Modul 1 Manajemen Perpajakan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    1/12

    MODUL PERKULI H N

    Manajemen

    Perpajakan

    Pokok Bahasan

    Mampu mamahami dan menjelaskan latar belakang perusahaan melakukan

    manajemen perpajakan

    Universitas Mercu Buana Menteng

    Abstract Kompetensi

    Salah satu tujuan perusahaan adalah

    memaksimalkan kesejahteraan pemegang

    saham (investor) dengan cara memaksimalkanlaba agar dicapai tujuan tersebut harus diadakan

    perencanaan sedemikian rupa , termasuk

    perencanaan strategis yang merupakan bagian

    dari manajemen strategis serta perencanaan

    pajak sehingga diperoleh pembayaran pajak

    yang minimal tetapi tidak melanggar peraturan

    perpajakan.

    Mahasiswa m ampu memahami konsep

    manajemen strategis dan perencanaan pajak,

    tujuan perusahaan, resiko dan pengaruh pajakatas perusahaan, konsep manajemen pajak dan

    motifasi dilakukan manajemen pajak.

    .

    Fakultas Program Studi Tatap MukaKode MK

    84061Disusun Oleh

    Ekonomi dan Bisnis Strata Satu

    Akuntansi/PKK 01Dra. Rokhanah Murkana Ak, MSi

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    2/12

    Konsep Manajemen Strategis dan Perencanaan Strategis

    Untuk dapat mengetahui manajemen strategis dan perencanaan strategis, harus mengetahui

    pengertian manajemen yang merupakan proses penggunaan semua sumber daya untuk

    tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan. Perencanaan merupakan salah satu

    fungsi utama dari manajemen dan merupakan salah satu unsur manajemen yang secara tidak

    langsung menyatakan bahwa manager harus terlebih dahulu memikirkan segala sesuatunya

    dengan matang berkenaan dengan tujuan dan tindakannya.

    Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan

    kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik

    (tata cara pelaksanaan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai

    tujuan perusahaan secara menyeluruh.

    Perencanaan strategis dalam organisasi merupakan salah satu aspek dari materi manajemen

    strategis yang selalu diperlukan oleh setiap organisasi. Setiap perubahan lingkungan yang

    terjadi memerlukan respons strategis, baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

    Dari sebutan semula perencanaan perusahaan berkembang menjadi strategi perusahaan,

    perencanaan strategis, kebijakan bisnis, dan akhirnya menjadi manajemen strategis, yang berisi

    bagaimana pimpimpinan puncak suatu organisasi (badan usaha) menanggapi perubahan

    lingkungan yang sangat kompleks dan dinamis tersebut.

    Agar dapat mencapai tujuan, setiap perusahaan melakukan dua fungsi pokok sebagai berikut :

    1. Fungsi bisnis yang meliputi bidang pemasaran.produksi, keuangan, sumber daya manusia,

    penelitian dan pengembangan,dan sebagainya.

    2. Fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

    pengawasan.

    Tugas manajer.

    Tugas manajer perusahaan adalah mengambil keputusan yang didasarkan pada keterpaduan

    antara kedua fungsi tersebut sehingga mencapai keterpaduan di tingkat atas.

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    3/12

    Menurut Glueck dan jauch (1980) seperti yang dikutip oleh Martani Husaeni (1980)

    Perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan arus keputusan dan tindakan

    yang mengarah kepada perkembangan suatu strategi yang efektif untuk mencapai sasaran.

    Studi tentang manajemen strategis menekankan pada pemantauan dan evaluasi kesempatan-

    kesempatan dan hambatan hambatan lingkungan, disamping kekuatan-kekuatan dan

    kelemahan-kelemahan perusahaan.

    Secara jelas studi tentang kebijakan bisnis dengan orientasi integratifnya lebih melihat kedalam

    dengan berfokus pada penggunaan kekayaan perusahaan secara effisien, dan kemudian

    menekankan formulasi dari pedoman umum yang akan menyelesaikan misi dan tujuan

    perusahaan secara lebih baik

    Penelitian manajemen strategis dapat dikelompokkan sbb :

    1. Adanya hubungan antara keberhasilan perusahaan dengan perencanan strategis.

    Bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perencanaan strategis, ternyata lebih

    berhasil daripada perusahaan yang tidak terlibat dalam perencanaan strategis.

    2. Adanya hubungan antara keberhasilan perusahaan dengan kondisi lingkungan perusahaan.

    Bahwa dengan kondisi lingkungan yang berbeda perusahaan membutuhkan lingkungan

    yang berbeda dari fungsi-fungsi organisasi untuk tindakan efektif.

