Modul Bu Dyah Lease

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    1/30

    BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGANMENENGAH II

    PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

    oleh

    DYAH PURWANTI

    SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATAHUN 2011

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    2/30

    1 | P a g e

    BAB

    AKUNTANSI SEWA

    PETA KONSEP

    A. SEWA

    1. DefinisiMenurut SAK 30, sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor

    memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama

    periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan

    pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.

    4Tujuan Instruksional Khusus :

    1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang pengertian definisi sewa.2. Peserta didik dapat menerangkan dan menjelaskan tentang sewa operasi.3. Peserta didik dapat menerangkan dan menjelaskan tentang sewa pembiayaan.4. Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan kriteria sewa pembiayaan.5. Peserta didik dapat menjelaskan tentang akuntansi sewa operasi.6. Peserta didik dapat menjelaskan tentang akuntansi sewa pembiayaan.

    Definisi

    Sewa Operasi Sewa Pembiayaan(Leasing)Pengakuan

    Pengukuran

    KlasifikasiSewa

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    3/30

    2 | P a g e

    Lessor adalah pemilik aset yang memberikan hak penggunaan kepada

    pihak lessee. Lessee adalah pihak yang diberi hak untuk menggunakan

    aset dalam periode yang disepakati.

    2. Manfaat Sewa

    Transaksi sewa merupakan sarana untuk memperoleh aset, atau hak

    penggunaan aset selain pembelian. Berikut ini beberapa manfaat dari

    sewa dibanding pembelian (aset tetap) :

    Dilihat dari sisi lessee

    o Biaya lebih murah

    o

    Terhindar dari risiko kepemilikano Fleksibilitas

    Dilihat dari sisi lessor

    o Meningkatkan penjualan

    o Menjaga kelangsungan hubungan bisnis dengan lessee

    o Menahan nilai residu (kepemilikan) aset

    3. Klasifikasi SewaTransaksi sewa mengalihkan hak penggunaan suatu aset dari pihak lessor

    kepada lessee dalam periode yang disepakati. Dalam pengalihan hak

    penggunaan tersebut apakah disertai dengan pengalihan manfaat dan

    risiko kepemilikan secara signifikan kepada pihak lessee. Jika manfaat

    dan risiko kepemilikan secara signifikan berpindah dari lessor kepada

    lessee, maka pihak yang mendapatkan manfaat dan risiko kepemilikan

    secara signifikan, dari pihak lessor adalah lessee. Perlakuan akuntansibagi pihak lessee yang mendapatkan manfaat dan risiko kepemilikan atas

    aset tersebut, maka lessee akan mengakui aset di neraca lessee.

    Sebaliknya bagi pihak lessor jika tidak memperoleh manfaat dan risiko

    kepemilikan yang tidak signifikan, maka lessor tidaksi mengakui aset

    atas aset yang disewakan kepada pihak lessee.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    4/30

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    5/30

    4 | P a g e

    penggunaan aset tersebut. Pihak lessee akan mengakui pembayaran

    sewa sebagai beban sewa atau sewa dibayar dimuka.

    Akuntansi Sewa Operasi-Lessor

    Ilustrasi :

    PT HENNAI, pada awal 2011 membeli sebuah bangunan dengan harga

    Rp600 juta. Bangunan tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat

    selama 20 tahun. Banguan tersebut hendak disewakan kepada pihak lain.

    Dan pada tanggal 5 Januari 2011, PT BONA menyewa bangunan tersebut

    selama 5 tahun, dengan pembayaran sewa Rp40 juta/tahun. Transaksi ini

    dikelompokkan sebagai sewa operasi, karena masa sewa lessee 5 tahun

    dari total umur manfaat 20 tahun, artinya masa sewa 5 tahun tidak

    menunjukkan pengalihan yang signifikan atas manfaat dan risiko

    kepemilikan aset sewaan, sehingga transaksi ini dikelompokkan sebagai

    sewa operasi.

    Jurnal :

    1) Pembelian aset sewaan (Bangunan) oleh Lessor

    Tgl Akun Debit Kredit1/1 Properti Investasi Rp600.000.000

    Kas Rp600.000.000

    2) Menerima uang sewa dari Lessee

    Pendekatan Neraca (Liabilitas)

    Tgl Akun Debit Kredit5/1 Kas Rp40.000.000

    Pendapatan SewaDiterima Dimuka Rp40.000.000

    Atau

    Pendekatan Laba Rugi (Pendapatan)

    Tgl Akun Debit Kredit5/1 Kas Rp40.000.000

    Pendapatan Sewa Rp40.000.000

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    6/30

    5 | P a g e

    3) Jurnal pada akhir tahun

    Lessor akan mencatat penyusutan (jika penyajian properti investasi

    menggunakan model biaya)

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Beban Penyusutan Rp30.000.000

    Akumulasi penyusutan Rp30.000.000

    *Rp600 juta / 20 tahun = Rp30 juta/tahun.

    Lessor akan mencatat pengakuan pendapatan (jika lessor mencatat

    penerimaan sewa dengan pendekatan Liabilitas) :

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Pendapatan Sewa DD Rp40.000.000

    Pendapatan Sewa Rp40.000.000

    Akuntansi Sewa Operasi Lessee

    Melanjutkan ilustrasi pada akuntansi sewa operasi untuk lessor di atas, jika

    pihak lessee yang melakukan pencatatan akuntansinya :

    1) Membayar uang sewa kepada lessor

    Pendekatan Neraca (aset)

    Tgl Akun Debit Kredit5/1 Sewa Dibayar Dimuka Rp40.000.000

    Kas Rp40.000.000

    Atau

    Pendekatan Laba Rugi (Beban)

    Tgl Akun Debit Kredit

    5/1 Beban Sewa Rp40.000.000Kas Rp40.000.000

    2) Penyesuaian pada akhir periode akuntansi

    Jika lessee mencatat pembayaran sewa dengan pendekatan laba rugi

    (beban)

