5
Model Trait: Lima Faktor Costa dan McCrae Model lima faktor (five-factor model) Model teoritis kepribadian, dikembangkan oleh Paul T. Costa dan Robert R McCrae, berdasarkan factor “Lima Besar” yang mendasari pengelompokkan sifat-sifat yang saling berkaitan: 1. Neuroticism: kelompok dari enam trait yang menunjukkan ketidakstabilan emosional, kecemasan, rasa bermusuhan, depresi, kesadaran diri, impulsivitas, dan kerapuhan. 2. Extraversion: memiliki lima aspek, yaitu kehangatan, mudah bergaul, asertivitas, pencarian-kegairahan, dan emosi positif. 3. Openness to experience: orang yang memiliki kecenderungan memiliki trait ini bersedia mencoba hal baru dan menerima berbagai ide baru. 4. Conscientiousness: orang yang memiliki kecenderungan trait ini adalah peraih prestasi (kompeten, teratur, patuh pada kewajiban, penuh rencana, dan disiplin). 5. Agreeableness: orang yang cenderung memiliki trait ini mereka oenuh rasa percaya, jujur, altruistis, patuh pada aturan, rendah hati, dan mudah diubah pendiriannya. Kelima faktor tersebut mungkin tidak setara pentingnya di tiap budaya, dan factor-faktor tambahan mungkin terdapat di beberapa budaya (McCrae, 2002) . Kesinambungan dan Perubahan dalam Model Lima Faktor Model lima faktor Costa dan McCrae. Tiap faktor, atau domain kepribadian, mewakili kelompok-kelompok sifat atau faset yang saling berkaitan. N= neuroticism, E= extraversion, O= openness to experience, A= agreebleness, C= conscientiousness.

Model Trait

Embed Size (px)

Citation preview

5/10/2018 Model Trait - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-trait 1/5

 

Model Trait: Lima Faktor Costa dan McCrae

Model lima faktor  (five-factor model) Model teoritis kepribadian,

dikembangkan oleh Paul T. Costa dan Robert R McCrae, berdasarkan factor 

“Lima Besar” yang mendasari pengelompokkan sifat-sifat yang saling berkaitan:

1. Neuroticism: kelompok dari enam trait yang menunjukkan

ketidakstabilan emosional, kecemasan, rasa bermusuhan, depresi,

kesadaran diri, impulsivitas, dan kerapuhan.

2. Extraversion: memiliki lima aspek, yaitu kehangatan, mudah bergaul,

asertivitas, pencarian-kegairahan, dan emosi positif.

3. Openness to experience: orang yang memiliki kecenderungan memiliki

trait ini bersedia mencoba hal baru dan menerima berbagai ide baru.

4. Conscientiousness: orang yang memiliki kecenderungan trait ini

adalah peraih prestasi (kompeten, teratur, patuh pada kewajiban, penuh

rencana, dan disiplin).

5. Agreeableness: orang yang cenderung memiliki trait ini mereka oenuh

rasa percaya, jujur, altruistis, patuh pada aturan, rendah hati, dan mudah

diubah pendiriannya.

Kelima faktor tersebut mungkin tidak setara pentingnya di tiap budaya,

dan factor-faktor tambahan mungkin terdapat di beberapa budaya (McCrae,2002) .

Kesinambungan dan Perubahan dalam Model Lima Faktor 

Model lima faktor Costa dan McCrae. Tiap faktor, atau domain

kepribadian, mewakili kelompok-kelompok sifat atau faset yang saling berkaitan.

N= neuroticism, E= extraversion, O= openness to experience, A= agreebleness,

C= conscientiousness.

5/10/2018 Model Trait - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-trait 2/5

 

Penelitian-penelitian di AS memang memperlihatkan perubahan yang

terlihat pada semua faktor antara remaja dan usia 30 tahun, dengan perubahan

yang lebih lambat setelah itu.  Agreeableness dan conscientiousness umumnya

meningkat sesame dewasa, sementara neuroticism, extraversion, dan openness

to experience menurun (McCrae et al, 2002).

Pebedaan gender juga tampaknya universal, menunjukkan bahwa

terdapat dasar biologis. Perempuan biasanya mendapatkan skor lebih tinggi

pada neurotocism dan agreeableness serta pada beberapa aspek tertentu

extraversion dan openness to experience, yaitu kehangatan dan keterbukaan

terhadap pengalaman estetikam dibandingkan laki-laki. Laki-laki biasanya

mendapatkan skor lebih tinggi pada dua aspek lain dari E dan O, assertivitas dan

keterbukaan terhadap ide. Terdapat beberapa perbedaan gender pada

conscientiousness (McCrae, 2002).

Mengevaluasi Model Lima Faktor 

Model lima faktor memperoleh kritik. Teori kontekstualitas menunjuk pada

berbagai faktor pengalaman, seperti peran social, peristiwa hidup, dan

lingkungan social, sebagai pengaruh terhadap kepribadian.

Sebuah penelitian terhadap 132.515 relawan kelas menengah(kebanyakan kulit putih) usia 21 hingga 60 tahun di AS dan Kanada, yang

mengisi pengukuran kepribadian di Internet menguji model lima faktor maupun

pendekatan kontekstual (Srivastava, John, Gosling, dan Potter, 2003). Walaupun

arah perubahan bagi tiap sifat Lima Besar serupa dengan apa yang Costa dan

McCrae temukan, tidak ditemukan pelambatan perubahan setelah usia 30 tahun.

Bahkan, penelitian ini menemukan perubahan bertahap dan sistematis

sepanjang masa dewasa awal dan tengah. Jalur perkembangan juga berbeda

untuk sifat yang berbeda. Conscientiousness menunjukkan perubahan tumbuh

paling besar semasa dewasa, ketika banyak orang dewasa memasuki dan

berkembang di sunia kerja dan membentuk kemitraan berkomitmen, tapi

agreebleness menunjukkan perubahan terbesar sejak pertengahan dua pulu

5/10/2018 Model Trait - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-trait 3/5

 

hungga tiga puluhan, ketika individu dewasa biasanya sedang membesarkan

anak.

5/10/2018 Model Trait - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-trait 4/5

5/10/2018 Model Trait - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-trait 5/5