37
MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT Dosen Ferry Prasetya, SE., M.App Ec FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

MODUL EKONOMI PUBLIK

BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

Dosen

Ferry Prasetya, SE., M.App Ec

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

1. Pendahuluan

Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-

sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien.

Pemerintah mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan

biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan

sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang memenuhi

kriteria efisiensi. Analisis manfaat dan biaya merupakan alat bantu untuk membuat keputusan

publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Ada dua pihak yang menaruh

perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonom yang berperan

dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat analisis serta

rekomendasi. Kedua, pemegang kekuasaan eksekutif yang berwenang untuk membuat

peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan publik.

Analisis manfaat dan biaya ini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan

faktor produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi ekonomi

dan sebagainya. Analisis ini hanya menentukan program dari segi efisiensi sedangkan

pemilihan pelaksanaan program berada di tangan pemegang kekuasaan eksekutif yang dalam

memilih juga mempertimbangkan faktor lain. Suatu program yang efisien mungkin tidak

akan dilaksanakan karena menimbulkan distribusi pendapatan yang semakin lebar.

Sebaliknya program yang menimbulkan distribusi pendapatan yang semakin baik akan dipilih

meskipun program tersebut tidak terlalu efisien ditinjau dari hasil analisis manfaat dan biaya.

2. Identifikasi Manfaat dan Biaya

2.1. Klasifikasi Manfaat dan Biaya

Dalam menentukan manfaat dan biaya suatu program atau proyek harus dilihat secara luas

pada manfaat dan biaya sosial dan tidak hanya pada individu saja. Oleh karena menyangkut

kepentingan masyarakat luas maka manfaat dan biaya dapat dikelompokkan dengan berbagai

cara (Mangkoesoebroto, 1998; Musgrave and Musgrave, 1989):

• Real (Riil)

• Primer-Sekunder

• Tangible-Intangible

• Internal-Eksternal

• Semu (Pecuniary)

Page 3: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

• Primer

Salah satunya yaitu mengelompokkan manfaat dan biaya suatu proyek secara riil

(real) dan semu (pecuniary). Manfaat riil adalah manfaat yang timbul bagi seseorang yang

tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat semu adalah yang hanya

diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek

tersebut.

Manfaat riil dibedakan lagi menjadi langsung/primer dan tidak langsung/sekunder

(direct/primary dan indirect/secondary). Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan

manfaat adalah hanya kenaikan hasil atau kesejahteraan yang diperhitungkan sedangkan

kenaikan nilai suatu kekayaan karena adanya proyek tersebut tidak diperhitungkan. Misalnya

pada proyek dam maka kenaikan harga tanah disekitar proyek tidak dimasukkan dalam

manfaat dari proyek tersebut. Hal ini karena perhitungan kenaikan produktivitas tanah dan

kenaikan harga tanah menyebabkan perhitungan ganda dari manfaat adanya proyek tersebut.

Manfaat langsung berhubungan dengan tujuan utama dari proyek atau program.

Manfaat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya

proyek atau program tersebut. Misalnya proyek pembangunan dam untuk mengairi sawah.

Manfaat langsung adalah kenaikan hasil sawah karena kenaikan produktivitas tanah sebagai

akibat dari bertambah baiknya pengairan sawah. Dalam menentukan manfaat ini akan timbul

masalah apabila suatu proyek juga memberikan manfaat kepada proyek lain. Sebagai contoh,

sebuah jalan dibangun untuk proyek dam dan proyek tenaga listrik. Perhitungan manfaat dari

jalan tersebut harus dibagi antara kedua proyek tersebut.

Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang tidak secara langsung disebabkan karena

adanya proyek yang akan dibangun atau merupkan hasil sampingan. Dalam hal proyek di atas

manfaat tidak langsungnya adalah kenaikan produktivitas tanah di luar area pengairan dari

dam tersebut. Manfaat tidak langsung ini dapat menjadi luas sekali, tergantung dari sejauh

mana memasukkan manfaat tidak langsung ke dalam analisis. Adanya dam juga dapat pula

memberikan manfaat lain seperti sebagai tempat rekreasi, pusat tenaga listrik, tempat

penghijauan dan sebagainya. Semua manfaat tidak langsung ini dapat dimasukkan ke dalam

perhitungan manfaat dari proyek yang akan dibangun pemerintah.

Perhitungan biaya suatu proyek harus dilakukan dengan memperhitungkan biaya

alternatif dari penggunaan sumber ekonomi. Perhitungan biaya ini harus memasukkan biaya

langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proyek. Misalnya suatu proyek

pengairan di suatu area yang menyebabkan berkurangnya pengairan di area lain. Dalam

membuat evaluasi proyek, penurunan produksi tanah dari area lain yang terpengaruh harus

Page 4: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

dimasukkan ke dalam biaya proyek tersebut. Perhitungan biaya tak langsung dapat menjadi

besar atau kecil tergantung seberapa jauh biaya tak langsung tersebut akan dimasukkan ke

dalam perhitungan biaya.

Masalah lain adalah penggunaan fasilitas yang sudah ada untuk pembangunan proyek.

Misalnya dalam pembangunan dam, truk-truk untuk pembangunan proyek tersebut

menggunakan jalan-jalan yang sudah ada. Apakah ini juga dimasukkan dalam biaya

tergantung dari pengaruhnya. Bila truk tidak mengganggu arus lalu lintas maka tidak

dimasukkan dalam biaya. Tetapi apabila penggunaan jalan tersebut mengganggu arus lalu

lintas maka harus dimasukkan sebagai biaya dalam evaluasi proyek.

Manfaat riil dibedakan pula menjadi manfaat yang berwujud (tangible) dan yang tidak

berwujud (intangible). Istilah berwujud ditetapkan bagi yang dapat dinilai di pasar,

sedangkan yang tidak berwujud untuk segala sesuatu yang tidak dapat dipasarkan. Manfaat

dan biaya sosial tergolong dalam kategori manfaat yang tidak dapat dipasarkan sehingga

termasuk kategori manfaat dan biaya yang tidak berwujud (intangible benefits dan intangible

costs). Keindahan dari suatu bendungan merupakan contoh dari manfaat tidak berwujud,

sedangkan kenaikan produksi pertanian karena tersedianya air yang cukup sepanjang tahun

sebagai akibat pembangunan dam merupakan manfaat berwujud. Demikian pula biaya

pembangunan bendungan dapat dipakai sebagai contoh dari biaya berwujud sedangkan

hilangnya pemandangan hutan yang diganti dengan adanya danau buatan merupakan biaya

tidak berwujud. Meskipun manfaat dan biaya yang tidak dapat dipasarkan sulit dihitung,

tetapi harus dipertimbangkan dalam perhitungan manfaat dan biaya suatu proyek.

Manfaat dan biaya riil dapat pula dibedakan menjadi manfaat dan biaya internal dan

eksternal. Suatu proyek yang hanya menghasilkan manfaat dan biaya untuk daerahnya sendiri

disebut internal, tetapi bila dapat menghasilkan manfaat atau biaya untuk daerah lain

dikatakan eksternal. Kedua macam manfaat dan biaya ini harus diperhitungkan dalam

perhitungan evaluasi proyek.

Pada analisis manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat pada umumnya diukur

dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga barang.

Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan proyek tersebut

berdasarkan harga pembeliannya. Ini berbeda dengan proyek pemerintah, sebab pada

umumnya manfaat penggunaan sumber ekonomi diukur dengan harga pasar oleh karena

harga pada pasar persaingan sempurna mencerminkan nilai sesungguhnya dari sumber

ekonomi yang digunakan. Pada keadaan yang tidak ada persaingan sempurna maka harga

pasar tidak menunjukkan nilai sumber ekonomi yang sesungguhnya. Dalam hal ini harus

Page 5: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

dilakukan penyesuaian dengan menggunakan harga bayangan (shadow price). Beberapa

faktor yang menyebabkan tidak adanya harga yang terjadi pada persaingan sempurna adalah

adanya: unsur monopoli, pajak, pengangguran, dan surplus konsumen.

Hal pertama yang dilakukan dalam melaksanakan evaluasi suatu proyek adalah

menentukan semua manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari proyek tersebut. Sebagai contoh

untuk mengidentifikasi manfaat dan biaya suatu proyek ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Ilustrasi mengenai Manfaat serta Biaya Proyek

Manfaat Biaya

Proyek Irigasi

Riil

Langsung

Berwujud Naiknya hasil pertanian Biaya pipa

Tidak

berwujud Pelestarian kawasan

Hilangnya hutan

belantara

Tidak

langsung

Berwujud Berkurangnya erosi tanah Pengalihan air

Tidak

berwujud Perlindungan masyarakat Rusaknya margasatwa

Semu Langsung Peningkatan pendapatan riil -

Proyek Pendaratan ke Bulan

Riil

Langsung

Berwujud Belum diketahui Biaya input

Tidak

berwujud Kenikmatan eksplorasi Polusi alam semsta

Tidak

langsung

Berwujud Dihasilkannya kemajuan

teknologi -

Tidak

berwujud Perolehan prestise dunia -

Semu Langsung Kenaikan secara relatif nilai

tanah di Cape Kennedy -

Proyek Pendidikan

Riil Langsung

Berwujud Menaikkan pendapatan di masa

yang akan datang

Biaya gaji para

pengajar, biaya gedung,

dan pembelian buku-

buku

Tidak

berwujud Hidup diperkaya

Hilangnya waktu

senggang

Page 6: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Tidak

langsung

Berwujud Berkurangnya biaya untuk

penangkalan tindak kriminal -

Tidak

berwujud

Meningkatnya pemili yang

mempunyai inteligensi tinggi -

Semu Langsung Kenaikan relatif dalam

pendapatan guru -

Sumber : Musgrave and Musgrave (1989)

2.2. Memperkirakan Nilai yang Tidak Berwujud (Intangible)

Seperti sudah disinggung di atas bahwa manfaat dan biaya tidak berwujud yang tidak

dapat dipasarkan sulit dihitung. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan manfaat dan

biaya yang tidak berwujud.

2.2.1. Manfaat

Manfaat tidak berwujud dapat ditentukan berdasarkan pengukuran langsung.

