Upload
jonathan-gan
View
314
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gak usah diliat percuma. ini cuma asal gw bisa donlod
Citation preview
MODUL II
SENSOR DAN AKTUATOR
I. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat
terutama di bidang otomasi industri. Dengan adanya perkembangan zaman, seseorang harus
bekerja lebih efisien, baik dari segi biaya dan waktu. Begitu juga dalam dunia industri, sebuah
perusahaan harus dapat memproduksi secara cepat dan efisien tanpa mengurangi kualitas dari
produk tersebut. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang
cepat terutama di bidang otomasi industri.
Untuk mendukung itu semua diperlukan teknologi untuk mewujudkan hal tersebut.
Seperti yang sedang kita pelajari pada modul ini, sensor dan aktuator merupakan salah satu
teknologi yang sering digunakan dalam dunia perindustrian. Kedua alat ini dapat membantu
pekerjaan dalam menghemat banyak hal.
Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor di dalamnya. Pada
saat ini, sensor dibuat dalam ukuran sangat kecil karena bertujuan supaya memudahkan
pemakaian dan menghemat energi. Sensor merupakan piranti yang mentransform (mengubah)
suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain. Sensor merupakan bagian dari
transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap” adanya
perubahan energi eksternal yang akan masuk ke bagian input dari transducer, sehingga
perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari
transducer untuk dirubah menjadi energi listrik.
Aktuator berfungsi untuk mengontrol aliran energi ke sistem yangdikontrol. Aktuator
merupakan peralatan mekanik yang mengkonversi power dalam suatu perubahan fisik, seperti
kecepatan, posisi.
Dengan adanya sensor dan aktuator ini pekerjaan menjadi lebih praktis, karena
operator tidak harus bekerja ekstra dalam menjalankan produksi yang masih secara manual,
tetapi operator cukup menjalankan proses produksi secara otomatisasi. Sehingga secara
lansung dapat menghemat banyak hal, seperti waktu, biaya, tenaga kerja dan mungkin
material.
1
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 2
II. TUJUAN
Mahasiswa mengenal sensor – sensor yang umum digunakan dalam bidang otomasi
seperti: limit switch, photoelectric, proximity, pressure switch, thermocouple, PT100.
Mahasiswa mengenal aktuator – aktuator yang umum digunakan dalam bidang
otomasi seperti: motor DC, solenoid valve, heater, compressor.
III. DASAR TEORI
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh
peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut
telah dibuat dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.
Sensor merupakan bagian dari transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing
atau “merasakan dan menangkap” adanya perubahan energi eksternal yang akan masuk ke
bagian input dari transducer, sehingga perubahan kapasitas energiyang ditangkap segera
dikirim kepada bagian konvertor dari transducer untuk dirubah menjadi energi listrik.
Sebuah sensor yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Hanya sensitif terhadap sifat yang ingin diukur.
b. Tidak sensitif terhadap sifat-sifat lain yang mungkin mempengaruhi lingkungan kerja.
c. Tidak mempengaruhi sifat yang ingin diukur.
Sensor yang ideal dirancang agar bersifat linear atau linear terhadap beberapa fungsi
matematika sederhana berkenaan dengan pengukuran, umumnya terhadpa fungsi logaritmik.
Sinyal keluaran sensor bersifat proporsional secara linear terhadap nilai dari sifat yang diukur.
Kemudian sensitivitas sensor didefinisikan sebagai ratio antara sinyal keluaran dan sifat yang
diukur. Contohnya, jika sensor mengukur suhu dan mempunyai keluaran berupa voltase,
sensitivitasnya adalah konstan dengan unit [V/K]; sensor ini linear sebab rasionya konstan
pada seluruh titik pengukuran.
Jika sebuah sensor tidak ideal, maka akan terjadi beberapa penyimpangan yang dapat
diamati :
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 3
a. Sensitivitas sensor pada prakteknya dapat saja berbeda dari nilai yang ditunjukkan.