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    7/30

    6 | P a g e

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Beban Sewa Rp40.000.000

    Sewa dibayar dimuka Rp40.000.000

    5. Akuntansi Sewa Pembiayaan

    Transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika dalam

    transaksi tersebut, lessor mengalihkan manfaat dan risiko kepemilikan

    aset sewaan secara signifikan kepada pihak lessee. Dan kriteria

    pengalihan manfaat dan risiko kepemilikan dijabarkan menjadi 5 kriteria

    (SAK 30 Akuntansi Sewa) yaitu :

    a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lesseepada akhir masa

    sewa;

    b) Lesseemempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup

    rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat

    dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi

    memang akan dilaksanakan;

    c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset

    meskipun hak milik tidak dialihkan;

    Catatan : menurut US GAAP, ukuran sebagian besar adalah > 75%

    umur manfaat aset sewaan.

    d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum

    secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan;

    Catatan : menurut US GAAP, ukuran substansial adalah >90% dari

    nilai wajar aset sewaan pada awal masa sewa.

    e) Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat

    menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

    Syarat tambahan yang disyaratkan SAK 30 adalah :

    a) Jika lesseedapat membatalkan sewa, maka rugi yang terkait dengan

    pembatalan ditanggung oleh lessee;

    b) Laba atau rugi fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee;

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    8/30

    7 | P a g e

    c) Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode

    kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari

    nilai pasar rental.

    Klasifikasi sewa dibuat pada awal sewa. Kapan lessee dan lessor sepakat

    untuk mengubah persyaratan sewa, selain melalui pembaharuan sewa,

    dimana perubahan tersebut akan menghasilkan klasifikasi sewa yang

    berbeda. Transaksi sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika

    memenuhi salah satu kriteria di atas.

    Akuntansi Sewa Pembiayaan Lessee

    Menurut SAK 30 :

    Lessee akan mencatat dan menyajikan transaksi dan kejadian lainnya

    sesuai dengan substansi dan realitas keuangannya, dan tidak selalu

    mengikuti bentuk legalnya. Meskipun bentuk legal perjanjian sewa

    menyatakan bahwa lessee tidak memperoleh hak legal atas aset sewaan,

    dalam hal sewa pembiayaan, secara substansi dan realitas keuangan

    pihak lessee memperoleh manfaat ekonomis dari pemakaian aset

    sewaan tersebut selama sebagian umur ekonomisnya. Sebagai

    konsekuensinya lessee menanggung kewajiban untuk membayar hak

    tersebut sebesar suatu jumlah, pada awal sewa, yang mendekati nilai

    wajar dari aset dan beban keuangan (finance charge) terkait.

    Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai

    aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan

    atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini

    lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian dilakukan di awal kontrak.

    Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari

    pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam

    sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika tidak, digunakan

    tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    9/30

    8 | P a g e

    Perlakuan akuntansi bagi lessee pada awal transaksi sewa :

    PENGAKUAN AWAL TRANSAKSI SEWA PEMBIAYAAN LESSEE

    Tgl Akun Debit Kredit

    2/1 Leased Asset RpXXXObligation Lease RpXXX

    PENGUKURAN AWAL SEWA PEMBIAYAAN-LESSEE

    Pihak lessee melakukan pembayaran-pembayaran sebagai berikut :

    a) Uang sewa yang dibayar secara periodik

    b) Biaya eksekutori,

    Biaya eksekutori merupakan biaya-biaya yang ditanggung pihak lessee

    dalam rangka pemeliharaan aset sewaan, meliputi jasa kebersihan,keamanan, premi asuransi dan biaya operasionalisasi aset sewaan

    tersebut.

    c) Kemungkinan pembayaran jaminan nilai residu di akhir masa sewa.

    Dalam transaksi sewa pembiayaan, pihak lessor dapat meminta

    kepada lessee untuk menjamin nilai aset sewaan sebesar estimasi nilai

    pasar aset sewaan pada akhir masa sewa. Jika dalam kontrak sewa

    dimasukkan penjaminan nilai residu aset sewaan, maka lessee terikat

    kewajiban untuk membayar sejumlah nilai residu di akhir masa sewa.

    Maka lessee akan memasukkan jaminan nilai residu ini sebagai bagian

    dari liabilitas/kewajiban sewa. Dan kewajiban garansi nilai residu ada

    jika transaksi sewa tersebut tidak mengalihkan kepemilikan aset

    sewaan kepada lessee.

    PT ABC (LESSEE)

    Neraca

    Per 2 Jan 2011

    Aset : Liabilitas :

    Aset Tetap : Liabilitas jangka panjang :Leased Asset RpXXX Obligation Lease RpXXX

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    10/30

    9 | P a g e

    d) Kemungkinan pembayaran atas opsi pembelian aset sewaan, jika

    transaksi sewa memasukkan opsi pembelian.

    Salah karakteristik sewa pembiayaan adalah transaksi sewa tersebut

    menawarkan opsi pembelian aset sewaan kepada lessee selama masa

    sewa dengan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga

    pasarnya. Jika dalam transaksi sewa tersebut, terdapat opsi

    pembelian, maka lessee juga akan memasukkan adanya pembayaran

    di masa depan atas opsi pembelian sebagai bagian dari

    liabilitas/kewajiban sewa.

    PEMBAYARAN SEWA MINIMUM

    Pada awal perjanjian sewa, lessee akan mencatat aset sewaan sebagai aset

    dan kewajiban yang mengikat lessee selama masa sewa. Nilai kewajiban

    yang diakui lessee adalah seluruh pembayaran yang harus ditanggung oleh

    lessee selama masa kontrak, dan lessee akan menggunakan teknik

    pengukuran present value (nilai kini) atas semua pembayaran di masa

    mendatang yang akan ditanggung lessee. Total pembayaran sewa disebut

    juga sebagai pembayaran sewa minimum (minimum lease payment).