Misalnya untuk menentukan manfaat dari program penanggulangan pencemaran SO2 maka

dapat digunakan langkah-langkah berikut ini : mengukur emisi SO2, mengukur kualitas udara

ambient, memperkirakan dampaknya terhadap manusia baik bagi kesehatan, maupun dari

segi keindahan, dan yang terakhir adalah memperkirakan nilai dari dampak tersebut.

Penentuan manfaat secara langsung ini secara konsep dapat diterapkan, tetapi banyak kendala

dalam melakukan pengukuran sebenarnya. Untuk mengatasi kendala ini maka nilai manfaat

diperkirakan berdasarkan willingness to pay atau kesediaan orang untuk membayar. Beberapa

pendekatan dari konsep willingness to pay yang penting adalah:

- Nilai Kesehatan

Pencemaran udara, misalnya karena emisi SO2, dapat menyebabkan kondisi

kesehatan orang yang terkena pencemaran akan memburuk, dapat menyebabkan sakit kepala,

sesak nafas, dan sebagainya. Kesediaan orang untuk mengeluarkan biaya pengobatan atau

untuk menghindari sakit akibat pencemaran udara tersebut dapat dipakai sebagai ukuran

manfaat dari program penanggulangan pencemaran.

- Nilai Kehidupan

Pengendalian pencemaran udara dan perbaikan keindahan kota, misalnya akan dapat

mengurangi resiko sakit atau meninggal, atau dapat dikatakan mempertinggi nilai kehidupan.

Nilai kehidupan ini sangat kompleks karena berhubungan dengan statistik, baik menyangkut

umur rata-rata manusia maupun penghasilan sekelompok masyarakat dan bukan hanya

individu.

Page 7: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

- Biaya Perjalanan

Pendekatan biaya perjalanan dipakai untuk menilai barang yang pada umumnya oleh

masyarakat dinilai terlalu rendah, misalnya barang rekreasi (keindahan dan kenyamanan).

Untuk memperkirakan manfaat barang tersebut maka digunakan proksi biaya perjalanan

untuk mencapai tempat tersedianya barang rekreasi tersebut. Secara tidak langsung dapat

ditentukan biaya perjalanan orang untuk menikmati barang rekreasi, misalnya menikmati

keindahan pesut, keindahan Danau Toba dan sebagainya. Dengan mempergunakan data biaya

perjalanan pada sampel yang besar maka dapat diperkirakan willingness to pay untuk suatu

kenyamanan lingkungan hidup. Hasil yang didapat dari pendekatan ini juga dapat

memperlihatkan perbedaan pandangan setiap keluarga terhadap kenyamanan lingkungan

hidup yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya.

- Contigent Valuation (CV)

Pendekatan ini diperkirakan berdasarkan survei atau kuesioner langsung ke

masyarakat. Keberhasilan dari survei ini tergantung dari perencanaan dalam pembuatan

kuesioner. Kuesioner harus dibuat secara cermat dan mudah dipahami oleh responden

sehingga tidak menimbuhkan kesalahan penafsiran. Masalah utama dari pendekatan ini

adalah hasil yang didapat belum mencerminkan karakter masyarakat yang sebenarnya. Oleh

karena itu digunakan beberapa teknik untuk mengurangi kelemahan tersebut. Beberapa teknik

yang dapat digunakan adalah dengan pendekatan tawar menawar, alokasi anggaran, dan

permainan trade-off.

2.2.2. Biaya

Biaya yang dimaksud adalah segala pengeluaran untuk suatu proyek. Pentingnya

mengukur biaya secara akurat sering diabaikan dalam analisis manfaat dan biaya. Hasil dari

suatu analisis menjadi kurang baik akibat memperkirakan biaya yang terlalu besar atau

memperkirakan manfaat yang terlalu rendah. Negara-negara berkembang yang masih

mengutamakan pertumbuhan ekonomi lebih cenderung melihat manfaat suatu proyek atau

program terhadap pertumbuhan dan mendistribusikan biaya yang muncul ke setiap kelompok

masyarakat. Negara-negara maju, khususnya program yang berhubungan dengan lingkungan

hidup, sering lebih memperhatikan biaya sehingga analisis dimaksudkan untuk landasan

memperkirakan biaya secara akurat.

Proyek sosial dapat diperkirakan dengan menggunakan prinsip oportunity cost, untuk

membedakan dengan biaya untuk pembelian barang bagi individu. Oportunity cost dalam

penggunaan sumber daya alam merupakan nilai tertinggi bagi masyarakat dari berbagai

Page 8: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

alternatif penggunaan sumber daya tersebut. Sehingga pendekatan oportunity cost merupakan

pendekatan yang terbaik untuk menentukan nilai dari biaya yang tidak berwujud.

3. Konsep Analisis Manfaat dan Biaya

Dalam melaksanakan analisis terutama pada proyek yang mempunyai umur ekonomis

yang relatif panjang dan memberikan manfaat serta menimbulkan biaya pada saat yang

berbeda-beda maka harus memperhitungkan konsep nilai uang. Analisis harus dilakukan

dengan menghitung seluruh manfaat dan biaya dari suatu proyek selama umur proyek yang

bersangkutan dan dihitung dalam nilai sekarang.

3.1. Konsep Future Value (Nilai Uang yang Akan Datang)

Apabila mempunyai uang sebesar Rpn yang kita bungakan terus menerus dengan

tingkat bunga sebesar 10 persen setahun, maka hasil setiap tahun adalah seperti yang dapat

dilihat pada Tabel 2. Dengan anggapan bunga yang diterima pada suatu saat dipinjamkan

kembali (sistem bunga berbunga).

Tabel 2. Hasil Bunga Berbunga Uang Sebesar RpU,-

Akhir tahun Jumlah uang

0 U

1 U + U x 10% = (1 + 0,1) U

2 U (1 + 0,1) + U (1 + 0,1) x 10% = U (1 + 0,1)2

3 U (1 + 0,1)2 + U (1 + 0,1)2 x 10% = U (1 + 0,1)3

.

.

N U (1 + 0,1)n-1 + U (1 + 0,1)n-1 x 10% = U (1 + 0,1)n

Sumber: Mangkoesoebroto, 1998

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa uang sebesar RpU,- pada tahun ke n akan bernilai

sebesar U (1+0,1)n. Dengan analisis seripa maka kita tahu apabila kita mempunyai uang

sebesar Rp5 juta kita bungakan terus menerus selama 30 tahun, pada akhir tahun ke-30 akan

bernilai 5 (1,10)30 atau sebesar Rp87 juta.

Rumus umum penghitungan nilai akan datang (future value):

Pn = Po (1 + i)n

di mana:

Pn = nilai uang di masa datang

Po = nilai uang sekarang

Page 9: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

I = tingkat bunga

n = tahun

3.2. Konsep Present Value (Nilai Uang Sekarang)

Karena sifat manusia yang myopic tersebut maka uang yang akan kita terima

beberapa tahun yang akan datang nilainya tidak sama dengan apabila jumlah uang tersebut

kita terima saat ini. Berapa nilai sekarang dapat dihitung dengan menggunakan konsep

present value (nilai uang sekarang).

Apabila kita menerima uang sebesar RpU,- yang diterima pada n tahun yang akan

datang, maka penghitungan nilainya sekarang (Po) dari uang tersebut dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Po = U / (1 + i)n

di mana:

Po = nilai uang sekarang

U = jumlah uang yang akan diterima 30 tahun yang akan datang

i = tingkat bunga

n = tahun

Sebagai contoh, apabila kita akan menerima uang sebesar Rp5 juta pada lima tahun

yang akan datang, maka nilai uang tersebut sekarang adalah tidaklah sebesar Rp5 juta, akan

tetapi sebesar Rp5 / (1+0,10)5 atau hanya sebsar Rp3,10juta.

Dari analisis di atas dapat kita ketahui bahwa dalam melaksanakan evaluasi atas suatu

proyek, terutama pada jenis proyek yang mempunyai umur ekonomis yang relatif panjang

dan memberikan manfaat serta menimbulkan biaya pada saat yang berbeda-beda, maka dalam

mengevaluasinya kita harus mempertimbangkan faktor-faktor di atas, yaitu kita menghitung

seluruh manfaat dan biaya dari suatu proyek selama umur proyek yang bersangkutan dan kita

hitung nilainya sekarang.

4. Metode Analisis Manfaat dan Biaya

Ada tiga metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek, yaitu nilai

bersih sekarang (NPB = Net Present Benefit), IRR = Internal Rate of Return), dan

perbandingan manfaat biaya (BCR = Benefit-Cost Ratio).

4.1. Metode NPB (Net Present Benefit atau Nilai Bersih Sekarang)

Nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang berlaku. Rumus perhitungannya adalah :

Page 10: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

NBS = Mo-Co +

M-C

_________ +

(1+t)

M2-C2

_________ +

(1+t)2

M3-C3

_________ +

(1+t)3

........

....

Mn-Cn

_________ +

(1+t)n

atau NBS =

n Mn-Bn

____________

(1 + i)n

å

n=1

dimana :

NPB = nilai bersih, yaitu manfaat dikurangi dengan biaya pada tahun ke n

i = tingkat bunga

n = 1, .............., 50:umur proyek

M = manfaat

B = biaya

Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NPB tertinggi adalah proyek yang

mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Pemilihan proyek tergantung dari tingkat diskonto

yang dipilih. Pemilihan tingkat diskonto haruslah mencerminkan biaya oportunitas

penggunaan dana.

Bila nilai net present benefit > 0, berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.

Akan coba dihitung besarnya nilai NPB dengan tingkat suku bunga diskonto yang

diasumsikan adalah sebesar 15% pertahun (Proyek Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen PT. Genitya Dabatas & Co.).

Contoh Perhitungan Metode Net Present Benefit:

NPB = - 788.500.000 + 285.000.000

(1+0,15)1

+ 372.500.000

(1+0,15)2

+ 486.000.000

(1+0,15)3

+ 542.250.000

(1+0,15)4

NPB = - 788.500.000 + 285.000.000

1,15 +

372.500.000

1,32 +

486.000.000

1,52 +

542.250.000

1,75

NPB = - 788.500.000 + 247.826.087 + 282.196.969,7 + 319.736.842,1 + 309.857.142,9

NPB = 371.117.041,7

Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai NPB untuk investasi Proyek

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT. Genitya Dabatas & Co. adalah sebesar Rp.

