Modul SSS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Modul SSS

    1/46

    MODUL KETERAMPILAN KLINIK

    BLOK SISTEMSPECIAL SENSE

    PENYUSUN :

    Adril Arsyad Hakim

    Emir Taris Pasaribu

    Roald Si!o"a#

    Hasaul Ari$i

    M %id&l 'ais S

    (u! Aria Aria

    Hidaya! S

    Yoa (arolia PRia Yui!a

    D&)ira *a"ara

    Masi!"a D&+i Sari

    T, Si!i Ha-ar Haryua

    %AKULTAS KEDOKTERAN

    UNI.ERSITAS SUMATERA UTARA

    /012

    0

  • 7/24/2019 Modul SSS

    2/46

    MODUL (LINI(AL SKILLS LAB BLOK SISTEMSPECIAL SENSE

    I, PENDAHULUAN

    Sesuai dengan pemetaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi FK USU,kegiatan Clinical Sklills Labuntuk mahasiswa semester 5 dilaksanakan pada blok

    Sistem Genitourinary, Sistem Gastro Intestinal dan Sistem Special Sense.

    Salah satu keterampilan klinik yang menadi kompetensi seorang dokter

    sesuai dengan Standar Kompotensi !okter Indonesia "SK!I# adalah keterampilan

    klinik yang akan diaarkan pada blok Sistem Special Senseini. Kepada mahasiswa

    semester 5 akan diaarkan enam "$#enis keterampilan klinis pada blok Sistem

    Special Sense.Keterampilan klinik yang akan diaarkan pada mahasiswa adalah

    keterampilan untuk melakukan %

    &. History taking 'enyakit (ata yang berhubungan dengan penurunan

    ketaaman penglihatan.). 'emeriksaan *isus

    +. History taking 'enyakit yang berhubungan dengan -

    . 'emeriksaan Sara/ Kranialis

    5. 'emeriksaan /isik telinga, hidung, rongga mulut, /aring dan laring

    $. 'emeriksaan /isik leher

    II, TU3UAN

    1, TU3UAN UMUM

    Setelah mengikuti kegiatan skills lab pada blok Sistem Special Sense ini,

    mahasiswa dapat terampil melakukan history takingpenyakit yang berhubungan

    denganpenurunan ketaaman penglihatan, pemeriksaan isus, pemeriksaan sara/

    kranialis, history takingpenyakit -, pemeriksaan /isik telinga, hidung, rongga

    mulut, /aring dan laring dan pemeriksaan /isik leher.

    /, TU3UAN KHUSUS

    ).&.(ahasiswa mampu melakukan history taking penyakit yang berhubungan

    dengan penurunan ketaaman penglihatan.

    ).). (ahasiswa mampu melakukan pemeriksaan isus

    ).+.(ahasiswa mampu melakukan history taking penyakit yang berhubunganpenyakit -

    ).. (ahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sara/ kranialis

    ).5.(ahasiswa mampu melakukan pemeriksaan /isik telinga, hidung, rongga

    mulut, /aring dan laring.

    ).$ (ahasiswa mampu melakukan pemeriksaan /isik leher.

    &

  • 7/24/2019 Modul SSS

    3/46

    SL,., SSS,14 SL 1

    KOMUNIKASI DOKTER4PASIEN MEN'ENAI PENYAKIT MATA

    YAN' BERHUBUN'AN DEN'AN PENURUNAN TA3AM

    PEN'LIHATAN

    I, PENDAHULUAN

    'ada minggu ini mahasiswa dilatih untuk melakukan keterampilan

    komunikasi dokter1pasien untuk penyakit mata yang berhubungan dengan

    penurunan taam penglihatan.

    Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan penderita yang paling

    signi/ikan untuk ditetapkan sebagai keluhan utama.2da beberapa pertanyaan yang

    harus diingat pada komunikasi dokter dan pasien dalam mengelaborasi keluhan

    penderita agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

    'ertanyaan tesebut meliputi %

    - Onset 1 Location"lokasi#

    1 Duration"durasi#

    1 Character"karakter#

    1 Aggravating/Alleviating Factors"Faktor1/aktor yang memperparah atau

    mengurangi geala#

    1 Raiation"penyebaran#

    1 !iming"waktu#

    Kata1kata tersebut dapat disingkat sehingga mudah dingar yaitu%OLD (ARTS

    atau%

    1 3nset

    1 'alliating4'rookating Fators "Faktor0/aktor yang mengurangi atau

    memprookasi geala#

    1 6uality"kualitas#

    1 7adiation"'enyebaran#

    1 Site"8okasi#

    1 iming"9aktu#

    Kata1kata tersebut dapat disingkat menadi OP5RST

    uuh pertanyaan yang berkaitan dengan geala penderita%

    &.Lokasi.!imana lokasinya:2pakah menyebar:

    ),K+ali!as.Seperti apa keluhan tersebut: +.K+a!i!as a!au K&6ara"a.Seberapa parah keluhan tersebut:

    .7ak!u.Kapan keluhan mulai dirasakan:Berapa lama keluhan tersebut

    berlangsung:Seberapa sering keluhan tersebut munul:

    5.K&adaa8si!uasi saa! s&ra#a b&rla#su#.ermasuk /aktor lingkungan,

    akti/itas,emosi,atau keadaan lain yang mungkin dapat mempengaruhi

    penyakit

    $.%ak!or4$ak!or ya# m&y&babka r&misi a!au &ksas&rbasi.2pakah ada

    hal1hal yang membuat geala membaik atau semakin parah

    ;.Mai$&s!asi lai ya# b&r"ubu#a da #&-ala.2pakah penderita

    merasakan hal1hal lain yang menyertai serangan:

    )

  • 7/24/2019 Modul SSS

    4/46

    II, RAN(AN'AN A(ARA PEMBELA3ARAN

    7ak!u Ak!i$i!as B&la-ar ma-ar K&!&ra#a

    )0 menit I!roduksipada kelas besar "tdd 5 mahasiswa#

    1 'enelasan narasumber tentang anamnese keluhan

    utama < keluhan tambahan pada penderita dengan

    penurunan taam penglihatan "&0 menit#

    1 'emutaran /ilm tentang ara anamnese penderita

    dengan penurunan taam penglihatan "5 menit#

    1 anya awab singkat hal yang belum elas dari

    penelasan dan /ilm yang diputar "5 menit#

    =arasumber

    &0 menit

    )0 menit

    D&mos!rasi 6ada k&las b&sar

    =arasumber memperlihatkan tata ara komunikasi

    dokter pasien pada penderita dengan penurunan

    taam penglihatan

    Ta"a6 I % 'erkenalan, 2namnesa 'ribadi mahasiswa#.

    1 iap kelompok keil memiliki & instruktur

    1 (ahasiswa melakukan simulasi seara bergantian

    ")1+ orang mahasiswa# dengan dibimbing oleh

    instruktur.1 Kepada mahasiswa diberikan & kasus simulasi.

    1 'asien simulasi akan diperankan oleh sesama

    mahasiswa

    >0 menit Self practice % (ahasiswa melakukan anamnesa

    sendiri seara bergantian masing1masing selama &0

    menit. (ahasiswa diberikan & kasus dan menatat

    hal1hal yang penting dari anamnesis dan

    menyimpulkannya.

    Instruktur memberikan penilaian pada lembar

    pengamatan.

    !iskusi 2khir %

    Instruktur memberikan kesimpulan dari kasus

    simulasi.

    (ahasiswa

    Instruktur

    III,TU3UAN KE'IATANIII,1, TU3UAN UMUM

    Setelah selesai latihan ini mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan

    keterampilan history takingdengan menggunakan tekhnik komunikasi yang benar

    pada pasien

    III,/, TU3UAN KHUSUS&. (ahasiswa mampu menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan

    ). (ahasiswa mampu menguraikan penyakit seara deskripti/ dan kronologis

    +. (ahasiswa mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan dengan

    penyakit dalam keluarga

    . (ahasiswa mengetahui tentang adanya riwayat trauma, riwayat penyakit

    sistemik, riwayat kelahiran, nutrisi.

    5. (ahasiswa mampu menerapkan dasar tekhnik komunikasi dan berperilaku

    yang sesuai dengan sosio1budaya pasien dalam hubungan dokter pasien

    I., 7ak!u 6&laksaaa

    1 Setiap kegiatan skills lab dilaksanakan selama &50 menit 1 !isesuaikan dengan adwal skills lab blok spesial senses

    1 empat pelaksanaan

    1 7uang skills lab FK1USU

    Sarana yang diperlukan

    2lat audioisual

    (ateri audioisual

    'ensil4pulpen

    Formulir anamnese

    ., RU3UKAN

  • 7/24/2019 Modul SSS

    6/46

    &.*aughan !, )000,O"talmologi #mum,?disi &,hal +01+)

    )..8ee 2 daid,&>>>,Clinical $uie to Comprehensive Ophthalmology,hal&1

    +.American Acaemy o" Ophthalmology,)00)1)00+,Fundamentals,Setion )

    .Ilyas Sidarta,)00&,Dasar !ekhnik %emeriksaan Dalam &lmu %enyakit 'ata

    .I, KASUS SIMULASI

    &. 'englihatan kabur bila melihat auh

    2, laki1laki,&$ thn,datang ke poliklinik mata dengan keluhan kabur bila

    melihat auh seak $ bulan ini.Sebelumnya 2 sudah pernah berobat ke

    puskesmas dan diberi it 2.

    ugas% lakukan komunikasi dokter1pasien yangberhubungan sesuain

    dengan /ormulir anamnese dan /aktor penyebab yang mungkin

    berhubungan dengan penglihatan kabur bila melihat auh.

