Upload
weedhy-kha-gleda
View
47
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PERCOBAAN VIII
A. Judul : Pemurnian NaCl
B. Tujuan : 1. Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan garam NaCl
2. Mengkristalkan dan memeriksa garam NaCl
C. Dasar Teori
Natrium klorida adalah garam ionik dari logam Na. senyawa ini banyak
terkandung dalam air laut dan batuan garam seperti Karnalit (NaCl.MgCl.6H2O)
yang merupakan hasil penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam
di utah dan laut Mati Israel merupakan contuh dari penguapan yang masih
berlangsung (Cotton, 1989: 251).Garam dapur merupakan salah satu zar penguat
rasa serta termasuk sebagai bahan pengawet makanan. Garam dapur tersebut dapat
diperoleh melalui dua cara yaitu secara alami dan buatan (sintesis). Secara alami,
garam dapur dapat diperoleh dengan mengeringkan air laut dibawah terik matahari
sedangkan dengan cara sintesis atau buatan dapat dibuat dengan mereaksikan antara
asam sulfat dengan natrium hidroksida.
Natrium klorida (NaCl) merupakan padatan tidak berwarna (mp = 801 °C dan
bp = 1413 °C). NaCl memiliki struktur gram dapur . dalam fase gas NaCl adalah
molekul 2 atom . walaupun larut dalam etanol. Dalam pelarutan NaCl di dalam
pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara senyawa ion dengan molekul air.
Molekul air bersifat polar (dwikutub) dengan muatan negative lebih terpusat pada
atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negative air akan mengepung Na+
yang bermuatan positif, dan hydrogen mengepung atom Cl- yang bermutan negative.
Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antar ion dan gaya antarmolekul
air maka proses pelarutan akan berlangsung. Dalam hal ini akan terbentuk ion
tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ dan Cl- (Sugiarto, 2003: 1.27).
Ion klorida terurai banyak dalam keadaan dingin. Penguraian sempurna yaitu
pada pemanasan, yang disertai dengan pelepasan Hidrogen klorida. Selain tu NaCl
jika direaksikan dengan H2SO4 pekat akan terbentuk HCl dan NaHSO4 reaksi yang
terjadi sebagai : NaCl (s) + H2SO4 (l) → HCl (g) + NaHSO4 (aq). Hal ini dapat dilihat
dengan bau gas yang merangsang dan dapat dapat mengubah lakmus biru menjadi
merah.
Pemurnian larutan garam sangat dipengaruhi oleh rasio Ca/Mg, bila rasionya
terlalu kecil ataupun terlalu besar mengakibatkan pengendapan impuritis tidak dapat
berlangsung dengan baik. Rasio Ca/Mg paling baik diperoleh sebesar 2. Dari
penelitian ditemukan bahwa penambahan flokulan cukup mempengaruhi penurunan
kadar Ca+2, dan relatif sedikit mempengaruhi penurunan kadar Mg+2 dan TSS. Pada
rasio Ca/Mg sebesar 2, kadar Mg+2 sudah berada dibawah limit atas baku mutu
larutan garam, tanpa perlu penambahan flokulan. Sedangkan kadar Ca+2 dan TSS
masih dua kali lebih dari limit atas bila tanpa flokulan, tetapi masih sedikit diatas
limit atas untuk Ca+2 dan dua kali diatas limit atas untuk TSS bila menggunakan
flokulan.
Industri kimia yang paling banyak menggunakan Natrium Chlorida sebagai
bahan bakunya adalah industri Chlor Alkali.Produk utama dari industri ini adalah
chlorine (Cl2) dan Natrium Hidroksida (NaOH), yang banyak dibutuhkan oleh
industri lain, seperti industri pulp dan kertas, tekstil, deterjen, sabun dan pengolahan
air limbah.
