Upload
ghaniy-firmansyah
View
351
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Modul untuk laporan reparasi listrik rangkaian tunggal PPNS
Citation preview
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 3
1.1. Sub Kompetensi
Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini
adalah sebagai berikut :
Mahasiswa mampu dapat merencanakan, memasang, memperbaiki dan
mengetes rangkaian instalasi penerangan saklar tunggal.
Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur instalasi listrik sesuai dengan
standar Keselamatan kerja.
1.2. Uraian Materi
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian
listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan
cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban
listrik. Dalam hal ini adalah beban penerangan atau lampu listrik.
Gambar 1 Saklar Tunggal
Gambar 2 Simbol Saklar Tunggal
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 4
Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak
dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban
Gambar 3 Instalasi Saklar Tungal
Berikut ini digambarkan pemasangan saklar tunggal dengan satu titik
cahaya.
Gambar 4 Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya
(a). Gambar Kerja; (b). Gambar Hubungan
Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar juga
dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem instalasi
listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem instalasi
tidak perlu dimatikan. Anda cukup mematikan saklar bebannya saja.
Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang dan bekerja dengan
baik dan benar. Kasus yang sering ditemukan di lapangan, pemasangan
instalasi saklar justru terbalik. Saklar terpasang pada saluran netral beban
dan beban terhubung langsung ke saluran fasa seperti pada Gambar (5).
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 5
Gambar 5. Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya yang Salah
Pada Gambar (5), dalam keadaan sistem bekerja normal atau tidak ada
gangguan listrik maka ketika saklar pada posisi mati (off), terdapat arus
listrik pada saluran dari titik kontak saklar sampai ke titik kontak lampu
yang terhubung ke saluran fasa. Sedangkan saluran kontak saklar yang
terhubung ke saluran netral tidak terdapat arus listrik. Namun ketika saklar
pada posisi hidup (on), saluran dari titik kontak netral beban sampai ke titik
kontak saklar hingga saluran netral tidak terdapat arus listrik.
Pemasangan yang salah memang tidak menimbulkan kegagalan kerja
(hubung singkat/korsleting) pada sistem tersebut. Lampu dapat menyala
dan mati sesuai kerja saklar. Tapi hal ini dapat membahayakan orang lain
(bukan si pemasang instalasi) yang menganggap sistem instalasi tersebut
sudah terpasang dengan baik, benar dan aman. Misalnya, orang lain
tersebut memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa
memutuskan arus listrik dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut
sudah dimatikan, pada saluran lampu sampai ke saklar masih terdapat arus
listrik.
Untuk memeriksa apakah saklar ini terpasang dengan instalasi yang benar,
Anda dapat memeriksanya dengan menggunakan testpen. Dengan saklar
pada posisi hidup (on), periksalah kedua titik kontak saklar. Bila kedua titik
kontak saklar terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang
sudah benar. Namun bila kedua titik kontak saklar tidak terdapat arus
listrik, maka instalasi saklar yang terpasang salah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan
sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 6
sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau
logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan
sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam
kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada
dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena
alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian
pengontrolan.
Pada bagian ini akan dapat dipelajari sistem instalasi penerangan dengan
menggunakan satu buah saklar seri, dua buah lampu pijar, dan dilengkai
dengan dua buah kotak kontak.
Satu buah saklar seri dalam instalasi penerangan pada umumnya digunakan
untuk mengoperasikan dua buah lampu atau beberapa lampu, baik lampu
pijar maupun lampu tabung. Kotak-kontak dipasang dalam system instalasi
berfungsi untuk menyediakan,sumber tegangan listrik pada beban yang
tidak tetap,atau beban yang dapat dipindah-pindah.
Kotak-kontak dipasang dalam system instalasi berfungsi untuk
menyediakan, sumber tegangan listrik pada beban yang tidak tetap, atau
beban yang dapat dipindah-pindah.
Praktikum ini merupakan salah satu contoh penggunaan satu buah saklar
tunggal untuk mengoperasikan satu buah lampu pijar pada satu tempat dan
dilengkapi dengan dua buah kotak kontak yang terdiri dari:
Gambar penempatan alat (material arrangement)
Gambar diagram garis tunggal (single line diagram)
Gambar diagram garis ganda (wiring diagram)
Gambar diagram aliran arus (current flow diagram)
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 7
1.3. Rangkuman
Sistem instalasi penerangan ini sangat sederhana dengan menggunakan satu
buah saklar tunggal, satu lampu dan dilengkapi dengan dua buah kotak kontak.
Satu buah saklar tunggal dalam instalasi penerangan pada umumnya digunakan
untuk mengoperasikan satu buah lampu atau beberapa lampu, baik lampu pijar
maupun lampu tabung. Pemasangan instalasi baru harus diperhatikan
Gambar penempatan alat (material arrangement)
Gambar diagram garis tunggal (single line diagram)
Gambar diagram garis ganda (wiring diagram)
Gambar diagram aliran arus (current flow diagram)
1.4. Referensi
Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch. Electrotechnic
Electronic.1989. Bronner and Daentler K G. Germany
Horst Dieter, Tolle Erhard Vop. Technical Drawing for Electrical
Engineering. GTZ GmbH. Germany
Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan. Teknologi Instalasi Listrik.
