24
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa . Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang . Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Definisi[sunting | sunting sumber ] Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar Menurut Schaum Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. Menurut Carter dan Usry Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. § Objek biaya[sunting | sunting sumber ] Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) [1] adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya: Produk, Proses Batch dari unit-unit sejenis , Departemen Pesanan pelanggan, Divisi Kontrak, Proyek Lini produk, Tujuan strategis

money

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rgrrgr

Citation preview

Akuntansi biayaadalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadapbiaya-biayayang berhubungan dengan aktivitas suatuorganisasiuntuk menghasilkanbarangataujasa. Biaya didefinisikan sebagaiwaktudansumber dayayang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuanmata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Definisi[sunting|sunting sumber]Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar

Menurut Schaum

Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

Menurut Carter dan Usry

Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Objek biaya[sunting|sunting sumber]Objek biaya(cost object) atautujuan biaya(cost objective)[1]adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:

Produk, Proses

Batch dari unit-unit sejenis , Departemen

Pesanan pelanggan, Divisi

Kontrak, Proyek

Lini produk, Tujuan strategis

Pendekatan akuntansi biaya[sunting|sunting sumber]Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (akuntansi throughput).

Revolusi dalam akuntansi biaya[sunting|sunting sumber]Akuntansibiaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistemkomputerhampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semuaorganisasitermasukbank, organisasi profesional, serta lembagapemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasiproduk,perdaganganproduk, atau pemberianjasadengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.[2]Pengajaran dalam akuntansi biaya[sunting|sunting sumber]Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik, departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.

Manfaat akuntansi biaya[sunting|sunting sumber]Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagimanajemenuntuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satuinformasiyang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.[3]Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya[sunting|sunting sumber]Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalamsistem akuntansibiaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal,produk-produkyang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknyaharga,departemenakuntansimenghabiskan banyakwaktuhanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peraturan pelaporan.[3]Pengertian Akuntansi Biaya

Ilmuakuntansi.web.id Perusahaan yang mengolah bahan baku untuk menghasilkan barang jadi memerlukan prosedur serta pencatatan tentang proses produksi yang mengolah bahan-bahan tersebut. Pemakaian bahan untuk proses produksiperhitungan biaya produksiuntuk menilai persediaan barang jadi ataupun barang setengah jadi dan persediaan bahan yang sedang diproses tetapi belum selesai, kesemuanya ini termasuk dalambidang akuntansi biaya.

Akuntansi biayabiasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai dengan judul skripsi yang ditulis dalam memecahkan suatu masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

Akuntansi biayajuga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.

Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli

Menurut Mulyadi bahwapengertian Akuntansi Biayaialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Menurut Matz Usrypengertian Akuntansi BiayaadalahCost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.

Kemudianpengertian Akuntansi BiayamenurutAbdul Halim mengemukakan bahwa definisi akuntansi biaya adalahAkuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual.

Selanjutnya dikemukakan puladefinisi akuntansi biayamenurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwaAkuntansi biayaadalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalambentuk laporan biaya.

Jadipengertian akuntansi biayamerupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Read more:AKUNTANSI BIAYA >> Pengertian Akuntansi Biaya | Ilmu Akuntansipapun mengenai akuntansi merupakan hal yang menarik. Siapapun penikmat informasinya. Tapi tentu saja manfaat dari pengetahuan terkait akuntansi akan sangat terasa jika Anda adalah orang yang berkeinginan membuka usaha, pengelola usaha atau bahkan pemilik dari badan usaha itu sendiri. Tulisan kali ini jelas menjadi salah satu topik penting bagi Anda.Sebelum membaca penjabaran dari akuntansi biaya, ada baiknya kita lihat dulu pengertian dari biaya. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.Pengertian Akuntansi BiayaSchaum mengemukakan bahwa Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.Sedangkan menurut Carter dan Usry Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pendekatan yang digunakan dalam akuntansi biaya meliputi biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (akuntansi throughput).Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.Fungsi Akuntansi Biaya:Masuk pada fungsi Akuntansi Biaya. Secara umum, akuntansi biaya memiliki lima fungsi utama. Fungsi-fungsi akuntansi biaya tersebut terangkum dalam poin-poin berikut:1.Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk2.Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya3.Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban4.Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran5.Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemenPentingnya fungsi dari akuntansi biaya diatas, maka akuntansi biaya tentunya menjadi pengetahuan yang harus dikuasai oleh pihak manajemen. Mengingat tugas manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya. Informasi biaya tersebut nantinya akan disajikan dalam bentuk laporan biaya.Manfaat akuntansi biaya itu sendiri adalah sebagai perencanaan mengenai biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok produk, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.Demikian pembahasan kali ini mengenai pengertian dan fungsi akuntansi biaya. Hubungi Klinik Akuntansi kapan saja untuk solusi persoalan keuangan Anda.RASIO RASIO KEUANGANPERUSAHAAN

RASIO RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN

Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.

Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.

analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angkaangka dalam laporan keuangan dan trend angka angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.

Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri.

Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.Menurut Kown (2004: 108) : Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :1. Bagaimana Likuiditas Perusahaan2. Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva3. Bagaimana perusahaan didanai4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalianyang cukup.

Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan rata rata pembanding yang tepat bagi perusahaan yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang berlainan.

Sebagai salah satu bentuk informasi yang relevan dan kegunaanya yang efektif dalam menganalisa rasio dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan yaitu :1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio rasio yang lalu atau dengan rasio rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.2. Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio rasio yang sejenis dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.

Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas :1. Rasio rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain sebagainya.2. Rasio rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.3. Rasio rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.

Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan Rasio Rentabilitas.

1. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :

a. Current Ratio ( Rasio Lancar)Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Current Ratio =Aktiva LancarHutang Lancar

Contoh : Current Ratio Pada PT XYZ Medan adalah sebagai berikut ( dalam Rupiah ) :Tahun 2005 : = 1,04Tahun 2006 : = 1,05Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2005 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,04. untuk tahun 2006 adalah setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin oleh Rp.1,05 aktiva lancar.

b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio =Aktiva Lancar PersediaanHutang Lancar

c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Cash Ratio =Cash + EfekHutang Lancar

2. Ratio Solvabilitas

Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :

a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)Merupakan Perbandingan antara hutang hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :

Total Debt to equity Ratio =Total HutangEkuitas Pemegang Saham

b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Total Debt to Total Asset Ratio =Total HutangTotal Aktiva

3. Ratio Rentabilitas

Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.Yang termasuk dalam ratio ini adalah :

a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :Gross Profit Margin =Laba kotorPenjualan Bersih

b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Net Profit Margin =Laba Setelah PajakPenjualan Bersih

c. Earning Power of Total investmentMerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Earning Power of Total investment =Laba Sebelum PajakTotal aktiva

d. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :Return on Equity =Laba Setelah PajakEkuitas Pemegang Saham

Analisa Rasio Laporan Keuangan: Perhitungan Rentabilitas, Solvabilitas dan Likuiditas

PengertianAnalisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.

Laporan Laba Rugi PT Telekomunikasi Tbk.

Perhitungan Analisis Rasio RentabilitasRentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.

Rumus:

=Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva

Tahun 2009Rp22.447.021= 0.229486415 / 0.23

Rp97.814.160

Tahun 2010Rp21.416.351 = 0.214682081 / 0.21

Rp99.758.447

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :

Operating Profit MarginMenggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.

Rumus :

Laba bersih sebelum pajakPenjualan

Tahun 2009 Rp22.447.021 = 0.331676185 / 0.33 = 33%

Rp67.677.518

Tahun 2010 Rp21.416.351 = 0.312058962 / 0.31 = 31%

Rp68.629.181

Asset TurnoverRasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.

Rumus :

Penjualan

Total Aktiva

Tahun 2009 Rp67.677.518 = 0,6918989847686674 / 0.70 = 7%

Rp97.814.160

Tahun 2010Rp68.629.181 = 0,6879535825171777 / 0.69 = 69%

Rp99.758.447

Perhitungan Analisis Ratio SolvabilitasMenggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.

Rasio solvabilitas terdiri dari:

Ratio Hutang Modal (Debt toEquity Ratio atau Ratio Leverage)Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.

Rumus:

Total HutangTotal Modal

Tahun 2009 Rp48.228.553 = 1.24775506 / 1.25 = 125%

Rp38.652.260

Tahun 2010 Rp43.343.664 = 0.975796748 /0.97

Rp44.418.742

Analisis:

Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp48.228.553 dengan penjualan sebesar Rp38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 1.25

Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp43.343.664 dengan penjualan sebesar Rp44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.97

Debt RatioMenunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva

Rumus:

Total HutangTotal Aktiva

Tahun 2009 Rp48.228.553 = 0.4930631 / 0.5 = 5%

Rp97.814.160

Tahun 2010 Rp43.343.664 = 0.434486154 / 0.43 = 43%

Rp99.758.447

AnalisisDikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.

Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

Rumus;

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga

Tahun 2009Rp22.447.021 = 10.70956899 / 10.70 = 1070%

Rp 2.095.978

Tahun 2010Rp21.416.351 = 11.10786422 / 11.11 = 1111%

Rp 1.928.035

AnalisisPada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.

Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070% pada tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035

Perhitungan Analisis Ratio LikuiditasMenunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.

Current RatioRumus:

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Tahun 2009 Rp16.186.024 X 100% = 0.601864751

Rp26.893.125

= 60.18% / 60.2%

Tahun 2010 Rp18.730.627 X 100% = 0.914898662

Rp20.472.898

= 91%

AnalisisPada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602

Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91

Quick Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.

Rumus:

Aktiva Lancar - Persediaan X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2009Rp16.186.024 - Rp128.025 X 100% =Rp16.057.999 X 100%

Rp26.893.125 Rp26.893.125

= 0.597104241

= 59.7% / 60%

Tahun 2010Rp18.730.627 - Rp90.140 X 100% =Rp18.640.487 X 100%

Rp20.472.898 Rp20.472.898

= 0.910495768

= 91%

AnalisisPada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.

Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.91

Cash RatioDigunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.

Rumus:

Kas(Bank) X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2009Rp 7.805.460 X 100% = 0.290239977

Rp26.893.125 = 29%

Tahun 2010Rp 9.119.849 X 100% = 0.445459602

Rp20.472.898 = 44.5%

AnalisisPada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29

Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun 2009 menjadi 44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp9.119.849 dengan hutang lancar sebesar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.445