Modul 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fbvbn

Citation preview

  • ANALISIS MATERIAL GUNUNGAPIMODUL VII

  • Langkah Pemerian Material Erupsi Gunungapi Mengetahui orientasi tiap-tiap sekuen dan susunan stratigrafinya Untuk menginterpretasi sebaran lateral dan vertikalnyaMengenal bentuk, ukuran dan tipe batuan dalam endapanBentuk butir, ukuran butir dan komposisi batuan --- monolitik / polilitik Mengenal topografi dari permukaan endapan: Terjal/landai, Morfologinya tinggian (punggungan) atau lembahLingkungan pengendapan: Lembah fluviatil atau non-fluviatilMengetahui penyirapan dan gradasional diameter butiran secara lateral dan vertikalMengetahui tanda-tanda pemanasan yang ditunjukkan, yaitu:Penyirapan pipa-pipa keluarnya gas dalam material endapan Mengenali indikasi alterasi dan sirapan pecahan fragmen batuan

  • Determinasi Batuan Klastika Gunungapi di LapanganPemetaan paleosol dan penelusuran artefakBencana letusan gunungapi pada masa lampau (sejarah) sering meninggalkan jejak budaya yang ikut terkubur: tulang, peralatan, bangunan dllBencana tersebut mengendapkan material rempah gunungapi yang menumpang di atas paleosolPengukuran stratigrafi dan pengambilan contoh batuan untuk dianalisis di laboratoriumMenentukan lapisan ikat, seperti paleosol dan tefra jatuhan piroklastikaPengambilan contoh batuan disesuaikan dengan tujuannyaPengukuran diameter dan arah sirapan fragmen bongkah laharUntuk mengetahui dinamika pengendapannya dan arah sirapannya

  • Paleosol >< aktivitas gunungapiPaleosol (soil purba) terbentuk di daratPembentukannya dipengaruhi oleh proses pelapukan di permukaanAktivitas gunungapi berlangsung secara periodikPeriode aktif yaitu saat erupsi berlangsungPeriode tidak aktif (istirahat) berlangsung aktivitas pelapukanPada wilayah tropis seperti Indonesia, laju pelapukan tinggiPaleosol dapat digunakan sebagai petunjuk masa istirahat gunungapi pada masa lampauSaat aktivitasnya in-aktif, budaya berkembang dengan baikSaat aktivitasnya meningkat, material yang menimbun paleosol-budaya dapat dinyatakan sebagai indikator bencana

  • Analisis Laboratorium dalam Determinasi Batuan Klastika GunungapiPetrologi-petrografi: untuk mengetahui afinitas magma asal pada batuan intrusi, lava dan fragmen (blok, bom dan lapili)Granulometri; untuk mengetahui sebaran lateral dan vertikal material klastika gunungapiMean butiran (), median (Md), quartal (Q) dan kurtosis ()Yang dianalisis adalah sortasi () dan kepencengan (Sk), yang diinterpretasi dari distribusi butirannyaDiameter interval ayakan yang digunakan D dengan nomor ayakan 1/256 mm (mesh 200), 1/256-1/64 mm (mesh 180-160), 1/64-1/16 mm (mesh 140-120), 1/16-2mm (mesh 40-5), 4-64 mm (mesh 8-12) dan 2-4 mm (mesh 6-8) GeokimiaGeokimia oksida dengan metode AAS, XRD, XRFDating umurK/Ar; C-14; Ar/Ar; dllArkeologis

  • Dating Techniques A = "ANTHROPOLOGY." C = "14C," or UNCORRECTED RADIOCARBON D = "DENDROCHRONOLOGY." E = "SURFACE EXPOSURE (cosmogenic helium)." F = "FISSION TRACK." G - 14C, or "CORRECTED RADIOCARBON." H = "HYDRATION RIND." I = "ICE CORE." K = "K-Ar", Potassium-Argon dating.L = "LICHENOMETRY." M = "MAGNETISM." R = "ARGON-ARGON" (40Ar/39Ar) dating. S = SOFAR, or submarine "Hydrophone" detection. T = "TEPHROCHRONOLOGY." U = "THERMOLUMINESCENCE" dating. V = "VARVE COUNT."

  • Code Before the Date - = BC date ? = eruption itself uncertain @ = eruption locality uncertain X = discredited eruption A = anthropology C = carbon-14 (uncorrected) D = dendrochronology (tree ring) E = surface exposure (cosmogenic helium) F = fission track G = carbon-14 (corrected) H = hydration rind - glass I = ice core K = K-Ar L = lichenometry M = magnetism R = Ar-Ar S = SOFAR (hydrophonic) T = tephrochronology U = thermoluminescence V = varve count

  • Code After the Date (Date Uncertainty)Code Years Days a 1 1 b 2 2 c 3 3 d 4 4 e 5 5 f 6 6 g 7 7 h 8 8 i 9 9 j 10 10 k 12 12 m 14 15 n 16 20 > After date listed Code Years Days o 18 25 p 20 30 (1 mo) q 25 45 r 30 60 (2 mo) s 40 75 t 50 90 (3 mo) u 75 120 v 100 150 x 200 270 y 300 365 (1 yr) z 500 545 * 1000 730 (2 yr) ? Date uncertain (no data) < Before date listed EXAMPLES: 1731< = on or before 1731 1731a = between 1730 & 1732 1731 1105d = between Nov 1 & 9 1750t = 18th century 1790j = late 18th century 1778 02 ? = February (?) 1778

  • ANALISIS MIKROSKOPIS MATERIAL GUNUNGAPI

  • Petrografi Batuan gunungapiFragmen batuan klastika gunungapi diperikan sama dengan lava dan batuan beku intrusiSering memperlihatkan struktur skoria, amigdaloidal dan vesikulerTekstur: porfiroafanitik, vitroverik dan trachytik, tekstur khusus zoning pada plagioklas, tumbuh bersama (intergrowth) pada piroksen, horenblenda dan plagioklasKomposisi: fenokris mafik / felsik yang teranam dalam massa dasar gelas dan kristal mineralMeskipun fragmen piroklas banyak mengandung gelas dan rongga pori, namun justru gelas tersebut yang menunjukkan fragmen piroklas tersebut adalah batuan asal gunungapiGelas memperlihatkan struktur pecahan (puing / shards)

  • Lava dalam sayatan tipis4 contoh lava lake yang diambil dari kedalaman yang berbeda (Wright and Okamura (1977).

  • Sayatan tipis fragmen bom gunungapi dari G. Merapi

  • Glass Shards (Puing-puing Gelas)Cairan warna merah di antara gelembung gas (bulat; atas) dalam pumis (atas) membentuk bintang tiga titik (bawah kiri).Bintang tersebut yang disebut dengan glass shards (puing gelas)Jika saat lontaran (akumulasi) abu g.api dalam keadaan hangat, puing gelas tersebut dapat berubah wujud dan melipat (gambar bawah kanan) Foto sayatan tipis (gambar atas) adalah endapan ignimbrit lebar 1 mm dari G. Rattlesnake Oregon Tenggara. John Winter.

  • Glass Shard dalam sayatan tipis

  • Klasifikasi batuan vulkanikDidasarkan atas klasifikasi IUGS Sama halnya dalam klasifikasi batuan plutonikPenentuan didasarkan pada kandungan kuarsa (Q), alkali feldspar (A), Plagioklas (P) dan feldspatoid (F)Batuan vulkanik kaya gelas, namun memiliki persentase tertentu memiliki klasifikasi yang sama dengan batuan plutonikBerlaku untuk identifikasi lava dan fragmen litik/bom/lapili piroklasDiperlukan data pendukung geokimia oksida.

  • Klasifikasi batuan piroklastika secara diskriptif : yang didasarkan pada tipe materialnya (kiri; dari Pettijohn, 1975) dan didasarkan pada ukuran butir fragmen vulkanik (kanan; dari Fisher, 1966).

  • Anatomi analisis oksida batuan

  • Plot % Na2O+K2O (alkali) dan SiO2 (Le Bas et al., 1986)

  • Klasifikasi batuan gunungapi didasarkan pada komposisi Kalium dan Silika

  • Latihan SoalJelaskan berbagai metode penelitian geologi gunungapi !Apa ciri-ciri gelas vulkanik dilihat dari pengamatan megaskopis maupun mikroskopisnya?Apa yang membedakan antara:Breksi piroklastika dan breksi epiklastikaLava dan intrusi korokAglomerat dan konglomeratTuf dan batupasir kuarsaSebutkan sifat fisik batuan gunungapi dan sebutkan pula langkah-langkah interpretasinya !Bagaimana metode rekonstruksi aktivitas gunungapi pada masa lalu?Apa hubungan paleosol dengan aktivitas gunungapi?Bagaimana cara mengetahui periode aktivitas gunungapi yang berlangsung pada masa sejarah?