Lembaga Penerbangan dan Amerika Serikat (LAPAN).1989. Erlangga.
Jakarta
P. Van Harten, E setiawan. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.1985. Bina
Cipta. Bandung.
PUIL 2000. Persyaraan Umum Instalasi Listrik Indonesia. 1987. LIPI.
Jakarta
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 8
1.5. Latihan Soal
1 Peraturan-peraturan apa yang harus diperhatikan untuk pemasangan
instalasi listrik ?
2. Persyaratan apa yang harus dipenuhi peralatan listrik supaya dapat
dipergunakan untuk instalasi listrik?
3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi instalasi listrik sebelum boleh
dipergunakan ?
4. Gambar-gambar listrik dapat dibagi atas jenis apa saja?
5. Bilamana digunakan diagram lingkaran arus?
6. Bagaimana cara menggambar saklar dalam diagram ?
7. Apa tujuan gambar instalasi dan diagram instalasi?
8. Apa tujuan gambar situasi dan mengapa gambar ini diperlukan ?
9. Apa perbedaan antara diagaram garis ganda dan diagrarm garis tunggal?
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 9
1.6. Lembar Kerja
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 10
1.7. Lembar Kerja Praktek
PENGUKURAN TANPA TEGANGAN
No Hubungan Instalasi
Hasil Pengukuran Semua Saklar OFF
1 L1 terhadap N
2 L1 terhadap PE
3 N terhadap PE
Semua Saklar ON
4 L1 terhadap N
5 L1 terhadap PE
6 N terhadap PE
7 L1 terhadap Saklar
8 Sakelar terhadap lampu
9 Lampu terhadap N
Keterangan : 0 = tidak ada hubungan
1 = ada hubungan
PENGUKURAN DENGAN TEGANGAN
No Hubungan Instalasi Hasil Pengukuran (volt)
1 L1 terhadap N
2 L1 terhadap PE
3 N terhadap PE
4 Kotak - kontak 1
5 Kotak - kontak 2
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 11
1.7.1. Alat dan Bahan
No
Nama
Spesifikasi
Jumlah
Ket. Angka Huruf Satuan
1 KWH meter 220V/50HZ/450VA 1 Satu Buah
2 MCB 1 phasa 6A 1 Satu Buah
3 Saklar tunggal MK,setara 1 Satu Buah
4 Kotak kontak 220V/6A 2 Dua Buah
5 Lampu pijar 25 W/TL 1x20W 1 Satu Buah
6 Kotak
penghubung
MK,setara 3 Tiga Buah
7 Kotak saklar/
Kotak kontak
MK,setara 3 Tiga Buah
8 Pipa PVC ¾”,maspion 2 Dua Lonjor
9 Klem pipa PVC ¾”,maspion 28 Dua
puluh
delapan
Buah
10 Sekrup 5/8” 28 Dua
puluh
delapan
Buah
11 Tool set 1 Satu Box
12 AVO meter Sanwa,setara 1 Satu Buah
13 Kabel NYA,NYM
1.7.2. Prosedur Keselamatan
1 Perhatikan setiap langkah kerja yang akan saudara kerjakan semua harus
sesuai dengan SOP (standart operasi prosedur)
2 Sebelum merangkai pastikan power dalam keadaan off atau mati
3 Periksa semua peralatan dan komponen dalam keadaan aman digunakan.
4. Dalam melakukan pekerjaan rangkaian dilarang bercanda dan bercakap yang
tidak ada hubungannya dengan modul praktikum.
5 sebelum mencoba pastikan dicek terlebih dahulu dengan menghubungi
instruktur bengkel/ laboratoriun.
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 12
1.7.3. Langkah Kerja
1. Merangkai peralatan yang tersedia seperti pada gambar diagram garis
ganda dan power suplay dalam keadan terbuka.
2. Mengecek kembali hubungan terminal masing-masing peralatan dan
sambungan apakah sudah baik dengan peralatan ukur AVO meter.
3. Meyakinkan bahwa rangkain sudah benar dengan menanyakan kepada
instruktur sebelum power supply di-on-kan.
1.7.4. Gambar Kerja
Gambar Penempatan Alat
Gambar Diagram Garis Tunggal
L1 / N / PE 3 3
3
3
33 2
L1 / N / PE
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 13
Gambar Diagram Garis Ganda
Gambar Diagram Aliran Arus
L1 N
MODUL 1. SAKLAR TUNGGAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK 14
Laporan Sementara
Judul
Nama mahasiswa : ttd
1……………….. …..
2……………….. …..
3……………….. …..
4……………….. …..
Surabaya,………….
(Instruktur)
Tanggal percobaan : ………………..
Waktu /tempat :…………………
Kondisi/ keadaan :………………..
Alat yang digunakan :……/ spesifikasi……..
Tabel Percobaan :
Analisa :