17
MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I Disusun oleh : SUPRIYONO Disusun Oleh : Achmad Risa Harfit, ST. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA FEBRUARI 2009

MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

  • Upload
    ngophuc

  • View
    308

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

MODUL

TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I

Disusun oleh :SUPRIYONO

Disusun Oleh :

Achmad Risa Harfit, ST.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIJURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS GUNADARMAFEBRUARI

2009

Page 2: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

TUGAS I: Perhitungan Sambungan Paku Keling Beban Langsung

SAMBUNGAN PAKU KELING1.1 TIPE SAMBUNGAN

• Sambungan paku keling dibagi menjadi 2 tipe :1. Sambungan tumpang (lap joint)2. Sambungan temu : - Keling tunggal

- Keling ganda• Sambungan tekanan : Tipe samb.keling dimana biasanya terdiri dari beberapa

baris kelingan dengan samb.temu, dimana plat utama luar lebih kecil dari plat tutup dalam.

• Penampang pemisah : Panjang pola pemisah pada suatu jenis sambungan paku keling = jarak panjang untuk menetapkan kekuatan paku keling.

• Effisiensi samb.keling menunjukkan kesempurnaan rancangan sambungan

padatplatkekuasambungankekuakelingsambEffisiensi

..tan.tan.. =

Page 3: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

1.2 KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPANG SEDERHANASambungan keling dianggap sebagai contoh tegangan merata, dimana persamaan umumnya …P = A . σTipe kerusakan sambungan keling :1.Beban rusak dalam geser (Gambar 12-3)

τπσ .4

. 2dAsPs == …….. dimana : d= Diameter lubang &

paku keling .2.Beban rusak dalam tarik (Gambar 12-4)

ttdptAtPt σσ .)(. −==Dimana : p = Lebar plat atau panjang penampang pemisah

T = tebal(p-d) = lebat netto plat

3.Kerusakan dukung (Gambar 12-5)

Page 4: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

• Dimana terjadi pergerakan relatif antara plat utama, yaitu dari perubahan bentuk tetap atau pembesaran lubang paku keling yang disebabkan oleh kelebihan tekanan dukung (paku keling bisa rusak).• Pada prakteknya kerusakan dukung (σb) dianggap merata di sepanjang luas persegi lubang paku keling.• Kerusakan beban dukung : bdtbAbPb σσ ).(. ==

4.* Koyakan sisi belakang plat lubang paku keling (Gambar 12-6a).* Kerusakan plat geser belakang lubang (Gbr. 12-6b), atau gabungan keduanya

.

Tugas Perencanaan :

Rencanakan suatu sistem sambungan paku keling lipat-3, sambungan temu dengan memakai 2 buah plat tutup atas dan bawah. Asumsi :1. Masing-masing paku keling memikul beban sebanding dengan luas geser

tahanannya2. Beban tarik sepanjang baris paku keling = beban terpasang dikurangi beban geser

yg ditransmisikan baris paku keling terdahulu.

Data yang diketahui : Menerima beban yg bekerja pada penampang pemisah (P1) = 144 kNPanjang penampang pemisah (p) = 200 mmGaris tengah lubang paku keling (d) = 23,5 mmTebal plat utama (t) = 14 mmTebal masing-masing plat penutup (t’) = 10 mm

Hitung :1. Tegangan geser, tegangan dukung dan tegangan tarik yg terjadi pada sambungan ?2. Gambarkan sistem sambungan paku keling tersebut dengan Autocad ?

Page 5: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Tugas 2 : Perhitungan Sambungan Paku Keling Beban Eksentris

SAMBUNGAN PAKU KELING BEBAN EKSENTRIS

BEBAN EKSENTRIS : Beban pada sambungan paku keling melalui ttk.berat kelompok paku keling, dimana distribusi beban tdk.merata disemua beban (gbr.12-13a).

• Agar stabil dipasang 2 paku keling dengan arah berlawanan yaitu gaya kolinier (P1 & P2), sehingga beban eksentris (Po) diganti beban terpusat (P) dan kopel torsi (T = P.e), (Gambar 12-13b) .