    .I,L&mbar Pama!a Komuikasi dok!&r da 6asi& 6ada 6&yaki!

    ma!a ya# b&r"ubu#a da 6&urua !a-am 6li"a!a

    LAN'KAH 8 TU'AS

    PEN'AMATAN

    @a idak

    &. (enyapa pasien dan keluarga pasien dengan ramah A

    1 (emberi salam1 (empersilahkan duduk

    1 (engkondisikan suasana yang menyenangkan sehingga

    pasien tidak segan untuk bererita

    1 (elakukan obserasi, seperti A melihat penampilan waah,

    pandangan mata, ara berbiara, dsb

    ). (emperkenalkan diri < berkenalan

    1 menanyakan identitas pasien

    +. (endengarkan keluhan utama pasien

    1 (enunukkan penghargaan pada pasien 1 (emberikan waktu yang ukup untuk bererita

    . (enggali peralanan penyakit yang ada

    "sudah berapa lama, satu mata atau keduanya,sudah berapa

    lama, tiba1tiba 4 perlahan, apakah ada yang memperberat

    penyakitnya seperti akti/itas yang banyak, apakah ada

    penyebaran misalnya sakit kepala, kapan timbulnya terus

    menerus atau sesaat#

    $. (enanyakan riwayat pernyakit terdahulu yang berhubungan

    dengan sekarang, seperti A berkaamata, sudah berapa lama,

    mendapatnya dari mana "dokter atau langsung ke optial#

    5

  • 7/24/2019 Modul SSS

    7/46

    $. (enanyakan riwayat penyakit, riwayat obat1obatan

    ;. (enanyakan riwayat penyakit di lingkungan keluarga,

    seperti A

    1 'enyakit !(, bila ada, siapa1 'enyakit -ipertensi, bila ada, siapa

    1 7iwayat berkaamata

    1 Sudah berapa lama, apakah mendapatkan pengobatan

    . (enanyakan riwayat %

    1 =utrisi "sayur1sayuran, buah1buahan#

    1 rauma "apakah pernah teratuh, terbentur di bagian kepala#

    1 Kebiasaan menonton dekat, membaa sambil tiduran

    >. (enuliskan 4 merangkum data dalam status

    &0.(enelaskan kemungkinan penyebab permasalahan sesuaiin/ormasi dan menelaskan tindakan selanutnya.

    &&. (enguapkan salam dan terima kasih

    =ote % @a % (ahasiswa melakukan

    idak % (ahasiswa tidak melakukan

    %ORMULIR ANAMNESE KOMUNIKASI DOKTER PASIEN PADA

    PENDERITA PENURUNAN TA3AMPEN'LIHATAN

    $

  • 7/24/2019 Modul SSS

    8/46

    MAHASIS7A USU SEMESTER .

    111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

    =ama (ahasiswa %

    Grup %

    anggal anamnesa %Instruktur %

    I!?=I2S '2SI?=

    =ama pasien %

    Umur %

    2lamat %

    Cenis kelamin %

    'ekeraan %

    Status %

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    7I92@2 '?=@2KI

    Keluhan utama %

    7iwayat peralanan penyakit%

    sudah berapa lama %

    tiba1tiba atau perlahan1lahan%

    terus menerus atau sesaat%

    satu mata atau kedua mata%pandangan seperti berasap4berawan%

    7iwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan penyakit sekarang

    7iwayat berkaamata%sudah berapa lama,mendapatkannya dari resep dokter atau

    langsung ke optikal

    7iwayat sakit kepala%

    7iwayat penyakit dalam keluarga%

    "penyakit !(,-Ipertensi,keluarga yang berkaamata#

    Bila ada,sebutkan,sudah berapa lama%

    2pakah ada memakai obat1obatan%

    7iwayat penyakit lain yang diderita%

    7iwayat pemakaian obat1obatan

    7iwayat trauma%"apakah ada terbentur atau pernah teratuh#

    7iwayat nutrisi%"sering makan sayur1sayuran atau buah1buahan#

    7iwayat kebiasaan sehari1hari %"membaa sambil tiduran,menonton t terlalu

    dekat#

    SL,., SSS,14 SL /

    ;

  • 7/24/2019 Modul SSS

    9/46

    KETERAMPILAN KLINIK

    PEMERIKSAAN .ISUS

    I, PENDAHULUAN

    'ada skill lab ini mahasiswa diaarkan untuk melakukan pemeriksaan

    taam penglihatan "isus# agar dapat mengetahui /ungsi penglihatan setiap mata

    seara terpisah.

    ! asar%

    1 aam penglihatan diperiksa langsung, dengan memperhatikan seri gambar

    simbol dengan ukuran berbeda pada arak tertentu terhadap pasien,dan

    menentukan ukuran huru/ terkeil yang dapat dikenali pasien.

    1 'ada pemeriksaan taam penglihatan ditentukan huru/ terkeil yang masih

    dapat dilihat pada kartu baa baku "dalam hal ini kita pakai Snellen Ehart#

    dengan arak $ meter atau )0 kaki.1 aam penglihatan diberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.

    1 'emeriksaan taam penglihatan sebaiknya dilakukan pada arak 5 atau $

    meter,karena pada arak ini mata akan melihat benda dalam keadaan

    beristirahat atau tanpa akomodasi "dalam hal ini kita ambil dengan arak $

    meter#.

    1 Besar huru/ pada kartu Snellen berbeda sehingga setiap huru/ tertentu

    hanya dapat dibaa pada arak tertentu "Kartu untuk arak $ meter ataupun

    5 meter membentuk sudut 5 menit dengan nodal point#.

    1 aam penglihatan menentukan berapa elas pasien dapat melihat

    1 'emeriksaan dilakukan tanpa dan dengan kaamata yang sedang

    dipergunakan.2lat%

    1 Kartu Snellen "snellen Ehart#

    1 Gagang lensa oba

    1 8ensa oba

    ekhnik 'emeriksaan:

    1 'asien duduk menghadap kartu Snellen pada arak $ meter

    1 !ipasang gagang lensa oba

    1 (ata yang tidak akan diperiksa taam penglihatan ditutup.biasanya yang

    diperiksa lebih dahulu mata kanan sehingga dilakukan penutupan mata kiri

    terlebih dahulu

    1 'asien diminta untuk membaa huru/ yang tretulis pada kartu Snellen yang

    dimulai dengan membaa baris atas"huru/ yang terbesar# dan bila telah

    terbaa pasien diminta untuk membaa baris dibawahnya"huru/ yang lebih

    keil#

    1 !itentukan letak baris terakhir yang masih dapat dibaa.

    =ilai 4 -asil 'emeriksaan %

    1 aam penglihatan dinyatakan dnegan suatu angka pembilang4penyebut

    dimana pembilang ialah arak antara orang yang diperiksa dengan karu

    Snellen,sedangkan peneyebutnya ialah arak dimana suatu huru/

    seharusnya dapat dibaa.

    1 Bila huru/ yang terbaa tersebut%

  • 7/24/2019 Modul SSS

    10/46

    erdapat pada baris dengan tanda +0, dikatakan taam penglihatan

    $4+0,ini berarti bahwa pada arak $ meter.si penderita hanya dapat

    membaa huru/1huru/ yang seharusnya dapat dibaa elas pada arak

    +0 meter.

    erdapat pada baris dengan tanda $,dikatakan taam penglihatan $4$,iniberarti bahwa pada arak $ meter si penderita dapat membaa huru/

    yang normalnya elas dibaa pada arak $ meter.

    aam penglihatan seseorang dikatan normal bila taam penglihatan

    adalah $4$.

