Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODEL PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAERAH
PERBATASAN INDONESIA(PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
Oleh:
Randi, S.Sos.,M.Sos
Universitas Sriwijaya
1
2
3
4
5
MDDs to SDGs FOR QUALITY EDUCATION
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
FINDING
PENUTUP
Outline:
3
Randi, S.Sos.,M.Sos
Pemuda Pelopor 2018 Kabupaten
Muara Enim
Pemuda Kreatif dan Berprestasi
DISPORA Muara Enim
Dosen Sosiologi
Universitas Sriwijaya
081277866606/
IG: randiibo.salim
Fb. Randi Salim
Jalan Stsiun RT 06 RW 03
Kelurahan Gelumbang
Kecamatan Gelumbang
From MDGs to SDGs: from 8 to 17 goals
LATAR BELAKANG
5
UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2)
Isu sosial
Observasi
Sauri (2019)
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
Pertama, kualitas pendidikan, kulitas pendidikan sering kali
dikaitkan dengan proses pembalajaran yang masih konvensional
Kedua, pemerataan pendidikan, fasilitas pendidikan yang kurang
memadai baik sarana prasarana, ruang kelas yang terbatas
Ketiga, efisiensi pendidikan, keterbatasan dalam anggaran yang
dimiliki oleh pemerintah dan mutu SDM yang masih menjadi
masalah Keempat, relevansi pendidikan, kemitraan dengan Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang belum optimal
liputan6.com Sekolah Dasar Negeri 04 Merakai Panjang, Kecamatan Puring
Kencana wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyatakan bahwa di tahun
2019 sekolah ini tidak mendapatkan murid dikarenakan sekolah di Negara
tetangga dan tahun Tribunnews.com tahun 2020 mengabarkan 12 siswa yang
berhenti sekolah dikarenakan fasilitas pendidikan yang tidak memadai
Observasi bahwa masih ada anak-anak yang sekolah di Malaysia
Warga Gun, Gunjemak, Guntembawang, mereka meteap disana
libur pulang ke kampung halaman
Rumusan MasalahTujuan
Bagaimana model pembangunan pendidikan daerah
perbatasan Indonesia dalam perspektif Sosiologi Pendidikan Sebagai bahan rujukan kebijakan terhadap instansi yang
terkait dan literasi pendidikan daerah perbatasan
1 2 3
4 5 6
KAJIAN LITERATUR
Syarif (2013)
model pendekatan pengembangan kelembagaan
sebenarnya sudah lama dan banyak dibicarakan
oleh para peneliti bidang ilmu, terutama dari
sudut pandang antropologi, sosiologi dan politik.
Pendekatan analisis kelembagaan juga dipakai
dalam ilmu tentang tingkah laku organisasi
Afkari (2010)
pemerataan dan perluasan akses pendidikan
kesetaraan dilakukan berbagai strategi, antara
lain: 1. Sosialisasi pendidikan,
2. Pemberdayaan pondok pesantren,
3. Penajaman pelayanan khusus pendidikan
Rupita (2019)
Sarana dan prasarana pendidikan masih
sangat minim, mengkonfirmasi kembali
data yang sesuai dengan kondisi
pendidikan di perbatasan untuk menyusun
model pembangunan pendidikan yang
tepat di wilayah perbatasan tersebut
Agung (2012)
fenomena memperkuat sinyalemen, bahwa
persoalan Wawasan Kebangsaan di daerah
perbatasan cukup memprihatinkan
Sauri, 2019
Permasalahan pendidikan bisa datang
darimana saja, tidak hanya penyelenggara,
peserta dan sarana prasarana sering kali
menjadi salah satu faktor penghambat
perkembangan dan kemajuan dunia
pendidikan, dewasa ini pendidikan dihadapkan
dengan permasalahan mandasar
Rahmat, 2012
Pendidikan sebagai investasi jangka
panjang dan sebagai investasi sumber
daya manusia yang perlu dilakukan .
