78
MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIK SOSISAL MELALUI KEBUDAYAAN KENDURI CINTA” SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom.I) Oleh : Firman Aulia NIM : 208051000039 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

  • Upload
    dotu

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

“MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIK

SOSISAL MELALUI KEBUDAYAAN KENDURI CINTA”

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana (S.Kom.I)

Oleh :

Firman Aulia

NIM : 208051000039

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

LEMBAR PENGESAIIAN

"Model Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik Sosial Melalui

Kebudayaan Kenduri Cinta ".

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasiuntuk memenuhi persyaratan memperoieh

Gelar Saq'ana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oieh:

T.IRMANAULIANIM. 208051000039

Pembimbing:

tw{

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAII DAN ILMU KOMUNIKASI

T]NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436Ht2015;r{

ADE RINA T'ARIDA. M,Sil[IP. 197705132007012018

Page 3: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

PEGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini beriudu N{odel Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik

Sosial Nlelalui Kebudayaan Kenduri Cintal, telah diujikan dalam sidang

munaqosyah Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu Kom,unikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05 Juli 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada

program Komunikasi dan Peyian Islam.

Jakarta, 0'1 Juli 2015

Penguji 2

I

NrP. i9710822 99803200iAdslua$s!,,l4A

NIP. I 975060620071 01 001

Sidang Munaqosyah

Anggota

Pembimbing

/k/4Ade Rina Farida. NI.Si

NIP. t 977051 3200701 20I 8

Ketua

NIP.195809101 NrP. I 98306102009122001

Page 4: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

LEMBAR PERI\TYATAAN

Assalamu' alaikum Wr. Wh.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skipsi yang berjudul

" Model Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik Sosial Melalui

1.

Kebudayaan Kenduri Cinta ".

Dengan ini saya menyartakan bahwa:

Skipsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan gelar sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan dalam bentuk referensi, baik footnote, maupun daftar pustaka,

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan merupakan

karya asli atau duplikasi karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Demikian lembar pemyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Was s al amu' alaikum Wr. IVb -

Firman Aplia2080s 1000039

2.

1-

Jakafia, 05 Juli 20

Page 5: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

i

ABSTRAK

Model Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik Sosial Melalui

Kebudayaan Kenduri Cinta

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional

maupun non konstitusional. Budaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai

politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa, atau negara yang

diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas politik

kenegaraan. Penelitian ini menyoroti Kenduri Cinta, berupaya melihat pengaruh

seni kebudayaan dan kritik sosial yang disampaikannya terhadap perilaku

masyarakat dalam menanggapi situasi di sekitarnya.

Berdasar latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah bagaimana

model-model komunikasi politik yang digunakan oleh komunitas Kenduri Cinta?

Jenis media komunikasi politik apa saja yang digunakan sebagai alat ekspresi

kritik sosial yang digunakan sebagai alat ekspresi kritik sosial di komunitas

kenduri cinta?

Metode penelitian tentang Komunitas Kenduri Cinta ini menggunakan

metodologi kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan

data observasi, depth interview, dan studi dokumentasi.

Adapun teori yang digunakan adalah teori public sphere (Jurgen

Habermas). Habermas melihat perkembangan wilayah sosial yang bebas dari

sensor dan dominasi. Wilayah itu disebut sebagai public sphere, yakni semua

wilayah yang memungkinkan kehidupan sosial kita untuk membentuk opini

publik yang relatif bebas. Dan teori Kebudayaan (culture) Gabriel A. Almond dan Michael Rush

mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh

kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kesimpulan skripsi ini adalah model-model komunikasi politik yang

digunakan oleh komunitas Kenduri Cinta yaitu komunikasi non verbal dengan

menggunakan kebudayaan sebagai cara penyampaiannya. Adapun model yang

digunakan yaitu dialog interaktif dua arah dan pementasan kesenian. Media-media

komunikasi politik yang digunakan sebagai alat ekspresi kritik sosial di komunitas

Kenduri Cinta, yaitu komunitas Kenduri Cinta itu sendiri adalah media

komunikasi yaitu sebagai ruang publik bagi masyarakat dalam menyampaikan

komunikasi politiknya untuk melakukan kritik sosial. Selain itu ada Kiai Kanjeng

yang merupakan media politik bagi Emha Ainun Nadjib dalam mengekspresikan

perasaan dalam hati yang dikeluarkan melalui syair-syair dan nyanyian dengan

bantuan Kiai Kanjeng.

Page 6: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

ii

KATA PENGANTAR

Segala rasa shukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

menganugrahkan nikmat iman dan islam serta rahmat dan hidayahnya saya bisa

menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa salawat dan salam kepada junjungan nabi

besar Muhammad SAW.

Dengan kegigihan tekat akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walau

dalam pelaksanaannya banyak halangan dan rintangan yang dihadapi baik dari

rasa malas, lalai dan segala keterbatasan dalam pengerjaannya.

Sebuah anugrah terhebat yang telah Allah berikan kepada penulis karna telah

merampungkan skripsi ini. Semua ini tidak akan terwujud dengan begitu saja

tanpa ada bantuan dari dosen pembimbing dan dosen penguji yang selalu

memberikan motifasi untuk selalu berjuang dan terus berjuang dan rasa

terimakasih penulis yang sebesar besarnya penulis ucapkan kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasibeserta bapak Suparto, M.Ed.D selaku wakil dekan I, ibu Dr

Roudhonah, MA selaki wakil dekan II, dan bapak Dr. Suhaimi, M.Si

selaku wakil dekan III.

2. Rachmat Baihaky, MA, selaku ketua jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Fita Fathurohmah, M.SI selaku sekretaris jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

4. Ibu Ade Rina Farida, MA, selaku dosen pembimbing yang selalu sabar

membimbing penulis mendorong, memotifasi serta memberikan dukungan

mental kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

5. Seluruh Ibu/Bapak dosen beserta staf Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah mengajarkan, mendidik serta memberikan

pengarahan, pengalaman serta bimbingan kepada penulis selama di

perkuliahan.

Page 7: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

iii

6. Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Sahabat-

Sahabat di PMII baik senior maupun junior yang telah memberikan

pengalaman-pengalaman menarik dalam ber-PMII.

7. Terimakasih kepada dinda dan kanda HMI, IKMM, IMM, LDK Ciputat,

yang telah menjadi mitra perjuangan dalam prakter berretorika, berpolitik

dan berorganisasi.

8. Terimakasihku ucapkan kepada Ayahda Ali Firman yang selalu dengan

sabar mendidik ananda untuk menjadi pribadi yang sabar, matang dan

bertanggung jawab. Dan Bunda ku tercinta Delmaria Fransisca berkah doa

serta cinta mu yang penuh dengan kesabaran akhirnya ananda dapat

menyelesaikan study di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan kepada

Nenekku tercinta, semoga Allah melapangkan jalanmu disana dan

trimaksih telah membesarkanku dengan kasih sayangmu, dan semoga cinta

yang kau berikan kepada anak cucu mu di balas dengan cintanya Allah

swt.amin.

9. Kepada Adik-Adikku Fajri, Rahmat, Muja, Putri, Aisah, Sabri, dan Arif

mengingat kalian memberikan kekuatan untuk Abangmu ditanah rantau

dan semoga kalian Allah mudahkan untuk dapat melanjutkan study ke

perguruan tinggi dan menjadi pribadi yang matang.

10. Kepada kawan-kawan KPI Reguler dan Non Reguler 2008,

KosanJati.com, Sehati Nusantara,YNDN, yang telah menjadi bagian dari

sahabat seperjuangan, baik suka maupun duka serta proses dalam

mendewasakan diri kita jalani bersama semoga Allah selallu memudahkan

jalan kita agar menjadi pribadi-pribadi yang memberikan solusi di masa-

masa yang akan datang.

11. Kepada rekan rekan Reporter Liputan 6 dan Majalah Haji Umrah yang

telah memberikan ruang kepada penulis untuk merampungkan skripsi

hingga skripsi ini benar-benar selesai sebagaimana mestinya.

12. Terimakasih kepada kawan-kawan KKN yang telah membagi ruang untuk

berbagi dalam perbedaan pandangan menjadi satu warna yang indah dalam

perbedaan.

Page 8: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

iv

13. Kepada Anandaku tercinta Ela Febby yang telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dalam perjuangan baik susah maupun senang trimakasih telah

menjaga ku dengan baik.

14. Dan semua pihak yang tak bisa di sebutkan satu persatu yang telah

memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini.

Maha benar Allah dengan segala Firmannya, penulis menyadari penulisan ini

masih jaih dari kata sempurna baik dalam hal, bentuk, penulisan bahkan

isinya, oleh karena itu penulis sangat berharap kritikan dan saran dalam

rangka perbaikan penulisan skripsi ini.

Akhir kata semoga Allah SWT, memberikan kemudahan kepada kita semua

atas segala bantuan dan motivasi dari berbagaimacam pihak dalam

penyelesaian skripsi ini. Amin

Jakarta,7 Juni 2015

Penulis

Firman Aulia

208051000039

Page 9: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

BAB I PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah .................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 4

F. Metodologi Penelitian ................................................................................ 5

1. Metode Penelitian ................................................................................. 5

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 6

3. Teknik Analisis .................................................................................... 6

4. Pedoman Penulisan .............................................................................. 7

5. Lokasi Penelitian .................................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 7

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Public sphare (Jurgen Habermas) ............................................................... 9

1. Konsep Ruang Publik ........................................................................... 9

2. Pengertian Ruang Publik .................................................................... 12

3. Media Sebagai Ruang Publik .............................................................. 14

B. Kebudayaan .............................................................................................. 15

1. Definisi Budaya .................................................................................. 15

2. Pengertian Budaya ............................................................................. 16

3. Unsur-unsur ......................................................................................... 16

C. Kritik Sosial ............................................................................................. 22

Page 10: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

vi

1. Pengertian Kritik Sosial ..................................................................... 22

D. Cultural Studies ........................................................................................ 25

BAB III SEJARAH BERDIRINYA KOMUNIKAS KENDURI CINTA

A. Sejarah Berdirinya Komunitas Kenduri Cinta ......................................... 30

B. Visi-Misi ................................................................................................... 32

C. Struktur Keanggotaan ................................................................................ 33

D. Historis Kegiatan Kenduri Cinta .............................................................. 34

E. Kenduri Cinta Pada awal Era Reformasi ................................................. 41

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN

A. Komunitas Kenduri Cinta dan Jamaah Maiah ......................................... 49

B. Pemanfaatan Ruang Publik Sebagai Tempat Diskusi Sosial .................... 52

C. Model Komunikasi Yang Disampaikan Sebagai Ekspresi Kritik Sosial ... 53

1. Model Komunikasi Politik KKC ........................................................ 53

2. Musik dan Puisi Sebagai Alat Kritik Sosial ...................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 58

B. Saran-Saran ............................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60

LAMPIRAN

Page 11: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan media

tertentu. Secara minimal komunukasi membutuhkan sarana berbicara seperti

mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya

dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain (Komunikasi nonverbal) untuk

mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara luas dengan penyebaran

komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakan peralatan (media)

komunikasi seperti televisi, surat kabar, radio, lukisan, patung dan lain lain.1

Salah satu bentuk komunikasi nonverbal adalah seni budaya. Budaya

atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-

hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.2 Budaya adalah salah satu

cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang dan wariskan dari generasi kegenerasi. Budaya terdiri dari banyak unsur

yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa,

perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.3

Secara Etimologi politik berasal dari bahasa belanda politik dan bahasa

Inggris politik, yang masing masing bersumber dari bahasa Yunani ranovitika

(politik yang berhubungan dengan Negara) yang dengan akar katanya polities

(warga negara). Secara etimologi kata “Politik” masih berhubungan dengan

kebijakan. Kata politis berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik.

Dan politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan

dalam masyarakat yang melalui wujud proses pembuatan keputusan

1 Totok Djuroto, Managemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 3.

2 Deddy Mulyana dan Jalaludin Rahkmat, Komunikasi Antar Budaya, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm.25. 3 Abc Human Communication: Konteks-kontenks Komunikasi

Page 12: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

2

khususnya dalam negara.4 Pengertian ini merupakan upaya penggabungan

antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal

dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara

konstitusional maupun non konstitusional. Disamping itu politik juga dapat

ditilik dari sudut pandang berbeda yaitu antara lain politik adalah usaha yang

ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik

Aristototeles).

Budaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai politik yang dianut

oleh sekelompok masyarakat, bangsa, atau negara yang diyakini sebagai

pedoman dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas politik kenegaraan. Jadi

kebudayaan politik tidak lain adalah bagian dari kebudayaan suatu

masyarakat. Dalam kedudukannya sebagai satu subkultur, kebudayaan politik

dipengaruhi oleh budaya secara umum.

Kenduri Cinta adalah sanggar seni kebudayaan rakyat yang biasa

diadakan setiap sebulan sekali di Taman Marzuki. Komunitas ini juga di sebut

dengan „Jamaah Maiah‟. komunitas ini ada karena kegelisahan intelektual

muda khususnya di Ibu Kota Jakarta, yang lahir pada tahun 2000 mewadahi

diskusi dan kajian tentang filsafat, agama, sastra, politik, pendidikan serta

permasalahan sosial. Kenduri Cinta berupaya menjadi salah satu yang

mewarnai dan menjadikan orang-orang yang di Jakarta cerdas hati dan

sikapnya dalam menanggapi permasalahan-permasalahan yang ada. Di

komunitas Kenduri cinta masarakat (jamaah maiyah) pada umumnya

mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah dan menyampaikan segala

kegelisahan hatinya melalui pementasan-pementasan seni, yaitu berupa:

music, wayang, gamelan dan lain sebgainya. Kalau melihat ini kita tidak bisa

meninggalkan seorang Tokoh Jugen Hibermas (Public Sphere)5.

Jurgen Hebermas adalah filusuf kritis generasi kedua dari aliran

4 KBBI daring

5 Gun-gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Citra. (Jakarta:Lasswel, 2010), hlm. 226.

Page 13: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

3

Frankrut, hebermas mengerjakan suatu teori masarakat sebagai jalan baru

bagi teori kritis. (Bertens, 1983). Konseptualisasi public sphere bermula dari

sebuah esai Jurgen Habermas pada tahun 1962, dalam esai “The Structural

Transformation of The Public Sphere”, Habermas melihat perkembangan

wilayah sosial yang bebas dari sensor dan dominasi. Wilayah tersebut disebut

dengan Public Sphere, yakni semua wilayah yang memungkinkan kehidupan

sosial kita untuk membentuk opini publik yang relatif bebas.

Berdasarkan fenomena diatas penulis sangat tertarik untuk

mengadakan penelitian di Kenduri Cinta, tentang pengaruh seni kebudayaan

dan kritik sosial yang disampaikannya terhadap prilaku masyarakat dalam

menanggapi situasi disekitarnya. Penulis juga yakin akan relevansinya

penelitian ini dengan studi yang digeluti selama ini. Alasan konsep inilah yang

membuat penulis ingin mengankat dalam sebuah skripsi dengan judul:

“Model Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik Sosial Melalui

Kebudayaan Kenduri Cinta”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Dalam Skripsi ini penulis membatasi pembahasan pada “Model

Komunikasi Politik Dalam Penyampaian Kritik Sosial Melalui Kebudayaan

Kenduri Cinta”. Agar skripsi ini menjadi terstruktur dan tidak melebar pada

pembahasan lainnya, penulis merumuskan masalah ini sebagai berikut:

a. Bagaimana model-model komunikasi politik yang digunakan oleh

komunitas Kenduri Cinta?

b. Jenis media komunikasi politik apa saja yang digunakan sebagai alat

ekspresi kritik sosial yang digunakan sebagai alat ekspresi kritik sosial di

komunitas kenduri cinta?

