74
MODEL PENILAIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Rahayu Kariadinata Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung 1

Model Penilaian Pai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Model Penilaian Pai

Citation preview

Analisa Data Statistik Inferensial dengan cara Manual dan Program SPSS

MODEL PENILAIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Rahayu Kariadinata

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung

1

1

KONSEP PENILAIAN

Penilaian merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan selama dan/atau akhir pembelajaran

2

TUJUAN PENILAIAN

Menilai kemampuan individual melalui tagihan dan tugas tertentu

Menentukan kebutuhan pembelajaran

Membantu dan mendorong peserta didik

Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik

Menentukan strategi pembelajaran

Meningkatkan kualitas pendidikan

3

PENILAIAN ADALAH PROSES SISTEMATIS MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI (ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS, INTERPRETASI INFORMASI UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN.

PENGERTIAN PENILAIAN

4

4

PENGERTIAN-PENGERTIAN

Pengujian terdiri dari sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah

Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala

Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar

Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program

5

5

Fokus Penilaian

Keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai Standar Kompetensi yang telah ditentukan selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar.

6

Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan ciri dari pendidik yang profesional

PRINSIP PENILAIAN

Valid

Obyektif

Adil

Terbuka

Menyeluruh dan berkesinambungan

Sistematis

7

Sahih (valid),

yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;

Objektif,

yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

Adil,

yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;

8

Terbuka,

yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

Menyeluruh dan berkesinambungan,

yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;

9

Sistematis,

yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;

Menggunakan acuan kriteria,

yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;

10

INSTRUMEN PENILAIAN

Tes - perangkat tes, berisi butir-butir soal (bentuk PG, isian, uraian, praktik)

Observasi lembar pengamatan

Penugasan lembar tugas

Inventori skala Thurstone, skala Likert, skala Semantik

Penilaian diri kuesioner

Penilaian antarteman - kuesioner

11

PENYIAPAN BAHAN PENILAIAN

Jenis Penilaian

Penilaian Proses:

a. Tes

Tes Tertulis (kognitif)

Tes Lisan (kognitif dan affektif )

Tes Perbuatan (Psikomotor, kognitif): Demonstrasi, Eksperimen

b. Non Tes

Penilaian Produk:

Laporan

Hasil Karya

Individu

Kelompok

13/29

Aspek Kognitif Pengetahuan

Aspek Psikomotor Keterampilan

Aspek Afektif - Sikap

*

*

ASPEK YANG DIUKURDALAM PENILAIAN

Hasil belajar

Ranah kognitif, psikomotor dan afektif

Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda.

Mata ajar praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata ajar pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afektif

14

RANAH KOGNITIF

Kemampuan berfikir

Kemampuan :

menghafal,

memahami,

mengaplikasi,

menganalisis,

mensintesis ,

mengevaluasi

15

EVALUASI

Mengkritik

Menilai

Menafsirkan

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM

SINTESIS

Merangkai

Merancang

Mengatur

ANALISIS

Memilah

Membedakan

Membagi

PENERAPAN

Menghitung

Membuktikan

Melengkapi

PEMAHAMAN

Menerangkan

Menjelaskan

Merangkum

PENGETAHUAN

Mengingat

Menghafal

Menyebut

16

16

Pengetahuan/Ingatan (Knowledge)

Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja

Contoh dalam PAI :

Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal

A. Tanggal 25 Desember

B. Tanggal 10 Muharam

C. Tanggal 27 Rajab

D. Tanggal 17 Ramadhan

(Soal ingatan tentang waktu)

17

2. Paman Nabi Muhammad SAW sampai menjelang ajalnya tidak mampu mengucapkan dua kalimah syahadat adalah ...

Abul Hakam

Abi Tholib

Ummi Maktum

Abdullah bin Ubay

(Soal ingatan tentang nama)

18

3. Air kencing bayi yang belum makan makanan kecuali ASI disebut najis :

Mugalladoh

Mutawasitoh

Muqorronah

Muchoffafah

(Soal ingatan tentang definisi)

19

4. Sebelum hijrah ke Madinnah, nabi SAW pernah melaksanakan hijrah ke kota :

Thoif

Bagdad

Yaman

Tunisia

(Soal ingatan tentang tempat)

20

Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip.

