Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KOMUNIKASI
MASAYARAKAT LINGKUNGAN SOSSOK KECAMATAN ANGGERAJA
KABUPATEN ENREKANG
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
RISMA
10538 3010 14
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar
dan shalatmu Sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar” (Al-Baqarah: 153)
Hiduplah seperti tanah, terinjak tetapi selalu memberikan kehidupan. Hiduplah seperti angin, tak terlihat tapi selalu memberikan kesejukan. Hiduplah seperti air hujan, selalu merasakan sakitnya jatuh tetapi tidak pernah bosan untuk mengulanginya.
(Risma)
Karya ini kupersembahkan dengan Tulus dan Ikhlas kepada :
Kedua Orang Tua Kandungku beserta seluruh keluarga
dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan
hingga terselesaikannya skripsi ini
Terima kasih untuk semuanya.
ABSTRAK
Risma. 2018. Modernisasi Teknologi terhadap Komunikasi Masyarakat
Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekamg. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Nurdin dan Lukman Ismail
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui bentuk
modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang dan (2) Untuk mengetahui bentuk modernisasi
teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif
Deskriptif yang menggambarkan tentang bentuk teknologi informasi serta dampak
yang ditimbulkannya. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan informan yaitu
secara Purposive Sampling dengan kriteria informan yaitu masyarakat laki-laki dan
perempuan yang tegolong dalam kriteria dewasa dan remaja. Adapun pengumpulan
datanya menggunakan tiga cara yaitu (1) Pengamatan langsung (Observasi), (2)
Wawancara (Interview) dan (3) Dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Teknologi informasi terhadap
komunikasi masyarakat dengan munculnya jejaring sosial seperti Facebook,
Messenger, WhatsApp, dan Instagram yang dulunya hanya menggunakan surat
menyurat untuk berkomunikasi jarak jauh sekarang dengan hadirnya aplikasi-aplikasi
baru dapat memberikan kemudahan dalam proses komunikasi sehingga masyarakat
sekarang hanya mengandalkan jejaring sosial untuk berkomunikasi. (2) Media sosial
sangat berpengaruh terhadap kurangnya komunikasi antara masyarakat di lingkungan
Sossok Kecamatan Anggeraja. Ketika masyarakat aktif menggunakan media sosial
dan lupa akan orang disekitarnya. Namun, jika masyarakat dapat lebih mengetahui
dampak positifnya tentu tidak akan terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengantisipasi dampak negatif agar masyarakat lebih mendapatkan dampak positif,
yakni dengan cara memberikan batasan-batasan penggunanya dan melihat kondisi
waktu penggunaannya.
Kata Kunci: Teknologi Informasi, Komunikasi Masyarakat
KATA PENGANTAR
Assalamu ‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya yang tak kunjung habis, sehingga dengan
rahmatnyalah penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu dalam rangka
penyelesaian studi pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar, dengan judul “Modernisasi
Teknologi Informasi terhadap Komunikasi Masyarakat Lingkungan Sossok
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”.
Dengan segala kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah, akhirnya
sampai di titik akhir penyelesaian skripsi ini. Namun, berkat niat suci, keteguhan hati,
serta uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, bantuan moril
maupun materil dan motivasi serta doa yang tak henti-hentinya hingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sepantasnya penulis haturkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Roni dan Nasirah A, kedua orang tua
kandungku yang memberikan dukungan, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlas
kepada penulis. Kakakku Isran, Jefri, serta adikku Hajrah dan wardiman. Semoga apa
yang beliau berikan kepada penulis bernilai kebaikan dan dapat menjadi penerang
kehidupan didunia dan akhirat.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada: Dr. H. Abd. Rahman Rahim,
SE., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib,
M.Pd.,Ph.D, sebagai dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Drs. H. Nurdin, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Kaharuddin, S.Pd. M.Pd.
Ph.D, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar. Selanjutnya Drs. H. Nurdin, M.Pd., selaku Dosen
Pembimbing I, dan Lukman Ismail, S.Pd,. M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II.
Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu atas bimmbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tidak ternilai
harganya kepada penulis. Terkhusus kepada narasumber atas segala informasi dan
kerjasamanya yang baik selama penulis melaksanakan penelitian. Seluruh saudaraku
yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk bisa menyelesaikan studi ini.
Seluruh keluarga saya yang selalu memberikan motivasi untuk bisa menyelesaikan
studi ini. Dan teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Sosiologi angkatan
2014 terkhusus kelas C yang telah bersama-sama berjuang keras dan penuh semangat
dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan menjadi sebuah
kenangan yang indah.
Hanya Allah Subuhana Ata‟ala yang dapat memberikan imbalan yang
setimpal. Semoga aktivitas kita senantiasa bernilai ibadah di sisi-Nya. Sebagai
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, peulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga
saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun belakjar.
Amin
Wassalamu „alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh
Makassar, Agustus 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................... 11
A. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11
1. Penelitian Yang Relevan ................................................................... 11
2. Moderenisasi Teknologi Informas .................................................... ..12
3. Pola Komunikasi................................................................................ 14
4. Perubahan Budaya ......................................................................... 15
5. Perubahan Sosial............................................................................ 16
6. Bentuk Moderenisasi Teknologi Informasi Pada
Masyarakat ..................................................................................... 21
7. Dampak Modernisasi Informasi Terhadap Komunikasi
Masyarakat ..................................................................................... 24
8. Landasan Teori .............................................................................. 28
a. Teori Modernisasi .................................................................... 28
b. Teori Komunikasi .................................................................... 31
B. KERANGKA PIKIR31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 34
C. Informan Penelitian ...................................................................... 34
D. Fokus Penelitian ......................................................................... 35
E. Instrument Penelitian ................................................................... 36
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian .............................................. 36
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 37
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 38
I. Teknik Keabsahan Data ............................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 42
A. Sejarah Kabupaten Enrekang ........................................................ 42
B. Sejarah Singkat Kecamatan Anggeraja ......................................... 49
C. Hasil Penelitian ............................................................................ 58
D. Pembahasan................................................................................... 74
BAB V VI SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 75
A. Simpulan ........................................................................................ 75
B. Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 77
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul
4.1 : Jumlah Penduduk Kecamatan Anggeraja ................................................. 52
4.2 : Agama di Kecamatan Anggeraja .............................................................. 54
4.3 : Mata Pencaharian di Kecamatan Anggeraja ............................................. 54
4.4 : Prasarana di Kecamatan Anggeraja .......................................................... 56
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul
2.1. Kerangka Konsep .................................................................................................. 34
4.1. Peta Kabupaten Enrekang ..................................................................................... 45
4.2. Peta Kecamatan Anggeraja ................................................................................... 51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disadari atau tidak perubahan dalam masyarakat itu pasti terjadi, meskipun
terkadang perubahan didalamnya tidak selamanya mencolok atau sangat berpengaruh
terhadap kehidupan luas. Ada perubahan yang bersifat cepat dan mencakup aspek-
aspek yang luas, ada pula yang berjalan sangat lambat. Perubahan tersebut akan
terlihat dan dapat ditemukan oleh seseorang yang mau meneliti susunan dan
kehidupan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan dibandingkan dengan
susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada masa lampau.
Perubahan pada masyarakat di dunia ini merupakan gejala yang normal, yang
pengaruhnya menjalar dengan cepat ke bagian-bagian lain dari dunia, antara lain
berkat adanya komunikasi moderen. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi,
terjadinya revolusi, modernisasi dan seterusnya yang terjadi di suatu tempat, dengan
cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut.
Pandangan sebagian masyarakat mengenai masyarakat pedesaan yang masih
primitif atau tertinggal itu adalah masyarakat yang statis, tidak maju, dan tidak
berubah adalah pandangan yang kurang tepat. Pandangan tersebut muncul akibat
pengamatan yang dilakukan hanya sepintas saja, kurang mendalam, dan kurang
meneliti, karena tidak mungkin ada suatu masyarakat yang tidak mengalami
perubahan, hanya saja mungkin perubahan yang berjalan relatif lambat atau mungkin
sangat lambat. Intinya bahwa tidak ada suatu masyarakat pun yang tidak mengalami
perubahan.
Sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi.
Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal dan pikiran,
perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akal dan pikirannya
untuk menyelesaikan setiap masalah yang di hadapinya. Dan saat ini, segala aspek
kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan
tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang
tradisional menjadi masyarakat modern. Kemudian secara otomatis perkembangan
tersebut menuntut masyarakat menuju kearah yang modern.
Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada
aspek teknologi informasi, contoh paling sederhana adalah bila pada masyarakat yang
masih tradisional dalam pencapaian informasi dari jarak jauh memerlukan waktu
yang begitu lamanya, kemudian saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan
sederhana yaitu surat-menyurat dan berkembang menjadi fleksibel kemudian
sekarang sudah ada media sosial seperti facebook, Messenger, WhatsApp, dan
Instagram yang lebih mempermudah masyarakat berkomunikasi terutama dikalangan
para remaja.
Modernisasi pada bidang informasi, komunkasi,dan banyak ktia jumpai di
sekitar kita. Interaksi antara satu orang dengan orang yang lain saat ini tidak harus
dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi. Misalnya saja melalui internet dimana internet dapat digunakan oleh
masyarakat untuk berkomunukasi secara tidak langsung dan dilengkapi dengan
aplikasi-aplikasi chat yang dapat mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi
secara online seperti:whatsApp, Instagram, facebook, Messenger , dan sebagainya.
Selain untuk berkomunikasi media-media itu juga dapat digunakan untuk mengakses
informasi dengan cepat,mudah,dan efisien.
Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan
teknologi informasi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat, baik
masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan teknologi seperti media online
yang dilengkapi dengan jaringan internet bukan hanya melanda masyarakat kota
namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa.
Akibatnya, segala informasi baik yang bersifat positif maupun negatif dapat dengan
mudah diakses oleh masyarakat.
Dampak positif misalnya, kemudahan dalam berkomunkasi lewat jejaring
sosial yang dengan mudahnya mengakses informasi terbaru, media
hiburan,mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh, sebagai lokasi
tempat bisnis jual beli, dan penciptaan lapangan kerja sedangkan dampak negatif
misalnya, individu menjadi malas bersosialisasi, menjauhkan yang dekat,
mengabaikan tugas dan juga pekerjaan, dan sikap individualistik. cara berkomunikasi
yang dulu telah hilang seperti surat-menyurat, dan percakapan tatap muka menjadi
semakin berkurang.
Teknologi informasi berkembang sangat pesat di segala aspek kehidupan.
Dari yang sederhana, hingga yang modern. Di berbagai Negara maju dan
berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal
perkerjaan. Di masa sekarang, teknologi banyak mengubah dan mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Di kehidupan masyarakat, teknologi telah banyak membantu
berbagai pekerjaan manusia. Tetapi teknologi juga bisa merusak lingkungan.
Teknologi komunikasi adalah suatu sistem yang dilakukan oleh masyarakat
modern untuk saling berhubungan satu dengan yang lain untuk melakukan pertukaran
pesan lewat panca indera. Teknologi komunikasi itu sendiri adalah jejaringan sosial
seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram.
Kemajuan teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang paling
penting bagi masyarakat. Teknologi memiliki peran penting dalam kehidupan
masyarakat. Dalam beberapa hal yang akan membuat orang percaya hubungan antara
masyarakat dan teknologi informasi, yaitu masyarakat dapat bergantung dengan
adanya teknologi. Masyarakat saat ini memiliki kehidupan dimana teknologi modern
adalah hal yang mendominasi komunikasi masyarakat. Teknologi juga dapat
memberikan bantuan dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Perubahan teknologi telah mempengaruhi gaya berkomunikasi yaitu dengan
adanya kemajuan dalam perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh
dalam kehidupan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat ini akan semakin jelas
terlihat pada zaman sekarang dibandingkan dengan zaman dahulu. Masyarakat zaman
dahulu dapat melakukan komunikasi dengan orang lain mungkin dengan cara
mengirim surat untuk sekedar memberi kabar kepada orang lain yang jauh tempatnya.
Berbeda dengan zaman dahulu, pada era modern dan di tengah gencar-gencarnya era
globalisasi, masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan komunikasi, bisa
dengan sms, telepon, kirim email, chatting, dan lain sebagainya.
Perubahan mendasar akibat munculnya teknologi komunikasi dan informasi
dalam kehidipan individu dan sosial manusia diabaikan. Di sisi lain, pola dan gaya
hidup merupakan fenomena lain dan termasuk karakteristik dunia modern. Perilaku
manusia dalam hal ini dipengaruhi oleh budaya dan media modern dan menunjukkan
bahwa masyarakat lebih cenderung bergantung pada teknologi, perkembangan
teknologi telah meningkatkan gaya hidup masyarakat. Manusia diciptakan untuk
saling melengkapi, hal ini yang membuat manusia terdorong untuk dapat
mempermudah cara berkomunikasi,
Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang juga telah
dilanda oleh arus modernisasi yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam
struktur dan relasi sosial masyarakatnya. Dalam tahap awal struktur sosial telah
terbentuk sebagai sarana pengatur tata hubungan antara individu dalam masyarakat.
Masyarakat terus meneus mengalami perubahan internal maupun eksternal.
Disinilah struktur sosial akan bergerak dan berubah menuju perkembangan
yang lebih baik. Struktur sosial ini berisi susunan kedudukan dan peran orang-orang
dalam masyarakat baik dalam dimensi vertisal maupun dimensi horizontal, baik
perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri ataupun yang menghilangkan
apa yang sudah ada dan coba di pertahankan di masyarakat di Lingkungan Sossok
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang sendiri.