Page 14: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

4

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui model-model komunikasi politik yang digunakan oleh

komunitas Kenduri Cinta.

2. Untuk mengetahui media-media komunikasi politik apa saja yang

digunakan sebagai alat ekspresi kritik sosial di komunitas Kenduri Cinta.

D. Manfaat Penelitian

Disamping tujuan yang hendak dicapai maka suatu penelitian harus

mempunyai manfaat. Adapun manfaat ini adalah:

1. Manfaat Akademis, penenlitian ini diharap mampu memberikan kontribusi

bagi pemerhati kommunikasi politik dan budayawan, untuk memberikan

informasi mengenai kebudayaan sebagai media komunikasi dan kritik

sosial.

2. Manfaat Praktis, bagi penulis ini bermanfaat untuk mengembangkan

kemampuan penulis dalam membuat sebuah karya ilmiah dan sebagai

pemerhati komunikasi politik serta budayawan khususnya di komunitas

Kenduri Cinta. Penelitian ini dapat memberikan penjelasan praktis

terhadap gerakan komunikasi politik, para budayawan dari Komunitas

Kenduri Cinta, yang akan terus melakukan kritik sosial terhadap

kebijakan-kebijakan dan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi di

Masyarakat.

E. Tinjauan Pusataka

Dalam tinjauan ini penulis mengadakan tinjauan pustaka ke

perpusatakaan, baik itu perpusatakaan Fakultas Dakwah maupun

Perpusatakaan Utama UIN Syarif Hidatullah Jakarta. Dan, menurut hasil

pengamatan penulis bahwa sampai saat ini penulis tidak menemukan skripsi

yang membahas mengenai “Media Komunikasi Politik Dalam Penyampaian

Kritik Sosial Melalui Kebudayaan Kenduri Cinta”. Akan tetapi setidaknya

Page 15: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

5

terdapat beberapa skripsi yang lain yang membahas:

1. Skripsi, Komunikasi Politik Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan

Pembangunan (DPC-PPP) Kabupaten Bogor dalam Pilkada Bupati tahun

2008. Oleh Teddy Khumeidi, FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009.

2. Skripsi, Komunikasi Politik Melalui Media Massa Pasangan Mochtar

Mohammad - Rahmat Effendi (Murah) Dalam Pilkada Walikota Bekasi

Periode 2008-2013. Oleh Misliyah, FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2010.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Penelitian tentang Komunitas Kenduri Cinta ini menggunakan

metodologi kualitatif deskriptif. Dengan mengamati kasus dari berbagai

sumber data yang digunakan untuk meneliti, munguraikan dan

menjelaskan secara komprehensif, berbagai aspek individu, kelompok

suatu program, organisasi atau pristiwa secara sistematis.6

Dengan menggunakan metodologi kualitatif deskriktif peneliti berusaha

melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik pupulasi tertentu data

bidang tertentu secara faktual dan cermat.7 Ciri lain dalam metodologi

kualitatif deskriktif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah

(naturalistic Setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat. Penelitian

hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya

dalam buku observasinya. Dengan suasana alamiah yang dimaksud

peneliti bahwa peneliti terjun kelapangan. Peneliti tidak berusaha untuk

memanipulasi variabel. Karena kehadirannya mungkin mempengaruhi

prilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha memperkecil

pengaruh ini. Penelitian sosial telah menghasilkan beberapa pengukuhan

yang tidak terlalu banyak “merusak” kenormalan (unobstrusive

6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: 2007), Cet. Ke2, hlm. 102

7 Jalaludin Rachmat, Metode Penenlitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005),

hlm. 22

Page 16: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

6

measures).8

2. Teknik Pengumpulan data

Dalama penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi,9 yaitu pengamatan langsung terhadap aktifitas pada

Komunitas Kenduri Cinta oleh penulis/ peneliti. Antara lain, dengan

mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas

Kenduri Cinta.

b. Depoth Interviewing: Wawancara mendalam dengan Key Person yang

dijadikan narasumber yang relevan dengan subsatansi utama

penelitian. Tujuan mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba adalah mengkontruksi mengenai orang, kejadian,

organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan diharapkan

untuk dapat mengubah, dan memperoleh informasi yang telah di

peroleh.10

c. Studi Dokumentasi, mengumpulkan data berupa buku, majalah,

makalah ataupun literatur-literatur lainnya. Penulis mengumpulkan

beberapa buku yang berhubungan dan beberapa Video-video kegiatan

yang berhubungan dengan Komunitas Kenduri Cinta (KKC).

3. Teknik Analisis

Analisis data menurut Patton, adalah proses mengatur uraian data

mengorganisasikannya, kedalam suatu pola, kategori dan satu uraian

dasar. Ia membedakan dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang

signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan cara hubungan

diantara dimensi-dimensi uraian.11

8 Jalaludin Rachmat, Metode Penenlitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005),

hlm. 25. 9 Masri Singarimbun dan Soffian Efendi, Metodologi Penenlitian Survei…., hlm. 192

10Lincoln Y. Vona S, dan Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, (Baverly Hills: Sage Publication,

1995), hlm. 266 11

Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 1993),

cet. Ke-10 hlm. 103

Page 17: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

7

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan informasi, melalui wawancara, observasi langsung baik

melalui kegiatan-kegiatan Komunitas Kenduri Cinta (KKC) maupun

melakukan komunikasi verbal dengan para Komunitas Kenduri Cinta

dan lain sebagaiannya.

b. Reduksi, langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang

sesuai atau tidak sesuai dengan masalah penelitian.

c. Penyajian, setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam bentuk

tabel ataupun uraian penjelasan.

d. Tahap akhir adalah menarik kesimpulan.

4. Pedoman Penulisan

Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN (Universitas Syarif

Hidayatullah) Jakarta yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cetakan II

Tahun 2007.

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Senen, Jakarta.

Kegiatan pertemuan diadakan setiap bulan minggu ke-2.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dalam penulisannya akan dibagi menjadi 5 (Lima) Bab, dan

masing-masing bab akan dibagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut

BAB I Pendahuluan, yang berisi, latar belakang masalah, pembatasan

masalah dan perumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat

penenlitian, Tinjauan pustaka, kerangka Teori, Metodologi

Page 18: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

8

Penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: Tinjauan Teoritis,yang meliputi, Public Sphere: Konsep Ruang

Public Sphere, Pengertian Public Sphere, Kebudayaan sebagai

Ruang public. Komunikasi Politik: pengerian komunikasi politik,

unsur-unsur komunikasi politik, Fungsi komunikasi politik,

Saluran Komunikasi Politik, Model-Model Komunikasi Politik.

Kritik Sosioal: pengertian kritik sosial. Dan Cultural studies.

BAB III Gambaran Umum: Komunitas Kenduri Cinta (KKC): Sejarah

Berdirinya Komunitas Kenduri Cinta (KKC), Visi Misi Komunitas

Kenduri Cinta (KKC), Historis Kegiatan Komunitas Kenduri Cinta

(KKC).

BAB IV Analisis dan Temuan: meliputi pembahasan mengenai awal

pembentukan Komunitas Kenduri Cinta (KKC), pemanfaatan

ruang publik sebagai tempat diskusi sosial, jenis-jenis kebudayaan

yang di tampilkan dalam ekspresi kritik sosial Komunitas Kenduri

Cinta (KKC).

BAB V Penutup: Berisi Kesimpulan dan Saran.

Page 19: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

9

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Public sphare (Jurgen Habermas)

1. Konsep Ruang Publik (Public sphere)

Konsep public sphere pada awalnya bermula dari sebuah essai Jurgen

Hebermas pada tahun 1962 berjudul The Structural Transdormation of

The Publick Sphere. Dalam Essai tersebut, Habermas melihat

perkembangan wilayah sosial yang bebas dari sensor dan dominasi.

Wilayah itu disebut sebagai public sphere, yakni semua wilayah yang

memungkinkan kehidupan sosial kita untuk membentuk opini publik yang

relatif bebas. Ini merupakan sejarah praktek sosial, politik dan budaya

yakni praktek pertukaran pandangan yang terbuka dan diskusi mengenai

masalah-masalah kepentingan sosial, umum penekanannya mengenai

pembentukan kepekaan (sense of Public sphere), sebagai praktik sosial

yang melekat secara budaya. Orang orang yang terlibat didalam

percakapan public sphere adalah orang orang privat bukan orang dengan

kepentingan bisnis ataupun profesional bukan juga pejabat arau

politikus.12

Ruang publik, public sphere (Inggris) atau Offentlichkeit (Jerman)

merupakan konsep yang dewasa ini menjadi popular didalam Ilmu-ilmu

sosial, teori-teori demokrasi dan diskusi politis pada umumnya. Dengan

runtuhnya imperium komunis Uni Soviet, harapan untuk mewujudkan

sebuah masyarakat yang tersusun ataus asosiasi-asosiasi sukarela pada

individu yang otonom dan setara tidak lagi terletak pada sebuah idiologi

yang secara monologal menentukan arah, bentukan proses sebuah

masyarakat. Filsafat dan ilmu-ilmu sosial pasca komunisme berbicara

12

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, (Jakarta: PT. Lasswell Visitama,

2010), hal.228

Page 20: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

10

bukan hanyua tentang globalisasi sebagai prosens lanjut sebagai

kapitalisme-lanjut. Melainkan tentang “Ruang Publik” sebagai konsep

kunci untuk memahami demokrasi dalam masyarakat kompleks yang

terglobalisasi diawal abad ke-21. Konsep ini praktis menggeser konsep

lain yang dulu pernah popular dan selalu terkait dengan kekerasan sosio-

politis, yaitu “Revolusi”. Alih-alih mendorong perubahan sosial lewat

suatu cetak biru idiologis yang diterapkan oleh elit (dan karenanya rentan

untuk kekerasan massa), konsep “Ruang publik” ingin mendorong

partisipasi seluruh warga Negara untuk mengubah praktik-praktik sosio-

politis mereka lewat reformasi hukum dan politik secara komunikatif.13

Menurut Hebermas, Ruang publik di Inggris dan Prancis sudah tercipta

sejak abad ke 18 pada zaman tersebut di Inggris orang biasa berkumpul

untuk berdiskusi secara tidak formal di warung-warung kopi (coffe

houses). Mereka disana biasanya mendiskusikan persoalan-persoalan

kerya seni dan tradisi baca tulis. Dan sering pula terjadi diskusi-diskusi

tersebut melebar keperdebatan ekonomi dan politik. Sementara di Prancis,

contoh yang diberikan Jurgen Hebermas, perdebatan-perdebatan semacam

ini biasa terjadi di salon-salon. Warga Prancis biasa mendiskusikan buku-

buku, karya seni baik berupa lukisan atau musuk disana.

Selanjutnya Jurgen Hebermas menjelaskan bahwa ruang publik merupakan

media untuk mengkomunikasikan informasi dan juga pandangan.

Sebagaimana yang tergambarkan di Inggris dan Prancis, masyarakat

bertemu, berbincang, berdiskusi tentang buku baru yang terbit atau karya

seni yang baru diciptakan. Dalam keadaan masyarakat bertemu dan

berdebat akan sesuatu secara kritis maka akan terbentuk apa yang disebut

dengan masyarakat madani. Secara sederhana masyarakat madani bisa

dipandang sebagai masyarakat yang berbagi minat, tujuan, dan nilai tanpa

paksaan yang dalam teori dipertentangkan dengan konsep negara yang

bersifat memaksa.

13

F. Budi Hardiman, Ruang Publik; Melacak Partisipasi Demokratis” dari polis sampai

Cyberspace, (Yogyakarta: Kanisius 2010), cet. 1 hlm. 1

Page 21: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

11

Tujuan dari ranah publik adalah menjadikan manusia mampu untuk

merefleksikan didiknya secara kritis, baik secara politis-ekonomis maupun

budaya. Menurut Habermas sebagaimana dikutip oleh Oliver Boyd Barret,

tidak ada aspek kehidupan yang bebas dari kepentingan, bahkan juga ilmu

pengetahuan. Struktur masyarakat yang emansipatif dan bebas dari

dominasi dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan adalah struktural ideal. Apa

yang diinginkan tercapai oleh Hibermas adalah mengenal sistem

demokrasi. Hebermas yakin yakin bahwa sebuah ruang publik yang kuat,

terpisah dari kepentingan-kepentingan pribadi, dibutuhkan untuk mencapai

kepentingan ini.

Secara intitusional, menurut Hebermas sebagaimana di kutip oleh Gun-

Gun Heryanto terdapat kriteria yang menyamakan ketiga forum diskusi

(Public sphare) antara lain:14

a. Mereka memelihara suatu bentuk hubungan sosial yang jauh dari

persaratan status. Kecenderungan mengganti penghormatan atas

tindakan dengan kebijakan yang cocok secara merata. Sama-sama

memelihara kesetaraan sebagai manusia, terlepas dari atribut sosoal

dan budaya serta kepentingan ekonomi.

b. Diskusi dalam suatu publik mengisaratkan permasalah area yang

kemudian tidak pernah dipersoalkan. Domain “Perhatian umum” uang

menjadi objek perhatian kritis publik menetapkan suatu perlindungan

diantara otoritas gereja dan negara yang memilliki monopoli

interpretasi tidak hanya dari mimbar tetapi juga dalam philosopi

literature dan seni.

c. Proses yang sama yang mengubah budaya kedalam komoditi, public

sphere pada dasarnya bersifat inklusif. Para peserta diskusi senatiasa

mengaitkan dengan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan objek

14

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Cintra, (Jakarta : PT. Lasswell Visitama,

2010) hlm. 229-230

Page 22: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

12

yang di diskusiakan dapat diakses oleh siapa saja, dengan demikian

fungsi public sphere (dalam hal ini kelompok orang yang berdiskusi di

coffe house, dan lain-lain) adalah pendidik.

d. Ruang public bourjuis memang berkembang dari sistem feodal yang

menolak prinsip-prinsip diskusi publik terbuka pada masalah-masalah

universal. Pada awalanya para anggota public sphere hannyalah kaum

borjuis laki-laki, bangsawan dan intelektual uang bertemu untuk

mendiskusikan karya-karya sastra. Namun demikian, dalam kajian

Habermas kemudian hari diskusi-diskusi tersebut telah bergeser

menjadi pembicaraan-pembicaraan politik. Pembicaraan mengenai hal

ini membuka jarak sosial dan merupakan perlawanan terhadap status

quo. Sehingga tujuan public sphere pun berubah, menjadikan orang

mempunyai sikp kritis terhadap kekuatan Negara.

2. Pengertian Ruang Publik (Public sphere)

Ruang publik adalah sebuah era di dalam kehidupan sosial dimana

individu-individu dapat berkumpul bersama untuk secara bebas

mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah sosial, dan melalui

diskusi tersebut berpengaruh terhadap aktivitas politik. Ini merupakan

sebuah ruang diskursus dimana individu individu dan kelompok

berkumpul tuntuk mendiskusikan keadaan-keadaan mengenai kepentingan

bersama dan memungkinkan untuk mencapai keputusan umum. Ruang

publik dapat dilihat seperti sebuah pertunjukkan didalam masyarakat

modern dimana partisipasai politik terjadi melalui media berbicara/

obrolan dan bidang kehudipan sosial dimana opini publik dapat

terbentuk.15

Ruang publik adalah tempat atau ruang yang terbentuk karena adanya

kebutuhan akan tempat untuk bertemu ataupun berkomunikasi. Pada

dasarnya, ruang public ini merupakan suatu wadah yang dapat

15

Data di akses dari www.http://en.wikepedia.org/wiki.public-sphere , pada tangga l8 Oktober

2012 Jam 12.00 WIB.

Page 23: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

13

menampung aktivitas tertentu dari manusia, baik secara individu maupun

berkelompok.16

Ruang publik adalah panggung bagi gerakan-gerakan partisipasi politisi

dalam Negara hukum demokrasi, sementara pada aktor gerakan-gerakan

itu tidak lain adalah anggota masyarakat warga. Mereka bukan sekedar

orang-orang atau individu-individu, mereka adalah warganegara, dan

termasuk didalamnya hak-hak untuk partisipasi politisi.