    Bila pasien tidak dapat mengenal huru/ terbesar terbesar pada kartu

    Snellen pada arak $ meter maka dilakukan ui hitung ari,dimana

    pasien disuruh untuk menghitung ari si pemeriksa yang oleh mata

    normal dapat dilihat pada arak $0 meter, misalnya pada arak + meter

    pasien masih dapat menghitung ari si pemeriksa berarti taam

    penglihatannya +4$0,ini berarti pada arak + meter si penderita hanya

    dapat menghitung ari pemeriksa yang seharusnya pada orang normal

    dapat terlihat pada arak $0 meter.

    bila pasien tidak dapat menghitung ari ,maka pasien disusuh melihat

    gerakan tangan si pemeriksa yang oleh mata normal dapat dilihat pada

    arak +00 meter. Biasanya gerakan tangan dilakukan maksimal pada

    arak & meter,taam penglihatanya &4+00

    bila gerakan tangan tidak dapat terlihat,maka mempergunakan lampu

    sorot,ika pasien dapat melihat lampunya menyala maka taam

    penglihatannya &4

    ika pasien tidak dapat membedakan apakah lampu yang disorotikepadanya terang atau tidak,maka taam penglihatannya adalah 0,yang

    berarti tidak dapat diambil tindakan apapun untuk memperoleh

    penglihatan kembali.

    II, RAN(AN'AN A(ARA PEMBELA3ARAN

    7ak!u Ak!i$i!as B&la-ar ma-ar K&!&ra#a

    )0 menit

    &0 menit

    I!roduksipada kelas besar

    1 'enelasan narasumber tentang pemeriksaan isus"&0 menit#

    1 'emutaran /ilm tentang ara pemeriksaan isus

    "5 menit#

    1 anya awab singkat hal yang belum elas dari

    penelasan dan /ilm yang diputar

    "5 menit#

    D&mos!rasi 6ada k&las b&sar

    =arasumber memperlihatkan ara pemeriksaan isus seara

    bertahap

    Ta"a6 I % 'ersiapan 2lat

    =arasumber

    =arasumber

    >

  • 7/24/2019 Modul SSS

    11/46

    )0 menit

    >0 menit

    Ta"a6 II % 'emeriksaan isus

    (oa9"i# ol&" is!ruk!ur:

    1 (ahasiswa dibagi menadi 5 kelompok keil "& kelompok tdd

    > mahasiswa#.1 (ahasiswa melakukan simulasi seara

    bergantian ")1+ orang mahasiswa# dengan dibimbing oleh

    instruktur.

    1 'asien simulasi akan diperankan oleh sesama mahasiswa

    S&l$ 6ra9!i9&% (ahasiswa melakukan pemeriksan isus seara

    bergantian masing1masing selama &0 menit.

    Instruktur memberikan penilaian pada lembar pengamatan.

    Instruktur

    (ahasiswa

    (ahasiswa

    Instruktur

    III,TU3UAN KE'IATAN

    Setelah mahasiwa mengikuti skills lab ini diharapakan mampu melakukan

    pemeriksaan taam penglihatan yang merupakan pemeriksaan dasar yang

    sangat berguna untuk kepentingan diagnostik dalam ilmu kesehatan mata.

    I.,7AKTU PELAKSANAAN .&.Setiap kegiatan skills lab dilaksanakan selam &50 menit

    .).!isesuaikan dengan adwal mahasiswa semester 5.

    empat pelaksanaan

    7uang skills lab lt +.

    ., RU3UKAN

    &. 2merian 2ademy o/ 3phthalmology,)00)1)00+,3pti,7e/ration

    and Eontat 8enses,Setion +

    ). *aughan !,)000,3/talmologi Umum,?disi &,hal +)1+

    +. 8ee a !aid,&>>>,Elinial Guide to Eomprehensie

    3phthalmology,hal );1)

    . Ilyas Sidharta,)00&,!asar ekhnik 'emeriksaan !alam Ilmu 'enyakit

    (ata

    &0

  • 7/24/2019 Modul SSS

    12/46

    .I, LEMBAR PEN'AMATAN

    LAN'KAH 8 TU'AS

    PEN'AMATAN

    @a idak

    'emeriksaan *isus dengan Snellen Ehart

    &. 'asien duduk menghadapi kartu Snelen dengan arak $ meter

    ). (emasang gagang lensa oba

    +. (ata yang tidak akan diperiksa ditutupA biasanya yang diperiksa

    mata kanan dahulu sehingga melakukan penutupan mata kiri

    terlebih dahulu

    . 'asien diminta untuk membaa huru/ yang tertulis pada kartuSnellen yang dimulai dengan membaa baris atas "huru/ yang

    paling besar# dan bila telah terbaa pasien diminta untuk

    membaa baris dibawahnya "huru/ yang lebih keil#

    5. (enentukan letak baris terakhir yang masih dapat dibaa

    $. (endokumentasikan hasil pemeriksaan isus dan menelaskan

    tindakan selanutnya.

    =ote % @a % (ahasiswa melakukan

    idak % (ahasiswa tidak melakukan

    SL,., SSS,/4 SL 1

    KETERAMPILAN KLINIK

    &&

  • 7/24/2019 Modul SSS

    13/46

    KOMUNIKASI DOKTER4PASIEN MEN'ENAI PENYAKIT4PENYAKIT

    TELIN'A HIDUN' DAN TEN''OROK

    I, PENDAHULUAN

    Keterampilan komunikasi !okter1'asien untuk penyakit1penyakit telinga,

    hidung dan tenggorok.

    Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan penderita yang

    palingsigni/ikan untuk ditetapkan sebagai keluhan utama. 2da beberapa

    pertanyaan yang harus diingat pada komunikasi dokter dan pasien dalam

    mengelaborasi keluhan penderita agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

    'ertanyaan tesebut meliputi %

    1 3nset

    1 8oation"lokasi#

    1 !uration"durasi#

    1 Eharater"karakter#

    1 2ggraating42lleiating Fators"Faktor1/aktor yang memperparah atau

    mengurangi geala#

    1 7adiation"penyebaran#

    1 iming"waktu#

    Kata1kata tersebut dapat disingkat sehingga mudah dingar yaitu % OLD (ARTS

    atau%

    1 3nset

    1 'alliating4'rookating Fators "Faktor0/aktor yang mengurangi atau

    memprookasi geala#

    1 6uality"kualitas#1 7adiation"'enyebaran#

    1 Site"8okasi#

    1 iming"9aktu#

    Kata1kata tersebut dapat disingkat menadi OP5RST

    uuh pertanyaan yang berkaitan dengan geala penderita%

    &.Lokasi.!imana lokasinya:2pakah menyebar:

    ),K+ali!as.Seperti apa keluhan tersebut:

    +.K+a!i!as a!au K&6ara"a.Seberapa parah keluhan tersebut:

    .7ak!u.Kapan keluhan mulai dirasakan:Berapa lama keluhan tersebut

    berlangsung:Seberapa sering keluhan tersebut munul: 5.K&adaa8si!uasi saa! s&ra#a b&rla#su#.ermasuk /aktor lingkungan,

    akti/itas,emosi,atau keadaan lain yang mungkin dapat mempengaruhi penyakit

    $.%ak!or4$ak!or ya# m&y&babka r&misi a!au &ksas&rbasi.2pakah ada

    hal1hal yang membuat geala membaik atau semakin parah

    ;.Mai$&s!asi lai ya# b&r"ubu#a da #&-ala.2pakah penderita

    merasakan hal1hal lain yang menyertai serangan:

    II, TU3UAN KE'IATAN

    II,1, TU3UAN UMUM

    &)

  • 7/24/2019 Modul SSS

    14/46

    (elatih mahasiswa untuk dapat meningkatkan keterampilan history

    takingdengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada pasien.

    II,/, TU3UAN KHUSUS&. (ahasiswa mampu melakukan kerangka history takingpada pasien

    ). (ahasiswa menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan.

    +. (ahasiswa mampu menguraikan penyakit seara deskripti/ dan

    kronologis.

    . (ahasiswa mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan dengan

    pekeraan, iklim, makanan dan obat1obatan.

    5. (ahasiswa mengetahui riwayat penyakit keluarga yang mungkin penyakit

    keturunan atau keluarga sebagai sumber penularan.

    $. (ahasiswa mengetahui riwayat penyakit - terdahulu yang mungkin

    berulang atau penyakit lain yang ada hubungannya dengan penyakit -

    sekarang.;. (ahasiswa mampu menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku

    yang sesuai dengan sosio1budaya pasien dalam hubungan dokter1pasien.

    III, RAN(AN'AN A(ARA PEMBELA3ARAN

    7ak!u Ak!i)i!as B&la-ar Ma-ar K&!&ra#a

    )0 menit I!roduksi pada kelas besar "terdiri dari 5

    mahasiswa#

    (elakukan penelasan tentang anamnesis penyakit1

    penyakit telinga, hidung dan tenggorok danmemberikan ontoh1ontoh slide keluhan utama dan

    keluhan tambahan pasien.

    =ara sumber

    &0 menit D&mos!rasi ol&" arasumb&r

    =arasumber memperlihatkan tata ara komunikasi

    !okter1'asien pada penyakit1penyakit telinga, hidung

    dan tenggorok.

