28
PRESENTING AND EXPLANING Tugas Kelompok Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Prodi Pendidikan Matematika OLEH : KELOMPOK V SAFRIADI (20700111094) SARLINA (20700111096) TAUFIK SUDIRMAN (20700111111) WINARNI (20700111114)

Model pengajaran presentasi dan explaining

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model pengajaran presentasi dan explaining

PRESENTING AND EXPLANING

Tugas Kelompok

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Prodi Pendidikan Matematika

OLEH :

KELOMPOK V

SAFRIADI (20700111094)

SARLINA (20700111096)

TAUFIK SUDIRMAN (20700111111)

WINARNI (20700111114)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2014

Page 2: Model pengajaran presentasi dan explaining

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang

telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan ,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai waktunya, dengan

judul ”Presenting and explaning”

Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam Rasul yang terahir yang telah

membawa umat Islam dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh

barakah ini.

Taklupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dalam penulisan makalah ini , begitu juga kami mohon maaf

apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga

saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.

Makassar, Mei 2014

Penulis

Page 3: Model pengajaran presentasi dan explaining

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTRA ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

C. Tujuan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Model Pengajaran Presentasi.................................... 3

B. Dukungan Teoritis dan Empiris....................................................... 6

C. Perencanaan dan Pelaksanaan.......................................................... 8

D. Mengelola Lingkungan Belajar ................................................ ...... 11

E. Assemen dan Penilaian........................................................ ……… 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 13

B. Saran................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. iv

Page 4: Model pengajaran presentasi dan explaining

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai

seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan

untuk menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas

yang lebih tinggi di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah

(Dankin & Biddle, 1947; Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).

Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu

banyak waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha

telah dilakukan untuk menciptakan model yang bertujuan untuk

mengurangi jumlah bicara guru dan membuat pengajaran lebih berpusat

pada siswa. Sekalipun demikian, penyajian informasi tetaplah menjadi

model pengajaran yang paling popular dan jumlah waktu yang

dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke waktu (Cuban,

1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).

Popularitas dari menyajikan dan menjelaskan tidaklah mengejutkan

karena tujuan pendidikan paling banyak dianut masa kini adalah tujuan

yang terkait dengan pemrolehan dan retensi informasi. Struktur kurikulum

di sekolah disusun sebagai sains, matematka, bahasa inggris, dan ilmu-

ilmu social. Akibatnya, standard kurikulum, buku teks, dan tes juga

disusun dengan cara yang sama. Guru yang berpengalaman tahu bahwa

paparan adalah cara yang efektif untuk membantu siswa memperoleh

sejumlah informasi yang dipercaya penting untuk mereka ketahui.

Makalah ini akan memperkenalkan model pengajaran presentasi

dan menjabarkan cara menggunakannya secara efektif. Kita tidak dapat

menilai waktu yang ideal yang harus dikhususkan guru untuk model ini,

kecuali model tersebut digambarkan sebagai pendekatan pengajaran

bermakna yang digunakan di semua pelajaran dan semua tingkta kelas.

Page 5: Model pengajaran presentasi dan explaining

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa konsep dasar dari model pengajaran presentasi?

2. Bagaimana Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran presentasi?

3. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan dari model pengajaran

presentasi?

4. Bagaiamana mengelola lingkungan belajar?

5. Bagaimana Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan konsep dasar dari model pengajaran presentasi.

2. Untuk menjelaskan Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran

presentasi.

3. Untuk menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan dari model

pengajaran presentasi.

4. Untuk menjelaskan bagaiamana mengelola lingkungan belajar.

5. Untuk menjelaskan Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi.

Page 6: Model pengajaran presentasi dan explaining

BAB IIPEMBAHASAN

A. Konsep dasar Pengajaran Presentasi

Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai

seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan untuk

menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas yang lebih tinggi

di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah (Dankin & Biddle, 1947;

Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).

Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu banyak

waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha telah dilakukan

untuk menciptakan model yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bicara guru

dan membuat pengajaran lebih berpusat pada siswa. Sekalipun demikian,

penyajian informasi tetaplah menjadi model pengajaran yang paling popular dan

jumlah waktu yang dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke

waktu (Cuban, 1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).