Istilah ruang publik sebagaimana disebutkan oleh F. Budiman Hardiman

dalam bukunya “Ruang public; melacak Parisipasi Demokratis dari Polis

sampai Cybersopace” sekurang-kurangnya mengacu pada dua arti.

Pertama, Istilah ini mengacu pada suatu ruang yang dapat diakses oleh

semua orang, maka juga membatasi dirinya secara spasial dari adanya

ruang lain, yaitu ruang privat. Dalam arti pertama ini ruang publik berbeda

dari ruang privat yang merupakan locus intimitas, seperti keluarga dan

rumah yang merupakan privat locus kewarganegaraan dan keadaban

publik, karena ruang publik dibentuk oleh para warga yang saling respek

terhadap hak mereka masing-masing. Pertama ini tidak bersifat normatif,

melainkan deskriktif, yakni sebagai sesiatu yang berkaitan dengan

distingsi antara publik dan privat. Dalam distingsi itu, hal-hal privat ingin

dilindungi dari sorotan publik ataupun regulasi kebijakan publik, sehingga

kebebasan dan kemajemukan dimungkinkan.

Kedua, istilah ruang publik mempunyai arti normatif, yakni mengacu pada

peranan masyarakat warga negara dalam demokrasi. Ruang publik

normatif itu adalah yang juga disebut “ruang publik politis”, yaitu suatu

ruang komunikasi para warga negara untuk ikut mengawasi jalannya

pemerintahan.17

16

Rustam Hakim & Hardi Utomo, Komponen perancangan Arsitektur Lansekap (Jakarta: 2003),

hlm. 50 17

F. Budi Hardiman, Ruang Publick “partisipasi Demokratis” dari Polis sampai Cyberscape,

(Yogyakarta: Kanisius 2010), cet. 1, hlm. 11-12

Page 24: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

14

3. Media Sebagai Ruang Publik

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi ruang publik saat ini

tidak hanya dapat dilakukan di warung-warung kopi (coffe house), di

salon-salon dan lain sebagainya. Dengan keberadaan media cetak dan

elektronik maka sangat bisa ruang publik tercipta didalamnya. Seperti

dikatakan oleh Hebermas (Encylopedia Article: 1964) menyebutkan

“Today newspaper and magazines, radio and television are the media of

public pshere”.18

Selain itu, keberadaan internet saat ini juga memberikan kontribusi

terhadapa ruang publik. Diantaranya dengan kehadiran ribuan Web-site

yang memilika sifat dasar politis pada untuk jangkuan lokal. Nasional.

Hingga level global sebagian merupan partisipan dan sebagian bukan.

Akan tetapi kita dapat menemukan kelompok diskusi, ruang untuk

berinteraksi, alternatif untuk media jurnalisme, organisasi sipil (civil

erganisation), NGO (organisasi Non Pemerintah), sampai situs-situs yang

bersifat advokasi.

Pada beberapa bagian dari dimensi-dimensi struktural, kita dapat

menspesifikasikan sejumlah dari bebrapa sektor yang berbeda yang

berdasakan atas net-public sphere, diantaranya:19

a. E-Government

b. Advocacy/ activis domain

c. Civil forum

d. Para Political domain

e. Jurnalism domain.

18

Juergen Habermas, Sara Lennox, Pfrang Lennox, Public sphare: An Encyclopedia Articke

(1966). 19

Peter Dahlegren, the Internet, Public sphere and Political Communication: Dispersion and

deliberation, (Routledge: Taylor & Francis Inc, 2005), hlm. 152-153.

Page 25: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

15

B. Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu

buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari

kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga

sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan

sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

1. Definisi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan yang dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem

agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan

karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak

terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha

berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan

menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu

dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,

abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku

komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak

kegiatan sosial manusia.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang

koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan

memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Page 26: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

16

2. Pengertian kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Gabriel A.

Almond dan Michael Rush mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-

Determinism. Almond memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang

turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian

disebut sebagai superorganic.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah

sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi

tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu

yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide

atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam

kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan

oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan

benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,

peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang

kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan

kehidupan bermasyarakat.20

3. Unsur-Unsur

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen

atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

a. Gabriel A. Almond menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,

yaitu:

1) Alat-alat teknologi

2) Sistem ekonomi

20

Data diakses dari www.//http.kamusbesarbahasa/kebudayaan//.com pada tanggal 12 Desember

2013 pukul 20.00

Page 27: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

17

3) Keluarga

4) Kekuasaan politik

b. Michael Rush mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

1) Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para

anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam

sekelilingnya

2) Organisasi ekonomi

3) Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk

pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

4) Organisasi kekuatan (politik)

c. Wujud

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:

gagasan, aktivitas, dan artefak.

1) Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk

kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan,

dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau

disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau

di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut

menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi

dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku

hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2) Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola

dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut

dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-

aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,

Page 28: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

18

serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu

yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi

dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan

didokumentasikan.

3) Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari

aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat

berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan

didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud

kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara

wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud

kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal

mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya

(artefak) manusia.

d. Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen

atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

1) Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat

yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini

adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian

arkeologi.

2) Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang

diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,

cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

3) Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak

Page 29: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

19

dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat.

Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu negara akan menjadi

dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat.

Contoh, Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah,

wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu

instansi atau perusahaan. Tetapi di kota–kota besar hal tersebut

terbalik, wajar seorang wanita memilik karier

4) Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system

kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan

mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat.

Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,

bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka

berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

5) Estetika

Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng,

hikayat, drama dan tari-tarian, yang berlaku dan berkembang

dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya

memiliki nilai estetika sendiri.

6) Bahasa

Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa

untuk setiap wilayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang

sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan

komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat

unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna

bahasa tersebut. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus

dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif

dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

Page 30: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

20

e. Kebudayaan sebagai Ruang publik.

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya

perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi

perbandingan itu berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat

menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai

perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan

menyimpangkan sifat dasar manusia.

1) Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"

Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya

mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme seperti

misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan

perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran

Austria-Hongaria mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan

dalam "sudut pandang umum".

Kajian budaya menegaskan bahwa budaya harus dipelajari terkait

dengan hubungan sosial dan sistem dimana budaya di produksi dan

dikonsumsi. Dengan demikian studi mengenai budaya erat kaitnya

dengan studi tentang masyarakat, politik dan ekonomi. Kajian

budaya menunjukkan bagaimana budaya media mengartikulasikan

nilai-nilai dominan, ideologi politik, perkembangan sosial dan hal

baru pada zaman tersebut. Ini merupakan konsep budaya dan

masarakat AS sebagai medan yang diperebutkan oleh berbagai

kelompok dan ideologi perjugan melawan dominasi. Televisi, film,

musik, dan bentuk-bentuk budaya populer sering bersifat liberal

atau konservatif, atau kadang-kadang mengepresikan pandangan

yang lebih radikal atau oposisi.21

Budaya menjadi bahasan cultural Studies dijelaskan oleh Stuar

Hall sebagai berikut: cultural studies merupakan wacara yang

21

Douglas Kellner, Cultural Studies, Multiculturalism, and Media Culture, hlm.2

Page 31: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

21

membentang yang merespon kondisi politik dan historis yang

berubah dan selalu ditandai dengan perdebatan, ketidak setujuan

dan intervensi. Budaya dalam cultural studies lebih didefinisikan

secara politis dibandingkan pada secara estetis. Cultural studies

tidak melihat budaya sebagai suatu yang sempit, sebagaimana yang

menjadikan jajian dalam antropologi atau ilmu kebudayaan

konvensional. Budaya disini lebih dipandang sebagai teks dan

praktik dan praktik hidup sehari-hari, budaya dilihat bersipat

politik dikarenakan cultural studies mencoba memandang sebagai

sebuah arena konflik wacana. Diskursus tentang budaya dalam

persperktif cultural studies berupaya untuk mencoba membaca

konteks budaya secara terkoinstruksi. Lebih dari itu budaya tidak

dipandang suatu yang netral atau bersifat apa adanya, melainkan

sebagai praktik pertarungan wacana. Untuk itu cultural studies

mengajak untuk mengingkap ada apa dibalik suatu budaya yang

temanifestasikan di dalam masyarakat. Pengaruh Maxisme

terhadap cultural studies disini sangat kuat. Melihat pula bahwa

budaya tidak dimaknai sebagai sebuah wilayah netral dan artinya

kritik terhadap budaya yang lebih dikedepankan.22

Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya

memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya,

budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini

masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan"

dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."23

2) Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi

Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu)

kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat

22

Year Panji, Komunikasi dan Konstruksi masyarakat Konsumen (Suatu perspektif Cultural

Studies), (Jakarta: Kencana), ed.1, cet.1 . hlm. 463 23

Iij, Farid Hamid & hery Budianto, Ilmu Komunikasi : Sekarang dan tangtangan Masa Depan,

(Jakarta: Kencana), ed.1, cet.1. hlm. 123

Page 32: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

22

dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran

bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan

tribalisme.

C. Kritik Sosial

1. Pengertian Kritik Sosial

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia kata kritik memiliki arti kecaman

atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik

buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sementara

kata sosial memiliki arti yang berkenaan dengan masyarakat, orang yang

suka memperhatikan kepentingan umum (suka menderma, menolong dan

lain sebagainnya). 24

Istilah kritik memiliki arti harfiah yang dapat dipoeroleh dari kamus besar

bahasa Indonesia adalah kecaman atau tanggapan yang sering disertai oleh

argumentasi baik maupun buruk tentang suatu karya, pendapat, situasi

maupun tindakan seseorang atau kelompok.25

istilah sosial sering

dikatikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam

masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum

berada, kehidupan nelayan dan seterusnya.26

Kritik sosial adalah salah satu

bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi

sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses

masyarakat.27

Menurut Setiawan, kritik sosial itu ada karena terdapat ketimpangan sosial,

kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, korupsi dan berbagai konflik

yang lain di masyarakat. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami

sebagai tindakan yang akan membuat proses disintegrasi, tetapi dapa

24

Artikel dia akses dari www.http.//kamusbesar.com/37738/kritik/sosial pada oktobtober 2012

pukul 21.52 25

Susetiawan, :Harmoni Stabilitas Politik, dan kritik Sosial”, (Yogyakarta 1997, UII Press), hlm.4 26

Bambang Ruditio Pranata Sosial. 27

Ahkmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pres dan Politik Indonesia , (Yogyakarta 1997, UII Press),

hlm.27

Page 33: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

23

member kontribusi terhadap harmonisasi sosial. Harmoni sosial

maksudnya terdapat keseimbangan-keseimbangan kepentingan

dimasyarakat walaupun esensinya berbeda-beda.28

Menurut Zaini, kritik sosial juga berarti juga dapat berarti sebuah inovasi

sosial. Dalam arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan-

gagasan baru sembari menilai gagasan-gagasan lama untuk perubahan

sosial. Kritik sosial dalam kerangka yang demikian berfungsi untuk

membongkar berbagai sikap konservatif, Status quo dan Vested Inters

dalam amsarakat untuk perubahan sosial. Dengan adanya kritik sosial

diharapkan terjadi perubahan sosial kearah yang lebih baik. Kritik sosial

sebaiknya bersifat kritik membangun sehingga tidak hanya berisi kecaman

dan celaan atau tanggapan terhadap situasi, tindakan seseorang atau

kelompok. Hal ini diperlukan agar kritik sosial tidak menimbulkan

permusuhan dan konflik sosial.29

Walau terdapat berbagai variasi pemikiran dalam kelompok teori kritis,

namun kesemuanya mengemukakan tiga hal penting yang sama, yaitu

sebagai berikut:30

a. Teori Kritis menunjukan ketertarikan untuk mengemukakan adanya

suatu bentuk penindasan sosial dan mengusulkan suatu pengaturan

kekuasaan (power agreements) dalam mendukung emansipasi dan

mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih bebas dan lebih

terpenuhi kebutuhannya (a feer and fulfilling sosiety). Memahami

adanya adanya penindasan menjadi langkah pertama untuk menghapus

ilusi dan janji manis yang diberikan suatu idiologi atau kepercayaan

dan mengambil tindakan untuk mengatasi kekuasaan uang menindas.

b. Para pendukung teori kritis berusaha untuk memadukan antara teori

28

Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik, dan kritik Sosial, (Yogyakarta 1997, UII Press), hlm.27 29

Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers dan Politik Indonesia, (Yogyakarta: UII Press 1999),

cet2, hlm.48-49 30

Morrisan & Andy Corry Wardhany, Teory Komunikasi: Komunikasi, Pesan Percakapan dan

Hubungan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), cet.1 hlm.40

Page 34: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

24

dan tindakan. Teori yang bersifat normatif harus bisa di

implementasikan untuk mendorong perubahan ditengah masyarakat.

Hubungan antara teori dan tidandakan ini digambarkan dalam

ungkapan “to read the wold with and eye toward shaping it” (membaca

dunia dengan mata tertuju pada upaya untuk mengubahnya). Penelitian

yang dilakukan dalam teori kritis berupaya menunjukan bagaimana

berbagi kepentinga yuang saling bersaing berbenturan dan

menunjukkan cara bagaimana mengatasi berbenturan konflik

kepentingan itu dengan lebih mengutamakan kepentingan kelompok

tertentu khususnya kelompok marginal.31

c. Kritik sosial sendiri merupakan suatu yang juga penting dalam

kehidupan masyarakat sebab masyarakat itu senantiasa berubah,

berkembang sehingga diperlukan semacam situasi dan prilaku ideal

(idela conduct) sejalan dengan perubahan dan perkembangan

masyarakat itu.32

Jurgen Hebermas yang lahir pada tahun 1929 adalah pemikir kontemporer

yang mencurahkan usahanya untuk mencurahkan usahanya untuk

menjawab persoalan kontemporer yang mencurahkan usahanya untuk

menjawan persoalan persoalan dasar diatas melalui dan berpijak dari suatu

tradisi yang disebut teori kritis. Teori kritis yang dipahami sebagai “teori

sosial yang dikonsepkan dengan intens praktis” merupakan buah

pemikiran yang muncul dari refleksi yang luas dari hakikat pengetahuan,

struktur penelitian sosial, dasar normatif interaksi sosial, dan tendensi

tendensi politis, ekonomis, ekonomis, dan sosio-kultural dari jaman ini.33

31

Morrisan & Andy Corry Wardhany, Teory Komunikasi: Komunikasi, Pesan Percakapan dan

Hubungan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hlm.41 32

Moh. Mahfud MD, Perspektif Politik dan Hukum tentang Kebebasan Akademik dan Kritik

Sosial, hlm.64 33

Sindung Tjahyadi, Teory kritis Jurgen Hebermas: Asumsi-Asumsi dasar Menuju Metodologi

Kritik Sosial, hlm.181

Page 35: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

25

D. Cultural Studies

Istilah Cultural Studies pertamakali dipopulerkan oleh Stuart Hall

professor sosiologi di Open University, Milton Keynes, Inggris. Hall

mengkritik para ilmuan komunikasi yang mayoritas menggunakan pendekatan

empiris, kuantitatif dan cenderung hanya melihat hubungan kausalitas dalam

praktek komunikasi massa. Menurutnya mereka gagal untuk melihat apa yang

seharusnya menjadi penting didalam pengaruh media massa terhadap

masyarakat. Pengaruh media massa tidak dapat dilihat hanya melalui survei

terhadap pembaca surat kabar, pendengar radio atau penonton televisi, karena

persoalannya ternyata lebih dari itu.