    Ta"a6 I :3bserasi

    Ketika pasien masuk ruang periksa, perhatikan araberalan, penampilan waah, kelainan1kelainan yang

    mungkin terlihat pada daerah kepala dan leher

    termasuk daun telinga dan hidung, komunikasi, ara

    biara, interaksi dengan lingkungan, perilaku dan lain1

    lain.

    Ta"a6 II : (enanyakan k&lu"a u!ama yang

    menyebabkan penderita datang berobat dan

    lokalisasiya, (enanyakan k&lu"a !amba"a,

    Ta"a6 III : (enanyakan ri+aya! 6&r-alaa

    =arasumber

    &+

  • 7/24/2019 Modul SSS

    15/46

    )0 menit

    >0 menit

    6&yaki! A mulai dari awal4mula1mula timbul sampai

    sekarang "seara kronologis#. 7iwayat peralanan

    penyakit ini berisi uraian tentang lama 6&yaki!

    !imbul !iba ; !iba a!au b&r!a"a6 !&rus m&&rus

    a!au "ila# !imbul lokalisasiya 6&r-alaa6&yaki! a! suda" dioba!i a!au b&lum bila

    suda" ba#aimaa "asilya,

    Hubu#aya da 6&k&r-aa 8 k&mara

  • 7/24/2019 Modul SSS

    16/46

    &. 'enyakit - dengan diagnosis 3IIS (?!I2 2KU

    ). 'enyakit - dengan diagnosis 3IIS (?!I2

    SU'U72IF K73=IS

    +. 'enyakit - dengan diagnosis 7I=IIS 28?7GI

    . 'enyakit - dengan diagnosis 7I=3SI=USIIS 2KU5. 'enyakit - dengan diagnosis 3=SI8IIS 2KU

    ., RU3UKAN

    &. Buku 2ar Ilmu Kesehatan elinga -idung enggorok Kepala dan

    8eher, ?disi Keenam, 'enerbit Fakultas Kedokteran Uniersitas

    Indonesia, Cakarta, )00;

    .I, KASUS SIMULASI KOMUNIKASI DOKTER4PASIEN PADA

    PENYAKIT THT,

    1, OTITIS MEDIA AKUT

    2nak laki1laki, umur tahun dibawa oleh ibu ke 'uskesmas dengankeluhan sakit pada telinga kanan seak kemarin. Seak & minggu yang lalu

    anak menderita batuk, pilek.

    ugas % lakukan komunikasi dokter1pasien 4 keluarga pasien yang

    berhubungan dengan keluhan utama pasien sesuai /ormulir anamnesis.

    /, OTITIS MEDIA SUPURATI% KRONIS

    Seorang perempuan, umur )0 tahun datang berobat ke 'oliklinik -

    dengan keluhan telinga kiri berair. Keluhan ini dialami seak keil dan

    hilang timbul.

    ugas % lakukan komunikasi dokter1pasien yang berhubungan dengan

    keluhan utama pasien sesuai /ormulir anamnesis.

    2, RINITIS ALER'I

    Seorang laki 1 laki, umur )5 tahun datang dengan keluhan sering pilek

    pilek. Keluhan ini dialami seak & tahun lalu terutama di pagi hari dan bila

    terpapar debu.

    ugas % lakukan komunikasi dokter1pasien yang berhubungan dengan

    keluhan utama pasien sesuai /ormulir anamnesis.

    ?, RINOSINUSITIS AKUT

    Seorang laki1laki, & tahun datang ke praktek dokter umum dengan

    keluhan hidung tersumbat seak & minggu yang lalu disertai nyeri pada

    kedua pipi dan kelopak mata bawah.

    ugas % lakukan komunikasi dokter1pasien yang berhubungan dengan

    keluhan utama pasien sesuai /ormulir anamnesis.

    &5

  • 7/24/2019 Modul SSS

    17/46

    @, TONSILITIS AKUT

    Seorang perempuan, umur &; tahun datang berobat ke poliklinik -

    dengan keluhan sakit menelan yang dialami seak + hari lalu. Keluhan ini

    disertai demam.

    ugas % lakukan komunikasi dokter1pasien yang berhubungan dengan

    keluhan utama pasien sesuai /ormulir anamnesis.

    ., LEMBAR PEN'AMATAN ANAMNESE PENYAKIT TELIN'A

    HIDUN' DAN TEN''OROK

    LAN'KAH 8 TU'AS PEN'AMATAN

    Ya Tidak

    I, PERKENALAN

    &. (emberikan salam dan mempersilahkan pasien duduk

    ). (emperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien

    +. (enanyakan keluhan utama pasien %

    II, MENANYAKAN KELUHAN

    TELIN'A

    . Gangguan pendengaran 4 pekak "tuli# %

    1 2pakah keluhan tersebut pada satu atau kedua telinga.

    1 imbul tiba1tiba atau bertambah berat seara bertahap dan sudah

    berapa lama diderita

    1 2dakah riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma, terpaan

    bising, pemakaian obat sebelumnya "bila ada ditanyakan obat apa#,menderita penyakit in/eks irus seperti in/luensa berat

    1 2pakah gangguan pendengaran diderita seak bayi

    5. Suara berdenging4 berdengung "tinitus#

    1 2pakah keluhan pada satu sisi atau kedua telinga

    1 2pakah disertai gangguan pendengaran dan keluhan pusing berputar

    $. 7asa pusing yang berputar "ertigo#

    1 2pakah disertai rasa mual, muntah, rasa penuh ditelinga, telinga

    berdenging.

    1 2pakah keluhan berhubungan dengan perubahan posisi 1 2pakah ada penyakit sistemik lainnya seperti % !(, hipertensi,

    arteriosklerosis, penyakit antung, anemia, kanker dan si/ilis

    ;. =yeri didalam telinga "otalgia#

    1 8okasi % telinga kiri 4 kanan atau keduanya dan sudah berapa lama

    1 2pakah disertai nyeri ditempat lain seperti di geraham atas, sendi

    mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang leher

    &$

  • 7/24/2019 Modul SSS

    18/46

    . Keluar airan dari liang telinga "otore#

    1 2pakah sekret keluar dari satu atau kedua telinga

    1 2pakah disertai rasa nyeri atau tidak

    1 Sudah berapa lama

    1 Cumlah sekret % banyak 4 sedikit 1 Berbau 4 berampur darah

    HIDUN'

    &. Sumbatan hidung %

    1 2pakah teradi terus menerus atau hilang timbul

    1 'ada satu atau kedua lubang hidung atau bergantian

    1 7iwayat kontak dengan debu, tepung sari, bulu binatang

    1 7iwayat trauma hidung

    1 7iwayat pemakaian obat tetes hidung angka panang

    1 7iwayat merokok atau peminum alkohol berat

    ). Sekret % 1 'ada satu atau kedua rongga hidung

    1 Konsistensi sekret% ener 4 kental

    1 2pakah sekret keluar pada waktu1waktu tertentu

    1 9arna % ernih, hiau kekuningan, berampur darah

    1 Berbau 4 tidak

    1 2pakah diumpai sekret dari hidung yang turun ke tenggorok

    +. Bersin

    . =yeri di daerah muka dan kepala

    5. 'erdarahan dari hidung

    1 Berasal dari satu atau kedua lubang hidung 1 2pakah mudah dihentikan

    1 Sudah berapa kali

    1 7iwayat trauma

    1 7iwayat penyakit sistemik % kelainan darah, hipertensi

    1 'emakaian obat anti koagulansia

    $. Gangguan penghidu %

    1 Sudah berapa lama

    1 -ilang peniuman "anosmia# atau berkurang "hiposmia#

    1 7iwayat in/eksi hidung dan sinus, trauma kepala

    %ARIN'

    &. =yeri tenggorok %

    1 -ilang timbul atau menetap

    1 2pakah disertai demam, batuk, suara serak, dan tenggorokan kering

    1 7iwayat merokok

    ). =yeri menelan "odino/agia# %

    1 2pakah rasa nyeri dirasakan sampai ketelinga

    +. !ahak ditenggorok %

    1 2pakah dahak berampur dengan pus atau darah

    &;

  • 7/24/2019 Modul SSS

    19/46

    . Sulit menelan "dis/agia#

    1 Sudah berapa lama

    1 2pakah timbul bila menelan makanan air atau padat

    1 2pakah disertai muntah dan penurunan berat badan yang epat

    5. 7asa sumbatan dileher

    1 Sudah berapa lama dan lokasinya

    HIPO%ARIN' DAN LARIN'

    &. Suara serak "dis/oni# atau tidak keluar suara sama sekali "a/oni# %

    1 Sudah berapa lama

    1 7iwayat in/eksi di hidung atau tenggorok

    1 2pakah disertai batuk, rasa nyeri dan penurunan berat badan

    ). Batuk %

    1 Sudah berapa lama

    1 7iwayat merokok

    1 2pakah disertai dahak % berampur darah dan umlahnya

    +. 7asa ada sesuatu ditenggorok

    DOKUMENTASI

    1 (endokumentasikan hasil history takingdan tindakan selanutnya.