Garam hasil tambang berbeda – beda dalam komposisinya, bergantung kepada
lokasinya, namun biasanya mengandung lebih dari 95%. Beberapa garam batu dapat
mencapai kemurnian 99,5%. Larutan yang didapat dari sumur biasanya mencapai
kemurnian 38% dan lebih banyak bergantung pada kemurnianair yang diinjeksikanke
dalam sumur untuk melarutkan garam dari lapisan bawah. Garam yang diperolehdari
penguapan dan penambangan biasanya cukup murni untuk digunakan berbagai
penerapan., tetapi sebagian besar dimurnikan untuk menyingkirkan bahan – bahan
seperti magnesium atau kalsium yang ada dikandungnya.
Garam dapur mengandung komponen utama natrium klorida dengan berbagai
pengotor yang umum yaitu ion – ion, Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42--, I--, dan Br--, yang
kesemuanya mudah larut dalam air. Untuk memperoleh NaCl dengan kemurnian
tinggi dari garam dapur maka dapat ditempuh metode rekristalisasi dengan pelarut
air. Namun, untuk melenyapkan/mengurangi kehadiran ion-ion pengotor perlu
ditambahkan ion-ion tertentu yang mampu mengikat ion-ion pengotor menjadi
senyawa-senyawa yang kelarutannya dalam air menjadi sangat rendah, sehingga
dapat dipisahkan melalui penyaringan sebelumnya.
Struktur kristal natrium klorida. Setiap atom mempunyai enam jiran terdekat,
dengan geometri oktahedron. Natrium klorid membentuk kristal dengan kiub simetri.
Di dalamnya, ion klorin, ditunjukkan di sebelah kiri sebagai sfera hijau, disusun
dalam bentuk padatan rapat kuib, sementara ion-ion yang lebih kecil adalah natrium,
ditunjukkan di sebelah kiri sebagai (sfera biru, memenuhi jurang oktahedron di antara
mereka).Setiap ion dikelilingi oleh enam ion yang berlainan jenis.Struktur asas ini
boleh dijumpai dalam banyak mineral lain, ianya dikenali sebagai struktur
halit.Susunan ini dikenali sebagai padatan rapat kuib (ccp).Ianya dipegang bersama
oleh satu ikatan ion dan daya elektrostatik.
Natrium klorida terdapat dalam air laut (2,8 %). Air laut merah mengandung
23,2 % natrium klorida. Diperkirakan bahwa dilautan terdapat 4 x 1015 ton natrium
klorida.Di Eropa dan Amerika terdapat lapisan batuan garam jauh dibawah
permukaan tanah, yang mengandung kurang lebih 70 % NaCl.
Natrium klorida murni dapat diperoleh dengan cara mengalirkan gas HCl ke
dalam larutan jenuh. Larutan jenuh garam ini pada 150 C mengandung 35,8 bagian
garam dan 100 bagian air (26%) dan kelarutannya bertambah sedikit saja jika
dinaikkan.
Natrium Klorida atau garam dapur sudah menjadi bagian penting didalam
makanan manusia. Garam merupakan bahan baku dasar untuk berbafai macam ragam
bahan kimia seperti Natrium Posfat, Natrium Sulfat, dan juga merupakan bahan lain
adalah turunan atau derivatifnya. Boleh dikatakan bahwa seluruh klor yang dihasilkan
didunia dibuat melalui elektrolisis Natrium klorida .garam digunakan untuk
regenerasi natrium yang digunakan sebagai pelunak air dan banyak pula dipakai
dalam pembuatan berbagai bahan kimia organik.