Hall sendiri banyak dipengaruhi oleh pemikiran Maxis yang

melihat bahwa banyak terdapat hubungan kekuatan atau kekuasaan dibalik

praktek masyarakat, terutama dalam praktek komunikasi massa dan media

massa. Hall juga mengkritik para ilmuan yang hanya sekedar mampu

menggambarkan tentang dunia, akan tetapi tidak berusaha untuk mengubah

dunia tersebut kearah yang lebih baik. Tujuan Hall dan para ilmuan dari Teori

kritis adalah memberdayakan dan memberikan kekuatan kepada masyarakat

yang termarjinalkan dan memberikan kekuatan kepada masyarakat yang

termarjinalkan atau terpinggirkan terutama dalam ranah komunikasi massa.

Hall yakin bahwa fungsi media massa pada dasarnya adalah untuk

menjaga kelanggengan kekuasan yang dominan. Media penyiaran maupun

media cetak hanya dimiliki oleh sekelimpok orang. Media juga dianggap

mengekploitasi pihak pihak yang miskin dan lemah.

Hall mengklaim bahwa banyak penelitian komunikasi gagal untuk

mengungkapkan pertarungan kekuasan dibalik praktek media massa tersebut.

Menurutnya adalah kesalahan jika memisahkan komunikasi dari disiplin ilmu-

ilmu lainnya. Jika hal tersebut dilakukan maka kita telah memisahkan pesan

komunikasi dengan ranah budaya dimana seharusnya mereka berada. Oleh

karena itu karya Hall lebih disebut sebagai cultural studies dari pada Media

Studies.

Page 36: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

26

Pada tahun 1970-an Hall mendirikan Center for Contemporerary

Cultural Studies (CCCS) di University of Birmingham. Dibawah pimpinan

Hall CCCS mengusung misi untuk memberikan gambaran tentang pertarungan

antara “yang memiliki kekuasan dan yang tidak memiliki kekuasan” tujuan

utamanya adalah untuk merebut sedikit ruang dimana antara suara pihak yang

termajinalkan dapat dan bisa terdengar di dalam praktek komunikasi.

Ketika Hall mengusung tujuan untuk membuka kedok praktek

ketimpangan kekuasan didalam masyarakat, Hall mengatakan bahwa

pendekatan cultural studies baru dapat berhasil jika kita penelitian media yang

gagal mengkaitkan diri dengan ideologi dibalik praktek media massa. Hall

menginginkan agar membebaskan masyarakat dari ketidak sadaran dominasi

idiologi di dalam budaya kita sehari-hari. Cultural studies mencoba untuk

membangkitkan kesadaran kita akan peran media massa dalam memelihara

status quo.

Kultural studies pada dasarnya adalah pemikiran yang rumit. Hall

banyak dipengaruhi oleh ide tentang determinisme ekonomi, analisis tekstual

dalam studi semiotika, dan terutama pemikiran tentang kritik filsafat/

bahasanya Michel Foucault.

Frankfurt School sendiri menyatakan bahwa media massa, baik itu

berita maupun tayangan hiburan, pada hakikatnya memberikan gambaran

tentang dunia dari sudut pandang sistem kapitalis. Media cenderung perspektif

status quo tersebut dalam berbagai produk media massa yang pada nantinya

mengubah media menjadi industri budaya (cultural studies). Hall juga

mengadopsi konsep hegemoni, menurutnya, terjadi hegemoni penguasaan atau

didominasi satu pihak oleh pihak lainterutama dalam peran budaya dalam

praktek media massa. Praktek hegemoni ini tidak memiliki bersifat disadari,

kohersif dan memiliki efek yang total. Meskipun tayangan media massa itu

berada namun pada dasarnya mengarahkan pada perspektif yang cenderung

kepada standar yang dimiliki oleh status qou itu sendiri. Hasilnya media

massa bukannya merefleksikan apa yang ada di masyarakat, tetapi berubah

Page 37: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

27

menjadi mampu menentukan apa yang seharunya terjadi dalam masyarakat.34

Bennet sebagaimana yang dikutip oleh Barker menawarkan sejumlah

elemen yang dapat mendefinisikan tentang cultural studies. Menurutnya

cultural studies merupakan sebuah kajian interdisipliner yang dapat dilihat

dari berbagai perspektif yang tujuan utamanya untuk mengkaji bagaimana

relasi antara budaya dan kekuasan. Kekuasaan yang coba dikaji oleh cultural

studies disini sangat luar dimana didalamnya temasuk persoalan gender, ras

kelas dan kolonialisme.35

Cultural studies mencoba menjelaskan kaitan antara

bentuk-bentuk kekuasan tersebut dan mencoba menggambarkan cara pola

tentang budaya dan kekuasaan yang dapat digunakan untuk suatu perubahan.36

Budaya menjadi bahasan cultural studies dijelaskan oleh Stuar Hall

sebagai berikut:

1. Cultural studies merupakan wacara yang membentan yang merespon

kondisi politik dan historis yang berubah dan selalu ditandai dengan

perdebatan, ketidak setujuan dan intervensi. Budaya dalam cultural studies

lebih didefinisikan secara politis dibandingkan pada secara estetis.

Cultural studies tidak melihat budaya sebagai suatu yang sempit,

sebagaimana yang menjadikan kajian dalam antropologi atau ilmu

kebudayaan konvensional. Budaya disini lebih dipandang sebagai teks dan

praktik dan praktik hidup sehari-hari, budaya dilihat bersipat politik

dikarenakancultural studies mencoba memandang sebagai sebuah arena

konflik wacana. Diskursus tentang budaya dalam persperktif cultural

studies berupaya untuk mencoba membaca konteks budaya secara

terkonstruksi. Lebih dari itu budaya tidak dipandang suatu yang netral atau

bersifat apa adanya, melainkan sebagai praktik pertarungan wacana. Untuk

itu cultural studies mengajak untuk mengungkap ada apa dibalik suatu

34

Griffin, Emory A. First Look at Communication Theory, 5th

edition, (New York: McGraw-hill,

2003), hal.366-369. 35

Iih. Farid Hamid & Heri Budianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan,

(Jakarta: Kencana 2011), ed.1 cet.1. hlm. 462-463 36

Year Panji, Komunikasi dan Konstruksi Masyarakat Konsumen (suatu perspektif Cultural

Studies), (Jakarta: Kencana 2011), ed.1 cet.1, hlm..462

Page 38: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

28

budaya yang temanifestasikan di dalam masyarakat. Pengaruh Maxisme

terhadap cultural studies disini sangat kuat. Melihat pula bahwa budaya

tidak dimaknai sebagai sebuah wilayah netral dan artinya kritik terhadap

budaya yang lebih dikedepankan.37

2. Cutural studies/kajian budaya adalah perspekltif teoritis yang berfokus

bagaimana budaya dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan dominan.

Kajian kebudayaan tidak merujuk pada doktrin tunggal mengenai prilaku

tunggal manusia. Bahkan Stuar Hall dengan persuasif berpendapat bahwa

“kajian budaya memiliki banyak wacana, juga memiliki beberapa sejarah.

Ia adalah kelompok formasi yang utuh, memiliki peristiwa dan momen

masa lalu.” Kajian budaya berkaitan dengan sikap, pendekatan, dan kritik

mengenai sebuah budaya. Budaya merupakan fitur utama dalam teori ini,

dan budaya telah menyediakan sesuatu yang telah mendorong para peneliti

untuk mendiskusikan, tidak sepakat, menantang, dan merefleksikan.

38Bahkan Jhon Hartley mengamati peneliti telah mencapai “sedikit

kesepakatan mengenai apa yang dianggap sebagai kajian budaya, baik

sebagai praktisi kritis atau alat institusional.”39

Kajian budaya menegaskan bahwa budaya harus dipelajari terkait

dengan hubungan sosial dan sistem dimana budaya di produksi dan

dikonsumsi. Dengan demikian study mengenai budaya erat kaitannya

dengan studi tentang masyarakat, politik dan ekonomi. Kajian budaya

menunjukan bagaimana budaya media mengartikulasikan nilai-nilai

dominan, ideologi politik, perkembangan sosial dan hal baru pada zaman

tersebut. Ini merupakan konsep budaya dan masyarakat AS sebagai medan

yang perebutkan oleh berbagai kelompok dan ideologi berjuang melawan

dominasi. Televisi, film, musik, dan bentuk-bentuk budaya popular sering

37

Year Panji, Komunikasi dan Konstruksi masarakat Konsumen (Suatu perspektif Cultural

Studies), (Jakarta: Kencana, 20), ed.1, cet.1. hlm. 463 38

Iij, Farid Hamid &Hery Budianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan,

(Jakarta: Kencana, 20), ed.1, cet.1. hlm. 473 39

Richard west & Lynn H. Turner, Pengantar Teory Komunikasi: Analisi dan Aplikasi

diterjemahkan oleh Maria Natalia Damayantu Maer, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,

2008), edisi ke-3, hlm.63

Page 39: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

29

bersifat liberal atau konservatif, atau kadang-kadang mengepresikan

pandangan yang lebih radikal atau oposisi.40

40

Douglas Kellner, Cultural Studies, Multiculturalism, and Media Culture, hlm.2

Page 40: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

30

BAB III

A. Sejarah Berdirinya Komunitas Kenduri Cinta

Kenduri Cinta berdiri dan diprakarsai oleh seorang Budayawan,

EMHA Ainun Nadjib pada 12 Februari Tahun 2000, yang merupakan

terobosan militan seorang budayawan dan seniman revolusioner dalam

mengibarkan panji “Politik yang cerdas”, sebagai panglima di kancah

pertarungan idiologi dan politik kebudayaan ketika itu. Langkah EMHA

Ainun Nadjib dalam bidang Seni Gamelan yang dinamakan dengan ”Kyai

Kanjeng” merupakan gebrakan tersendiri dimana pesan- pesan dakwah dan

kritik sosial dalam essai, puisi-puisi, serta syair-syair nyanyian yang

disampaikannya, yang ketika itu politik diseterui secara alergis sebagai barang

kotor yang bejat. Pada dasarnya politik adalah yang membebaskan kita dari

penjajahan Belanda dan Jepang, dan membuat kita sebagai bekas inlader

menikmati kebudayaan yang bebas dan bertanggung jawab.

1. Jamaah Maiah

Apa itu maiyah? Jika ada orang yang bertanya seperti itu kepada 100

orang jamaah mayiah, maka dia akan mendapat 100 jawaban yang

berbeda. Mengapa bisa demikian? Tidak ada penjelasan yang akurat.

Namun, sekedar untuk mendekatinya kiranya penjelasan dibawah berikut

ini akan membantu.41

Menurut tulisan tulisan kecil yang banyak beredar di kalangan Komunitas

Maiyah, kata maiyah berasal dari bahasa arab Maiyatullah yang berarti

bersama allah. Kemudian, tersandung dengan lidah masarakat Jawa dan

akrab sebagai Maiyah. Maiyah tidak akan pernah mencapai bentuk formal

semacam organisasi masyarakat.

Lebih lanjut menurut EMHA sebagai guru, sahabat sekaligus ayah orang

yang pernah memberikan tiga alasan untuk menjawab pertanyaan seperti

41

Prayoga R. Saputra, Spiritual Journey, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012), h. 34

Page 41: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

31

itu. 42

Pertama, kata Emha “saya lebih baik nyolokin cabai rawit kemulut jamaah

maiyah dari pada duduk dan menjelaskan panjang lebar tentang cabai

rawit kepada mereka. Kedua, mereka-kan orang maiyah, bukan hanya saya

dan yang ketiga saya akan dimarahi oleh kanjeng nabi, Aulia bahkan para

kekasih allah jika metode Thoriqot seperti itu yang saya terapkan kepada

orang maiyah dan siapapun.

Sebutan Jamaah atau Jemaah ini tidak benar-benar bergerak secara

institutif sebagai kelompok eksklusif tertentu. Jemaah ini secara rutin

berkumpul dalam forum bersama Cak Nun ( Emha Ainun Nadjib ). Acara

ini mungkin bisa dibilang pengajian, tapi standar yang biasa ditemui dalam

sebuah acara pengajian tidak benar-benar menjadi dominan. Sebab di

dalamnya lebih banyak mengajarkan semangat hidup, sikap toleran dan

hidup bersama dalam kontribusi kebaikan. Jadi boleh juga dibilang bahwa

Jamaah Maiyah tidaklah identik sebagai sekumpulan orang Islam saja.

Malah seringkali hadir dalam pengajian ini tokoh-tokoh lintas agama,

aliran, suku bangsa, etnik, LSM (lembaga swadaya masyarakat),

mahasiswa dalam maupun luar negeri, dan lain-lain. Nuansanya sangat

berbudaya dan tidak juga serta-merta menjadi sinkretisme.

Bahkan banyak kejadian unik, salah satunya hadirnya orang gila yang

akhirnya bisa sembuh disalah satu acara Jemaah Maiyah. Dengan gaya

bicara khasnya, Cak Nun bilang “Acara ini bukan acara khusus untuk

orang Islam, tapi untuk semua manusia yang Islam dan yang tidak Islam,

manusia waras dan manusia yang tidak waras, bahkan Jin, Setan, Dhemit,

Gendruwo, kalau memang berminat untuk jadi baik akan disambut dengan

tangan terbuka”. Kenduri Cinta memang tidak bisa melepaskan diri dari

42 Prayoga: “Spitual Journey” ,(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012,

Pemikiran & Perenungan Emha, hlm. 29.

Page 42: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

32

Cak Nun sebagai figur panutan. Tapi pengkulturan bukan menjadi ideologi

masal di Jemaah Maiyah. Jadi meskipun Cak Nun tidak bisa hadir didalam

acara, tetap saja acara bisa berlangsung dengan baik.

B. Visi - Misi

Tujuan besar yang akan dicapai KKC dengan berbagai kendalanya

adalah, Kenduri Cinta siap menciptakan masyarakat khususnya yang hadir ini

bisa menjadi lebih harmonis dan lebih dewasa menaggapi permasalahan-

permasalahan yang pelik pada saat ini, tidak harus adu-jotos, debat sengit di

media yang membingungkan masarakat yang menyimak, kita disini bersenda

gurau dengan lantunan salawat dan berdialog lebih berlapang dada dalam

segala perbedaan.