    Pembayaran sewa minimum terdiri dari :

    Pembayaran sewa periodik, dan

    Jaminan nilai residu (jika kontrak mempersyaratkan jaminan nilai

    residu), dan atau

    Harga opsi pembelian (jika kontrak mempersyaratkan opsi pembelian).

    Biaya eksekutori tidak dimasukkan dalam perhitungan pembayaran sewa

    minimum.

    TINGKAT DISKONTO

    Dalam perhitungan nilai kini pembayaran sewa minimum, digunakan faktor

    pendiskonto berupa tingkat bunga implisit, jika diketahui oleh lessee, atau

    menggunakan tingkat bunga inkremental jika lessee tidak mengetahui tingkat

    bunga implisit.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    11/30

    10 | P a g e

    Tingkat bunga implisit adalah tingkat bunga yang digunakan oleh lessor

    dalam perhitungan pendapatan bunga (financial revenue), sehingga jika

    digunakan untuk mendiskontokan semua pembayaran sewa akan didapatkan

    nilai yang setara dengan nilai wajar aset sewaan pada awal sewa.

    Tingkat bunga inkremental adalah tingkat bunga pinjaman uang,

    seandainya lessee meminjam kepada pihak kreditur, dan membeli aset

    sewaan secara tunai dengan uang pinjaman tersebut.

    Jika lessee mengetahui secara pasti nilai wajar dari aset sewaan, maka

    lessee akan menggunakan nilai wajar untuk mengakui nilai aset sewaan

    sebagai aset dan kewajiban di neraca lessee.

    NILAI KINI PEMBAYARAN SEWA MINIMUM (PSM)

    Perhitungan nilai kini pembayaran sewa minimum dengan rumus =

    R = uang sewa yang secara periodik (tahun/bulan)

    % = tingkat diskonto

    N = masa sewa

    (n- 1) = total periode pembayaran sewa dikurangi dengan pembayaran sewa

    pertama. Hal ini dikarenakan pembayaran uang sewa dilakukan di awal masa

    sewa. Sehingga dalam perhitungan nilai kini pembayaran sewa minimum,

    pembayaran pertama tidak terkena nilai diskonto.

    Penjabaran perhitungan

    Nilai kini PSM = R + R x {PVA(%, n-1)}

    Nilai kini PSM = R x (1 + PVA(%, n-1))

    Jika dalam transaksi sewa mengandung perjanjian garansi/jaminan nilai

    residu, maka perhitungan menjadi :

    Nilai kini PSM = R x (1+ (PVA(%, n-1))

    Nilai kini PSM = R x (1 + PVA(%, n-1)) + NR x PV (%,n)

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    12/30

    11 | P a g e

    NR = nilai residu yang dijamin

    Dan jika dalam transaksi sewa mengandung perjanjian opsi pembelian, maka

    perhitungan menjadi :

    HO = harga opsi pembelian

    Dalam perjanjian sewa, pihak lessor meminta jaminan nilai residu dari pihak

    lessee, dan biasanya terpisah dengan adanya klausul opsi pembelian.

    Jaminan nilai residu biasanya dipersyaratkan jika dalam transaksi sewa

    tersebut tidak terjadi perpindahan kepemilikan aset sewaan dari lessor

    kepada pihak lessee. Dan jika persyaratan sewa menyebutkan adanya

    perpindahan kepemilikan aset sewaan, pihak lessor tidak perlu meminta

    adanya jaminan nilai residu.

    Ilustrasi :

    1) Awal 2011, PT WIRA menyewa peralatan dengan masa sewa 5 tahun,

    dan pembayaran tahunan Rp50 juta. Peralatan tersebut diperkirakan

    memiliki masa manfaat 5 tahun. Biaya eksekutori Rp5 juta/tahun. Tingkat

    bunga implisit 10%. Pembayaran sewa selanjutnya dilakukan pada akhir

    tahun.

    a) Dikelompokkan ke dalam kategori sewa yang mana, sewa di atas?

    b) Jika termasuk dalam sewa pembiayaan, berapa nilai kini dari

    pembayaran minimum yang diakui oleh pihak lessee?

    Jawab :

    a) Termasuk sewa pembiayaan, karena memenuhi kriteria ketiga, yaitu

    masa sewa =100% masa manfaat aset sewaan. Masa sewa 5 tahun

    sama dengan masa ekonomis umur aset.

    Nilai kini PSM = R x (1 + PVA(%, n-1)) + HO x PV (%,n)

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    13/30

    12 | P a g e

    b) Nilai kini dari pembayaran sewa minimum sebesar = Rp50 juta x (PVA

    (10%,4th) + 1)

    = Rp50.000.000 x (3,1699 + 1)

    = Rp208.495.000

    2) PT PUTRA mengikat kontrak dengan PT MUDA, untuk menyewa

    bangunan kantor dengan masa kontrak 10 tahun. Biaya sewa tahunan

    Rp40 juta, dengan jaminan nilai residu di akhir masa sewa Rp100 juta.

    Bangunan kantor tersebut diperkirakan masih dapat dipakai selama 15

    tahun. Tingkat bunga impilisit 12%. Nilai pasar wajar aset pada awal

    kontrak sebesar Rp285.000.000.

    Pertanyaan :

    a) Dikelompokkan ke dalam kategori sewa yang mana, sewa di atas?

    b) Jika termasuk dalam sewa pembiayaan, berapa nilai kini dari

    pembayaran minimum yang diakui oleh pihak lessee?

