9
Modul : 4 Judul : aku ingin di pakai kawat gigi Skenario STEP 1 1. Dolicofasial : leptoprosophic : bentuk kepala yang panjang dan oval membuat pertumbuhan wajah mjd sempit, panjang, dan protrusif Tinggi wajah berlebih, sudut oklusal dan mandibula plane meningkat, dan palatum dalam Maksila menghasilkan lengkung panjang, sempit dan dalam, mandibula mjd retrusif sehingga profil wajah cembung. Biasa dikaitkan dg maloklusi kelas 1. 2. Mesochepalic : kepala yg berbentuk panjang dan bulat, sekitar 75,0-79,9. Indeks kepala didapatkan dari perbandingan lebar dan panjang kepala, dibedakan mjd 3 : dolicosepalic, brachisepalic, mesosepalic physiognomy : bukan sekedar raut muka, tapi seluruh bentuk tengkorak. Tipe muka atau bentuk lengkung rahang spt parabola. Maloklusi kelas 2 divisi 2. 3. Profil wajah cembung : salah satu profil wajah dibentuk 2 garis : 1. Dahi sampai tepi atas bibir atas. 2. Dari tepi atas bibir atas sampai pogonion. Lurus datar, maju cekung, mundur cembung. Disebabkan oleh bentuk bentuk rahang, rahang atas lebih maju dr RB (maloklusi kelas 1), bimaksilar protrusi, RA normal RB kecil 4. Perawatan ortodonti Wanita 17 tahun datang dengan keluhan gigi gingsul. Dokter melakukan pemeriksaan ortodonti lengkap untuk menegakkan diagnosis ortodonsi. Pemeriksaan ekstra oral, pasien mesochepalic dan dolicofasial. Tampak asimetri wajah terutama pada rahang bawah, dan profil wajah cembung. Pemeriksaan intra oral tampak palatum dalam, hubungan molar dan kaninus kelas 1 dengan malposisi dan malrelasi gigi. Midline gigi rahang bawah bergeser ke kanan. Dokter spesialis ortodonsi membuat model study dan model kerja.

Modul 4 SGD 3 (TIBIS)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LI SGD 3 LBM 4 Blok 13 (Adolescent Disease)

Citation preview

Modul : 4 Judul : aku ingin di pakai kawat gigiSkenario

Wanita 17 tahun datang dengan keluhan gigi gingsul. Dokter melakukan pemeriksaan ortodonti lengkap untuk menegakkan diagnosis ortodonsi. Pemeriksaan ekstra oral, pasien mesochepalic dan dolicofasial. Tampak asimetri wajah terutama pada rahang bawah, dan profil wajah cembung. Pemeriksaan intra oral tampak palatum dalam, hubungan molar dan kaninus kelas 1 dengan malposisi dan malrelasi gigi. Midline gigi rahang bawah bergeser ke kanan. Dokter spesialis ortodonsi membuat model study dan model kerja. Analisis kebutuhan ruang pada model studi didapatkan kekurangan ruang pada rahang atas sebesar 18 mm dan rahang bawah 8 mm. Dilakukan juga pemeriksaan penunjang dan analisis ortodonti lainnya untuk menentukan diagnostik ortodonti lengkap.

STEP 11. Dolicofasial : leptoprosophic : bentuk kepala yang panjang dan oval membuat pertumbuhan wajah mjd sempit, panjang, dan protrusifTinggi wajah berlebih, sudut oklusal dan mandibula plane meningkat, dan palatum dalamMaksila menghasilkan lengkung panjang, sempit dan dalam, mandibula mjd retrusif sehingga profil wajah cembung. Biasa dikaitkan dg maloklusi kelas 1. 2. Mesochepalic : kepala yg berbentuk panjang dan bulat, sekitar 75,0-79,9. Indeks kepala didapatkan dari perbandingan lebar dan panjang kepala, dibedakan mjd 3 : dolicosepalic, brachisepalic, mesosepalic physiognomy : bukan sekedar raut muka, tapi seluruh bentuk tengkorak. Tipe muka atau bentuk lengkung rahang spt parabola. Maloklusi kelas 2 divisi 2. 3. Profil wajah cembung : salah satu profil wajah dibentuk 2 garis : 1. Dahi sampai tepi atas bibir atas. 2. Dari tepi atas bibir atas sampai pogonion. Lurus datar, maju cekung, mundur cembung. Disebabkan oleh bentuk bentuk rahang, rahang atas lebih maju dr RB (maloklusi kelas 1), bimaksilar protrusi, RA normal RB kecil 4. Perawatan ortodontiPerawatan dr suatu keadaan kelainan gigi yang membutuhkan rehabilitasAlat cekat atau lepasanPerawatan atau usaha untuk mengoreksi posisi gigi yang salah, mengontrol pertumbuhan wajah5. Gigi gingsul Suatu kelainan yg tjd di RA atau RB caninus menonjol ke depan. Karena ruang sempit, ruangan yg tersisa kecil.

STEP 21. Apa definisi malposisi dan malrelasi?2. Apa saja analisis ortodonti?3. Analisis kebutuhan ruang pada gigi permanen 4. Mengapa gigi dapat bergeser dari midline?5. Indikasi dan kontraindikasi perawatan ortodonti?6. Prosedur diagnosis ortodonti?7. Apa fungsi model study dan model kerja?8. Pemeriksaan penunjang ortodonti?9. Mengapa gigi gingsul sering pada gigi caninus?10. Macam-macam bentuk muka11. Klasifikasi hubungan molar dan kaninus12. Apa etiologi maloklusi?13. Klasifikasi perawatan ortodonti?STEP 31. Apa definisi malposisi dan malrelasi?Jawab Malposisi : setiap yang menyimpang dari normalSuatu oklusi abnormal yg ditandai dengan tidak benarnya hubungan antar lengkung gigi di setiap bidang yaitu bidang spasial atau abnormal dalam posisi gigi

Malrelasi : hubungan gigi geligi rahang atas dan rahang bawah yg tidak tepat

2. Apa saja analisis ortodonti?Jawab Analisis umum Meliputi identifikasi pasien (nama, TTL, alamat), riwayat kesehatan Analisis lokalPemeriksaan ekstraoral dan intraoralEkstraoral : indeks kepala, ukuran kepala, tipe wajahIntraoral : jarngan mukosa, lidah, palatum, OH Analisis fungsionalPergerakan TMJ Analisis modelMenganalisis studi model

Menurut Grabber Kriteria diagnostik esensial a. Anamnesisb. Riwayat kasusc. Analisis klinisd. Analisis model studi : lebar mesiodistal gigi, lebar lengkung gigi, panjang atau tinggi lengkung gigi, panjang perimeter lengkung gigie. Analisis fotometri : foto profil dan fasial : tipe profil, bentuk muka, bentuk kepalaf. Analisis foto rontgen/ radiographic : periapikal, panoramik, bite wing

Kriteria diagnostik tambahana. Analisis sefalometrik : lateral projection untuk analisis profil, foto frontal (anteroposterior projection) untuk analisis facial.b. Analisis elektromyografi (EMG) : untuk mengetahui abnormalitas tonus otot-otot muka dan mastikasic. Radiografi pergelangan tangan : untuk menentukan indeks karpald. Pemeriksaan Laboratorium : menentukan basal metabolic rate (BMR), tes endokrinologiAnalisis : Nama, alamat Riwayat medis dan dental : menentukan periode gigi untuk dilakukan perawatan Pemeriksaan IO (lidah, palatum, bibir, gusi, mukosa, frenulum labialis dan lingualis)Pemeriksaan EO (asimetri wajah, profil wajah) Eksaminasi fungsional : struktur TMJ Model studi : menganalisis bentuk rahang, panjang rahang Pemeriksaan penunjang : rontgen Analisa sefalometri : kelainan kraniofasial, mengetahui profil wajah, rencana perawatan orto dan evaluasi, rencana perawatan dan evaluasi bedah ortoAnalisa fotografi : Analisa profil : pencabutan atau tidak Analisa frontal : perlu tindakan pembedahan atau tidakAnalisa rontgen : Rontgen periapikal : mengetahui posisi gigi yg belum erupsi, mengetahui lebar mesiodistal gigi yg belum erupsi, dan memeriksa jaringan dari tulang alveolar Panoramik : melihat gigi secara keseluruhan dan memeriksa kedalaman akar yang berada dalam tulang alveolar Bite wing/ foto oklusal : mengamati posisi gigi kaninus atau P yg impaksiAnalisa model studi Dilakukan karena pada pemeriksaan klinis waktu terbatas atau terdapatnya bagian yg tidak terlihat jelas Meliputi seluruh anatomi penting : ketinggian vestibulum Garis sagital, vertikal, transveral

3. Analisis kebutuhan ruang pada gigi permanen Ada beberapa metode :a. Nance : gigi bercampurb. Moyers : gigi bercampurc. Pont : gigi tetapMenentukan lengkung gigi sempit, lebar, normal. Menentukan besarnya kemungkinan pada regio molar dan premolar. Ip = (4 x I rahang atas):80 * 100%Im = (4 x I rahang atas):64 * 100%Mengetahui lengkung gigi normal, kontraksi (mendekati bidang sagital), distraksi (menjauhi bidang sagital) d. Korkhause : gigi tetap e. Howes: gigi tetapUntuk mengetahui basis apikal cukup untuk memuat gigi geligi pasien atau tidak. Patokannya jumlah lebar dari mesiodistal gigi dimulai dari M1 kanan sampai M1 kiri. Ketika analisis sudah dilakukan dapat dilakukan tindakan pencabutan, ekspansi palatal. Panjang mesiodistal gigi (Tooth material) Lebar fossa canina (PMBAW) : pada studi model dari basis apikal M1 dengan menggunakan jangka sorong atau jangka berujung runcing. TM dan PMBAW : 40%, bila 37% : ekspansi premolarDasarnya adalah adanya hubungan lebar dari lengkung gigi, adanya hubungan lengkung basal dan lengkung koronal, dan keseimbangan lengkung basal dan lebar mesiodistal gigi giginya. 3 pilihan : Pencabutan Membutuhkan perluasan lengkung gigi Ekspansi palatalf. Bolton : gigi tetapMengukur perbedaan ukuran gigi RA dan RB saat oklusi, untuk mempertimbangkan hubungan overjet dan overbite setelah perawatanMenghitung 12 gigi RA dan RB. Hasil normal 91,3 mm. Apabila >91,3 maka tjd kelainan pada RB, sedangkan apabila 77,2 : terdapat kelebihan pd mandibula< : terdapat kelebihan pd RAg. Arch Length DiscrepansiUntuk mengetahui panjang lengkung rahang dan lengkung gigi. Diketahui selisih perawatan. h. Kasling : menentukan atau menyusun model gigi dari gigi aslinya, dipisahkan, kemudian disusun kembali pada basal arch sesuai yang diinginkan sesuai posisi aksisnya. Menggambarkan masalah dalam ruang 3 dimensi : melepas gigi dan memasang kembali. Diberi wax untuk menanam gigi yang sudah dipotong 1:1. Dasar penyusunannya menurut determinasi dari lengkung gigi. Nama lain : diagnostik set up dan prognostik set up. Ruangan cukup atau tidak. Kekurangan ruang >1/2 P1 : cabutKekurangan ruang