Kenduri Cinta dan Kiai kanjeng bisa tampil di berbagai belahan

dunia yang dihadiri oleh orang-orang dunia, kalau ke Prancis ya dia hadiri

orang-orang Prancis, kalau ke Mesir ya dihadiri oleh orang-orang Mesir bukan

orang-orang Indonesia sendiri, mungkin dari 1000 orang asing yang menonton

paling satu atau dua orang Indonesia itu yang hadir, dan itupun Kedutaan

Besar Republik Indonesia nya. Semuanya murni dari Allah tanpa proposal,

tanpa bantuan media, seratus persen Allah yang yang menyajikannya, disini

Kyai Kanjeng duduk bersama dengan Jamaah Maiyah tidak ada intervensi dari

pihak manapun, tiga belas tahun ini kita jalani bersama tanpa ada satu

mediapun yang mau menjajalkan kepala kameranya untuk kemaslahatan umat,

tapi tidak apalah yang penting kita tetap berlapang dada dalam setiap yang

tidak sama dengan kita.43

Misi kita tidak disini bukan sekedar bermusik, nomor satu adalah

kemesraan kita dengan masyarakat bisa terjalin mesra, kita hanya berusaha

menciptakan adapun feedback itu bagaimana cara individual masing masing

menilainya seperti apa, karena disini kita bangsa bertuhan kalau manusia

mempelajari yang segala yang ghaib sedangkan Allah yang menciptakan

43

Data diakses dari www.youtube.kenduricintaPadangbulan.com pada tanggal 12 Desember 2013

pukul 20.00

Page 43: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

33

segala yang gaib. Ketika kita menjawab sesuatu karena ketika seseorang

menginginkan jawaban sesuatu akhirnya bangsa kita ini paham akan udang

dibalik batu. Orang menolong ada udang dibalik batu, parpol, organisasi,

pemerinta semuanya ada udang dibalik batu karna pengalaman bangsa ini

yang ditanamkan selalu udang dibalik batu. Kiai kanjeng dan kenduri cinta

berkeliling kesetiap daerah pernah ditanya oleh wartawan maksud dan tujuan

kegiatan ini itu apa? Saya ngak pernah mengerti maksud jawaban yang

diinginkan wartawan itu apa! Sebagian orang beranggapan ada visi misi

terselubung, selalu beranggapan ada udang dibalik batu, mereka tidak

percaya pada kemurnian, selalu beranggapan selalu udang dibalik batu. Misi

kita hanya Kenduri Cinta (Perkumpulan Cinta) 44

C. Struktur Keanggotaan

Komunitas Kenduri cinta ini di Pimpin oleh Emha Ainun Nadjib

sebagai narasumber dan pengisi disetiap kegiatan dengan group musik nya

Kiai Kanjeng, dan ada juga para musisi, budayawan ataupun sastrawan

lainnya yang hadir dalam kegitan ini. Dan tak jarang para pemuka-pemuka

agama ikut andil dalam kegiatan ini.

Di Komunitas Kenduri Cinta tidak ada struktur organisasi yang baku,

semua bisa menjadi ketua pelaksana, semua bisa menjadi bendahara, semua

bisa menjadi apapun yang mereka inginkan agar perkumpulan ini terus

berlangsung, ini murni dari kesadaran masing masing, ada yang memiliki

peralatan soundsistem mereka membawanya sendiri untuk dimanfaatkan

Komunitas Kenduri Cinta ini semua murni dari hati masing masing dan ini

telah berlangsung selama 14 tahun lamanya dan sampai pada saat ini kenduri

cinta berdiri.

44

Emha Ainun Nadjib, Pengantar Markesot Bertutur (1994).

Page 44: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

34

D. Historis Kegiatan Komunitas Kenduri Cinta

Komunitas Kenduri Cinta Pebruari 2013:

45

Foto Agus Setiawan

Jumat malam tanggal 8 Februari 2013 Kenduri Cinta kembali hadir di

pelataran Taman Ismail Marzuki dengan mengusung tema „Decoding

Indonesia Raya‟. Dengan dimoderasi oleh Tri Mulyana, beberapa sesepuh KC

mengantarkan jamaah pada latar belakang penentuan tema.

“Seperti biasanya, tema yang diangkat di Kenduri Cinta lebih

merupakan lontaran pertanyaan. Kali ini, pertanyaannya adalah apakah

Indonesia sudah merupakan bentuk yang layak berjalan ataukah masih berupa

versi yang belum sempurna, apakah sudah rilis program yang paling bagus

atau masih beta (Indonesia tanah air beta, begitu kata lagu), apakah sudah

berupa final version atau masih perlu penyempurnaan-penyempurnaan untuk

bisa stabil?” Mas Adi mengawali prolog dengan pertanyaan-pertanyaan.

Mengenai gerakan perubahan pada Indonesia Raya, Mas Pram

menawarkan kemungkinan lebih mudahnya, yakni dengan terlebih dulu

mengubah komponen-komponen pembangunnya: keluarga masing-masing.

Jalannya dengan selalu meng-upgrade fisik, otak, hati, dan jiwa berdasarkan

nilai-nilai yang benar, baik, dan indah. Untuk perubahan besar, kita mulai dari

mengubah fisik menjadi lebih bersih, sehat, dan wangi, lalu dibarengi dengan

peningkatan pengetahuan secara terus-menerus, serta diimbangi dengan

45

Doc Foto Agus Setiawan, Red KC Ratri Dian Ariani (11 Februari 2013).

Page 45: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

35

pembersihan hati dan penyehatan jiwa. “Kenduri Cinta menemani Indonesia

melewati jalannya sejarah melalui individu-individu.”46

Mas Ibrahim menambahi dengan terlebih dulu membahas Kenduri

Cinta yang pertama kali diadakan tahun ini bukan pada Januari melainkan

pada Februari.

“Yang pertama dalam hitungan itu bismillah, yang kedua baru

alhamdulillah. Bismillah kita sudah sejak 12 tahun yang lalu, lalu kapan

alhamdulillahnya? Kadang kita tidak tahu kenapa diperjalankan di Februari –

seperti halnya kenapa dipertemukan dengan „taksi‟ yang itu (menggunakan

istilah Cak Nun). Ini yang namanya perjodohan. Kita tidak lepas dari

perjodohan ruang dan waktu.”

“Kode disebut di dalam Alquran menggunakan kata „ayat‟. Kita bisa

belajar dari dua sisi perjalanan panjang manusia. Ada simpul-simpul dalam

sejarah dimana Tuhan menempatkan kejayaan-kejayaan disitu. Pada suatu

waktu bendera kejayaan Tuhan taruh di Amerika, pada waktu yang lain di

tempat yang lain juga. Kita pernah punya Sriwijaya, Majapahit, Kediri, dan

masih banyak lagi.”

Di lingkar satu Kerajaan Kediri ada yang mencoba-coba berontak.

Karena saking saktinya, diusirlah dia dengan cara diletakkan pada jabatan

yang rendah (di bawah bupati). Dialah Tunggul Ametung yang berkuasa di

Tumapel. Untuk mencapai hasratnya menjadi orang nomor satu, ditariknya

pajak dalam jumlah yang melebihi jumlah seharusnya. Kelebihan bagian pajak

itu digunakan untuk membangun Tumapel sampai-sampai menyaingi kerajaan

Kediri itu sendiri. Rakyat tersiksa. Pada masa-masa gelap waktu itu,

dihadirkan dalam sejarah seseorang yang juga gelap. Ken Arok, pemuda itu,

mengajak pemuda-pemuda Tumapel untuk memutus kiriman-kiriman dari

Tumapel ke Kediri dengan cara merampoknya. Hasil rampokan itu

46

Pram Aktifis 1998, dalam sambutan acara kenduri cinta yang diadakan pada 11 Februari 2013

pukul 7.50.

Page 46: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

36

dikembalikan lagi kepada rakyat. Jajaran intelijen Kediri saat itu tak mampu

membendung pergerakan rakyat ini.

EMHA Ainun Nadjib; “Di jalur Islam, kita melihat Maiyah ini selama

12 tahun perjalanannya tidak pernah dinilai apapun, tak pernah masuk atau

dianggap. Jangan-jangan kita adalah generasi yang didalam doa Nabi Zakariya

disebut sebagai generasi yang warisannya hilang? Karena kekhawatiran itu

Beliau berdoa, Robbi latadzarni wa Anta khoirul-warisin (QS Al-Anbiya : 89).

Warisan yang dimaksud bisa berupa warisan ilmu, kebudayaan, kesenian,

peradaban, etika, dan sebagainya.”47

48

Foto Kegiatan di KKC 11 Februari 2013

“KC juga melakukan decoding,” jawab Mas Pram, “Pada tahun 2000

awal kami berdiri, dulu yang tidak bisa berteriak di istana tempatnya di sini.

Pada masa saya dulu tidak ada Reboan, hanya ada KC untuk mereposisi

Indonesia menjadi lebih baik. Waktu itu muncul tagline „Menegakkan cinta

menuju Indonesia mulia‟. Pada masa itu gerakan bersifat progresif

revolusioner, sangat berbeda nuansanya dengan saat ini. Dulu penuh sesak

sampai ke jalan-jalan; entah yang 90% itu BIN atau jamaah.”

47

Emha Ainun Nadjib, dalam sambutan acara kenduri cinta (decoding Indonesia Raya) yang

diadakan pada 11 Februari 2013 pukul 9.50 48

Doc Foto Agus Setiawan, Red KC Ratri Dian Ariani (11 Februari 2013).

Page 47: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

37

“Dulu KC ada untuk mengimbangi macan-macan di istana. Nah,

setelah kemudian macannya hilang, masih perlu nggak kita menjadi macan?

Yang kemudian diperlukan adalah masyarakat yang kembali lahir untuk men-

decode nilai yang sesuai dengan prinsip benar-baik-indah. Perkembangan tiga

prinsip ini tidak mungkin hanya dilakukan sebulan sekali, maka

ditransisikanlah menjadi sekali setiap pekan dan diadakan pada hari Rabu. Inti

dari aktivitas ini adalah saling belajar untuk setiap harinya berubah menjadi

lebih baik.”

“Yang lain korupsi, anda enggak. Anda tahukah, EMHA Ainun Nadjib

itu sendirian atau tidak? Semua datang ke Cak Nun hanya untuk kepentingan

mereka, setelah mendapat apa yang dicari, mereka tinggalkan Cak Nun.

Pejalan Maiyah adalah pejalan sunyi; tapi sunyi yang damai. Anda akan

memberi manis dunia sekitar dengan nilai yang anda pegang.”

“Reboan adalah sarana untuk silaturahmi. Reboan merupakan

komitmen kita sebagai individu-individu yang sungguh-sungguh bersaudara.

Dari Reboan pula tema KC didapatkan. Di Reboan kita bicarakan KC secara

teknis, kita bicarakan ilmu secara lebih mendalam, kita mempererat

pertemanan yang ikhlas. Yang mau merapat di Reboan, dipersilahkan,” Mas

Rusdi menambahkan.

Page 48: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

38

49

Hadir di sesi Diskusi ada Teuku Chandra (peneliti simbol), Mas

Nanang Hape (dhalang, pengusung Wayang Urban), dengan dimoderasi oleh

Mas Ibrahim.

Teuku Chandra yang sejak tahun 1981 menekuni kegiatan meneliti

simbol-simbol, 17 tahun kemudian menemukan pola yang lalu dituangkannya

dalam „9 hipotesis‟ di dalam buku yang terbit pada tahun 2003, „Selamat

Tinggal Indonesia”. Seminggu setelah terbit, Beliau dipanggil Menko

Polhukam dan mendapatkan ucapan terima kasih.

Pak Chandra pertama kali pada tahun 1996 mengangkat ke permukaan

bahwa ada kesalahan dalam pemilihan nama Indonesia pada waktu itu dalam

forum-forum kecil.

Beberapa catatan yang disampaikan oleh Pak Chandra adalah sebagai

berikut:

1. Imbuhan ke-an menjadikan kata dasar yang diimbuhinya menjadi rusak.

Contoh: menteri; ketika diimbuhi menjadi kementerian. Tuhan; ketika

diimbuhi menjadi ketuhanan;

2. Sebuah kata jika ditambah dengan kata „Raya‟ akan menjadi kata yang

hebat;

49

Doc Foto Agus Setiawan, Red KC Ratri Dian Ariani (11 Februari 2013).

Page 49: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

39

3. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945/ 9 Ramadhan, tapi tak

pernah berdoa pada tanggal 9 Ramadhan.

Mas Nanang Hape membuka uraiannya dengan mengatakan bahwa di

dunia pewayangan sebagaimana di pesantren adalah warisan, melanjutkan

pewarisan cerita-cerita ke generasi berikutnya. Mungkin masa lalu kita punya

banyak cacat, tapi jangan-jangan kita belum cukup mengenalnya. Sejarah

sering dihidangkan dalam bentuk satu sisi mata uang tanpa kita pernah tahu

seperti apa sisi sebaliknya.

Mas Nanang kemudian bercerita bahwa Sudjiwo Tedjo pernah

mengatakan, “Di tataran makrifat, baik-buruk, kejam-tak kejam, itu tak ada

bedanya.” Balik ditanya, “Berarti negeri ini mau lanjut atau tidak, mau

berubah bentuk atau tidak, itu sama saja?” Beliau tak bisa menjawab.

“Bicara kedalaman itu untuk diri sendiri, tapi kalau pas nyembul itu

untuk orang lain. Saya anggap pembicaraan ini sebagai mimpi. Boleh

bermimpi, tapi harus berani bangun. Kalau nggak kerja, nggak akan terjadi

riilnya.”

Ustadz Wijayanto yang kebetulan mampir di KC, diminta mengisi

waktu beberapa saat sebelum beliau pulang untuk kembali ke Yogya. “Tidak

mudah untuk membangun Indonesia, harus ada decoding serius.

Decoding berasal dari kata code. Dalam terminologi bahasa ada tiga macam

kode, yakni indeks, icon, dan simbol. Indeks adalah tanda yang hanya

berfungsi sebagai pembeda, tidak memiliki konsekuensi. Icon sudah memiliki

makna. Kalau ada gambar kuda laut, itu berarti menunjukkan Pertamina, dan

sebagainya. Sementara itu, simbol sarat dengan makna dan memiliki

konsekuensi. Kalau lampu merah menyala, Anda harus berhenti.” Dalam

semua aspek diperlukan simbol. Decoding harus menyangkut setiap aspek. Al-

aqil yakfi bil isyaroh. Orang pandai cukup dengan isyarat. 50

50

Dari arsip dan essai Kenduri cinta www.kenduricinta.com diunduh pada tanggal 5 Maret 2014

pukul 13.00

Page 50: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

40

51

Foto Agus Setiawan

Sehebat apapun orang orang yang hadir dalam jamaah maiyah ini,

mulai dari Mahasiswa terutama aktifis, para tokoh, pejabat, para seniman,

budayawan dan lain sebagainya, kita tidak pernah di liput oleh media, entah

apa yang terjadi media hanya sibuk mengurus kepentingan para petinggi untuk

mengamankan posisi pada Pil-Pres 2014 nanti, media kita saat sangat

mengkonstruk dan menghilangkan tanggung jawab sebagai media yang

seharusnya bisa mendidik saudara-saudaranya yang buta menjadi terbelalak

akan realita yang harusnya mereka terima dengan kepolosan, harus

dihadapkan pada kepentingan segelintir orang semata. Saya bangga! Sangat-

sangat bangga karena, 12 tahun perjalanan kita selama ini tidak menyurutkan

semangat untuk terus memperbaiki diri dan memimpikan bangsa ini akan

benar-benar sehat lahir dan batin. Amin52

51

Doc Foto Agus Setiawan, Red KC Ratri Dian Ariani (11 Februari 2013). 52

Emha Ainun Najib, “(untuk kesejahteraan dan kebersamaan Indonesia)” diakses dari

www.YouTube.com pada tanggal 7 Maret 2014 pukul 16.00

Page 51: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

41

E. Kenduri Cinta Pada awal Era Reformasi

Setelah tragedi Nasional tahun 1998 yang mana perubahan politik

yang terjadi begitu sangat rentan akan serangan baik dari dalam negri maupun

luar negri membuat Indonesia pada saat itu sangat rentan baik dalam Ekonomi

maupun politik, para seniman dan budayawan yang biasa mengkritisi

pemerintahan melalui seni dan kebudayaan di anggap sebagai golongan kiri

yang harus disingkirkan. Pada tahun 2001 Komunitas kenduri cinta

melahirkan Jamaah Maiyah pada malam menjelang akan digelarnya Sidang

Istimewa MPR 2001, tepatnya pada tanggal 31 Juli 2001, sementara di Jakarta

suhu politik semakin memanas, Emha secara khusus menggelar acara

“Sholawatan Maulid” di kediamannya bersama sahabat-sahabatnya Kiai

Kanjeng untuk mensikapi situasi politik yang semakin tidak menentu.