Kesalahan ini disebut sensitivity error, namun sensor masih linear.
b. Karena rentang sinyal keluaran sensor selalu terbatas, sinyal keluaran pada akhirnya
akan mencapai nilai minimum atau maksimum saat sifat yang diukur mempunyai
besaran yang melebihi batas sinyal keluaran. Rentang skala maksimal mendefinisikan
nilai minimum dan maksimum dari sifat yang diukur.
c. Jika sinyal keluaran tidak menunjukkan angka nol saat sifat yang diukur bernilai nol,
maka sensor mempunyai offset atau bisa.
d. Jika sensitivitas sensor tidak konstan pada seluruh rentang sensor maka disebut non-
lineraritas. Umumnya penyimpangan ini didefinisikan dengan besarnya perbedaan
antara sinyal keluaran dan nilai ideal.
e. Jika penyimpangan menyebabkan perubahan mendadak pada sifat yang diukur, maka
terjadi penyimpangan dinamis.
f. Jika sinyal output perlahan-lahan perubahan independen dari properti yang diukur, ini
didefinisikan sebagai drift. Dalam bidang telekomunikasi, drift adalah perubahan
relatif jangka panjang dalam sebuah atribut, nilai, atau parameter operasional dari
sistem atau peralatan.
g. Drift jangka panjang biasanya mengindikasikan degradasi perlahan-lahan dari kualitas
atribut sensor.
h. Noise adalah penyimpangan acak dari sinyal keluaran yang bervariasi terhadap waktu.
i. Hysteresis adalah penyimpangan yang terjadi saat sifat yang diukur berbalik arah,
tetapi terjadi delay waktu bagi sensor untuk merespon, sehingga menyebabkan
penyimpangan offset.
j. Jika sensor mempunyai keluaran digital, output sesungguhnya adalah perkiraan dari
sifat yang diukur. Kesalahan dari perkiraan nilai juga disebut kesalahan digitasi.
k. Jika sinyal dimonitor secara digital, keterbatasan dari frekuensi sampling juga dapat
menyebabkan penyimpangan dinamis,
l. Sensor juga dapat sensitif terhadap sifat-sifat yang tidak diukur. Sebagai contoh,
kebanyakan sensor dipengaruhi oleh temperatur lingkungan.
Semua penyimpangan ini dapat diklasifikasikan sebagai penyimpangan sistematis atau
penyimpangan acak. Penyimpangan sistematis dapat dikompensasi dengan semacam
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 4
kalibrasi. Noise adalah penyimpangan acak yang dapat dikurangi dengan signal processing,
seperti filtering.
Contoh sensor adalah sensor cahaya. Sensor Cahaya atau Photo sensor atau ada juga
yang menyebutnya Photo switch, semuanya sama yaitu suatu alat yang bekerja berdasarkan
cahaya yang dipantulkan oleh alat itu sendiri dengan intensitas tertentu, sensor ini dapat
mendeteksi benda dengan jarak yang bervariasi itu tergantung dari tipe dan jenisnya, ada
berbagai jenis dan tipe alat ini, pada prakteknya, sensor ini ada yang menggunakan reflector
dan ada juga yang tanpa reflector. Reflector adalah suatu alat terbuat dari plastic yang
permukaan bagian dalamnya berbentuk prisma atau segi enam berfungsi untuk memantulkan
cahaya yang dikirim oleh Photo sensor, kemudian ada juga photo sensor yang tanpa
menggunakan reflector, tapi umumnya sensor jenis ini memiliki dua buah atau berpasangan
artinya ada pengirim dan ada penerima.
Thermocouple adalah dua logam yang didekatkan yang apabila terpapar oleh kalor
dengan suhu tertentu akan menghasilkan beda potensial or mV yang sebanding dengan
perubahan temperature (Seebeck Effect). RTD adalah resistance temperature detector, sensor
ini akan menghasilkan perubahan hambatan seiring dengan perubahan temperatur. Kedua hal
di atas adalah sensor-sensor yang umum digunakan di industri minyak and gas untuk
mengukur temperature. Kedua besaran di atas yaitu mV dan Ohm akan dilinierisasi dan
diconvert menjadi 4-20 mA oleh transmitter. Bagaimana menkonvert perubahan mV menjadi
4-20 mA? dan bagaimana mengkonvert perubahan besaran Ohm menjadi 4-20 mA? Silahkan
anda membuat rangkain untuk itu dengan sumber tegangan tetap sebesar 24 VDC.
Aktuator adalah jenis motor yang bergerak mengontrol sebuah mekanisme atau sebuah
sistem. Aktuator dioperasikan dengan sumber energi, umumnya berupa arus listrik, tekanan
hidrolik ataupun tekanan gas dan merubah energi tersebut menjadi energi gerak. Singkatnya,
aktuator adalah bagian yang berfungsi sebagai penggerak dari perintah yang diberikan oleh
input.