Model presentasi merupakan bagian dari model pembelajaran yang berpusat

pada guru, dimana mengharuskan guru untuk mempersiapkannya sebelum 

mempresentasikan informasi baru dan secara khusus  memperkuat dan

memperluas  pemikiran siswa selama dan setelah presentasi

Pendekatan ini banyak dipilih oleh guru karena cocok dengan 

pengetahuan sekarang tentang cara individu memperoleh, memproses dan

menyimpan informasi baru; dan berbagai komponen model ini telah dikaji dengan

seksama selama empat puluh tahun terakhir sehingga memberikan dasar

pengetahuan yang substansial, meskipun tidak selalu konsisten. Secara singkat

hasil belajar model presentasi  cukup jelas dan tidak rumit dalam membantu siswa

memperoleh, mengasimilasi, menyimpan informasi baru; memperluas struktur

konseptual dan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan informasi.

Model presentasi yang akan ditunjukkan di sini meruapakan adaptasi apa

yang kadang disebut model pengorganisasi awal. Model ini mensyaratkan guru

Page 7: Model pengajaran presentasi dan explaining

untuk memberikan siswanya pengorganisasi awal sebelum menyajikan informasi

baru dan membuat upaya khusus selama dan sesudah presentasi atau penjelasan

untuk memperkuat dan memperluas pemikiran siswa. Pendekatan ini dipilih

karena dua alasan: satu, pendekatan ini psikologi kognitif masa kini mengenai

cara individu memperoleh, memproses, dan menyimpan informasi baru. Dua,

berbagai komponen dari model tersebut telah dipelajari dengan cermat selama 40

tahun terakhir. Jadi, model tersebut mendapatkan dasar pengetahuan yang kuat.

Presentasi merupakan model yang berfokus pada guru yang terdiri atas empat fase

pokok:

1. Alurnya mulai dari usaha awal guru untuk mengklarisifikasi tujuan

pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar,

2. Penyajian pengorganisasian awal

3. Penyajian informasi baru

4. Interaksi yang bertujuan memeriksa pemahaman siswa akan informasi

baru dan memperluas dan menguatkan keterampilan berpikir mereka.

Ketika menggunakan pengajaran presentasi, guru berusaha menyususn

pembelajaran dengan ketat. Kecuali dalam fase terakhir, guru merupakan penyaji

aktif dan mengharapkan siswanya menjadi pendengar aktif. Penggunaan model

tersebut membutuhkan lingkungan pembelajran fisik yang kondusif untuk

Model Presentasi

Memperoleh dan mengasimilasi informasi

baru

Memperluas struktur Konseptual

Mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan berpikir

Page 8: Model pengajaran presentasi dan explaining

menyajikan dan mendengarkan, termasuk fasilitas teknologi multimedia yang

tepat untuk digunakan.

B. Dukungan teoritis dan Empiris

Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang

memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran presentasi. Hal

tersebut meliputi :

1) Konsep struktur pengetahuan

Sebagian besar, pengetahuan dunia disusun berdasarkan berbagai

bidang studi yang disebut disiplin. Sejarah merupakan contoh disiplin yang

menyusun pengetahuan menggunakan konsep waktu, biologi

mengorganisasi informasi dan gagasan mengenai makhluk hidup, dan

fisika mengenai dunia fisik. Pengelompokan mata pelajaran oleh

departemen akademis pada katalog perguruan tinggi adalah satu ilustrasi

mengenai banyaknya disiplin yang ada.

Disiplin-disiplin tersebut merupakan sumber daya yang digunakan

sebagian besar guru dan pengembang kurikulum dalam membuat

keputusan mengenai keputusan pengetahuan apa yang seharusnya

diajarkan kepada siswa. Lebih dari 50 tahun lalu, Ralph Tyler (1949)

menyatakan hal ini :

Dari sudut pandang kurikulum, disiplin seharusnya dipandang

sebagai sumber daya yang dapat digunakan bagi pendidikan siswa.

Jadi, kita ingin memahami sumber daya ini sebaik-baiknya.

Disiplin-disiplin ini bukanlah semata-mata kumpulan fakta

ensiklopedia yang harus dihafalkan, melainkan merupakan upaya

aktif untuk memahami sebagian dunia atau kehidupan.

2) Psikologi pembelajaran lisan yang bermakna

Menurut Ausubel, guru harus menciptakan dua kondisi:

Menyajikan materi pembelajaran dam bentuk yang secara potensial

bermakna, dengan gagasan dan prinsip utama dan penyatu, sesuai

Page 9: Model pengajaran presentasi dan explaining

dengan keilmuan modern, ditekankan dan bukan hanya didaftar

sebagai fakta.