Kegiatan semacam ini sebelumnya sudah sering digelar namun belum

menggunakan kata-kata Jamaah Maiyah, sebab hanya berupa kegiatan

pengajian yang tidak hendak menekankan pada eksistensi substansif. Dalam

perkembangannya sebutan Jamaah Maiyah tetap dipertahankan nilai

esensialnya bukan mengacu pada kelompok, golongan, ataupun aliran.

Pendekatan dengan nama Jamaah Maiyah lebih bertujuan sebagai bentukan

kebersamaan meraih semangat bertahan hidup bahwa Allah berada pada setiap

napas kehidupan.

Di hadapan sahabat-sahabat setianya itu, Emha memberi ilmu dan

hikmah, bahwa rakyat Indonesia semakin tidak mendapat jaminan apapun dari

negara dan pemerintahnya. Nyawa dan keamanan hidupnya tidak dijamin oleh

kepolisian, kedaulatan negerinya tidak dijamin oleh tentara, kesejahteraan

ekonominya tidak dijamin oleh produsen-produsen budaya serta media massa.

Bahkan Indonesia secara transparan mempertunjukkan politik iblis, industri

iblis, budaya iblis. Artinya apa yang sehari-hari diperoleh oleh masyarakat

adalah hal-hal yang memusnahkan kemandirian ekonominya serta

memerosotkan akhlak kebudayaannya. Maka Emha kemudian mengajak,

untuk membangun sendiri negeri-negeri di dalam dirinya, negeri kemandirian

dalam kebersamaan, yang dilukiskannya sebagai lingkaran, yang kemudian

Page 52: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

42

disebut sebagai Lingkaran Maiyah atau Lingkaran Kebersamaan, suatu

kumpulan sebagian rakyat Indonesia yang bergandengan tangan untuk

semaksimal mungkin memerdekakan dirinya dari keadaan-keadaan yang

membahayakan.

Maiyah yang berarti kebersamaan, pertama melakukan apa saja

bersama Allah. Kedua bersama siapa saja mau bersama. Maiyah bisa berarti

komitmen nasionalisme, kedewasaan heterogenisme, kearifan pluralisme, dan

tidak ada kesenjangan ekonomi. Maiyah sendiri secara “kata” muncul dari

untaian hikmah yang disampaikan oleh Ustadz Wijayanto, MA, di tengah-

tengah acara internal itu, dengan menyebut beberapa kalimat : “Inna ma‟iya

rabbi”, menirukan Musa AS. Untuk meyakinkan ummatnya bahwa Allah ada

bersamanya. “La takhaf wa la tahzan, Innallaha ma‟ana”, Jangan takut

jangan sedih, Allah bersama kita. Tutur Muhammad SAW, tatkala dikejar-

kejar oleh pasukan musuh, untuk menghibur dan memelihara iman Abu Bakar.

Maka di dalam Maiyah, Emha dan Kiai Kanjeng tidak memfokuskan

kegiatannya pada musik dan kesenian, melainkan proses dan komunikasi

sosial yang komprehensif. Emha dan Kiai Kanjeng berkeliling Indonesia

untuk menumbuhkan spiritualitas manusia, melalui sholawat, wirid, dan doa,

untuk pencerdasan pikiran masyarakat, untuk mengajak membangun

kemandirian, dan untuk menawarkan alternatif kebudayaan yang tidak

membahayakan jiwa masyarakat, tetapi bergembira dan diridhoi Allah di

dunia dan akhirat.

Dulu Emha dan Kiai Kanjeng pentas dan diletakkan di panggung.

Mereka ditonton oleh penonton, dalam Maiyah tidak berada dipanggung dan

tidak ditonton oleh siapapun. Dulu berpakaian hitam-hitam, dalam Maiyah

mereka berpakaian putih-putih, yang tidak untuk menunjukkan bahwa mereka

sudah putih melainkan agar terdorong untuk putih. Mereka duduk melingkar,

menciptakan lapisan-lapisan lingkaran berikutnya, tidak mempertunjukkan

musik dan suaranya kepada penonton, Emha dan Kiai Kanjeng hanya

Page 53: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

43

bernyanyi, bersholawat, berwirid, membaca puisi atau apapun dengan

membawa kesadaran bahwa yang dihadapan mereka adalah Allah.

1. Maiyah Dan Alunan Bunyi

Kenapa Shalawatan, wiridan, berdzikir, mengaku dosa kok pakai musik?

Karena manusia itu khalifatullah, mandataris yang ditunjuk oleh Allah

untuk mengurus dirinya sendiri dan alam semesta. Khalifah itu pengelola.

Manager, Direktur kehidupan. Eksekutif, badan pelaksana.53

Para khalifah alias direktur-direktur ini menentukan apakah saron

dibunyikan untuk mengiringi tayuban ataukah untuk memperindah

pernyataan cinta kepada Allah. Mereka yang mengambil keputusan apakah

biola digesek, kibor dipencet, seruling ditiup, perkusi ditabuh, terbang

ditampar – untuk memeriahkan tarian atau lagu-lagu yang tidak terjamin

keamanannya di depan pandangan nilai Allah, ataukah dipakai untuk

memperasyik lagu puja-puji atas keagungan Allah. Tentu saja, asalkan

jangan lantas orang azan diiringi biola, orang salat ditabuhi pakai gendang,

orang thawaf diiringi genderang massal. Maiyah bukan ibadah makhdloh.

Ia hanya kegiatan budaya yang menggali inspirasi dari Agama. Ia hanya

mereligiouskan perilaku budaya. Ia hanya aktivitas sosial budaya yang

tidak merelakan dirinya kalau hanya diperuntukkan buat yang bukan

Allah. Karena sabbaha lillahi ma fis samawati wa ma fil ardli, seluruh

mahluk yang dilangit dan dibumi ini bertasbih kepada Allah. Dan para

khalifah Kiai Kanjeng tahu, bahwa yang bertasbih kepada Allah itu bukan

hanya Jin dan manusia, tapi juga benda-benda, saron, biola, seruling,

terbang, bahkan capung, rumput, daun-daun kering. Bukankah Allah tidak

menggunakan kata man fis samawati, melainkan ma fis samawati?

2. Etimologi Maiyah

“Inna ma‟iya rabbi”, tutur Musa, Nabi „alaihissalam, untuk meyakinkan

ummatnya bahwa Allah ada bersamanya. Muhammad Rasulullah saw,

53

Hasil Wawancara dengan Jamaah Maiah Ahmad Ubaydillah, Jum‟at, 11 Oktober 2013 di

TIM pukul 11.23.

Page 54: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

44

juga menggunakan kata yang sama di gua Tsur, tatkala dikejar-kejar

pasukan musuh untuk menghibur dan memelihara iman Abu Bakar,

sahabat beliau, Sayyid kita radiallahu‟anhu : “La takhaf wa la tahzan,

innallaha ma‟ana”. Jangan takut jangan sedih, Allah ada menyertai kita.

Jadi, asal usulnya dari ma‟a. Artinya, dengan, bersama, beserta.

Ma‟iyatullah, kebersamaan dengan Allah. Ma‟iyah itu kebersamaan.

Ma‟ana bersama kita. Ma‟iya, bersamaku. Lantas kata-kata dan bunyi

Arab itu „kesandung‟ oleh lidah etnik kita menjadi Maiya, atau Maiyah,

atau Maiyahan.

Sedikit argumentasi dengan kata kebersamaan. Mengenai Ibu Bapakmu,

hal anak cucu para keponakan dan sanak famili, tentu kau ucapkan inna

ma‟iya, sesungguhnya (mereka) bersamaku. Bersamaku artinya bukan ke

mana-mana ubyang-ubyung bareng, makan bareng, mandi bareng.

Maknanya substansial, haqiqiyah. Kalau engkau bersamaku berarti engkau

adalah bagian dari hatiku. Engkau adalah salah satu serat-serat dari

struktur perasaanku. Kalau engkau riang, aku gembira. Kalau engkau

berduka, aku menderita. Kalau engkau disakiti, aku mengaduh. Kalau

engkau disengsarakan, aku menangis. Kalau engkau ditimpa masalah, itu

juga masalahku. Kalau engkau memerlukan, aku mengupayakan

pemenuhan. Kalau engkau membutuhkan, aku mengusahakan keberesan.

Engkau dan aku sayang menyayangi, kasih mengasihi, tolong menolong,

bela membela satu sama lain.

3. Maiyah dan Nilai Sosial

Kepada teman-teman, kepada para tetangga, kepada sesama ummat,

masyarakat, warga negara, sesama manusia, apapun saja sukunya,

bangsanya, golongannya, kelompoknya, organisasinya, kepercayaan dan

pendapatnya tidak layakkah, atau bahkan tidak seyogyanyakah, atau siapa

tahu tidak haruskah engkau dan aku ucapkan dan ikrarkan juga: inna

ma‟iya, sesungguhnya mereka semua ada bersamaku, dan sesungguhnya

aku ada bersama mereka? Kiai Kanjeng berkeliling kemana-mana,

Page 55: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

45

menembus berbagai sisi, segmen, lapisan, golongan, kelompok, wilayah,

daerah dan jenis sosiologis masyarakat untuk menumbuhkan pertanyaan

dan kesadaran inna ma‟iya semacam itu.

Adakah dengan tetanggamu, masyarakat dan bangsamu, engkau tidak

bersedia tolong menolong, melainkan ancam mengancam? Tidak bersedia

saling setia, melainkan saling khianat? Tidak mau saling membela,

melainkan saling menghancurkan? Tidak siap saling ikhlas, melainkan

tidak saling rela? Tidak saling mengharapkan kebahagiaan bagi yang lain,

melainkan diam-diam mensyukuri penderitaan mereka?

4. Sudut Bahasa

Bahasa kenegaraan Maiyah itu nasionalisme. Bahasa mondialnya

universalisme. Bahasa peradabannya pluralisme. Bahasa kebudayaannya

heterogenisme, atau kemajemukan yang direlakan, dipahami dan dikelola.

Metoda atau manajemen pengelolaan itu namanya demokrasi.

Bahasa ekonominya Maiyah adalah tidak adanya kesenjangan

penghidupan antara satu orang atau suatu kelompok dengan lainnya. Tapi

ini terlalu ideal dan utopis, jadi mungkin lebih realistis kita pakai

ungkapan Maiyah adalah proses dinamisnya menyempitnya atau

mengecilnya jarak atau kesenjangan penghidupan di antara manusia.

Diproses secara sistem kolektif jangan sampai ada yang terlalu kaya

sementara lainnya terlalu fakir. Kadar Maiyah semakin tinggi dan

kualitatif berbanding lurus dengan semakin mengecilnya kesenjangan itu.

Di dalam teori Maiyah nasionalisme, selalu ditemukan ada banyak pihak,

ada banyak wajah, ada banyak warna, ada banyak kecenderungan dan

pilihan. Masing-masing pilihan itu menggunakan warnanya sendiri-

sendiri, wajahnya sendiri-sendiri dan kecenderungannya sendiri-sendiri.

Setiap ika (tunggal) menghidupi dan menampilkan dirinya masing-masing,

sehingga pada semuanya tampak sebagai bhineka (beragam). Berbagai

perbedaan itu tidak membuat mereka berperang satu sama lain, karena

Page 56: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

46

diikat oleh prinsip ke-ika-an, yakni komitmen kolektif untuk saling

menyelamatkan dan menyejahterakan.

Demikianlah berita gembira berdirinya Republik Indonesia dulu sikap

Maiyah di antara berbagai pilihan itu adalah untuk saling menyetorkan

kebaikan dan kemashlahatan untuk semua.

Di era sejarah bangsa Indonesia yang mungkin masih bertahan hingga saat

ini, yakni berlangsung policy politik nasional atau strategi kebudayaan di

mana para „masing-masing‟ itu dilarang menunjukkan kemasing-

masingannya. Maksudnya baik, orang jangan menonjolkan siapa dirinya,

bagaimana wajahnya dan apa warnanya. Semua disatukan, diseragamkan,

identitas masing-masing disembunyikan semaksimal mungkin. Bila

demikian maka masih berprinsip Tunggal Ika.

Maiyah berusaha merealisasikan Bhineka Tunggal Ika. Yang Batak

omonglah dengan logat Batak. Yang Bugis ya dialek Bugis. Yang Madura

ya cengkok Madura. Tak ada perlunya ditutup-tutupi, sepanjang ada

kesepakatan untuk saling melindungi, saling menyayangi dan memproses

tujuan kebahagiaan bersama. Yang Budha, berpakaianlah Budha. Yang

Katolik , Katoliklah. Yang Islam Islamlah. Om swastiastu tak usah diganti

Padamu Negeri. Heleluya tak usah diganti Tanah Tumpah Darahku.

Shalatullah salamullah tak usah diganti Ibu Kita Kartini. Heterogenitas itu

cukup dijaga oleh satu prinsip : saling memperuntukkan dirinya bagi

kebersamaan. Itulah Maiyah.

5. Lingkaran Maiyah

Dulu Kiai Kanjeng pentas dan diletakkan di panggung. Mereka ditonton

oleh penonton. Kiai Kanjeng yang bermaiyah tidak berada dipanggung dan

tidak ditonton siapa-siapa. Mereka duduk melingkar, sehingga terserah

orang lain akan bergabung menciptakan lapisan-lapisan lingkaran

berikutnya atau tidak. Kiai Kanjeng tidak mempertunjukan musik dan

suaranya kepada penonton. Mereka hanya bernyanyi, bershalawat,

Page 57: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

47

berwirid, membaca puisi, atau apapun, tetapi yang ada di hadapan mata

kesadaran mereka adalah Allah SWT. Maka pada kebanyakan momentum

selama ber-maiyah, hampir tak seorangpun di antara mereka yang tidak

memejamkan mata. Karena mata wadag hanya sanggup melaporkan

penglihatan tentang hal-hal yang sepele: materi, benda-benda, gedung-

gedung, lembaran-lembaran uang, kecantikan wanita dan kegantengan

lelaki, menara pencakar langit. Dan itu semua bersifat sementara dan

sangat gampang hancur.

Jemaah Maiyah serak-serak suaranya untuk Allah. Habis bunyinya untuk

mencintai Nya. Bernyanyi, membunyikan alat musik, berkeringat, untuk

memelihara hubungan baik dengan Allah. Karena Allah sebagai pengasuh,

penyantun, tempat bergantung tidak bisa diperbandingkan dengan polisi,

tentara, menteri ekuin, presiden, pemerintahan, konglomerat, distribusi

modal atau apapun saja yang dituhankan oleh sangat banyak orang. Allah

berjanji kepada para kekasihnya untuk menjalankan empat fungsi, asalkan

oleh para kekasihnya dibeli dengan taqwa dan tawakkal.54

Peran pertama, Allah sebagai pemberi jalan keluar, solusi atas apa saja:

coba sebut satu masalah yang Allah tidak sanggup menyelesaikannya!