    Jawab :

    a) Sewa pembiayaan, karena nilai kini PSM (Rp285.332.000) > nilai wajar

    aset pada awal sewa (Rp285.000.000).

    b) Nilai kini dari PSM

    =Rp40 juta x (PV(12%,9)+1) + Rp100 juta x PV(12%,10)

    =Rp40 juta x (5,3283 + 1) + Rp100 juta x 0,3220

    =Rp253.132.000 + Rp32.200.000

    =Rp285.332.000

    3. PT MUDA menyewa peralatan dengan opsi pembelian di akhir masa

    sewa. Biaya sewa per tahun Rp25 juta. Masa sewa 6 tahun, dan umur

    ekonomis aset masih dapat dipakai selama 7 tahun lagi. Opsi pembelian

    aset pada akhir masa sewa sebesar Rp50 juta. PT MUDA tidak

    mengetahui tingkat bunga implisit lessor dan menggunakan tingkat bunga

    inkremental pinjaman sebesar 8%.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    14/30

    13 | P a g e

    Pertanyaan :

    a) Dikelompokkan ke dalam kategori sewa yang mana, sewa di

    atas?

    b) Jika termasuk dalam sewa pembiayaan, berapa nilai kini dari

    pembayaran minimum yang diakui oleh pihak lessee?

    Jawab :

    a) Sewa pembiayaan, karena masa sewa >75% dari umur manfaat

    aset sewaan.

    b) Nilai kini dari PSM :

    = Rp25 juta x (PV(8%,5)+1) + Rp50 juta x PV(8%,6)

    =Rp25 juta x (3,9927 + 1) + Rp50 juta x 0,6302

    =Rp99.817.500 + Rp31.510.000

    =Rp131.327.500

    AKUNTANSI SEWA PEMBIAYAAN-LESSEE

    Pada awal sewa lessee akan mencatat (lihat contoh no 1) :

    1. Jurnal PT WIRA untuk mencatat kontrak sewa

    Tgl Akun Debit Kredit

    2/1 Leased Equipment Rp208.495.000Lease Obligation Rp208.495.000

    PT Wira akan mencatat Leased Equipment sebesar Rp208.495.000

    sebagai Aset Tetap di neraca awal tahun 2011. Dan sebagai

    imbangannya, di sisi kanan (kredit), muncul akun liabilitas Lease

    Obligation sebesar Rp208.495.000,-.

    2. Jurnal PT WIRA untuk mencatat pembayaran sewa pertama

    Tgl Akun Debit Kredit2/1 Lease Obligation Rp50.000.000

    Prepaid Executory cost 5.000.000Cash Rp55.000.000

    Pembayaran sewa dicatat sebagai pengurang liabilitas Lease Obligation.

    Pada pembayaran sewa yang pertama, pengurangan sebesar nilai sewa

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    15/30

    14 | P a g e

    per tahun. Biaya eksekutori dapat dicatat dengan akun aset Prepaid

    Executory Cost, dan pada akhir tahun akan dibuat penyesuaian atas

    terpakainya biaya eksekutori tersebut.

    3. Jurnal PT WIRA pada akhir tahun

    Jurnal pembayaran kedua

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Lease Obligation Rp34.105.500

    Interest Expense 15.894.500Prepaid Executory cost 5.000.000

    Cash Rp55.000.000

    Penghitungan nilai aset sewaan dengan cara mneghitung nilai kini PSM

    mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Sehingga didapatkan nilai kini

    PSM = Rp208.945.000. Padahal jika kita mengalikan biaya sewa per

    tahun Rp50.000.000,- dengan masa sewa 5 tahun, maka dengan

    mengabaikan nilai waktu dari uang seharusnya total nilai kontrak sewa

    Rp250.000.000,-. Perbedaan nilai kini PSM (Rp208.945.000) dengan nilai

    yang tidak didiskonto (Rp250.000.000), diakui sebagai nilai waktu dari

    uang, dengan akun Interest Expense.

    Cara perhitungan beban bunga tiap periode adalah :

    Periode PembayaranSewa

    PembayaranBeban Bunga

    PembayaranPokok Sewa

    Nilai TercatatSewa

    2/1/2011 Rp208.945.0002/1/2011 Rp50.000.000 0 Rp50.000.000 Rp158.945.00031/12/2011 Rp50.000.000 Rp15.894.500 Rp34.105.500 Rp124.839.50031/12/2012 Rp50.000.000 Rp12.483.950 Rp37.516.050 Rp87.323.45031/12/2013 Rp50.000.000 Rp8.732.345 Rp41.267,655 Rp46.055.795

    31/12/2014 Rp50.000.000 Rp4.605.580 Rp46.055.795 0Jumlah Rp250.000.000 Rp41.716.375 Rp208.945.000Keterangan :Pada pembayaran ke-2 :

    *Beban bunga =10% x Rp158.945.000=Rp15.894.500;*Pokok sewa = Rp50.000.000 Rp15.894.500 = Rp34.105.500;

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    16/30

    15 | P a g e

    Jurnal amortisasi (penyusutan hak guna ) aset sewaan

    Pada akhir tahun, pihak lessee akan mencatat amortisasi atas aset

    sewaan yang dimanfaatkan lessee dalam kegiatan operasionalnya. Meski

    aset sewaan secara formal bukan milik lessee, tetapi manfaat kepemilikan

    dikendalikan oleh pihak lessee.

    Jika kita mengasumsikan lessee (PT WIRA) menggunakan metode garis

    lurus, maka pada akhir periode akan membuat jurnal :

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Amortization Expense Rp41.789.000

    Accumulated Amortization Rp41.789.000Keterangan : Rp208.945.000/5 =Rp41.789.000

    Masa Amortisasi

    Masa amortisasi bagi pihak lessee adalah :

    a) Menggunakan umur ekonomis aset sewaan, jika dalam perjanjian

    sewa mensyaratkan adanya transfer kepemilikan (syarat 1 dan syarat

    2).

    b) Menggunakan masa sewa asew sewaan (jika masa sewa berbeda

    dengan sisa umur manfaat aset sewaan), jika dalam penrjanjian sewa

    tidak mensyaratkan adanya transfer kepemilikan.

