56
MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

  • Upload
    others

  • View
    52

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2

SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Page 2: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

2 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

KATA PENGANTAR

Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satunya adalah peningkatan

kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), maka Pusat

Pendidikan dan Pelatihan bidang Jalan, Perumahan, Permukiman dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah bertugas untuk menyiapkan Modul

Pelatihan yang menjadi bidangnya. Tahun 2017 ini, salah satu Modul yang

menjadi prioritas adalah penyiapan Modul untuk Pelatihan tahun 2018 yaitu

Pelatihan Pemeriksaan Jembatan yang merupakan Pelatihan Dasar untuk

penyiapan penanganan pemeliharaan jembatan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya

Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tanggung jawab penyelenggaraan

Jalan dan Jembatan pada ruas jalan Nasional, yang mana jumlah Jembatan yang

termasuk dalam ruas jalan nasional sekitar 16.962 buah dengan panjang

keseluruhan sekitar 325.500 meter panjang, yang terdiri dari bermacam-macam

jenis (Culvert, Gelagar, Rangka dll) dengan bentang bervariasi, yaitu bentang

kurang dari 20 m, 20 – 40 m, 40 - 60 m, 60 – 100 m dan lebih besar dari 100 meter.

Untuk menjaga kondisi dan kestabilan konstruksi jembatan, maka perlu terus

menerus dilakukan penanganan pemeliharaan/preservasi secara rutin dan secara

preventif. Sumber Daya Manusia yang ada di Direktorat Jenderal Bina Marga yang

berpengalaman dalam bidang jembatan masih sangat kurang, sehingga perlu

terus-menerus dilakukan pemahaman dan pendidikan serta pelatihan tentang

pemeriksaan jembatan untuk penanganan pemeliharaan/preservasi jembatan

ini.

Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP) Pemeriksaan

Jembatan yang telah dibuat, kemudian disusun Modul Pelatihan tersebut oleh

Tim yang ditunjuk dan kemudian dilakukan pembahasan dengan para

Narasumber terkait dalam Forum Group Discussion (FGD) dan Lokakarya untuk

mematangkan isi dari materi Pelatihan tersebut.

Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini terdiri dari 7 (tujuh) Sub

Modul atau Mata Pelatihan yang direncanakan diajarkan dalam 54 Jam Pelajaran

(JP), yaitu Pengantar Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Etos Kerja dan

Page 3: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L),

Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip Dasar Teknik dan Prosedur Pemeriksaan

Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan, Prosedur Pemeriksaan

Elemen Jembatan, Pemeriksaan Detail Jembatan, dan Pemeriksaan Rutin

Jembatan. Struktur penulisan Modul ini didasarkan pada Peraturan Kepala LAN-

RI No. 5 Tahun 2009, yang antara lain berisi Latar belakang, Tujuan Pembelajaran

yang dirinci dengan kompetensi dasar dan indikator keberhasilan, materi pokok,

latihan dan rangkuman serta kunci jawaban, termasuk juga evaluasi

kePelatihanan, umpan balik dan tindak lanjutnya. Persyaratan Peserta minimal

D3 Bidang Jalan dan Jembatan atau Sarjana Teknik Sipil dalam jabatan

Kasatker/PPK dan staf senior inti Satker.

Setelah selesainya penyusunan modul ini, akan dilakukan uji coba untuk

dilaksanakan Pelatihan, yang kemudian dilakukan evaluasi terhadap isi materi

modul, system pembelajaran, pengajar dan kurikulum Pelatihan, untuk

selanjutnya akan disahkan menjadi modul resmi.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Bapak Ir.

Tasripin Sartiyono, MT atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk

mewujudkan modul ini. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa

mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan

perkembangan teknologi dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga

modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Insan

PUPR dalam bidang pengawasan dan pemeliharaan Jembatan.

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng

NIP. 19640520 198903 1020

Page 4: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

4 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... 6

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ 7

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................................... 8

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 9

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 10

1.2 Deskripsi Singkat ..................................................................................... 11

1.3 Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 12

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ...................................................... 12

1.5 Estimasi Waktu ....................................................................................... 13

BAB 2 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN ...................................... 14

2.1 Sistem Manajemen ................................................................................. 15

2.2 Sistem Manajemen Jembatan ................................................................. 19

2.3 Latihan Soal ............................................................................................. 24

2.4 Rangkuman ............................................................................................. 24

BAB 3 PEMERIKSAAN JEMBATAN ....................................................................... 26

3.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan ............................................................... 27

3.2 Urutan Pemeriksaan Jembatan ............................................................... 27

3.3 Jenis Pemeriksaan Jembatan .................................................................. 28

3.4 Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan ...................................................... 31

3.5 Pemeriksaan Detail Jembatan ................................................................. 32

3.6 Pemeriksaan Rutin Jembatan .................................................................. 33

3.7 Pemeriksaan Khusus Untuk Jembatan .................................................... 34

Page 5: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 5

3.8 Pengambilan Data Kondisi Jembatan Berbasis Aplikasi Android ............. 34

3.9 Latihan Soal ............................................................................................. 39

3.10 Rangkuman ........................................................................................... 39

BAB 4 SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN JEMBATAN............................. 41

4.1 Pemasukan (Inputing) Data ..................................................................... 42

4.2 Laporan Hasil Pemeriksaan ..................................................................... 42

4.3 Skrining Hasil Pemeriksaan Jembatan ..................................................... 43

4.4 Rencana dan Program Penanganan ........................................................ 44

4.5 Latihan Soal ............................................................................................. 47

4.6 Rangkuman ............................................................................................. 47

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................. 49

5.1 Evaluasi Kegiatan Belajar ......................................................................... 50

5.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 50

5.3 Kunci Jawaban ......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 54

GLOSARIUM ....................................................................................................... 55

Page 6: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

6 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Kondisi Jembatan ......................................................................... 31

Tabel 2 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi

Penanganan .......................................................................................... 46

Tabel 3 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi

Penanganan .......................................................................................... 46

Tabel 4 Indikasi Penanganan Berdasarkan Nilai Kondisi Setiap Elemen ........... 47

Page 7: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Alir Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) ........... 22

Gambar 2 Diagram Alur Sistem Manajemen Jembatan ..................................... 23

Gambar 3 Urutan Pemeriksaan Jembatan.......................................................... 28

Gambar 4 Bagan Alir Kegiatan Pemeriksaan Jembatan ...................................... 30

Page 8: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

8 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta

Pelatihan Teknis Jabatan Dasar II Bidang Jalan dan Jembatan. Oleh karena itu,

sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan beberapa petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai

gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.

2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep

pentingnya.

