang lebih terinci, 100 mg jaringan

kering digerus dengan 100 mg pasir dan ditambahkan 10 ml larutantimbal asetat 2% dalam air.

Setelah disaring, ditambah H2SO4 encer, lalu dipusingkan. Cairannya dimasukan kedalam

cawan petri, kemudian ditambahkan 50 mg pasir dan 50 mg celete; airnya diuapkan dengan

pemanasan. Sisa diekstraksi semalam dengan 4 ml eetanol 96%. Ekstrak dipusngkan dan

dipekatkan sampai 0,1 ml. Cuplikan dikromatografi kertas (TABEL 3.4) untuk memeriksa apakah

ada iridoid khas. Pereaksi H2SO4. Dapat juga kita melakukan uji warna Trim-Hill pada kertas bila

HCL diganti dengan asam toluene p-sulfonat dan setelah disemprott kertas dipanaskan dalam

lingkungan uap asam asetat.Pemisahan preparative iridoid dalam ekstrak tumbuhan dapat

dilakukan dengan kramatografi kolom pada selulosa CF-11 memakai pengelusi n-butanol yag

dijenuhkan dengan air atau ppada silica gel memakai pengelusi CHCL3-metanol dalam berbagai

perbandingan. KCKT dapat dilakukan pada kolom πBondapak C18 memakai fase gerak air-

metanol (1:1).

Seskuiterpena lakton

Cara umum mendeteksi senyawa ini dalam tumbuhan tlahh diikhtisarkan oleeh Mabry (1970).

Daun kering (20 g dihaluskan dalam pelumat waring dengan 100 ml CHCL3. Bubur yang

diperoleh disaring dan ekstrak diuapkan sampai kering pada tekanan rendah. Sisa dilarutkan

dalam etanol 95%, lalu ditambahkan larutan timbale asetat 4% larutan disarig dan filtrt

dipekkatkan. Campuran air minyak diekstraksikan dengan CHCL3 ekstrak yang diperoleh

dikeringkan, lalu diuapkan. Sisa dianaliisi langsug dengan KLT dan RMI.KLT dilakukan pada silica

gel G memakai CHCL3-eter (4:1), kloroform-metanol (99:1), benzene-metano l(9:1) , benzene-

Page 20: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

eter (2:3), atau eter minyak bumi CHCL3 etil asetat (2:2:1). Lakton dideteksi berupa bercak

coklat bila pelat yang telah dikembangkan diletakan dalam bejana yang berisi Kristal iodium.

Cara lain, lakton tampak berupa bercak hiju, coklat, kunung, merah, atau biru bila pelat

disemprot dengan H2SO4 pekat dan dipanaskan pada 100-1100 C selama lima menit. Warna

yang terbentuk dapat dipakai untuk menetapkn cirri struktur tertentu pada senywa lakton .

Misalnya xantinin dan kuman brin B secara kimia berkerabat dan keduanya menghasilkan

warna merah λmaks 540 nm. Perekasi penyemprot lain ialah larutan resorsinol 1% dalam

methanol asam fosfat 5% (1:1) dan vanillin H2SO4 yng telah dikembangkan untuk mendeteksi

lakton ini secarra selektif. Untuk memantau pemurnian seskuterpena lakton mungkin

pemakaian KCKT bersama KLT bermanfaat.

ALAT dan BAHAN

Alat :

Perangkat alat destilasi

Erlenmeyer

Bahan :

Serbuk simplisia

Aquadest

Eter

Natrium sulfat anhidrat

CARA KERJA

Page 21: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

1. Timbang 60 gram simplisia, masukkan ke dalam labu destilasi, tambahkan aquadest ad

2/3 volume labunya, pasang alat destilasi, set suhu 60o c (tergantung jenis simplisia larut

berapa lama), kalau sudah mendidih kecilkan pemanas, panaskan 2-3 jam, jenuhkan eter

dengan air

2. Eter 30 ml x (4 x siklus pengocokan) jadi ambil kira-kira 150 ml eter jenuhkan dengan

aquadest 5 ml, kocok dalam corong pisah (bagian bawah air, bagian atas eter), dibagi

eter tiap ±30 ml

3. Masukkan 30 ml ke dalam corong pisah ditambah destilat minyak atsiri, dikocok ±5

menit, biarkan sampai memisah

4. Ambil bagian aquadest, pisahkan ke dalam erlenmeyer, bagian minyak dalam eter

masukkan ke dalam erlenmeyer terpisah pula

5. Bagian aquadest dikocok lagi dengan 30 ml eter biarkan sampai memisah (bagian

minyak dalam eter yang kedua masukkan ke dalam erlenmeyer yang minyak dalam eter

1), lakukan hingga 4 kali siklus

6. Hasil minyak dalam eter diuapkan dengan rotavapor hingga terbentuk minyak atsiri

murni

IDENTIFIKASI :

