10
 1 MODEL PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI WARGA BINAAN DI RUTAN KELAS I KEBON WARU BANDUNG A. Latar Belakang Masalah Manusia menurut Islam, dilahirkan dengan membawa fitrah yaitu berbagai kemampuan potensial bawaan dan kecenderungan sebagai muslim / sikap patuh yang berserah diri kepada Allah SWT. Namun, dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak  jarang dihadapkan dengan berbagai godaan s yaitan yang membawa manusia kepada kemaksiatan dan kejahatan. Perbuatan-perbuatan inilah yang seringkali menjerumuskan para pelakunya ke meja hijau dan akhirnya ke penjara sebagai narapidana. Namun tidak semua narapidana adalah orang-orang yang jahat atau yang sengaja berbuat kejahatan. Mungkin di antara mereka merupakan orang-orang yang sedang tersesat jalan atau sedang rapuh batinnya, bahkan tidak jarang mereka merupakan korban situasi atau kondisi sistem hukum yang berlaku. Serta banyak kita  jumpai di antara para narapidana menjadi insyaf dan kembali menjadi insan yang fitri di lembaga pemasyarakatan. Bisa jadi, mereka yang insyaf adalah atas kesadaran sendiri atau atas bimbingan, pembinaan dan arahan orang lain, sebagaimana yang dilakukan oleh para Penyuluh Agama Islam di Rutan Kelas I Kebonwaru Bandung terhadap para narapidana. Pembinaan narapidana mempunyai arti memperlakukan seseorang yang berstatus narapidana untuk dibangun agar bangkit menjadi seseorang yang baik dan berbudi pekerti yang luhur, dan agamalah yang menjadi sumber abadi bagi upaya rehabilitasi mental spiritual para narapidana, karena pada saat-saat tertekan atau menghadapi jalan yang buntu yang tidak tertanggulangi lagi dengan pengalaman yang

Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan

Embed Size (px)

Citation preview

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 1/10

 

1

MODEL PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI WARGA BINAAN

DI RUTAN KELAS I KEBON WARU BANDUNG

A.  Latar Belakang Masalah

Manusia menurut Islam, dilahirkan dengan membawa fitrah yaitu berbagai

kemampuan potensial bawaan dan kecenderungan sebagai muslim / sikap patuh yang

berserah diri kepada Allah SWT. Namun, dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak 

 jarang dihadapkan dengan berbagai godaan syaitan yang membawa manusia kepada

kemaksiatan dan kejahatan. Perbuatan-perbuatan inilah yang seringkali

menjerumuskan para pelakunya ke meja hijau dan akhirnya ke penjara sebagai

narapidana. Namun tidak semua narapidana adalah orang-orang yang jahat atau yang

sengaja berbuat kejahatan. Mungkin di antara mereka merupakan orang-orang yang

sedang tersesat jalan atau sedang rapuh batinnya, bahkan tidak jarang mereka

merupakan korban situasi atau kondisi sistem hukum yang berlaku. Serta banyak kita

 jumpai di antara para narapidana menjadi insyaf dan kembali menjadi insan yang fitri

di lembaga pemasyarakatan. Bisa jadi, mereka yang insyaf adalah atas kesadaran

sendiri atau atas bimbingan, pembinaan dan arahan orang lain, sebagaimana yang

dilakukan oleh para Penyuluh Agama Islam di Rutan Kelas I Kebonwaru Bandung

terhadap para narapidana.

Pembinaan narapidana mempunyai arti memperlakukan seseorang yang

berstatus narapidana untuk dibangun agar bangkit menjadi seseorang yang baik dan

berbudi pekerti yang luhur, dan agamalah yang menjadi sumber abadi bagi upaya

rehabilitasi mental spiritual para narapidana, karena pada saat-saat tertekan atau

menghadapi jalan yang buntu yang tidak tertanggulangi lagi dengan pengalaman yang

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 2/10

 

2

dimiliki, orang justru akan lebih dekat dan pasrah pada kekuatan yang lebih besar.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji lebih mendalam tentang pelaksanaan

pembinaan agama Islam bagi narapidana di Rutan kelas I Kebonwaru Bandung, apa

sajakah subyek, obyek, materi serta bagaimana metode dan sarananya. Di samping itu

apa sajakah faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan pembinaan

agama Islam tersebut.

Sebagaimana kita pahami bersama pembinaan Agama Islam memiliki arti

penting dalam kehidupan masyarakat Islam sebagai salah satu bentuk upaya

pendidikan ataupun upaya perubahan sikap Masyarakat secara Umum maupun pribadi

secara khususnya. Proses pembinaan pada hakekatnya adalah proses penyampaian

nilai atau ajaran dari subyek Penyampai nilai atau Pembina kepada obyek atau binaan,

dimana tujuan nilai atau ajaran tersebut dapat merubah atau mempengaruhi sikap

obyek yang dibina. Dalam Kehidupan masyarakat Islam yang normal, Proses

pembinaan Agama Islam ataupun Proses transformasi nilai ajaran Islam ini

merupakan salah satu penunjang adanya proses penyampaian nilai baik satu arah

maupun timbal balik antara subyek penyampai nilai ajaran maupun obyek penerima

nilai ajaran islam tersebut, Hal tersebut dimaksudkan dengan harapan terjadinya

perubahan sebagai wujud pengaplikasian atau pengamalan nyata dari tata nilai

tersebut.