Mencari cara memasukkan materi pembelajaran yang baru kepada

pengetahuan awal siswa dan menyiapkan pikiran siswa sehingga

mereka dapat menerima informasi baru.

3) Psikologi kognitif dan pemprosesan informasi

Gagasan ini membantu menjelaskan bagaimana seharusnya

informasi disajikan kepada siswa telah muncul dari bidang psikologi

kognitif yang berkembang dengan pesat, dan teori-teori pemprosesan

informasi kerangka acuannya penting bagi guru karena memberikan

langkah berpikir mengenai cara bagaimana pikiran bekerja serta cara

memperoleh, mengorganisasi dan mempresentasikan pengetahuan dalam

sistem memori.

Dukungan Empiris

Dasar pengetahuan mengenai menyajikan dan menjelaskan

informasi kepada pembelajaran telah dikembangakan oleh para peneliti

yang bekerja diberbagai bidang, khususnya psikologi kognitif dan

pemrosesan informasi. Penelitian lain dating dari kajian mengenai

pengajaran dan telah berfokus pada topik-topik seperti membuka

pelajaran, penggunaan pengetahuan awal dan pengorganisasi awal.

Pengetahuan awal telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh

pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar menggunakan

tentang pengaruh pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar

menggunakan informasi baru, dan belajar menulis. Secara umum,

penelitian ini menunjukkan pentingnya pengetahuan awal siswa bagi

pembelajaran informasi baru dan pemrosesan keterampilan baru.

Prosedur yang membantu siswa dalam menggunakan pengetahuan

awalnya adalah induksi atau membuka pelajaran. Membuka pelajaran

merupakan teknik yang digunakan guru pada awal presentasi untuk

menyiapkan siswa belajar dan membuat kaitan komunikatif antar

pengetahuan awal pembelajar dan informasi yang akan disajikan.

Page 10: Model pengajaran presentasi dan explaining

Guru juga membantu siswa mengaktifkan pengetahuan awal

dengan memberikan isyarat. Isyarat memberikan petunjuk mengenai apa

yang akan dialami siswa atau apa yang diharapkan untuk dipelajari siswa.

Kadang guru memberikan isyarat dengan dengan memberi tahu mereka

apa yang akar mereka lihat atau dengar. Di waktu lain, guru memberi

isyarat dengan menanyakan pertanyaan yang membangkitkan pengetahuan

awal siswa.

Penggunaan pengorganisasi awal

Menurut Ausubel, penggunaan pengorganisasi awal sebagai alat

untuk membantu membuat informasi menjadi bermakna bagi siswa. Bagi

Ausubel, pengorganisasi awal terdiri atas penyataan-pernyataan yang

dibuat guru tepat sebelum presentasi materi pelajaran sebenarnya.

Pengorganisasian awal membantu siswa menggunakan pengetahuan

awalnya seperti yang dilakukan oleh pembukaan pelajaran. Akan tetapi,

pengorganisasi awal berbeda karena lebih terikat dengan informasi

selanjutnya dan memberikan pegangan bagi pembelajaran berikutnya.

Guru menggunakan pengorganisasi awal untuk membantu

membuat informasi lebih bermakna bagi siswa dengan menghubungkan

pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi

1. Perencanaan Presentasi

Kecuali untuk orang-orang yang sangat pemalu, sangatlah mudah bagi

seseorang untuk tampil di hadapan sekelompok siswa dan berbicara selama

20-30 menit. Namun, demikian, berbicara bukanlah mengajar. Membuat

keputusan mengenai konten apa yang dimasukkan dalam presentasi dan cara

mengorganisasikan konten, sehingga logis dan bernmakna bagi siswa

membutuhkan persiapan yang lama di pihak guru. Terdapat empat tugas

perencanaan yang terpenting:

Memilih tujuan dan konsep untuk presentasi.