    3. Adanya hubungan antara factor eksternal dan internal perusahaan dengan keberhasilan

    perusahaan ,

    Bahwa manajer dalam perusahaan yang berbeda dalam lingkungan yang cepat berubah

    perlu menyusun dan melaksanakan proses perencanaan strategis yang canggih agar

    perusahaan mereka berhasi l( Martani Husaeni 1989).

    Dari hasil penelitian dalam manajemen strategis tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu

    pengetahuan tentang manajemen strategis sangat penting bagi keberhasilan perusahaan

    secara efektif. Penggunaan perencanaan strategis yang berdasarkan pada factor eksternal dan

    internal merupakan kunci pokok keberhasilan perusahaan.

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    4/12

    Tujuan Perusahaan

    Tujuan adalah hasil akhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya.

    Sebagai contoh :

    Kesinambungan usaha/keuntungan, efisiensi, kepuasan dan pembinaan karyawan, mutu

    produk atau layanan bagi konsumen dan pelanggan menjadi anggota asosiasi perusahaan

    (corporate citizenship) yang baik dan pertanggung jawaban social pemimpin di pasar, membuat

    keuntungan dan harga saham menjadi maksimum untuk pemegang saham, pengendalian

    asset, penyesuaian diri dengan mudah dan luwes melayani kebutuhan masyarakat, dan lain-

    lain.

    Perusahaan seharusnya mempunyai tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang

    saham (pemilik perusahaan) dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan.

    Tujuan ini tidak hanya merupakan kepentingan bagi para pemegang saham semata, namun

    juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat di lingkungan perusahaan.

    Untuk dapat menciptakan kesejahteraan pemegang saham, perusahaan dituntut agar

    memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan beroperasi pada tingkat produktivitas.

    Ada empat factor penyebab mengapa perusahaan mempunyai tujuan, hal ini penting untuk

    manajemen strategis sebagai berikut:

    1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya.

    Sebagian besar organisasi perlu membenarkan keabsahan eksistensinya untuk menge-

    sahkan diri dalam pandangan pemerintah, konsumen, dan masyarakat luas. Dengan

    menetapkan tujuan, maka perusahaan akan menarik orang-orang yang mengenali tujuan ini

    sehingga mau bekerja untuk perusahaan.

    Jadi , tujuan berguna untuk mendefinisikan perusahaan.

    2. Tujuan membantu mengoordinasikan keputusan dalam pengambilan keputusan.

    Tujuan mengarahkan karyawan pada norma pelaku yang dikehendaki.

    Tujuan dapat mengurangi pertentangan dalam membuat keputusan jika semua karyawan

    mengetahui tujuannya.

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    5/12

    3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tujuan

    merupakan norma terakhir untuk organisasi dalam menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi

    tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya.

    4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata dari pada pernyataan misi. Produk organisasi

    atau pelayanan yang diberikan (output) mungkin merupakan istilah yang paling akrab bagi

    masyarakat, dalam kecenderungan mereka memikirkan tujuan atas sasaran (Martani

    Husaeni)

    Resiko dan pengaruh pajak atas perusahaan

    Keputusan melakukan investasi tidak bisa dipisahkan dari resiko yang harus dipikul atau

    ditanggung. Ketika perusahaan akan memulai investasi dalam suatu proyek, ia harus

    memperhitungkan penghasilan setelah pajak atas investasi yang akan dilakukannya.

    Diperolehnya penghasilan ataupun dideritanya kerugian berhubungan dengan risiko yang

    dihadapi, salah satu resiko misalnya pengenaan pajak secara tiba-tiba akibat adanya berbagai

    koreksi yang dilakukan pada saat pemeriksaan.

    Beberapa resiko yang mungkin timbul karena investasi sebagai berikut :

    1. Resiko penghasilan

    Timbul karena adanya ketidakpastian penerimaan.

    2. Resiko modal

    Timbul karena adanya ketidakpastian atas biaya depresiasi terhadap asset yang sudah

    using atau berganti mode.

    Akibatnya asset yang diinvestasikan sudah ketinggalan zaman sehingga sudah tidak

    mampu bersaing lagi.

    3. Resiko keuntungan

    Timbul karena ketidakpastian tingkat bunga atas dana pinjaman, akibatnya perusahaan

    tidak mampu membayar kembali pinjaman dan bunganya.

    4. Resiko Inflasi

    Timbul karena ketidakpastian tingkat inflasi pada masa yang akan datang. Ini akan

    berpengaruh terhadap penghasilan dan biaya untuk mengganti asset perusahaan di masa

    yang akan datang.