Proses Pembinaan Agama Islam dalam situasi komunal tertentu, tentu saja

memerlukan penanganan proses pembinaan tertentu pula yang didasarkan pada

situasional serta kondisional komunal tersebut, sebagai salah satu ikhtiar agar

tercapainya efektifitas dan efisiensi pembinaan tersebut. Sebagai contoh Model

Pembinaan Agama Islam secara Formal tentu akan berbeda dengan Model Pembinaan

Agama Islam yang Non – 

Formal, apalagi perbedaan situasi dan kondisi psikologis

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 3/10

 

3

maupun sosial subyek maupun obyek pembinaan antara kondisi normal tentu berbeda

dengan situasai ataupun kondisi tertentu, misal Model pembinaan Agama Islam bagi

warga Binaan yang berada pada rumah tahanan ataupun pada lembaga

pemasyarakatan yang secara kondisional maupun situasional Psikologis Sosialnya

berada pada posisi tertentu akan berbeda model, strategi maupun dampak dari proses

pembinaan tersebut.

Sistem lembaga pemasyarakatan Rutan adalah sistem pembinaan para tuna

warga atau narapidana. Dalam sistem kepenjaraan tujuan narapidana ditahan adalah

pembalasan atas kejahatan yang dilakukan, maka sekarang dalam sistem

pemasyarakatan tujuan narapidana ditahan adalah dibina menjadi lebih baik dan

setelah selesai menjalani pidananya supaya tidak melanggar hukum lagi. Narapidana

adalah anggota masyarakat yang untuk sementara waktu diasingkan berdasarkan

putusan hakim, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat. Di dalam penjara

narapidana mengalami beberapa penderitaan yang hampir sama sekali tidak pernah

dialami sebelum menjadi narapidana, sehingga kondisi psikologisnya akan terganggu

dan mengakibatkan pada gangguan kejiwaan (neurosa) dan penyakit kejiwaan

(psychose).

Oleh karena itu dalam usaha merehabilitasi narapidana diberikan pembinaan

mental agama dan diharapkan setelah pembinaan narapidana ini akan menjadikan

agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku, sikap dan gerak-geriknya

dalam hidup, selain itu juga diberikan pendidikan umum dan keterampilan yang

tujuannya kelak setelah keluar dari penjara tidak melanggar hukum lagi dan mampu

untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal ini di lakukan oleh Rutan Kelas I

Kebonwaru Bandung di mana memberikan pembinaan mental agama dan pendidikan

umum dalam merehabilitasi untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat.

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 4/10

 

4

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan tersebut, maka penulis merasa

tertarik untuk melakukan penelitian di Rutan tersebut. Terutama untuk dapat melihat

bagaimana model dan peran pembinaan agama islam di rutan tersebut. Adapun judul

penelitian ini adalah Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan di Rutan

Kelas I Bandung berdasarkan rumusan diatas, maka identifikasi masalahnya adalah :

a. 

Kapan mulai berdirinya kegiatan Pembinaan Agama Islam para Rutan Kelas I

Bandung ?

b.  Materi apa saja yang disampaikan pada Pembinaan Agama Islam di Rutan Kelas I

Kebon waru Bandung ?

c.  Bagaimana Sistem manajemen Pembinaan Agama Islam yang dilakukan di Rutan

Kelas I Kebon waru Bandung ?

d.  Bagaimana Efektifitas kegiatan Pembinaan Agama Islam yang dilakukan di Rutan

Kelas I Kebon waru Bandung ?

C.  Tujuan dan Kegiatan Penelitian

1.  Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang telah diungkapkan

pada perumusan masalah di atas, yaitu:

a.  Untuk mengetahui Kegiatan Pembinaan Agama Islam di Rutan Kelas I Kebon

waru Bandung

b.  Untuk Mengetahui Materi apa saja yang disampaikan pada Pembinaan Agama

Islam di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 5/10

 

5

c.  Untuk Mengetahui bagaimana Sistem manajemen Pembinaan Agama Islam

yang dilakukan di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung

d.  Untuk Mengetahui sejauh mana Efektifitas kegiatan Pembinaan Agama Islam

yang dilakukan di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung

2.  Kegunaan Penelitian

a.  Kegunaan Teoritis

1)  Mendapatkan data yang sesuai dengan realitas, mengenai Pembinaan

Agama Islam yang dilakukan di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung

2)  Untuk dapat menambah pengetahuan, yaitu untuk menerapkan teori-teori

yang telah didapat pada perkuliahan.

b.  Kegunaan Praktis

1)  Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas

Dakwah, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Sekolah Tinggi

Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung. 

