Modul Pengantar Ilmu Komunikasi [TM1]

7/26/2019 Modul Pengantar Ilmu Komunikasi [TM1]

1/11

MODUL PERKULIAHANPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

HAKIKAT KOMUNIKASI

Fakultas ProgramStudi Modul Kode MK Disusu Ole!

Ilmu Komunikasi Advertising andMarketingCommunication "#

$%""#Kelas &'##()*'A

Endri Listiani, S.IP. M.Si.

Abstract Kompetensi

okok bahasan ini akan memberikan

emahaman kepada mahasiswa mengenai

akikat komunikasi termasuk ruang lingkup

an fungsi komunikasi dalam kehidupan

manusia

Setelah mengikuti perkuliahan ini, Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang hakikat

komunikasi, ruang lingkup dan fungsi komunikasi dalam kehidupan manusia.


2/11

SElamat datang di pembelajaran Pengantar Ilmu Komunikasi. Mata kuliah ini adalah

matakuliah inti Fakultas, diharapkan mahasiswa mampu memahami dengan baik sebagai

dasar pemahaman pada ilmu komunikasi tingkat lanjut. Pada modul ke ini kita akan

membahas mengenai Hakikat Komunikasi.

Pendahuluan

khir!akhir ini minat orang mempelajari komunikasi makin meningkat, bukan saja di

kalangan mahasiswa, tetapi juga di kalangan anggota mas"arakat lainn"a, apakah

itu lewat seminar, diskusi dan pelatihan.

#Komunikasi pada hakekatn"a merupakan sesuatu hal "ang sangat fundamentaldalam kehidupan manusia. ban"ak pakar mengatakan bahwa bagaimanapun kita tidak

mungkin dapat menghindari berondongan komunikasi, seperti kata $at%lawi&k, 'ea(in dan

)a&kson* "We can not not communicate+". 'ahkan ketika kita diam sekalipun, sebenarn"a

kita tengah melakukan akti(itas komunikasi.

Melalui komunikasi, manusia mengekspresikan dirin"a membentuk jaringan interaksi

sosial, dan mengembangkan kepribadiann"a. komunikasi apabila diaplikasikan se&ara benar

akan mampu men&egah dan menghilangkan konflik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku,

antarbangsa, dan antarras, membina kesatuan dan persatuan umat manusia Sebalikn"a

kegagalan komunikasi bisa berakibat fatal baik se&ara indi(idual maupun sosial. Se&ara

indi(idual, kegagalan komunikasi menimbulkan frustasi, demoralisasi, alienasi, dan pen"akit!

pen"akit jiwa lainn"a. Se&ara sosial, kegagalan komunikasi menghambat saling pengertian,

kerja sama, toleransi, dan merintangi pelaksanaan norma!norma sosial.

erdapat bukti bahwa suatu kekeliruan dalam menerjemahkan suatu pesan "ang

dikirimkan pemerintah )epang boleh jadi telah memi&u pengeboman Hiroshima. Kata

mokusatsu "ang digunakan )epang dalam merespons ultimatum #S untuk men"erah

diterjemahkan oleh -omei sebagai mengabaikan/, alih!alih maknan"a "ang benar,

jangan memberi komentar sampai keputusan diambil/.

0erita di atas menunjukkan bahwa bahwa tern"ata komunikasi itu tidak semudah

"ang kita duga. 'eberapa kekeliruan tentang komunikasi adalah sebagai berikut1

+"#% 2

Pegatar Ilmu KomuikasiPusat 'a!a A,ar da eLearig

Endri 2istiani, S .IP., M.Si http133www.mer&ubuana.a&.id
http://www.mercubuana.ac.id/http://www.mercubuana.ac.id/http://www.mercubuana.ac.id/


3/11

idak ada "ang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah*

setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukann"a.

Keterampilan komunikasi adalah bakat, sifat bawaan, bukan diperoleh karena usaha

atau pendidian.

Sa"a berbi&ara, karena itu dengan sendirin"a sa"a berkomunikasi.