Pemahaman (Comprehension)

Contoh dalam PAI :

Ceritakan peristiwa yang terjadi pada malam Rasullulloh SAW akan hijrah dari Mekkah ke Madinah

(Soal pemahaman tentang menguraikan)

21

2. Jelaskan dengan singkat perbedaan antara Nabi dan Rosul

(Soal pemahaman tentang membandingkan)

3. Apa yang dimaksud dengan akhlak karimah

(Soal pemahaman tentang menjelaskan)

4. Uraikan isi kandungan yang terdapat dalam Surat Al-Ikhlas

(Soal pemahaman tentang menguraikan atau menyusun kembali)

22

Penerapan (Application)

Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru

23

Contoh dalam PAI :

Ahmad dan Aminah mendapat harta warisan dari orangtuanya yang meninggal sebesar Rp. 1.500.000,-. Menurut hukum waris Islam Aminah mendapat :

A. Rp. 250.000,-

B. Rp. 500.000,-

C. Rp. 750.000,-

D. Rp. 1.000.000,-

(Soal penerapan tentang menerapkan)

24

2. Berapa zakat mal yang harus dikeluarkan seorang PNS yang berpenghasilan tiap bulan Rp. 2.000.000,- atau satu tahun Rp. 24.000.000,-

(Soal penerapan tentang menyelesaikan)

3. Urutkan secara sistematis sumber Hukum Islam dalam menentukan suatu masalah

(Soal penerapan tentang memprioritaskan)

25

Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebabakibat.

Analisa (Analysis)

Contoh dalam PAI :

Kerusakan alam di darat dan di laut akibat perbuatan manusia. Mengapa Islam menganjurkan manusia untuk menjaga kelestarian alam?

(Soal analisis tentang hubungan)

26

Seringkali orang yang durhaka terhadap ibunya mendapat akibat ketika masih hidup. Sebutkan beberapa alasan yang memperkuat pernyataan surga berada

di telapak kaki ibu

(Soal analisis tentang mengidentifikasi dan asumsi)

3. Jelaskan mengapa ummat Islam menderita kekalahan dalam perang Uhud ?

(Soal analisis tentang motif)

27

Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya.

Sintesis (Syntesis)

28

1. Bagaimana upaya yang dilakukan Rosul-rosul ulul azmi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan pada zamannya

2. Diantara hikmah zakat adalah menciptakan rasa persaudaraan antara mustahiq dan muzaki. Apa yang terjadi apabila umat Islam yang mampu semuanya berzakat dengan baik dan benar ?

29

Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.

Evaluasi (Evaluation)

Contoh dalam PAI :

Bandingkan mana yang lebih baik akhlak yang bersumber dari agama dengan akhlak yang bersumber dari luar agama

30

2. Pilihlah busana muslim dan muslimah yang baik dan benar itu jika :

A. Jika 1,2, dan 3 benar

B. Jika 1 dan 3 benar

C. Jika 2 dan 4 benar

D. Jika hanya 4 yang benar

1. Pakaian itu menutup aurat

2. Pakaian itu memiliki keindahan / serasi untuk dipakai

3. Terbuat dari bahan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah)

4. Daya tahan pakaian untuk waktu lama

31

3. Misi Rosul di Mekkah dipandang berhasil, walau orang yang masuk Islam baru sedikit. Bagaimana pendapatmu ?

32

Alat penilaian (soal) dengan formulasi perbandingan sebagai berikut:

1. soal yang menguji tingkat pengetahuan : 40%2. soal yang menguji tingkat pemahaman : 20%3. soal yang menguji tingkat penerapan : 20%4. soal yang menguji tingkat analisis : 10%5. soal yang menguji tingkat sintesis : 5%6. soal yang menguji kemampuan : 5%

Total formula soal untuk satu kali ujian yaitu: 100%

33

Sebagai bentuk penilaian yang mengatur kemampuan pengusaan dan keberhasilan kegiatan pendidikan dalam proses berpikir yang mencakup kegiatan otak. Terdapat kata-kata yang digunakan menurut Puskur Balitbang Depdiknas tahun 2002 hal 8 sebagai berikut

34

PengetahuanPemahamanPenerapanAnalisisSintesisEvaluasiMenyebutkanMengubahMengubahMenguraikanMengkatego-rikanMembandingkanMenjelaskanMempertahankanMenghitungMembedakanMengkombinasikanMenilaiMenggambarMembedakanMendemons-trasikanMengilustrasi-kanMendesainMenyimpulkanMemasangkanMenghargaimenemukanMendugaMengorganisasikanMengkritikMenghafalMenjelaskanMemanipulasiMendugaMerekonstruk-sikanMenginterpretasikanmendaftarMenyampaikanMenunjukkanMembagiMenulis kembaliMendukungMenjodohkanMemberi contohMenggunakanMemilihMeringkasMeringkasmenamaiMendugaMenghubungkanMenentukanMenceritakanMendiskriminasikanmemilihMenulis kembaliMenyelesaikanMemodifikasi

Tabel . Kata Kerja Operasinal Ranah Kognitif

35

RANAH AFEKTIF

Berhubungan watak - perilaku

sikap,

minat,

konsep diri,

nilai dan

moral.