371.117.041,7, ini berarti bahwa nilai NPV proyek tersebut > 0, sehingga proyek tersebut

dapat diterima.

Page 11: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

4.2. Metode IRR (Internal Rate of Return)

Metode IRR merupakan metode dengan cara menghitung tingkat diskonto (y) yang

menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol. Rumus yang digunakan adalah:

R Mt-Bt

å =0

i=0 (1+IRR)t

Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Walaupun

demikian pertimbangan untuk melaksanakan proyek tidak cukup hanya dengan IRR-nya saja,

tetapi secara umum tingkat pengembaliannya (rate of return) harus lebih besar dari biaya

oportunitas penggunaan dana. Jadi suatu proyek akan dilaksanakan dengan

mempertimbangkan tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto (i). Tingkat diskonto

disebut juga sebagai external rate of return, merupakan biaya pinjaman modal yang harus

diperhitungkan dengan tingkat pengembalian investasi. Investor akan melaksanakan semua

proyek yang mempunyai IRR > i dan tidak melaksanakan investasi pada proyek yang harga

IRR < i.

Ada beberapa kelemahan dari metode IRR, yaitu :

- Metode IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena metode ini tidak

memperhatikan skala investasi. Pemilihan proyek berdasarkan metode ini akan memberikan

hasil yang keliru apabila skala atau besarnya proyek yang dibandingkan berbeda. Dalam hal

ini metode NPB akan memberikan evaluasi yang konsisten walaupun skala proyek yang

dibandingkan berbeda.

- Metode IRR mungkin akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Untuk proyek yang

mempunyai waktu lebih dari 2 tahun maka harga IRR dapat mempunyai 2 nilai atau lebih

yang dapat membingungkan (de Neufville, 1990). Pemilihan nilai IRR akan mempunyai

implikasi yang berbeda dan tidak ada suatu kriteria pun yang secara teoritis dapat

menunjukkan pilihan IRR yang akan dipakai.

Pada metode NPB tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya,

sedangkan pada metode IRR, kita justru akan menghitung tingkat bunga tersebut. Tingkat

bunga yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai

sekarang dari tiap-tiap cash inflow yang didiskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama

besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow atau nilai proyek. Dengan kata lain

tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak

Page 12: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

menguntungkan dan juga tidak merugikan. Dengan mengetahui tingkat bunga impas ini,

maka dapat dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian atau rate of return yang

diinginkan, jika lebih besar berarti investasi menguntungkan dan bila sebaliknya investasi

tidak menguntungkan.

Contoh Perhitungan Internal Rate of Return Menggunakan Microsoft Excel 2000:

Misalnya IRR yang dihasilkan oleh sebuah proyek adalah 25% yang berarti proyek ini

akan menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga 25%. Bila rate of return yang

diinginkan adalah 20%, maka proyek dapat diterima kelayakannya.

Sebagai misal apabila Proyek Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT.

Genitya Dabatas mensyaratkan IRR yang diharapkan dari proyek ini adalah 25%, maka

berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2000, dimana IRR sesungguhnya

adalah 34,13%, maka investasi untuk proyek ini dapat diterima kelayakannya.

4.3. Metode Perbandingan Manfaat dan Biaya (BCR)

Metode BCR adalah suatu cara evaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai

sekarang seluruh proyek diperoleh dari proyek tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya

proyek tersebut. Rumus yang digunakan adalah:

BCR=

T Mt

å

t=0 (1+i)t

T Bt

å

t=0 (1+i)t

Page 13: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan apabila BCR > 1. Metode

BCR akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPB, apabila BCR > 1 berarti

pula NPB > 0.

Metode BCR mempunyai kelemahan dalam hal membandingkan dua buah proyek

karena tidak ada pedoman yang jelas mengenai hal yang masuk sebagai perhitungan biaya

atau manfaat. Manfaat selalu dapat dianggap sebagai biaya yang negatif dan sebaliknya. Oleh

karena itu BCR dapat selalu dibuat lebih tinggi dengan memasukkan biaya sebagai manfaat

negatif. Oleh karena itu BCR dapat dimanipulasi oleh orang yang mengevaluasi agar nilai

BCR lebih tinggi dari yang sebenarnya (Mangkoesoebroto, 1998).

Contoh penggunaan metode BCR dalam sebuah proyek:

Departemen PU mempertimbangkan untuk membuat jalur baru karena banyaknya

kecelakaan lalu lintas yang terjdi. Diestimasikan ongkos pembangunan jalur baru per km

adalah $100.000 sepanjang 51 km dengan perkiraan umur 30 tahun dengan ongkos perawatan

diperkirakan 3% dari ongkos awal. Kepadatan lalu lintas pada jalan ini adalah 10.000

kendaraan per hari dan analisis dilakukan pada tingkat bunga 7%. Estimasi angka kecelakaan

turun dari 8 menjadi 4 per 100 juta km kendaraan kalau jalan baru dibuka.

Ongkos yang ditimbulkan dari adanya kecelakaan meliputi: ongkos kerugian properti,

pengeluaran untuk keperluan medis, dan hilangnya upah bagi orang yang mengalami

kecelakaan. Dari data yang diperoleh, informasi bahwa rata-rata ada 35 kecelakaan ringan

dan 240 kerusakan properti untuk setiap satu kecelakaan fatal.

Ongkos ekuivalen saat ini dari setiap klasifikasi kecelakaan tersebut adalah sebagai berikut:

kecelakaan fatal per orang $ 900.000

kecelakaan ringan 10.000

kerusakan properti 1.800

Dengan data-data di atas maka ongkos agregat dari kecelakaan per satu kecelakaan fatal bisa

dihitung sebagai berikut:

kecelakaan fatal per orang $ 900.000

kecelakaan ringan ($10.000 x 35) 350.000

kerusakaan properti ($1.800 x 240) 432.000

total $1.682.000

Dengan metode BCR tentukan apakah usulan pembukaan jalur baru tersebut bisa diterima

atau tidak.

Page 14: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Manfaat ekivalen tahunan AE(i) yang diharapkan per km:

dan ongkos-ongkos ekuivalen tahunan AE(i) yang diharapkan per km adalah:

sehingga BCR adalah:

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan masing-masing metode analisis seperti

ditunjukkan pada Tabel 3. Dari ketiga metode analisis tersebut NPB merupakan yang terbaik

karena metode lainnya dapat memberikan hasil yang keliru dalam menentukan pilihan proyek

yang akan dilaksanakan.

Tabel 3. Rangkuman Perbandingan Metode Analisis

Metode

NPB IRR BCR

Karakteristik

Cerminan Skala

Proyek TIDAK TIDAK YA

Mudah Mengurutkan

Proyek TIDAK YA YA

Mudah digunakan MUDAH AGAK

SUKAR MUDAH

Kelebihan Berfokus pada

nilai uang

Mencerminkan

tingkat

pengenmbalian

Mudah

mengurutkan

proyek

Kekurangan

Sukar

mengurutkan

proyek

Hasil dapat

membingungk

an

Bias dalam

operasional

Sumber : de Neufville (1990)

5. Penerapan Analisis Manfaat dan Biaya

5.1. Perusahaan Swasta

Pada analisis perhitungan manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat umumnya

diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga

( )000,000,100

000,682,1$365000,1048 ´´´-=

( ) ( ) 900,165$03.0000,500,1$0806.0000,500,1$30,7,/

=+=PA

( ) 48.1900,165$572,245$

7 ==BC ( ) 66.1900,120$

000,45$572,245$7 =

-=¢CB

Page 15: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan dalam

proyek tersebut berdasarkan harga pembeliannya.

5.2. Pemerintah

Proyek-proyek pemerintah pada umumnya mengukur manfaat penggunaan sumber-

sumber ekonomi yang diukur dengan harga pasar oleh karena harga pasar pada pasar

persaingan sempurna mencerminkan nilai sesungguhnya dari sumber-sumber ekonomi yang

digunakan. Pada keadaan dimana tidak terdapat persaingan sempurna maka harga-harga pasar

tidak menunjukkan nilai sumber-sumber ekonomi yang sesungguhnya. Dalam hal ini yang

harus dilakukan adalah menyesuaikan harga sumber ekonomi dengan menggunakan harga

bayangan (shadow prices). Misalnya pemerintah membangun suatu dam di daerah Cilacap.

Apabila tenaga kerja yang dipakai untuk membangun dam tersebut adalah tenaga kerja yang

menganggur, maka harga buruh atau upah yang dihitung bukanlah upah yang diberikan

kepada para buruh, akan tetapi upah bayangan yang besarnya adalah nol. Jadi dalam

menghitung manfaat dan biaya kita hanya menghitung manfaat dan biaya yang

mencerminkan nilai oportunitas hasil proyek atau biaya proyek. Beberapa faktor yang

menyebabkan tidak terdapatnya harga-harga sebagaimana yang terjadi pada pasar persaingan

sempurna adalah adanya unsur monopoli, adanya pajak, adanya pengangguran, dan adanya

surplus konsumen. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada proyek-proyek pemerintah,

semua input yang digunakan haruslah diukur dari biaya marginal produksinya (atau harga

yang terjadi pada pasar persaingan sempurna).

6. Pengukuran Kebijakan Analisis Manfaat dan Biaya

Pengukuran secara tepat dari keuntungan seringkali tidaklah mungkin. Kesukaran-

kesukaran dasar akan muncul dengan barang-barang umum yang tak dapat dijual pada

masyarakat, dan tiap penilaian harus didasarkan atas taksiran mengenai kesukaan orang-

orang dalam dalam masyarakat sebagai satu keseluruhan untuk barang-barang tersebut.

Sebagai akibat, maka dengan barang-barang yang benar-benar sifatnya umum, cara analisa

biaya-keuntungan akan menurun tarafnya menjadi perbandingan cara-cara alternatif saja; dan

tak dapat memberi jawaban pada pertanyaan apakah suatu proyek atau rencana tertentu dapat

dipertanggungjawabkan.