Proses pendidikan pada pendidikan
dasar setidak nya bertumpu pada
empat pilar yaitu learning to know,
learning to do, learning to be dan
learning live together
Isu dan Model Pembangunan Pendidikan Perbatasan
ISU
news.okezone.com Indonesia berada
peringkat 5 di Asia Tenggara di bawah
Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia
dan Thailand, sedang peringkat dunia
Indonesia berada di posisi 108 dengan skor
0,603.Secara umum kualitas pendidikan di
tanah air berada di bawah Palestina, Samoa
dan Mongolia. Hanya sebanyak 44%
penduduk menuntaskan pendidikan
menengah. Sementara 11% murid gagal
menuntaskan pendidikan alias keluar dari
sekolah.
Model push factor dan pull factorpush factor
Masyarakat. Masyarakat dalam hal ini adalah dalam artian luas, yaitu semua elemen yang
ada dalam lingkungan masyarakat yang memberikan dorongan kepada anak-anak untuk
dapat menempuh pendidikan. Baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pemerintah. Pemerintah sangat berperan dalam partisipasi pendidikan di daerah
perbatasan di Indonesia. Seperti saat ini pemerintah memberikan akses
pendidikan 12 tahun kepada masyarakat, dan melakukan afirmasi di bidang
pendidikan.
Keluarga. Keluarga dalam hal ini sangat berperan dalam
meningkatknya partisipasi pendidikan. Sebab keluarga adalah tempat
sosialisasi anak, sehingga anak-anak akan mudah diarahkan oleh
keluarga. masyarakat untuk menempuh pendidikan.
Swasta. Pihak swasta memberikan kesempatan anak-anak untuk mengikuti
pendidikan dengan memberikan beasiswa dan lain sebagainya.
Model push factor dan pull factorpull factor
daya tarik kualitas pendidikan
kualitas SDM guru
sarana prasarana yang memadai
kurikulum
Model Lembaga
Model kelembagaan juga bisa digunakan dalam pendidikan di daerah
perbatasan. Mengingat instansi pusat memiliki andil besar dalam
pembangunan untuk wilayah perbatasan. Eade dalam Tony
mengungkapkan bahwa isu pokok adalah kapasitas kelembagaan (Syarif,
2013)
1
2
3
4
5
Penguatan kapasitas untuk dapat lebih efektif dalam mengimplementasikan proyek pembangunan dan
menjadi kelembagaan sebagai instrumen utama dalam mencapai tujuan;
Penguatan kapasitas kelembagaan dengan menjadi katalis dialog dengan organisasi untuk berpartisipasi
dalam mencapai tujuan pembangunan dan menekankan demokrasi organisasi pemerintah dan dalam
organisasi yang berbasis masyarakat madani;
Penguatan kapasitas kelembagaan, yaitu dnegan melakukan evaluasi terhadap cara untuk mencapai
tujuan;
Penguatan kapasitas kelembagaan memiliki tujuan akhir yang jelas dan analisis yang jelas, yaitu dengan
fokus dan sesuai dengan misi organisasi yang seimbang
Penguatan kapasitas kelembagaan memiliki tujuan akhir yang jelas dan analisis yang jelas, yaitu dengan
fokus dan sesuai dengan misi organisasi yang seimbang
Model ”Link and
Match”
Link adalah model pengembangan pendidikan dengan
menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan, dengan
menyesuaikan kebutuhan maka akan cocok (match) secara jumlah,
jenis, kualifikasi dan waktu (Afkari, 2010). Menurut model ini
pendidikan sebagai penyedia sumber daya manusia harusnya
menyediakan SDM yang sesuai kebutuhan pasar
Link and
Match Model ini cocok digunakan ketika sekolah dan pengguna
bekerjasama untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang
sesuai keinginan user. Link dan match strategi pokok
meningkatkan kualitas sesuai kebutuhan, persamaan persepsi
dan rencana tindakan. Link dan match menurut Disas (2018)
dapat digunakan sebagai kebijakan pendidikan kejuruan. Link dan
match sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh
pendidikan di perbatasan Indonesia.
Terima Kasih