Mengenali pengetahuan awal siswa

Page 11: Model pengajaran presentasi dan explaining

Memilih pengorganisasian awal yang tepat

Merencanakan penggunaan waktu dan ruang.

a. Pemilihan Tujuan dan isi

Pemilihan tujuan dan konten dari guru membantu siswa

memperoleh pengethauan baru, seorang guru dapat memilih untuk

menggunakan presentasi karena alasan-alasan lain. Misalnya, presentasi

yang disampaikan dengan penuh semangat dan antusiasme dapat

menyulut minat siswa akan topik tersebut dan memotivasi mereka untuk

belajar. Terkadang guru menggunakan presentasi untuk meringkas topik,

mensintesisnya, dan menyatukannya untuk siswa. Tujuan

pembelajaran presentasi diutamakan untuk mendapatkan

pengetahuan deklaratif. Contoh siswa mampu

mendifinisikan arti fotosintesis, mampu menyebutkan

aturan-aturan dasar permainan sepak bola, dll. Pemilihan

konten presentasi dapat menggunakan prinsip power yang

menyatakan  hanya konsep penting dan paling kuat yang

seharusnya diajarkan dan bukan yang menarik tapi tidak

penting bagi mata pelajaran. Sedangkan menurut prinsip

ekonomi merekomendasikan bahwa guru menghindari

kekacauan verbal dan membatasi presentasi dengan

jumlah informasi minimum. Peta konsep juga bermanfaat

bagi seorang guru  untuk membantu menyampaikan jenis

ide dan bagi siswa  memberikan gambaran untuk

memahami hubungan diantara ide-ide.

b. Kekuatan dan Ekonomi

Konsep ini digunakan guru ketika memilih konten atau materi untuk

dimasukkan dalam presentasi. Konsep kekuatan mengatakan bahwa hanya

konsep yang paling penting dan berkuasa yang seharusnya diajarkan,

daripada konsep yang diminati, tetapi tidak penting bagi pemahaman

pelajaran. Konsep ekonomi menyarankan bahwa guru menyingkir dari

kekacauan lisan dan membatasi presentasi mereka pada jumlah informasi

Page 12: Model pengajaran presentasi dan explaining

minimum. Mencapai ekonomi dan kekuatan dalam presentasi tidak sangat

tergantung pada gaya penyampaian guru seperti halnya perencanaan.

Bahkan, presentasi yang diorganisasi dengan baik yang dibacakan dengan

nada menoton dapat lebih efektif dalam menghasilkan pembelajran siswa

daripada presentasi dinamis yang tidka memiliki gagasan yang berkuasa,

meskipun siswa mungkin lebih menyukai presentasi yang terakhir ini.

c. Pemetaan Konseptual

Peta konseptual membantu memperjelas kepada guru jenis-jenis gagasan

untuk diajarakan dan peta tersebut memberikan siswa suatu gambaran

untuk memahami hubungan antar gagasan.

d. Pengenalan Pengetahuan Awal Siswa

Informasi yang diberikan didalam presentasi didasarkan perkiraan guru

akan struktur kognitif yang ada pada siswanya dan pengetahuan awal

mereka akan seseuatu. Seperti halnya banyak aspek pengajaran lain, tidak

ada tautan yang jelas atau formula yang mudah dikuti oleh guru.

e. Struktur Kognitif

Agar materi baru bermakna bag siswa, guru harus menemukan cara untuk

menghubungkannya dengan apa yang sudah diketahu siswa.

f. Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelektual siswa adalah factor yang sangat penting untuk

dipertimbangkan ketika merencanakan suatu presentasi. Gagasan

mengenai cara siswa berkembang secara intelektual dapat membantu guru

ketika mereka merencanakan suatu presentasi tertentu, akan tetapi

gagasan-gagasan tersebut tidak bias memberikan solusi konkrit karena

beberapa alasan.

g. Mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya

Informasi yang diberikan dalam presentasi

didasarkan pada perkiraan guru tentang  struktur kognitif

yang sudah ada dan pengetahuan yang  dimiliki siswa

tentang subyek tertentu. Tidak ada aturan yang tegas

atau formula yang mudah yang dapat dilakukan guru

Page 13: Model pengajaran presentasi dan explaining

untuk memeriksa pengetahuan siswa sebelumnya. Guru

dapat menggunakan asesmen untuk mengetahui

perkembangan siswa. Sedangkan dalam pembelajaran

guru dapat menggunakan induksi atau establishing set

untuk memeriksa pengetahuan siswa.  Siswa memiliki

prior knowledge, perkembangan intelektual, gaya belajar

dan intelegensia yang berbeda sehingga guru perlu

menyesuaikan presentasi dan penjelasan agar sesuai

dengan kebutuhan dan latar belakang siswa antara lain

dengan penggunaan gambar dan ilustrasi, isyarat dan

contoh.