Bahkan dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan keuntungan lebih langsung pun,

maka penilaian dari hasil-hasil itu seringkali menimbulkan pertanyaan-pertanyaan serius.

Hasilnya seringkali tidak dijual dan diperlukan suatu penilaian yang konstruktif. Suatu contoh

adalah rekreasi; bagaimana harus menilai suatu hari yang dipergunakan seseorang untuk

Page 16: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

memancing di danau yang diciptakan oleh bendungan, atau berpiknik dalam hutan

margasatwa?. Percobaan-percobaan telah dibuat untuk memberikan penilaian-penilaian itu,

namun sifatnya adalah sewenang-wenang. Bahkan penentuan dari jumlah yang patut dari

hasil fisiknya pundapat bersifat sangat ruwet. Jumlah para pemakai dari suatu proyek rekreasi

dapat dihitung bila proyek itu sudah berjalan, dan peramalan dimuka mungkin dapat dibuat.

Akan tetapi bila dari para pemakai tidak ditagih pembayaran untuk penggunaan dari jasa-jasa

tersebut, maka jumlah orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut secara cuma-cuma

mungkin akan jauh lebih besar daripada jumalh pemakai seandainya dipungut bayaran.

Penggunaan jumlah yang pertama akan membesar-besarkan keuntungan-keuntungan dari

proyek tersebut.

Persoalan penilaian yang lain akan timbul karena tidak adanya pasaran hasil-hasil

yang diakibatkan oleh rencana itu. Bila pemerintah memungut bayaran untuk jasa tersebut

dan harganya didasarkan atas dasar monopoli, maka hasil total, dan karenanya jga ukuran

keuntungan, akan berlainan dari jumlah yang diperoleh bila ada keadaan persaingan bebas.

Atau, bila keuntungan-keuntungan itudiukur secara tidak langsung berdasarkan hasil

penjualan produk yang dihasilkan dengan bantuan kegiatan pemerintah (hasil pertanian dari

tanah yang mendapat pengairan), maka penjualan-penjualan itu mungkin tak akan dilakukan

dalam pasaran yang bersifat persaingan murni, atau, dalam soal hasil pertanian, mungkin

akan dilakukan dengan harga-harga yang mungkin dibuat tinggi oleh rencana bantuan dari

pemerintah. Atau sebaliknya, terutama dengan proyek-proyek besar di negara-negara yang

sedang berkembang, proyek pemerintah itu mempunyai pengaruh yang demikian besar

terhadap sususan harga seluruhnya, sehingga penilaian berdasarkan harga-harga lama atau

baru memberikan gambaran yang menyesatkan mengenai keuntungan-keuntungan yang

sebenarnya.

7. Persoalan dalam Analisis Manfaat dan Biaya

7.1. Keadaan Monopoli

Misalnya suatu proyek menggunakan semen. Berapakah nilai semen yang harus

dihitung dalam melaksanakan evaluasi suatu proyek? Pada pasar persaingan sempurna, nilai

semen yang digunakan dalam suatu proyek besarnya sama dengan biaya marginal (P = MC).

Harga semen menunjukkan nilai unit terakhir dari semen yang digunakan, sedangkan biaya

marginal menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan pengusaha semen untuk membayar

sumber-sumber ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan unit terakhir semen tersebut.

Page 17: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Sumber: Case Fair 8th (Jilid 1-2007)

Apabila suatu proyek pemerintah menggunakan faktor-faktor produksi yang dibeli

pada pasar persaingan tidak sempurna, maka harga-harga faktor tersebut menjadi lebih tinggi

dari biaya marginalnya. Apakah harga input yang dihitung dalam evaluasi suatu proyek

pemerintah adalah harga monopoli atau pasar persaingan tidak sempurna lainnya, ataukah

biaya produksi marginal. Harga monopoli mencerminkan nilai barang/input bagi konsumen

sedangakn biaya produksi marginal menunjukkan tambahan biaya karena tambahan output.

Harga mana yang digunakan dalam evaluasi proyek pemerintah tergantung dari dampak

penggunaan input dalam proyek tersebut. Apabila dengan digunakannya suatu barang sebagai

input dalam suatu proyek pemerintah menyebabkan produksi barang tersebut bertambah

sebanyak input yang digunakan dalam proyek pemerintah maka biaya opoprtunitas

masyarakat adalah nilai dari tambahan input yang digunakan untuk menghasilkan tambahan

barang tersebut, yaitu biaya produksi marginal. Sebaliknya apabila jumlah barang di pasar

tidak bertambah maka nilai input pada proyek pemerintah adalah harga pasar karena

penggunaan input tersebut dalam proyek pemerintah bersaing dengan konsumen lainnya yang

menilai barang tersebut menurut harga pasar. Apabila dampak penggunaan input di pasar

untuk proyek pemerintah merupakan kombinasi kedua dampak diatas maka penentuan harga

input untuk tujuan evaluasi proyek adalah dengan menggunakan bobot (weight) antara harga

pasar dan biaya produksi marginal.

7.2. Adanya Pajak

Apabila suatu barang dikenakan pajak maka harga yang dibayar oleh pembeli lebih

tinggi daripada harga yang diterima produsen/penjual, karena sebagian harga dibayarkan

kepada pemerintah. Apabila proyek pemerintah yang dievaluasi membeli suatu barang yang

dikenakan pajak penjualan, maka untuk tujuan evaluasi proyek harga manakah yang harus

dimasukkan sebagai harga input? Kasusnya adalah sama seperti pada kasus monopoli yaitu

kalau jumlah produksi meningkat/bertambah maka yang dipakai adalah harga yang diterima

Page 18: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

produsen/penjual sedangkan kalau jumlah barang atau input diperkirakan tidak akan

bertambah maka harga pasarlah yang dipakai.

Sumber: Case Fair 8th (Jilid 1-2007)

Gambar ini memperlihatkan bahwa kenaikan harga komoditi X dari 1 dolar menjadi 2

dolar akibat pemberlakuan tarif oleh pemerintah Negara 2 sebesar 100 persen, segera

mengakibatkan penurunan surplus konsumen sebanyak AGHB = a + b + c + d = 15 + 5 + 30

+ 10 = 60 dolar. Dari jumlah tersebut, 30 dolar diantaranya diterima pemerintah dalam

bentuk pajak impor, kemudian 15 dolar lainnya (AGJC = a) diredistribusikan kepada para

produsen komoditi X di dalam negeri dalam bentuk kenaikan rente atau surplus produsen,

sedangkan 15 dolar sisanya (setara dengan bidang segitiga CJM = 5 dolar, dan segitiga BHN

= 10 dolar) merupakan biaya proteksi atau biaya bobot mati yang harus dipikul oleh

perekonomian Negara 2 tersebut secara keseluruhan. Production distortion loss adalah

kerugian akibat pengenaan tarif yang menyebabkan produsen berproduksi secara berlebih

yang mengakibatkan tidak semua barang terjualdengan harga yang menguntungkan,

sedangkan Consumen distortion loss adalah kerugian akibat pengenaan tarif yang

menyebabkan konsumen mengonsumsi barang lebih sedikit. Pengenaan tarif ini juga

menyebabkan redistribusi pendapatan dari konsuman domestik kepada produsen domestik.

Oleh karena manfaat dan biaya masing-masing jatuh ke pihak atau kelompok-

kelompok yang berlainan, maka evaluasi atas biaya-manfaat secara keseluruhan dari tarif

bergantung pada sampai seberapa besarkah nilai manfaat atau keuntungan yang didapatkan

setiap kelompok. Kerugian yang ditimbulkan dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.

Namun untuk negara kecil yang tidak mampu mempengaruhi harga internasional, pengenaan

tarif hanya akan menimbulkan kerugian karena tidak akan memiliki keuntungan dengan

membaiknya nilai tukar perdagangan.

Page 19: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

7.3. Pengangguran

Analisis Manfaat-Biaya (Benefit-Cost Analysis) pada umumnya didasarkan pada

suatu asumsi bahwa semua faktor produksi telah digunakan sepenuhnya (full employment).

Suatu proyek mungkin menggunakan tenaga kerja yang sedang menganggur dengan tak

dikehendaki (involuntary unemployed). Karena penggunaan tenaga kerja yang sedang

menganggur ini tidak menyebabkan berkurangnya produksi barang dan jasa lain dalam

perekonomian maka upah yang mereka terima tidak mencerminkan biaya oportunitas

penggunaan tenaga kerja yang nilainya lebih rendah daripada upah yang diterima apabila

terdapat pengangguran tak dikehendaki (involuntary unemployed). Ada dua masalah dalam

menghitung upah tenaga kerja yang menganggur dengan tak dikehendaki ini :

(a) Apabila pemerintah melaksanakan kebijakan stabilisasi untuk mempertahankan tingkat

penggunaan tenaga kerja maka penggunaan tenaga kerja yang sedang bekerja dalam

suatu proyek menyebabkan tenaga kerja dan output di sektor lain menjadi berkurang.

Dalam hal ini biaya tenaga kerja yang dipakai dalam evaluasi proyek tersebut adalah

upah yang berlaku di pasar (upah sebenarnya).

(b) Apabila tenaga penganggur yang dipakai dalam suatu proyek mungkin sebenarnya tidak

menganggur secara tidak dikehendaki (involuntary unemployed) selama pembangunan

proyek yang bersangkutan maka yang dipakai dalam evaluasi proyek adalah upah

bayangan. Prakiraan mengenai prospek kesempatan kerja merupakan suatu masalah yang

sangat sulit; dan mengenai perhitungan biaya tenaga kerja ini tidak ada suatu konsensus

mengenai cara menghitung biaya sosial tenaga kerja (opportunity wage). Untuk

praktisnya, dalam banyak evalauasi proyek perhitungan biaya tenaga kerja dengan cara

menggunakan harga yang berlaku atau harga yang sebenarnya.