    =ote % @a H (ahasiswa melakukan

    idak H (ahasiswa tidak melakukan

    &

  • 7/24/2019 Modul SSS

    20/46

    Lam6ira 1

    STATUS ANAMNESIS PENDERITA PENYAKIT THT

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELIN'A HIDUN' TEN''OROK

    %AKULTAS KEDOKTERAN USU ; RSUP, H, ADAM MALIKMEDAN

    anggal %..........................

    =o. (7 %..........................

    I. IDENTI%IKASI

    =ama %

    Umur %

    Cenis Kelamin %

    Status 'erkawinan %

    Bangsa 4 Suku %

    2gama %

    'ekeraan %

    2lamat %

    II, ANAMNESIS

  • 7/24/2019 Modul SSS

    21/46

    SL,., SSS,/4 SL /

    KETERAMPILAN KLINIK

    PEMERIKSAAN SARA% KRANIALIS

    I, PENDAHULUAN

    Seorang dokter harus mampu melakukan pemeriksaan nerus kranialis I1

    II dengan benar sehingga dapat membantu kita menentukan lokasi lesi dan enis

    penyakit. 2da beberapa persyaratan yang harus diingat dalam melakukan

    pemeriksaan nerus kranialis ini. !imana masing masing nerus kranialis

    mempunyai syarat syarat tertentu.

    'ada skills lab ini mahasiswa dilatih untuk melakukan keterampilan

    pemeriksaan sara/ kranialis "I1II#. 'emeriksaan ini meliputi, pemeriksaan

    peniuman, pemeriksaan pupil "ukuran dan bentuk#, pemeriksaan re/leks ahaya,pemeriksaan mimik waah, pemeriksaan otot temporal dan masseter, pemeriksaan

    sensorik waah, pemeriksaan motorik waah, pemeriksaan pendengaran,

    pemeriksaan lidah.

    NER.US I

  • 7/24/2019 Modul SSS

    22/46

    Eara pemeriksaan %

    1 'enderita duduk

    1 'eriksa lubang hidung penderita "dengan menggunakan senter#, apakah

    ada sumbatan atau kelainan setempat, misalnya ingus atau polip. -al inidapat menganggu ketaaman peniuman.

    1 Jat pengetes diletakkan dalam wadah.

    1 'enderita disuruh tutup mata

    1 iap lubang hidung diperiksa satu persatu seara bergantian, lubang

    hidung yang sedang tidak diperiksa, ditutup dengan tangan.

    'enilaian%

    =ormosmia % kemampuan menghidu normal, tidak terganggu.

    -iposmia % kemampuan menghidu menurun atau berkurang.

    -iperosmia % meningkatnya kemampuan menghidu.

    'arosmia % salah hidu "tidak dapat mengenali bau bauan#Kakosmia % persepsi adanya bau busuk, padahal tidak ada

    NER.US II

  • 7/24/2019 Modul SSS

    23/46

    1 Cika penderita mulai melihat gerakan ari ari pemeriksa, ia harus

    memberi tahu, dan hal ini dibandingkan dengan pemeriksa, apakah iapun

    telah melihatnya.

    1 Gerakan ari tangan ini dilakukan dari semua urusan dan masing masing

    mata harus diperiksa1 Bila sekiranya ada gangguan kampus penglihatan, maka pemeriksa akan

    lebih dulu melihat gerakan tangan tersebut.

    NER.US III I. .I

  • 7/24/2019 Modul SSS

    24/46

    1 (elakukan pemeriksaan seara bergantian pada ouli deNtra dan sinistra.

    1 Saat melakukan pemeriksaan ini, sekaligus nilai ukuran dan bentuk pupil

    !iameter pupil yg normal % )1+mm. Bentuk pupil yang normal% bulat

    '?(?7IKS22= G?72K2= B382 (22

    Syarat pemeriksaan% penderita harus ompos mentis

    Eara pemeriksaan%

    1 'enderita disuruh mengikuti gerakan ari pemeriksa yang digerakkan ke

    arah lateral, medial, atas, bawahdan ke arah miring, yaitu% atas1lateral,

    bawah1 medial, atas1medial, bawah1lateral.

    NER.US .

  • 7/24/2019 Modul SSS

    25/46

    ). Benda yang runing

    +. abung reaksi yang berisi air panas

    . abung reaksi yang beisi air dingin

    Eara pemeriksaan%

    1 'emeriksa melakukan pemeriksaan sensorik waah berupa raba denganmenggunakan kapas dimulai dari daerah ophtalmia, dibandingkan kiri

    dan kanan, daerah maksilaris, bandingkan kiri dan kanan, daerah

    mandibularis bandingkan kiri dan kanan.

    1 Kemudian melakukan pemeriksaan nyeri dengan menggunakan benda

    yang runing dimulai dari daerah ophtalmia, dibandingkan kiri dan

    kanan, daerah maksilaris, bandingkan kiri dan kanan, daerah mandibularis

    bandingkan kiri dan kanan.

    1 Kemudian melakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan tabung

    reksi yang berisi air panas dan air dingin, dimulai dari daerah ophtalmia,

    dibandingkan kiri dan kanan, daerah maksilaris, bandingkan kiri dan

    kanan, daerah mandibularis bandingkan kiri dan kanan.

    NER.US .II

  • 7/24/2019 Modul SSS

    26/46

    NER.US .III

  • 7/24/2019 Modul SSS

    27/46

    . Bila masih terdengar disebut 7inne positi/ "P#, bila tidak terdengar

    disebut 7inne negati/ "1#

    Interpretasi %

    1 7inne positi/ "P# terdapat pada telinga normal atau telinga dengan tulisensorineural.

    1 7inne negati/ "1# ini menunukkan adanya tuli kondukti/.

    B, PEMERIKSAAN 7EBER

    Bahan dan alat yang diperlukan %

    1 7uangan yang ukup tenang.

    1 Garpu tala 5&), &0) dan )0 -.

    Bila tidak memungkinkan menggunakan ketiga garpu tala itu, maka

    diambil 5&) - karena penggunaan garpu tala ini tidak terlalu

    dipengaruhi suara bising disekitarnya.

    Eara pemeriksaan %

    &. Kaki garpu penala yang telah digetarkan diletakkan pada garis tengah

    waah atau kepala "di erteN, dahi dan pangkal hidung#.

    ). !itanyakan pada yang diperiksa, telinga mana yang terdengar lebih

    keras.

    Interpretasi %

    1 2pabila bunyi garpu tala terdengar lebih keras pada salah satu telinga

    disebut 9eber lateralisasi ke telinga tersebut. Bila tidak dapat dibedakan

    ke arah telinga mana bunyi terdengar lebih keras disebut 9eber tidak ada

    lateralisasi.

    1 'ada keadaan normal, penderita mendengar suara di tengah atau tidak

    dapat membedakan telinga mana yang mendengar lebih keras. Bila satu

    telinga menderita tuli sensorineural maka penderita akan mendengar lebih

    baik pada telinga yang baik "lateralisasi ke telinga yang baik# dan ika

    telinga tersebut menderita tuli kondukti/ maka telinga tersebut akan

    mendengar bunyi lebih keras "lateralisasi ke telinga yang sakit#.

    (, PEMERIKSAAN S(H7ABA(H

    Bahan dan alat yang diperlukan %

    1 7uangan yang ukup tenang.1 Garpu tala 5&), &0) dan )0 -.

    Bila tidak memungkinkan menggunakan ketiga garpu tala itu, maka

    diambil 5&) - karena penggunaan garpu tala ini tidak terlalu

    dipengaruhi suara bising disekitarnya.

    1 Syarat pemeriksaan % telinga pemeriksa harus normal

    Eara pemeriksaan %

    &. Garpu tala digetarkan.

    ). angkai penala diletakkan pada prosesus mastoidius penderita sampai tidak

    terdengar bunyi.

    )$

  • 7/24/2019 Modul SSS

    28/46

    +. Kemudian tangkai penala segera dipindahkan ke prosesus mastoidius

    telinga pemeriksa yang pendengarannya normal.

    Interpretasi %

    Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut Shwabah memendek, bilapemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan diulang dengan ara

    sebaliknya, yaitu penala diletakkan pada prosesus mastoidius pemeriksa lebih

    dulu. Bila pasien masih dapat mendengar bunyi disebut Shwabah

    memanang.

    Bila pasien dan pemeriksa kira kira sama mendengarnya disebut Shwabah

    sama dengan pemeriksa.

    T&s Ri& T&s 7&b&r T&s S9"+aba9" Dia#osis

    'ositi/ idak ada laterasi Sama dengan

    'emeriksa

    =ormal

    =egati/ 8ateralisasi ke telinga

    yang sakit

    (emanang uli kondukti/

    'ositi/ 8ateralisasi ke telinga

    yang sehat

    (emendek uli sensori1neural

    Eatatan % 'ada tuli kondukti/ Q +0 dB, 7inne bisa masihpositi/.