Menjadi keresahan bagi peneliti adalah makin berkurangnya kebersamaan dari
semua anggota masyarakat lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja, dimana terlihat
pada saat- saat tertentu, dimana masyarakat diharapkan dapat berkumpul untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi sebagian besar anggota masyarakat lebih
mementingkan kepentingan pribadi mereka atau lebih memilih menggunakan alat-
alat modern yang lebih bisa mengefisienkan waktu dan biaya.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta
perilaku manusia. Alat komunikasi saat ini disesuaikan dengan kebutuhan manusia,
sehingga mudah diakses. Sekarang ini telah banyak berubah dibandingkan
sebelumnya, semua pekerjaan, kegiatan belajar mengajar, dan cara kita
berkomunikasi telah menjadi sangat berbeda, sistem dan media sosial seperti
Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram, telah mempercepat kita
berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
Rosana, Ellya (2011: 46-62). Modernisasi merupakan bagian dari perubahan
sosial yang direncanakan. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi
tergantung dari kebijakan penguasa, bidang mana yang akan dirubah melalui
modernisasi tersebut. Masyarakat harus siap terhadap perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari modernisasi, karena dikehendaki atau tidak dikehendaki setiap masyarakat
pasti akan mengalami perubahan, terutama sebagai dampak dari modernisasi yang
berkembang tanpa batas.
Wursanto, (1991:76). Komunikasi dapat dipahami sebagai proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain Djamarah, (2004,
hal. 36). Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak komunikasi adalah bagian dari
kehidupan manusia, setiap orang yang bermasyarakat sejak bangun tidur sampai tidur
lagi secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, sehingga komunikasi dapat
berlangsung setiap saat, dimana saja,kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa
saja. Sebagai makhluk sosial manusia harus mampu mengadakan hubungan dengan
lingkungan sekitarnya, guna mendorong bakat dan kepribadian seseorang .
Suryadi, S. (2015). Salah satu perubahan lingkungan yang sangat
mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (TI). Teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini
memang begitu besar, Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi
kegiatan berbagai sektor kehidupan diama memberikan andil besar terhadap
perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur opersai dan manajemen
organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Peningkatan
Suwarsono, (2013: 23). Modernisasi yang juga sebagai perubahan-perubahan
masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra
modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.Menurut Soerjono Soekanto
modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan
pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning, modernisasi
berkembang dengan cepat sampai masuk ke pelosok-pelosok desa dan tidak ada yang
mampu menghindar dari arus modernisasi.
Berdasarkan jurnal diatas maka peneliti menyimpulkan modernisasi telah
mengubah pola pikir dan perilaku individu terutama dalam berinteraksi, Dari
fenomena tersebut terlihat jelas perubahan gaya hidup di Lingkungan Sossok
Kecamatan Anggeraja, perubahan ini memang merupakan imbas langsung dari
kemajuan zaman dan modernisasi yang sangat cepat sehingga juga melanda
masyarakat Lingkungan Sossok di berbagai bidang kehidupan. Alasan saya memilih
judul ini adalah dibalik gemerlapnya kemajuan komunikasi hal ini juga membuat
antar individu sudah jarang untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka, hal ini
tentunya memperburuk interaksi sosial dalam masyarakat. Berdasarkan uraian diatas
maka penulis tertarik untuk meneliti “Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap
Komunikasi Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka
rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di
Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
2. Bagaimana dampak modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi
masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab semua permasalahan yang telah
dirumuskan, adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat
di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
2. Untuk mengetahui dampak modernisasi teknologi informasi terhadap
komunikasi masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat secara
teoritis maupun praktis kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah bagi
pengembangan keilmuan, khususnya ilmu sosiologi dalam menganalisa
bentuk modernisasi teknologi informasi dan dampak modernisasi teknologi
informasi terhadap komunikasi masyarakat.
2. Manfaat praktis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
mengenai bentuk modernisasi teknologi informasi dan dampak modernisasi
teknologi informasi terhadap komunikasi bagi kehidupan masyarakat.
Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi literatur serta acuan bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya terkait modernisasi
teknologi komunikasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Penelitian ini mengenai modernisasi teknologi, berdasarkan eksplorasi
peneliti, ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini .
Rosana, Ellya (2011: 46-62). Modernisasi merupakan bagian dari perubahan
sosial yang direncanakan. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi
tergantung dari kebijakan penguasa, bidang mana yang akan dirubah melalui
modernisasi tersebut. Masyarakat harus siap terhadap perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari modernisasi, karena dikehendaki atau tidak dikehendaki setiap masyarakat
pasti akan mengalami perubahan, terutama sebagai dampak dari modernisasi yang
berkembang tanpa batas.
Wursanto, (1991:76). Komunikasi dapat dipahami sebagai proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain Djamarah, (2004,
hal. 36). Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak komunikasi adalah bagian dari
kehidupan manusia, setiap orang yang bermasyarakat sejak bangun tidur sampai tidur
lagi secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, sehingga komunikasi dapat
berlangsung setiap saat, dimana saja,kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa
saja. Sebagai makhluk sosial manusia harus mampu mengadakan hubungan dengan
lingkungan sekitarnya, guna mendorong bakat dan kepribadian seseorang.
Suwarsono, (2013: 23) Modernisasi yang juga sebagai perubahan-perubahan
masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra
modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Menurut Soerjono Soekanto
modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan
pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning, modernisasi
berkembang dengan cepat sampai masuk ke pelosok-pelosok desa dan tidak ada yang
mampu menghindar dari arus modernisasi.
2. Modernisasi Teknologi Informasi
Modernisasi adalah perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu
masyarakat yang modern.
Pengertian modernisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan
bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi
sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang
terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social
planning.
Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil
serapan dari bahasa Inggris, yaitu „technology‟. Saat ini penggunaan kata teknologi
umum digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat
mempermudah pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu
hasil kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia.
Sebelum itu, teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.
Hal ini pun kemudian memunculkan berbagai macam definisi dan juga
berpendapat dari para ahli mengenai pengertian dan juga definisi dari teknologi.
Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli mengenai teknologi:
a. Poerbahawadja Harahap
Menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada
sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang
teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik
atau industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada definisi praktis dari
teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga industry tertentu.
b. Naisbit (2002)
Naisbit (2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random House
Dictionary, yang mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah benda dan juga
objek, serta bahan dan juga wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia
biasa.
c. Miarso (2007)
Pendapat lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso (2007)
yang mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses yang
meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau
menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah
dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi
merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem
tertentu.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa modernisasi
teknologi adalah sebuah perubahan-perubahan masyarakat yang berjalan dari keadaan
masyarakat tradisional atau pra modern menuju ke masyarakat yang modern.
3. Pola Komunikasi
Pengertian pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua
orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat. Sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dimensi pola komunikasi terdiri dari dua
macam, yaitu pola komunikasi yang berorientasi pada konsep dan pola komunikasi
yang berorientasi pada sosial yang mempunyai hubungan yang berlainan.
Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk
(struktur ) yang tetap. Komunikasi menurut Everret M. Rogers yaitu Proses dimana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Pola komunikasi menurut Syaiful Bahri
Djamarah mengatakan bahwa pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola
hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan
dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola
Komunikasi adalah proses atau pola hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih guna menyampaikan pesan sesuai dengan yang diinginkan. John Dewey lebih
menekankan pengalaman bersama sebagai suatu unsur dalam berkomunikasi.
Menurutnya, sebagaimana dikutip oleh Dale Swito (1989), “komunikasi adalah suatu
proses saling berbagi bersama pengalaman sampai menjadi milik bersama.
Komunikasi mengubah disposisi dari kedua pihak yang ikut di dalamnya”. Ini berarti
bahwa proses komunikasi terjadi karen adanya saling berbagi pengalaman di antara
kedua pihak dan menjadikannya sebagai milik bersama.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pola
komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dan informasi, baik verbal
maupun nonverbal dari seseorang kepada orang lain, sehingga terjadi saling
pengertian mengenai suatu pesan atau informasi yang diiringi dengan perubahan
sikap dan tingkah laku komunikan.
4. Perubahan Budaya
Melihat budaya dahulu, berkomunikasi tatap muka merupakan hal yang terjadi
setiap harinya. Karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan saru
sama lain. Tidak mungkin seorang manusia tidak berinteraksi dengan orang lain sama
sekali. Masyarakat tidak bergantung pada teknologi informasi komunikasi seperti
media online. Budaya silahturahmi masih terasa saat itu, yang menjalin hubungan
akrab anatar satu dengan yang lainnya. Media sosial yang banyak diakses adalah situs
pertemanan, mereka bisa menghabiskan menghabiskan berjam-jam. Aplikasi yang
diberikan cukup beragam seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram
dan banyak fitur yang diberikan seperti game, videocall, chatting, dan berbagi foto
dan video, update status. Hal ini bisa dikatakan bahwa ketergantunagan masyarakat
terhadap media online sudah mewabah di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang.
Selain itu perubahan budaya pada pengguna media online banyak terjadi.
Komunikasi secara langsung menjadi jarang terjadi. Perubahan tata bahasa di media
online membawa pada kehidupan sehari-hari. Berlama-lama mengakses situs media
online dapat “kecanduan” yang memberikan beberapa dampak seperti menghabiskan
waktu dengan percuma, melupakan kehidupan nyata, atau melupakan teman-teman di
sekitarnya. Sedikit demi sedikit komunikasi tatap muka jarang terjadi, dan kemahiran
berbicara langsung bisa saja berkurang.
Teknologi informasi yang dibuat manusia seharusnya memudahkan pekerjaan
manusia itu sendiri, bukan menyusahkan. Masyarakat yang bergantung pada media
online sebagai alat komunikasi seharusnya lebih mementingkan komunikasi tatap
muka atau secara langsung. Memang media online sudah melekat di masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa
media online seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram.
5. Perubahan Sosial
a. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam
atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan
sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Martono, (2011 : 2) Perubahan sosial
merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem
sosialnya,termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
Menurut Hawley (1978: 787), Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang
tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan. Adakalanya perubahan hanya
terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap
unsur lain dari sistem. Sistem sebagai keseluruhan tetap utuh, tak terjadi perubahan
menyeluruh atas unsur- unsurnya meski di dalamnya terjadi perubahan sedikit demi
sedikit.
Kehidupan manusia senantiasa menunjukkan adanya perubahan sosial. Oleh
karena itu tidak mengherankan bila para filosofi mengatakan bahwa tidak ada yang
tetap dalah kehidupan ini, kecuali perubahan. Perubahan adalah kenyataan sosial
yang masih tetap ada dari dulu sampai sekarang. Hidup dan kehidupan manusia
senantiasa berada dalam alur atau aliran perubahan social
Syarbaini, (2009: 135). Perubahan sosial ialah faktor dinamika manusianya
yang kreatif. Anggota masyarakat harus bersikap terbuka bahkan ia secara kreatif
menciptakan kondisi perubahan, terutama di bidang ekonomi dan dan pola hidup
sehari-hari, perubahan sosial bersifat berantai melibatkan segala aspek kehidupan dan
kadang diselingi gejolak konflik berupa proses perubahannya.
Menurut Soemardjan dan Soekanto (2012: 263) Perubahan-perubahan dalam
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara
kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Tekanan pada definisi terletak pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian
memengaruhi segi-segi struktur masyarakat lain.
b. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya
difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan
dan disebarkan pada masyarakat luas sampai umat manusia didunia dapat menikmati
kegunaannya.
b. Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan kepada individu.
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka
pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara
ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, yang
akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat akan
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.
c. Sikap menghargai hasil karya orang lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk
berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk
menghasilkan karya-karya lain.
c. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar atau merupakan tindak pidana, dapat
merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi dapat
diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
d. Sistem terbuka lapisan masyarakat (open stratification)
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau
berarti memberikan kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar
kemampuan sendiri.
e. Penduduk yang heterogen
Pada masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai
latar belakang kebudayaan ras ideologi yang berbeda dan seterusnya, mudah
terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan.
f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
Ketidakpuasan yang tidak berlangsung terlalu lama dalam sebuah masyarakat
berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi.
e. Orientasi ke masa depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat
selalu berfikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang
disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
2. Faktor penghambat perubahan sosial
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui
perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat
memperkaya kebudayaan sendiri.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Hal ini mungkin disebabkan hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup atau
mungkin karena lama dijajah oleh masyaarat lain.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Suatu sikap yang mengagug-agungkan tradisi dan masa lampau serta anggapan
bahwa tradisi secara mutlak tak dapat diubah menghambat jalannya proses perubahan
sosial.
d. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
Organisasi sosial yang mengenal sistem strata akan menghambat terjadinya
perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya
akan mempertahankan statusnya tersebut.
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
Integrasi kebudayaan sering kali berjalan tidak sempura, kondisi seperti
dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.
Beberapa golongan masyarakat telah berupaya menghindari resiko ini dan tetap
mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap tertutup
Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah
oleh bangsa lain, misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mengcurigai semua hal yang
berasal dari barat karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman-pegalaman pahit
selama penjajahan, sehingga mereka cenderung menutup diri dari pengaruh-pengaruh
asing.
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah biasanya diartikan
sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi
dasar integrasi masyarakat tersebut.
6. Bentuk Modernisasi Teknologi Informasi Pada Masyarakat
Berbicara tentang teknologi tidak akan ada habisnya, karena berbagai kemajuan
demi kemajuan terus dikembangkan untuk mempermudah kinerja manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan sangat
pesat dan dapat diterima sangat baik dalam kehidupan manusia adalah internet.
Setelah adanya koneksi internet manusia menjadi dimudahkan dalam mengakses
dalam berbagai informasi yang terjadi pada saat ini dari belahan dunia mana pun.
Jumlah pengguna internet terus menerus berkembang dengan lahirnya teknologi
komputer berbasis terbaru yang sangat canggih dan juga keberadaan smartphone yang
membuat orang terhung selama 24 jam non stop. Tak hanya itu saja keberadaan
teknologi internet juga mampu dimanfaatkan sebagai orang berbisnis secara online.