7.4. Surplus Konsumen

Skala proyek-proyek pemerintah ada yang besar dan ada juga yang kecil. Pada

proyek-proyek yang skalanya kecil pembangunannya tidak akan mempengaruhi harga barang

atau output yang dihasilkan proyek tersebut, sedangkan pada proyek-proyek yang skalanya

besar, tambahan output atau barang akan menurunkan harga barang tersebut di pasar dan ini

menimbulkan masalah dalam perhitungan manfaat suatu proyek pemerintah. Misalnya suatu

dam besar yang dibangun pemerintah akan dapat mengairi area yang sangat luas sehingga

menyebabkan produksi pangan naik dalam jumlah yang sangat besar. Kenaikan penawaran

pangan dalam jumlah yang sangat besar tersebut akan menyebabkan harga pangan turun.

Dalam menghitung manfaat dam tersebut, bagaimanakah kita menilai tambahan hasil

produksi karena adanya dam tersebut? Keadaan ini dapat dijelaskan dengan Diagram 7.1.

Page 20: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Harga

E

B

H0 C D Sp

G

H1 A SP1

Dp

O P2 P0 P1 Padi

Diagram 7.1.

Permintaan dan Penawaran Padi

Sumber: Mangkoesoebroto (1998)

Jumlah produksi padi per tahun ditunjukkan pada sumbu datar sedangkan harga padi

per kilogram pada sumbu tegak. Kurva Dp menunjukkan kurva permintaan dan S adalah

kurva penawaran (diasumsikan padi dihasilkan dengan struktur biaya konstan). Sebelum

adanya pembangunan dam, keseimbangan terjadi pada titik D dengan jumlah padi yang

diproduksikan sebesar OQ0 kilogram per tahun dan harga OH0 rupiah.

Adanya proyek dam menyebabkan kurva penawaran bergeser ke bawah (Sp) dan pada

titik keseimbangan G, output yang terjadi sebesar OP1 kilogram dan dengan harga yang lebih

rendah, yaitu sebesar OH1 rupiah. Kurva permintaan menunjukkan jumlah barang yang akan

dibeli pada berbagai tingkat harga sedangkan kurva penawaran adalah jumlah barang yang

ditawarkan pada tiap tingkat harga. Pada jumlah barang sebesar P2 kilogram, konsumen

bersedia membeli padi dengan harga BF2 rupiah, padahal harga yang diminta penjual hanya

sebesar CP2 rupiah sehingga ada surplus konsumen sebesar BC. Kalau kita analisis dengan

cara yang sama untuk setiap jumlah output, maka pada produksi padi sebanyak OP0 kilogram

konsumen bersedia membeli sebesar area OP0DH0, sehingga terdapat surplus konsumen

sebesar DEH0. Apabila harga yang terjadi sebesar OH1 rupiah maka ada surplus konsumen

sebesar H1GDE. Jadi dengan adanya proyek pembuatan dam maka output naik dalam jumlah

yang besar (P0P1), sehingga harga juga turun secara sangat berarti (H0H1) dan ada tambahan

surplus konsumen sebesar H0DGH1 (H1GE - H0DE). Jadi daerah di bawah kurva permintaan

diantara kedua harga menunjukkan penilaian konsumen karena perubahan (peningkatan)

kemampuan mereka untuk membeli barang dengan harga yang lebih rendah. Besarnya

surplus konsumen dapat diukur apabila orang yang melakukan evaluasi proyek mampu

menghitung bentuk kurva permintaan dengan tepat. Untuk proyek-proyek besar perubahan

Page 21: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

surplus konsumen merupakan ukuran yang paling tepat untuk mengukur perubahan

kesejahteraan masyarakat dan bukan sekedar nilai total hasil dari suatu proyek.

Oleh karena itu, pada proyek yang skalanya besar evaluasi manfaat proyek tersebut

harus dilakukan dengan mengukur surplus konsumen.

7.5. Pemilihan Tingkat Diskonto atau Bunga

Masalah lainnya yang juga penting adalah penentuan tingkat bunga. Dri analisis

disatas kita ketahui bahwa penentuan tingkat bunga merupakan suatu hal yang sangat penting

karena dilaksanakannya suatu proyek sangat tergantung dari tingkat bunga mana yang kita

pilih. Dalam kenyataannya, di masyarakat terdapat berbagai tingkat bunga, misalnya tingkat

bunga tabanas, tingkat bunga deposito (yang juga bermacam-macam tingkatnya tergantung

jenis dan jangka waktunya), tingkat bunga pinjaman bank, dan tingkat bunga tidak resmi

yang besarnya berbeda-beda. Jadi, tingkat bunga manakah yang sebaiknya dipilih dalam

melakukan suatu evaluasi proyek?.

Penentuan tingkat diskonto atau tingkat bunga merupakan hal yang sangat penting

oleh karena hasil suatu proyek dapat berbeda-beda tergantung dari tingkat bunga yang dipilih.

Misalnya pemerintah harus memilih salah satu dari 2 proyek, yaitu proyek I yang memberi

hasil bersih sebesar Rp90 juta yang diterima seketika, atau proyek II yang memberi hasil

bersih sebesar Rp 100 juta dua tahun setelah proyek tersebut selesai. Tabel 7.5 memberikan

NBS untuk kedua proyek tersebut.

Tabel 7.5.

Nilai Bersih Sekarang (NBS) Proyek I dan II

Sumber: Mangkoesoebroto (1998)

Dari tabel 7.5 dapat dilihat bahwa nilai bersih sekarang (NBS) dari proyek I sebesar

90 pada tingkat bunga manapun yang dipilih oleh karena hasil dari proyek tersebut, diterima

seketika. Sebaliknya nilai bersih sekarang dari proyek II berbeda-beda tergantung dari tingkat

bunga yang dipilih. Apabila tingkat bunga yang dipilih adalah nol dan 5 persen, maka

pemerintah akan memilih proyek II karena proyek tersebut memberikan nilai bersih sekarang

yang lebih besar daripada proyek I. Sebaliknya apabila tingkat bunga yang dipilih adalah 10

persen maka proyek I yang akan dipilih karena memberikan nilai bersih sekarang yang lebih

Tingkat Bunga NBS proyek I NBS proyek II

0 90 = 90 / (1+0)0 100 / (1+0)2 = 100

5 90 = 90 / (1+0,5)0 100 / (1+0,5)2 = 90,9

10 90 = 90 / 1+0,10)0 100 / (1+0,5)2 = 82,6

Page 22: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

besar daripada proyek II. Dari Tabel 7.3. dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat bunga

yang dipilih dalam melakukan evaluasi proyek, akan semakin rendah nilai bersih sekarang

dari suatu proyek yang menghasilkan jumlah tertentu pada suatu waktu yang akan datang. Ini

berarti dari segi efisiensi akan semakin sedikit proyekyang dilaksanakan oleh karena proyek-

proyek yang memberikan nilai bersih sekarang yang positif dengan semakin tingginya tingkat

bunga akan memberikan nilai bersih yang negatif. Jadi tingkat bunga yang tinggi akan

mengurangi kebutuhan akan pengeluaran pemerintah untuk melaksanakan program-

programnya.

Pada sektor swasta tingkat diskonto yang dipakai pada umumnya sama dengan tingkat

bunga yang berlaku karena tingkat bunga mencerminkan oportunitas penggunaan dana. Akan

tetapi tingkat bunga yang berlaku untuk setiap proyek seharusnya juga berbeda-beda karena

perbedaan risiko pemberi pinjaman. Apabila pemberi dana merasa ragu-ragu akan

pengembalian uang yang digunakan, maka ia akan meminta bunga yang tinggi agar ia dapat

memperoleh kembali uang yang dipinjamkan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi tinggi

rendahnya bunga disebabkan karena perbedaan risiko yang diperkirakan oleh pemberi

pinjaman. Tingkat diskonto yang dipakai dalam evaluasi proyek-proyek pemerintah.

Seharusnya mencerminkan hasil yang didapat (rate of return) apabila dana untuk program

pemerintah tersebut dipakai oleh sektor swasta, sehingga tingkat diskonto yang dipakai

seharusnya mencerminkan biaya oportunitas proyek pemerintah. Secara teoretis, pemindahan

sumber-sumber ekonomi dari sektor swasta ke sektor pemerintah hanya bisa dilakukan

apabila sumber-sumber ekonomi tersebut dapat memberi hasil yang lebih tinggi apabila dana

tersebut digunakan oleh pemerintah daripada digunakan oleh swasta. Hal ini akan menjamin

penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efisien. Selain itu, tingkat diskonto dalam

evaluasi proyek harus mencerminkan kesediaan masyarakat untuk menangguhkan konsumsi

sekarang dengan menabung untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi di kemudian hari.

Apabila pemerintah memerlukan dana yang diambil dari tabungan masyarakat maka tingkat

bunga pada tabungan masyarakat harus sama dengan tingkat diskonto untuk tujuan evaluasi

proyek-proyek pemerintah.

Karena sulitnya menentukan tingkat diskonto yang tepat sedangkan penentuan tingkat

diskonto adalah hal yang sangat penting dalam evaluasi suatu proyek maka para ahli ekonomi

menggunakan tingkat diskonto sosial (social discount rate) yang mereka perkirakan dengan

mempertimbangkan risiko pajak dan tingkat inflasi. Suatu contoh perhitungan tingkat

diskonto sosial, misalnya dalam suatu proyek yang mempunyai derajat risiko yang kecil

sekali sedangkan tingkt diskonto pada pinjaman pemerintah (yang tidak memperhitungkan

Page 23: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

risiko) sebesar 10 persen serta pajak perusahaan sebesar 50 persen. Dalam hal ini biaya

oportunitas dari uang yang dipinjamkan sebesar 5 persen karena sektor swasta yang

melakukan suatu investasi dan menghendaki tingkat hasil bersih sebesar 5 persen harus

memperoleh manfaat paling sedikit sebesar 10 persen, sebab dari manfaat sebesar 10 persen

tersebut sebagian, yaitu sebesar 50 persen harus dibayar kepada pemerintah sebagai pajak.