    Penyajian di neraca pada akhir tahun pertama :

    Jurnal penyesuaian atas biaya eksekutori yang telah habis terpakai

    selama tahun berjalan (biaya eksekutori tahun pertama)

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Lease Expense Rp5.000.000

    Prepaid Executory Cost Rp5.000.000

    Fixed Aset : Liabilities :

    Leased Equipment Rp208.945.000 Lease Obligation Rp124.839.500

    Less: Acc amortiz ( 41.789.000)

    Book Value Rp167.156.000

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    17/30

    16 | P a g e

    SEWA PEMBIAYAAN DENGAN NILAI RESIDU YANG DIJAMIN OLEH

    LESSEE

    Jika kontrak sewa mensyaratkan adanya penjaminan nilai residu oleh

    pihak lessee di akhir masa sewa, maka lessee akan memasukkan nilai

    residu aset sewaan sebagai bagian dari kewajiban yang ditanggung oleh

    pihak lessee. Dalam perhitungan nilai kini PSM termasuk juga nilai kini

    dari nilai residu yang dijamin oleh lessee.

    Pihak lessor dapat meminta jaminan nilai residu aset yang disewakan

    kepada lessee, sehingga pada akhir masa sewa, pihak lessor akan

    mendapatkan kembali aset sewaan sebesar estimasi nilai pasar pada

    akhir masa sewa.

    Ilustrasi :

    WAYAN Company menyewa bangunan kantor dari PT MADE. Kontrak

    sewa dimulai pada 1 Juli 2011, dengan masa sewa 7 tahun. Biaya sewa

    tahunan Rp60.000.000,-. PT MADE meminta WAYAN menjamin nilai

    residu aset sewaan yang ditaksir sebesar Rp129.500.000; pada akhir

    masa sewa. Tingkat bunga implisit 9%. WAYAN menggunakan metode

    garis lurus untuk menyusutkan bangunan kantor tersebut, Masa manfaat

    aset masih terpakai hingga 8 tahun yang akan datang.

    Jurnal yang dibuat WAYAN Company :

    2011

    Tgl Akun Debit Kredit

    1/7 Leased Equipment Rp400.000.0002011 Lease Obligation Rp400.000.000

    Keterangan :PV PSM = Rp60.000.000 x (PV(9%,6)+1) + Rp129.500.000 x PV(9%, 7)PV PSM = Rp60.000.000 x 5,4859 + Rp129.500.000 x 0,5470PV PSM = Rp329.160.000 + Rp70.563.000PV PSM = Rp399.999.500 (pembulatan menjadi Rp400.000.000)

    Pembayaran sewa pertama :

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    18/30

    17 | P a g e

    Tgl Akun Debit Kredit1/7 Lease Obligation Rp60.000.0002011 Cash Rp60.000.000

    Jurnal pada akhir 2011 :

    Amortisasi 6 bulan pertama

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Amortization Exp Rp19.321.428,502011 Acc amortization Rp19.321.428,50Keterangan :Beban amortisasi = (Rp400.000.000-Rp129.500.000)/7 tahun=Rp38.642.857,- x 6/12Beban amortisasi = Rp19.321.428,50

    Pengakuan beban bunga 6 buan pertama

    Tgl Akun Debit Kredit31/12 Interest Expense Rp15.300.0002011 Interest Payable Rp15.300.000Keterangan :Beban bunga =6/12 x 9% x (Rp400.000.000 Rp60.000.000) =Rp15.300.000

    Skedul Pembayaran Sewa

    Periode PembayaranSewa

    PembayaranBeban Bunga

    PembayaranPokok Sewa

    Nilai TercatatSewa

    1/7/2011 Rp400.000.000

    1/7/2011 Rp60.000.000 0 Rp60.000.000 Rp340.000.0001/7/2012 Rp60.000.000 Rp30.600.000 Rp29.400.000 Rp310.600.0001/7/2013 Rp60.000.000 Rp27.954.000 Rp32.046.000 Rp278.554.0001/7/2014 Rp60.000.000 Rp25.069.860 34.930.140 243.623.8601/7/2015 Rp60.000.000 21.926.147 38.073.853 205.550.0071/7/2016 Rp60.000.000 18.499.501 41.500.499 164.049.5081/7/2017 Rp60.000.000 14.764.456 45.235.544 118.813.9641/7/2018 Rp129.507.220 10.693.256 118.813.964 0Keterangan : pada perhitungan baris terakhir menggunakan pendekatan pembulatanterdekat.

    2012Jurnal balik atas penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011

    Tgl Akun Debit Kredit1/1 Interest Payable Rp15.300.0002012 Interest Expense Rp15.300.000

    Pembayaran sewa yang kedua

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    19/30

    18 | P a g e

    Tgl Akun Debit Kredit30/6/2012 Lease Obligation Rp29.400.000

    Interest Expense Rp30.600.000Cash Rp60.000.000

    Pencatatan selanjutnya mengikuti jurnal di atas, dan untuk jumlahnya

    mengikuti tabel skedul pembayaran sewa di atas.

    Jurnal Pengembalian Aset Sewaan kepada Lessor

    Ketika kontrak sewa berakhir, dan tidak ada ketentuan pemindahan hak

    kepemilikan aset sewaan kepada lessee, maka pada akhir masa sewa lessee

    akan mengembalikan aset sewaan kepada lessor.

    Melanjutkan ilustrasi di atas, pada tanggal 1 Juli 2018, lessee akan

    mengembalikan aset sewaan dengan jurnal :

    Tgl Akun Debit Kredit1/7/2018 Lease Obligation Rp118.813.964

    Interest Expense 10.686.036Acc. amortization 270.500.000

    Leased Building Rp400.000.000Keterangan :

    Acc. Amortization = (Rp400.000.000-Rp129.500.000)/7 x 7 =Rp270.500.000

    TRANSAKSI SEWA PEMBIAYAAN DENGAN OPSI PEMBELIAN

    Jika transaksi sewa pembiayaan memuat ketentuan opsi pembelian aset

    sewaan di tengah atau pada akhir masa sewa, maka lessee akan

    memasukkan nilai opsi pembelian dalam perhitungan nilai kini PSM. Harga

    dengan opsi pembelian disyaratkan lebih kecil dibanding dengan harga pasar

    wajar pada saat opsi pembelian dilaksanakan.