Banyak jenis aktuator yang memiliki lebih dari satu jenis sumber tenaga. Solenoid
valves, sebagai contoh, dapat dinayalakan dengan tekanan udara maupun arus listrik. Aktuator
dapat menghasilkan gerak linear, gerak rotasi ataupun gerak osilasi.
Aktuator dengan tenaga arus listrik terdiri dari :
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 5
a. Relay
b. Motor Arus Searah (DC)
c. Motor Arus Bolakbalik (AC)
Berikut penjelasan dari jenisjenis aktuator menggunakan tenaga listrik :
3.1 Relay
Relay merupakan peralatan kontrol elektomagnetik yang dapat mengaktifkan dan
mematikan kontaktor. Relay sendiri merupakan kontrak elektronik, karena terdapat
koil/kumparan yang akan menggerakkan kontak membuka atau menutup bila
kumparannya diberi aliran arus listrik. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian
menggunakan relay/kontaktor.
Keuntungan:
a. Mudah diadaptasikan untuk tegangan yang berbeda.
b. Tidak banyak dipengaruhi oleh temperatur sekitarnya. Relay terus beroperasi
pada temperatur 353 K (80°C) sampai 240 K (33°C).
c. Tahanan yang relatif tinggi antara kontak kerja pada saat terbuka.
d. Beberapa rangkaian terpisah dapat dihidupkan.
e. Rangkaian yang mengontrol relay dan rangkaian yang membawa arus yang
terhubung secara fisik terpisah satu sama lainnya.
Kerugian:
a. Kontak dibatasi pada keausan dari bunga api atau dari oksidasi (material kontak
yang terbaik adalah platina, emas, dan perak).
b. Menghabiskan banyak tempat dibandingkan dengan transistor
c. Menimbulkan bunyi selama proses kontak.
d. Kecepatan kontak terbatas 3 ms sampai 17 ms.
e. Kontaminasi (debu) dapat mempengaruhi umur kontak.
Kontakkontak suatu relay terdiri dari Normal Open (NO) dan Normal Closed
(NC), yang mana dalam keadaan normal / tidak bekerja bilahbilah NO dalam keadaan
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 6
terbuka dan bilahbilah NC dalam keadaan tertutup. Tetapi bila relay dalam keadaan
bekerja maka bilahbilah NO dalam keadaan tertutup dan bilahbilah NC dalam
keadaan terbuka.
3.2 Motor DC
Motor arus searah (DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga
listrik arus searah menjadi gerak atau energi mekanik, dimana tenaga gerak
tersebut berupa putaran dari rotor.
Prinsip kerja suatu motor arus searah adalah suatu kumparan jangkar terdiri dari
belitan dan terletak diantara kutubkutub magnet. Kalau kumparan dilalui arus maka
pada kedua sisi kumparan bekerja gaya Lorentz. Aturan tangan kiri dapat
digunakan untuk menentukan arah gaya Lorentz, dimana gaya jatuh pada telapak tangan,
jarijari yang yang direntangkan menunjukkan arah arus, maka ibu jari
yang direntangkan menunjukkan arah gaya.
Kedua gaya yang timbul merupakan sebuah kopel. Kopel yang dibangkitkan pada
kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimum dan
nol. Untuk mendapatkan kopel yang relatif sama dan sama besar, dibagi sejumlah
besar kumparan di sekeliling jangkar.
Kumparankumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri pada komutator,
sehingga motor arus searah tidak berbeda dengan generator arus searah. Perbedaan motor
dan generator hanya terletak pada konversi dayanya.
Generator adalah mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi
daya listrik. Sedangkan motor mengubah daya masuk listrik menjadi mekanik.
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, motor arus
searah dapat dibedakan menjadi dua yaitu motor penguat terpisah dan motor
penguat sendiri.
3.3 Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik:
"stator" dan "rotor. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen
listrik berputar untuk memutar as motor.