Arrow berpendapat bahwa karena pemerintha melaksanakan berbagai proyek, maka

secara keseluruhan proyek-proyek pemerintah tidak mempunyai risiko. Ini disebabkan karena

kegagalan dalam proyek yang satu akan diimbangi oleh keberhasilan dalam proyek yang lain,

sehingga Arrow berpendapat bahwa faktor risiko yang harus dimasukkan dalam perhitungan

tingkat diskonto pada evaluasi proyek-proyek sektor swasta tidak perlu diperhitungkan dalam

proyek-proyek pemerintah. Walaupun demikian, perhitungan tingkat diskonto dengan

mempertimbangkan faktor risiko pada setiap proyek merupakan cara yang paling baik

walaupun sangat sulit dilakukan. Cara lain yang banyak dilakukan adalah dengan

menggunakan tingkat diskonto dengan memasukkan perbedaan rata-rata risiko antara proyek

pemerintah dan proyek swasta, misalnya dengan menambahkan perbedaan dari rata-rata

risiko pada tingkat diskonto yang dipakai.

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam suatu evaluasi proyek adalah tingkat inflasi. Faktor ini merupaka faktor yang penting untuk diperhitungkan terutama pada perekonomian yang selalu mengalami inflasi. Tingkat diskonto yang diumumkan atau yang dikenakan pada badan-badan perbankan adalah tingkat diskonto nominal. Suatu analisis manfaat dan biaya dilakukan dengan menggunakan tingkat harga konstan sehingga tingkat diskonto yang digunakan haruslah tingkat diskonto nyata (real discount rate), yaitu tingkat diskonto nominal dikurangi tingkat inflasi. Suatu contoh perhitungan besarnya tingkat diskonto sosial ditunjukkan dalam tabel 7.6.

Tabel 7.6. Penghitungan Tingkat Diskonto Sosial

Tingkat Diskonto Umum 6.7 persen

Risiko +2.0 persen

Pajak penghasilan + 4.3 persen

13.0 persen

Tabungan (tambahan karena adanya proyek) - 1.5

Tingkat Inflasi - 3.5

Tingkat Diskonto Sosial 8.0 persen

Sumber: Mangkoesoebroto (1998)

Page 24: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Dari tabel 7.6. kita lihat bahwa dengan menambahkan faktor-faktor risiko dan pajak

penghasilan serta memprhitungkan besarnya tabungan dan tingkat inflasi kita dapat

menghitung besarnya tingkat diskonto sosial (social discount rate) yang harus digunakan

dalam evaluasi proyek-proyek pemerintah.

8. Langkah-langkah dalam Evaluasi Suatu Proyek

8.1. Identifikasi Manfaat dan Biaya Proyek

Hal petama yang dilakukan untuk melaksanakan evaluasi proyek adalah menentukan

semua manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari proyek tersebut. Manfaat dari suatu proyek

dapat dibedakan antara manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung

adalah manfaat yang ditimbulkan karena meningkatnya atau produktivitas dengan adanya

proyek tersebut. Manfaat langsung tersebut, misalnya pembangunan dam untuk mengairi

sawah, manfaatnya ketika terjadi kenaikan hasil sawah diakibatkan kenaikan produktivitas

tanah sebagai akibat dari bertambahnya pengairan sawah dari air yang dihasilkan oleh dam.

Dalam menentukan manfaat akan timbul pula masalah apabila suatu proyek

memberikan manfaat kepada dua jenis proyek yang lain. Sebagai contoh, misalnya

pembangunan sebuah jalan yang di bangun guna akses proyek pembangunan dam dan proyek

tenaga listrik sehingga perhitungan manfaat dan jalan tersebut harus dibagi dua kepada kedua

proyek antara dam dan pembangkit tenaga listrik.

Manfaat tidak langsung ialah manfaat yang secara tidak langsung disebabkan karena

adanya proyek akan dibangun. Dalam kasus pembangunan dam diatas, manfaat tidak

langsung adalah kenaikan produktivitas tanah namun tempatnya diluar area pengairan dari

dam tersebut. Manfat tidak langsung ini dapat menjadi luas sekali tergantung analisis yang

dilakukan akibat dari proyek tersebut. Jadi selain produktivitas tanah selain di luar pengairan,

adanya dam dapat pula memberikan manfaat lain. Sebagai contoh, misalnya tempat rekreasi,

pusat tenaga lisktrik untuk perhitungan, dan sebagainya. Semua manfaat tidak langsung

tersebut dapat dimasukan ke dalam perhitungan manfaat dan proyek yang akan di bangun

pemerintah nantinya.

Suatu hal yang perlu dicatat, dalam menentukan manfaat suatu proyek, hanya

kenaikan sosial atau kesejahteraan yang diperhitungkan, sedangkan kenaikan nilai dari suatu

kekayaan karena adanya proyek tidak diperhitungkan selain itu kita juga harus menghitung

biaya alternatif, yaitu berupa biaya langsung yang berhubungan dengan proyek maupun biaya

tidak langsung yang harus masuk dalam perhitungan biaya. Misalnya pada proyek

pembangunan dam, yaitu ketika terjadi kenaikan harga tanah disekitar dam tersebut yang

Page 25: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

tidak dimasukkan dalam manfaat proyek tersebut. Hal ini disebabkan karena perhitungan

kenaikan produktivitas tanah dan kenaikan harga tanah menyebabkan perhitungan ganda dari

adanya proyek tersebut.

Seperti halnya dalam perhitungan manfaat, perhitungan biaya dari suatu proyek harus

dilakukan dengan memperhitungkan biaya alternatif dari penggunaan sumber ekonomi yang

selain merupakan biaya langsung, yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan proyek

tersebut dan juga biaya tidak langsung yang juga harus dimasukan dalam perhitungan biaya.

Dalam membuat evaluasi proyek, kita harus memasukkan produktivitas tanah dari daerah lain

akibat pembangunan proyek dam sebagai biaya proyek yang harus dibangun pemerintah.

Perhitungan biaya tak langsung dapat menjadi besar atau kecil tergantung seberapa jauh biaya

tak langsuung tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan biaya tak langsung tersebut.

Selain itu masalah dalam pembangunan ialah fasilitas yang telah ada yang digunakan

dalam pembangunan proyek misal truk-truk untuk membangun proyek apakah merusak jalan

raya maka hal tersebut dimasukkan dalam biaya.

8.2. Mengitung Manfaat dan Biaya dalam Rupiah

Dalam hal ini yang dilakukan adalah menghitung nilai dari manfaat proyek tersebut

secara tidak langsung. Misalnya pemerintah membangun Puskesmas untuk tiap kecamatan

atau pendidikan gratis pada sekolah-sekolah. Cara yang tepat untuk menghitungnya ialah

melihat dampak tidak langsung dari terlaksananya proyek tersebut. Dengan adanya

Puskesmas masyarakat sakit bisa sehat kembali dan dapat bekerja untuk memperoleh

penghasilan serta pendidikan yang diperoleh dapat diterapkan kembali apa yang telah

diperoleh pada masyarakat.

Perhitungan manfaat dan biaya dari pembangunan biaya dari pemerintah tidak

semuanya dapat dihitung dengan hasil yang akurat walaupun perhitungan dalam proses

pembangunan proyek tersebut menggunankan analisis kuantitatif, proyek-proyek pemerintah

telah dievalusi oleh para ekonom menggunakan metode perhitungan kuantitatif. Namun

ketika diterapkan, pemerintahan banyak mengalami perubahan dikarenakan masyarakat

bersifat fleksibelitas. Misalnya dalam pembangunan dam air yang akan menimbulkan pro dan

kontra terhadap pembangunan proyek dam air sehingga dibutuhkan biaya lebih.

Proses yang pembangunan yang fleksibel pada masyarakat membuat pemerintah

kesulitan dan ketika pembangunan telah selesai proyek tersebut juga akan menimbulkan

dampak yang tak langsung yang tidak diperhitungkan. Jika berdampak positif maka

pemerintah berhasil tetpi jika tidak sesuai dengan perencanaan, pemerintah harus

mengeluarkan biaya tambahan untuk menanggulangi efek negatif yang ditimbulkan.

Page 26: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Dapat disimpulkan penghitungan analisis biaya dan manfaat dengan metode

kuantitatif kurang mampu menghitung berapa nominal rupiah yang diperlukan untuk suatu

proyek tersebut dikarenakan pemerintah menghadapi masalah yang fleksibel ketika di

lapangan, dimulai dari perencanan, tahap pembangunan, hingga dampak yang ditimbulkan

akibat proyek tersebut tidak dapat di analisis secara pasti karena terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi masyarakat.

8.3. Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya dengan Biaya Proyek Pemerintahan

Pada analisis manfaaat dan biaya proyek pada swasta manfaat umum yang diukur

dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga barang.

Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan dalam proyek

tersebut berdasarkan harga pembelianya. Ketika tidak terdapat persaingan sempurna yang

dilakukan ialah menyesuaikan harga sumber ekonomi dengan menggunakan harga bayangan

(Shadow Prices).

Jadi dalam menghitung biaya dan manfaat kita hanya menghitung manfaat dan biaya

yang mencerminkan nilai oportunis dari proyek tersebut. Faktor penyebabnya tidak terdapat

harga sebagaimana yang terdapat pada persaingan sempurna dan hal tersebut disebabkan oleh

adanya pajak, pengangguran, dan adanya surplus konsumen. Berikut dijelaskan penyebab

berubahnya harga:

Ketika suatu proyek pemerintah yang menggunakan faktor-faktor produksi yang

dibeli pada pasar persaingan tidak sempurna menjadikan harga–harga faktor produksi

tersebut lebih tinggi dari biaya marginalnya. Harga input yang dihitung dalam evaluasi suatu

proyek pemerintah ialah harga monopoli yang mencerminkan nilai barang atau input bagi

konsumen, sedangkan biaya produksi marginal menunjukan tambahan biaya karena tambahan

output. Jadi jika dampak penggunaan input di pasar untuk proyek pemerintah yaitu dengan

kombinasi kedua dampak yang menggunakan bobot antara harga pasar dan biaya produk

marginal.

Dana yang terbatas menjadikan kurang optimalnya pembanguan proyek tersebut

karena harga marginal telah berubah pada persaingan tidak sempurna. Pemerintah harus

menyiapkan dan tambahan untuk membangun sebuah proyek, biaya yang dikeluarkan

menjadi bertambah besar akibat harga dari bahan pembanguan proyek telah berubah pada

harga pasar yang berubah-ubah.