Bentuk media komunikasi yang digunakan oleh masyarakat yaitu:
a) WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang memungkinkan kita bertukar
pesan tanpa biaya, karena WhatsApp menggunakan data internet yang sama dengan
aplikasi yang lain, whatsApp difungsikan dengan menggunakan jaringan internet
sehingga pengguna whatsApp dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks,
mengirim gambar, video, dan pesan suara. WhatsApp diklaim sebagai aplikasi
pengirim pesan terlaris saat ini. Masyarakat kecamatan anggeraja kebanyakan
masyarakatnya menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi mulai dari anak kecil
remaja, sampai orang dewasa yang sudah merasakan dari perkembangan teknologi
informasi saat ini yang semakin canggih.
b) Facebook
Facebook merupakan salah satu media sosial yang digemari banyak kalangan
mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, sampai orang tua. Aplikasi ini memang
diperuntukan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dalam bentuk komunikasi
digital karena kapasitasnya tidak terbatas. Masyarakat kecamatan anggeraja sudah
lama menggunakan fecebook sejak aplikasi ini dibuka dikalangan masyarakat umum,
kebanyakan masyarakat kecamatan anggeraja dominan yang menggunakan orang
dewasa terutama remaja
Hebatnya aplikasi ini mampu menampung pengguna facebook yang sangat
banyak. Facebook juga menyediakan kolom komentar, chatting, ungguh foto dan
video, menulis status, menandai tempat, membuat forum. Facebook digemari karena
lebih mudah digunakan untuk komunikasi digital dibandingkan dengan media sosial
lainnya.
c) Messeger
Messenger merupakan salah media online yang cukup digemari oleh kalangan
masyarakat Kecamatan Anggeraja, messenger sendiri adalah suatu aplikasi untuk
mengirim pesan layakny sms namun memerlukn jasa internet. Awalnnya kemunculan
sebagai komunikasi digital messenger menduduki peringkat lebih tinggi
dibandingkan dengan media online lainnya. Namun seiring dengan berkembangnya
teknolgi informasi, messenger mulai mengalami penurunan peminat.
d) Instagram
WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang memungkinkan kita bertukar
pesan tanpa biaya, karena WhatsApp menggunakan data internet yang sama dengan
aplikasi yang lain, whatsApp difungsikan dengan menggunakan jaringan internet
sehingga pengguna whatsApp dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks,
mengirim gambar, video, dan pesan suara. WhatsApp diklaim sebagai aplikasi
pengirim pesan terlaris saat ini. Masyarakat kecamatan anggeraja kebanyakan
masyarakatnya menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi mulai dari anak kecil
remaja, sampai orang dewasa yang sudah merasakan dari perkembangan teknologi
informasi saat ini yang semakin canggih.
7. Dampak Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi
Masyarakat
Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis dari
bentuk teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Melalui fitur andalannya
yaitu internet, saat ini teknologi komunikasi dan informasi seperti merupakan salah
satu jenis teknologi yang menduduki peringkat teratas, baik dari sisi positif, negatif,
hingga penggunaannya.
Memang sebagai sebuah teknologi yang berkembang pesat, pastilah teknologi
informasi dan komunikasi memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Ada
yang disadari, dan ada juga yang mungkin tidak disadari, karena sudah menjadi
bagian dari kepribadian individu tertentu. Berikut ini adalah dampak positif dan juga
dampak negative yang bisa dirasakan di dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dampak positif
a. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
Merupakan salah satu efek domino dari bertambah cepatnya arus informasi.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat,
maka siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah. Akses terhadap
informasi ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini
akan membantu individu dalam meningkatkan informasi dan pengetahuan yang
dimilikinya, meski terkadang realibilitas dan validitas dari informasi tersebut
dipertanyakan.
Hal ini menjadi penanda bahwa penggunaan internet untuk berkomunikasi menjadi
salah satu pilihan yang sangat diminati. Karena dapat terhubung ke setiap orang dai
belahan dunia manapun. Disinilah peranan manfaat jaringan komputer sebagai salah
satu sumber penggunaan internet menjadi lebih optimal.
b. Media sosial
Media sossial juga merupakan dampak positif lainnya dari perkembangan
teknologi informasi dan kommunikasi. Media sosial dapat memberikan banyak sekali
manfaat, salah satunya adalah dapat mempertumakan individu dengan orang baru,
dan menambah relasi antar individu. Sebagai contoh, salah satunya adalah facebook.
Situs yang cukup besar ini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak orang
gunakan. Tidak hanya untuk menambah jaringan pertemanan di dunia maya,
facebook juga menjadi sarana promosi dalam bisnis. Manfaat facebook bagi user
sangatlah berguna, terlebih untuk menjalankan bisnis, baik itu bisnis kecil maupun
bisnis besar.
c. Media hiburan
Pemanfaatan dari teknologi informasi dan juga komunikasi berikutnya adalah
dalam hal hiburan. Teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung
media hiburan yang sangat banyak ragamnya bagi setiap orang. Contoh saja dari
media hiburan berupa games, music, dan juga ideo, banyak orang yang bisa hilang
dan juga lepas dai stress karena hiburan yang ditawarkan oleh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi ini.
Fungsi teknologi dan informasi dan komunikasi juga dapat menjadi salah satu
pilihan hiburan yang cukup simple bagi beberapa orang. Tidak hanya sebagai media
informasi, penggunaan internet dapat menjadi salah satu hal pereganggan pipkiran,
contohnya dengan menonton video yang banyak tersebar di internet. Akan tetapi
perlu di noted bahwa ajang hiburan ini sebagai hal positif untuk menghilangkan
suntuk semata bukan untuk mengakses konten negatif yang membawa dampak buruk
bagi user.
d. Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh
Komunikasi merupakan salah satu hal yang paling utama yang harus dijalin oleh
manusia, sebagai makhluk sosial. Dengan adanya teknologi informasi dan juga
komunikasi, maka saat ini untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain menjadi jauh
lebih mudah. Apabila pada jaman dulu kita harus menunggu berhari-hari
menggunakan pos, maka saat ini, dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, kita bisa mengirim pesan dalam waktu hitungan detik, dengan cepat dan
juga mudah. Ini menjadi salah satu faktor pendorong penyebab teknologi komputer
berkembang cepat. Chatting menjadi hal yang favorit bagi sebagian orang, terlebih
saat ini penggunaan smartphone semakin meningkat di semua kalangan.
e. Memiliki banyak dampak positif dalam dunia pendidikan
Dampak lainnya yang paling terasa dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi adalah dalam bidang pendidikan. Materi pelajaran dan segala hal yang
berhubungan dengan pendidikan akan menjadi lebih mudah untuk diakses dan
diperoleh. Sehingga hal ini pun akan membantu meningkatkan efektivitas dan juga
efisiensi dari kebutuhan pendidikan itu sendiri bagi tiap individu di dalam kehidupan
sehari-hari. Inilah manfaat mempelajari ilmu komputer yang dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan tugas sekolah maupun tugas kuliah. Peranan teknologi
memang tak dipungkiri juga turut andil dalam perkembangan dunia pendidikan yang
lebih luas, dan lebih maju untuk kedepannya.
f. Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli
Saat ini, muncul banyak lapangan pekerjaan baru yang dihasilkan berkat adanya
perkembangan teknologi informasi dan juga komunikasi, yaitu online shop dan juga
bisnis online. Hal ini menggeser kedigdayaan penjualan barang melalu toko fisik,
karena dianggap lebih murah, praktis dan juga lebih efisien dari segi pemasaran
produknya.
Dengan adanya toko online ini, maka semakin banyak meningkatkan lapangan
pekerjaan, dimana orang yang tadinya tidak memiliki pekerjaan akhirnya bisa
memiliki pekerjaan dengan berjualan online. Disinilah fungsi sistem informasi
dibutuhkan, juga bisa menggunakan media komunikasi online sebagai sarana
mempromosikan bisnis.
2. Dampak negatif
Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata teknologi
informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup
mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena
penyalahgunaan dari teknologi informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena
kurangnya pemahaman user akan etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi
informasi dan juga komunkasi dengan baik dan juga benar. Berikut ini adalah
beberapa dampak negatif dari teknologi informasi dan juga komunikasi:
1. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik
2. Menjauhkan yang dekat
3. Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang
4. Sikap Individualistik, masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat masyarakat tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya, kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
8. Landasan teori
a. Teori Modernisasi
(Martono, 2011 : 56). Teori modernisasi lahir pada abad ke-20, 26 tahun
1950-an, sebagai reaksi atas terjadinya pertentangan dua ideologi yang berkembang
pada saat itu. Teori modernisasi banyak menerima warisan pemikiran dari teori klasik
seperti teori evolusi.
Arti kata modernisasi dengan kata dasar “modern” berasal dari Bahasa Latin
“modernus” yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus
menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju
masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Martono, (2011 : 80).
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan kearah yang lebih
maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secera
sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara
baru yang lebih maju, di mana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat . Abdulsyaini, (2012: 176-177).
Suwarsono dan So dalam Martono, (2011 : 57) menurut teori evolusi,
perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakan searah, linear, progresif, dan
perlahan- lahan (evolutif) yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitif
ke tahapan yang lebih maju dan membuat berbagai masyarakat memiliki bentuk dan
struktur serupa.
Untuk itu, berdasarkan teori evolusi tersebut, maka teori modernisasi ini
memiliki beberapa asumsi teoritis dan metodologis. Beberapa asumsi tersebut adalah
:pertama, modernisasi dianggap sebagai proses bertahap. Kedua, modernisasi
merupakan proses homogenisasi; maksudnya adalah melalui modernisasi akan
terbentuk berbagai masyarakat dengan karakter serta struktur serupa. Ketiga,
modernisasi kadang kala mewujud dalam bentuk lahirnya sebagai proses Eropanisasi
atau Amerikanisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah westernisasi. Keempat,
modernisasi merupakan proses yang tidak bergerak mundur. Kelima, modernisasi
merupakan perubahan yang progresif. Keenam, modernisasi memerlukan waktu yang
panjang.
Modernisasi adalah sebuah proses perubahan yang bersifat evolusioner, bukan
revolusioner. Ketujuh, modernisasi merupakan proses sistemik. Modernisasi
melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di
dalamnya adalah proses industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi,
sentralisasi, dan sebagainya. Kedelapan, modernisasi diartikan sebagai proses
transformasi. Untuk mencapai status modern, struktur dan nilai- nilai tradisional
secara total harus diganti dengan seperangkat struktur dan nilai- nilai modern.
Kesembilan, modernisasi melibatkan proses yang terus- menerus. Martono, (2011:
56).
Bungin, (2011 :188). Bisa jadi, perubahan sosial tidak akan begitu cepat
terjadi apabila manusia belum menemukan media komunikasi. Saat ini media
komunikasi telah berkembang seirama dengan cepatnya perubahan tersebut, sehingga
lebih mempercepat lagi perubahan tersebut. Media komunikasi seperti televisi yang
digunakan untuk iklan produk industri akan memudahkan proses industrialisasi
menuju perubahan (modernisasi).
Sztompka, (2011 : 91). Selain menguntungkan, modernisasi juga merusak,
dan ada kalanya kerusakan itu sangat tragis. Ada berbagai tokoh yang mengkritik
modernitas, salah satunya ialah Karl Marx dalam Sztompka, (2011 : 91) dengan
mengemukakan konsep alienasi. Marx mengatakan bahwa sifat manusia adalah bebas
dan suka bergaul. Tetapi, manusia membuang ciri kemanusiaannya ini ketika kondisi
historis tidak memberikan peluang untuk melaksanakannya.
Lenyapnya ciri kemanusiaan ini disebabkan oleh semua masyarakat berkelas,
terutama oleh kapitalisme modern yang mengubah mayoritas manusia menjadi
tergantung, ditindas, dan dijadikan sebagai bagian mesin ekonomi. Tanpa bisa
mengendalikan tenaga kerjanya sendiri dan hasil produksinya, buruh menjadi
terasing, dilepaskan dari pekerjaannya, dari kelompoknya, dan terakhir dari dirinya
sendiri.
b. Teori Komunikasi
1. Teori ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-
Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini
juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan . Untuk mengatasi
kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di
dalam model mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara
pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini
memprediksikan bahwa masyarakat tergantung kepada informasi yang berasal dari
media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat bersangkutan serta
mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media online.
Namun perlu digaris bawahi bahwa masyarakat tidak memiliki
ketergantungan yang sama terhadap semua media Sumber ketergantungan yang kedua
adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu
saling berhubungan dengan masyarakat dalam menciptakan kebutuhan dan minat.
Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media,
sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan
kondisi sosial.
2. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer
(1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur
kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat
masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang
memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada
tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas
kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap,
agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan
nilai-nilai.
2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau
menurunkan dukungan moral.
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu
tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk
suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.
9. Kerangka Pikir
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya kehidupan
yang semakin mencolok. Itu dikarenakan perkembangan teknologi mempengaruhi
model berkomunikasi massa untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.
Internet mungkin dianggap sebagai sesuatu yang "wah" dan rumit bagi orang
awam, namun sekarang bisa Anda lihat sendiri , internet telah menjadi sesuatu yang
umum bagi banyak orang. Atau mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya yang
mempunyai hampir semua akun di jejaring sosial, dan berinteraksi secara intensif
dengan individu lain secara maya. Adapun bentuk modernisasi teknologi pada
masyarakat yaitu: mdia online seperti: whattApp, facebook, massaage, dan instagram.
Jika melihat penjelasan diatas dengan perkembangan teknologi sekarang yang
semakin canggih, dapat dikatakan memberikan dampak buruk bagi informasi yang
tidak benar dan tidak jelas sumbernya..