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 7
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC
lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap
berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
IV. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN
Limit switch
Photo electric sensor
Proximity sensor
Pressure switch
Thermocouple
PT100 (Resisteance Temperature Detector)
Heater 220V AC
Compressor
Power supply unit
V. GAMBAR RANGKAIAN
2.1 Gambar rangkaian percobaan Limit switch Normally Open
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 8
2.2 Gambar rangkaian percobaan Limit switch Normally Closed
2.3 Gambar rangkaian percobaan Pressure Switch Normally Open
2.4 Gambar rangkaian percobaan Pressure Switch Normally Closed
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 9
2.5 Gambar rangkaian percobaan Proximity Sensor Normally Open
2.6 Gambar rangkaian percobaan Proximity Sensor Normally Closed
2.7 Gambar rangkaian percobaan Photoelectric Sensor
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 10
2.8 Gambar rangkaian percobaan Thermocouple, RTD, Temperature Switch dan Electric
Heater
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 11
VI. LEMBAR DATA
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 12
VII. TUGAS LAPORAN
1. Gambarkan dan analisis blok diagram sistem kendali loop terbuka dan sistem kendali
loop tertutup.
Suatu sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai keluaran tidak
memberikan pengaruh pada aksi kontrol disebut Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop
Control System). Sistem kontrol loop tertutup adalah identik dengan sistem kontrol
umpan balik, dimana nilai dari keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya.
2. Jelaskan perbedaan dasar antara PT100 dengan Thermocouple dan jelaskan
aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari.
Thermocouple sensor digunakan berbasis kepada pernyataan Thomas Seebeck bahwa
perubahan suhu mempengaruhi voltage yang ditimbulkan oleh dua metal yang
berbeda apabila disambungkan di kedua ujung. Voltage tersebut disebut Seebeck Voltage.
Kemudian RTD sensor digunakan berbasis kepada pernyataan Sir Humphrey Davy bahwa
perubahan resistance dari suatu logam tertentu dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Logam yang secara fisis memiliki wide range perubahan resistance terhadap perubahan
suhu adalah Platinum.
3. Sebutkan dan jelaskan persyaratan umum dalam memilih sensor dan tranduser yang
sesuai dengan sistem otomasi industri.
Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai
tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.
Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran
dibandingkan unit perubahan masukan”.
Tanggapan Waktu
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 13
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan
masukan.
4. Sebutkan, jelaskan dan beri contoh serta aplikasi dari berbagai klasifikasi sensor
berdasarkan fungsi dan pengunaannya.
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian, yaitu :
1. Sensor Thermal (panas)
2. Sensor mekanis
3. Sensor Optik (cahaya)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/
temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Pada mesin merek Carmel, sensor thermal banyak digunakan pada mesin continous sealer,
automatic sachet packaging, horizontal packing, cup sealer, dan lain sebagainya.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan geras mekanis, seperti perpindahan
atau pergeseran posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level, dan sebagainya.
Penggunaan pada mesin merek carmel sering dijumpai pada mesin coding, pad printing,
continous sealer, strapping machine, dan lain sebagainya
Sensor optik atau sensor cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya, bias cahaya … yang mengenai benda atau ruangan.
Mesin-mesin merek Carmel yang menggunakan sensor cahaya atau sensor optik ini bisa
dijumpai pada mesin cup sealer, mesin automatic sachet packaging, mesin horizontal packing,
skin packing, automatic sleeve and shrink, dan lain sebagainya.
5. Apa yang dimaksud dengan sensor suhu NTC, PTC, CTR dan sensor mekanis LVDT?
a. Sensor PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Hambatan
sensor ini akan bertambah jika suhu naik. Koefisien sensor PTC hanya bernilai
positif untuk rentang temperatur tertentu, sehingga di luar rentang tersebut
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 14
koefisien tempreaturnya bisa bernilai nol atau negatif. Termistor PTC adalah
semikonduktor yang dibuat dari BaTiO3. Dan ditambah dengan Y2O3 atau LaO3.
b. NTC (Negative Temperature Coeficient ) adalah jenis resistor non linier yang
nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang
mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. NTC, termistor yang
mempunyai koefisient negatif yang tinggi, termistor jenis ini dibuat dari oksida
logam yang terdapat dar golongan transisi, seperti ZrO2 - Y2P3 NiAI2O3
Mg(Al, Cr,Fe). oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat
tingg, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan
beberapa ion lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan
doping. dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang
diberikan.
c. CTR (Critical Temperature Resistance) terbuat dari V2O3 yang dipanaskan
dengan serbuk oksida Ba atau serbuk Oksida Si, yang hasilnya berbentuk kaca.