36

CHARACTERIZATION

Menjadikan

pola hidup

ORGANIZATION

Mengatur diri

VALUING

menghargai

RESPONDING

menanggapi

RECEIVING

menerima

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL)

37

37

Tingkat receiving

Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya.

38

Tingkat responding

Merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya.

Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi.

39

Tingkat valuing

Melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen.

Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen.

40

Tingkat organization

Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten.

41

Tingkat characterization

Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai.

Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.

42

Skala Instrumen Penilaian Afektif

Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian afektif adalah Skala Likert,

Skala Thurstone dan

Skala Beda Semantik.

43

Sikap merupakan kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek.

Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya kegiatan sekolah.

Definisi konseptual:

Instrumen Sikap

44

Sikap bisa positif bisa negatif. Definisi operasional: sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek.

Objek bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran. Cara yang mudah untuk mengetahui sikap peserta didik adalah melalui kuesioner.

45

Pertanyaan tentang sikap meminta responden menunjukkan perasaan yang positif atau negatif terhadap suatu objek, atau suatu kebijakan.

Kata-kata yang sering digunakan pada pertanyaan sikap menyatakan arah perasaan seseorang; menerima-menolak, menyenangi-tidak menyenangi, baik-buruk, diingini-tidak diingini.

46

Contoh indikator sikap terhadap mata pelajaran PAI misalnya.

Membaca buku pelajaran PAI

Mempelajari PAI

Melakukan interaksi dengan guru PAI

Mengerjakan tugas PAI

Melakukan diskusi tentang PAI

Memiliki buku pelajaran PAI

47

Contoh pernyataan untuk kuesioner :

Saya senang membaca buku pelajaran PAI

Tidak semua orang harus belajar PAI

Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran PAI

Saya tidak senang pada tugas pelajaran PAI

Saya berusaha mengerjakan soal-soal PAI sebaik-baiknya

Memiliki buku pelajaran PAI penting untuk semua peserta didik

48

Kisi-kisi Sikap terhadap pelajaran PAI

NoKomponen SikapIndikatorNomor ItemPenyataan PositifPernyataan NegatifISikap siswa terhadap pelajaran PAIKesukaan siswa terhadap pembelajaran PAI melalui metode yang diterapkan guru1,713,19Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI2,814,203. Merasakan manfaat belajar PAI 3,915,21IISikap siswa terhadap tugas tugas PAI1. Motivasi siswa dalam memahami konsep-konsep PAI 4,1016,222. Merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI5,1117,233. Merasakan manfaat tugas PAI kehidupan sehari-hari 6,1218,24

49

INSTRUMEN SKALA SIKAP

NOPERNYATAANSSSTSSTS1. Saya senang belajar PAI melalui metode yang diterapkan guru 2.Pelajaran PAI sangat menyenangkan3. Saya sangat merasakan manfaat belajar PAI4.Saya berusaha untuk memahami konsep-konsep PAI5. Soal-soal pemahaman sangat menunjang dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI6.Saya merasakan bahwa tugas-tugas PAI yang diberikan guru sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 7.Metode yang diterapkan guru memudahkan saya dalam belajar PAI 8.Motivasi saya meningkat bila belajar PAI9.Belajar PAI menjadikan saya mahir membaca Al-Quran. 10.Konsep-konsep PAI mudah sekali saya pahami 11.Saya merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan berbagai tugas permasalahan PAI

50

Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut.

Instrumen Minat

51

Definisi konseptual:

Minat adalah keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, konsep, dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan perhatian atau penguasaan.

Definisi operasional:

Minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.

52

Contoh indikator minat

terhadap pelajaran PAI :

Memiliki catatan pelajaran PAI

Berusaha memahami pelajaran PAI

Memiliki buku pelajaran PAI

Mengikuti pelajaran PAI

53

Contoh pernyataan untuk kuesioner:

Catatan pelajaran PAI saya lengkap

Catatan pelajaran PAI saya terdapat coretan- coretan tentang hal-hal yang penting

Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran PAI

Saya berusaha memahami mata pelajaran PAI

Saya senang mengerjakan soal PAI

Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran PAI

54

Contoh Skala Thurstone :

Minat terhadap pelajaran PAI

NoPernyataan76543211Saya senang belajar PAI2Pelajaran PAI sangat bermanfaat 3Saya berusaha hadir tiap ada jam pelajaran PAI4Saya berusaha memiliki buku pelajaran PAI5Pelajaran PAI membosankan

Catatan :

Skor tertinggi untuk tiap butir 7 dan skor terendah 1.