3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang

terkandung dalam modul ini

4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah

konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan

antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.

5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang

relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media cetak

maupun dari media elektronik.

6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi modul

ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat

kunci jawabannya.

7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman

sejawat atau widyaiswara atau catat untuk bahan diskusi pada saat tutorial.

8. Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Kegiatan belajar dan

bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.

Page 9: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 9

BAB 1 PENDAHULUAN

Page 10: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

10 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan jaringan jalan di Indonesia berkembang secara besar-besaran

akibat meningkatnya prasarana dan kebutuhan angkutan darat adalah pada

periode tahun 1980an ke atas, sehingga konstruksi jembatan telah berumur

antara 20 – 35 tahun yang tentunya sangat diperlukan program pemeliharaan

yang lebih serius berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi jembatan tersebut,

bersamaan dengan kurangnya sumber daya manusia yang menekuni tentang

pemeriksaan kondisi jembatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).

Dan pada saat ini telah banyak terbangun jembatan bentang panjang dan jenis

konstruksi jembatan khusus yang tentunya mempunyai petunjuk/prosedur

standard dan operasi (SOP) serta dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga

kesehatan struktur jembatan dengan memasang sensor-sensor penting yang

kemudian dimonitor dalam suatu sistem khusus.

Di Indonesia dengan berbagai kondisi tanah yang sangat beragam, yaitu daerah

rawa/tanah lembek, datar dan pegunungan yang pada lokasi tertentu belum

dilakukan dilakukan penggandaan jembatan atau kesulitan lahan, sehingga

apabila terjadi permasalahan pada jembatan tersebut, arus lalu lintas mengalami

gangguan yang tidak mempunyai jalur alternatif atau kesulitan dalam membuat

jembatan darurat. Untuk itu, sangat diperlukan pemeriksaan kondisi jembatan

untuk program pemeliharaan jembatan yang lebih baik dan terencana, sehingga

tidak akan terjadi kerusakan yang fatal. Beberapa penyebab terjadi kerusakan

jembatan, antara lain:

a) Lemahnya pemeliharaan rutin;

b) Mutu beton tidak sesuai dengan persyaratan;

c) Pengaruh lingkungan;

d) Adanya beban berlebih/dimensi kendaraan (truk) tidak standar;

e) Perubahan fungsi jalan.

Jumlah jembatan di Indonesia yang terletak pada ruas Jalan Nasional sekitar

16.962 buah dan equivalen dengan panjang 325.500 meter, terdiri atas:

Page 11: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 11

a) Jenis jembatan :

1) Culvert : 12 %

2) Gelagar : 51 %

3) Rangka : 10 %

4) Dan lain-lain : 27 %

b) Panjang bentang :

1) Bentang < 20 meter : 77 %

2) Bentang 20 – 40 meter : 14 %

3) Bentang 40 – 60 meter : 5 %

4) Bentang 60 – 100 meter : 2 %

5) Bentang > 100 meter : 2 %

Dalam mempersiapkan sumber daya manusia dalam pemeriksaan kondisi

jembatan untuk program Penanganan/Pemeliharaan Jembatan di Direktorat

Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

maupun Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka telah disusun

Kurikulum Pelatihan dan Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)

yang diaktualisasikan utk dibuatkan Modul agar Peserta Pelatihan dapat

memahami dan menerapkan tentang Mata Pelatihan yang diberikan.

Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini merupakan modul pemeriksaan

kondisi jembatan, dan disusun berdasarkan literature, modul-modul terkait,

spesifikasi umum dan spesifikasi khusus untuk jembatan, dan pengalaman

pelaksanaan di lapangan oleh para narasumber dan pihak terkait, yang nantinya

dapat dikembangkan oleh pengajar dan para peserta Pelatihan.

1.2 Deskripsi Singkat

Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini mencakup pembelajaran tentang Pengantar

Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Etos Kerja dan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen

Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi

Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan, Pemeriksaan Detail

Jembatan, dan Pemeriksaan Rutin Jembatan.

Page 12: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

12 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Khusus untuk modul Sistem Manajemen Jembatan ini mencakup tentang

pengertian sistem manajemen jembatan, sistem informasi manajemen

jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, jenis pemeriksaan jembatan, proses

skrining dan program penanganannya.

1.3 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran terdiri atas hasil belajar dan indikator hasil belajar sebagai

berikut:

1. Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu menjelaskan

kepada pihak-pihak yang terkait berdasarkan indikator hasil belajar yang

diharapkan, tentang sistem manajemen jembatan yang telah diajarkan.

2. Indikator Hasil Belajar

Keberhasilan yang diharapkan dari peserta adalah mereka mampu menjelaskan

tentang sistem manajemen jembatan yang terdiri atas pengertian sistem

manajemen jembatan, sistem informasi manajemen jembatan, jenis

pemeriksaan jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, proses skrining dan

program penanganannya.

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Dari indikator hasil belajar yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok dan dijabarkan di

masing-masing materi pokok tersebut ke sub materi pokok sebagai berikut:

1. Pengertian Sistem Manajamen Jembatan, yang terdiri atas pengertian

tentang sistem manajemen dan sistem manajemen jembatan Indonesia.

2. Pemeriksaan jembatan, yang terdiri atas tujuan pemeriksaan jembatan,

urutan pemeriksaan jembatan, jenis pemeriksaan jembatan, pemeriksaan

inventarisasi, pemeriksaan detail, pemeriksaan rutin dan pemeriksaan

khusus.

3. Skrining dan program penanganan jembatan, yang terdiri atas pemasukan

(inputing) data, laporan hasil pemeriksaan, skrining hasil pemeriksaan

jembatan, rencana dan program penanganannya.

Page 13: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 13

1.5 Estimasi Waktu

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

untuk mata Pelatihan “Sistem Manajemen Jembatan” pada peserta Pelatihan

teknis ini adalah 3 (tiga) jam pelajaran (JP) @ 45 menit.

Page 14: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

14 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

BAB 2

PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Page 15: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 15

Pengertian Sistem Manajemen Jembatan

2.1 Sistem Manajemen

1. Pengertian tentang Sistem

Pengertian tentang “Sistem” menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a) Sistem adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang

berguna (Bodnar dan Hopwood; buku Accounting Information System);

b) Sistem adalah metoda untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik

(Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for

Management Making Connection for Strategies Advantages);

c) Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau

merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain (L.

James Havery);

d) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja

sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam transformasi yang teratur (O’brien);

e) Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun

baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

berkenaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan

(Azhar Susanto).

Jadi pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah Kelompok elemen

dari suatu struktur jembatan.

Indikator Keberhasilan :

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan

diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian sistem

manajemen jembatan.