Komunikasi terjadi han"a jika sa"a menghendakin"a.

Kita membutuhkan lebih ban"ak komunikasi 4anggapan kuantitas komunikasi

berhubungan dengan kualitas hidup5.

Makna terdapat pada kata!kata 4padahal oranglah "ang memberi makna5.

Komunikasi adalah suatu panasea uni(ersal. 4homas Hurt, Mi&hael -. S&ott, dan

)ames 0. M&0roskre", dalam -edd" Mul"ana, 67771(iii5

1.1 Ruang Lingkup

Komunikasi pada dasarn"a dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Seorang

ba"i menangis di tengah malam, seorang bapak sedang memba&a suratkabar, seorang

dosen "ang sedang mengajar, dan lain!lain. 0ontoh!&ontoh tersebut merupakan

gambaran peristiwa komunikasi dalam berbagai konteks.

Peristiwa komunikasi dapat berlangsung tidak saja dalam keseharian kita sebagai

manusia, namun terjadi juga dalam kehidupan binatang, tumbuh!tumbuhan, dan

makhluk!makhluk hidup lainn"a. Hewan mempun"ai &ara berkomunikasi "ang khas.

'eberapa hewan berkomunikasi lewat suara mereka, lewat perilaku, is"arat!is"arat

sederhana, atau kombinasi keduan"a. Seekor burung misaln"a dapat mengekspresikan

perasaann"a dengan suara tertentu. Seekor lebah menunjukkan jarak kepada lebah

lainn"a dengan menggunakan gerakan seperti tarian!tarian tertentu. Seekor anjing

berkomunikasi dengan anjing lainn"a dengan menggonggong, menggeram, men"erang

dan sebagain"a. Setiap is"arat membangkitkan is"arat tandingan "ang otomatis dan

langsung oleh anjing lainn"a.

Persoalan di sini apakah peristiwa komunikasi seperti di atas "ang dimaksudkan dalamstudi komunikasi8 )awabann"a sudah tentu adalah tidak. Komunikasi "ang dimaksud

+"#% 3




4/11

dalam pengertian di sini adalah komunikasi insani 4human communication) atau biasa

disebut komunikasi antarmanusia. Suatu bentuk komunikasi "ang dilakukan oleh

manusia "ang satu dengan manusia lainn"a "ang menjadi kajian ilmu sosial.

Peristiwa!peristiwa komunikasi "ang diamati dalam ilmu komunikasi, sangatlah luas dankompleks karena men"angkut berbagai aspek sosial, buda"a, ekonomi dan politik dari

kehidupan manusia. 9leh karena itu, ilmu komunikasi merupakan salah satu &abang

ilmu pengetahuan "ang termasuk dalam kelompok ilmu!ilmu sosial 4social sciences).

2ebih lanjut, ilmu komunikasi juga merupakan ilmu pengetahuan sosial "ang bersifat

multidisipliner. #rtin"a, pendekatan!pendekatan "ang digunakan dalam ilmu komunikasi

berasal dari dan men"angkut berbagai disiplin 4bidang keilmuan5 lainn"a seperti

linguistik, politik, sosiologi, psikologi, antropologi dan ekonomi.

Komunikasi sebenarn"a selain sebagai ilmu juga adalah suatu seni dan ketrampilan.

Sebagai ilmu, komunikasi merupakan kumpulan pengetahuan "ang disusun se&ara

sistimatis berdasarkan fakta dan riset, "ang se&ara normatif hasiln"a dapat disajikan dan

diterapkan untuk men&iptakan dan membina tatanan hidup manusia agar menjadi lebih baik

dalam pribadi maupun dalam hidup bermas"arakat. Sebagai seni bila "ang dibi&arakan

tipografis suatu penerbitan, pemilihan kata!kata "ang tepat untuk sebuah pidato, atau teknik!

teknik persuasi "ang efektif untuk mas"arakat tertentu. -an komunikasi adalah ketrampilan

bila "ang dimaksud adalah menggerakkan kamera, menulis komposisi pidato, ataumeren&anakan organisasi hubungan mas"arakat.