termistor jenis ini merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur
negatif yang tinggi. pengaruh resistansi yang drastis karena pengaruh suhu
tersebut terjadi pada transisi logam semikonduktor dan berubah-ubah
tergantung dari konsentrasi dopent yaitu oksida logam. Termistor NTC biasanya
digunakan untuk sensor dan regulator. termistor CTR yang mempunyai
perubahan secara drastis dalam interval tempertur tertentu biasanya digunakan
sebagai pendeteksi harga ambang.
d. LVDT adalah transduser perpindahan linier yang kuat, mutlak dan secara
inheren tanpa gesekan, mereka memiliki hidup siklus hampir tak terbatas bila
digunakan dengan benar. Seperti LVDT AC dioperasikan tidak mengandung
elektronik, mereka dirancang untuk dapat beroperasi pada suhu kriogenik dan
sampai 1200 ° F (650 ° C), dalam lingkungan yang keras, di bawah getaran dan
tingkat tekanan yang tinggi.
6. Jelaskan hubungan pentingnya konsep sensor dan akuator dalam keberlangsungan
proses di suatu industri manufaktur yang terotomasi.
Sensor dan aktuator menjadi poin penting dalam suatu industri manufaktur yang
terotomasi. Sensor dan aktuator akan menjadi indera dan otot dari industri
manufaktur tersebut, menggantikan tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 15
VIII. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
Wireless Sensor and Actuator Network (WSANs) merujuk kepada sekelompok sensor
dan aktuator dihubungkan oleh media nirkabel untuk melakukan tugas penginderaan dan
aktuasi. Dalam sebuah jaringan, sensor mengumpulkan informasi tentang dunia fisik,
sedangkan aktuator mengambil keputusan dan kemudian melakukan tindakan yang tepat
terhadap lingkungan, yang memungkinkan interaksi otomatis jarak jauh dengan lingkungan.
Wireless Sensor and Actuator Network menjanjikan potensi besar dalam
pengembangan aplikasi yang akan meningkatkan penggunaan teknologi hijau dan membantu
masyarakat memperluas potensi mereka untuk pembangunan baik di tingkat pemerintah dan
pada tingkat usaha kecil dan menengah. WSAN memiliki kemampuan untuk mengumpulkan
data dari lingkungan dan bahkan memproses data dengan cara didistribusikan menggunakan
node sensor mereka.
Beberapa aplikasi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan WSAN adalah:
a. Sektor Kesehatan: sistem ekonomi dan portabel, untuk pemantauan, pencatatan
dan analisis variabel fisiologis dari mana dimungkinkan untuk menunjukkan status
pasien dan mendeteksi adanya risiko terkena penyakit. Selain itu, mengembangkan
sistem untuk mendeteksi dan menganalisis tren dalam perilaku sehari-hari pasien,
mendeteksi keberadaan masalah kesehatan, dan memberikan solusi ekonomis
untuk perawatan pasien di masyarakat di mana penduduk usia lanjut berjumlah
besar.
b. Sektor Lingkungan: sistem pemantauan yang terancam punah secara terus menerus
dan sistem pencegahan kebakaran hutan.
c. Sektor Pertanian: sistem deteksi, pemantauan perubahan iklim dan pengendalian
hama, untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan optimasi sistem irigasi, dll.
d. Sektor Industri: Pemantauan, diagnosis dan kontrol pabrik dan proses produksi.
WSANs dapat digunakan untuk menutup loop melalui jaringan atau secara jarak jauh
dalam berbagai aplikasi, seperti, pengendalian lingkungan, deteksi dan supressi pada
penyimpangan, otomatisasi rumah, manufaktur, pengendalian iklim mikro, pengawasan dll.
Sebuah tantangan baru yang muncul adalah untuk mempertimbangkan WSAN sebagai saluran
komunikasi dimana kita berusaha untuk menutup loop kontrol.
IX. ANALISA
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 16
IX.I LAPORAN
Pada percobaan sensor dan akuator, praktikan dikenalkan dengan berbagai macam
sensor-sensor yang umum digunakan yaitu seperti: limit switch, photoelectric, proximity,
pressure switch, thermocouple, dan PT 100. Dalam praktikum kali ini praktikan
mempraktekkan penggunaan sensor-sensor tersebut dan menganalisa prinsip-prinsip dasar
pada teori mengenai sensor-sensor tersebut.