Peran kedua, Allah sebagai penabur rizqi melalui jalan, cara, metoda dan

modus yang semau-mau Dia, sehingga para kekasih Nya tidak bisa

menduga atau memperhitungkannya. Para kekasih Allah tinggal terima

jadi, terima matang – anugrah rejeki yang mereka beli dengan „mata uang‟

taqwa dan tawakkal. Ah, apa sih taqwa? Rindukan Allah kapan saja.

menjadikan Allah sebagai tuan rumah batin kita. Tawakkal adalah taqwa

yang diperdalam ditancapkan dihujamkan terus menerus.

Peran ketiga, Allah sebagai manager dan akuntan. Kalau berasmu menipis,

jangan memfitnah dan menganggap Allah bersikap acuh tak acuh atas

keadaan dapurmu itu. Ia managermu, ia atur nafkahmu, ia jamin

54

Wawancara dengan Jamaah Maiah di Kenduri Cinta, Jumat, 11 Oktober 2013 di TIM pukul

11.40

Page 58: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

48

penghidupan keluargamu. Engkau cukup menyetor taqwa dan tawakkal.

Allah adalah menjadi humasmu, publik relation-mu. Keperluanmu atas

seseorang atau suatu pihak, kebutuhanmu terhadap akses ini atau itu,

disampaikan oleh Allah kepada yang bersangkutan. Engkau cukup

memberi „honor‟ taqwa dan tawakkal.55

55

Emha Ainun Nadjib. Siapa atau Apa Itu Kyai Kanjeng? dari www.maiyah.net/2012/02/siapa-

atau-apa-itu-kiai-kanjeng.html diunduh pada tanggal 13 Oktober 2013 pukul 20.05

Page 59: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

49

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN

A. Komunitas Kenduri Cinta dan Jamaah Maiyah

Komunitas Kenduri Cinta Lahir di Jakarta tepatnya di Taman Ismail

Marzuki, sebagai wadah refleksi serta respon Emha Ainun Nadjib terhadap

kondisi masyarakat pada saat itu yang mengalami ketidak puasan,

keputusasaan, amarah terpendam.56

. "Tanpa ada batas feodalisme tanpa ada

batas golongan". "Topik yang dibahas adalah bahasan-bahasan yang jujur atau

verbal". Dan ini sangat sulit ditemukan ditempat dan acara lain. Acara

Kenduri Cinta yang dilaksanakan tiap Jumat malam, minggu kedua dalam

setiap bulannya berupa dialog interaktif dua arah (ada penceramah atau aktor

dan audiens) dan disertai dengan pementasan kesenian (nyanyian, pembacaan

puisi, pembacaan cerita, dan lain sebagainya).

Setelah tragedi Nasional tahun 1998 yang mana perubahan politik

yang terjadi begitu sangat rentan akan serangan baik dari dalam negri maupun

luar negri membuat Inonesia pada saat itu sangat rentan baik dalam Ekonomi

maupun politik, para seniman dan budayawan yang biasa mengkritisi

pemerintahan melalui seni dan kebudayaan di anggap segai golongan kiri yang

harus disingkirkan. Pada tahun 2001 Komunitas kenduri cinta melahirkan

Jamaah Maiyah pada malam menjelang akan digelarnya Sidang Istimewa

MPR 2001, tepatnya pada tanggal 31 Juli 2001, sementara di Jakarta suhu

politik semakin memanas, Emha secara khusus menggelar acara “Sholawatan

Maulid” di kediamannya bersama sahabat-sahabatnya Kiai Kanjeng untuk

mensikapi situasi politik yang semakin tidak menentu.

Dari data temuan yang ada Maiyah bukanlah agama baru, serta tidak

pernah dimaksudkan oleh pelakunya sebagai suatu aliran teologi, mahzab

56

Prayogi: “Spitual Journey” ,(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012, Pemikiran &

Perenungan Emha, hlm. 30.

Page 60: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

50

maupun Thoroqot. Apalagi diniatkan sebagai organisasi massa. Terlebih-lebih

sebagai suatu lembaga politik.57

Doktor Nursamad Kamba, peraih doktor filsafat dalam bidang tasawuf

dari Al Azhar pernah menuliskan sebuah artikel pendek tentang Maiyah.

Doktor Kamba memfokuskan pandangannya untuk melihat isi atau sepuhan

Maiyah. Doktor Kamba memandang “Maiyah yang secara kreatif mengadopsi

atau lebih tepatnya menjabarkan prinsip-prinsip persahabatan, persaudaraan,

dan ikrar perjuangan berdasarkan cinta kasih serta dengan ikhlas dan jujur

yang bersumber dari inspirasi Gua Tsur dan momentum hijrah Nabi,

merupakan kreasi sufistik Emha yang jiha disandingkan dengan gerakan-

gerakan sufi dalam sejarah, menempati posisi setara dengan kaum

Malamatiyah”. 52

Momentum Gua Tsur terjadi saat Rosululloh Muhammad

dan Abu Bakar dalam perjalanan hijrah menuju Madinah. Saat mereka sedang

berlindung di Gua Tsur, mereka dilempari batu oleh anak pasukan Quraish

Mekkah hingga Rosululloh terluka. Saat itulah Abu Bakar menangis karena

tidak sampai hati melihat Rosululloh terluka. Dia menangis. Maka, Rosululloh

menenangkan Abu Bakar dengan mengatakan: Tenang saja, Alloh bersama

kita. Itulah pesan pokok yang disampaikan Rosulullaoh kepada teman

seperjalanannya tersebut.

Lalu, siapa kaum Malamatiyah itu? Kaum Malamatiyah adalah

kelompok sufi yang berkembang di Khurasan, Persia mulai abad ke-3 dan ke-

4 Hijriyah. Al Matiyah di bangun di atas sikap pengorbanan diri sendiri demi

kepentingan saudara. Sikap tersebut menciptakan idealism alfutuwwah, yaitu

semangat kepemudaan dal;am berjuang seperti halnya ashabul kahfi.

Kaum Malamatiyah menjadi tempat berteduh masyarakat umum yang

menjadi kezdaliman ataupun kesewenang-wenangan pemerintah maupun

masyarakat. Bahkan kaum malamatiyah cenderung mempraktekkan “rasa

bahagia” dan sikap “menikmati” ketidakadilan dan penderitaan yang di

57

Prayoga: “Spitual Journey” ,(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012, Pemikiran &

Perenungan Emha, hlm. 34.

Page 61: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

51

alaminya. Tokoh-tokoh besar dalam tradisi sufi pada umumnya penganut

malamatiyah dan ahlul futuwwah mulai dari Abu Yazid Al Bustami, Al

Hallaj, Al Juneid, hingga ibnu Arabi.58

Sementara, Timothy P. Daniels, Associate Professor di Universitas

Hofstra, New York yang penah melakukan penelitian soal Maiyah lebih

memfokuskan pandangannya sebagai antropolog. Dia melihat Maiyah sebagai

jasad. Menurutnya Maiyah merupakan a revolutionary religious force in the

world. Timothy memasukkan Maiyah kepada gerakan penyegaran – untuk

tidak menyebut pembaharuan Islam. Doktor antropolog ini menilai bahwa

kekuatan Maiyah yang unik adalah Maiyah tidak berada pada struktur sosial

normatif dan sampai hari ini bertahan untuk tidak mengalami siklus atau

lingkaran setan penyegaran. (Prayogi; “Spiritual Journey”, Hal-36).

Seperti banyak ditemukan dalam gerakan-gerakan penyegaran di

dunia, mereka tidak sanggup keluar dari lingkaran setan itu. Gerakan

penyegaran awalnya muncul karena ketigakpuasan atau rutinitas dan

kemandegan lingkungan yang ada yang melahirkan distorsi budaya.

Kemudian, gerakan penyegaran itu melampaui fase-fase anti struktur –

counter struktur dan akhirnya kembali menyusun struktur social nomatif yang

baru. Struktur yang baru ini kelak akan mengalami kemandegan lagi. Begitu

seterusnya. Maiyah berupaya menghindari itu dengan cara melakukan proses

penyegaran dalam kerangka ideologi dan organisasi yang fleksibel.

Lebih jauh muslim Afro-Amerika ini menyatakan bahwa gerakan

Maiyah merupakan kombinasi yang kreatif dari mistisisme Islam,

fundamentalis dan politik yang berakar pada pengajian bulanan. Salah satu

pemikiran Maiyah yang menarik adalah paradigma perang Badr. Perlawanan

Badr yang sabar dan berilmu matang sebagai alat pandang untuk melakukan

ijtihad. 59

58

Prayoga: “Spitual Journey” ,(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012, Pemikiran &

Perenungan Emha, hlm. 35. 59

(Prayogi; “Spiritual Journey”, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012) Hal-36).

Page 62: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

52

B. Pemanfaatan Ruang Publik Sebagai Tempat Diskusi Sosial

Kebudayaan sebagai ruang publik dapat diartikan bahwa

mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum".

Kajian budaya menegaskan bahwa budaya harus dipelajari terkait dengan

hubungan sosial dan sistem dimana budaya di produksi dan dikonsumsi.

Dengan demikian studi mengenai budaya erat kaitnya dengan studi tentang

masyarakat, politik dan ekonomi.

Kajian budaya menunjukkan bagaimana budaya media

mengartikulasikan nilai-nilai dominan, ideologi politik, perkembangan sosial

dan hal baru pada zaman tersebut. Televisi, film, musik, dan bentuk-bentuk

budaya populer sering bersifat liberal atau konservatif, atau kadang-kadang

mengepresikan pandangan yang lebih radikal atau oposisi.

Komunitas Kenduri Cinta (KKC) adalah ruang publik. Konsep “Ruang

publik” ingin mendorong partisipasi seluruh warga Negara untuk mengubah

praktik-praktik sosio-politis mereka lewat reformasi hukum dan politik secara

komunikatif. Selanjutnya Jurgen Hebermas menjelaskan bahwa ruang publik

merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi dan juga pandangan.

Sebagaimana yang tergambarkan di Inggris dan Prancis, masyarakat bertemu,

berbincang, berdiskusi tentang buku baru yang terbit atau karya seni yang baru

di ciptakan. Dalam keadaan masyarakat bertemu dan berdebat akan sesuatu

secara kritis maka akan terbentuk apa yang disebut dengan masyarakat

madani. Secara sederhana masyarakat madani bisa dipandang sebagai

masyarakat yang berbagi minat, tujuan, dan nilai tanpa paksaan yang dalam

teori dipertentangkan dengan konsep negara yang bersifat memaksa.

“Pada kenyataannya kebudayaan sebagai alat politik. Suatu

kebudayaan yang baik seharusnya menjadi landasan dasar atau menjadi

sebuah pakem yang kuat untuk mengontrol aktivitas politik yang ada, jadi

dunia kebudayaan tidak dapat menembus dunia politik. Kebudayaan yang

Page 63: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

53

memiliki idealisme yang tinggi tidak seharusnya masuk ke dunia politik,

kebudayaan-lah yang menjadi pondasi dasar manusia untuk bertindak”.

Komentar lain yang berbeda dengan Abraham dikatakan oleh informan Daniel

Adevi. “Budaya adalah sesuatu hal yang melekat dalam kehidupan

masyarakat, sehingga budaya mempunyai pengaruh yang positif bila

dilaksanakan dengan bijak oleh penyelenggara/ orang-orang yang berada di

dunia politik. Tanpa ada niatan untuk merusak budaya itu sendiri. Menurut

saya, lanjut Daniel budaya itu adalah jati diri, politik menjadi salah satu jalan

untuk memperkenalkannya. Tetapi politik janganlah dimasukkan ke dalam

budaya”.

Komentar selanjutnya tentang pertanyaan nomor lima dikemukakan

oleh informan A. Syahrul Fadhil, mengatakan bahwa kebudayaan sangatlah

berpengaruh terhadap politik. Kebudayaanlah yang membentuk suatu rithme

jalannya politik disuatu negara, dalam suatu metode politik kebudayaan

masyarakat, budaya menjadi unsur yang kuat dan menjadi sebuah kritik sosial

terhadap politik. Dan kebudayaan menjadi suatu ruang publik bagi masyarakat

untuk mengkritik jalannya suatu politik.

Gabriel A. Almond (1998: Hal-15) menyebutkan kebudayaan memiliki

4 unsur pokok, salah satunya yaitu kekuasaan politik. Michael Rush (1998:

hal-21) mengatakan ada 4 unsur pokok dari kebudayaan, yaitu sistem norma

sosial, Organisasi ekonomi, Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-

petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) dan

organisasi kekuatan (politik).

C. Model Komunikasi Yang Di Dampaikan

Sebagai Ekspresi Kritik Sosial KKC

1. Model Komunikasi Politik KKC

Model-model komunikasi politik yang digunakan oleh komunitas Kenduri

Cinta yaitu komunikasi verbal-non verbal yaitu dialog interaktif dua arah.

Page 64: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

54

Kiai Kanjeng adalah nama seperangkat gamelan Jawa yang mengalami

modifikasi sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk bekerja pada

notasi-notasi nonjawa.60

Kiai Kanjeng inilah yang menemani Emha Ainun Nadjib menemui masyarakat

luas dibebagai kota dan desa. Boleh di bilang, Kiai Kanjeng adalah sahabat

paling dekat Emha. Kiai Kanjeng menemani Emha menerobos hutan,

menghulu sungai, mengukur jalan, menemui masyarakat yang menghendaki

kehadirannya. Mereka saling membantu menguatkan dalam susah maupun

gembira. Mereka berdua identic sehingga lahirlah sebuah akronim CNKK

(Cak Nun Kiai Kanjeng).

Karena Kiai Kanjeng sahabat setia Emha, sedangkan Emha adalah sumber

utama ilmu Jamaah Maiyah, maka Kiai Kanjeng juga menjadi sahabat Jamaah

Maiyah. (Prayogi; “Spiritual Journey”, Hal-84). Jika persahabatan Cak Nun

dengan Kiai Kanjeng adalah persahabatan yang saling melayani, maka

persahabatan Kiai Kanjeng dengan Jamaah Maiyah adalah persahabatan yang

tulus.

Kiai Kanjeng membangun suasana dengan musiknya agar suasana pengajian

menjadi gembira. Kiai Kanjeng pula yang mengantarkan Jamaah Maiyah

bershalawat meresapi relung-relung hati paling dalam mencapai puncak

kekhusyukan..

Di momen lain, Kiai Kanjeng tepekur mendengarkan sambil sesekali

menyelipkan humor saat terjadi diskusi antara para pemapar dengan Jamaah

Maiyah. Mereka selalu belajar terhadap setiap hal. Saat terjadi diskusi tentang

sains, mereka mendengarkan dan mempelajarinya. Saat terjadi diskusi tentang

lingkungan hidup, mereka belajar. Saat terjadi diskusi tentang tasawuf,

mereka juga belajar. Kiai Kanjeng adalah lambang kerendahan hati dan

semangat belajar yang tidak pernah lekang.

60

“Spitual Journey” ,(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012, Pemikiran & Perenungan

Emha, hlm. 84.

Page 65: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

55

Komposisi karya Kiai Kanjeng: Pembuko I dan Pembuko II, sudah

mengisi museum musik klasik dunia – coservatorio di Napoli – di kota

Napoli, Italia. Mereka juga meninggalkan Demung-nya untuk diabadikan di

sana. Bersanding dengan karya Guiseppe Verdi, Robert Wagner, Gieseppe

Tartini, dan Antonio Vivaldi. Saat itu pula Kiai Kanjeng rengeng-rengeng di

Roma melantunkan puisi Hati Emas sebagai ucapan bela sungkawa atas

kematian Paus Paulus II. 61

Salah seorang nagoyo Kiai Kanjeng mengutarakan, bahwa Kiai Kajeng yang

menghembuskan angin sehingga shalawat tidak lagi menjadi barang asing di

negeri ini. Tapi ketika banyak orang ikut melantunkan shalawat dan shalawat

mulai di komersilkan, maka mereka lantas mengundurkan diri.