• Efek beban terpusat (P) ditahan oleh beban langsung (nPPd = ), (Gbr. 12-14a).

• Kopel torsi (T) ditahan oleh beban torsi (Pt) (Gbr.12-14b) yang bekerja tegak lurus jari2 pusat kelompok paku (P).• Resultante beban setiap paku= jumlah vector beban langsung dan torsi paku keling (Gambar 12-14c). • Rumus torsi :

JTρτ = Dimana : τ = Tegangan geser rata2 tiap paku

ρ = Jarak radial dari pusat ke ttk.berat kelompok pakuT = Kopel torsi

Page 6: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

2ρAJ ∑=

Karena (A) = sama untuk semua paku ,dan (ρ) bisa dinyatakan dalam 2 sumbu, [ ]222 YX +=ρ (Gambar 12-14b)Sehingga : )( 22 YXAJ ∑+∑=

Dan rumus torsi menjadi : ( )22 YXAT

∑+∑= ρτ

Beban torsi : 22 YXTPt

∑+∑= ρ

…….dimana: Pt = A. τ

Resultante beban paku keling diperoleh dari jumlah vector (Pd) dan (Pt) (Gbr 12-4c)

ρα YPtPtPtx == sin. dan

ρα XPtPtPty == cos.

Dengan mensubstitusikan harga (Pt) ke rumus (Ptx) didapatkan :

yYX

TPtx .22 ∑+∑= dan x

YXTPty .22 ∑+∑

=

Resultante beban paku keling : ( ) ( )22Pr PtyPdyPtxPdx +++=

Tugas Perencanaan :

Rencanakan suatu sistem sambungan paku keling dengan beban eksentris, untuk mengikat plat yang menempel pada body mobil.

Data yang diketahui :Paku keling tersusun menjadi 3 baris 4 kolom, dengan jumlah total paku = 12 pakuJarak antar paku keling dalam baris = 80 mmJarak antar paku dalam kolom = 100 mmBeban eksentris terpasang pada pusat paku baris-2 kolom-4, sebesar (P) = 200 kNKemiringan beban 4/3 ke arah bawah-kanan.

Pertanyaan :1. Tentukan resultante beban paku keling yang dibebani paling berat ?2. Gambarkan sistem sambungan paku keling tersebut dalam Autocad ?

Page 7: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Tugas 3: Perhitungan Kekuatan Sambungan Las Beban Langsung

SAMBUNGAN LASPENGELASAN : adalah metode mengikat logam dengan leburan, dengan panas dari busur listrik atau semburan oxiacetyline logam pada sambungan dilebur dan difuses dengan logam tambahan dari batang las.Untuk melindungi lasan dari kelebihan oksidasi, dipakai batang las yang dilapis (guna menghilangkan gas mulia yang menyelubungi busur arus), disebut “proses busur perisai” (shielded arc process).

3.1 METODE PENGELASANMetode pengelasan dibagi menjadi 2 :1. PENGELASAN TEKAN : Bagian yang hendak disambung ditekan satu sama lain

dalam keadaan panas tanpa dicairkan dan tanpa bahan tambahan.2. PENGELASAN CAIR : Ruangan antara bagian yang disambung (kampuh) diisi

sedemikian rupa dengan bahan cair, sehingga tepi bagian yang berbatasan mencair (Dimana kalor yang diperlukan dibangkitkan dengan jalan kimia dan jalan listrik).

Page 8: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

3.2 MAMPU LASTipe utama las : 1. Las temu (Gambar 12-16)

2. Las sudut

Kekuatan las temu= Teg. izin x panjang las x tebal platKekuatan las sudut sisi/melintang = Ditetapkan dengan tahanan geser leher las dengan mengabaikan arah beban terpasang.