Pada percobaan limit switch, dibuktikan bahwa sensor bekerja apabila mendeteksi
stimulus mekanik baik berupa gerakan linier maupun gerakan berputar. Pada rangkaian
Normally Open lampu akan menyala jika mendeteksi suatu gerak dan sebaliknya pada
rangkaian Normally Closed.
Pada saat melakukan percobaan pressure switch, sensor bekerja saat diberi tekanan
udara. Karena rangkaian yang digunakan adalah rangkaian Normally Closed, maka saat tidak
ada tekanan lampu menyala dan akan mati saat diberi tekanan udara dari pompa angin.
Prinsip kerja utama proximity sensor adalah apabila suatu logam didekatkan pada
proximity sensor ini maka akan terjadi perubahan medan electromagnet akibat interaksi antara
proximity dengan logam tersebut. Pada saat percobaan digunakan proximity sensor rangkaian
Normally Open, sehingga apabila disentuh logam maka lampu akan menyala dan apabila tidak
disentuh dengan logam maka lampu mati. Pada rangkaian NC, apabila disentuh logam maka
lampu mati dan apabila tidak disentuh dengan logam maka lampu akan menyala.
Pada saat melakukan percobaan dengan photoelectric sensor dilakukan dua jenis
percobaan yaitu percobaan sensor dengan reflektor dan tanpa reflektor. Photoelectric sensor
terdapat tiga jenis yaitu Through beam photoelectric sensor, Retroreflective photoelectric
sensor, Proximity photoelectric sensor dan dari ketiga sensor tersebut memiliki kondisi
ataupun spesifikasi nya masing-masing dalam hal proses pemancaran maupun penerimaan
cahayanya ketiga spesifikasi tersebut digunakan sesuai dengan kondisi yang ada.
Untuk menggunakan photoelectric sensor pertama kali sensor harus direset sampai ke
kondisi awal. Pada percobaan tanpa reflektor lampu akan menyala jika mendeteksi
keberadaan suatu benda. Percobaan ini menggunakan rangkaian NO. Percobaan selanjutnya
menggunakan rangkaian NC, sehingga lampu menyala jika tidak mendeteksi keberadaan
benda dan saat sensor mendeteksi keberadaan benda maka lampu akan mati.
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 17
Tahap kedua adalah percobaan dengan reflektor. Pada prinsipnya sama dengan tahap
pertama percobaan tanpa menggunakan reflektor, hanya saja sinyal photoelectric akan
dipantulkan kembali oleh reflektor.
Sensor lainnya yang cukup banyak dipakai dalam bidang otomasi adalah sensor
thermocouple dan juga RTD (Resistance Temperature Detector) yang biasa digunakan untuk
mengukur suhu suatu benda berdasarkan pada nilai tegangan maupun hambatan yang
dikenakan pada sensor tersebut. Sensor-sensor yang ada umumnya berupa material-material
logam yang dikenakan pada logam lainnya sehingga dapat diketahui nilai hambatan maupun
tegangan dari proses penyatuan itu.
Selain sensor-sensor yang umum digunakan pada praktikum kali ini juga praktikan
mempelajari mengenai aktuator yang merupakan alat untuk mengubah variable tertentu pada
lingkungan. Pada sistem kendali,Aktuator berfungsi sebagai alat kontroler untuk emngubah
lingkungan sesuai dengan nilai referensi yang diberikan. Secara umum pada modul ini kita
mempelajari mengenai aktuator berupa lampu alarm, motor AC, Solenoid Valve, Electric
Heater.
Aktuator yang digunakan pada praktikum kali ini adalah lampu dan alarm yang
berbunyi saat sensor mendeteksi nilai yang diinginkan. Pada motor AC merupakan aktuator
berupa motor listrik yang bergerak dengan sumber tegangan bolak-balik/AC yang umum
digunakan sebagai sumber daya yang dipakai dalam menyuplai listrik kepada lingkungan.
Pada motor AC merupakan aktuator berupa motor listrik yang bergerak dengan
sumber tegangan bolak-balik/AC yang umum digunakan sebagai sumber daya yang dipakai
dalam menyuplai listrik kepada lingkungan
Solenoid Valve adalah valve elektromekanik untuk zat cair dan gas yang dikendalikan
dengan cara mengalirkan arus listrik melalui kumparan. Fungsi Valve ini adalah untuk
membuka dan menutup arus listrik yang pekerjaannya tidak mungkin dilakukan secara
langsung oleh manusia karena sifatnya yang berbahaya.