    Ilustrasi :

    PT KAJE menyewa peralatan mesin pintal dengan masa sewa 8 tahun. Biaya

    sewa tahunan Rp50 juta, dan kontrak sewa dimulai pada tanggal 1 Januari

    2011. Dalam perjanjian sewa tersebut, terdapat opsi pembelian dengan harga

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    20/30

    19 | P a g e

    Rp100.000.000,-. Bunga implisit 10%. Umur ekonomis peralatan tersebut 12

    tahun. Pembayaran sewa selanjutnya dilakukan pada akhir tahun.

    Nilai kini PSM =Rp50 juta x (PVA(10%,7)+1) + Rp100 juta x PV(10%,8)

    Nilai kini PSM =Rp50 juta x (4,8684 + 1) + Rp100 juta x 0,4665

    Nilai kini PSM =Rp293.420.000 + 46.650.000

    Nilai kini PSM = Rp340.070.000,-

    Skedul Pembayaran Sewa

    Periode Pembayaran

    Sewa

    Pembayaran

    Beban Bunga

    Pembayaran

    Pokok Sewa

    Nilai Tercatat

    Sewa1/1/2011 Rp340.070.0001/1/2011 Rp50.000.000 0 Rp50.000.000 290.070.0001/1/2012 Rp50.000.000 29.007.000 20.993.000 269.077.0001/1/2013 Rp50.000.000 26.907.700 23.092.300 245.984.7001/1/2014 Rp50.000.000 24.598.470 25.401.530 220.583.1701/1/2015 Rp50.000.000 22.058.317 27.941.683 192.641.4871/1/2016 Rp50.000.000 19.264.149 30.735.851 161.905.6361/1/2017 Rp50.000.000 16.190.564 33.809.436 128.096.2001/1/2018 Rp50.000.000 12.809.962 37.190.038 90.906.16231/12/2018 Rp100.000.000 9.093.838* 90.906.162 0

    *pembulatan

    Jurnal yang diperlukan oleh lessee adalah :

    2011 dan 2012

    2011 2012

    Tgl Akun Debit Kredit Debit Kredit

    1/1 Leased Equipment 340.070.000

    Lease Obligation 340.070.000

    Lease Obligation 50.000.000

    Cash 50.000.000

    31/12 Lease obligation 20.993.000 23.092.300

    Interest Expense 29.007.000 26.907.700

    Cash 50.000.000 50.000.000

    Amortization Expense* 28.339.167 28.339.167

    Acc amortization 28.339.167 28.339.167

    Keterangan :Amortization expense = (Rp340.070.000/12) =Rp28.339.167

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    21/30

    20 | P a g e

    Jika pada akhir masa sewa lessee membeli aset sewaan tersebut, maka

    jurnal yang dicatat adalah :

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2018 Lease Obligation 90.906.162

    Interest Expense 9.093.838Cash 100.000.000

    Equipment 113.356.664Acc amortization 226.713.336

    Leased Equipment 340.070.000

    Jika lesse ternyata tidak jadi membeli aset sewaan pada akhir periode sewa,

    maka jurnal yang dibuat lessee adalah :

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2018 Lease Obligation 90.906.162

    Interest Expense 9.093.838Acc amortization 226.713.336Loss on failure purchase 13. 356.664

    Leased Equipment 340.070.000

    AKUNTANSI SEWA PEMBIAYAAN LESSOR

    Bagi pihak lessor, sewa pembiayaan diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

    a) Direct Financing Lease(DFL) = Sewa Pembiayaan Langsung

    b) Sales type lease= Sewa Tipe Penjualan

    Dasar pengelompokan kedua jenis tipe sewa pembiayaan adalah :

    Asal perolehan aset sewaan, apakah diproduksi oleh sendiri atau dibeli

    langsung dari pihak produsen.

    DFL : aset sewaan dibeli langsung dari produsen, dan pihak lessor

    menyewakan kepada pihak lessee.

    Sales type lease: aset sewaan diproduksi sendiri oleh pihak lessor.

    Pendapatan yang dihasilkan

    DFL = pihak lessor hanya mendapatkan pendapatan bunga (financing

    revenue)

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    22/30

    21 | P a g e

    Sales type lease = pihak lessor mendapatkan dua keuntungan, yaitu

    marjin laba (selisih antara nilai wajar aset sewaan dengan harga pokok

    produksi) dan pendapatan bunga.

    Menurut SAK 30 par 32 :

    Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan semua risiko dan manfaat yang

    terkait dengan kepemilikan legal telah dialihkan lessor kepada pihak lessee,

    dan dengan demikian penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor

    sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan (finance income)

    yang diterima lessor sebagai penggantian dan imbalan atas investasi dan

    jasanya.

    Biaya Langsung Awal (Initial Direct Cost/IDC)

    Lessor akan mengeluarkan biaya-biaya pada awal masa sewa. Biaya ini

    berupa komisi, biaya legal, biaya administrasi sewa dan biaya langsung di

    awal sewa. Biaya langsung awal akan dicatat sebagai aset. Biaya langsung

    awal diukur berdasarkan kas yang dikeluarkan oleh lessor pada awal sewa.

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2010 Initial Direct Cost Rp500.000

    Cash Rp500.000

    Pengakuan lanjutan biaya langsung di awal sewa :

    a) DFL : biaya langsung awal akan diperlakukan sebagai bagian dari

    pengukuran awal piutang sewa pembiayaan dan mengurangi penghasilan

    yang diakui selama masa sewa. Tingkat bunga implisit dalam sewa

    ditentukan sedemikian rupa sehingga biaya langsung awal secara

    otomatis sudah termasuk di dalam piutang sewa pembiayaan.

    Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa

    pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa

    neto tersebut.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    23/30

    22 | P a g e

    Jurnal pada awal periode sewa :

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2010 Lease Payment Receivable Rp500.000

    Initial Direct Cost Rp500.000

    b) Sales type lease : biaya langsung awal akan dibebankan sebagai

    tambahan ke harga pokok produksi, yang akan mengurangi marjin laba.