Memilih advance organizer yang tepat

Advance organizer merupakan scaffolding intelektual

(bantuan yang diberikan kepada siswa selama tahap

awal dan siswa yang selanjutnya berpikir sendiri atau

mandiri), selain itu membantu siswa melihat gambaran

umum dari materi yang akan dipresentasikan. Berikut ini

merupakan contoh advance organizer mengenai materi

matematika: “ Materi tentang penarikan kesimpulan,

gambaran umum yang berkaitan dengan penarikan

kesimpulan yang diberikan oleh guru sebelum masuk

materi yaitu lampu lalulintas. Apabila nyala lampu

berwarna merah maka tandanya semua kendaraan

berhenti.” Dari gambaran umum tersebut siswa

diharuskan mandiri dan berpikir sendiri bagaimana jika

dikaitkan dengan materi penarikan kesimpulan.

Contoh lain: “ saya akan memberikan informasi

tentang jenis-jenis makanan yang dibutuhkan tubuh agar

berfungsi dengan baik. Sebelum itu saya ingin memberi

ide kepada kalian  yang akan membantu  memahami

Page 14: Model pengajaran presentasi dan explaining

berbagai makanan yang sudah kalian makan dengan

mengatakan  bahwa makanan tersebut dapat

diklasifikasikan  menjadi lima golongan utama yaitu

lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Makanan tersebut  berisi unsur-unsur  tertentu  seperti 

karbon dan nitrogen. Makanan yang kita makan juga

mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam golongan

makanan tersebut. Sekarang saya akan membicarakan

diet seimbang yang dibutuhkan tubuh. Saya ingin kalian

memperhatikan tarmasuk golongan manakah makanan

yang kita makan?”

Merencanakan penggunaan waktu dan ruang

Hal-hal yang harus  diperhatikan  guru yaitu memastikan

waktu dialokasikan sesuai dengan kemampuan dan sikap

siswa di kelas dan memotivasi siswa agar mereka tetap

memperhatikan selama pembelajaran. Selain itu guru

juga mengelola ruang, penataan ruang tradisional paling

cocok dengan kelas yang menggunakan papan tulis, OHP

atau proyektor.

2. Melaksanaan Presentasi

a. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan menyiapkan

siswa

Tujuan pembelajaran dapat disampaikan dipapan tulis,

newsprint chart atau display. Menyiapkan siswa untuk

belajar dapat dilakukan dengan memberikan establishing

set dan isyarat (cues) kepada siswa.

b. Mempresentasikan advance organizer

Guru memastikan advance organizer dilakukan terpisah

dari kegiatan introduksi dan presentasi materi. Advance

organizer dipresentasikan kepada siswa menggunakan

Page 15: Model pengajaran presentasi dan explaining

format visual tertentu seperti OHP atau power point image.

Siswa harus memahami advance organizer  sehingga harus

diajarkan kepada siswa.

c. Mempresentasikan Materi belajar

Menyampaikan materi dilaksanakan setelah direncanakan

dan dipresentasikan dengan cara efektif, memperhatikan

kejelasan, explaining links, contoh-contoh, teknik rule-

explaining rule, penggunaan transisi dan antusiasme.

d. Memantau dan memeriksa pemahaman

Untuk memantau pemahaman siswa guru dapat melakukan

metode informal selama presentasi misalnya isyarat verbal

dan non verbal misalnya siswa bingung, diam dan kerutan

kening sebagai tanda siswa tidak paham, sedangkan

mengangguk,  tersenyum dan mata melebar takjub

merupakan tanda pemahaman sedang terjadi. Secara

formal guru dapat  meminta respon siswa tentang materi

yang baru disampaikan.

D. Mengelola Lingkungan Belajar

Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya

menyususn lingkungan belajar yang sangat ketat. Dalam

tahap awal pelajaran, guru merupakan penyaji aktif dan

mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif. Penngunaan

yang tepat dari model ini mensyaratkan kondisi yang baik

untuk menyajikan dan mendengarkan situasi yang tenang

dengan visilibilitas yang baik, temasuk fasilitas yang tepat

untuk penggunaan multimedia. Keberhasilan model tersebut

tergantung bagaimana siswa termotivasi untuk

memperhatikan apa yang dilakukan guru dan mendengarkan

apa yang dikatakan guru.