Adapaun dampak yang ditimbulkan adanya perkembangan modernisasi
teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat.
Dampak positif meliputi:
a. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
b. Media hiburan
c. Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh
d. Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli
Dampak negative
a. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik
b. Menjauhkan yang dekat
c. Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
d. Sikap Individualistik
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Mordenisasi
Modernisasi Teknologi
Komunikasi
Dampak yang ditimbulakan:
1. Dampak positif
2. Dampak negatif
Bentuk modernisasi
teknologi informasi pada
masyarakat
Pola komunikasi
masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Menjelaskan bahwa metode kualitatif menunjuk pada prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif, yakni apa yang dilakukan secara fundamental dan
dituturkan informan, baik lisan maupun tulisan. Metode kualitatif digunakan dalam
penelitian ini bertujuan mengamati keadaan di Lingkungan Sossok Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang dimana modernisasi teknologi informasi membawa
dampak pada masyarakat, dimana suatu kenyataan yang ada di lapangan yang
dikemukakan oleh informan secara terperinci mengenai modernisasi teknologi
informasi terhadap komunikasi masyarakat di Lingkungan Sossok Kabupaten
Enrekang.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan tempat bermukim
masyarakat, Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja), penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk modernisasi teknologi informassi,
dan dampaknya modernisasi terhadap komunikasi bagi masyarakat.
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat dalam satu desa.
Teknik pengambilan informasi yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
dengan mengambil subjek penelitian yang memenuhi kriteria tersebut dibuat oleh
peneliti senddiri (norwood, 2000). Teknik penentuan informan dengan purposive
sampling ini di pilih karena teknik ini memilih informan dengan berbagai kriteria
tertentu menurut kebutuhan peneliti, sehingga dianggap layak untuk dijadikan sumber
informasi penelitian.
Adapun yang menjadi sasaran atau informan dalam penelitian ini adalah
masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang
merasakan adanya dampak dari modernisasi dengan kriteria yaitu: Anggota
masyarakat laki-laki dan perempuan yang tegolong dalam kriteria dewasa dan remaja
dengan alasan bahwa usia tersebut lebih sering berinteraksi dengan masyarakat
sekitarnya serta usia tersebut mempunyai pemikiran yang matang dalam mengkaji
kembali dirinya dan lingkungan (Widyatuti, 1999) dan masyarakat yang bersedia
untuk diwawancarai.
Jumlah informan yang diambil tergantung dari jumlah replikasi kasus yang
diinginkan dengan tujuan untuk menggali informasi dan memiliki kekhususan yang
ada yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul (Moleong, 2000).
Pada penelitian ini jumlah informan yang diambil sebanyak 6 0rang sesuai
dengan kecukupan informasi yang diperoleh. Adapun informan yang dipilih 6 orang
karena peneliti mempertimbangkan keterbatasan waktu dan biaya.
D. Fokus penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan
berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya suatu masalah. Masalah dalam
penelitian kualitatif dinamakan fokus. Pada dasarnya, penentuan masalah bergantung
pada paradigma yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti,
evaluator, atau peneliti kebijakan. Sugiyono menjelaskan bahwa untuk mempertajam
penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus penelitian, yang merupakan domain
tunggal atau beberapa domain yang terkait dengan situasi sosial. Penentuan fokus
penelitian didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari
situasi sosial di lapangan, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah terkait
tentang, Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi Masyarakat di
Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
E. Instrumen penelitian
Salah satu teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
wawancara dan dokumentasi, yaitu melakukan dialog secara langsung (tatap muka)
antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Oleh karena itu, alat yang
digunakan saat pengumpulan data diantaranya: pedoman wawancara, dokunentasi,
hp, kamera dan catatan lapangan. Instrument yang digunakan adalah instrument
observasi adalah catatan dan lembar observasi sedangkan instrument wawancara
adalah buku catatan atau notebook, tape recorder (perekam) atau handPhone), dan
kamera serta pedoman.
F. Jenis Dan Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data ada dua yakni :
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung pada
objek. Dengan melakukan wawancara secara langsung dan mendalam, objek
yang di maksud adalah informan yang dipilh atau ditentukan oleh peneliti dengan
menggunakan teknik purposive sumpling. Dalam hal ini, tentu yang
dimaksudkan adalah masyarakat di Lingkungan Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan- laporan instansi yang
terkait dalam penelitian ini. Sumber ini dapat berupa buku, data- data statistik
yang sesuai dengan masalah penelitian ini
G. Teknik pengumpulan data
Untuk mengetahui data atau keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini,
maka ditempuh dengan cara :
1. Pengamatan langsung (observasi), dalam hal ini dimaksud untuk mengetahui
subjektivitas dari kehidupan masyarakat terhadap teknologi komunikasi di
Lingkungan Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang terjadi secara
langsung.
2. Wawancara (interview), pada tahap ini peneliti melakukan wawancara mendalam
kepada informan mengenai nama, umur, tahun mereka mulai mengenal
modernisasi teknologi komunikasi, kemudian alasan mereka bergantung pada
alat teknologi komunikasi serta pendapat mereka mengenai dampak
modernisasi.
Selain itu, peneliti juga menggunakan tape recorder untuk merekam percakapan,
sehingga data yang diperoleh nantinya lebih jelas lagi.
3. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data visualisasi masyarakat di di
Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Nasir dalam Riduwan, (2009:72) menjelaskan bahwa, teknik
pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan
suatu penelitian.
Teknik analisis data disini adalah seluruh data yang diperoleh di lapangan
akan diolah, ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif. Bagian ini merupakan upaya
untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil waw ancara, observasi dan
lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang di teliti dan
menyajikan temuan bagi orang lain.
Menurut Sugiono, (2012:337) mengemukakan bahwa, pada tahap ini
penelitian melakukan analisis terhadap hasil wawancara di lapangan dengan
menggunakan pendekatan model Miles dan Huberman, dengan langkah sebagai
berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya terkait masalah yang akan diteliti.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.
Penyajian data, dimana peneliti mendeskripsikan informasi untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Conclusion Drawing/Verivication
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif ini adalah penarikan kesimpulan
dan verivikasi. Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verivikasi
dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan.
I. Teknik Keabsahan Data
Peneliti melakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik
triangulasi. Teknik triangulasi tidak hanya digunakan untuk pengumpulan data tetapi
juga digunakan untuk mengecek kredibilitas data. Sesuai yang dikatakan Sugiyono
(2013:241) peneliti mengumpulkan data sekaligus mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber. Teknik dapat berupa
triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber berbeda-beda dengan teknik
yang sama, atau triangulasi teknik yang berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan sumber yang sama.
Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaga-usaha
yaitu dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan,
wawancara lagi dengan sumber data atau menambah (memperpanjang) waktu untuk
observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu
satu minggu lagi dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan
belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek
keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti
kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.
b. Meningkatkan ketekunan
Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering
menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data
dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal
yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak
menganggap mudah/enteng data dan informasi.
c. Trianggulasi
Tringgulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan
data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data) atau istilah lain dikenal dengan
trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan. dalam menguji
keabsahan data peneliti menggunakan teknik Trianggulasi yaitu:
1. Trianggulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang
diterima dari satu sumber meragukan, maka harus mengecek kembali ke sumber lain,
tetapi sumber daya tersebut harus setara sederajatnya, kemudian peneliti
menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan
kesempatan dengan sumber adalah untuk meguji sumber data tersebut.
2. Trianggulasi teknik
Untuk menguji krebilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda,yaitu yang awalnya
menggunakan tehnik observasi, maka dilakukan lagi tehnik pengumpulan data
dengan tehnik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik
dokumentasi.
3. Trianggulasi waktu
Untuk melakukan pengecekan data dengan cara wawancara dalam waktu dan
situasi yang berbeda. Seperti, yang awalnya melakukan pengumpulan data pada
waktu pagi hari, sore hari dan data yang didapat, tetapi mungkin saja pada waktu pagi
hari tersebut kurang tepat karena mungkin informasi dalam keadaan sibuk.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Kabupaten Enrekang Sebagai Daerah Penelitian
1. Sejarah Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Enrekang. Ditinjau dari
segi sosial budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang memiliki kekhasan tersendiri.
Hal tersebut disebabkan karena kebudayaan Enrekang (Massenrempulu‟) berada di
antara kebudayaan Bugis, Mandar dan Tana Toraja.Bahasa daerah yang digunakan di
Kabupaten Enrekang secara garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik
yang berbeda di Massenrempulu‟, yaitu bahasa Duri, Enrekang dan Maiwa. Bahasa
Duri dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Alla‟, Baraka, Malua, Buntu Batu,
Masalle, Baroko, Curio dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa
Enrekang dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian
penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa Maiwa dituturkan oleh penduduk di
Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin. Melihat dari kondisi sosial budaya
tersebut, maka beberapa masyarakat menganggap perlu adanya penggantian nama
Kabupaten Enrekang menjadi Kabupaten Massenrempulu‟, sehingga terjadi
keterwakilan dari sisi sosial budaya.
Sejarah terbentuknya Kabupaten Enrekang, Sejak abad XIV, daerah ini disebut
Massenrempulu‟ yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan
sebutan Enrekang dari endeg yang artinya naik dari atau panjat dan dari sinilah asal
mulanya sebutan endekan. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum
sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama
“Enrekang” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang
adalah daerah pegunungan sudah mendekati kepastian, sebab jelas bahwa Kabupaten
Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung-menyambung
mengambil ± 85% dari seluruh luas wilayah sekitar 1.786.01 Km².
Menurut sejarah, pada mulanya Kabupaten Enrekang merupakan suatu kerajaan
besar yang bernama Malepong Bulan, kemudian kerajaan ini bersifat Manurung
dengan sebuah federasi yang menggabungkan 7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal
dengan federasi ”Pitue Massenrempulu”, yaitu:
a. Kerajaan Endekan yang dipimpin oleh Arung/Puang Endekan
b. Kerajaan Kassa yang dipimpin oleh Arung Kassa‟
c. Kerajaan Batulappa‟ yang dipimpin oleh Arung Batulappa‟
d. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang merupakan gabungan dari Buntu Batu,
Malua, Alla‟. Buntu Batu dipimpin oleh Arung/Puang Buntu Batu, Malua oleh
Arung/Puang Malua, Alla‟ oleh Arung Alla‟
e. Kerajaan Maiwa yang dipimpin oleh Arung Maiwa
f. Kerajaan Letta‟ yang dipimpin oleh Arung Letta‟
g. Kerajaan Baringin (Baringeng) yang dipimpin oleh Arung Baringin
Pitu (7) Massenrempulu‟ ini terjadi kira-kira dalam abad ke XIV M. Tetapi
sekitar pada abad ke XVII M, Pitu (7) Massenrempulu‟ berubah nama menjadi Lima
Massenrempulu‟ karena Kerajaan Baringin dan Kerajaan Letta‟ tidak bergabung lagi
ke dalam federasi Massenrempulu‟.
Akibat dari politik Devide et Impera, Pemerintah Belanda lalu memecah daerah
ini dengan adanya Surat Keputusan dari Pemerintah Kerajaan Belanda, di mana
Kerajaan Kassa dan kerajaan Batu Lappa‟ dimasukkan ke Sawitto. Ini terjadi sekitar
1905 sehingga untuk tetap pada keadaan Lima Massenrempulu‟ tersebut, maka
kerajaan-kerajaan yang ada didalamnya yang dipecah.
1. Keadaan Geografis dan Iklim
a. Kondisi Geografis
Kabupaten Enrekang berada di jantung Jasirah Sulawesi Selatan yang dalam peta
batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Pegunungan Latimojong yang
memanjang daru Utara ke Selatan rata-rata ketinggian ± 3.000 meter diatas
permukaan laut, memagari Kabupaten Enrekang disebelah timur sedang disebelah
barat membentang Sunagai Saddang dari utara ke selatan yang pengendalian airnya
menentukan pengairan saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten Pinrang
dengan aliran pengairan sampai ke Kabupaten Sidenreng Rappang.
Kabupaten Enrekang terletak antara 3º 14‟36” LS dan 119º40‟53” BT. Jarak dari
ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Makassar) ke kota Enrekang dengan jalan darat
sepanjang 235 Km. Batas-batas daerah Kabupaten Enrekang : Sebelah Utara
Kabupaten Tana Toraja, Sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, Sebelah
Barat Kabupaten Pinrang, dan Sebelah Timur Kabupaten Luwu dan Sidenreng
Rappang. Kabupaten Enrekang berada di daerah pegunungan, terdiri dari gunung-
gunung dan bukit-bukit sambung menyambung, mengambil dari ± 85% dari seluruh
luas Kabupaten Enrekang yang luasnya ± 1.786,01 Km atau 2,92 dari seluruh luas
seluruh propinsi Sulawesi Selatan.
Gambar 4.1. Peta Kabupaten Enrekang
Selama setengah dasawarsa terjadi perubahan administrasi pemerintahan baik
tingkat kecamatan maupun pada tingkat kelurahan/desa, yang awalnya pada tahun
1995 hanya berjumlah 5 kecamatan dan 54 desa/kelurahan, tetapi pada tahun 2008
jumlah kecamatan menjadi 12 kecamatan dan 129 desa/kelurahan.
Adapun pembagian kecamatan dalam lingkup kabupaten Enrekang antara lain:
1. Kecamatan Alla 7. Kecamatan Cenrana
2. Kecamatan Anggeraja 8. Kecamatan Curio
3. Kecamatan Enrekang 9. Kecamatan Malua
4. Kecamatan Masalle 10. Kecamatan Baraka
5. Kecamatan Buntu Batu 11. Kecamatan Bungin
6. Kecamatan Baroko 12. Kecamatan Maiwa
Secara umum bentuk topografi wilayah Kabuparten Enrekang terbagi atas
wilayah perbukitan karst (kapur) yang terbentang di bagian utara dan tengah,
lembah-lembah yang curam, sungai serta tidak mempunyai wilayah pantai. Jenis
flora yang banyak ditemukan pohon bitti atau yang biasa disebut vitex cofassus,
pohon hitam Sulawesi atau diospyros celebica, pohon ulin/kayu besi eusideraxylon
zwageri, pohon lithocarpus celebica, kayu bayam, kayu agatis - agatis celebica, kayu
kuning – arcangelisia flava merr. Selain itu terdapat juga rotan lambang-calamus sp,
rotan tohiti – calamus inops becc. Rotan taman. Jenis angrek juga banyak ditemukan
anggrek yaitu goodyera celebica, anggrek Sulawesi dari species phalaenopsis
venosa, anggrek kalajenigking arachnis celebica. Anggrek pleomele angustifolia.
Anggrek cymbidium finlaysonianum, dan jenis tanaman lainnya.
b. Iklim
Iklim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lainnya di propinsi
Sulawesi Selatan yaitu terbagi 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musin hujan terjadi/ berlangsung pada bulan November-Juli, sedangkan pada musim
kemarau berlangsung pada bulan Agustus-Oktober. Jumlah hari hujan (HH) pada
tahun 2001,jumlah HH 139 hari dan curah hujan 3.970 mm, tahun 2002 jumlah HH
137 hari dan CH 1410 mm, tahun 2003 jumlah HH 82 CH 1925 mm. (di kutip dari
enrekang.com/?p=18.
2. Topografi,Geologi dan Hidrologi
a. Topografi
Secara umum bentuk topografi wilayah Kabuparten Enrekang terbagi atas
wilayah perbukitan karst (kapur) yang terbentang di bagian utara dan tengah, lembah-
lembah yang curam, sungai serta tidak mempunyai wilayah pantai.Jenis flora yang
banyak ditemukan pohon bitti atau yang biasa disebut, pohon hitam Sulawesi atau,
pohon ulin/kayu besi, pohon, kayu bayam, kayu agatis kayu kuning.Selain itu
terdapat juga rotan lambing rotan tohiti Rotan taman. Jenis angrek juga banyak
ditemukan anggrek yaitu, anggrek Sulawesi dari species, anggrek
kalajenigking.Anggrek.dan jenis tanaman lainnya.
Wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya mempunyai wilayah Topografi
yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan
ketinggian 47 -3.293 meter dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah
pantai. Secara umum keadaan Topografi Wilayah-wilayah didominasi oleh
bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten
Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim yang terjadi di
Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain
yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau
dimana musim hujan terjadi pada bulan November -Juli sedangkan musim kemarau
terjadi pada bulan Agustus –Oktober.
b. Geologi
Geologi Daerah Kabupaten Enrekang terdapat dalam zona Mandala Sulawesi
Barat, terletak diantara dua buah patahan naik yang berarah hampir Utara-Selatan
berupa perbukitan kapur sangat terjal dari Formasi Makale yang terdapat pada bagian
Barat, dan perbukitan tinggi Gunung Latimojong yang terdapat pada bagian Timur
daerah penyelidikan. Pada bagian Tengah yaitu diantara kedua tinggian tersebut
terdapat aliran sungai yang umumnya mengalir anak-anak sungai dari arah Timur dan
Timur laut menuju kearah Selatan dengan pola aliran dendritik dan semi parallel
menuju sungai utama yaitu Sungai Mataallo yang mengalir dari arah Utara ke
Selatan. Umumnya aliran-aliran sungai yang terdapat di daerah penyelidikan tersebut
dikontrol oleh adanya patahan-patahan naik dan mendatar, sehingga pola-pola
struktur yang ada didaerah penyelidikan tersebut dapat dilacak dengan mudah.
c. Hidrologi
Kabupaten Enrekang memiliki mata air di pegunungan di karena Kabupaten
Enrekang dikelilingi oleh gunung-gunung. Dan mata airnya berpusat pada
pegunungan Latimojong yang terletak di Kecamatan Buntu Batu.
3. Kondisi Demografi
Enrekang yang berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa Ditinjau dari segi sosial
budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang memiliki kekhasan tersendiri. Hal tersebut
disebabkan karena kebudayaan Enrekang (Massenrempulu') berada di antara
kebudayaan Bugis, Mandar dan Tana Toraja. Bahasa daerah yang digunakan di
Kabupaten Enrekang secara garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik
yang berbeda di Massenrempulu', yaitu bahasa Duri, Enrekang dan Maiwa. Bahasa
Duri dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Alla', Baraka, Malua, Buntu Batu,
Masalle, Baroko, Curio dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa
Enrekang dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian
penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa Maiwa dituturkan oleh penduduk di
Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin. Melihat dari kondisi sosial budaya
tersebut, maka beberapa masyarakat menganggap perlu adanya penggantian nama
Kabupaten Enrekang menjadi Kabupaten Massenrempulu', sehingga terjadi
keterwakilan dari sisi sosial budaya.
Dari gambaran selintas mengenai lokasi dan kondisi geografis Kabupaten
Enrakang, memberikan penjelasan bahwa secara geografis, Enrekang memang sangat
strategis dilihat dari sisi kepentingan ekonomi maupun politik.Enrekang yang
berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa. Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki berbagai potensi alam seperti marmer, batubara, minyak dan gas
bumi, batuan mineral, serta perikanan laut yang cukup besar.
2. Sejarah Singkat Kecamatan Anggeraja
Kecamatan Anggeraja adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Enrekang,
Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan : Cakke. Kecamatan Anggeraja
merupakan bagian wilayah kabupaten Enrekang yang terletak di wilayah utara
kabupaten Enrekang sekaligus berperan sebagai salah satu penyangga Kabupaten
Enrekang di mana dalam perkembangannya telah menunjukan kemajuan diberbagai
bidang sesuai dengan peran dan fungsinya.
Luas wilayah Kecamatan Anggeraja adalah 126,96 km dengan jumlah, penduduk
23.218 dengan klasifikasi jumlah penduduk laki-laki : 12.278 jiwa, dan jumlah
penduduk perempuan : 10.940 jiwa (Sumber : BPS Sensus Penduduk Tahun 2018).
Yang terdiri dari 15 Desa/Kelurahan yaitu :
a. Kelurahan Lakawan, luas areal : 9,30
b. Kelurahan Tanete, luas areal : 10,45
c. Kelurahan Mataran, luas areal : 4,98
d. Desa Bamba Puang, luas areal : 9,2
e. Desa Siambo, luas areal : 6,51
f. Desa Mampu, luas areal : 10,64
g. Desa Pekalobean, luas areal : 9,92
h. Desa Singki, luas areal : 12,08
i. Desa Salu Dewata,luas areal : 13,15
j. Desa Tindalun, luas areal : 12,18
k. Desa Bubun Lamba, luas areal : 4,33
l. Desa Tampo, luas areal : 7,45
m. Desa Saruran, luas areal : 4,10
n. Desa Batu Noni,luas areal : 5,05
o. Desa Mendatte, luas areal : 6,00
Adapun batas Kecamatan Anggeraja adalah :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Masalle
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Malua, dan Baraka
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Alla
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Enrekang
Gambar 4.2. Peta Kecamatan Anggeraja
3. Keadaan Penduduk
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Anggeraja Tahun 2018
No. Kelurahan/ Desa
Jumlah Penduduk
Laki- Laki Perempuan
1. Lakawan 1675 718
2. Tanete 1525 1428
3. Mataran 1055 1098
4. Bubun Lamba 652 617
5. Mampu 782 764
6. Pekalobean 1109 1050
7. Salu Dewata 572 560
8. Tampo 606 558
9. Saruran 513 497
10. Batu Noni 936 926
11. Bamba Puang 923 939
12. Tindalun 498 503
13. Siambo 618 523
14. Singki 832 759
15. Mendatte 427 385
JUMLAH 12278 10940
Sumber: Kantor Kecamatan Anggeraja 2018 (Diolah).
Penduduk merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan suatu
wilayah, sebab adanya pembangunan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung.
4. Agama
Secara umum rakyat Indonesia adalah masyarakat yang sangat relegius artinya
agama sangat menempati posisi penting dalam hidup dan kehidupan, bila dilihat
secara khusus pada Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang, maka kesan positip
tersebut akan nampak dengan jelas.
Masyarakat Kecamatan Anggeraja bisa dikatakan seratus persen penganut agama
islam yang taat dan juga fanatik. Dalam islam keberagamaan merupakan ajaran islam
dalam seluruh kehidupan manusia. Lingkup keberagamaan ini bukan hanya meliputi
kehidupan didunia akan tetapi juga kehidupan setelah mati. Ruang lingkup
keberagamaan didunia mempertimbangkan beberapa hal seperti: materi kegiatan,
pelaku, konteks pelaksanaan kegiatan, dan tujuan yang akan dicapai.
Wujud sikap keberagamaan itu bisa dilihat dari keadaan daerah ini yang memiliki
beberapa masjid dan mushalah sebagai tempat peribadatan pada setiap dusun. Sikap
penduduknya taat dan saling hormat menghormati, penuh gotong-royong serta sangat
menjunjung tinggi agama dan kehormatan.
Salah satu unsur dasar dalam islam adalah adanya kesatuan antara dunia dan
akhirat. Prinsip dasar ini kemudian dipertegas dengan rumusan kaffah yang
mengandung arti bahwa ajaran islam didalamnya meliputi seluruh kehidupan umat
manusia. Ini berarti, seluruh aspek kehidupan apakah duniawi adalah medan
keberagamaan dalam wujud respon kepada Wahyu Allah Swt.
Masyarakat di Kecamatan Anggeraja menganut Suku Duri yang berbatasan
dengan Tanah Toraja. Dalam keseharian, orang duri memiliki sifat kekeluargaan dan
gotong royong yang tinggi. Masyarakat suku duri semuanya memeluk agama Islam,
meski secara ras dan bahasa mirip dengan suku Toraja, tapi beberapa adat istiadat dan
budaya suku duri banyak terpengaruh adat- istiadat Bugis.
Tabel 4.2. Keadaan Penduduk Kecamatan Anggeraja berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah
1. Islam 23218 Orang
2. Kristen -
3. Hindu -
4. Budha -
Jumlah 23218 Orang
Sumber : Kantor Kecamatan Anggeraja 2018 (Diolah).
5. Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah salah satu faktor penunjang dalam melaksanakan tugas-
tugas individu, maupun tugas kepada Allah SWT. Manusia sebagai mahluk hidup
yang mempunyai kebutuhan yang kompleks pasti membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka syarat untuk memenuhinya adalah dengan
memiliki mata pencaharian. Pada umumnya penduduk di Kecamatan Anggeraja
bermata pencaharian di bidang pertanian dan berternak yang tersebar di setiap Dusun
dengan luas lahan yang berbeda-beda.
Mata pencaharian hidup di Kecamatan Anggeraja didominasi oleh pertanian
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.3. Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Anggeraja
No Mata Pencaharian Persentase
Jumlah
(Orang)
1. Petani 65 % 15092
2. Peternak 13 % 3018
3. Pedagang 10 % 2322
4. PNS 7 % 1625
5. Wiraswsta 5 % 1161
Jumlah 100 % 23218
Sumber : Kantor Kecamatan Anggeraja 2018 (Diolah).
6. Tingkat Pendidikan
Pendidikan sebagai sarana penunjang pembangunan sangat penting artinya untuk
membentuk manusia yang berkualitas,mempunyai wawasan pandang dan beepikir
yang luas dan berkepribadian, keaadaan tingkat pendidikan Kecamatan Anggeraja
cukup beragam, ada tamatan TK, SD, SMP, SMK dan SMA. Keadaan masyarakat
Kecamatan anggeraja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Hal tersebut
dapat dilihat dari pola pikir dan wawasan masyarakat sangat dipengaruhi sejauh mana
pengetahuan masyrakat terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, pendidikan sangat
penting bagi kemajuan kehidupan suatu bangsa baik melalui jalur formal maupun non
formal
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi harus
didukung oleh fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Anggeraja
antara lain sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
sekolah menengah kejuruan, dan Sekolah Menengah Atas.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang pendukung yang
mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas juga sebagai dampak dari
kemajuan dari wilayah tersebut. Mengenai sarana dan prasarana di Kecamatan
Anggeraja telah cukup memadai mulai dari jalan, transportasi, jaringan, media,
tempat ibadah, akses pendidikan dan kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4. Prasarana di Kecamatan Anggeraja
No. Jenis Sarana Jumlah (buah)
1. Kantor Kelurahan/Desa 15
2.
Pendidikan :
a. TK
b. SD
c. SLTP/ Sederajat
d. SMA/ SMK/ Sederajat
23
19
6
3
3.
Tempat Ibadah
a. Masjid
b. Mushallah
18
20
4.
Fasilitas Kesehatan
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Posyandu
1
3
15
Sumber : Kantor Kecamatan Anggeraja 2018 (Diolah).
Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa tingkat pendidikan dan sarana
prasarana di Kecamatan Anggeraja telah memandai serta akan mendukung proses
pemahaman dan tingkat kesadaran masyarakat dalam proses implementasi dan
pelaksanaan kebijakan pemerintah. Hal ini dapat membantu pemerintah baik melalui
saran ataupun kritikan dari masyarakat sebagai bagian dari partisipasi masyarakat
dalam pembangunan.
Melalui sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kecamatan Anggeraja
diharapkan dapat membantu masyrakat dalam memperoleh pendidikan dari tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi. Keberadaan fasilitas pendidikan ini sangat di
pengaruhi oleh peran serta pemerintah khususnya pemerintah Kecamatan Anggeraja
dalam mendorong pembangunan pada bidang pendidikan.
7. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Anggeraja merupakan suatu
keadaan dimana kedudukan ataupun posisi seorang individu dalam masyarakat, yang
ditinjau dari segi sosial seperti pendidikan dan ekonomi seperti pekerjaan, pendapatan
atau penghasilan. Perkembangan keadaan sosial ekonomi Enrekang. Besarnya peran
politik dalam hal ini adalah pengaturannya ataupun kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh berbagai partai ataupun strukturasi parlemen yang mempengaruhi segi kondisi
sosial masyarakat Kecamatan Anggeraja. Ketika suatu partai menang dalam sebuah
eleksi, maka kebijakan yang mereka buat itulah yang secara otomatis mempengaruhi
kondisi tersebut, entah memperbaiki atau malah memperburuk karena perubahan
keadaan sosial ekonomi masyarakat tidak segampang membalikan telapak tangan.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Anggeraja perlu di perhatikan
secara lebih dalam agar kita mengetahui seberapa jauh dan seberapa besar efek yang
ada terhadap masing-masing individu dimasyarakat yang berdasarkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang selalu berubah-ubah. Dari situlah kita dapat mengukur dan
menangani masalah yang kemungkinan dapat terjadi di kondisi sosial ekonomi
masyarakat agar dapat diperbaiki.
8. Awal Mula Masyarakat Mengenal komunikasi online
Pesatnya perkembangan teknologi sekarang membuat banyak aplikasi-aplikasi
media sosial baru yang bermunculan di dunia maya. Kini dengan mengandalkan
smartphone yang berhungan dengan internet, masyarakat kecamatan anggeraja sudah
bisa mengakses beberapa situs media sosial seperti: Facebook, whatsApp, messenger,
instagram dan itu semua bisa kita akses dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung
dengan koneksi internet. Bukan hanya di kecamatan anggeraja saja yang dapat
mengakses media online tersebut tetapi di kecamatan lain juga bisa dapat
mengaksesnya selama kecamatan tersebut dijangkau oleh jaringan internet.
3. Hasil Penelitian
a. Bentuk Modernisasi Teknologi Informasi Pada Masyarakat Lingkungan
Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang
Manusia mengenal komunikasi sebagai media unntuk melakukan proses interaksi
di kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi yang
digunakan masyarakat tidak hanya dengan komunikasi lisan bertatap muka saja.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini telah memberikan kemudahan dalam
proses komunikasi. Salah satunya adalah memberikan layanan berupa jaringan
internet. Adanya jaringan inilah yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi
tanpa halangan ruang dan waktu.
Komunikasi online saat ini sangat digemari oleh semua kalangan mulai anak
muda hingga dewasa, komunikasi online digemari karena bisa digunakan dimana
saja, bisa dikerjakan kapan saja, mengefisienkan waktu dan biaya. Bentuk-bentuk
teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat antara lain:
1) Facebook
Facebook merupakan salah satu media sosial yang digemari banyak kalangan
mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, sampai orang tua. Aplikasi ini digemari oleh
masyarakat maupun kalangan remaja karena aplikasi ini bisa digunakan untuk update
status, bisa melihat foto dan video orang lain dan bisa digunakan juga untuk siaran
langsung seperti melakukan video secara langsung tanpa bertatap langsung dengan
orang lain yang bisa berkomentar pada video secara langsung tersebut. Aplikasi ini
memang diperuntukan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dalam bentuk
komunikasi digital karena kapasitasnya tidak terbatas. Masyarakat kecamatan
anggeraja sudah lama menggunakan fecebook sejak aplikasi ini dibuka dikalangan
masyarakat umum, kebanyakan masyarakat kecamatan anggeraja dominan yang
menggunakan orang dewasa terutama remaja.
Hebatnya aplikasi ini mampu menampung pengguna facebook yang sangat
banyak. Facebook juga menyediakan kolom komentar, chatting, ungguh foto dan
video, menulis status, menandai tempat, membuat forum. Facebook digemari karena
lebih mudah digunakan untuk komunikasi digital dibandingkan dengan media sosial
lainnya.
Seperti yang diutarakan oleh Juliana Juada (26 Tahun) pada saat diwawancarai
oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Media online seperti facebook tidak hanya untuk berinteraksi dan
berkomunikasi saja tetapi sudah banyak masyarakat yang menjadikan facebook
sebagai tempat bisnis online atau mereka membuat akun sendiri dengan
mengubah nama akunnya menjadi nama jualannya”.
(Hasil Wawancara, 20 Juli 2018)
Maka dari itu, dengan adanya teknologi terasa sangat memanjakan kita dengan
tawaran-tawaran menarik yang membuat kita merasa bergantung pada teknologi
informasi, sehingga keseharian kita hanya berhadapan dengan teknologi dan
berinteraksi dengan teknologi tampa memperdulikan orang disekitar kita. Seperti
yang diungkapkan oleh Febrianti (25 Tahun) pada saat diwawancarai oleh peneliti
mengatakan, bahwa:
“Jika perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih maka akan banyak
juga media-media sosial akan muncul, yang hanya bisa membuat masyarakat
bergantung pada aplikasi-aplikasi online tersebut”.
(Hasil wawancara, 20 Juli 2018)
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat kita lihat bahwa media sosial seperti
facebook dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat untuk dijadikan
tempat berbisnis online serta memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
melalui facebook.
2) Messenger
Messenger merupakan salah media online yang cukup digemari oleh kalangan
masyarakat Kecamatan Anggeraja, messenger sendiri adalah suatu aplikasi untuk
mengirim pesan layaknya sms namun memerlukan jasa internet, aplikasi ini hanya
bisa digunakan untuk komunikasi chat dan video call. Awalnnya kemunculan sebagai
komunikasi digital messenger menduduki peringkat lebih tinggi dibandingkan dengan
media online lainnya. Namun seiring dengan berkembangnya teknolgi informasi,
messenger mulai mengalami penurunan peminat. Hal tersebut sebagaimana yang
diungkapkan oleh Udiawati Anwar (19 tahun) pada saat diwawancarai oleh peneliti
mengatakan, bahwa:
“Dulu aplikasi messenger banyak digunakan oleh kalangan remaja tetapi
sekarang dominan banyak yang sudah jarang memakainya lagi kerena sudah
ada media sosial lain yang lebih menarik minat remaja maupun masyarakat.
Ketika para remaja sudah menemukan media sosial lain atau yang mereka
sering gunakan bukan berarti mereka tidak memakai mesengger lagi”.
(Hasil Wawancara, 19 Juli 2018)
Menurut informan Udiawati Anwar ada masyarakat yang sudah jarang
menggunakan aplikasi Messenger karena sudah ada aplikasi media online yang di
lengkapi dengan fitur-fitur menarik.
Hal senada yang diungkapkan oleh Isran (28 Tahun) pada saat diwawancarai oleh
peneliti mengatakan, bahwa:
“ Masih banyak yang menggunakan messenger terutama saya, saya lebih
memilih menggunakan messenger karena dapat digunakan secara gratis meski
kartu data kita sudah habis dibandingkan dengan aplikasi lain yang hanya bisa
digunakan pada saat kuota kita belum habis”.
(Hasil Wawancara, 19 Juni 2018)
Dari hasil penelitian di atas beranggapan bahwa mereka masih menggunakan
Messenger sebagai alat komunikasi karena dapat digunakan secara gratis.
Hal senada yang diungkapkan oleh Muhammad Aswan ( 18 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya sering juga menggunakan messenger rata-rata semua media sosial seperti
facebook, messenger, whatsApp semuanya saya gunakan tapi yang sering saya
gunakan adalah facebook kerena kita bisa melihat semua informasi
didalamnya”.
(Hasil Wawancara, 19 juni 2018)
Dari informan diatas dapat lihat bahwa dengan hadirnya jejaring sosial yang lain
yang lebih diminati oleh kalangan remaja maupun masyarakat, messenger kurang lagi
diminati mungkin bisa dikatakan semenjak keluarnya aplikasi baru kini messenger
jadi kalah pamor dan menjadi dinomor duakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Namun ada juga sebagian masyarakat yang masih menggunakan messenger ini
dikarenakan messenger lebih praktis dan tidak banyak mengelurkan biaya.
3) WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang memungkinkan kita bertukar
pesan tanpa biaya, karena WhatsApp menggunakan data internet yang sama dengan
aplikasi yang lain, whatsApp difungsikan dengan menggunakan jaringan internet
sehingga pengguna whatsApp dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks,
mengirim gambar, video, dan pesan suara. WhatsApp diklaim sebagai aplikasi
pengirim pesan terlaris saat ini. Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan
Anggeraja kebanyakan masyarakatnya menggunakan aplikasi ini untuk
berkomunikasi mulai dari anak kecil remaja, sampai orang dewasa yang sudah
merasakan dari perkembangan teknologi informasi saat ini yang semakin canggih.
Seperti yang diungkapkan oleh Febrianti (25 Tahun) pada saat diwawancarai oleh
peneliti mengatakan, bahwa:
“Kalau menurut saya zaman sekarang perkembangan teknologi sudah semakin
canggih banyak anak-anak yang sudah mengenal media sosial terutama
whatsApp, mereka menggunakan untuk bersosialisasi dengan teman mereka
namun banyak juga anak-anak zaman sekarang yang sudah mulai malas untuk
belajar karena mereka lebih mementingkan media sosial mereka dibandingkan
belajar. Saya merasakan sendiri anak saya sudah mulai lupa untuk belajar
kecuali saya yang mengingatkannya”.
(Hasil Wawancara, 20 Juli 2018)
Dengan perkembangan teknologi informasi memiliki banyak manfaat bagi
masyarakat selain dapat digunakan untuk berkomunikasi masyarakat dapat
menggunakannya sebagai media untuk pembelajaran. Selain banyaak memliki
kelebihan dari aplikasi membuat mereka menjadi malas untuk belajar karena mereka
hanya terfokus dengan media onlinenya dibandingkan belajar.
Hal senada yang diungkapkan oleh Hajrah ( 18 Tahun) pada saat diwawancarai
oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya sudah lama menggunakan whatsApp untuk menghubungi teman saya
ataupun ketika saya sedang mengerjakan tugas sekolah saya bisa menggunakan
aplikasi whatsApp untuk bertanya pada temanku”.
(Hasil wawancara, 20 Juli 2018)
Banyak masyarakat gunakan whatsApp sebagai alat untuk beerinteraksi dengan
orang lain dan mempermudah masyarakat bekomunikasi dari jarak jauh.
Hal senada yang diungkapkan oleh Muhammad Aswan ( 18 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Banyak sering menggunakan whatsAppnya untuk berkomunikasi dengan
orang lain terutama saya apalagi pada saat di sekolah banyak teman-teman
saya yang menggunakan whatsAppnya tampa mengenal jam belajar mereka
tetap chat-chatan dengan temannya”.
(Hasil wawancara, 20 Juli 2018)
Dari hasil penelitian diatas whatsApp sudah populer dikalangan masyarakat
terutama dikalangan para remaja, banyak remaja saat ini yang hanya menggunakan
whatsAppnya meskipun sedang belajar. Hal itu sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa dan tidak konsen untuk mengikuti pembelajaran disekolah.
Berdasarkan hasil paparan informan diatas, kita dapat simpulkan bahwa
whatsApp dapat memberikan manfaat bagi penggunanya tergantung bagaiman
pengguna whatsApp dengan hal-hal positif. Kita lihat saat ini perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin lama semakin pesat. Munculnya
teknologi informasi yang begitu cepat dapat membuat masyarakat kecamatan
anggeraja lebih mudah dalam berkomunikasi. WhatsApp menghadirkan berbagai fitur
baru yang cukup lengkap dimana pengguna dapat menggunakannya untuk
berinteraksi dan berkomunikasi antara lain: obrolan, pesan suara, pesan video,
emoticon, group, dan lain-lain yang memudahkan masyarakat mendapatkan
informasi.
4) Instagram
Saking populernya Instagram sebagai sebuah media sosial, banyak orang yang
tak tahu arti sebenarnya dari pemakaian kata tersebut. Disusun dari dua kata, yaitu
“Insta” dan “Gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau serba
cepat/mudah. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat
setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang
maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.
Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami arti dan fungsi
sebenarnya dari Instagram. Yaitu sebagai media untuk membuat foto dan
mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat. Aplikasi ini sangat populer
dikalangan masyarakat karena dilengkapi dengan fitur-fitur menarik yang dapat
menarik minat masyarakat untuk menggunakan aplikasi ini, dan aplikasi ini juga
dapat digunakan untuk mengirim video, mengirim pesan. Tujuan tersebut sangat
dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis aktivitas dari media sosial
ini. Sebaigaman yang diungkapkan oleh Juliana Juada ((26 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Media sosial seperti Instagram sama dengan media sosial yang lain yang bisa
digunakan untuk berbisnis online”.
(Hasil wawancara, 21 Juli 2018)
Sebagai alat untuk berkomunikasi aplikasi ini juga dapat digunakan untuk
berbisnis jual beli online dan dapat memepermudah masyarakat untuk
memproduksikan jualannya di media sosial.Hal senada yang diungkapakan oleh Isran
(28 Tahun) pada saat diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya agak jarang menggunkan instagram karena setahu saya instagram
hanya mempunyai 2 fitur saja yaitu foto dan video. Apalagi saya sangat suka
upload-upload foto dan video dan saat kita upload video durasinya sangat
sedikit yaitu cuma 1 menit beda dengan aplikasi yang lain yang durasinya
cukup lama”.
(Hasil wawancara, 21 Juli 2018)
Ada sebagian masyarakat yang jarang menggunakan instagram karena mereka
berpendapat bahwa instagram tidak sama dengan jejaring sosial yang lainnya yang
bisa mengirim foto atau video dengan durasi yang cukup lama.
Hal senada yang diungkapakan oleh Hajrah ( 18 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya lebih suka menggunakan instagram karena kita bisa melihat bisa
melihat foto orang-orang maupun artis dengan mudah. Apalagi pada saat tidak
ada kerjaan suka buka-buka foto atau video.
(Hasil wawancara, 21 Juli 2018)
Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat
menggunakan media sosial sebagai tempat berbisnis online dimana promosi lebih
mudah dilakukan dan dijadikan sebagai tempat hiburan.
Menurut pengamatan penelitian bahwa semua media sosial seperti Facebook,
Messenger, whatsApp, dan Instragram masing-masing dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat tergantung bagaimana cara kita menggunakannya. Selain untuk
membagi informasi sosial media maupun internet dapat dijadikan sebagai suatu
kegiatan bisnis seperti membuka toko online. Namun perlu kita ingat bahwa jangan
menjadikan diriki kita hanya bergantung pada teknologi yang semakin lama semakin
pesat.
b. Dampak Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi
Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang
Perkembangan teknologi informasi sangat penting bagi kehidupan masyarakat
lingkungan Sossok kecamatan Anggeraja dalam hal bersosialisasi dan berinteraksi.
Saat ini kemajuan teknologi informasi seperti media sosial yang terdiri dari
Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram tidak hanya dinikmati oleh
masyarakat kota namun masyarakat desa pun bisa menikmatinya.
Setiap perubahan keadaan pasti membawa dampak positif maupun negatif.
Termasuk dampak dari perubahan yang ditimbulkan oleh proses modernisasi. Seperti
yang telah di tuturkan oleh informan mengenai perubahan teknologi informasi yang
membawa dampak bagi masyarakat diantaranya dampak positif dan negatif. Berikut
wawancara peneliti dengan beberapa informan yang merasakan dampak dari
teknologi informasi :
1. Dampak Positif
a) Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
Merupakan salah satu efek domino dari bertambah cepatnya arus informasi.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat,
maka siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah. Akses terhadap
informasi ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini
akan membantu individu dalam meningkatkan informasi dan pengetahuan yang
dimilikinya, meski terkadang realibilitas dan validitas dari informasi tersebut
dipertanyakan.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dapat mempermudah masyarakat
lingkungan Sossok kecamatan Anggeraja untuk mengakses informasi dengan cepat
dan mudah. Seperti yang diungkapkan oleh Udiawati Anwar (19 tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Teknologi informasi seperti internet dapat dengan mudah digunakan untuk
mencari informasi dan membantu kita mengerjakan tugas-tugas disekolah”.
(Hasil Wawancara, 22 Juli 2018)
Teknologi informasi begitu memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk
mengakses informasi dengan cepat serta melakukan komunikasi, serta terbukanya
bisnis yang baru
b) Media Hiburan
Pemanfaatan dari teknologi informasi dan juga komunikasi berikutnya adalah
dalam hal hiburan. Teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung
media hiburan yang sangat banyak ragamnya bagi setiap orang. Contoh saja dari
media hiburan berupa games, music, dan juga ideo, banyak orang yang bisa hilang
dan juga lepas dai stress karena hiburan yang ditawarkan oleh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi ini.
Selain untuk mempermudah masyarakat mencari informasi teknologi informasi
atau media sosial dapat dijadikan sebagai saran untuk menghibur diri dan melepaskan
kepenatan setelah berlama-lama disibukkan dengan kehidupan nyata.
Hal ini senada diungkapkan oleh Hajrah ( 18 Tahun) pada saat diwawancarai
oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya sering gunakan media sosial seperti WhatsApp untuk dijadikan sebagai
curhatan dengan temanku”.
(Hasil Wawancara, 22 Juli 2018)
Selain untuk berkomunikasi media online bisa digunkan sebagai saran hiburan
untuk menghilangkan kejenuhan, misalnya jika kita sedang merasa jenuh biasanya
dengan bermain game rata-rata kejenuhan seseorang akan hilang dan dapat mengisi
waktu senggang dengan membuka berbagai media online seperti
Facebook,Messenger, WharsApp, dan Instagram.
c) Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh
Komunikasi merupakan salah satu hal yang paling utama yang harus dijalin oleh
manusia, sebagai makhluk sosial. Dengan adanya teknologi informasi dan juga
komunikasi, maka saat ini untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain menjadi jauh
lebih mudah. Apabila pada jaman dulu kita harus menunggu berhari-hari
menggunakan pos, maka saat ini, dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, kita bisa mengirim pesan dalam waktu hitungan detik, dengan cepat dan
juga mudah. Ini menjadi salah satu faktor pendorong penyebab teknologi komputer
berkembang cepat. Chatting menjadi hal yang favorit bagi sebagian orang, terlebih
saat ini penggunaan smartphone semakin meningkat di semua kalangan.
Bukan hanya dibisa dijadikan sebagai media hiburan tetapi dapat Mempermudah
komunikasi dengan individu lainnya yang jauh. Dari yang dulunya hanya dapat
dilakukan secara langsung kini dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
Hal ini senada diungkapkan oleh oleh Isran (28 Tahun) pada saat diwawancarai
oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Perubahan sosial terjadi ketika munculnya media sosial dengan berbagai fitur
canggih yang dapat digunakan oleh pengguna untuk bertukar pesan secara
langsung dengan fitur sejenis aplikasi chatting. Dengan adanya kemudahan
tersebut proses interaksi menjadi lebih mudah karena dapat berkomunikasi
secara intensif”.
(Hasil Wawancara, 23 Juli 2018)
Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini yang
dulunya untuk berkomunikasi yang letaknya yang jauh yang harus menggunakan
surat dengan waktu yang cukup lama. Sekarang sudah banyak media online dengan
menggunakannya maka jarak jauh bukan lagi hambatan dalam berkomunikasi.
d) Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli
Saat ini, muncul banyak lapangan pekerjaan baru yang dihasilkan berkat adanya
perkembangan teknologi informasi dan juga komunikasi, yaitu online shop dan juga
bisnis online. Hal ini menggeser kedigdayaan penjualan barang melalu toko fisik,
karena dianggap lebih murah, praktis dan juga lebih efisien dari segi pemasaran
produknya.
Dengan adanya toko online ini, maka semakin banyak meningkatkan lapangan
pekerjaan, dimana orang yang tadinya tidak memiliki pekerjaan akhirnya bisa
memiliki pekerjaan dengan berjualan online. Disinilah fungsi sistem informasi
dibutuhkan, juga bisa menggunakan media komunikasi online sebagai sarana
mempromosikan bisnis.
Selain dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain kini dapat
digunakan Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli. Seperti yang diungkapkan oleh
Juliana Juada (26 Tahun) pada saat diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Dampak dari perkembangan teknologi informasi dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi atau
bersosialisasi dengan orang lain namun juga dapat dimanfaatkan sebagai
tempat berbisnis seperti jual beli online dan memudahkan kita mempromosikan
barang-barang yang akan kita jual”.
(Hasil Wawancara, 23 Juli 2018)
Dari hasil penelitian diatas bahwa teknologi seperti jejaring sosial dapat
membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan
dimana media sosial dapat digunakan untuk berbisnis online.
2. Dampak Negatif
a) Individu menjadi malas untuk bersosialisasi
Dengan adanya media online maka individu menjadi malas dan jarang untuk
berinteraaksi dengan orang lain kerena mereka hanya terpaku pada penggunaan
teknologi saja bahkan merekapun jadi lupa untuk bersosialisasi dengan orang sekitar
saking terbuai dengan kenikmatan teknologi.
Febrianti berpendapat bahwa teknologi memang membawa dampak positif bagi
perkembangan teknologi informasi bagi masyarakat, namun sejalan dengan itu
teknologi juga membawa dampak negatif. Seperti yang diungkapkan kepada peneliti
sebagai berikut :
“Media komunikasi seperti media sosial dapat berdampak buruk bagi
penggunanya karena masyarakat lebih cenderung berkomunikasi melalui media
dibandingkan berkomunikasi secara tatap muka sehingga akibatnya kurangnya
interaksi secara langsung (tatap muka) terhadap orang-orang disekitar kita”.
(Hasil Wawancara, 24 Juni 2018)
Masyarakat bisa saja kecanduan menggunakan media sosial untuk bersosialisasi
namun tidak dipungkiri bahwa manusia terkadang malas untuk bersosialisasi, padahal
sosialisasi sangatlah penting untuk diri kita sendiri dan orang lain.
2) Menjauhkan yang dekat
Kemajuan teknologi itu sendiri membuat remaja secara tidak sadar justru
menjauh dari kehidupan sosial yang sesungguhnya. Sangat tepat bila dikatakan
bahwa teknologi saat ini mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat
Manusia sudah merasa nyaman dengan media online yang ia gunakan, ia seolah-
olah menemukan dunia sendiri dan merasa sulit untuk terlepas dari kenyataan itu.
Sehingga kemampuan interpersonal terhadap emosionalnya terhambat dan tidak akan
berkembang. Dampak buruk yang akan timbul adalah dia akan kesulitan untuk
bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan orang-orang diseekitarnya.
Sebelum modernisasi masuk, semua kegiatan komunikasi itu dilakukan secara
manual menggunakan surat-menyurat sekarang sudah banyak aplikasi-aplikasi
canggih canggih yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi. Seperti yang
diungkapkannya oleh Isran (28 Tahun) kepada peneliti sebagai berikut :
“Dulu pada saat ingin berkomunikasi dengan orang lain dilakukan dengan cara
surat-menyurat yang membutuhkan waktu yang cukup lama, kini perkembangan
teknologi informasi sudah berkembang pesat yang menyediakan aplikasi-aplikasi
canggih seperti Facebook, WhatsApp dan aplikasi lainnya yang lebih
memudahkan masyarakat berkomunikasi dan membutuhkan waktu dan biaya
yang sedikit”.
(Hasil Wawancara, 24 Juni 2018)
Dari hasil penelitian diatas bahawa dulu masyarakat menggunakan surat
menyurat untuk berkomunikasi dengan oraang lamun dan dengan berkembangnya
teknologi informasi saat ini sudah banyak media sosial yang digunakan oleh
masyarakat berkomunukasi dengan cepat dan efisien.
Hal senada yang diungkapkan oleh Muhammad Aswan ( 18 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Dengan hadirnya Facebook, WhatsApp, dan aplikasi canggih lainnya dapat
memberikan dampak buruk bagi penggunya yang dapat menjauhkan yang dekat
karena mereka hanya mengandalkan media sosialnya untuk menghubungi tanpa
harus bertemu secara langsung”.
(Hasil Wawancara, 24 Juni 2018)
Munculnya berbagai macam jejaring sosial yang semakin berkembang yang
menjadikan masyarakat kehilangan kebersamaan denga orang lain disekitarnya
karena hanya mengaharapakan teknologi itu sendiri.
3) Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang
Penggunaan media online dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan
dampak negatif dalam dunia pendidikan. Seseorang terutama remaja yang
menggunakan media online cebderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih
tertarik untuk bermain media online daripada mengerjakan tugas atau belajar.
Seperti yang diungkapkan oleh Udiawati Anwar (19 tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Kita bisa lihat pada anak zaman sekarang yang sudah berubah sifat dan
perilaku mereka berbeda dari kebiasaan dahulu dimana merekahanya terpaku
pada media sosial mereka dibandingkan melakukan kewajibannya sebagai siswa
untuk belajar”.
(Hasil Wawancara, 25 Juni 2018)
Perkembangan teknologi informasi telah merubah cara berinteraksi soail
masyarakat. Dengan adanya media sosial mengakibatkan masyarakat menjadi
ketergantungan.
4) Sikap individualistik
Sikap Individualistik, masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat masyarakat tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya,
kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja mengalami sikap
individualistik yang menganggap dirinya sendiri lebih penting daripada orang lain.
Mereka selalu bersifat individualistik yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
memperdulikan orang yang berada disekelilingnya dan hanya peduli pada urusannnya
masing-masing. Seperti yang diungkapkan oleh Juliana Juada (26 Tahun) pada saat
diwawancarai oleh peneliti mengatakan, bahwa:
“Saya merasakan sendiri dari adanya sikap individualistik di lingkungan Sossok
Kecamatan Anggeraja dimana masyarakatnya cenderung lebih sibuk
mementingkan kepentingan pribadinya seperti chat-chatan dengan temannya
tanpa memperdulikan atau memperhatikan orang disampingnya”.
(Hasil Wawancara, 25 Juni 2018)
Penulis melihat dari hasil wawancara diatas dari beberapa informan bahwa
penggunaan jejaring sosial tidak mengenal anak-anak hingga orang tua yang sudah
mengubah cara masyarakat modern untuk berkomunikasi, memang bermaanfaat
apalagi untuk berkomunikasi dengan seseorang dengan jarak yang jauh. Namun
jejaring sosial juga telah membuat banyak orang kecanduan yang menimbulkan
beberapa dampak negatif, sekarang tergantung dari individu saja bagaiman mereka
memilih proses komunikasi yang sesuai dengan keinginan mereka.
Berdasarkan hasil observasi peneliti tentang teknologi informasi terhadap
komunikasi masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang ada bebrapa bentuk media online yang sering mereka gunakan seperti:
Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram, mereka memanfatkannya sebagai
tempat berbisnis jual beli online, media hiburan, dan mencari informasi dengan cepat,
namun hal itu tidak bisa kita pungkiri bahwa hal-hal negatif bisa kapan saja terjadi.
4. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penulis pada pembahasan ini akan
menguraikan dua hal pokok yang menjadi fokus penelitian yaitu bentuk teknologi
informasi terhadap masyarakat. ada beberapa bentuk teknologi informasi yang sering
digunakan oleh masyarakat sekitar seperti: Facebook, Messenger, WhatsApp, dan
Instagram. Alasan sederhan megapa banyak masyarakat menggunakan media online
dsebagai tempat untuk berinteraksi dengan orang lain karena kita bisa mengaksesnya
dengan mudah sehingga masyarakat bisa melakukannya kapanpun dan dimana pun
mereka berada. Dengan hadirnya media online dapat memberikan banyak manfaat
bagi mansarakat seperti dapat mengakses berbagai informasi dengan cepat serta
berinteraksi dengan orang lain tanpa bertatap mula langsung dengan orang lain.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media online seperti facebook, Messengerr,
Whatsapp, dan Instagram sangat populer dikalangan masyarakat. Tentu kita harus
cerdas dalam menggunakan media online. Banyak hal yang bisa kita lakukan seperti
berkomunikasi dengan orang terdekat, maupun untuk bisnis. Media online menjadi
faktor penting bagi bisnis online serta kita dapat menggunakan media online sebagai
wadah untuk menambah pengetahuan, kita tidak harus bertatap muka secara langsung
cukup menggunakan jejaring sosial untuk mengakses informasi sehingga kita bisa
belajar dirumah dengan orang di luar sana.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dan munculnya media online yang
notabene memiliki banyak pengguna, tentu itu menjadi peluang masyarakat yang
belum mendapatkan pekerjaan mereka bisa memasarkan produk yang mereka miliki.
Mereka bisa mempromosikannya melalui Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Dengan begitu media sosial menjadi wadah yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan usaha dan bisa dimanfaatkan nya secara gratis.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa bentuk teknologi informasi terhadap
masyarakat yaitu Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram. Dari berbagai
macam bentuk media online tersebut masyarakat dapat di mudahkan dalam segala
aktivitasnya misalnya masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi terbaru, di
jadikan sebagai media hiburan, memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi
dengan orang lain dengan jarak yang jauh dan masyarakat dapat menggunakan media
online sebagai tempat untuk melakukan bisnis jual beli online.
Selain bentuk teknologi informasi terhadap masyarakat juga terdapat dampak
teknologi informasi bagi masyarakat yaitu dampak positif dan negatif.
Berkembangnya media online tentu tidak hanya membawa unsur negatif seperti yang
kita lihat diatas, banyak nilai positif yang juga bisa kita dapatkan dari berkembangnya
media online terhadap gaya hidup masyarakat. secara teknik media sosial juga
menuntut kita untuk merubah gaya hidup menjadi lebih cerdas.
Jika dilihat dari dampak positifnya media sosial yang beredar sekarang ini
memiliki banyak manfaat,seperti dapat melakukan komunikasi jarak jauh dan bahkan
dapat digunakan untuk berkenalan dengan orang yang belum kita kenal. Selain itu
media online juga memiliki dampak negatif yang terkadang kita tidak ketahui seperti
membuat kita menjadi pecandu/ketergantungan terhadap media online. Sehingga
dapat membuat kita menjadi malas untuk berinteraksi dilingkungan sekitar dan hanya
sibuk bermain dengan media online yang kita punya. Perlu diketahui bahwa kita
harus berhenti sejenak menggunakan media online yang beredar sekarang ini dan
memanfaatkan seperlunya saja.
Contoh yang terjadi di Kecamatan Anggeraja yaitu teknologi komunikasi yang
bisa berpindah dari pola tradisional ke pola modern. Semua membutuhkan proses
yang melibatkan strategi- strategi tertentu agar dapat diterima oleh masyarakat yang
disesuaikan dengan karakteristik di suatu daerah tertentu. Proses perubahan dari
komunkasi tradisional menjadi komunikasi modern yang terjadi di Kecamatan
Anggeraja merupakan sebuah difusi inovasi, yang dikomunikasikan oleh pemeintah
sebagai sebuah ide dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan kedua rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahawa teori yang
digunakan adalah terori ketergantungan, dimana teori ketergantungan yaitu, teori ini
memprediksikan bahwa masyarakat bergantung kepada teknologi informasi yang
berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. namun
perlu digaris bawahi bahwa masyarakat tidak memiliki ketergantungan yang sama
terhadap semua media. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial.
Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan
dengan masyarakat dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Dalam hal ini
mempengaruhi masyarakat untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber
media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Menurut teori ini, jika kita melihat setiap orang yang sudah sangat dekat dengan
teknologi dimana teknologi tersebut, ia sulit tidak pernah terlepas teknologi tersebut
seolah-olah ia tidak bisa hidup tanpa adanya teknologi. Hal inilah yang membuat
manusia menjadi selalu ketergantungan terhadap teknologi informasi dan membuat
mereka enggan untuk berkomunikasi dengan sosial sekitarnya dan lebih memilih
dirinya untuk berinteraksi degan menggunakan teknologi.
Seiring perubahan yang ditimbulkan oleh proses modernisasi, sebagian
masyarakat merasakan adanya ketergantungan terutama pada masyarakat yang hanya
mengandalkan teknologi saat ini yang mempermudah segala aktivitas masyarakat,
mereka akan selalu merasa dimudahkan dari segala aktivitasnya pada teknologi yang
merupakan produk dari modernisasi yang sulit untuk dipisahkan dengan mereka.
Seperti yang di alami oleh informan di Lingkunagan Sossok Kecamatan
Anggeraja yang merasakan perkebangan teknologi yang semakin maju yang membuat
segalanya serba ingin cepat dan instan. Akibatnya mereka jarang bersoialisasi secara
langsung karena mereka hanya mengandalakan dari teknologi itu sendiri.
Modernisasi di bidang teknologi informasi di Kecamatan Anggeraja ditandai
dengan perubahan yang mendasar pada pola- pola komunikasi dengan masuknya
aplikasi-aplikasi sehingga terjadi perubahan dari cara- cara tradisional menjadi cara-
cara yang lebih maju. Kondisi ini terbentuk melalui berbagai proses yang tidak dapat
di lepaskan. Mulai dari aspek modernisasi itu sendiri dan segala hal yang berkaitan
dengan perubahan- perubahan sosial yang muncul dari modernisasi yang tidak
diantisipasi secara dini.
Perubahan- perubahan sosial masyarakat akibat dari modernisasi dapat dirasakan
dengan diperkenalkannya jejaring sosial yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial di Kecamatan Anggeraja. Sesuai yang dialami oleh informan yang merasakan
dampak dari teknologi informasi yaitu hilangnya kebersamaan dengan masyarakat
lain utuk berkomunikasi karena tergantikan oleh jejaring sosial seperti Facebook,
Messenger, WhatsApp, dan Instagram. Hal ini memang bermanfaat bagi masyarakat
terumata masyarakat yang gunakan jejaring sosial untuk berbisnis online. Kemudian
masalah sosial berikutnya yaitu berkurangnya interaksi dengan masyarakt lain dan
hilangnya nilai- nilai sosial seperti kesenjangan sosial, , hilangnya rasa saling
membutuhkan, serta sikap kolektif yang merupakan ciri khas masyarakat di
Kecamatan Anggeraja telah berubah menjadi sikap individualis.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, berbagai pendapat para informan mengenai
teknologiinformasi terhadap komunikasi masyarakat dan dampak yang mereka
rasakan yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat dengan munculnya
jejaring sosial seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram yang
dulunya hanya menggunakan surat menyurat untuk berkomunikasi jarak jauh
sekarang dengan hadirnya aplikasi-aplikasi baru dapat memberikan
kemudahan dalam proses komunikasi sehingga masyarakat sekarang hanya
mengandalkan jejaring sosial untuk berkomunikasi
2. Dalam proses modernisasi yang membuat masyarakat ketergantungan,
mengakibatkan hilangnya kebersaaman dengan orang lain. Teknologi
informasi secara perlahan mengubah pola hidup masyarakat dampak yang
diberikan yaitu dampak positif dan negatif , teknologi informasi memang
bermanfaat bagi kita namun bila kita tidak mempergunakannya dengan baik
maka akan berdampak negatif bagi kita. Oleh karena itu, kita sebagai
pengguna teknologi informasi harus mengetahui bagaimana cara untuk
memanfaaatkannya agar terhindar dari dampak negatif dari teknologi
informasi.
B. Saran
Adapun saran-saran yang mucul setelah melakukan penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya yang serupa, mengenai Modernisasi Teknologi
Informasi terhadap Komunikasi Masyarakat diharapkan dapat menganalisisnya
dengan menggunakan teori yang relevan dan dari sudut pandang yang berbeda,
serta dapat menganalisis dan menggali lebih dalam lagi mengenai realitas tersebut
agar memunculkan pemahaman yang sesungguhnya.
2. Bagi masyarakat bahwa zaman boleh berubah, alat- alat komunikasi boleh saja
modern itu untuk menunjang peningkatan perekonomian, tetapi jangan biarkan itu
merusak budaya yang sejak dulu mempersatukan dan juga bukan sebagai alasan
untuk tidak saling membantu dan menghilangkan budaya nasional gotong
royong, tetapi peliharalah hubungan kita dengan sesama.
3. Para peneliti selanjutnya suopaya benar-benar memperlihatkan informan yang
pantas untuk diwawancarai spaya memperoleh data yang valid dan fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
A.Dale Timpe. 1999. Seri Ilmu Dan Seni Manajemen Bisnis “Kinerja” . Jakarta:
Gramedia Asri Media
Abdulsyaini. 2012. Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta: Bumi
Aksara
Adam, Luthfi “Online Culture”. Jurnal Komunikasi, Vol. 4 No.1 (Oktober.2009), hal
73-82.
Budiman, Arief. 1996. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia.
Bungin, Burhan. 2011. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana.
Defleur, Melvin L. dan Lowery Shearon. Milestones In Mass Communication
Recearh. Logman. New York. 1976
Defleur, Melvin L. dan Rokeach, Sandra Ball, Theories Of Mass Communication.
Longman. New York. 1976
Djamarah, Bahri Syaiful. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & anak Dalam
Keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Hawley. 1978, Sosiologi dan Perubahan Sosial, PT Ersco Bandung.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo
Martono,Nanang. 2011.Sosiologi Perubahan Sosial: perspektif klasik,modern,post
modern dan post kolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
McLuhan, Marshall. “Technological Determinisn”, Teori Komunikasi, eds. Dr. Andy
Corry Wardhani, M.Si., Dr. Farid Hamid U, M.si. Bogor: Ghalia Indonesia,
2012.
Moleong, L.J., 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasir, Mhd. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia.
Niaisbitt, Jhon, Nana Naisbitt dan Douglas Philips. 2002. High Tech, High Touch.
Bandung : Mizan
Norwood, Susan Leslie., 2000. Research Strategiess for Advanced Practice Nurses.
Prentice Hyll: New Jersey.
Rosana, Ellya. "Modernisasi Daan Perubahan Sosial." Jurnal TAPIs 7.1 (2011): 46-
62.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Soemardjan, Soekanto. (2012). Perubahan Sosial di Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sugiono. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryadi, S. (2015). Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia Pendidikan.
INFORMATIKA, 3(3), 9-19.
Suwarsono. (2013). Perubahan sosial dan pembangunan, Jakarta: LP3ES
Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sztompka, Piotr. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Tajuddin N, Fajri. 2015. Modernisasi Pertanian : Kajian Perubahan Masyarakat di
Desa Langkura Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar.
Widyastuti, P. (1999). Manajemen Stres. National Safety Council, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Wursanto, 1991, Kearsipan 1, Yogyakarta : Kanisius Yogyakarta.
Sumber lain
Http://www.psychologymania.com/2013/08/pengertian-pola-komunikasi.html?m=1
(diakses pada 15 Mei 2018) 24 Badudu Js, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994)
Lampiran 1. pedoman wawancara responden
Pedoman Wawancara
Responden
A. Identitas Informan
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda selalu update di Jejaring sosial?
2. Media komunikasi apa sajakah yang sering anda gunakan saat
berkomunikasi dengan orang lain?
3. Biasanya saat kapan anda menggunakan media sosial?
4. Menurut anda, apa sajakah manfaat media online?
5. Dilingkungan mana sajakah media online berpengaruh terhadapap
masyarakat?
6. Menurut anda, apakah dampak dari perkembangan teknologi informasi
yang semakin canggih?
7. Menurut anda, mengapa perkembangan media online memiliki dampak
yang sangat besar terutama dikalangan remaja?
Lampiran 2. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan Ke
Juni Juli Agu Sep
1. Survey awal dan penentuan lokasi
penelitian
2. Penyususnan proposal
3. Seminar proposal
4. Pelaksanaan penelitian
5. Pengolahan data, analisis, dan
penyusunan laporan
6. Seminar hasil
Lampiran 4 Daftar nama responden
DAFFTAR NAMA RESPONDEN
1. Nama : Juliana Juada
Pekerjaan : Swasta
Umur : 26 Tahun
2. Nama : Isran
Pekerjaan : Petani
Umur : 28 Tahun
3. Nama : Febrianti
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (URT)
Umur : 25 Tahun
4. Nama : Udiawati Anwar
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 19 Tahun
5. Nama : Hajrah
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 18 Tahun
6. Nama : Muhammad Aswan
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 18 Tahun
RIWAYAT HIDUP
Risma lahir di Enrekang, tepatnya di Sossok pada tanggal 10
Oktober 1995. Anak ke tiga dari lima bersaudara, dari
pasangan buah cinta kasih sayang Roni dan Nasirah A.
Penulis menempuh pendidikan formal dan terdaftar sebagai
siswi di TK Pertiwi pada tahun 2001 dan tamat pada tahun
2003. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SDN 33 Sossok pada tahun
2004 dan tamat pada tahun 2009. Di tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan pada sekolah menengah pertama di SMP Negeri 4 Anggeraja Cakke
Kabupaten Enrekang dan selesai pada tahun 2010. setelah lulus penulis kembali
melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Anggeraja Kabupaten
Enrekang dan selesai pada tahun 2014.
Kemudian pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswi salah satu
perguruan tinggi swasta pada program studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).