Page 16: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

16 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

2. Pengertian Manajemen

Pengertian tentang “Manajemen”, secara bahasa atau etimologi manajemen

disadur dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni

melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka

bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni. Mengapa seni? Simple,

karena jika kita sudah memasuki dunia manajemen maka kita akan menemukan

keindahannya. Bukankah seni itu indah? Lalu dimana letak keindahannya? Seni

itu memang relative, tetapi kita memiliki asumsi yang sama bahwa apapun yang

teratur, rapi, dan terstruktur itu indah.

Kata manajemen juga berasal dari “Manage” yang memiliki arti

mengelola/mengurus, mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin.

"Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan

organisasi dengan cara bekerja secara bersama sama dengan orang - orang dan

sumber daya yang dimiliki organisasi."

Menurut para ahli tentang “Manajemen” adalah sebagai berikut:

a) Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan

orang lain (Mary Parker F);

b) Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen

bisa dibuktikan secara umum kebenarannya (George R. Terry);

c) Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari

anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya

yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Stoner).

Sedangkan pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah

merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi

dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan.

3. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah mengatur agar mudah untuk mengelolanya. Dalam

teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu:

Page 17: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 17

a) Planning (Perencanaan)

Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi dalam bentuk

visi dan misi baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, strategi-strategi

yang harus ditempuh juga sudah harus ditentukan dari awal. Supaya, dalam

pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.

b) Organizing (Mengorganisasi)

Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang yang ada dalam

organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan

fungsinya masing-masing dengan maksimal. Istilah kerennya adalah the right

man at the right place.

c) Staffing (Penempatan)

Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau organizing

lebih ke manajemen sumber daya manusia, sedangkan staffing lebih ke sumber

daya secara umum. Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.

d) Coordinating (Mengkoordinasi)

Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan

efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja menjadi dinamis,

sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki

fungsi utama untuk mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan

performa kerja masing-masing.

e) Controlling (Mengkontrol)

Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan maka langkah

terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat elemen-elemen

penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan baru. Fungsi controlling ini

penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya tidak menurun minimal

standard kalau bisa ya meningkat.

4. Sistem Informasi Manajemen

a) Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (dalam bahasa Inggris: management

Information system, MIS) adalah sistem perencanaan, bagian dari pengendalian

internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,

Page 18: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

18 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis

seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa, karena

SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada

aktivitas operasional organisasi.

Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok

metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan

terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung

keputusan, sistem pakar dan sistem informasi eksekutif.

Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,

pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan

informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa

sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM)

merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi

yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.

b) Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Perkembangan sistem informasi manajemen, pada awal perkembangan

komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan

secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan

secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi

manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada

berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya.

Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer

(Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan

secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis.

SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran

sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu

perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program

aplikasi.

Page 19: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 19

Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem

manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua

sistem tersebut.

c) Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi

adalah sebagai berikut:

1) Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,

pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua

departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi

dengannya.

2) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat

waktu.

3) Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu

organisasi.

4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja

yang terkoordinir dan sistematis.

2.2 Sistem Manajemen Jembatan

1. Umum

a) Jembatan merupakan struktur penghubung antar dua bagian yang

menghambat kelancaran lalu lintas dan juga merupakan bagian yang penting

dalam suatu sistem jaringan jalan serta mempunyai pengaruh yang sangat

penting terhadap fungsi ruas jalan.

b) Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu

lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat kelancaran

lalu lintas, yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu

lintas dan terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.

c) Sistem manajemen jembatan berfungsi sebagai alat untuk membuat

rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan

secara menyeluruh.

Page 20: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

20 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

d) Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan

berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan

aset barang milik negara dan nilai investasi jembatan.

e) Pemeriksaan jembatan merupakan suatu proses pengumpulan data fisik dan

kondisi struktur jembatan.

f) Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu

program penanganan jembatan yang terdiri atas pemeliharaan, rehabilitasi,

perkuatan dan penggantian jembatan.

g) Pemeriksaan jembatan dilaksanakan di bawah sistem manajemen jembatan.

2. Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia

a) Pada saat ini sudah dikembangkan Sistem manajemen jembatan yang

berfungsi sebagai alat untuk membuat rencana kegiatan pelaksanaan

pembangunan jembatan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan

pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh.

b) Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan

bagian dari sistem manajemen jembatan. Kegiatan pemeriksaan jembatan

adalah pengelolaan database jembatan, dan data forensik jembatan yang

akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana dan program

dan perencanaan teknis sampai pada pelaksanaan dan preservasi.

c) Dengan sistem informasi manajemen jembatan, kegiatan-kegiatan tersebut

dapat diatur secara sistematik, pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan

jembatan secara berkala dan menganalisa data dengan komputer dalam

Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI). Dengan bantuan

sistem ini, kondisi jembatan dapat dipantau dan dapat dilakukan tindakan

yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa jembatan dalam keadaan aman

dan nyaman, dengan menggunakan dana yang optimum untuk pekerjaan

jembatan.

d) Sistem ini berisi database jembatan dan beberapa program software dalam

komputer yang sesuai untuk :

1) memasukkan dan mengambil data pemeriksaan dan data lainnya.

2) menyiapkan laporan standar jembatan.

Page 21: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 21

3) memeriksa database dan mengambil dalam kombinasi informasi yang

bermacam-macam.

4) skrining dan ranking jembatan serta menyiapkan program penanganan

jembatan.

5) menyiapkan program jembatan jangka pendek, menengah dan panjang

(tahunan tiga, dan lima tahunan).

6) analisa kasus per kasus untuk menentukan strategi penanganan guna

menentukan penanganan yang optimum untuk setiap jembatan.

e) Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi

kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya

dari sistem informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan

program jembatan.

f) Namun hasil database yang dihasilkan pada sistem manajemen jembatan

ini, baru sebatas hasil skrining dan ranking dalam penyiapan program

penanganan jembatan.

Page 22: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

22 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Gambar 1 Bagan Alir Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI)

BAGIAN KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Inventarisasi Pemeriksaan Detail Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Khusus

TINDAKAN DARURAT

BATASAN MUATAN

DATABASE JEMBATAN

RENCANA DAN PROGRAM

PENYELIDIKAN JEMBATAN DAN DESAIN BAHAN JEMBATAN

PEMELIHARAAN REHABILITASI DAN PERKUATAN

MONITORING

KONSTRUKSI Jembatan Baru Penggantian Penggandaan

Pelebaran

Page 23: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 23

Gambar 2 Diagram Alur Sistem Manajemen Jembatan

Page 24: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

24 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

2.3 Latihan Soal

Untuk menguasai materi tentang pengertian sistem manajemen jembatan, maka

agar diselesaikan soal latihan sebagai berikut :

1. Jelaskan pengertian secara umum tentang sistem dan pengertian tentang

manajemen, yang terkait dengan system manajemen jembatan.