1.2 ungsi!ungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi "ang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan!tujuan tertentu.

'erdasarkan hasil pengamatan dari beberapa pakar komunikasi, maka mereka

mengemukakan beberapa fungsi "ang berbeda!beda walaupun ban"ak pula "ang

menunjukkan kesamaan. 'eberapa fungsi komunikasi itu antara lain1

. homas M. S&heidel

Menurutn"a bahwa kita berkomunikasi terutama untuk men"atakan dan mendukung

identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk

mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti "ang kita

inginkan. :amun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan

lingkungan fisik dan psikologis kita.

+"#% 4




5/11

6. ;udolph F.


6/11

Perilaku Kita Konse! diri

"m!an #alik $rang Lain

pemerintah dengan kebijaksanaan "ang dibuatn"a untuk menga"omi kepentingan

anggota mas"arakat "ang dila"anin"a.

?. $illiam I. @orden,

Menurutn"a keempat fungsi komunikasi adalah sebagai berikut1

a ungsi "ertama# Komunikasi Sosia$

Fungsi ini setidakn"a mengis"aratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun

konsep diri, aktualisasi diri/pernyataan eksistensi diri, untuk kelangsungan hidup,

memupuk hubungan dengan orang lain, dan untuk memperoleh kebahagiaan. Melalui

komunikasi kita bekerja sama dengan anggota mas"arakat untuk men&apai tujuan

bersama.

Pembentukan Konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu han"a bisa kita

peroleh lewat informasi "ang diberikan orang lain kepada kita. Kita sadar bahwa kita

manusia karena orang!orang disekeliling kita menunjukka kepada kita bahwa kita adalah

manusia. 'ahkan kita pun akan men"adari nama kita adalahh #sep/, kita adalah lelaki

atau perempuan, pintar, atau men"enangkan juga dari orang lain.

Konsep diri "ang paling dini umumn"a dipengaruhi oleh keluarga, kerabat, maupun

orang!orang dekat lainn"a disekitar kita.

Proses pembentukan konsep diri dapat digambarkan se&ara sederhana, sebagai berikut1

Sumber 1 4;obert Hopper dan )a&k 2. $hitehead, dalam -edd" Mul"ana, 67771A5

Pernyataan Eksistensi Diri

+"#% %




7/11

9rang berkomunikasi untuk menunjukkan bahwa dirin"a eksis. Inilah "ang disebut

aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pern"ataan eksistensi diri. 'eberapa &ontoh1

#nak!anak balita "ang sedang bermain!main dengan teman!teman seba"an"a di

lingkungan kita, dengan mudah menunjukkan fenomena seorang anak "ang berbi&ara

sendirian/ untuk menunjukkan bahwa dirin"a eksis, meskipun teman!temann"a itu as"ik

bermain dengan diri dan mainan mereka masing!masing. -an ia mulai berhenti

berbi&ara sendiri ketika teman!temann"a pergi.

'ila seorang anggota kelompok diskusi tidak berbi&ara sama sekali dan memilih tetap

diam, orang lain akan segera menganggapn"a bahwa si pendiam itu tidak ada sama

sekali. Mereka tidak meminta si pendiam itu untuk memberi komentar atau berbi&ara

kepadan"a. -an apabila si pendiam serta merta memutuskan berbi&ara, anggota lainn"a

sering bereaksi seolah!olah si pendiam itu mengganggun"a. Mereka memperhatikann"a

sedikit saja. Mereka mengharapkan si pendiam itu tidak berbi&ara. ;espons kelompok

ini mungkin tidak akan terjadi bila sejak awal si pendiam membuat komentar dalam

diskusi dan sekedar menunggu giliran untuk berbi&ara lagi. :amun bila partisipan ini

pasif sama sekali, eksistensin"a tampak hampir diabaikan para pembi&ara "ang aktif. Si

pendiampun gagal menggunakan pembi&araan untuk meningkatkan eksistensi dirin"a.

4homas M. S&heidel, dalam -edd" Mul"ana, 67771=5.