Electric Heater biasa terdapat pada alat-alat elektronik seperti pemanas air listrik yang
biasa digunakan untuk untuk kamar mandi sebagai pemanas air, Prinsip utama dari electric
heater ini adalah sebagai pengubah energy listrik menjadi panas yang menggunakan prinsip
Joule.
IX.II JURNAL
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 18
Wireless Sensor and Actuator Network (WSANs) merujuk kepada sekelompok sensor
dan aktuator dihubungkan oleh media nirkabel untuk melakukan tugas penginderaan dan
aktuasi. Dalam sebuah jaringan, sensor mengumpulkan informasi tentang dunia fisik,
sedangkan aktuator mengambil keputusan dan kemudian melakukan tindakan yang tepat
terhadap lingkungan, yang memungkinkan interaksi otomatis jarak jauh dengan lingkungan.
Wireless Sensor and Actuator Network menjanjikan potensi besar dalam
pengembangan aplikasi yang akan meningkatkan penggunaan teknologi hijau dan membantu
masyarakat memperluas potensi mereka untuk pembangunan baik di tingkat pemerintah dan
pada tingkat usaha kecil dan menengah. WSAN memiliki kemampuan untuk mengumpulkan
data dari lingkungan dan bahkan memproses data dengan cara didistribusikan menggunakan
node sensor mereka.
Beberapa aplikasi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan WSAN adalah:
e. Sektor Kesehatan: sistem ekonomi dan portabel, untuk pemantauan, pencatatan
dan analisis variabel fisiologis dari mana dimungkinkan untuk menunjukkan status
pasien dan mendeteksi adanya risiko terkena penyakit. Selain itu, mengembangkan
sistem untuk mendeteksi dan menganalisis tren dalam perilaku sehari-hari pasien,
mendeteksi keberadaan masalah kesehatan, dan memberikan solusi ekonomis
untuk perawatan pasien di masyarakat di mana penduduk usia lanjut berjumlah
besar.
f. Sektor Lingkungan: sistem pemantauan yang terancam punah secara terus menerus
dan sistem pencegahan kebakaran hutan.
g. Sektor Pertanian: sistem deteksi, pemantauan perubahan iklim dan pengendalian
hama, untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan optimasi sistem irigasi, dll.
h. Sektor Industri: Pemantauan, diagnosis dan kontrol pabrik dan proses produksi.
WSANs dapat digunakan untuk menutup loop melalui jaringan atau secara jarak jauh
dalam berbagai aplikasi, seperti, pengendalian lingkungan, deteksi dan supressi pada
penyimpangan, otomatisasi rumah, manufaktur, pengendalian iklim mikro,
pengawasan dll. Sebuah tantangan baru yang muncul adalah untuk
mempertimbangkan WSAN sebagai saluran komunikasi dimana kita berusaha untuk
menutup loop kontrol.
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
MODUL II SENSOR DAN AKTUATOR 19
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Admin. Sensor. 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Sensor (on-line) diakses pada 16
September 2013.
2. Admin. Photodetector. 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Photodetector (on-line)
diakses pada 16 September 2013..
3. Admin. Actuator. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Aktuator (on-line) diakses pada
16 September 2013.
4. Admin. Linear Variable Differential Transformer. 2012.
http://en.wikipedia.org/wiki/Linear_variable_differential_transformer (on-line)
diakses pada 16 September 2013.
5. Institut Teknologi Sepuluh November. 2011.
student.eepis-its.edu/~ebit/Prakt.2_THERMISTOR.pdf (on-line) diakses pada 16
September 2013.
6. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia. www.energyefficiencyasia.org
7. Purwito, Arief. 2008. Kendali Loop Tertutup dan Loop Terbuka.
http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/10/kendali-loop-tertutup-dan-
loop-terbuka.pdf. (on-line) diakses pada 16 September 2013.
8. Rafe’i, Ahmadi. 2011. Tipe-tipe Transducer dan Sensor.
http://sersasih.wordpress.com/2011/12/03/tipe-tipe-transducer-dan-sensor/ (on-line)
diakses pada 16 September 2013..
9. Tim Edukasi.net. 2008. Jenis-jenis Sensor dan Fungsinya.
http://m-edukasi.net/online/2008/jenissensor/sensor cahaya dan fungsinya.html (on-
line) diakses pada 16 September 2013..
Laporan Praktikum Otomasi IndustriLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya