2
1 KASUS INTERPERSONAL SKILL TAHUN 2011 Kronologi Kasus Vini Novianti Guru SD di Penjara Kronologi Kasus Vini Novianti Guru SD di Penjara ini di sadur dari vivanews.com bermula pada tanggal 6 Juni 2011 lalu. Sekitar pukul 09.00 WIB, Ee datang menanyakan cicilan rumah Vini dan Yadi di Kompleks Bale Kembang, Kelurahan Kota Kulan, Garut. “Gimana untuk masalah rumah? Jangan cari masalah!” kata Yadi menirukan bentakan Ee. Yadi semula tidak menanggapinya dan memilih masuk ke dalam rumah. Vini, Guru SD cantik sedang berada di dalam, bertanya kepada suaminya hal-ihwal keributan itur. Yadi menerangkan Ee menagih cicilan rumah mereka. Vini pun keluar menghampiri Ee. Terjadi adu mulut di antara mereka. Vini, menurut Yadi, didorong EE Syamsuddin hingga terjatuh. “Di bawah itu ada bekas pasir yang diayak. Lalu, Vini melempar kerikil-kerikil itu ke Ee, mengenai dahi dan mukanya,” katanya. Ee luka lecet dan memar di dahi. Dia kemudian melaporkan Vini atas tuduhan penganiayaan ke Polsek Garut Kota. Setelah melapor, dia juga memeriksakan dan memvisum lukanya ke Rumah Sakit Guntur, Garut. Wakapolsek Garut Kota AKP Junaidi Umar membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Namun, katanya berdalih, “Kasus ini sengaja diambangkan selama enam bulan karena kami berusaha memediasi si pelapor dengan terlapor.” Anehnya, Junaidi kini mengatakan kasus seperti ini sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus melalui jalur hukum. “Dari segi kasus ini tidak terlalu berat. Pelapor dengan terlapor ini hubungannya sudah baik,” katanya. Namun, masih kata Junaidi, Ee tidak mau menempuh jalur mediasi. Dia tetap ngotot agar kasus tersebut diproses secara hukum. Justru, kata Junaidi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Dra Yoyoh Hereyah M.Si Interpersonal Skill

Modul+2+Interpersonal+Soft+Skill+(Mendengarkan)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul+2+Interpersonal+Soft+Skill+(Mendengarkan)

1

KASUS INTERPERSONAL SKILL TAHUN 2011

Kronologi Kasus Vini Novianti Guru SD di Penjara

Kronologi Kasus Vini Novianti Guru SD di Penjara ini di sadur dari vivanews.com bermula pada tanggal 6 Juni 2011 lalu. Sekitar pukul 09.00 WIB, Ee datang menanyakan cicilan rumah Vini dan Yadi di Kompleks Bale Kembang, Kelurahan Kota Kulan, Garut.  “Gimana untuk masalah rumah? Jangan cari masalah!” kata Yadi menirukan bentakan Ee. Yadi semula tidak menanggapinya dan memilih masuk ke dalam rumah.

Vini, Guru SD cantik sedang berada di dalam, bertanya kepada suaminya hal-ihwal keributan itur. Yadi menerangkan Ee menagih cicilan rumah mereka.  Vini pun keluar menghampiri Ee. Terjadi adu mulut di antara mereka. Vini, menurut Yadi, didorong EE Syamsuddin hingga terjatuh. “Di bawah itu ada bekas pasir yang diayak. Lalu, Vini melempar kerikil-kerikil itu ke Ee, mengenai dahi dan mukanya,” katanya.

Ee luka lecet dan memar di dahi. Dia kemudian melaporkan Vini atas tuduhan penganiayaan ke Polsek Garut Kota. Setelah melapor, dia juga memeriksakan dan memvisum lukanya ke Rumah Sakit Guntur, Garut.  Wakapolsek Garut Kota AKP Junaidi Umar membenarkan pihaknya menerima laporan itu. Namun, katanya berdalih, “Kasus ini sengaja diambangkan selama enam bulan karena kami berusaha memediasi si pelapor dengan terlapor.”

Anehnya, Junaidi kini mengatakan kasus seperti ini sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus melalui jalur hukum. “Dari segi kasus ini tidak terlalu berat. Pelapor dengan terlapor ini hubungannya sudah baik,” katanya. Namun, masih kata Junaidi, Ee tidak mau menempuh jalur mediasi. Dia tetap ngotot agar kasus tersebut diproses secara hukum. Justru, kata Junaidi, Ee menuduh polisi bermain mata dengan Vini sehingga tidak serius memproses kasus ini.

Karena itu, Polsek Garut Kota akhirnya melengkapi berkas dan menyampaikannya ke kejaksaan. Tak lama berkas sampai di kejaksaan, kasus langsung dinyatakan P21 alias lengkap. Pada waktu penyerahan berkas dan tersangka dari kepolisian pada 19 September lalu, kejaksaan langsung menahan Vini. Polisi, kata Junaidi, sempat kaget. “Tapi itu sudah kewenangan kejaksaan,” katanya.

Kenapa polisi tidak menahan Vini? “Alasannya, karena kasus ini tidak terlalu berat. Tersangka kooperatif. Saat dipanggil datang. Tidak mungkin menghilangkan barang bukti, karena hanya kerikil,” kata Junaidi.  Selain itu, polisi juga mempertimbangkan Vini adalah seorang ibu yang mempunyai dua orang anak dan pekerjaan yang jelas. “Jadi itu dasar-dasar polisi tidak menahan,” ucapnya. Tetapi Pihak Kepolisian sendiri membahtah polisi sengaja tidak memeriksa saksi-saksi yang meringankan. Karena, saat diajukan ke Kejaksaan tidak ada petunjuk untuk melengkapi berkas perkara itu dengan saksi-saksi yang menguntungkan Vini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Dra Yoyoh Hereyah M.Si Interpersonal Skill

Page 2: Modul+2+Interpersonal+Soft+Skill+(Mendengarkan)

2

Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Garut Kota. Dia diajukan ke persidangan dan didakwa dengan pasal 351 KUHP. Vini Novianti Guru SD di Penjara ini diancam hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.  Sampai s

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Dra Yoyoh Hereyah M.Si Interpersonal Skill