Upload
inas
View
2.773
Download
60
Embed Size (px)
Citation preview
MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAM DALAM PEMBELAJARAN Dasar-dasar Komunikasi Umniyah Inas 1215125436
DASKOM
B
DASKOM B
[MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAM DALAM PEMBELAJARAN]
1. Model Komunikasi Osgood dan Schramm
Model sirkuler Osgood dan Schramm ini menggambarkan suatu proses yang
dinamis. Pesan ditransmisikan melalui proses encoding dan decoding .Hubungan
antara encoding dan decoding layaknya sumber-penerima yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Namun, pada tahap berikutnya penerima dan
sumber, interpreter berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan
Model Osgood dan Schramm merupakan model komunikasi sirkuler ditandai
dengan adanya unsur feedback. Pada model sirkuler ini proses komunikasi
berlangsung dua arah. Melalui model ini dapat diketahui efektif tidaknya suatu
DASKOM B
[MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAM DALAM PEMBELAJARAN]
komunikasi, karena komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi umpan balik
dari pihak penerima pesan.
Dalam proses komunikasi yang baik akan terjadi tahapan pemaknaan
terhadap pesan (meaning) yang akan disampaikan oleh komunikator, kemudian
komunikator melakukan proses encoding, yaitu interpretasi atau mempersepsikan
makna dari pesan tadi, dan selanjutnya dikirim kepada komunikan melalui channel
yang dipilih. Pihak komunikan menerima informasi dari pengirim dengan melakukan
proses decoding, yaitu menginterpretasi pesan yang diterima, dan kemudian
memahaminya sesuai dengan maksud komunikator. Sinkronisasi pemahaman antara
komunikan dengan komunikator akan menimbulkan respon yang disebut dengan
umpan balik.
2. Model Komunikasi Osgood dan Schramm Dalam
Pembelajaran.
Dalam pembelajaran, model komunikasi Osgood dan Schramm dapat kita
ibaratkan bahwa encoder guru dan decoder siswa. Guru sebagai encoder
menerangkan di depan kelas dan bertanggung jawab akan keberhasilan pesan.
Menurut model ini, pengalaman si guru, sikap, keterampilan, persepsi, dan budaya
mempengaruhi keberhasilan pesan. Tidak hanya guru akan tetapi, faktor faktor
tersebut juga berpengaruh pada siswa sebagai decoder. Faktor faktor penting
tersebut penting dalam pembelajaran sebagai pengembangan kerangka
pembelajaran guna mencapai ketuntasan maksimal. Karena, apabila komunikasi
sesuai dengan faktor psikologis, budaya, sosial siswa, maka peluang ketepatan dalam
berkomunikasi jauh lebih besar dibanding yang tidak menggunakan faktor tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan guru sebagai encoder adalah proses
encoding. Untuk menyampaikan makna, guru sebagai encoder melakukan
DASKOM B
[MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAM DALAM PEMBELAJARAN]
pengkodean, yang berarti menerjemahkan informasi ke dalam sebuah pesan dalam
bentuk simbol-simbol yang mewakili ide-ide atau konsep. Simbol tersebut dapat
berupa diksi (pilihan kata), isyarat dll. Yang digunakan untuk mengkodekan ide
menjadi pesan yang dapat dimengerti. Dalam pengiriman pesan, guru sebagai
encoder harus sebaik mungkin memilih medium yang tepat. Medium dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Contoh secara langsung adalah pembelajaran
konvensional dan secara tidak langsung bisa menggunakan media online seperti web
base learning.
Untuk menghindari adanya noise atau gangguan, Maka encoder (guru) harus
memilih channel/ media yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran agar
membantu dalam pemahaman murid sebagai decoder.
Siswa sebagai penerima dan penerjemah pesan (decoder) akan memahami
pesan bergantung pada : pengalaman si guru sebagai encoder, kepercayaan kepada
guru (encoder), serta penerimaan siswa terhadap pesan berupa informasi yang telah
disampaikan oleh guru. Proses ini penting karena, dalam pembelajaran siswa adalah
senter (sebagai pusat).
Saat siswa sudah memahami isi pesan/informasi guru mengadakan diskusi
pada tahap ini terjadi tahap interpretasi. Dimana siswa yang tadinya sebagai
decoder berubah menjadi encoder. Dan sebaliknya dengan si guru. Sehingga isi
pesan terus berputar. Contoh lain adalah ketika si guru memberikan latihan/drill
maka siswa yang sudah menjadi encoder menuliskan pengalaman belajar yang baru
saja diterimanya berupa pesan tertulis melalui latihan tadi.
Tahap akhir dari proses komunikasi ini adalah adanya feedback (umpan
balik). feedback dalam proses komunikasi sangatlah penting. Dengan adanya
feedback, guru sebagai penyampai informasi utama akan mengetahui keberhasilan
komunikasi dalam belajar mengajar berhasil atau tidak sehingga adanya tahap
evaluasi selain itu, dengan adanya feedback diperoleh komunikasi yang lebih baik.
DASKOM B
[MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAM DALAM PEMBELAJARAN]
Tidak hanya guru yang mendapat feedback akan tetapi karena model ini
berputar, maka siswa sebagai encoder dan decoder juga dapat meresakan sejauh
mana komunikasi berhasil contohnya dengan hasil drill/latihan.