    D, PEMERIKSAAN BERBISIK

    Bahan dan alat yang diperlukan %

    1 7uangan yang ukup tenang.

    1 7uangan ukup besar dengan panang minimal $ meter.

    Eara pemeriksaan %

    &. 'asien berdiri pada uung kamar dengan telinga yang akan

    diperiksa menghadap pemeriksa pada arak $ meter. elinga yang lainnya

    ditutup dengan ara menekan tragus dengan ari pasien sehingga benar

    benar tertutup.

    ). 'asien angan melihat ke pemeriksa.

    +. 'emeriksaan selalu dimulai dengan telinga kanan, baru

    telinga kiri.

    . 'emeriksa berbisik dengan udara yang masih tersisa dalam

    paru paru sesudah ekspirasi.

    Interpretasi %

    1 Bila pasien mendengar maka dianggap pendengaran normal, bila tidak

    mendengar dalam arak $ meter maka pemeriksa mau & meter dan berbisik

    lagi. !an bila tidak mendengar uga mau & meter lagi, dan seterusnya

    sampai pasien dapat mendengar.

    1 Bila sampai berbisik di dekat telinga pasien, baru didengarnya maka disebut

    2d Eonham, bila masih uga tak mendengar berarti tes berbisik H 0.

    1 =ilai normal tes berbisik 5 $ meter, artinya pasien dapat mendengar pada

    arak 5 $ meter dari pemeriksa.

    1 Cika pasien hanya bisa mendengar pada arak + meter, disebut tes berbisik H

    + meter

    );

  • 7/24/2019 Modul SSS

    29/46

    NER.US I N

  • 7/24/2019 Modul SSS

    30/46

    '?(?7IKS22= 33 S?7=3K8?I!3(2S3I!?US

    Eara pemeriksaan%

    &. 'enderita disuruh menolehkan kepala dan pemeriksaa menahannya untukmenilai tenaganya

    ). !ilakukan bergantian saat menoleh ke arah kanan dan ke kiri

    '?(?7IKS22= 33 72'?JIUJ

    Eara pemeriksaan%

    &. 'enderita disuruh mengangkat bahu dan pemeriksa menahannya untuk

    menilai tenaganya.

    ). Bandingkan kanan dan kiri.

    NER.US II

  • 7/24/2019 Modul SSS

    31/46

    &0 menit

    )0 menit

    >0 menit

    penelasan dan /ilm yang diputar "5 menit#

    D&mos!rasi 6ada k&las b&sar

    =arasumber memperlihatkan ara pemeriksaan sara/ kranialis

    seara bertahapTa"a6 I % 'ersiapan 2lat

    Ta"a6 II % 'emeriksaan sara/ kranialis

    Coachingol&" is!ruk!ur:

    1 (ahasiswa dibagi menadi 5 kelompok keil "& kelompok tdd

    > mahasiswa#.

    1 (ahasiswa melakukan simulasi seara bergantian ")1+ orang

    mahasiswa#, dibimbing oleh instruktur.

    1 'asien simulasi akan diperankan oleh sesama mahasiswa

    Self practice % (ahasiswa melakukan pemeriksan sara/kranialis seara bergantian masing1masing selama &0 menit.

    Instruktur memberikan penilaian pada lembar pengamatan.

    =arasumber

    Instruktur

    (ahasiswa

    (ahasiswaInstruktur

    III,TU3UANKE'IATAN

    Setelah mahasiwa mengikuti skills lab ini diharapakan dapat melakukan

    pemeriksaan sara/ kranialis yang merupakan pemeriksaan dasar yang sangat

    berguna untuk kepentingan diagnostik dalam ilmu penyakit sara/.

    I.,7AKTU PELAKSANAAN .&.Setiap kegiatan skills lab dilaksanakan selam &50 menit

    .).!isesuaikan dengan adwal mahasiswa semester 5.

    empat pelaksanaan

    7uang skills lab lantai +.

    ., RU3UKAN

    &. !eC3=GMS, he =eurologi ?Namination, 5th edition, 'hiladelphia% CB.

    8ippinottA &>>)

    ). Fuller G, =eurologial ?Namination (ade ?asy, 8ondon% Ehurhill8iingstoneA &>>+

    +. Gilman S, Elinial ?Namination o/ he =erous System, 'hiladelphia%

    (Graw -illA )000

    . Ford (C, Elinial ?Namination, th edition, 'hiladelphia% ?lseierA )005

    5. 8umbantobing S(, =eurologi Klinik 'emeriksaan Fisik dan (ental,

    Cakarta% FK UIA)000

    +0

  • 7/24/2019 Modul SSS

    32/46

    .I, LEMBAR PEN'AMATAN

    LAN'KAH 8 TU'ASPEN'AMATAN

    '?(?7IKS22= S272F K72=I28IS @2 I!2K

    &. (enyapa dan memberi salam kepada penderita

    ). (empersilahkan penderita duduk

    +. (emberitahukan kepada penderita apa yang akan dilakukan

    N&r)us I

  • 7/24/2019 Modul SSS

    33/46

    N&r)us III I. .I

  • 7/24/2019 Modul SSS

    34/46

    yang berisi air panas dan air dingin.

    $. Sentuhkan bagian tabung reaksi yang berisii air tersebut ke

    daerah ophtalmia, dibandingkan kiri dan kanan, daerah

    maksilaris, bandingkan kiri dan kanan, daerah mandibularis

    bandingkan kiri dan kanan.

    N&r)us .II

  • 7/24/2019 Modul SSS

    35/46

    sampai tidak terdengar bunyi.

    +. Segera pindahkan tangkai garpu tala tersebut ke prosesus mastoideus

    telinga pemeriksa yang pendengarannya normal.

    'emeriksaan Berbisik

    &. 'emeriksaan selalu dimulai dengan telinga kanan, baru telinga kiri.

    ). 'asien berdiri pada uung kamar dengan telinga yang akan diperiksa

    menghadap pemeriksa pada arak $ meter. elinga yang lainnya

    ditutup dengan ara menekan tragus dengan ari pasien sehingga

    benar benar tertutup.

    +. 'asien angan melihat ke pemeriksa, telinga yang akan diperiksa yang

    mengarah pada pemeriksa

    . 'emeriksa berbisik dengan udara yang masih tersisa dalam paru paru sesudah ekspirasi. Kata1kata yang mengandung banyak huru/ RsM

    "ontoh sisir, selesai, susu#

    N&r)us I N

  • 7/24/2019 Modul SSS

    36/46

    apakah ada deiasi atau tidak

    +. Untuk menilai tenaga lidah, suruh penderita untuk menekankan

    lidahnya pada pipinya. Kita nilai daya tekannya ini dengan alan

    menekankan ari kita pada pipi sebelah luar

    =ote % @a % (ahasiswa melakukan

    idak % (ahasiswa tidak melakukan

    +5

  • 7/24/2019 Modul SSS

    37/46

    SL,., SSS,/4 SL 2

    KETERAMPILAN KLINIK

    PEMERIKSAAN %ISIK TELIN'A HIDUN' RON''A MULUT%ARIN' LARIN'

    I, PENDAHULUAN

    Keterampilan klinik pemeriksaan /isik telinga, hidung, rongga mulut,

    /aring danlaring untuk mengenali geala dan tanda yang terdapat pada pasien agar

    mampu menegakkan diagnosis penyakit1penyakit - sesuai dengan kompetensi

    dasar seorang !okter.

    A, PEMERIKSAAN TELIN'A2.&. 2lat yang diperlukan %

    1 8ampu kepala

    1 Eorong telinga

    1 3toskop

    2.). Eara pemeriksaan telinga %

    1 'asien duduk dengan posisi badan ondong sedikit ke depan dan kepala

    pasien lebih tinggi sedikit dari kepala pemeriksa.

    1 'asang lampu kepala dan diarahkan ke daun telinga dan

    liang telinga.

    1 (elihat keadaan dan bentuk daun telinga serta daerah belakang daun

    telinga "retroaurikuler#.

    1 (enarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk memeriksa liang

    telinga. Cika kesulitan, gunakan orong telinga untuk memperluas

    pandangan ke dalam liang telinga.

    1 3toskop digunakan untuk memeriksa membran timpani.

    1 3toskop dipegang dengan tangan kanan untuk memeriksa membran

    timpani kanan dan tangan kiri untuk memeriksa membran timpani kiri,

    dengan posisi ari kelingking tangan yang memegang otoskop ditekankan

    pada pipi pasien yang diperiksa.

    B, PEMERIKSAAN HIDUN'B.&. 2lat yang diperlukan %

    1 8ampu kepala

    1 Spekulum hidung

    1 Kaa naso/aring dan tangkainya

    1 Spatula lidah

    B.). Eara pemeriksaan hidung % .