Pada uraian penan"a dalam seminar, meskipun mereka sudah diperingatkan moderator

untuk berbi&ara singkat dan langsung kepada pokok masalah, penan"a itu sering

berbi&ara panjang lebar, mengkuliahi hadirin, dengan argumen!argumen "ang terkadang

tidak rele(an.

Perhatikan pula fenomena interupsi pada sidang!sidang MP; maupun -P;.

Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan.

'agaimanapun kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Bntuk itu

kita perlu berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita

seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan

kebahagiaan.

+"#% &




8/11

Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan

meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna &inta, kasih sa"ang, keintiman,

simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan irihati dan keben&ian, Bntuk memperoleh

kesehatan emosional, kita harus memupuk perasaan!perasaan positif dan menetralisir

perasaan!perasaan negatif. #rtin"a melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat

memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan "ang

hangat dengan orang!orang disekitar kita.

-alam kehidupan keseharian, se&ara sadar ataupun tidak, kita sering mengu&apkan

Selamat pagi/, Hallo/ #ssalamuCalaikum/, #pa kabar8/, menan"akan keadaan

keluarga, pekerjaan, mengomentari &ua&a, menganggukkan kepala, melambaikan

tangan, bersalaman, ini semua dilakukan untuk menunjukkan bahwa kita ramah, dan

untuk menumbuhkan atau memupuk kehangatan dengan orang lain. Komunikasi inilah

"ang disebut komunikasi fatik 4phatic communication).

b ungsi Ke%ua# Komunikasi &kspresi'.

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat

dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk men"ampaikan

perasaan!perasaan 4emosi5 kita. Perasaan!perasaan tersebut terutamadikomunikasikan melalui pesan!pesan non (erbal. Perasaan sa"ang, peduli, rindu,

simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan ben&i dapat disampaikan lewat kata!

kata, namun terutama "ang penting lewat perilaku non (erbal.

'eberapa &ontoh jenis komunikasi ekspresif1

Seorang ibu membelai kepala anakn"a untuk menunjukkan rasa sa"ang.

Seseorang men"atakan &inta atau kasih sa"ang dengan memnberikan bunga kepada

orang "ang dikasihin"a. 4katakanlah dengan bunga/5.

Mahasiswa memprotes kebijakan penguasa dengan melakukan demonstrasi, unjuk

rasa, mogok makan, maupun aksi diam.

Selain itu, tari!tarian, musik, pementasan drama, "ang mana untuk mengekspresikan

kesadaran adalah termasuk juga komunikasi jenis ini.

+"#% '




9/11

c ungsi Ketiga# Komunikasi Ritua$

Komunikasi ritual biasan"a dilakukan se&ara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan

upa&ara!upa&ara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, "ang disebut para

antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upa&ara kelahiran, sunatan, ulang tahun4n"an"i happy birthday dan pemotongan kue5 pertunanganan 4melamar, tukar &in&in5,

pernikahan 4ijab-abul, sungkem kepada orang tua, dan sebagain"a5 hingga upa&ara

kematian. 'ahkan termasuk di dalamn"a adalah ritual olah raga, khususn"a kompetisi

tingkat dunia, mirip dengan upa&ara keagamaan. Peristiwa itu men&akup tata &ara "ang

hampir dianggap su&i dan harus dipatuhi. -i samping itu, peristiwa itu juga

menggunakan lambang!lambang seperti bendera, lagu kebangsaan, kostum, tempat!

tempat su&i/ "ang dikhususkan bagi pemain, pelatih, penonton, juga batasan waktu dan

sebagain"a.