Dalam perjalanannya mengunjungi masyarakat, Cak Nun Kiyai Kanjeng

(CNKK) mendekati mereka dengan bahasa mereka. Cak Nun Kiyai Kanjeng

(CNKK) tidak hendak memisahkan masyarakat dari budayanya, tapi

menggunakannya dan menyepuh budaya itu menjadi kebudayaan tauhid. Saat

manusia dalam dirinya sudah bertauhid maka makhluk apapun tidak akan

mudah membuatnya “berselingkuh”. Baik makhluk itu berupa musik, lagu,

kenduri, pohon beringin, batu, mall, jabatan, karier, bahkan surga sekalipun

tak akan sanggup memalingkan pandangan manusia yang sudah bertauhid

kepada Allah.

2. Musik dan Puisi Sebagai Alat Kritik Sosial

Dalam puisi, esai dan nyanyian yang di sajikan KKC kepada para jamaah

maiah ialah kritikan terhadap kebijakan kebijakan pemerintah yang dianggap

tidak sesuai dengan jalu nya, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

motivasi yang mendorong orang tertarik dengan Komunitas Kenduri Cinta

(KKC) adalah sangat beraneka ragam, tetapi intinya mereka ingin

61 (Prayogi; “Spiritual Journey”, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012 Hal-85).

Page 66: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

56

mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang berguna, baik, bermanfaat, dan

punya fungsi sosial yang positif.

Pandangan mereka (Jamaah Maiah) terhadap Komunitas Kenduri Cinta

(KKC) selama ini tidak ada yang negatif, semuanya diterima dengan sangat

baik. "Tanpa ada batas feodalisme tanpa ada batas golongan". "Bahasan-

bahasan yang dibahas adalah bahasan-bahasan yang jujur atau verbal". Dan

ini sangat sulit ditemukan ditempat dan acara lain.

Acara Kenduri Cinta yang dilaksanakan tiap Jumat malam, minggu kedua

dalam setiap bulannya berupa dialog interaktif dua arah (ada penceramah atau

aktor dan audiens) dan disertai dengan pementasan kesenian (nyanyian,

pembacaan puisi, pembacaan cerita, dan lain sebagainya). Dialog interaktif

dan kesenian merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipilah. Konsep atau

settingnya berupa panggung yang tidak terlalu tinggi agar lebih humanis, dan

audiens berhadapan dengan penceramah (aktor). Kenduri Cinta tidak pernah

membuat orang yang datang merasa jenuh. Ini terbukti pada setiap

pelaksanaan acara yang dilakukan dari tahun 2000 sampai 2006 ini bisa

berlangsung selama 6 (enam) jam. Dan pukul 20.00 WIB sampai pukul 02.00

WIB.

Proses Transformasi nilai yang terjadi di Komunitas Kenduri Cinta adalah

dari media yang mencakup orang-orang (aktor) yang berperan memberikan

materi dan alat-alat, memberikan nilai-nilai kepada audiens, dan audiens

menerima nilai dan melalukan definisi situasi, kemudian ada hasil dari

transmisi nilai itu, jadi dua arah dan tidak ada unsur intervensi kepada audiens

untuk menerima nilai yang disosialisasikan. Penghargaan terhadap pluralitas

dengan media panggung dan aktor sebagai sarana tranmisi nilai, dengan

menggunakan konsep setting panggung, setting aktor dan setting audiens.

Nilai-nilai yang disosialisasikan pads komunitas Kenduri Cinta semuanya

tidak ada yang baru, semuanya adalah yang sudah pernah diomong-

omongkan di mimbar akademisi atau dipidato-pidato kebudayaan, politik,

ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya, yaitu bagaimana semua manusia

Page 67: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

57

dengan golongan, agama, maupun setingnya yang berbeda itu mampu

menemukan titik temu yang baik untuk kemanusiaan, kesejahteraan, dan

cinta. Yaitu nilai-nilai; data kasih, kemanusiaan, kemuliaan, kepemimpinan,

kejujuran, demokrasi, egaliter, anisme, pluralisme, toleransi, nurani, dan lain-

lain.

Page 68: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kenduri Cinta adalah sanggar seni kebudayaan rakyat yang biasa diadakan

setiap sebulan sekali di Taman Marzuki. Kenduri Cinta berdiri dan di prakarsai

oleh seorang Budayawan, EMHA Ainun Nadjib pada 12 Februari Tahun 2000,

yang merupakan terobosan militan seorang budayawan dan seniman revolusioner

dalam mengibarkan panji “Politik yang cerdas”, sebagai panglima di kancah

pertarungan idiologi dan politik kebudayaan ketika itu.

Langkah EMHA Ainun Nadjib dalam bidang Seni Gamelan yang

dinamakan dengan ”Kyai Kanjeng” merupakan gebrakan tersendiri dimana pesan-

pesan dakwah dan kritik sosial dalam essai, puisi-puisi, serta syair-syair nyanyian

yang disampaikannya. Dialog interaktif dua arah (ada penceramah atau aktor dan

audiens) dan disertai dengan pementasan kesenian (nyanyian, pembacaan puisi,

pembacaan cerita, dan lain sebagainya).

Dari hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Model dan Media yang di Gunakan Kenduri Cinta dalam kritik sosial;

1. Model-model komunikasi politik yang digunakan oleh komunitas Kenduri

Cinta yaitu komunikasi verbal non verbal yakni dialog interaktif dengan saling

menghargai setiap pandangan yang berbeda dan meluruskan pandangan

pandangan yang keliru pada masarakat umum, dengan menggunakan

kebudayaan sebagai cara penyampaiannya semisal, pentas kesenian,

pembacaan puisi, salawatan, essai, wayang dan lain sebagai nya.

2. Media-media komunikasi politik yang digunakan sebagai alat ekspresi kritik

sosial di komunitas Kenduri Cinta, yaitu komunitas Kenduri Cinta itu sendiri

adalah media komunikasi yaitu sebagai ruang publik bagi masyarakat dalam

menyampaikan komunikasi politiknya untuk melakukan kritik sosial. Selain

Page 69: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

59

itu ada “Kiai Kanjeng” yang merupakan media politik bagi Emha Ainun

Nadjib dalam mengekspresikan perasaan dalam hati yang dikeluarkan melalui

syair-syair dan nyanyian dengan bantuan Kiai Kanjeng.

B. Saran Saran

Dari Komunitas Kenduri Cinta, penelitian ini diharapkan dapat

memperbaiki proses transformasi makna untuk menjaga militansi (semangat atau

ruh) pembaca dan masyarakat secara umum dalam melakukan proses nilai. Bagi

pembaca, penelitian ini dapat memberikan masukan bagaimana sebenarnya proses

definisi situasi yang harus dihadapi dan pengelolaan kesan yang harus dilakukan

ketika terjadi transfer nilai, diharapkan pembaca juga tahu bahwa media pangung

juga efektif untuk terjadinya proses transmisi nilai, bahwa nilai-nilai yang

didapatkan di Komunitas Kenduri Cinta dapat bermanfaat bagi kelangsungan

interaksi di masyarakat yang lebih luas. Jadi acara seperti Komunitas Kenduri

Cinta ini harus bisa menjadi ikon untuk munculnya komunitas-komunitas

bermartabat lain, agar bisa terjadi perubahan di Indonesia. Terutama dalam

penerapan nilai-nilai Pancasila secara baik dan benar.

Page 70: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

60

DAFTAR PUSTAKA

Ahkmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pres dan Politik Indonesia , 1997, UII Press.

Yogyakarta

Abc Human Communication: Konteks-kontenks Komunikasi

Bambang Ruditio Pranata Sosial, Dosen Antropologi fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universita Andalas, Padang; Dosen Sekolah Bisnis Menejemen

Institut teknologi bandung.

Deddy Mulyana dan Jalaludin Rahkmat,Komunikasi Antar Budaya,(Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006

Douglas Kellner, Cultural Studies, Multiculturalism, and Media Culture

C. Budi Hardiman, Ruang Publik; Melacak Partisipasi Demokratis” dari polis

sampai Cyberspace, Yogyakarta: Kanisius 2010, cet. 1

Griffin, Emory A. First Look at Communication Theory, 5th edition, new York:

McGraw-hill, 2003

Gun-gun Heryanto,Komunikasi Politik di Era Industri Citra. (Jakarta:Lasswel,

2010

Gabriel A. Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, (Jakarta: Rajawali Press).

1998.

Jalaludin Rachmat, Metode Penenelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2005

Juergen Habermas, Sara Lennox, Pfrang Lennox, Public sphare: An Encyclopedia

Articke,1966.

Lincoln Y. Vona S, dan Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, (Baverly Hills: Sage

Publication, 1995

Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosda

Karya, 1993), cet. Ke-10

Page 71: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

61

Lincoln Y. Vona S, dan Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, (Baverly Hills: Sage

Publication, 1995

Masri Singarimbun dan Soffian Efendi, Metodologi Penenlitian Surve

Michael Rush dan Phillip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta: Rajawali

Press). 1998.

Mary Hawkesworth and Maurice Kogan, Encyclopedia of Government and

Politics, London: Routledge, 1992.

Morrisan & Andy Corry Wardhany, Teory Komunikasi: Komunikasi, Pesan

Percakapan dan Hubungan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), cet.1

Moh. Mahfud MD, Perspektif Politik dan Hukum tentang Kebebasan Akademik

dan Kritik Sosial

Peter Dahlegren, the Internet, Public sphere and Political Communication:

Dispersion and deliberation, Routledge, 2005 Taylor & Francis Inc.

Pratogi. R. Saputra, 2012. “Spiritual Journey” – Pemikiran dan Perenungan Emha

Ainun Nadjib, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: 2007), Cet. Ke2

Rustam Hakim & Hardi Utomo, Komponen perancangan Arsitektur Lansekap

(Jakarta: 2003

Richard west & Lynn H. Turner, Pengantar Teory Komunikasi: Analisi dan

Aplikasi diterjemahkan oleh Maria Natalia Damayantu Maer, (Penerbit

Salemba Humanika, Jakarta: 2008), edisi ke-3

Susetiawan, :Harmoni Stabilitas Politik, dan kritik Sosial”, (Yogyakarta 1997, UII

Press

Sindung Tjahyadi, Teory kritis Jurgen Hebermas: Asumsi-Asumsi dasar Menuju

Metodologi Kritik Sosial

Totok Djuroto, Managemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008

Page 72: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

62

Year Panji, Komunikasi dan Konstruksi masyarakat Konsumen (Suatu perspektif

Cultural Studies), Iij, Farid Hamid & hery Budianto, Ilmu Komunikasi :

Sekarang dan tangtangan Masa Depan, (Jakarta: Kencana), ed.1, cet.1.

Website :

Dari www.youtube.kenduricintaPadangbulan.com

Dari www.ipungsweettenan.Youtube.com

Dari www.kamusbesarbahasa/kebudayaan//.com

Dari www.kamusbesar.com/37738/kritik/social pada oktober 2012 pukul 21.52

Dari www.//en.wikepedia.org/wiki.public-sphere pada tanggal 8 Oktober 2013

Jam 12.00 WIB.

Sumber :

Arsip file Komunitas Kenduri Cinta Tahun 2011

Arsip buku-buku jamaah maiah Komunitas Kenduri Cinta Tahun 1990-2013

Esai & File Doc Komunitas Kenduri cinta Tahun 1998-2013

Page 73: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

.\.-..

KEMENTERIAN AGAMAIINT\TERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF IIIDAYATULLAII JAKARTAFAKULTAS ILMU DAKWAHDAN ILMU KOMUNII'ASI

Telepon/Fsx : (O2l) 7432728 I 1.4703580

Jl. Ir. H. Juaoda No. 95 I 54 12 Irdonesia

[n.01/Fs/PP.00.9/

Kepada Yth. :

1. Dr. Hj. Roudhonah, MA2. Fita Fathurokhmah, M.Si

3. Ade Masturi, MA4. Rubiyanah, MA5. Ade Rina Farida, M.Si

Tembusanl Dekan2. Kasubbag. UmumFakuitas llmlu Dakwah dan !lmu Komunikasi

Ajkd/MI

E{.il:

Jakarta, Juli 2015

Ketua/PengujiSekretarisPenguiiPengujiPembirnbing

NomorLampiranHal

: 1(satu) Berkas: Ujian SkriPsi

diJakarta

Assatamu'alaikum Wr.Wb.

Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi. UIN Syarif -HidayatuUah

Jakarta menunjuk Bapak/lbu t"tlg'i i'rn p;'guii Skripsi mahasiswa/i di Fakultas iltnu

Dakwah dan llmu Komunikasi,

: Firman Aulia: Padang, 18 November 198$:208051000039: komunifasi aan Penyiaran lslam (KPl) - -. -

, iiriiirto"i"r rtr"lalui kebudayaan Kenduri Cinta'

NamaTempat Tanggal lahirNIMJurusanJudul SkriPsi

Ujian tersebut akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 7 Juli 2015-..--w;kt; ""- : Pk' 1o'oos'd 11'oowB .--.' Puang Munaqasah (Lantai 78)I empJr'Untuk

menunjang kelancaran ujian dimaksud' bersama ini kami kirimkan naskah

stripsiy'ang a[an ciiuil[an, guna aipelajari/diteliti sebagaimana mestinya'

Demikian penunjukan ini di sampaikan' Atas perhatian Bapaulbu' kami ucapkan

terima kasih

Wassalam,

an. Dekan,

Page 74: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

@]lr ran I

luHII

KEMENTERIANAGAMAI]NNTERSMAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATT]LLAE JAKARTAF',AKULTAS ILMU DAK\ryAEDAN rLMU KgHffilJ,

r2at747o35so

l2Indone6ia

x: (021: dda"

DekanFakultasllmu.DakwahdanllmuKcmunikasiUlNsyarifHidayatullahJakarta,dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Firma Aulia

NIM :208051000039

Jurusan / Konsentrasi : Komrurikasi dan Penyiaran Islarr (KPfl

adalah mahasisrv/i yang telah memenuhi semua pefsyaratan administrasi unhrk mengikuti ujial

skipsi dan yang bersangkutan dapat mengajulian permohonan bebas SPP' Surat Keterangan

Bebas SPP ini hanya berlaku pada Semester Gen ap 201412015 '

i o"*ikiun suat keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Jakartq Y-'Juli2015

a.n. DekanWakil DekanII'

MANIP. 19580910 32 001

Tembusan :

O"tu, f*"fot llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta'

Nomor : Un.(l 1/F5 /I(M'01.3/

Page 75: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

LAMPIRAN

Diskusi Kebudayaan KKC (komunitas Kenduri Cinta) doc 11 ferbruari 2013

Page 76: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

Emha Ainun Nadjib Mengisi acara Kenduri Cinta tentang Decoding Indonesia Raya doc 11 februari 2013

Page 77: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

Diskusi-Diskusi yang sedang berlangusng di Kenduri Cinta foto doc (Agus Seriawan)

Page 78: MODEL KOMUNIKASI POLITIK DALAM PENYAMPAIAN KRITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33650/1/FIRMAN... · rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Akhir kata semoga

Doc Penampilan Beben Jazz dalam seni musik Jazz dalam Decoding Indonesia raya serta pembacaan essai dan puisi, dari para Jamaah Maiah.11

feb 2013.