    &. (emperhatikan bentuk luar hidung.

    ). 'alpasi daerah tulang hidung dan sinus paranasal.

    +. 'asang lampu kepala dan diarahkan ke rongga hidung.

    . 7inoskopi 2nterior %

    1 Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri dalam keadaan tertutup.

    +$

  • 7/24/2019 Modul SSS

    38/46

    1 (asukkan spekulum ke dalam lubang hidung dengan hati1hati dan

    dibuka setelah spekulum berada di dalam rongga hidung.

    1 =ilai estibulum, septum, konka, meatus dan mukosa.

    1 Keluarkan spekulum dalam keadaan terbuka untuk menghindari

    terepitnya bulu hidung pasien. 5. 7inoskopi 'osterior %

    1 Kaa naso/aring dipegang dengan tangan kanan

    1 -angatkan kaa naso/aring dengan api lampu spiritus.

    1 Sebelum kaa dimasukkan ke rongga mulut, suhu kaa di tes dulu dengan

    menempelkannya pada kulit belakang tangan kiri pemeriksa.

    1 'egang spatula lidah dengan tangan kiri dan pasien di minta membuka

    mulut.

    1ekan )4+ anterior lidah dengan spatula lalu pasien disuruh berna/as

    seperti biasa dan angan menahan na/as.

    1 (asukkan kaa naso/aring yang menghadap ke atas melalui mulut,

    melewati bagian bawah uula hingga ke oro/aring. 1 8ihat keadaan koana dan septum nasi posterior.

    1 Kaa tersebut diputar sedikit ke lateral untuk melihat keadaan konka

    in/erior, media, superior, serta meatus nasi in/erior dan media.

    1 Kaa diputar lebih ke lateral lagi untuk memeriksa torus tubarius dan

    /ossa rosenmuller.

    1 -al yang sama dilakukan untuk melihat sisi yang berlawanan.

    1 Keluarkan kaa naso/aring dan spatula lidah seara bersamaan dari

    rongga mulut.

    (, PERIKSAAN %ARIN' DAN RON''A MULUT

    E.&. 2lat yang dierlukan %

    1 8ampu kepala

    1 Spatula lidah

    E.). Eara pemeriksaan /aring dan rongga mulut %

    1 'asang lampu kepala dan diarahkan k rongga mulut

    1 =ilai keadaan bibir, mukosa ronga mulut, lidaNh dan gerakan ,lidah

    1 'egang spatula lidah dengasn tangan kiri

    1 ekan bagian tengah lidah dengan memakai spatula lidah

    1 =ilai rongga mulut, dinding belakang /aring, uula, arkus /aring, tonsil,

    mukosa pipi, gusi dan gigi

    1 Keluarkan spatula lidah dari rongga mulut1 'alpasi daerah rongga mulut untuk menilai apakah ada massa tumor,

    kista,dll.

    D, PEMERIKSAAN HIPO%ARIN' DAN LARIN'

    !.&. 2lat yang diperlukan %

    1 8ampu kepala

    1 Kaa laring dan tangkainya

    1 8ampu Spiritus

    1 Kain kasa

    !.). Eara pemeriksaan hipo/aring dan laring %

    1 'asang lampu kepala dan arahkan ke rongga mulut

    +;

  • 7/24/2019 Modul SSS

    39/46

    1 'asien duduk lurus agak ondong ke depan dengan leher agak /leksi

    1 'egang kaa laring dengan tangan kanan lalu hangatkan dengan api

    lampu spiritus

    1 Sebelum kaa dimasukkan, suhu kaa ditest dulu dengan menempelkan

    pada kulit belakang tangan kiri pemeriksa1 'asien diminta membuka mulut dan menulurkan lidahnya seauh

    mungkin

    1 8idah dipegang dengan tangan kiri dengan memakai kain kasa dan

    ditarik keluar dengan hati1hati

    1 Kaa laring dimasukkan ke dalam mulut menggunakan tangan kanan

    dengan arah kaa ke bawah, bersandar pada uula dan palatum molle

    1 'asien disuruh menyuarakan i...

    1 =ilai gerakan pita suara abduksi dan daerah subglotik dengan menyuruh

    pasien untuk inspirasi dalam

    E, PEMERIKSAAN KELEN3AR LIM%A LEHER Eara 'emeriksaan

    1 pemeriksa beridiri di belakang pasien

    1 pemeriksa meraba dengan kedua belah tangan seluruh daerah leher dari

    atas kebawah.

    1 =ilai ukuran, bentuk, konsistensi dan perlekatan dengan aringan

    sekitarnya, bila terdapat pembesaran kelenar lim/a.

    II, RAN(AN'AN A(ARA PEMBELA3ARAN

    7ak!u Ak!i)i!as B&la-ar Ma-ar K&!&ra#a

    )0 menit Introduksi pada kelas besar "terdiri dari 5 orang mahasiswa#

    'emutaran /ilm tentang pemeriksaan /isik teling, hidung,

    rongga mulut,/aring,dan laring.

    =ara sumber

    &0 menit D&mos!rasi ol&" arasumb&r

    Instruktur memperlihatkan ara pemeriksaan /isik telinga,

    hidung, rongga mulut, /aring dan laring.

    =arasumber

    +0 menit Coaching : (ahasiswa melakukan simulasi seara bergantian

    dibimbing oleh instruktur. 'asien simulasi akan diperankan

    oleh sesama mahasiswa

    Instruktur,

    (ahasiswa

    >0 menit Self Practice%

    (ahasiswa melakukan sendiri pemeriksaan /isik teling,

    hidung, rongga mulut, /aring dan laring seara bergantian.

    otal waktu yang dibutuhkan P >0 menit "tergantung umlah

    mahasiswa#

    (ahasiswa

    +

  • 7/24/2019 Modul SSS

    40/46

    III, TU3UAN KE'IATAN

    III,1, TU3UAN UMUM

    (elatih mahasiswa untuk dapat melakukan pemeriksaan /isik teling,hidung, rongga mulut, /aring dan laring seara mandiri.

    III,/, TU3UAN KHUSUS

    Setelah mahasiswa mengikuti skills lab ini diharapkan dapat melakukan %

    1 'emeriksaan /isik telinga dan mampu mengenali tanda1tanda /isiologis

    serta patologis telinga.

    1 'emeriksaan /isik hidung dan mampu mengenali tanda1tanda /isiologis

    serta patologis hidung.

    1 'emeriksaan /isik rongga mulut dan mampu mengenali tanda1tanda

    /isiologis serta patologis rongga mulut.

    1 'emeriksaan /isik /aring dan mampu mengenali tanda1tanda /isiologisserta patologis /aring.

    1 'emeriksaan /isik laring dan mampu mengenali tanda1tanda /isiologis

    serta patologis laring.

    I., 7AKTU PELAKSANAAN

    1 Setiap kegiatanskills labdilaksanakan selama &50 menit.

    1 !isesuaikan dengan adwal skills lab blok Sistem Special Sense.

    1 empat pelaksanaan %

    1 7uang skills lab FKUSU "lantai +#

    1 Sarana yang diperlukan %

    1 8ampu kepala

    1 3toskop

    1 Eorong telinga

    1 Spekulum hidung

    1 Kaa naso/aring dan tangkainya

    1 Kaa laring dan tangkainya

    1 Spatula lidah

    1 8ampu spiritus

    1 Kain Kassa

    1 Korek api

    1 Baskom berisi air bersih1 !ettol

    1 Kain lap "-anduk good morning#

    ., RU3UKAN

    &. Buku 2ar Ilmu Kesehatan elinga -idung enggorok Kepala dan

    8eher, ?disi Keenam, 'enerbit Fakultas Kedokteran Uniersitas

    Indonesia, Cakarta, )00;

    +>

  • 7/24/2019 Modul SSS

    41/46

    .I, LEMBAR PEN'AMATAN

    LAN'KAH TU'AS PEN'AMATAN

    Ya Tidak PEMERIKSAAN %ISIK TELIN'A DAN HIDUN'

    PEMERIKSAAN TELIN'A :

    &. (empersilahkan pasien duduk dengan posisi badan

    ondong sedikit ke depan dan kepala pasien lebih tinggi

    sedikit dari kepala pemeriksa.

    ). 'asang lampu kepala dan diarahkan ke daun telinga dan

    liang telinga.

    +. (elihat keadaan dan bentuk daun telinga serta daerah

    belakang daun telinga "retroaurikuler#.

    PEMERIKSAAN HIDUN' : &. (emperhatikan bentuk luar hidung.

    ). 'alpasi daerah tulang hidung dan sinus paranasal.

    +. 'asang lampu kepala dan diarahkan ke rongga hidung.

    . 7inoskopi 2nterior %

    1 Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri dalam

    keadaan tertutup.