• Pada las sudut 45° (gambar 12-17)Luas geser leher …. A = Lt sin 45° = L (0,707 t) mm2

Dimana : L= Panjang las (mm)t= Lebar leher (mm)

Page 9: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Contoh :Elekroda E-70 untuk mengelas baja A36.Te gangan geser ijin (σ)= 145 MpaHitung : Kekuatan las sudut 45° ?

Penyelesaian : P = σ .A

= (145x106)(0,707 t.L x10-6) = 103 t L• Biasanya kekuatan las sudut dinyatakan dalam terminologi gaya izin (q) per (mm) panjang las :

tLPq .103== …. Dimana : Q= Kekuatan las (N/mm)

p= Beban (N)L= Panjang las (mm)

• Berdasarkan rekomendasi AISC (American Institut of Steel Construction), ukuran las sudut maks. :T ≥ 6 (mm) : ukuran las sudut maks. = t-2 (mm)T < 6 (mm) : ukuran las sudut maks. ≤ t (mm)• Faktor2 yg penting dalam mengukur kemampuan las :1. Sifat fisik & kimia bahan, termasuk prasejarah (cara pengolahan, metode

pemberian bentuk perlakuan panas).2. Tebal, bentuk & konstruksi yg akan dibuat.3. Metode las, sifat & susunan elektroda, urutan pengelasan, perlakuan

panas (sebelum, selama & sesudah pengelasan), temperatur sekitar, keahlian juru las .

4. Sifat beban (statis, dinamis, tumbukan), dan keadaan pekerjaan selanjutnya (temperatur, pengaruh korosif).

CATATAN :1. Sedapat mungkin yg dilas adalah baja bukan paduan, dengan kadar carbon

(0,15 – 0,17% C) termasuk baja konstruksi biasa Fe 360 (profil, pipa, batang, plat).

2. Semakin tinggi kadar C (0,2 – 025% C) akan timbul gejala pengerasan setelah pengelasan.

Tugas Perencanaan :Rencanakan sebuah sistem sambungan las sudut dengan beban langsung .

Data yang diketahui :Sebuah plat siku ukuran (100x100x10) mm dilas pada 2 sisi atas & bawah ke plat guset.Memikul beban langsung sepanjang sumbu pusat (P) = 190 kNJarak beban ke sisi atas plat = 71,3 mm, dan ke sisi bawah plat = 28,7 mmPada ujung siku dilas sudut melintang. Asumsi tegangan izin leher las = 145 Mpa.

Tentukan :1. Panjang sisi las sudut atas (L1) dan sisi las sudut bawah (L2) ?2. Gambarkan sistem pengelasan tersebut dalam Autocad ?

Tugas 4 :

Page 10: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Perhitungan Kekuatan Las Beban Eksentris SAMBUNGAN LAS DENGAN BEBAN EKSENTRISBila resultante gaya P tidak melalui titik berat (las tidak dibebani merata per-mm panjangnya) mengakibatkan terjadinya variasi deformasi elastis dalam las.PROSESNYA :

• Kita tambah sepasang gaya kolinier (P) besarnya sama, arahnya berlawanan pada ttk berat C (garis putus2 gambar 12-21a).• Beban eksentris (P) diubah menjadi beban terpusat P (gbr.12-21b) dan kopel torsi T= P.e (gbr.12-21c).

Gambar 12-21: Analisa sambungan las dibebani eksentris. Bagian (a) adalah jumlah vector bagian (b) dan (c)

Dalam gambar 12-21b : beban terpusat P ditahan gaya langsung (qd) per-mm las, terbagi merata sepanjang las.

LPqd

∑= ∑L = Panjang total las

Dalam gambar 12-21c : kopel torsi ditahan oleh variable gaya torsi (qt) per-mm las. Dengan memisalkan kerja las elastis tetapi plat kaku dan memuntir terhadap pusat C, maka intensitas gaya torsi dengan menggunakan rumus torsi (dg.menukar harga J) bisa didapatkan.