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    6/12

    5. Risiko atas keputusan yang tidak dapat diubah

    Timbul karena pembelian asset atau biaya yang sudah dikeluarkan tidak dapat digunakan

    untuk tujuan lainnya. Oleh karena itu investor harus betul-betul memperhitungkan masalah

    waktu.

    6. Resiko politik .

    Timbul karena adanya perubahan atas kebijakan pemerintah, misalnya kebijakan

    pemerintah dalam bidang perpajakan (tax policy), yang disesuaikan dengan kondisi

    perekonomian suatu Negara maupun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Manajemen Pajak

    Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen

    pajak. Legalitas manajemen pajak tergantung dari instrumen yang dipakai yaitu setelah ada

    putusan Pengadilan.

    Definisi manajemen pajak

    Manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi

    jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan

    likuiditas yang diharapkan (Sopha lumbantoruan,1996).

    Tujuan manajemen Pajak

    Tujuan manajemen pajak dapat dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen pajak yang terdiri

    atas :

    1. Perencanaan pajak (Tax planning)

    2. Pelaksanaan kewajiban perpajakan (Tax Implementation)

    3. Pengendalian pajak (Tax control)

    Perencanaan Pajak

    Perencanaan pajak (Tax Planning) adalah suatu alat dan suatu tahap (langkah) awal dalam

    manajemen pajak (Tax management) yang berfungsi untuk menampung aspirasi yang

    berkembang dari sifat dasar manusia. Secara definitive tax management memiliki ruang lingkup

    yang lebih luas dari sekedar tax planning.

    Sebagai tax management, pastilah hal itu tidak terlepas dari konsep manajemen secara umum

    yangmerupakan upaya-upaya sistematis yang meliputi

    perencanaan(planning),pengorganisasian( organizing),pelaksanaan(actuating), dan

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    7/12

    pengendalian (controlling). Semua fungsi manajemen tersebut tercakup dalam tax

    management.Dengan kata lain , manajemen perpajakan merupakan segenap upaya untuk

    mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen agar pelaksanaan hak dan kewajiban

    perpajakan berjalan efisien dan efektif.Dalam melaksanakan fungsi tax management, tax

    planning merupakan merupakan tahap pertama dalam urutan hierarkhi, dalam praktik bisnis,

    istilah tax planning lebih popular dari pada tax management itu sendiri.Dalam

    praktik,pendekatan yang dilakukan dalam implementasi tax planning ini bersifat multidisipliner,

    sehingga wajar bila seorang perencana pajak yang baik (tax planner) harus memiliki wawasan

    dan pengetahuan yang luas dan selalu meng-update dari dengan setiap ketentuan , termasuk

    perubahannya dar waktu ke waktu.

    Tax Planning adalah suatu proses mengorganisasi usaha wajib pajak sedemikian rupa agar

    utang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak lainnya berada dalam jumlah minimal,

    selama hal tersebut tidak melanggar undang-undang.

    Yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua data yang diperlukan dan format

    penyajiannya, memperhatikan setiap pembayaran dan pelaporan pajak setiap masa pajak dan

    setiap akhir tahun pajak, mengawasi rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fiskal

    .Setelah semua ini dilakukan dengan baik, berdasarkan peraturan perpajakan dan memiliki

    pemahaman yang baik tentang keadaan perusahaan, maka dapat diterapkan suatu strategi

    manajemen perpajakan seeffisien mungkin.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatur

    cash flow perusahaan seefektif mungkin dengan tetap memperhatikan ketentuan perpajakan.

    Manfaat Perencanaan Pajak

    Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dalam perencanaan pajak yang dilakukan secara

    cermat :

    1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan unsur biaya dapat

    dikurangi.

    2. Mengatur aliran kas masuk dan keluar (cash flow), karena dengan perencanaan pajak yang

    matang dapat diperkirakan kebutuhan kas untuk pajak, dan menentukan saat pembayaran

    sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.

    Tujuan Perencanaan Pajak

    Secara umum tujuan pokok yang ingin di capai dari manajemen pajak/perencanaan pajak yang

    baik adalah :

    1. Meminimalisasi beban pajak yang terutang

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    8/12

    Tindakan yang harus diambil dalam rangka perencanaan pajak tersebut berupa usaha

    usaha mengefisiensikan beban pajak yang masih dalam ruang lingkup pemajakan yang

    tidak melanggar peraturan perpajakan.