Hal tersebut bukan diakibatkan oleh faktor dari produsen saja, harga barang yang

berubah dari harga marginalnya dipengruhi pula oleh pemerintah berupa pajak yang

diterapkan di perusahaan sehingga produsen harus menambahkan biaya akibat pengenaan

Page 27: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

pajak tersebut pada produk mereka. Apabila proyek pemerintah yang dievaluasi untuk

membeli barang produksi dikenakan pajak penjualan, maka untuk tujuan evaluasi proyek

harga produksi akan meningkat pula akibat pengenaan pajak.

Dalam proses pembangunan yang berlangsung tidak hanya dari segi bahan produksi

yang menjadikan bertambahnya biaya pembangunan akan tetapi perizinan yang harus

dilakukan juga mengeluarkan biaya yang besar. Efek ini merupakan efek kelembagaan yang

dimana untuk proses pembangunan diperlukan melalui beberapa lembaga untuk mendukung

terlaksananya proyek tersebut.

Dalam tahap pembagunan suatu proyek mungkin menggunakan tenaga kerja yang

sedang menganggur yang tak dikehendaki (involuntary unemployed). Karena penggunaan

tenaga kerja yang sedang menganggur ini menyebabkan berkurang produksi barang dan jasa,

sehingga upah yang mereka terima tidak mencerminkan biaya oportunitas penggunaan tenaga

kerja yang nilainya lebih rendah daripada upah pada pengangguran yang tidak dikehendaki.

Terdapat dua masalah dalam menghitung upah pengangguran yang tak dikehendaki

yaitu: Pemerintah melaksanakan kebijakan stabilisasi, dimana biaya tenaga kerja yang

dipakai dalam evaluasi proyek tersebut adalah upah yang berlaku di pasar atau jika tenaga

kerja yang dipakai ialah tenaga kerja menganggur yang tak di kehendaki maka dalam

evaluasi proyek adalah deberikan upah bayangan.

Biaya tenaga kerja seperti ini karena tidak adanya suatu konsensus mengenai cara

menghitung biaya sosial tenaga kerja. Dalam banyak evaluasi proyek, perhitungan biaya

tenaga kerja dengan cara menggunakan harga yang berlaku atau harga sebenarnya.

Pembangunan yang diharapkan pemerintah ialah yang memiliki dampak positif pada

masyarakat sehingga dapat menaikan kesejahteraan masyarakat dengan adanya fasilitas yang

di bangun oleh pemeritah. Kesejahteraan tersebut dapat diukur apabila orang yang melakukan

evaluasi proyek tersebut mampu menghitung bentuk kurva permintaan denga tepat. Untuk

proyek-proyek besar perubahan surplus konsumen merupakan ukuran yang paling tepat untuk

mengukur perubahan kesejahteraan masyarakat yang tidak sekedar nilai total dari hasil suatu

proyek. Oleh karena itu, pada proyek yang skalanya besar evaluasi manfaat proyek tersebut

harus dilakukan dengan mengukur surplus konsumen pula.

Dalam perencanaan pembangunan pemerintah akan memprediksi akan selesai pada

masa mendatang menggunakan tingakt bunga yang merupakan suatu hal sangat penting

karena pelaksanaan suatu proyek tergantung dari tingkat bunga mana yang akan menentukan

berapakah nilai dari proyek tersebut ketika di masa mendatang telah selasai.

Page 28: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Para ahli ekonomi menggunakan tingkat bunga atau diskonto sosial (social discount

rate) yang mereka perkirakan dengan mempertimbangkan resiko pajak dan tingkat inflasi

yang akan terjadi selama pembangunan proyek tersebut atau ketika proyek tersebut telah

selesai.

Menurut Arrow, “Ketika pemerintah melaksanakan berbagai proyek, maka secara

keseluruhan proyek-proyek pemerintah tidak mempunyai resiko ini disebabkan karena

kegagalan proyek yang satu akan diimbangi oleh keberhasilan dalam proyek yang lain, faktor

resiko yang harus dimasukkan dalam perhitungan tingkat diskonto”. Cara lain yang banyak

dilakukan adalah dengan menggunakan tingkat diskonto dengan memasukkan perbedaan

rata-rata resiko antara proyek pemerintah dan proyek swasta, misalnya dengan menambahkan

perbedaan dan rata-rata resiko pada tingkat diskonto yang dipakai.

Tingkat diskonto yang diumumkan atau yang dikenakan pada badan-badan perbankan

adalah tingkat diskonto nominal. Analisis manfaat dan biaya dilakukan dengan menggunakan

tingkat bunga konstan sehingga tingkat diskonto yang digunakan haruslah tingkat diskonoto

nyata, yaitu tingkat diskonto nominal dikurangi tingkat inflasi.

9. Keuntungan dan Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya

Keuntungan dari penggunaan analisis biaya dan manfaat dalam penentuan program

pemerintah adalah terjaminya penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efisien, sebab

program-program pemerintah dievaluasi dengan memperhitungkan keadaan perekonomian

sehingga dapat menigkatkan penggunaan faktor-faktor produksi.

Efisiensi juga terjamin karena sumber-sumber ekonomi yang digunakan dalam

proyek-proyek pemerintah paling tidak sama pada efisiensinya dengan penggunaan sumber-

sumber tersebut oleh sektor swasta. Penggunaan analisis manfaat dan biaya terutama adalah

untuk menigkatkan efisiensi penggunaan sumber-sumber ekonomi sehingga tercapai

KEUNTUNGAN KELEMAHAN

Ø Penggunaan sumber-sumber

ekonomi lebih efisien

Ø Penggunaan dana proyek dapat

diawasi oleh pemerintah

Ø Kurang fleksibel ketika diterapkan di

masyarakat

Ø Dampak tidak langsung tidak dapat

dianalisis secara tepat

Ø Masih banyak faktor yang

mempengaruhi dan dapat menimbulkan

bertambahnya biaya

Page 29: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

kesejahteraan masyarakat yang maksimum, akan tetapi analisis ini secara tidak langsung juga

mempunyai segi distribusi pendapatan.

Kelemahan analisis manfaat dan biaya adalah untuk evaluasi proyek-proyek

pemerintah adalah karena analisis ini membutuhkan perhitungan manfaat secara kuantitatif,

sedangkan banyak proyek pemerintah yang dapat diukur manfaatnya secara kuantitatif. Hal

ini menyebabkan suatu proyek yang sangat menguntungkan bagi masyarakat mungkin saja

tidak terpilih oleh karena tidak semua manfaatnya dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan

proyek lain yang kurang menguntungkan akan dipilih karena manfaatnya yang dapat diukur

secara kuantitatif lebih besar dari pada proyek pertama.

Kelemahan lain dari analisis manfaat dan biaya adalah karena semua perhitungan

manfaat dan biaya dilakukan secara kuantitatif, maka analisis ini tidak mempunyai

fleksibilitas sehingga manfaat yang diterima oleh masyarakat terkesan masih jauh untuk

menigkatkan kesejahteraan dan produktifitas.

10. Studi Kasus Analisis Manfaat dan Biaya: Jokowi-Proyek MRT Diputus 2 Hari Lagi

Selasa, 18 Desember 2012 | 17:34

Dijadwalkan pertemuan dengan Menko Ekonomi untuk memutuskan skema

investasi dan subsidi. Pemerintah pusat diharapkan akan mengeluarkan keputusan tentang

mega proyek Mass Rapid Transit dalam dua hari ini. Keputusan yang dibuat akan dikaitkan

dengan subsidi dan investasi untuk angkutan moda berkapasitas besar itu.

Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat

dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa untuk membahas finalisasi MRT.

Pertemuan ini merupakan rangkaian perundingan dalam mengambil keputusan terkait skema

investasi dan juga subsidi.

”Dua hari lagi bertemu, tinggal keputusan terakhir. Ini mengenai sharing investasi,

kita pokoknya minta agar Pak Menko bisa memberikan jalan keluarnya,” ujarnya kepada

wartawan di Pangkalan Undara Halim Perdanakusumah, hari ini.

Di tempat yang sama, Hatta mengakui, dalam waktu dua hari ini akan ada keputusan

soal MRT keluar dari kementeriannya. Kementerian Koordinator Perekonomian dan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan sama-sama mencari solusi terbaik untuk proyek ini.

Yang Hatta tekankan adalah bagaimana subsidi bisa dimanfaatkan untuk harga tiket

agar terjangkau oleh masyarakat. ”Ini persoalan bagaimana subsidi bisa diberikan untuk per

tiketnya agar tidak membebankan masyarakat dan tidak membebani DKI. Ini perlu kita lihat

bagaimana struktur yang pas,” ujarnya.

Page 30: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Penulis: Arientha Primanita/ Ratna Nuraini

Analisa Biaya dan Manfaat Proyek MRT

Ø Analisis Segi Positif Manfaat dan Biaya MRT

MRT merupakan salah satu solusi untuk memecah kepadatan arus Transportasi di Jakarta

yang menimbulkan kemacetan, MRT dinilai akan dapat menghindari stagnasi kendaraan di

jalan raya akibat pertumbuhan kendaraan pribadi yang meningkat tajam, sementara

transportasi umum belum memadai angkutan dalam kota saat ini di Jakarta masih belum

memadai.

Disamping itu, MRT juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kapasitas

transportasi publick. Kapasitas angkut MRT (Lebak Bulus ke Bundaran HI) diharapkan

mencapai sekitar 412 ribu penumpang per hari. Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan

mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta dan warganya, antara lain:

ü Penciptaan lapangan kerja: selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta

diharapkan dapat menciptakan sekitar 48.000 pekerjaan baru

ü Penurunan waktu tempuh dan meningkatkan monilitas: waktu tempuh antara

Lebak Bulus sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam

sibuk menjadi 30 menit. Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan

mobilitas warga Jakarta. Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan

dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan

kualitas hidup warga kota

ü Dampak lingkungan: 0,7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93,663 ton per tahun

akan dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Ptogram for Jakarta

MRT System 2005), sehingga Jakarta dapat mengurangi polusi dan transportasi

ü Transit-Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk

merestorisasj tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak

langsung kepada jumlah penumpang MRT Jakarta.