ρ

Y

C Xx y

~

L

Page 11: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

• Untuk panjang las (L), harga ttk.berat (J) = Penjumlahan momen inersia empat persegi panjang terhadap sumbu melalui pusatnya sepanjang & arah tegak lurus panjangnya. ( 0 – 1/12 L3).• 2.dLJJ += Dimana : J= Momen inersia J= Titik berat

• )(121.

121 22323 yxLLLLJ ++=+= ρ

• Sehingga modifikasi J dari rumus torsi menjadi :

)121( 222 yxLLJ ++∑=

• Rumus torsi untuk menghasilkan gaya torsi (qt), yang tegak lurus lokasi radial (ρ)

adalah : )121(

.222 yxLL

Tqt ++∑

= ρ

• qt diuraikan menjadi qtx dan qty :

)121(

.222 yxLL

yTqtx ++∑

=)

121(

.222 yxLL

xTqty ++∑

=

• Intensitas maksimum gaya las terjadi pada titik qdx maks. (qdy dan qty maks.).

Sehingga secara vector : 22 )()( qtyqdyqtxqdxq +++=

Tugas Perencanaan :

Rencanakan sebuah sistem sambungan las dengan beban eksentris.

Data yang diketahui :Sebuah plat dilas ke rangka mesin dengan las sudut 2 sisi dengan ukuran (250x100) mm . (Pengelasan rata kanan)Plat tersebut dilas ke rangka sisi bawah sepanjang = 150 mm; sisi atas = 100 mm.Menerima beban ekesentris tegak lurus plat (P) = 40 kN.Letak beban di ujung plat,jarak beban tersebut dg pengelasan sisi atas-kanan = 100 mm. Gunakan tegangan geser ijin melalui leher las = 145 Mpa.

Tentukan :1. Ukuran las tersebut (t) ?2. Gambarkan sistem sambungan las tersebut dalam Autocad !

Page 12: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Tugas 5: Perhitungan Kekuatan Poros

POROS5.1 MACAM-MACAM POROS

Menurut fungsinya dibedakan menjadi 2 :1. POROS (shaft) : - Untuk mendukung beban

- Untuk meneruskan dayaContoh : Straight shaft, crank shaft, flexible shaft

2. GANDAR (axle) : Untuk mendukung beban sajaContoh : - Gandar berputar (revolving axle )

- Gandar tetap (fixed axle)

Menurut pembebanannya dibedakan menjadi 3 :1. POROS TRANSMISI : Poros macam ini mendapat beban puntir murni dan

lentur. Daya ditransmisikan biasanya melalui (kopling, roda gigi, puli sabuk, sproket rantai).

2. SPINDEL : Poros transmisi yg relatif pendek seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utama berupa puntiran. Syarat utama : - Deformasinya kecil

- Bentuk & ukurannya teliti3. GANDAR :Poros yg mana tidak mendapat beban puntiran, bahkan kadang2

tidak boleh berputar. Jadi hanya menerima beban lentur (kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula untuk beban puntir).Contoh : Poros yg dipasang pada kereta, dll.

Menurut bentuknya :- Poros lurus umum- Poros engkol- Poros luwes (u/ transmisi daya)

1. Kekuatan poros : (faktor-faktornya)• Poros mengalami beban puntir, lentur atau gabungan dari keduanya (seperti : poros transmisi).• Mendapat beban tarik atau tekan (seperti : poros baling-baling kapal, turbin, dll).• Kelalahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan (bila poros diperkecil atau mempunyai alur pasak).

2. Kekakuan poros :Akibat lenturan dan defleksi puntir yg terlalu besar, maka akan mengurangi ketelitian mesin perkakas, atau getaran & suara (pada turbin & kotak roda gigi).

3. Putaran kritis :Bila putaran mesin dinaikkan pada harga tertentu, maka dapat terjadi getaran yg luar biasa. Misalnya: pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll.

4. Korosi :• Untuk poros propeller dan pompa, bila terjadi kontak dengan fluida maka bahan harus dipilih yg tahan korosi

Page 13: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

• Juga untuk poros yg terancam kavitasi & poros mesin yg berhenti lama.