A. Dengan cara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

1. Lapisan (fasa diam): silika gel GF254

2. Pengembang (fasa gerak): Penjenuhan bejana kromatografi dengan n-heksan-

etilasetat (96:4), elusi dua kali setinggi 10 cm, pengeringan antara dua

pengembangan 5 menit pada suhu kamar

3. Deteksi dengan lampu UV, penampak bercak dengan dengan pereaksi anisaldehid-

asam sulfat, panaskan 5 menitpada suhu 100-110o c

4. Larutan cuplikan: minyak atsiri dilarutkan dalam toluen dengan konsentrasi 1%,

totolkan 3 ul-5 ul

B. Dengan Kromatografi Gas-Cair (KGC)

Page 22: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

1. Fasa diam untuk kolom adalah silikon SE 30, mampu memisahkan komponen

monoterpen dan sesquiterpen dari minyak atsiri

HASIL (lampiran)

PEMBAHASAN

Pada praktikum ekstraksi/isolasi dan identifikasi minyak atsiri dari simplisia tanaman secara KLT menggunakan sampel simplisia kayu manis (Cinamomum burmani BL) Suku : LAURACEAE. Pada kayu manis mengandung Volatile minyak sampai dengan 4%. Sinamilaldehida (60-75%), benzaldehida dan cuminaldehyde; fenol (4-10%) termasuk eugenol, dan eugenol metil, pinene, phellandrene, cymeme dan caryophyllene (hidrokarbon), eugenol asetat, asetat cinnamyl dan benzil benzoat (ester), linalool (alkohol). Konstituen Lain : Kalsium oksalat, cinnzeylanin, cinnzeylanol, kumarin, permen karet, lendir, damar dan gula.

Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di dalam ir yang bersal dari tanaman. Secara umum minyak atsiri adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak bersifat aromatik yang disebut terpenoid. Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut isoprena. Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu terdapat pada fraksi atsiri yang tersuling uap. Zat inilah penyebab wangi, harum, atau bau yang khas pada banyak tumbuhan.

Minyak atsiri kayu manis merupakan minyak yang dihasilkan dengan cara distilasi upa-air dari kayu manis tersebut. Tahap persiapan, meliputi : memotong kulit kayu manis, mengambil air untuk proses destilasi pada ketel uap, menyiapkan peralatan kondensor, ketel suling dan peralatan lain untuk destilasi. Tahap percobaan, meliputi : memasukkan air dalam ketel uap dan memasang tray pada ketel destilasi, memasukkan kayu manis yang telah dihancurkan ke dalam tray, menyalakan kompor gas untuk memanaskan ketel uap, menyalakan pompa air untuk pendingin kondensor, meletakkan decanter (alat pemisah minyak) di bawah kondensor (tempat perubahan fase dari uap menjadi fluida). Distilat yang tertampung pada bak penampung berupa minyak dan air. Memisahkan minyak kulit kayu manis dengan air menggunakan corong pemisah sehingga terdapat 2 lapisan, lapisan atas: minyak kayu manis dan lapisan bawah: air.

Pada proses distiasi minyak atsiri kayu manis yaitu jaringan tanaman dipanasi dengan air mendidih. Minyak atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air, kemudian dilewatkan melaui kondensor untuk kondensasi. Campuran uap air dan minyak atsiri dikondensasikan pada suatu saluran yang suhunya relative rendah. Hasil kondensasi berupa campuran air dan minyak

Page 23: Minyak Atsiri Tinggal Pembahasan

atsiri yang sangat mudah dipisahkan karena kedua bahan tidak dapat saling dilarutkan. (http://lordbroken.wordpress.com/2010/ )

Sinamaldehid merupakan kandungan utama tanaman kayu manis yang bersifat fungisida. Selain itu, bahan aktif sinamaldehid yang terkandung pada tanaman kayu manis bersifat racun terhadap hama Blatella germanica L. Kandungan sinamaldehid dalam minyak kulit, ranting, dan daun berturut-turut adalah sebesar 66,51%, 12,15%, dan 38,31%.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Farmakope Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 1979.

Harborne, J.B. Metode Fitokimia:Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan terbitan

kedua, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: ITB press. 1987

Joanne Barnes, Linda A Anderson, J David Phillipson. Herbal Medicines Second Edition ©

Pharmaceutical Press 2005

Martindale 35: The Complete Drug Reference © 2007 The Pharmaceutical Press.