    2. Memaksimalkan laba setelah pajak

    3. Meminimalkan terjadinya kejutan pajak (tax surprise) jika terjadi pemeriksaan pajak oleh

    fiskus.

    4. Memenuhi kewajiban perpajakannya secara benar, efisien dan efektif sesuai dengan

    ketentuan perpajakan.

    Persyaratan Tax Planning Yang Baik

    1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan

    2. Secara bisnis masuk akal (reasonable)

    3. Didukung oleh bukti-bukti yang memadai.

    Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar

    dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya

    penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untu meminimumkan kewajiban pajak.

    Perencanan perpajakan umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan apakah suatu transaksi

    atau fenomena terkena pajak. Kalau fenomena tersebut terkena pajak, apakah dapat

    diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya, selanjutnya apakah

    pembayaran dimaksud dapat ditunda pembayarannya, dan lain sebagainya.

    Oleh karena itu setiap Wajib Pajak akan membuat rencana pengenaan pajak atas setiap

    tindakan (taxable events) secara saksama. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa

    perencanaan pajak adalah proses pengambilan factor pajak yang relevan dan factor non pajak

    untuk menentukan:

    1. Apakah

    2. Kapan

    3. Bagaimana; dan

    4. Dengan siapa (pihak mana) dilakukan transaksi, operasi dan hubungan dagang yang

    memungkinkan tercapainya beban pajak pada tax evens yang serendah mungkin dan

    sejalan dengan tercapainya tujuan perusahaan (Barry Spirz,1983).

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    9/12

    Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

    Apabila pada tahap perencanaan telah diketahui factor-faktor yang akan dimanfaatkan untuk

    melakukan penghematan pajak, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannnya

    baik secara formil dan material. Harus dipastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakan

    telah memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku.

    Manajemen tidak dimaksudkan untuk melanggar peraturan dan jika dalam pelaksanaannya

    menyimpang dari peraturan yang berlaku, maka praktik tersebut telah menyimpang dari tujuan

    perpajakan.

    Untuk mencapai tujuan manajemen pajak ada dua hal yang perlu dikuasai dan dilaksanakan

    antara lain :

    1. Memahami ketentuan peraturan perpajakan

    Dengan mempelajari peraturan perpajakan seperti undang-undang, Keputusan Menteri

    Keuangan, Keputusan Dirjen Pajak, dan Surat Edaran Dirjen Pajak sehingga dapat

    diketahui peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat beban pajak.

    2. Menyelenggarakan pembukuan yang memenuhi syarat

    Pembukuan merupakan sarana yang sangat penting dalam penyajian informasi keuangan

    perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan dan menjadi dasar dalam

    menghitng jumlahnya pajak yang terutang,

    Pengendalian Pajak

    Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakan

    sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi persyaratan formal maupun

    material. Hal terpenting dalam pengendalian pajak adalah pemeriksaan pembayaran pajak.

    Oleh sebab itu ,pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dalam strategi

    penghematan pajak, misalnya melakukan pembayaran pajak pada saat terakhir tentu lebih

    menguntungkan jika dibandingkan dengan membayar pajak lebih awal. Pengendalian pajak

    termasuk pemeriksaan jika perusahaan telah membayar pajak lebih besar dari jumlah pajak

    yang terutang.

    Motivasi dilakukannya perencanaan pajak

    1. Kebijakan Perpajakan

    2. Undang-undang pajak

    3. Administrasi perpajakan.

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    10/12

    Ketiga unsur tersebut terjadi menurut proses sesuai dengan ketentuan urutan waktu

    penyusunan system perpajakan.

    Kebijakan Perpajakan

    Kebijakan perpajakan (tax policy) merupakan alternative dari berbagai sasaran yang hendak

    dituju dalam system perpajakan. Dari berbagai aspek kebijakan pajak terdapat faktor-faktor

    yang mendorong dilakukannnya suatu perencanaan pajak.

    Jenis pajak yang akan dipungut

    Dalam system perpajakan modern terdapat berbagai jenis pajak yang harus menjadi

    pertimbangan utama, baik berupa pajak langsung maupun pajak tidak langsung, begitupun

    cukai. seperti halnya sbb :

    1. Pajak Penghasilan Badan dan Orang Pribadi

    2. Pajak atas keuntungan modal

    3. Witholding tax atas gaji, deviden, sewa, bunga, royalty, dan lain-lain.

    4. Pajak atas impor,ekspor, serta bea masuk

    5. Pajak atas undian/hadiah

    6. Capital transfer taxes/transfer duties

    7. Lisensi usaha dan pajak perdagangan lainnya.

    Terdapat berbagai kewajiban jenis pajak yang harus dibayar di mana masing masing jenis

    pajak mempunyai sifat perlakuan pajak. Misalnya bea masuk dianggap sebagai biaya yang

    dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak atau bisa dimintakan restitusi apabila kita

    melakukan ekspor barang (output).