D. Alat dan Bahan
a) Alat
NO Nama Alat Fungsi
1
Gelas ukur
Untuk mengukur larutan
2
Batang pengaduk
Untuk mengaduk agar supaya larut
3
Gelas kimiaGelas kimia adalah sebuah wadah
penampung yang digunakan untuk
mengaduk, mencampur dan memanaskan
cairan yang biasanya digukan dalam
laboratorium
4
Neraca Analitik
Untuk menimbang suatu zat
5
Buret
Alat untuk titrasi
6
Oven
Untuk memanaskan dengan suhu tertentu
7
Pesawat kit
. Untuk menghasilkan gas
8
Statif dan klem
Untuk meyangga buret
9
Corong biasa
Untuk menyaring larutan
b) Bahan
Nama bahan Sifat fisik Sifat kimia
NaCl Titik Lebur 140˚C, Titik
didih 430˚C, Densitas
pada suhu 20˚C 1.9 kg/L
Mudah larut dalam air, tidak
higroskopis, dapat
digunakan sebagai katalis
Asam sulfat Rumus molekul H2SO4,
berat molekul 98, titik
didih 2900, titik leleh 100,
berat jenis cairan = 1,84
Kg/L
Tidak terbakar, tetapi asam
pekat bersifat oksidator
yang dapat menimbulkan
kebakaran bila kontak
dengan zat organik seperti
gula, selulosa dan lain-lain.
Amat reaktif dengan bubuk
zat organik. Mengalami
penguraian bila kena panas,
mengeluarkan gas SO2.
Asam encer bereaksi dengan
logam menghasilkan gas
hidrogen yang eksplosif bila
kena nyala atau panas.
E. Prosedur Kerja
- Melarutkan dalam 1 L air
- Menyaring larutan
- Menjenuhkan larutan dengan gas hidrogen
klorida (gas hidrogen klorida dibuat dengan
cara mereaksikan garam dapur dengan H2SO4
pekat
- Menyaring endapan dengan corong biasa
- Mencuci dengan sedikit air dingin
- Mengkeringkan pada oven, pada suhu 2000C
F. Hasil Pengamatan
Cara kerja Pengamatan
1. Melarutkan 360 Gram Garam
Dapur Dalam 1 L Air
2. Menyaring Larutan
3. Menjenuhkan Larutan Dengan Gas
Hidrogen Klorida
1. Larutan garam dapur dapat larut
dengan bantuan pemanasan
2. Terdapat zat pengotor yang
bercampur dengan garam
3. Gas hidrogen klorida dibuat
dengan cara mereaksikan garam
NaCl murni yang diproleh sebanyak
2,7305 gram
360 gram garam dapur
4. Menyaring endapan dengan corong
5. Mencuci dengan sedikit air dingin
6. Mengeringkan pada oven, pada
suhu 2000C
7. Melaporkan hasil pengamatan
dapur dengan H2SO4 pekat. Proses
ini dilakukan dengan pesawat
KIT, dan berlangsung selama 1
jam.
4. Proses penyaringan dibantu
dengan pompa Vakum hingga
diperoleh NaCl murni.
5. Prosedur tidak dilakukan
6. Proses ini berlangsung selama 20
menit hingga diperoleh NaCl
murni yang bebas air.
7. NaCl murni yang diperoleh
sebanyak 2,7305 gram.
G. Pembahasan
Garam yang kita kenal sehari-hari, adalah suatu kumpulan senyawa kimia
dengan bagian terbesar terdiri dari natrium klorida (NaCl) dengan pengotor terdiri
dari kalsium sulfat (gips) – CaSO4, Magnesium sulfat (MgSO4), Magnesium klorida
(MgCl2), dan lain-lain. Apabila air laut diuapkan maka akan dihasilkan kristal garam,
yang biasa disebut garam krosok. Oleh karena itu garam dapur hasil penguapan air
laut yang belum dimurnikan banyak mengandung zat-zat pengotor seperti Ca2+, Mg2+,
Al3+, Fe3+, SO42-, I-, Br-. Untuk meningkatkan kualitas garam dapur dapat dilakukan
dengan cara kristalisasi bertingkat, rekristalisasi, dan pencucian garam. Cara lain
untuk meningkatkan kualitas garam adalah pemurnian dengan penambahan bahan
pengikat pengotor. Tanpa adanya proses pemurnian, maka garam dapur yang
dihasilkan melalui penguapan air laut masih bercampur dengan senyawa lain yang
terlarut, seperti MgCl2, MgSO4, CaSO4, CaCO3 dan KBr , KCl dalam jumlah kecil.