Akan tetapi, transportasi modern tersebut memiliki harga yang cukup tinggi sehingga

pemerintah harus mengupayakan dana dari Jepang, yaitu Japan Cooperation Agency (Badan

Kerjasama Internasional Jepang). Setoran modal dari Pmeprov DKI sebesar 42% dari total

pinjaman dari JICA, dan pinjaman pemerintah pusat 58% dari total pinjaman yang diteruskan

ke Pemprov DKI, lalu oleh Pemprov DKI ke PT. MRT. Total dana yang dibutuhkan untuk

Page 31: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

proyek MRT tahap 1 sebesar Rp. 15 triliun. Dana pinjaman itu harus dikembalikan dengan

bunga 0,2% dan 0,4% dengan jangka waktu pengembalian 30 tahun plus 10 tahun.

Dampaknya tiket MRT dapat mencapai Rp.38.000 sungguh nilai yang cukup tinggi.

Pemerintah akan mengambil kebijkan dengan memberikan subsidi pada tiket MRT dengan

target Rp.10.000 untuk harga tiket MRT supaya transportasi tersebut menjadi efisien bagi

penduduk kota Jakarta.

Akan tetapi terdapat pula imbas negatif terhadap pembangunan MRT di kota Jakarta,

yaitu:

Pertama, akan menimbulkan kemacetan baru di sepanjang jalan di bawah rel kereta api.

Medan jalan itu akan diambil untuk meletakkan tiang-tiang rel dan stasiun. Akses keluar-

masuk ke gang-gang di sepanjang jalan Fatmawati–Sisingamangaraja pasti akan terganggu.

Apalagi sampai sekarang juga belum jelas analisis dampak lalu lintasnya baik selama maupun

setelah pembangunan selesai.

Kedua, akan mematikan bisnis di kawasan Fatmawati yang sudah mulai hidup sejak 20 tahun

terakhir. Jangan lupa, untuk memulai bisnis di kawasan itu adalah pengorbanan individu per

individu dengan memulai usaha bisnis pada saat kawasan tersebut masih sepi, bukan karena

usaha Pemerintah Pusat/Pemprov DKI Jakarta sengaja membuka kawasan bisnis di sana.

Kawasan bisnis di Fatmawati itu sekarang telah mampu memecah beban pergerakan ke arah

kota sekedar untuk belanja barang-barang elektronik atau karpet. Dengan adanya kawasan

bisnis yang tumbuh subur di sepanjang Jalan Fatmawati itu secara otomatis dapat mengurangi

beban pergerakan ke arah kota. Bila kawasan bisnis sampai hancur karena pembangunan

MRT, maka pembangunan MRT sesungguhnya hanya melahirkan persoalan baru, karena

akan mendorong orang-orang dari kawasan Jakarta Selatan harus pergi ke Kota (Glodok) lagi

sekedar untuk belanja barang-barang elektronik dan sejenisnya. Akhirnya, akan lebih banyak

kendaraan pribadi mengarah ke Kota. Mubazirlah pembangunan MRT tersebut karena justru

melahirkan kemacetan baru.

Ketiga, menciptakan kekumuhan baru di sepanjang bawah rel MRT. Kekawatiran ini wajar

mengingat sudah banyak bukti yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kebetulan belum ada bukti di mana ada kondisi bawah jembatan layang maupun rel kereta

api listrik di Jakarta ini rapi, bersih, dan tertib. Yang ada justru kekumuhan baru karena

menjadi tempat tinggal gelandangan.

"Jelas bahwa secara matematis, biaya pembuatan subway lebih mahal daripada MRT

Layang, tapi kemahalannya itu hanya pada kontruksi, karena setelah operasional, usaha bisnis

di sepanjang Fatmawati akan tetap hidup sehingga dapat mengurangi beban traffic ke arah

Page 32: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

Kota, tidak menimbulkan angka pengangguran baru, dan juga tetap berkontribusi pada

pertumbuhan perekonomian di Jakarta Selatan," kata Jokowi. Menurutnya pembangunan

MRT secara melayang memang murah namun hanya dalam konteks konstruksi saja, namun

amat mahal biaya ekonomi dan sosial yang harus dibayar oleh masyarakat seumur hidup.

"Kalau subway, lebih mahal investasinya dan tarifnya, tapi dalam jangka tertentu investasi

tersebut akan balik dan tarif bisa ditekan dengan mengembangkan properti di sekitar stasiun

subway," katanya.

Seperti diketahui MRT Jakarta yang berbasis rel rencananya akan membentang

kurang lebih ± 110,8 Km, meliputi dua koridor utama, yaitu koridor selatan-utara yang jadi

prioritas. Sementara itu koridor timur-barat masih tahap kajian, dari timur Jakarta-Balaraja

Page 33: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

SOAL-SOAL

Number (1-10) Multiple Choice

1. Manfaat dan biaya dalam Cost Benefit Analysis dibedakan menjadi ...

a. Real

b. Pecuniary

c. A,B benar

d. A,B salah

2. Manfaat dan biaya riil dibedakan menjadi ...

a. Langsung dan tidak langsung

b. Berwujud dan tidak berwujud

c. A,B benar

d. A,B salah

3. Manfaat yang timbul bagi seseorang yang tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi

pihak lain disebut manfaat ...

a. Tangiable

b. Intangiable

c. Pecuniary

d. Real

4. Manfaat yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya

menderita karenaproyek tersebut disebut manfaat ...

a. Tangiable

b. Intangiable

c. Pecuniary

d. Real

5. Biaya sosial dapat diperkirakan menggunakan prinsip ...

a. Fixed cost

b. Oportunity cosy

c. Average cost

d. Marginal cost

6. Biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan tingkat pengembalian investasi

disebut ...

a. External rate of return

b. Internal rate of return

c. Eksternalitas

Page 34: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

d. Internalitas

7. Konsep yang dapat digunakan dalam analisis manfaat dan biaya adalah ...

a. Future value

b. Present value

c. A,B benar

d. A,B salah

8. Metode dalam analisis manfaat dan biaya yang menggunakan nilai bersih atau dari suatu

proyek setelah dikurangkan seluruh biaya pada suatu tahun tertentu adalah ...

a. IRR

b. NPB

c. BCR

d. MLM

9. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar tentang penentuan tingkat bunga dalam

evaluasi suatu proyek menuru pendapat Arrow?

a. Karena pemerintah melaksanakan berbagai proyek, maka secara keseluruhan proyek-

proyek pemerintah tidak memiliki resiko

b. Faktor resiko yang harus dimasukkan dalam tingkat bunga pada evaluasi proyek-

proyek swasta tidak perlu diperhitungkan dalam proyek-proyek pemerintah

c. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam evaluasi proyek adalah tingkat inflasi

d. A,B, dan C benar

10. Suatu proyek mungkin menggunakan tenaga kerja yang sedang menganggur yang tak

dikehendaki yang disebut ...

a. Involuntary unemployed

b. Involuntary employed

c. Unempoyment

d. Employment

Number (11-15) True/False

11. Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber

ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien.

12. Biaya sosial yang digunakan dalam analisis manfaat dan biaya menggunakan prinsip

fixed cost.

13. Berdasarkan metode NBS, proyek yang mempunyai NBS tertinggi adalah proyek yang

mendapat prioritas untuk dilaksanakan.

Page 35: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

14. IRR merupakan metode yang paling mudah digunakan dalam analisis manfaat dan biaya.

15. Pada analisis manfaat dan biaya pada proyek swasta dilakukan penyesuaian dengan

menggunakan harga bayangan (shadow price).

Number (16-20) Esay

16. Apa yang dimaksud dengan manfaat tangible dan manfaat intangible? Jelaskan!

17. Jelaskan keuntungan dan kekurangan pada tiga metode analisis manfaat dan biaya!

18. Pada sektor swasta, bagaimana cara menentukan tingkat diskonto analisis manfaat dan

biaya? Jelaskan!

19. Apa yang dimaksud dengan willingness to pay? Dan jelaskan pendekatan-pendekatan

dari konsep tersebut!

20. Sebut dan jelaskan persoalan-persoalan yang terjadi dalam analisis biaya dan manfaat!

Page 36: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

KEY-WORDS

Real benefit-cost : manfaat dan biaya yang timbul bagi seseorang yang tidak

diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain.

Pecuniary benefit-cost : manfaat dan biaya yang hanya diterima oleh sekelompok

tertentu, tetapi kelompok lainnya menderita karena proyek

tersebut.

Direct benefit-cost : manfaat dan biaya yang timbul karena meningkatnya hasil

atau produktivitas dengan adanya proyek tersebut.

Indirect benefit-cost : manfaat dan biaya yang secara tidak langsung disebabkan

karena adanya proyek yang akan dibangun atau merupakan

hasil sampingan.

Tangible benefit-cost : manfaat dan biaya yang dapat di nilai di pasar.

Intangible benefit-cost : manfaat dan biaya yang tidak dapat dipasarkan.

Internal benefit-cost : suatu proyek yang menghasilkan manfaat dan biaya untuk

daerahnya sendiri.

External benefit-cost : suatu proyek yang menghasilkan manfaat dan biaya untuk

daerah lain.

Shadow price : harga bayangan. Keadaan di mana tidak ada pasar persaingan

sempurna, maka harga pasar tidak menunjukkan nilai sumber

ekonomi yang sesungguhnya.

Willingness to pay : kesediaan orang untuk membayar.

Oportunity cost : biaya peluang. Dalam analisis manfaat dan biaya, pendekatan

ini merupakan pendekatan yang terbaik untuk menentukan nilai

dari biaya yang tidak berwujud.

Future value : perhitungan nilai uang yang akan datang.

Present value : perhitungan nilai sekarang

Net present benefit (NPB) : nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat

proyek dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang

bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang

berlaku.

Internal rate of return (IRR) : metode dengan cara menghitung tingkat diskonto yang

menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol.

Page 37: MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VI: ANALISIS BIAYA · PDF file1. Pendahuluan Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

External rate of return : biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan

tingkat pengembalian investasi.

Perbandingan manfaat-biaya : metode dengan membandingkan nilai sekarang suatu proyek

diperoleh dari proyek tersebut dengan nilai sekarang seluruh

biaya proyek tersebut.

Real disconto rate : tingkat diskonto nominal dikurangi tingkat inflasi.

Involuntary unemployed : tenaga kerja sedang menganggur yang tidak dikehendaki.