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2010 Cost of Goods Sold Rp200.500.000

    Inventory Rp200.000.000

    Initial Direct Cost Rp500.000

    FAKTOR DISKONTO

    Lessor akan selalu menggunakan tingkat bunga implisit untuk

    mendiskontokan pembayaran yang akan diterima selama masa sewa. Jika

    pada DFL, lessor akan mengakui nilai aset sewaan sebesar nilai wajarnya,

    dan akan menetapkan besarnya cicilan dengan menentukan terlebih dahulu

    berapa besarnya tingkat pendapatan bunga yang diinginkan.

    Ilustrasi :

    PT KAJE membeli peralatan baru dengan harga Rp300.000.000,-. Peralatan

    tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat 6 tahun. Jika lessor hendak

    menyewakan peralatan tersebut selama 6 tahun, dan menginginkan

    pendapatan bunga 8%, berapakah besarnya uang sewa setiap tahunnya?

    PT KAJE akan menggunakan persamaan nilai kini untuk PSM =

    Rp300.000.000 = R x ((PVA(8%,5)+1))

    Rp300.000.000 = R x (3,9927 +1)

    Rp300.000.000 = R x 4,9927

    R = Rp60.087.728,-

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    24/30

    23 | P a g e

    Jadi sewa tahunan ditetapkan besarnya Rp60.087.728,-

    Jika lesse menggunakan tingkat bunga implisit, maka perhitungan nilai kini

    pembayaran sewa minimum lessee akan sama dengan nilai wajar aset

    sewaan pada awal sewa.

    Akuntansi Sewa Pembiayaan Langsung

    Sebelum transaksi sewa dilaksanakan, pihak lessor akan melakukan

    pengeluaran untuk :

    a) Pembelian aset sewaan

    Tgl Akun Debit Kredit

    1/1/2011 Asset (Equipment) RpxxxCash Rp xxx

    b) Mengeluarkan biaya langsung awal

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2011 Initial Direct Cost Rpxxx

    Cash Rpxxx

    c) Menyewakan dengan sewa pembiayaan kepada lessee

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Lease Payment Receivable RpxxxInitial Direct Cost RpxxxAsset (Equipment) Rpxxx

    Ilustrasi :

    IRGEN Company membeli mesin percetakan seharga Rp295.000.000, pada

    tanggal 1 Januari 2011. Mesin tersebut disewakan kepada AMWI Company

    dengan masa sewa 5 tahun. Umur manfaat dari mesin tersebut juga selama 5

    tahun. IRGEN mengeluarkan biaya langsung awal Rp6.200.000,-. Pada

    perjanjian sewa dengan AMWI, IRGEN menetapkan pendapatan bunga

    sebesar 10%. Pembayaran sewa selanjutnya akan dibayarkan tiap akhir

    tahun.

    Pertanyaan :

    a) Termasuk sewa manakah transaksi di atas?

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    25/30

    24 | P a g e

    b) Jika termasuk sewa pembiayaan, tentukan besarnya pembayaran sewa

    tahunan?

    c) Buatlah jurnal untuk IRGEN selama tahun 2011 dan 2012.

    Jawab :

    a) Termasuk sewa pembiayaan, lihat kriteria no. 3

    b) Besarnya uang sewa tahunan =

    (Rp295.000.000 + Rp6.200.000) = R x (1 + PVA (10%, 4))

    Rp301.200.000 = R x (1+3,1699)

    R = Rp72.232.554

    Atau bisa dibalik perhitungannya =

    PV PSM = Rp72.232.554 x (1+(PVA(10%,4))

    PV PSM = Rp72.232.554 x 4,1699

    PV PSM = Rp301.200.000,- (pembulatan)

    Jurnal oleh IRGEN

    2011

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2011 Asset (Equipment) Rp295.000.000

    Cash Rp295.000.000

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2011 Initial Direct Cost Rp6.200.000

    Cash Rp6.200.000

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Lease Payment Receivable Rp301.200.000

    Equipment Rp295.000.000Initial Direct Cost 6.200.000

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Cash Rp72.232.554

    Lease Payment Receivb Rp72.232.554

    Pembayaran sewa kedua pada akhir tahun

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    26/30

    25 | P a g e

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2011 Cash Rp72.232.554

    Lease Payment Receivab 49.335.809Interest Revenue 22.896.745

    Keterangan : 10% x (Rp301.200.000 Rp72.232.554) = 22.896.745

    Skedul Penerimaan Sewa (bunga 10%)

    Periode PenerimaanSewa

    PendapatanBunga

    PenerimaanPokok Sewa

    Nilai TercatatSewa

    1/1/2011 Rp301.200.0001/1/2011 Rp72.232.554 0 Rp72.232.554 228.967.4461/1/2012 Rp72.232.554 22.896.745 49.335.809 179.631.6371/1/2013 Rp72.232.554 17.963.164 54.269.390 125.362.2471/1/2014 Rp72.232.554 12.536.225 59.696.329 65.665.9181/1/2015 Rp72.232.554 6.566.592 *65.665.962 0

    Rp361.162.770 Rp59.962.726 Rp301.200.044

    *penyesuaian

    Jurnal tahun 2012

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2012 Cash Rp72.200.000

    Lease Payment Receivab Rp54.332.000Interest Revenue 17.868.000

    Direct Financing Lease dengan Nilai Residu

    Jika aset yang disewakan diharapkan memiliki nilai residu, nilai kini dari nilai

    residu yang diharapkan ditambahkan ke nilai piutang sewa (lease payment

    receivable). Tidak masalah apakah nilai residu dijamin oleh lessee atau tidak

    dijamin. Jika dijamin, nilai residu akan diperlakukan seperti opsi pembelian,

    sedangkan jika tidak dijamin, lessor akan mengharapkan akan kembali

    memiliki aset sewaan tersebut sebesar nilai residu pada akhir masa sewa.