5. Bahan poros :• Poros untuk mesin umum biasanya dari baja batang yg ditarik dingin dan difinis.• U/ konstruksi mesin adalah baja karbon (bahan S-C) yaitu dari ingot yg dikill (= baja yg dioksidasikan dengan ferro silikon dan dicor).,(Tabel 1.1). Tetapi bahan ini kelurusannya agak kurang tetap & mengalami deformasi (karena adanya tegangan yg kurang seimbang dan adanya tegangan sisa diterasnya.• U/ poros yg meneruskan putaran tinggi & beban berat, umumnya dari baja paduan dengan pengerasan kulit yg tahan aus.

Seperti : baja krom nikel, baja krom nikel molibden, baja krom, baja krom molibden. (Tabel 1.2)• U/ poros yg bentuknya sulit, seperti poros engkol (biasanya dari besi cor nodul).• Gandar untuk kereta rel dari baja karbon (Tabel 1.3)Baja dapat diklasifikasikan : (Tabel 1.4)1. Baja liat (U/ poros)2. Baja agak keras (U/ poros)3. Baja lunak (umumnya agak kurang homogen ditengah)4. Baja keras (umumnya berupa baja yg dikil).

5.2 POROS DENGAN BEBAN PUNTIRJika poros yg akan direncanakan hanya mendapat beban torsi, maka diameter poros biasanya dapat lebih kecil dari yg diperkirakan, seperti : poros motor dg. sebuah kopling.Tetapi jika diperkirakan terjadi beban lenturan (tarikan atau tekanan), misalnya : sabuk, rantai, roda gigi yg dipasang pada poros motor. Sehingga pembebanan tambahan tersebut perlu perhitungan (dalam factor tambahan yg diambil).

Tata cara perencanaan :1. DAYA RENCANA (Pd) :

Pd = fc. P (kW) Dimana : fc= factor koreksi (tabel 1.6)

CATATAN :• Jika P adalah daya rata2 maka harus dibagi dengan eff. Mekanis (η) dari sistem transmisi untuk mendapatkan daya penggerak mula.• Konversi satuan :1 PS = 0,735 KW 1 KW = 1 KJ/dt

= 0,986 HP 1 HP = 746 W= 75 Kg.m/dt

2. MOMEN PUNTIR (Momen rencana), T :

120)60/1.2)(1000/( nTPd π=

Page 14: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Sehingga: 1

1074,9 5

nPdxT = (Kg.mm)

Dimana : n1= Putaran poros (Rpm)3. TEGANGAN GESER (τ) :

33

.1,5)16/.( ds

TdsT ==

πτ (Kg/mm2)

Dimana :ds= diameter poros (mm)

4. TEGANGAN GESER YANG DIIJINKAN (τ) :

)/()21(

2mmKgxSfSfba στ =

Dimana : σb = Kekuatan tarik (Kg/mm2)Sf1 = factor keamanan bahan dari tegangan yg lain

= 5,6 (U/ bahan SF) = 6,0 (U/ bahan S-C)

Sf2 = Angka keamanan dari alur pasak & bertangga, kekasaran permukaan.

= 1,3 – 3,0

5. DIAMETER POROS (ds) :3/1

..1,5

= TcbKta

dsτ

Kt = Faktor koreksi dari momen puntir

= 1,0 (U/ beban secara halus)= 1,0-1,5 (U/ sedikit kejutan/tumbukan)= 1,5-3,0 (U/ kejutan/tumbukan besar)

cb = Faktor kemungkinan adanya pemakaian beban lentur dimasa mendatang.

= 1,2 – 2,3 = 1,0 (Jika tidak terjadi beban lentur)

Tugas Perencanaan :Rencanakan perhitungan kekuatan poros.

Data yang diketahui :Poros bulat meneruskan daya (P) = 10 KW ; pada putaran (n1) = 1450 RpmDisamping beban puntir, diperkirakan ada beban lentur.Sebuah alur pasak pasak perlu dibuatBekerja selama 8 jam/hari dengan tumbukan ringan.Bahan diambil dari baja difinis dingin S45C.

Hitung :1. Diameter poros tersebut (ds) ?2. Gambarkan perencanaan poros tersebut dalam Autocad ?

Page 15: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

Tugas 6:Perhitungan Kekuatan Pasak

PASAKPASAK : adalah suatu elemen mesin yg dipakai untuk menetapkan bagain2 mesin (seperti : roda gigi, sproket, puli, kopling, dll) pada poros.Fungsi yg serupa dg pasak adalah dilakukan oleh :1. Seplain : dimana gigi pada seplain biasanya besar atau sedang .2. Gerigi (serration) : gigi kecil2 dengan jarak bagi yg kecil juga .Keduanya dapat digeser secara aksial saat meneruskan daya.

• Menurut letaknya pada poros, pasak dibedakan

:1. Pasak pelana 4. Pasak singgung2. Pasak rata 5. Pasak tembereng3. Pasak benam 6. Pasak jarum

Umumnya berpenampang segi empat, dalam arah memanjang dapat berbentuk prismatic atau tirus.

CATATAN :• Paling banyak dipakai adalah pasak benam, karena dapat meneruskan momen yg besar.• Untuk momen dg tumbukan dapat dipakai pasak singgung

Page 16: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

6.1 PERENCANAAN PASAKHal2 yg penting dalam perencanaan pasak :1. Pasak benam kadang2 diberi kepala, dengan maksud untuk memudahkan

pencabutan.2. Kemiringsn pasak tirus umumnya 1/100 dan dalam pengerjaan dijaga agar naf

tidak eksentrik.3. Pada pasak rata sisi samping harus pas dengan alurnya.4. Bahan pasak umumnya dipilih dengan kekuatan tarik (σb) > 60 kg/mm2 (lebih

kuat dari porosnya).(Lihat standar pasak dalam Tabel 1.8)

• GAYA TANGENSIAL PADA POROS (F) :

)()2/(Kg

dsTF = Dimana : T= Momen rencana poros (kg.mm)

ds= Diameter pors (mm)

• TEGANGAN GESER YG DITIMBULKAN (τk) :

)/(.

2mmkglbFk =τ Dimana : b= Lebar pasak (mm)

l= Panjang pasak (mm)F= Gaya (kg)

Page 17: MODUL TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN Iarharfit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/38601/modul+Tugas... · Sambungan temu : - Keling tunggal ... dimana plat utama luar lebih kecil

• TEGANGAN GESER YG DIIJINKAN (τka) :

1.lbFka ≥τ atau

21xSfkSfkbk στ =

Dimana : l1 = Panjang pasak yg diperlukanσb = Kekuatan tarikSfk1 = Umumnya 6Sfk2 = 1 – 1,5 (Beban secara perlahan)

1,5 – 3 (Beban tumbukan ringan)2 – 5 (Beban tiba-tiba & tumbukan berat)

• TEKANAN PERMUKAAN (p) : )/()2..1(

2mmkgtatautL

Fp =

Dan harga tekanan permukaan yg diijinkan (pa) : )2..1( tatautLFpa ≥

Dimana : t1= Kedalaman alur pasak pada poros (mm)t2= Kedalaman alur pasak pada naf (mm)pa= 8 (Poros diameter kecil) = 10 (Poros diameter besar) = Dan untuk poros putaran tinggi,

harga pa = ½ dari harga tersebut.

CATATAN :• Lebar pasak sebaiknya = 25 – 35% dari diameter poros• Panjang pasak = (0,75 – 1,5)ds.

Tugas Perencanaan :1. Rencanakan bahan dan ukuran pasak yang terpasang di poros.

Data yang diketahui : Meneruskan daya (P) = 10 KW, pada putaran (n1) = 1450 Rpm.Bahan poros dipilih dari = S45C, dan pasak dari = S55C.Panjang pasak ≤ 1,3. ds

2. Gambarkan gambar teknik pasak tersebut dalam Autocad !