Page 16: Model pengajaran presentasi dan explaining

Pada awal pelajaran  guru berperan sebagai presenter

aktif dan berharap siswa menjadi pendengar aktif.

Kesuksesan model ini bergantung dari motivasi siswa untuk

melihat serta mendengarkan presentasi. Model ini

membutuhkan aturan yang mengatur pembicaraan siswa,

pacing (langkah) yang baik dan metode untuk mengatur

perilaku siswa pada saat presentasi, misalnya siswa yang

melakukan kegiatan lain atau berbicara dengan teman

sebelahnya.

E. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi

Penilaian pembelajaran siswa merupakan tugas penting

pasca instruksional untuk pelajaran presentasi. Model

presentasi sangat cocok untuk menyampaikan informasi baru

kepada siswa dan membantu menyimpan informasi tersebut

dalam memori mereka. Sehingga strategi evaluasi yang tepat

adalah menguji perolehan dan retensi pengetahuan siswa.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan

siswa adalah menguji semua tingkat pengetahuan dan bukan

hanya sekedar mengingat informasi, guru juga seharusnya

mengkomunikasikan kepada siswa apa yang mau diujikan

dan lakukan pengujian segera setelah selesai topik jangan

menunggu mid atau semester.

BAB IIIPENUTUP

Page 17: Model pengajaran presentasi dan explaining

A. Kesimpulan

Adapun keseimpulan dari materi kelompok ini adalah sebagai

berikut:

1. Konsep dasar Pengajaran Presentasi

Model presentasi merupakan adaptasi dari

model Advance Organizer yang mengharuskan guru untuk

mempersiapkannya sebelum  mempresentasikan informasi baru dan

secara khusus  memperkuat dan memperluas  pemikiran siswa selama

dan setelah presentasi. Model Presentasi merupakan adaptasi

dari model Advance Organizer  yang mengharuskan

guru untuk mempersiapkannya sebelum 

mempresentasikan informasi baru dan secara khusus 

memperkuat dan memperluas  pemikiran siswa selama

dan setelah presentasi.

2. Dukungan teoritis dan Empiris

Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang

memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran

presentasi. Hal tersebut meliputi : konsep struktur pengetahuan,

psikologi pembelajaran lisan yang bermakna, Psikologi kognitif dan

pemprosesan informasi.

3. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi

a. Perencanaan presentasi: pemilihan tujuan dan isi, kekuatan dan

ekonomi, Pemetaan Konseptual, pengenalan pengetahuan awal

siswa, struktur kognitif , perkembangan intelektual dan

mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya

b. Melaksanaan Presentasi: menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menyiapkan siswa,

mempresentasikan advance organizer,

mempresentasikan materi belajar serta memantau

dan memeriksa pemahaman

4. Mengelola Lingkungan Belajar

Page 18: Model pengajaran presentasi dan explaining

Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya

menyususn lingkungan belajara yang sangat ketat.

Dalam tahap awal pelajaran, guru merupakan penyaji

aktif dan mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif.

Penngunaan yang tepat dari model ini mensyaratkan

kondisis yang baik untuk menyajikan dan

mendengarkan situasi yang tenang dengan visilibilitas

yang baik, temasuk fasilitas yang tepat untuk

penggunaan multimedia. Keberhasilan model tersebut

tergantung bagaimana siswa termotivasi untuk

memperhatikan apa yang dilakukan guru dan

mendengarkan apa yang dikatakan guru.

5. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi

Model presentasi sangat cocok untuk menyampaikan

informasi baru kepada siswa dan membantu

menyimpan informasi tersebut dalam memori mereka.

Sehingga strategi evaluasi yang tepat adalah menguji

perolehan dan retensi pengetahuan siswa. Faktor yang

perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan siswa

adalah menguji semua tingkat pengetahuan dan bukan

hanya sekedar mengingat informasi, guru juga

seharusnya mengkomunikasikan kepada siswa apa yang

mau diujikan dan lakukan pengujian segera setelah

selesai topik jangan menunggu mid atau semester.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca, dan

masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu

kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan

masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa

bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan.

Page 19: Model pengajaran presentasi dan explaining

DAFTAR ISI

Arends, Richard I. 2012. Learning To Teach. Americas, New York: McGraw-Hill Companies.

http://widyareinventing.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-presentasi-dan_25.html

http://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-dalam-proses-pembelajaran/