2. Jelaskan pengertian secara umum tentang sistem informasi manajemen.

3. Jelaskan secara umum fungsi dari sistem informasi manajemen.

4. Jelaskan fungsi sistem manajemen jembatan Indonesia (SIMAJI) yang

digunakan dalam persiapan penyusunan program penanganan jembatan

oelh Ditjen Bina Marga.

5. Jelaskan data yang diperlukan pada sistem manajemen jembatan Indonesia

yang digunakan di lingkungan Ditjen Bina Marga.

2.4 Rangkuman

Dari uraian yang telah dibahas dalam bab tentang pengertian sistem manajemen

jembatan, maka dapat dibuat rangkuman sebagai berikut :

1. Pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah kumpulan dari sub

sistem/komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan berkenaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

2. Sedangkan pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah

merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari

anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya

yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

3. Secara umum, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan sistem

yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna

untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.

4. Jembatan merupakan struktur penghubung antar dua bagian yang

menghambat kelancaran lalu lintas dan juga merupakan bagian yang penting

dalam suatu sistem jaringan jalan serta mempunyai pengaruh yang sangat

penting terhadap fungsi ruas jalan, apabila terjadi keruntuhan jembatan,

Page 25: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 25

maka akan menghambat kelancaran lalu lintas, yang akibatnya mengganggu

kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan

kelancaran arus barang dan jasa;

5. Agar kerusakan/keruntuhan suatu jembatan dapat diantisipasi lebih dini,

maka perlu dilakukan pemeriksaan kondisi jembatan. Pemeriksaan

jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan berada dalam

keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan aset barang

milik negara dan nilai investasi jembatan. Pemeriksaan jembatan

merupakan suatu proses pengumpulan data fisik dan kondisi struktur

jembatan. Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk

merencanakan suatu program penanganan jembatan yang terdiri atas

pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan penggantian jembatan.

6. Sistem manajemen jembatan berfungsi sebagai alat untuk membuat

rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan

secara menyeluruh, dan Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia

(SIMAJI) merupakan bagian dari sistem manajemen jembatan;

7. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah pengelolaan database jembatan,

dan data forensik jembatan yang akan digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan rencana dan program dan perencanaan teknis sampai pada

pelaksanaan dan preservasi jembatan.

8. Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi

kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya

dari sistem informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan

program jembatan.

9. Dengan bantuan sistem di atas, maka kondisi jembatan dapat dipantau dan

dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa

jembatan dalam keadaan aman dan nyaman, dengan menggunakan dana

yang optimum untuk pekerjaan jembatan.

Page 26: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

26 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

BAB 3

PEMERIKSAAN JEMBATAN

Page 27: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 27

Pemeriksaan Jembatan

3.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan

1. Pemeriksaan jembatan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam

sistem informasi manajemen jembatan. Pemeriksaan jembatan mempunyai

hubungan utama antara kondisi jembatan dengan rencana penanganan

pemeliharaan atau peningkatan dalam waktu mendatang.

2. Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih

aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan

dan perbaikan secara berkala.

3. Pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan khusus yaitu :

a) memeriksa keamanan jembatan pada saat layan;

b) menjaga agar jembatan tidak ditutup;

c) mencatat kondisi jembatan pada saat pemeriksaan dilakukan;

d) memberikan data untuk personil perencanaan teknis, konstruksi dan

pemeliharaan;

e) memeriksa pengaruh dari beban kendaraan dan jumlah kendaraan;

f) memantau keadaan jembatan secara jangka panjang;

g) memberikan informasi mendasar pembebanan jembatan.

4. Pemeriksaan dilakukan mulai dari awal jembatan tersebut masih baru

selesai dibangun dan secara berkelanjutan selama umur jembatan. Data

yang dikumpulkan betul-betul harus data yang mutakhir, akurat dan

lengkap, sehingga hasil yang dikeluarkan sangat dapat dipercaya.

3.2 Urutan Pemeriksaan Jembatan

1. Secara umum pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan

1 (A1), seperti terlihat pada Gambar 3.

2. Urutan pemeriksaan ini berlaku untuk jembatan yang berbentang tunggal

atau lebih, bentang awal dan bentang akhir harus diperiksa sebelum

bentang tengah.

Indikator Keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan mampu menjelaskan tentang pemeriksaan jembatan.

Page 28: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

28 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Gambar 3 Urutan Pemeriksaan Jembatan

3.3 Jenis Pemeriksaan Jembatan

1. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah mengumpulkan data sebagai

berikut :

a) detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan dan

tahun pembangunannya.

b) semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.

c) dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama

setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.

d) data lainnya.

2. Data jembatan dikumpulkan dari berbagai jenis pemeriksaan yang berbeda

dalam skala dan intensitasnya, frekuensinya dan secara sifat masing-masing

elemen jembatan.

3. Jenis pemeriksaan yang utama dalam sistem informasi manajemen

jembatan adalah sebagai berikut :

a) Pemeriksaan inventarisasi;

b) Pemeriksaan detail;

c) Pemeriksaan rutin;

Dari KM.kecilAwal

Oprit

Akhir

Oprit

Sungai

Sungai

Ke KM. Besar

Page 29: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 29

d) Sebagai tambahan, dilakukan juga pemeriksaan khusus.

4. Bagan alir Pemeriksaan Jembatan dalam Gambar 4 memperlihatkan

hubungan antara pemeriksaan dalam Sistem Informasi Manajemen

Jembatan Indonesia (SIMAJI). Sedangkan pengelompokan Nilai kondisi

jembatan diuraikan pada Tabel 1.

Page 30: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

30 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

DATABASE JEMBATAN

Nilai Kondisi

0 dan 1

Nilai

kondisi 2

Nilai

kondisi 3

Nilai kondisi 4

Nilai

kondisi 5

Gambar 4 Bagan Alir Kegiatan Pemeriksaan Jembatan

Pemeriksaan Inventarisasi

Pemeriksaan Detail

Pemeriksaan Jembatan

Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan khusus

Hanya untuk program peningkatan

kapasitas/ perkuatan

Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan berkala

Penggantian Rehabilitasi dan/atau perkuatan

Perkuatan atau

penggantian

Page 31: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 31

Tabel 1 Nilai Kondisi Jembatan

Nilai Kondisi

Kriteria Kondisi Jembatan

0 jembatan/elemen dalam kondisi baik sekali dan tanpa kerusakan (baru)

1 jembatan/elemen mengalami kerusakan ringan, hanya memerlukan pemeliharaan rutin

2 jembatan/elemen mengalami kerusakan yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaaan berkala

3 jembatan/elemen mengalami kerusakan yang secara struktur memerlukan tindakan secepatnya

4 jembatan/elemen dalam kondisi kritis

5 jembatan/elemen tidak berfungsi atau runtuh

3.4 Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan

1. Pemeriksaan inventarisasi dilaksanakan untuk mencatat data administrasi,

dimensi, material, dan kondisi setiap struktur utama dan komponen

jembatan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia

(SIMAJI).