    Ilustrasi :

    Pada tanggal 1 Januari 2011, PT DIPANG membeli truk pengaduk semen

    dengan harga Rp315.000.000,-. Pada tanggal 2 Januari 2011, BENBEN

    menyewa truk tersebut selama 6 tahun dengan sewa tahunan Rp61.800.000,-

    . Umur ekonomis truk adalah 8 tahun. DIPANG mengestimasikan truk

    memiliki nilai residu Rp33.535.000,- pada akhir tahun ke-6. DIPANG meminta

    BENBEN untuk menjamin nilai residu truk tersebut. Pembayaran sewa

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    27/30

    26 | P a g e

    pertama kali dilakukan pada tanggal 2 Januari 2011, dan pembayaran

    berikutnya tiap tanggal 1 Januari tahun berikutnya. DIPANG menetapkan

    tingkat bunga implisit 10%. DIPANG juga menggunakan metode penyusutan

    garis lurus untuk semua aset yang dimilikinya.

    Pencatatan akuntansi yang diperlukan oleh DIPANG

    a) Pada saat pembelian truk

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2011 Equipment Rp315.000.000

    Cash/Payable Rp315.000.000

    b) Pada saat perjanjian sewa dengan BENBEN

    Sebelum membuat jurnal transaksi sewa, terlebih dahulu kita tentukan

    dulu apakah transaksi sewa DIPANG dengan BENBEN termasuk sewa

    operasi atau sewa pembiayaan.

    Transaksi sewa DIPANG dan BENBEN termasuk sewa pembiayaan

    karena ada 2 kriteria yang terpenuhi :

    (1) Masa sewa 6 tahun dari 8 tahun umur manfaat aset sewaan; masa

    sewa mencakup hampir keseluruhan umur manfaat aset sewaan.

    (2) Nilai kini dari pembayaran sewa minimum = nilai wajar

    PV PSM = Rp61.800.000 x (1+PVA(10%,5)) + Rp33.535.000xPV(10%,6)

    PV PSM =Rp61.800.000 x (1+3,790786769) + Rp33.535.000 x 0,56447393

    PV PSM = Rp296.070.622 + Rp18.929.633

    PV PSM =Rp315.000.255 (pembulatan jadi Rp315.000.000)

    Jurnal untuk mencatat transaksi sewa dengan BENBEN :

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Lease Payment Receivable Rp315.000.000

    Equipment Rp315.000.000

    c) Pada saat pembayaran sewa pertama

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Cash Rp61.800.000

    Lease Payment Receivab Rp61.800.000

    d) Pada akhir tahun pertama

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    28/30

    27 | P a g e

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2011 Interest Receivable Rp25.320.000

    Interest Revenue Rp25.320.000*10% x (Rp315.000.000 Rp61.800.000) = Rp25.320.000

    Skedul Penerimaan Uang Sewa

    Periode PenerimaanSewa

    PendapatanBunga

    PenerimaanPokok Sewa

    Nilai TercatatSewa

    2/1/2011 Rp315.000.0001/1/2011 Rp61.800.000 0 Rp61.800.000 253.200.0001/1/2012 Rp61.800.000 Rp25.320.000 36.480.000 216.720.0001/1/2013 61.800.000 21,672.000 40.128.000 176.592.0001/1/2014 61.800.000 17.659.200 44.141.000 132.451.0001/1/2015 61.800.000 13.245.100 48.554.900 83.896.100

    1/1/2016 61.800.000 8.389.610 53.410.390 30.486.100

    *33.535.000 3.048.900 30.486.100 0*pembulatan

    e) Pada pembayaran sewa kedua

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2012 Cash Rp72.232.554

    Lease Payment Receivab 49.335.809

    Pada akhir periode sewa, ketika lessor menerima kembali aset sewaan dari

    pihak lessee :

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2017 Equipment Rp33.535.000

    Lease Payment Receivabl Rp30.486.100Interest Revenue Rp3.048.900

    Akuntansi Sewa Pembiayaan Tipe Penjualan

    Menurut SAK 30 par 39 :

    Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi atas penjualan pada

    suatu periode sesuai kebijakan ekuitas atas penjualan biasa. Jika tingkat

    bunga ditentukan secara artifisial terlalu rendah, laba penjualan dibatasi

    sebesar laba apabila menggunakan tingkat bunga pasar. Biaya-biaya yang

    dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer sehubungan dengan negosiasi

    dan pengaturan sewa diakui sebagai beban ketika laba penjualan diakui.

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    29/30

    28 | P a g e

    Mengacu kepada contoh di atas , dan mengandaikan jika DIPANG memproduksi

    sendiri truk yang disewakan kepada BENBEN. Biaya produksi truk Rp200.000.000,-.

    Dan timbul biaya langsung awal Rp5.000.000,-. Jurnal yang dicatat oleh pihak lessor

    adalah :

    a) Pada saat selesai produksi dan menghasilkan barang jadi truk

    Tgl Akun Debit Kredit1/1/2011 Finished Goods Inventory Rp200.000.000

    Work in Process Rp200.000.000Tgl Akun Debit Kredit

    1/1/2011 Initial Direct Cost Rp5.000.000Cash Rp5.000.000

    b) Pada saat perjanjian sewa dengan BENBEN

    Tgl Akun Debit Kredit

    2/1/2011 Lease Payment Receivable Rp315.000.000Sales Rp315.000.000

    Tgl Akun Debit Kredit2/1/2011 Cost of Goods Sold Rp205.000.000

    Finished Goods Inventory Rp200.000.000Initial Direcy Cost 5.000.000

    c) pembayaran sewa pertama

    Tgl Akun Debit Kredit

    2/1/2011 Cash Rp61.800.000Lease Payment Receivab Rp61.800.000

    d) Pada akhir tahun pertama

    Tgl Akun Debit Kredit31/12/2011 Interest Receivable Rp25.320.000

    Interest Revenue Rp25.320.000*10% x (Rp315.000.000 Rp61.800.000) = Rp25.320.000

  • 7/31/2019 Modul Bu Dyah Lease

    30/30