-alam a&ara!a&ara itu orang mengu&apkan kata!kata atau menampilkan perilaku!

perilaku tertentu "ang bersifat simbolik.;itus!ritus lain seperti berdoa 4shalat,

sembah"ang, misa5, memba&a kitab su&i, naik haji, upa&ara bendera 4termasuk

men"an"ikan lagu kebangsaan5, upa&ara wisuda, idul fitri atau natal, juga adalah

komunikasi ritual. Pada hakikatn"a "ang berpartisipasi dalam komunikasi ritual tersebut

menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara,

ideologi, atau agama mereka. 0ontoh, dalam ibadah haji, pakaian ihram "ang berwarnaputih dan tidak dijahit melambangkan kesederajatan seluruh umat manusia. 9rang!

orang Katolik memakan roti dan meminum anggur "ang melambangkan daging dan

darah Desus dalam misa mereka, "ang se&ara simbolik turut merasakan penderitaan

Sang )uru Selamat. -alam perkawinan adat sunda, adegan pengantin wanita

membersihkan kaki pengantin pria setelah pengantin pria menginjak telor mentah

melambangkan kesetiaan dan pengabdian isteri kepada suami, dan kesediaan untuk

memperoleh bimbingann"a, sementara huap lingkung 4saling men"uapi makanan,

biasan"a daging a"am5 melambangkan bahwa suami!isteri harus harmonis, salingmembutuhkan, saling memberi dan menerima, dan saling men"a"angi.

Komunikasi ritual memungkinkan para pesertan"a berbagi komitmen emosional dan

menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok.

Substansi kegiatan ritual itu sendiri bukanlah "ang terpenting, melainkan perasaan

senasib sepenanggungan "ang men"ertain"a, perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu

"ang lebih besar daripada diri kita sendiri sehingga kita diakui dan diterima dalam

kelompok kita.

+"#% (




10/11

% ungsi Keempat# Komunikasi Instrumenta$

Komunikasi instrumental mempun"ai beberapa tujuan umum1 menginformasikan,

mengajar, mendorong, mengubah sikap dan ke"akinan, dan mengubah perilaku atau

menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. #tau dengan kata lain, kesemuatujuan tersebut dapat disebut membujuk 4bersifat persuasif5. Komunikasi "ang berfungsi

memberitahukan atau menerangkan 4to inform5 mengandung muatan persuasif dalam

arti bahwa pembi&ara menginginkan pendengarn"a memper&a"ai bahwa fakta atau

informasi "ang disampaikann"a akurat dan la"ak untuk diketahui.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja digunakan untuk men&iptakan dan

membangun hubungan, namun juga untuk menghan&urkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi "ang dapat kita gunakan

dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan

bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk men&apai tujuan!tujuan pribadi

dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. ujuan jangka

pendek misaln"a, untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan "ang baik,

memperoleh simpati, empati, keuntungan materiil, ekonomi dan politik, "ang antara lain

dapat diraih lewat pengelolaan kesan 4 impression management), "akni taktik!taktik

(erbal dan non (erbal, seperti berbi&ara "ang sopan, berpakaian "ang rapi dan

sebagain"a "ang pada dasarn"a untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita"ang kita inginkan. aktik itu misaln"a la%im kita lihat pada saat orang melakukan

kampan"e politik. 4-edd" Mul"ana, 67771=5.

Sedangkan tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misaln"a

keahlian berpidato, berunding berbahasa asing atau pun keahlian menulis. Kedua

tujuan itu tentu saja berkaitan dalam arti bahwa berbagai pengelolaan kesan itu se&ara

kumulatif dapat digunakan untuk men&apai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan

dalam karier, misaln"a untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial,

dan keka"aan.

Suatu sur(e" atas para manajer personalia ? perusahaan besar di bagian barat

amerika menunjukkan bahwa komunikasi lisan dan komunikasi tulisan menempati urutan

pertama dan kedua dari 6> ke&akapan terpenting "ang mempengaruhi kesuksesan

alumni jurusan 'isnis dalam mendapatkan pekerjaan.

+"#% )*




11/11

+atar Pustaka

0angara, Hafied. AA. Pengantar !lmu Komunikasi. )akarta1 P. ;aja @rafindo

Persada

Mul"ana, -edd". 677. !lmu Komunikasi uatu Pengantar. 'andung1 ;emaja

;osdakar"a.

+"#% ))



Documents

Modul Pengantar Ilmu Komunikasi [TM1]