2. Semua jembatan, lintasan kereta api, lintasan basah, lintasan feri, dan

gorong-gorong yang memiliki panjang dua meter atau lebih harus dicatat

dalam formulir pemeriksaan inventarisasi.

3. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada saat awal untuk mendaftarkan

setiap jembatan ke dalam sistem database.

4. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan juga pada jembatan yang tertinggal

pada waktu sistem database dibuat.

5. Jembatan baru yang belum pernah dicatat, pemeriksaan inventarisasi

dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan detil.

6. Perlintasan kereta api, penyeberangan sungai, gorong-gorong dan lokasi

dimana terdapat penyeberangan ferri juga diperiksa dan didaftar.

7. Pemeriksaan inventarisasi melakukan kegiatan dengan mencatat data

dasar administrasi, geometri, material dan data tambahan lainnya pada

Page 32: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

32 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

setiap jembatan, termasuk lokasi jembatan, panjang bentang dan tipe

struktur utama untuk setiap bentang.

8. Kegiatan selanjutnya adalah, menilai kondisi komponen utama bangunan

atas dan bangunan bawah jembatan secara keseluruhan.

9. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan sebagai berikut :

a) mencatat nomor, nama dan lokasi Jembatan;

b) mengukur dan mencatat dimensi jembatan keseluruhan;

c) mencatat jenis jembatan, lintasannya, komponen utama dan tanggal

atau tahun pembangunan;

d) mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya;

e) menafsirkan dan mencatat pengaruh lebar jembatan terhadap lalu

lintas;

f) mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan

sumber informasi;

g) mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana (As-built

drawing) dan apakah jembatan merupakan jenis standar.

3.5 Pemeriksaan Detail Jembatan

1. Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan

elemennya dalam mempersiapkan strategi penanganan untuk setiap

elemen jembatan dan membuat urutan prioritas jembatan sesuai dengan

jenis penanganannya.

2. Pemeriksaan detail dilakukan paling minimal sekali dalam tiga tahun atau

dengan interval waktu yang lebih pendek tergantung pada kondisi

jembatan. Pemeriksaan Detail juga dilakukan setelah dilaksanakan

pekerjaan rehabilitasi, perbaikan besar, perkuatan, penggantian atau

pembangunan baru jembatan.

3. Untuk melaksanakan pemeriksaan detail, struktur jembatan dibagi dalam

suatu hierarki elemen menjadi 5 level (tingkatan). Level tertinggi adalah

level 1, yaitu jembatan itu sendiri secara keseluruhan. Sedangkan level

yang paling rendah adalah level 5 yaitu elemen dengan lokasi tertentu

seperti tebing sungai sebelah kanan, tiang pancang ke-3 pada pilar ke-2 dan

sebagainya.

Page 33: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 33

4. Pemeriksaan detail bertujuan mencatat semua kerusakan yang berarti

pada elemen jembatan, dan menilai kondisinya untuk setiap elemen,

komponen dan struktur utama jembatan. Nilai kondisi jembatan secara

keseluruhan didapat dari nilai kondisi setiap elemen jembatan.

5. Pemeriksaan detail dilaksanakan untuk menilai secara detail kondisi suatu

jembatan. Semua kerusakan komponen dan elemen jembatan diperiksa,

diidentifikasi dan didata.

6. Secara khusus, pemeriksaan detail dilakukan untuk :

a) mengenali dan mendata semua kerusakan penting pada komponen

dan elemen jembatan;

b) menilai kondisi komponen dan elemen jembatan secara obyektif;

c) melaporkan apakah tindakan darurat dibutuhkan dan alasannya;

d) melaporkan apakah diperlukan suatu pemeriksaan khusus dan

alasannya;

e) melaporkan apakah pemeliharaan rutin telah dilaksanakan sesuai

ketentuan.

7. Data dari pemeriksaan detail dimasukkan dalam database yang mampu

memproses data tersebut dan menganjurkan pemeliharaan setiap

jembatan secara keseluruhan yang dapat mengembalikan jembatan

tersebut ke suatu kondisi tertentu dan dalam tingkat layak layan.

8. Untuk pemeriksaan komponen dan elemen tertentu, mungkin harus

dilakukan pembersihan terlebih dahulu.

3.6 Pemeriksaan Rutin Jembatan

1. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun sekali, yang bertujuan untuk :

a) memeriksa apakah pemeliharaan rutin dilakukan dengan baik atau tidak;

b) apakah harus dilaksanakan tindakan darurat atau perbaikan untuk

memelihara jembatan supaya tetap dalam kondisi aman dan layak.

2. Pemeriksaan ini dapat dilaksanakan diantara waktu pemeriksaan detail.

3. Pemeriksaan rutin dilaksanakan untuk memastikan bahwa perubahan tiba-

tiba atau tak terduga yang terjadi pada kondisi jembatan secara keseluruhan

di antara dua pemeriksaan detail dapat terdeteksi dan dilaporkan sehingga

dapat diambil tindakan yang tepat.

Page 34: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

34 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

4. Pemeriksaan rutin dilakukan juga untuk :

a) memastikan bahwa jembatan stabil dan aman;

b) menentukan apakah pemeliharaan rutin dilakukan secara efektif;

c) menentukan apakah diperlukan tindakan darurat.

3.7 Pemeriksaan Khusus Untuk Jembatan

1. Pemeriksaan khusus dilakukan apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut

dengan menggunakan peralatan khusus, dibawah pengawasan seorang ahli

pemeriksa jembatan.

2. Pelaksanaan pemeriksaan jembatan secara detail merupakan ruang lingkup

dari modul berikutnya dan berpedoman pada Panduan Pemeriksaan

Jembatan.