    Sedangkan Pajak Penghasilan adalah pajak atas laba atau penghasilan kena pajak yang dapat

    mengurangi besarnya penghasilan bersih setelah pajak.

    Agar tidak mengganggu atau tidak memberatkan arus kas perusahaan, maka diperlukan

    perencanaan pajak yang baik agar bisa dianalisis transaksi apa yang akan terkena pajak dan

    berapa dana yang diperlukan, sehingga dapat diketahui berapa penghasilan bersih setelah

    pajak.

    Subjek Pajak

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    11/12

    Indonesia merupakan salah satu Negara yang menganut system klasik di mana ada pemisahan

    antara badan usaha dengan pribadi pemiliknya (pemegang saham) yang akan menimbulkan

    pajak ganda.

    Adanya perbedaan perlakuan perpajakan atas pembayaran deviden badan usaha kepada

    pemegang saham perorangan dan kepada pemegang saham berbentuk badan usaha

    menyebabkan timbulnya usaha untuk merencanakan pajak dengan baik agar beban pajak

    rendah sehingga sumber daya perusahaan perusahaan bisa dimanfaatkan untuk tujuan yang

    lain.

    Disamping itu, ada pertimbangan untuk menunda pembayaran deviden dengan cara

    meningkatkan jumlah laba yang ditahan bagi perusahaan yang juga akan menimbulkan

    penundaan pembayaran pajak.

    Objek Pajak

    Adanya perlakuan perpajakan yang berbeda atas objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya

    sama,akan menimbulkan usaha perencanaan pajak agar beban pajaknya rendah.

    Contoh.

    Transaksi modal perseroan atas deviden dan keuntungan modal, di mana atas pembayaran

    deviden kepada pemegang saham perorangan diterapkan tariff progressif pasal 17 UU PPh.

    sedangkan keuntungan modal dikenakan pajak dengan tariff tetap sebesar 0,1 % atau 0,6 %

    dari jumlah brutto nilai penjualan saham.

    Karena objek merupakan basis perhitungan besarnya pajak, maka untuk optimalisasi alokasi

    sumber dana, manajemen akan merencanakan pajak yang tidak lebih (karena bisa mengurangi

    optimalisasi alokasi sumber daya) dan tidak kurang (agar tidak harus membayar sanksi yang

    berarti pemborosan dana).

    Tarif pajak

    Adanya penerapan scheduler taxation tariff yang diterapkan di Indonesia mengakibatkan

    seorang perencana pajak berusaha sedapat mungkin agar dikenakan tariff yang paling rendah.

    Semakin besar beban pajak, semakin kuat motif, dan semakin luas ruang lingkup terjadinya

    penghindaran pajak, karena WP dapat menghindari tariff pajak yang lebih tinggi namun yang

    terutang tariff pajak lebih rendah.

    Prosedur pembayaran pajak

  • 8/10/2019 Modul 1 Manajemen Perpajakan

    12/12

    Saat ini sistim pemungutan withholding tax di Indonesia makin ditingkatkan penerapannya. Hal

    ini disamping mengganggu arus kas perusahaan, juga bisa mengakibatkan kelebihan

    pembayaran atas pemungutan pendahuluan tsb, sehingga perlu restitusi yang memerlukan

    waktu dan biaya.

    1. Undang-undang perpajakan

    Kenyataan menunjukkan bahwa tidak ada undang-undang yang mengatur setiap

    permasalahan secara sempurna. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya selalu diikuti oleh

    ketentuan-ketentuan lain anatara PP, Kepres, Kep Menkeu dan Kep Dirjen.

    2. Administrasi Perpajakan

    Indonesia masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan administrasi pajak secara

    memadai, Hal ini mendorong perusahaan untuk melaksanakan perencanaan pajak dengan

    baik agar terhindar dari sanksi.

    Daftar Pustaka :

    1. Chairil Anwar Pohan, 2013, Manajemen Perpajakan,Penerbit Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta.

    2. Erly Suandi, 2011, Perencanaan Pajak, Penerbit Salemba Empat (ES)

    3. Muhammad Zain, 2007, Penerbit Salemba Empat (MZ).

    4. Primandita F, dkk, 2009, Kompilasi UU pajak, Penerbit Salemba Empat (PF)