    1 (asukkan spekulum ke dalam lubang hidung dengan

    hati1hati dan dibuka setelah spekulum berada di dalam

    rongga hidung.

    1 =ilai estibulum, septum, konka, meatus dan mukosa.

    1 Keluarkan spekulum dalam keadaan terbuka untuk

    menghindari terepitnya bulu hidung pasien.

    PEMERIKSAAN RON''A MULUT %ARIN' LARIN'

    &. 'emeriksaan /aring dan rongga mulut

    ). 'asang lampu kepala dan diarahkan ke rongga mulut

    +. =ilai keadaan bibir, mukosa rongga mulut, lidah dan gerakan

    lidah

    . 'egang spatula lidah dengan tangan kiri

    5. ekan bagian tengah lidah dengan memakai spatula lidah

    $. =ilai rongga mulut, dinding belakang /aring, uula, arkus

    /aring,tonsil, mukosa pipi, gusi dan gigi;. Keluarkan spatula lidah dari rongga mulut

    PEMERIKSAAN KELEN3AR LIM%A LEHER

    &. 'emeriksa berdiri di belakang pasien

    ). 'emeriksa meraba dengan kedua belah tangan seluruh daerah

    leher dari atas kebawah.

    +. =ilai ukuran, bentuk, konsistensi dan perlekatan dengan

    aringan sekitarnya, bila terdapat pembesaran kelenar lim/a.

    =ote % @a H (ahasiswa melakukan.

    idak H (ahasiswa tidak melakukan

    0

  • 7/24/2019 Modul SSS

    42/46

    SL,., SSS,/4 SL ?

    KETERAMPILAN KLINIK

    PEMERIKSAAN %ISIK LEHER

    (mir !aris %asaribu

    I, PENDAHULUAN

    'emeriksaan /isik leher merupakan pemeriksaan /isik standar yang harus

    dapat dilakukan dengan benar oleh seorang dokter. Kelainan di leher dapat berupa

    kelainan bawaan, in/eksi, neoplasma dan metabolisme.

    Benolan di leher dapat disebabkan oleh %

    !i bagian tengah % 1 goiter

    1 thyroglossal yst

    1 submental limph nodes

    1 parathyroid gland

    8ateral % 1 lymph nodes

    - saliary glands

    - skin, sebaeous yst or lipoma

    - lymphatis, ysti hygroma

    - arotid artery, aneurysma, tumours

    - pharynN, branhiogeni le/t yst.

    &

  • 7/24/2019 Modul SSS

    43/46

    II, TU3UAN

    II,1,TU3UAN UMUM

    Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan /isik

    leher dan mengetahui beberapa kelainan berupa benolan di leher bagian

    depan.

    II,/,TU3UAN KHUSUS

    (ahasiswa mampu%

    &. (enemukan pembesaran kelenar tiroid.

    ). (engenal pembesaran kelenar getah bening.

    +. (engenal kelainan di kulit dan bawah kulit

    . (engetahui kelainan bawaan.

    5. !apat membuat dokumentasi 4 deskripsi hasil pemeriksaan.

    )

  • 7/24/2019 Modul SSS

    44/46

    III,RAN(AN'AN A(ARA PEMBELA3ARAN

    9aktu "menit# 2ktiitas Belaar (engaar Keterangan

    )0 menit Introduksi pada kelas besar "terdiri dari 5

    mahasiswa#. =ara sumber menelaskan beberapakelainan yang sering ditemukan dileher, insiden,

    lokasi dan karakteristik.

    =ara sumber

    &0 menit !emonstrasi pada kelas besar oleh nara sumber.

    !engan simulasi pasien.

    =ara sumber memperlihatkan tata ara

    pemeriksaan /isik leher yang benar.

    ahap I.

    'erkenalan dengan pasien.

    (enerangkan pemeriksaan yang akan dilakukan.

    ahap II.'osisi pasien

    'osisi pemeriksa

    Eara pemeriksaan

    -al hal yang diamati

    !okumentasi

    =ara sumber

    &0 menit Setelah mahasiswa dibagi kelas keil yang terdiri

    dari > orang

    Instruktur memperlihatkan tata ara

    pemeriksaan /isik leher yang benar.

    Instruktur

    )0 menit Eoahing % (ahasiswa melakukan simulasi

    seara bergantian ")1+ orang# dengan dibimbing

    oleh instruktur 4 mahasiswa pada kelas keil

    menggunakan lembar pengamatan.

    Instruktur

    4(ahasiswa

    >0 menit Sel/ 'ratie % (ahasiswa melakukan sendiri

    seara bergantian.

    Sehingga total waktu yang dibutuhkan T >0

    menit "tergantung umlah mahasiswa#

    (ahasiswa

    I., PEDOMAN INSTRUKTUR

    I.,1,PELAKSANAAN

    &. (ahasiswa dibagi dalam kelompok besar 5 mahasiswa dan keil >

    orang. Kelompok besar dipimpin nara sumber dan kelompok keil

    dipimpin instruktur.

    ). Eara pelaksanaan kegiatan%

    Instruktur melakukan hoaing selama )0 1 +0 menit, beberapa mahasiswa

    melakukan pemeriksaan simulasi dibimbing instruktur dan peserta lain

    dapat melakukan pengamatan.

    (enggunakan pasien simulasi , mahasiswa.

    +

  • 7/24/2019 Modul SSS

    45/46

    !itunuk seorang mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan. (ahasiswa

    lainnya bertugas sebagai pengamat.

    Setiap mahasiswa harus mendapat kesempatan melakukan.

    +. 9aktu pelaksanaan

    1 Setiap kegiatan skills lab dilaksanakan selama &50 menit.1 !isesuaikan dengan adwal mahasiswa semester *.

    . empat pelaksanaan

    7uang skills lab lantai +

    I.,/, SARANA YAN' DIBUTUHKAN:

    - mea & buah

    - kursi + buah

    - alat tulis

    - pasien simulasi " mahasiswa #

    -segelas air

    - angka sorong

    ., RU3UKAN

    &. Bikley 8S, Silagyi 'G. $uie to %hysical ()amination an History !aking.

    *th e+'hiladelphia% 8ippinott 9illiams < 9ilkins A )00;

    ). alley =C, 3MEonnor S, Clinical ()amination, A Systematic $uie to physical

    iagnosis, (, 2'2E 2sian ?dition, Singapore A &>>)

    .I, KASUS SIMULASI 8 MAHASIS7A

    .II, LEMBAR PEN'AMATAN

    LAN'KAH8TU'AS PEN'AMATAN

    @a idak

    I. '?7K?=282=

    &. (enyapa pasien dan memperkenalkan diri.

    ). (empersilahkan pasien duduk

    +. (enanyakan nama, umur, pekeraan, alamat.

    . (enanyakan tindakan yang akan dilakukan dan tuuanpemeriksaan.

    5. (eminta persetuuan

    II. '?7SI2'2=

    &. penderita dalam posisi duduk.

    ). pemeriksa sudah melakukan ui tangan

    +. tersedia segelas air.

    III. I=S'?KSI

    &. penderita duduk dan posisi kepala sedikit ekstensi

    ). pemeriksa berada didepan penderita.

    +. (emperhatikan apakah ada perubahan warna kulit

    . (emperhatikan apakah ada ulkus, /istel, sekret dan

  • 7/24/2019 Modul SSS

    46/46

    tentukan lokasi.

    5. (emperhatikan apakah ada benolan, bila ada tentukan

    lokasi, umlah dan bentuk.

    $. Bila lokasi benolan di bagian tengah, penderita disuruh

    meneguk air dan perhatikan apakah benolan bergerakkeatas.

    I*. '28'2SI

    &. 'enderita duduk dan posisi kepala sedikit ekstensi

    ). 'emeriksa berada dibelakang penderita

    +. 'alpasi mengunakan kedua tangan, bagian olar distal

    digiti ),+ dan .

    iroid %

    &. 8okasi dibagian tengah leher, dibawah kartilago tiroidea

    ). Bila ada benolan, perhatikan % lokasi, umlah , konsistensi,

    permukaan, batas, pergerakan, nyeri dan ukuran "mm#

    +. 'enderita disuruh meneguk air dan teraba benolan bergerakkeatas.

    Kelenar getah bening %

    &. !imulai dari, daerah sub mental, sub mandibular, rantai

    yugular bagian atas, tengah , bawah, supra klaikula dan

    trigonum posterior leher.

    ). Bila ditemukan benolan, perhatikan lokasi, umlah, nyeri,

    permukaan, konsistensi, konglumerasi, batas, pergerakan

    dan ukuran "mm#

    *. !3KU(?=2SI

    &. (enatat data data yang didapat4ditemukan

    ). (enatat tanggal pemeriksaan

    +. (embuat tanda tangan pemeriksa

    . (engin/ormasikan dan menelaskan tindakan selanutnya.

    =ote % @a H (ahasiswa melakukan.

    idak H (ahasiswa tidak melakukan