3.8 Pengambilan Data Kondisi Jembatan Berbasis Aplikasi Android

1. Pendahuluan

a. Validasi/verifikasi nilai kondisi jembatan menggunakan metode

pengambilan data berbasis Aplikasi (perangkat lunak) Android,

membantu Stakeholder mengidentifikasi kerusakan jembatan dan

menyimpan data kondisi jembatan secara online;

b. Model sistem ini merupakan kombinasi dari metode pemeriksaan

dengan cara visual dan instrumentasi yang menggunakan penilaian

kondisi melalui media vibrasi dikemas kedalam sebuah aplikasi

mobile berbasis Android dan Web. Dalam penggunaan aplikasi ini

akan diadakan pada pelatihan tersendiri, yaitu Pelatihan

Pengumpulan Data Jembatan.

2. Tujuan

a. Sebagai pengembangan model pemeriksaan berbasis aplikasi

mobile;

b. Data base kondisi jembatan secara online.

Page 35: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 35

3. Sasaran

Meningkatkan kemampuan inspektor dan efektifitas dalam melakukan

penilaian jembatan.

4. Manfaat

a. Memudahkan inspektor jembatan

b. Mempercepat waktu pemeriksaan

c. Penyimpanan database yang lebih mudah (online)

5. Spesifikasi Minimum Peralatan/Perangkat

a. Android Version 5 Lollipop

b. Kamera Belakang 13 MP

c. Sertifikasi IP 68 (Dustproof, Waterproof, Shockproof)

d. GPS Support

e. Accelerometer

f. Memory 4 GB

g. Internal Storage 64 GB

6. Penyiapan Sumber Daya Manusia

a. Inspektor Utama

b. Validator (Pusjatan dan Bina Marga)

c. Inspektor Ahli (PNS)

d. Inspektor Lapangan (PNS dan Profesional)

7. Standard Operation Prosedure (SOP) Aplikasi Pemeriksaan Jembatan

SOP aplikasi Pemeriksaan Jembatan dengan aplikasi tersebut dapat

digambar seperti Gambar dibawah ini beserta proses inputing dan

hasilnya.

Page 36: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

36 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Page 37: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 37

Page 38: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

38 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Page 39: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 39

3.9 Latihan Soal

1. Jelaskan tujuan pemeriksaan jembatan baik secara umum maupun secara

khusus.

2. Sebutkan jenis pemeriksaan jembatan dan kapan diperlukan.

3. Dari jenis pemeriksaan jembatan, data apa yang didapatkan dan apa

kegunaan data yang dihasilkan tersebut.

4. Sebutkan jenis kondisi jembatan dan jelaskan kondisi yang dimaksud.

5. Kenapa diperlukan pemeriksaan khusus.

3.10 Rangkuman

1. Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih

aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan

dan perbaikan secara berkala.

2. Jenis pemeriksaan yang utama dalam sistem informasi manajemen

jembatan adalah sebagai berikut :

a) Pemeriksaan inventarisasi

b) Pemeriksaan detil

c) Pemeriksaan rutin

d) Sebagai tambahan, dilakukan juga pemeriksaan khusus.

3. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah mengumpulkan data sebagai

berikut :

a) detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan

dan tahun pembangunannya.

b) semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.

c) dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama

setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.

d) data lainnya.

4. Nilai kondisi jembatan terdiri atas 5(lima) kondisi, yaitu:

a) Kondisi 0 : Kondisi Baik sekali (baru)

b) Kondisi 1 : Kondisi Baik

c) Kondisi 2 : Kondisi Sedang perlu pemantauan

Page 40: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

40 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

d) Kondisi 3 : Kondisi Rusak Struktur

e) Kondisi 4 : Kondisi Kritis

f) Kondisi 5 : Runtuh/Tidak berfungsi

Page 41: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 41

BAB 4

SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN

JEMBATAN

Page 42: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

42 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Skrining dan Program Penanganan Jembatan

4.1 Pemasukan (Inputing) Data

1. Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar

pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan

dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base

jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah

pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan jembatan dimasukkan ke dalam

Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).

2. Setelah data hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi

Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI), laporan pemeriksaan

dimasukkan dalam suatu arsip data jembatan. Data ini berisi tidak hanya

hasil pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan perencanaan

teknis, laporan pelaksanaan dan foto-foto, dan semua dokumen lainnya

sebagai data salinan (back up data) disamping yang telah disimpan dalam

Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).

3. Arsip data jembatan disimpan oleh pihak yang diberi kewenangan dan

terpisah dari data yang lainnya.

4.2 Laporan Hasil Pemeriksaan

1. Setelah pemeriksaan jembatan dan semua data sudah lengkap, laporan

diperiksa oleh penanggung jawab yang berwenang.

Indikator Keberhasilan :

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan

mampu menjelaskan proses skrining dan program penanganan

jembatan

Page 43: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 43

2. Beberapa laporan, seperti laporan data jembatan yang bersifat umum

berisi:

a) data umum jembatan (untuk semua jembatan)

b) kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik).

3. Laporan lainnya seperti laporan tindakan terhadap suatu jembatan,

merupakan hal yang khusus, dan hanya berisi daftar nama jembatan yang

memerlukan tindakan sebagai berikut :

a) laporan tindakan darurat, berisi daftar nama jembatan yang

memerlukan tindakan darurat, perbaikan atau perkuatan;

b) laporan pemeriksaan khusus, berisi daftar nama jembatan yang

disarankan oleh pemeriksa jembatan untuk dilakukan pemeriksaan

khusus;

c) laporan pemeriksaan rutin, berisi daftar nama jembatan yang

memerlukan pemeliharaan rutin tahunan sesuai dengan format

penilaian visual fisik kondisi jembatan di lapangan.

4.3 Skrining Hasil Pemeriksaan Jembatan

1. Skrining jembatan merupakan langkah awal dalam rencana penanganan

jembatan. Skrining ini mengidentifikasikan dan menyaring kondisi jembatan

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina

Marga untuk jembatan-jembatan yang memerlukan penanganan atau

perhatian.

2. Skrining jembatan mencakup beberapa hal sebagai berikut :

a) Kondisi elemen atau jembatan;

b) Lebar dan kapasitas trafik jembatan;

c) Kapasitas beban;

3. Lebar lantai kendaraan jembatan harus dibandingkan dengan lebar

lajur/jalur pada ruas jalan (didapat dari Inter urban Road Management

System, IRMS).

4. Untuk mendapatkan hasil skrining yang dapat dipercaya, diperlukan data

yang mutakhir dan akurat. Hal ini merupakan suatu persyaratan yang

mutlak. Untuk itu diperlukan pemutahiran data yang sudah dikumpulkan.

Selain itu diperlukan juga data yang dapat dipercaya untuk pelaksanaan

skrining jembatan.