Dengan 5 butir pernyataan rentang skor adalah 5 - 35

55

Contoh Skala Beda Semantik terhadap pelajaran PAI

Petunjuk :

Berilah tanda pada kolom berikut sesuai dengan pilihanmu terhadap pembelajaran PAI.

Kolom a, b, dan c cenderung mendekati pernyataan di sebelah kiri, sedangkan kolom e, f, dan g cenderung mendekati pernyataan di sebelah kanan.

56

abcdefgMenyenangkanMembosankanSulitMudahBermanfaatSia-siaMenantangMenjemukanBanyakSedikit

Skala Beda Semantik

57

Penafsiran hasil pengukuran

Hasil pengukuran berupa skor atau angka. Untuk menafsirkan hasil pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada skala dan jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang digunakan.

Misalkan digunakan skala Likert yang berisi 10 butir pertanyaan/ pernyataan dengan 4 (empat) pilihan untuk mengukur sikap peserta didik.

58

Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.

(4) (3) (2) (1)

Sebaliknya untuk pertanyaan/pernyataan yang bersifat negatif :

Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.

(1) (2) (3) (4)

Skor untuk butir Pertanyaan/pernyataan yang sifatnya positif :

59

Skor tertinggi untuk instrumen tersebut adalah 10 butir x 4 = 40, dan skor terendah 10 butir x 1 = 10.

Skor ini dikualifikasikan misalnya menjadi empat kategori sikap atau minat, yaitu sangat tinggi (sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat kurang).

60

Tabel 2.Kategorisasi sikap atau minat peserta didik untuk 10 butir pernyataan, dengan rentang skor 10 40.

NoSkor peserta didikKategori Sikap atau Minat1.Lebih besar dari 35 Sangat tinggi/Sangat baik2.28 sampai 35 Tinggi/Baik3.20 sampai 27 Rendah/Kurang4.Kurang dari 20Sangat rendah/Sangat kurang

61

Penilaian Psikomotor

Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (Depdiknas, 2008) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

62

RANAH PSIKOMOTOR

Berhubungan aktivitas fisik

Kemampuan :

menulis,

memukul,

melompat

63

Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan

tes unjuk kerja atau tes perbuatan

Kriteria (Rubrics)

Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik.

64

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH PSIKOMOTOR

Melakukan

tindakan

secara

alami

(naturalization)

Melakukan

dengan

baik dan

tepat

(articulation)

Melakukan

dengan

prosedur

(precision)

Menyusun

(manipulating)

Meniru

(perception)

65

65

Contoh Penilaian Aspek Psikomotor :

Contoh 1 : Mata Pelajaran PAI ( Shalat)

NoSoal543211.Dapat melakukan gerakan shalat dengan benar dari takbir sampai tahiyat akhir a. Gerakan dan Bacaan Takbir b. Ruku

66

Kriteria Penilaian :

Jika 5 = Gerakan benar, bacaan benar tajwidnya - (sangat baik)

Jika 4 = Gerakan benar, bacaan kurang benar - (baik)

Jika 3 = Gerakan dan bacaan kurang benar, - (cukup)

Jika 2 = Gerakan dan Bacaan dilakukan tidak benar - (kurang)

Jika 1 = Tidak melakukan gerakan maupun bacaan - (sangat kurang)

67

Contoh 2 : Mata Pelajaran PAI

( Memandikan Mayat)

NoKeterampilanSkor543211Terampil dalam menyiapkan alat2Tekun dalam bekerja3Menggunakan waktu sangat efektif4Mampu bekerja sama5Bekerja sesuai dengan prosedur6Memperhatikan kebersihan7Hasilnya rapih

68

Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian

Untuk contoh memandikan mayat yang butirnya ada 7 dengan rentang skor tiap butir 1 sampai dengan 5, maka skor minimalnya 7 dan skor maksimalnya 35 .

Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 7 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 35 diartikan berhasil secara sempurna.

Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan berikut.

69

NoKeterampilanSkorSkor Butir543211Terampil dalam menyiapkan alat42Tekun dalam bekerja53Menggunakan waktu sangat efektif34Mampu bekerja sama45Bekerja sesuai dengan prosedur26Memperhatikan kebersihan47Hasilnya rapih 3Jumlah25

70

Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari skor maksimal maka peserta didik yang mendapat skor 26,25 ( 26) ke atas dikatakan lulus sedangkan peserta didik yang mendapat skor kurang dari 26 diharuskan mengikuti program remedial.

Dalam contoh ini, karena skor yang dicapai peserta didik adalah 25, maka peserta didik itu masih perlu remedi.

71

Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut. Informasi ranah afektif dapat diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik.

Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar.

73

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Depdiknas (2008).Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kamil (2008). Model Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Depag.

Wass . Wr. Wb