2)  Merupakan sumber rujukan bagi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

(KPI), khususnya bagi yang akan meneliti lebih lanjut mengenai

Pembinaan Agama Islam yang dilakukan di Rumah Tahanan pada

umumnya.

3)  Memberikan masukkan bagi obyek penelitian, yaitu Rutan Kelas I Kebon

waru Bandung

4)  Dapat memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan

pengetahuan mengenai kegiatan Pembinaan agama Islam dalam ruang

lingkup institusi Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan. Dan

semoga penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai sumber data untuk 

penelitian selanjutnya.

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 6/10

 

6

D.  Kerangka Pemikiran

Rumah Tahanan Negara (disingkat Rutan) adalah tempat tersangka atau

terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang

pengadilan di Indonesia. Rumah Tahanan Negara merupakan unit pelaksana teknis di

bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen

Kehakiman). Rutan didirikan pada setiap ibukota kabupaten atau kota, dan apabila

perlu dapat dibentuk pula Cabang Rutan. Di dalam rutan, ditempatkan tahanan yang

masih dalam proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di Pengadilan Negeri, 

Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung1.

Model merupakan....? Oleh sebab itu..?, Dengan demikian....?

Pendapat ahli tentang pembinaan..?

Konsep Pembinaan ..?

Uraian konsep..?

Kesimpulan..?

E.  Langkah – Langkah Penelitian

a.  Lokasi Penelitian

1http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Tahanan_Negara

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 7/10

 

7

Penelitian dilaksanakan di Rumah Tahanan Kelas I Kebon waru Bandung.

Penelitian dilakukan di tempat tersebut karena tersedianya data  –  data yang akan

dijadikan sebagi objek penelitian dan memungkinkan untuk diteliti.

b.  Metode Penelitian 

Penelitian menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan

untuk pengukuran cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penulis memilih metode

tersebut dengan alasan bahwa metode ini dapat menggambarkan masalah terhadap

tujuan penelitian, sekaligus menemukan faktanya.

c.  Jenis data

Data yang akan di identifikasi dalam penelitian ini adalah :

a.  Data tentang upaya Pembinaan yang dilakukan Rutan Kelas I Kebon waru

bandung, dalam mengupayakan pembinaan Agama islam bagi Warga Binaan.

b.  Data tentang proses pelaksanaan Pembinaan seperti apa yang dilakukan Rutan

Kelas I Kebon waru Bandung.

c.  Data tentang hasil pembinaan, apa saja yang telah dicapai oleh Warga Binaan dan

 juga Rutan Kelas I Kebon waru Bandung.

d.  Sumber Data

Untuk mendapatkan data dan mengetahui model pembinaan Agama Islam bagi

warga Binaan, didapatkan dari kepala pelaksana pembinaan Agama Islam yaitu

Pesantren Daarut Taubah di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung. Data tersebut

dijadkan data primer penelitian ini. Sedangkan data sekunder akan didapatkan dari

studi kepustakaan dan wawancara dengan pihak  – pihak yang berkaitan dengan objek 

penelitian.

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 8/10

 

8

e.  Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang dianggap

relevan untuk terlaksananya penelitian ini. Data penelitian ini dikumpulkan melalui

cara – cara sebagai berikut :

i.  Observasi

Observasi diartikan sebagai suatu cara untuk mengadakan penelitian dengan

 jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Teknik ini dilakukan

terhadap objektif Institusi

ii.  Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik penelitian secara tatap muka dan tanya

 jawab langsung untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Wawancara ini dilakukan kepada sumber primer dan sekunder yang telah

disebutkan diatas. Wawancara dilakukan untuk mengetahui Model Pembinaan Agama

Islam bagi warga binaan di Rutan Kelas I Kebon waru Bandung.

f.  Analisa Data

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Analisis data merupakan

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema, maka dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan menggunakan data kualitatif.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang akan tersedia

dari berbagai sumber, yaitu observasi dan wawancara. Setelah dibaca, dipelajari, dan

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 9/10

 

9

ditelaah, maka langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam satuan  –  satuan itu

kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Tahapan akhir dari analisi data

ini adalah mengadkan pemeriksaan keabsahan data serta mengambil kesimpulan.

Analisis data dilakukan dengan lima cara, yaitu :

1.  Klasifikasi dan kategorisasi data.

2.  Reduksi data, yaitu pengetikan ulang dari semua data dan uraian yang

terarah sistematik 

3. 

Display data, yaitu paparan data disertai analsis awal.

4.  Mencari hubungan data dengan teori - teori dalam studi kepustakaan.

5.  Kesimpulan dan verifikasi data. Data yang sudah dikumpulkan kemudian

diajdikan sebuah laporan tertulis.

5/16/2018 Model Pembinaan Agama Islam Bagi Warga Binaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembinaan-agama-islam-bagi-warga-binaan 10/10

 

10

Daftar Pustaka

Siti Nuraini, Strategi Komunikasi Antar Budaya, Bandung, UIN Sunan Gunung Djati, 2010