Page 44: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

44 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

4.4 Rencana dan Program Penanganan

1. Umum

a) Salah satu program dalam sistem informasi manajemen jembatan adalah

kegiatan skrining dan ranking jembatan secara teknis, yang menggunakan

data dari hasil pemeriksaan untuk merekomendasi-kan jenis penanganan

untuk setiap jembatan. Hasil rekomendasi penanganan hanya merupakan

suatu usulan dan harus diteliti kembali sebelum dilakukan pelaksanaan

pekerjaan. Untuk jenis pekerjaan yang besar (rehabilitasi atau perkuatan),

usulan penanganan harus diperkuat dengan melakukan pemeriksaan

khusus atau jenis pemeriksaan lapangan lainnya oleh staf dari bagian

perencanaan, sedangkan untuk pekerjaan yang kecil (pemeliharaan berkala

dan rutin), data hasil pemeriksaan harus diperiksa kembali untuk

meyakinkan validitas/kebenaran data tersebut.

b) Kegiatan skrining dilakukan untuk mengidentifikasikan kondisi jembatan

dan kemampuan kapasitas jembatan memikul beban lalu-lintas yang

melaluinya. Sedangkan kegiatan ranking secara teknis bertujuan membuat

urutan prioritas tindakan penanganan terhadap suatu jembatan. Hal ini

tergantung pada kriterianya dan tingkat kepentingan ruas jalan dalam

suatu jaringan jalan. Jembatan-jembatan yang berada pada urutan atas

adalah jembatan yang memerlukan penanganan terlebih dahulu

c) Setelah kegiatan ini selesai (skrining dan ranking teknis), selanjutnya

adalah melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking

program pekerjaan jembatan.

d) Jadi data hasil pemeriksaan merupakan suatu data yang penting sekali bagi

rencana dan program jembatan, dipergunakan untuk membantu para

perencana dalam menentukan keputusan yang sesuai dengan jenis

pekerjaan yang diperlukan bagi setiap jembatan.

2. Nilai Kondisi

a) Terdapat 6 level nilai kondisi jembatan pada Bridge Management System

(BMS). Nilai kondisi ini diterapkan pada semua jembatan secara

keseluruhan, pada elemen utama (fondasi, bangunan bawah, bangunan

atas, lantai, daerah aliran sungai dan perlengkapan) dan pada elemen secara

individual.

Page 45: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 45

b) Database jembatan pada BMS termasuk nilai kondisi pada setiap level dan

skriningnya merupakan suatu pendekatan top-down. Tujuan untuk

penyaringan pada semua jembatan adalah untuk mendapatkan penanganan

jembatan pada kondisi “mantap”. Kondisi “mantap” telah ditetapkan oleh

Direktorat Jenderal Bina Marga, yaitu untuk semua jembatan dengan nilai

kondisi 2 yaitu untuk elemen utama dan sub elemennya. Jadi, pada skrining

dapat diketahui kondisi jembatan dengan kondisi yang disyaratkan, mana

yang sudah sesuai secara nilai kondisi, trafik dan juga standar bebannya.

c) Nilai kondisi secara umum adalah sebagai berikut :

0 – jembatan/elemen dalam kondisi baik sekali (baru)

1 – kondisi baik

2 – kondisi sedang dan masih dapat dipertanggung jawabkan

3 – kondisi rusak

4 – kondisi kritis

5 – kondisi runtuh

Nilai trafik berdasarkan pada:

0 – lebar jembatan masih sesuai dengan kondisi trafik yang ada

5 – lebar jembatan dalam kondisi sempit untuk trafik yang ada

3. Hasil Skrining

a. Skrining dimulai untuk jembatan dengan nilai kondisi 0 – 2, dan seterusnya

pada nilai kondisi yang lebih besar. Tabel berikut menunjukkan kombinasi

kondisi, trafik dan nilai beban serta indikasi penanganan yang diusulkan

untuk setiap kombinasi.

Page 46: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

46 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Tabel 2 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi Penanganan

Nilai kondisi

jembatan secara

keseluruhan

Nilai trafik Nilai Beban Indikasi penanganan

0 0 0 Pemeliharaan rutin *)

1 0 0 Pemeliharaan rutin *)

2 0 0 Perbaikan/rehabilitasi

3 0 0 Rehabilitasi

4 0 0 Penggantian

5 0 0 Penggantian/ Pembangunan

jembatan baru

*) pada semua jembatan dengan nilai kondisi seacara keseluruhan 0 – 2. Jembatan dengan

sub elemen yang mempunyai nilai kondisi 3 atau lebih harus dilaporkan. Jadi, dalam

skrining ini dilaporkan semua kerusakan yang terjadi pada jembatan, tidak hanya pada

kerusakan yang besar saja.

Tabel 3 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi Penanganan

Nilai kondisi jembatan

secara keseluruhan

Nilai trafik Nilai Beban Indikasi penanganan

0-2 5 0 Duplikasi/

Pelebaran/penggantian

0-2 0 3 - 5 Perkuatan

0-2 5 3 - 5 Penggantian

3 5 5 Penggantian

3 0 5 Penggantian/Perkuatan

3 5 0 Duplikasi/pelebaran dan

rehabilitasi

4-5 0 -5 0-5 Penggantian/Pembangunan

jembatan baru

Page 47: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 47

Untuk jembatan dengan nilai kondisi secara keseluruhan antara 0 – 2 (seperti

skrining untuk pemeliharaan) BMS akan memeriksa kondisi untuk komponen

utama dan elemen pada level 2 dan 3 dalam hierarki elemen, dan akan

memberikan indikasi penanganan untuk elemen tersebut.

Tabel 4 Indikasi Penanganan Berdasarkan Nilai Kondisi Setiap Elemen

Elemen Nilai Kondisi Indikasi penanganan

Daerah aliran sungai 3 – 5 Rehabilitasi daerah aliran sungai

Bangunan Bawah 3 Rehabilitasi bangunan bawah

Bangunan Bawah 4 – 5 Penggantian Jembatan

Bangunan atas 2 – 3 Rehabilitasi Bangunan atas

Bangunan atas 4 – 5 Penggantian jembatan atau Bangunan

atas

Lantai jembatan 3 Rehabilitasi Lantai

Lantai jembatan 4- 5 Penggantian lantai

4.5 Latihan Soal

1. Sebutkan isi laporan secara umum dari hasil pemeriksaan jembatan?

2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses skrining jembatan serta sebutkan

cakupannya.

3. Apa tujuan skrining untuk semua jembatan di Indonesia ini?

4. Sebutkan beberapa program penanganan dari jembatan yang didasarkan

pada rekomendasi skrining hasil pemeriksaan jembatan di lapangan.

4.6 Rangkuman

1. Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar

pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan

dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base

jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah

Page 48: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

48 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan jembatan dimasukkan ke dalam

Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).

