Modul b Madat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ef

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BENDA PADATMODUL BMOMEN LENTUR PADA BALOK-BALOK

KELOMPOK 1Tanggal praktikum:Asisten praktikum:Tanggal disetujui:Nilai:Paraf asisten:

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIALDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2009

MODUL BMOMEN LENTUR PADA BALOK-BALOKI. TUJUAN Memahami kelakuan momen tahanan pada balok Mengukur momen lenturan pada penampang normal pada balok yang dibebani dan menguji kesesuaiannya dengan teoriII. TEORIPertimbangkan sebuah balok yang bertumpu pada perletakan A dan B dan menerima beban P. bila balok dipotong pada penampang vertical xx, dan supaya balok seimbang, maka setiap bagiannya harus berada pada keseimbangan. Abaikan beban balok sendiri, setiap kelebihan beban melalui yang terjadi di A untuk menjaga keseimbangan harus dipindahkan ke bagian B melalui potongan xx, dan sebaliknya. Juga gaya di A akibat B harus sebanding dan berlawanan arah dari gaya B akibat A.Bila hanya terdapat gaya vertikal dan berada pada bidang balok, maka tidak akan ada reaksi-reaksi horizontal, sehingga keseimbangan akan memenuhi :1. Keseimbangan vertikal2. Keseimbangan momenKondisi diatas digunakan untuk keseluruhan balok untuk menghitungreaksi di A dan B.

Momen lenturUntuk keseimbangan momen, ambil absis pada potongan xx kemudian menentukan persamaan momen dengan menggunakan perjanjian tanda pada balok bagian A.Mx = Ra . aDan pada balok BMx = [ RB . b ] [ P ( b 1 )]Dapat dibuktikan dengan mudah bahwa momen tersebut memiliki nilai yang sama dengan mensubtitusi untuk RB dan P . 1 sebagai berikut :Mx = [-b . ( P RB ) ] + [ P . 1 ] = RA . a

III. PERALATAN1. Rangkaian batang momen lentur2. Penggantung beban3. Tempat kedudukan4. Balok besi paralel5. BebanIV. CARA KERJAa. Beban langsung1. Memasang rangkaian batang momen lentur pada tempat kedudukan dengan cara, meletakkan potongan rangkaian batang sejauh 27 cm dari perletakan sebelah kiri (A) pada tempat kedudukan2. Memasang penggantung beban pada rangkaian batang momen lentur dengan jarak (X) 10 cm dari perletakan sebelah kiri (A)3. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter sebelum batang diberi beban4. Memasang beban (P) seberat 500 gram pada pengantung beban 5. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter setelah batang diberi beban6. Mengulangi percobaan dengan meletakkan beban yaitu :P = 5NX = 10 dari AP = 10NX = 20 dari AP = 15NX = 40 dari AP = 20NX = 60 dari A

b. Garis pengaruh1. Memasang rangkaian batang momen lentur pada tempat kedudukan dengan cara, meletakkan potongan rangkaian batang sejauh 27 cm dari perletakan sebelah kiri (A) pada tempat kedudukan2. Memasang penggantung beban pada rangkaian batang momen lentur dengan jarak (X) 10 cm dari perletakan sebelah kiri (A)3. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter sebelum batang diberi beban4. Memasang beban (P) seberat 1000 gram pada pengantung beban 5. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter setelah batang diberi beban6. Mengulangi percobaan dengan meletakkan beban yaitu dengan X = 10 , X = 20 , X = 30 , X = 40 , X = 50 , X = 60 , X = 70 , X = 80

c. Beban tak langsung1. Memasang rangkaian batang momen lentur pada tempat kedudukan dengan cara, meletakkan potongan rangkaian batang sejauh 27 cm dari perletakan sebelah kiri (A) pada tempat kedudukan2. Meletakkan balok besi parallel diatas rangkaian batang momen lentur dengan jarak 10 cm dari (A)3. Memasang penggantung beban pada rangkaian batang momen lentur dengan jarak (X) 10 cm dari perletakan sebelah kiri (A) 4. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter sebelum batang diberi beban5. Memasang beban (P) seberat 500 gram pada pengantung beban6. Mencatat pembacaan pada alat ukur newton meter setelah batang diberi beban7. Mengulangi percobaan dengan meletakkan beban yaitu :P = 5NX = 10 dari AP = 10NX = 20 dari AP = 15NX = 40 dari AP = 20NX = 60 dari A

V. PENGOLAHAN DATAPercobaan Beban Langsung1. Menghitung momen teori pada potongan xx X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 N2. Menghitung momen praktikum pada potongan xx X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 N3. Menghitung kesalahan relatif X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 NPercobaan Beban Tak Langsung1. Menghitung momen teori pada potongan xx X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 N2. Menghitung momen praktikum pada potongan xx X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 N3. Menghitung kesalahan relatif X = 0,15 m ; P = 5 N X = 0,30 m ; P = 10 N X = 0,45 m ; P = 15 N X = 0,60 m ; P = 20 NPercobaan Garis Pengaruh