Pada percobaan ini dilakukan pemurnian garam dengan cara rekristalisai
dengan menambahkan ion sejenis ke dalam larutan NaCl.
Sebanyak 360 gram NaCl dilarutkan ke dalam aquadest 1000 mL. Garam
dapur memiliki ikatan ionik kuat sehingga ketika dilarutkan dalam air maka akan
terurai menjadi ion-ionnya yakni, ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-) seperti pada
persamaan reaksi di bawah ini.
NaCl → Na+ + Cl-
Larutan tersebut disaring dan diambil filtranya Selanjutnya, menjenuhkan
larutan dengan gas HCl. Gas hidrogen klorida dibuat dengan cara mereaksikan garam
dapur dengan H2SO4 pekat. Dimana, H2SO4 bertindak sebagai oksidator. Sesuai
persamaan reaksi di bawah ini.
NaCl((s) + H2SO4(aq) → NaHSO4(aq) + HCl (g)
Setelah terdapat gas HCl tersebut, maka terdapat endapan-endapan yang
meyerupai salju jatuh ke dalam filtrat air garam tersebut dalam hal ini garam murni.
Penambahan ion Cl- yang berasal dari gas HCl akan mengakibatkan
kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah NaCl hingga terbentuk endapan. Gas HCl
dapat mengendapkan kristal NaCl karena pengaruh ion sejenis Cl-. Adanya ion sejenis
yaitu Cl- akan menambah konsentrasi ion Cl- dalam larutan NaCl hingga Ksp
terlampaui dan NaCl akan mengendap, akan tetapi pengotor – pengotor lain tidak
terendapkan karena nilai Ksp dari pengotor – pengotor lain lebih besar dibanding
dengan hasil kali ion - ionnya. Penambahan gas ini akan dihentikan apabila
Kristal/endapan NaCl sudah tidak terbentuk lagi.
Setelah itu endapan yang dihasilkan dalam filrat air garam tersebut disaring
dengan menggunakan corong biasa. Prosedur berikutnya mencuci dengan sedikit air
dingin tetapi prosedur ini tidak dilakukan karena kami hanya menggunakan corong
biasa. Hasil saringan garam tadi kemudian dikeringkan ke dalam oven pada suhu 200
°C selama 20 menit. Setelah itu, dimasukkan kedalam eksikator. Fungsi dari eksikator
yakni untuk memijarkan.
Langkah terakhir yaitu menimbang, hasilnya diperoleh garam murni
sebanyak 2,7305 gram.
H. Kesimpulan
Prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl dengan metode rekristalisasi adalah
memisahkan NaCl dari zat-zat pengotor berdasarkan perbedaan daya larut keduanya
dalam pelarut, zat-zat pengotor yang telah terikat dalam pelarut yang sesuai dan
mengendap sehingga dapat dipisahkan dengan NaCl melalui penyaringan. Dari
percobaan ini garam muni yang diperoleh sebesar 2,7305 gram.
DAFTAR PUSTAKA
Bahruddin, Zulfansyah, Aman, Ilyas Arin, dan Nurfatihayati. 2003.Penentuan Rasio Ca/Mg Optimum pada Proses Pemurnian Garam Dapur. Jurnal Natur Indonesia 6,Vol.1 No.16.
Lesdantina, Dina dan Istikomah. 2009.Pemurnian Nacl Dengan Menggunakan Natrium Karbonat. Seminar Tugas Akhir S1 Teknik Kimia UNDIP, Semarang.
Team Teaching. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jurusan Kimia FMIPA UNG
Sulistyaningsih, Triastuti., Warlan Sugiyo, Sri Mantini Rahayu Sedyawati. 2010.Pemurnian Garam Dapur melalui Metode Kristalisasi Air Tua dengan Bahan Pengikat Pengotor Na2C2O4 – NaHCO3 Dan Na2C2O4 – Na2CO3. Jurusan kimia FMIPA UNNES. Vol. 8 No. 1 Juni 2010