2. Laporan pemeriksaan dimasukkan dalam suatu arsip data jembatan. Data ini

berisi tidak hanya hasil pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan

perencanaan teknis, laporan pelaksanaan dan foto-foto, dan semua

dokumen lainnya sebagai data salinan (back up data).

3. Skrining jembatan merupakan langkah awal dalam rencana penanganan

jembatan. Skrining ini mengidentifikasikan dan menyaring kondisi jembatan

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Dit.Jen. Bina Marga untuk

jembatan-jembatan yang memerlukan penanganan atau perhatian.

5. Skrining jembatan mencakup beberapa hal sebagai berikut :

a) Kondisi elemen atau jembatan

b) Lebar dan kapasitas trafik jembatan

c) Kapasitas beban

4. Setelah kegiatan skrining dan ranking teknis selesai, selanjutnya adalah

melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking program

pekerjaan jembatan.

5. Program Penanganan jembatan, adalah :

a) Pembangunan baru

b) Penggantian

c) Duplikasi

d) Pelebaran

e) Rehabilitasi/Perbaikan

f) Perkuatan

g) Pemeliharaan berkala

h) Pemeliharaan rutin.

Page 49: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 49

BAB 5

PENUTUP

Page 50: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

50 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Penutup

5.1 Evaluasi Kegiatan Belajar

Evaluasi kegiatan belajar dilakukan oleh pengajar pada tahap pembelajaran

dengan pengamatan hasil diskusi, dan juga dilakukan pada akhir pembelajaran

berupa tugas perorangan, tugas kelompok dan ujian tertulis secara

komprehensif.

5.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Dari evalusi pada tahap pembelajaran, akan diketahui kemampuan peserta

dalam penyerapan hasil pembelajaran, dan indicator hasil belajar dapat diketahui

secara umum. Apabila masih belum memenuhi target, maka harus dilakukan

tindak lanjut berupa penekatan pada poin-poin penting yang harus dipahami oleh

peserta atau ditekankan kepada peserta untuk mempelajari lebih lanjut dari

materi yang belum dipahami pasca pelatihan.

5.3 Kunci Jawaban Berikut adalah kunci jawaban untuk soal-soal yang ada dalam setiap akhir bab

modul ini.

BAB II : PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Soal 1 : Jawaban :

Pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah Kelompok elemen dari suatu struktur jembatan.

Pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Soal 2 : Jawaban :

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.

Page 51: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 51

Soal 3 : Jawaban :

Fungsin Sistem Informasi Manajemen secara umum sebagai berikut:

1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.

3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.

Soal 4 : Jawaban :

Sistem Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan bagian dari sistem manajemen jembatan, berfungsi sebagai alat untuk membuat rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh.

Soal 5 : Jawaban :

Data yang diperlukan pada SIMAJI adalah data dari hasil pemeriksaan jembatan berupa data fisik dan kondisi struktur jembatan. Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya dari sistem informasi manajemen jalan.

BAB III : PEMERIKSAAN JEMBATAN

Soal 1 : Jawaban :

Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan dan perbaikan secara berkala.

Soal 2 : Jawaban :

Jenis pemeriksaan jembatan adalah :

Page 52: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

52 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

1. Pemeriksaan inventarisasi

2. Pemeriksaan detil

3. Pemeriksaan rutin

4. Pemeriksaan khusus.

Soal 3 : Jawaban :

Data yang diperoleh dari kegiatan pemeriksaan jembatan

sebagai data masukan untuk database SIMAJI, sebagai

berikut :

1. Data detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan dan tahun pembangunannya.

2. Data semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.

3. Data dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.

4. Data lainnya.

Soal 4 : Jawaban :

Nilai kondisi jembatan terdiri atas 6(enam) kondisi, yaitu : 1. Kondisi 0 : Kondisi Baik sekali (baru) 2. Kondisi 1 : Kondisi Baik 3. Kondisi 2 : Kondisi Rusak ringan/sedang perlu

pemantauan 4. Kondisi 3 : Kondisi Rusak Struktur 5. Kondisi 4 : Kondisi Kritis 6. Kondisi 5 : Runtuh/Tidak berfungsi.

Soal 5 : Jawaban :

Pemeriksaan khusus dilakukan apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan peralatan khusus, dibawah pengawasan seorang ahli pemeriksa jembatan.

BAB IV : SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN JEMBATAN

Soal 1 : Jawaban :

Isi laporan data jembatan yang bersifat umum adalah :

data umum jembatan (untuk semua jembatan)

Page 53: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 53

kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik).

Soal 2 : Jawaban :

Langkah-langkah proses skrining jembatan :

Inputing data kedalam database

Identifikasi dan penyaringan kondisi jembatan sesuai dengan kriteria.

Cakupan Skrining jembatan :

Kondisi elemen atau jembatan;

Lebar dan kapasitas trafik jembatan;

Kapasitas beban.

Soal 3 : Jawaban :

Tujuan skrining/penyaringan pada semua jembatan adalah untuk mendapatkan penanganan jembatan pada kondisi “mantap” yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

Soal 4 : Jawaban :

Program Penanganan jembatan, adalah :

1. Pembangunan baru

2. Penggantian

3. Duplikasi

4. Pelebaran

5. Rehabilitasi/Perbaikan

6. Perkuatan

7. Pemeliharaan berkala

8. Pemeliharaan rutin.

Page 54: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

54 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2004. UU RI No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Sekretariat

Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2006. PP RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Republik Indonesia. 2004. UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2011. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No.005-

1/P/BM/2011 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan. Direktorat

Jenderal Bina Marga. Jakarta

Page 55: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 55

GLOSARIUM

Jembatan Struktur yang melintasi sungai, jurang/celah, persimpangan lalu lintas, teluk, selat dan rintangan lainnya

Lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) / annual average daily traffic (AADT)

Total volume kendaraan lalu lintas di suatu lokasi ruas jalan selama setahun dibagi 365 hari.

Nilai lalu lintas/nilai trafik Nilai yang menentukan apakah suatu jalan cukup sempit atau lebar dilalui oleh lalu lintas berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata(LHR).

Pemeriksaan inventarisasi Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata struktur dan elemen jembatan pada saat jembatan selesai dibangun atau setelah rehabilitasi besar.

Pemeriksaan rutin Pemeriksaan yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan kondisi jembatan masih aman dilalui kendaraan.

Pemeriksaan detail Pemeriksaan secara mendetail kondisi jembatan dan elemennya yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali atau interval yang lebih pendek tergantung kondisi jembatan

Pemeriksaan khusus Pemeriksaan dengan menggunakan peralatan khusus setelah pemeriksaan detail

Page 56: MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip

56 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN