Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
206. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan
Motion Graphic History Of Ketoprak Dor in Medan City
Mizanul Amal Lubis, Rinanda Purba Program Pendidikan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi UTama [email protected]
ABSTRAK
Ketoprak Dor disebut sebut lahir dari rahim para kuli kontrak asal Jawa yang bekerja di perkebunan
Sumatera Timur. Ada dua jenis ketoprak yang berkembang dan di kembangkan masyarakat Jawa di
SUMUT. Pertama yang disebut Ketoprak Belangkon. Ketoprak ini dikembangkan orang Jawa yang
bukan kaum kuli. Mereka adalah golongan administrator. Ketoprak Belangkon adalah imitasi dari
ketoprak ala Keraton Mataram. Baik dalam kostum maupun ensambelnya. Jika di Jawa patron
mereka adalah pejabat keratin, di Sumatera Timur patron mereka pemilik kebun dan pengusaha
kolonial. Kelak setelah Indonesia merdeka, patron mereka berubah menjadi elit Jawa yang ada
dalam jaringan kekuasaan birokrasi daerah. Motion Graphic adalah rangkaian gabungan desain-
desain yang berbasis media visual dengan memasarkan berbagai elemen di dalamnya ilustrasi,
tipografi, hingga fotografi, dengan adanya motion graphic maka objek menjadi tidak membosankan,
namun terlihat menarik dan dimanis. Motion graphic yang dibuat dengan 2D membantu mgenerasi
pemain ketoprak Dor mengetahui sejarah dan tembang-tembang yang digunakan oleh Ketoprak Dor
dulu pada masa lalu dan membantu salah satu sejarah yang kurang di lestarikan oleh generasi muda
sekarang pada saat nantinya bisa menghilang kalau tidak diberitahukan kepada penerus sekarang
ini.
Kata Kunci : Sejarah Ketoprak Dor, Motion Graphic
ABSTRACT
Ketoprak Dor is said to have been from the wombs of contract coolies from Java who worked on
East Sumatera Plantatios. There are two types of ketoprak that develop and are developed by
Javanese people who were not coolies. They are the administrator. Ketoprak Belangkon is an
imitation of the Keraton style. Both in costume and ensemble. If in Java their patrons are keratin
officials, in East Sumatera their patrons are garden owners and colonial entrepreneurs. After
Indonesian independence, their patrons would become Javanese elites in the regional bureaucratic
power network. Motion graphic is a combination of design based on visual media by marketing
various elements in it illustration, typography, to photography, with the presence of motion graphics,
becomes not boring, but looks interesting and sweet. 2D motion graphics help regenerate ketoprak
Dor players to know the history and songs used by Ketoprak Dor in the past and help one of the
history tat is not preserved by the younger generation now when it can disappear if it is not told to
the successor now this.
Keywords : History of Dor Ketoprak, Motion Graphic
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan penelitian Fairuz Siregar, dengan judul ”Pembuatan Media Komunikasi
Menggunakan Motion Graphic Untuk Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia” tujuan yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu pembuatan motion graphic sebagai penyedia media komunikasi
berbasis video yang unik dan mudah dipahami oleh pegawai bank dalam proses memsosialisasikan
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 207
job family Bank Indonesia dengan menampilkan berbagai berbagai infomarsi dan kebijakan job
famuly[1].
Berdasarkan penelitian Muhammad Algiffari, dengna judul “Perancangan Motion Graphic
(Bumper In) dan Video Dokumenter PermainanTradisional Jawa Barat (Analisis Deksriptif
Permainan Tradisional Pada Sanggar Tikukur Majalengka)” dengan hasil penelitian motion graphic
(bumper in) dibuat dengan beberapa tahap yaitu pembuatan bumper in dengan konsep motion graphic
lalu masuk ke dalam video utama, pesan yang disampaikan dalam video dibuat dengan bertahap, dan
terdapat nilai filosofis dari permainan tradisional jawa barat[2].
Penelitian yang dilakukan oleh Danny Agniawan Dkk, dengan judul “Media Informasi
Prosedur Tugas Akhir Mahasiswa FKTI Universitas Mulawarman Berbasis Aninasi Motion Graphic
(Studi Kasus : PT. Sanetcom Balik Papan), dengan hasil proses pembuatan media informasi tentang
prosedur tugas akhir mahasiswa FKTI Universitas Mulawarman berbasis motion graphic, video
animasi ini membantu mahasiswa menambah wawasan mereka tentang prosedur pengerjaan tugas
akhir[3].
Berdasarkan penelitian Rina Kartika, dengan judul “Konsep Visual Sistem Sarana Isyarat
Penunjuk (Sign System) Di Kampus Syahdan Binus Ubiversity” dengan hasil dikarenakan padatnya
aktivitas di gedung kampus Syahdan Binus University menyebabkan perlunya sarana isyarat
penunjuk yang komunikatif dan komprehensif[4].
Berdasarkan penelitian Yana Erlyana, dengan judul “Perancangan Video Motion Graphic
Hologram “Me and My Hero””, dengan tujuan agar informasi dapat disampaikan dengan cara yang
menarik dan tidak membosankan. Sehingga berdasarkan pertimbangan kemajuan teknologi penulis
memutuskan menggunakan motion graphic hologram, dengan cara menggabungkan motion graphic
dengan hologram[5].
2. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam tahap pengumpulan data ini, peneliti melakukan pada saat melakukan penelitian di Sanggar
perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di Tanjung Mulia, Sumatera Utara menggunakan beberapa
macam metode dalam pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara dan studi pustaka. berikut
penjelasan masing-masing metode :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ketoprak dor di
kota medan dan untuk mengetahui profil dari ketoprak dor yang terdapat di kota medan
melalui sanggar perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di Tanjung Mulia, Sumatera Utara.
Observasi dilakukan oleh peneliti yang juga berperan sebagai observer saat media
digunakan.[6]
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan ketua sanggar perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di
Tanjung Mulia, Sumatera Utara dengan mengajukan pertanyaan sekitar perkembangan
ketoprak dor dan profil sanggar tersebut untuk lebih dikenal[7].
3. Studi Pustaka
Mengambil infromasi yang berasal dari buku ataupun artikel serta berbagai literature yang
berkaitan dengan aspek penelitian. Sumber-sumber tersebut akan digunakan sebagai
landasan teori dan alat bantu.[10]
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis Data
Analisis data yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian sejarah dan permasalahan
Keotprak Dor ialah metode penelitian 5W + 1H, yaitu :
208. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Tabel 1. Metode Penelitian 5W + 1H
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
5W + 1H Pertanyaan Jawaban
What
Apa yang menjadi masalah yang akan dijadikan rujukan untuk pembuatan sebuah media infornasi ?
Banyak masyarakat kurang mengetahui Ketoprak Dor dan sejarahnya, terutama di daerah sumatera utara banyak yang belum mengetahui kesenian tari dari daerahnya sendriri.
Who
Siapa target sasaran dalam upaya menginformasikan mengenai Sejarah Ketoprak Dor ?
Adalah masyarakat, target utama semua kalangan sebagai target utama untuk memberitahukan informasi sejarah dan kesenian tari Ketoprak Dor.
Why
Mengapa masyarakat sampai tidak mengetahui, dan mengapa masyarakat harus mengetahui Ketoprak Dor ?
Tidak seperti sejarah istana maimun orang di daerah sumatera langsung dengan mudah mengingat sejarahnya, dengan adanya informasi yang sudah didapat sehingga dengan mufah masyarakat menjadi tahu sejarah Ketoprak Dor.
When Kapan permasalahan tersebut terjadi ?
Yaitu ketika masyarakat tidak banyak menemukan materi pembelajaran Sejarah Kesenian Tari Ketoprak Dor seperti di buku, baik di sekolah maupun dirumah dan media informasi lainnya.
Where Dimana sajakah permasalahan itu terjadi ?
Di Kota Medan, walaupun banyak media informasi mengenai sejarah kesenian, tetapi tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai sejarah Ketoprak Dor.
How
Bagaimana seharusya solusi pada masalah yang muncul tersebut, ketika masyarakat kurang mengetahui seni tari Ketoprak Dor ?
Sebagian besar karakter masyarakat zaman sekarang adalah sangat suka membaca dan menonton di gadget, tetapi bagaimana gadget dapat menjadi daya tarik dalam membaca dan menonton pada masyarakat, untuk itu media gadget menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut dengan memberikan tontonan motion graphic 2D yang bisa dicari dalam gadget untuk mengenali Ketoprak Dor.
3.2. Ide Kreatif
Dalam membuat suatu konsep perancangan maka dibutuhkan ide kreatif yang berguna untuk
menyampaikan pesan dan nilai yang terakandung di dalam sebuah karya. Ide kreatif dari skripsi karya
ini adalah sebagai berikut :
1. Tema
Tema yang diambil dalam pembuatan motion graphic yang akan dibuat yaitu “Sejarah
Ketoprak Dor di Kota Medan”, yang menampikan berbagai informasi ketoprak Dor terkhususnya di
Kota Medan yang dibuat dengan tampilan mewah, komunikatif, informatif, padat dan mudah
dipahami,
2. Target Pengguna
Target audience merupakan individu ataupun kelompok yang menjadi sasaran
pengaplikasian karya yang dibuat. Penjabaran mengenai target audience berisi profil sasaran sebagai
berikut:
a. Demografis
Jenis Kelamin : Laki-Laki dan Perempuan
Umur : 4 – 60 tahun
Agama : semua agama
Kelas Sosial : semua lapisan masyarakat
b. Psikografi
Target menurut psikografi adalah orang tua dan anak-anak. Secara umum target psikografi
adalah para penggemar animasi dan ketoprak Dor.
c. Geografis
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 209
Target geografis disini adalah daerah yang menjadi sasaran produk ini :
Daerah Sasaran : Kota Medan
3. Strategi Kreatif
Strategi kreatif dalam penyampaian informasi ini adalah dengan menggunakan video motion
graphic yang berjudul “Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan”. Perancangan motion graphic tersebut
haruslah menggunakan strategi yang mudah dipahami dan tidak membosankan agar pesan yang
disampaikan dapat diterima oleh target audience.
4. Konsep Media
Konsep media yang digunakan dalam informasi ini adalah seniah video motion graphic yang
berdurasi pendek berisikan informasi mengenai sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan, dalam konten
video yang berisikan data singkat yang akurat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
oleh target audience. Dalam pengerjaannya menggunakan Adobe Photosop CS6 dan digerakkan
dalam bentuk motion pada After Effect CS6.
5. Visualisasi Tabel 2.Storyboard
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
No. Visualisasi Scene Keterangan
1
menceritakan tiga karakter petani yang berada
di sebuah sawah, dan menjelaskan tentang
asal mula ketoprak
2.
di sebuah pondok kecil terdapat di dekat
sawah lalu salah satu karakter menjelaskan
tentang alat music lesug yang digunakan dan
dapat menggambarkan asal mula bunyi
ketoprak
3.
sketsa diatas terdapat dua karakter petani
sedang duduk santai dan saling bertukar ide
yang mereka ketahui tentang ketoprak dor.
4.
peta indonesia, dan terlihat ada beberapa
visual karakter yang berjalan dari pulau jawa
menuju pulau sumatera
5.
Terlihat gambaran sebuah keratin elit jawa
yang memunculkan ide membentuk ketoprak
keratin.
210. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
6.
salah satu karakater menjelaskan ketoprak dor,
visual animasi para karakter kuli kontrak yang
di datangkan ke para baron belanda dan
karakter tantara yang mengawasi mereka
7.
beberapa orang memainkan alat music
akordion dan harmonium, dan terdapat satu
karakter yang menjelaskan tentang alat musik
tersebut.
8.
Tampilan sebuah pertunjukan ketoprak dor
dengan visual animasi raja memakai ikat tali
kepala. Karakteer menjelaskan tentang
pertunjukan yang berlangsung.
9.
Sebuah pentas ketoprak dor dan terdapat visual
animasi pakaian pentas yang digunakan dan
ditampilkan.
10.
menggambarkan sebuah pentas ketoprak dor
disaat suriyat sedang maggung sebagai
penabuh gendang atau tanjidor
11
background akan di buat menjadi blur dan
terdapat karakter yang akan menjelaskan
bagian yang terdapat dalam gambar pada
ketoprak dor
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 211
12.
menjelaskan karakter tentang kurangnya
pengetahuan genarasi pemain ketoprak dor
saat ini tidak soal sejarah dan tembang-
tembang yang diguankan ketoprak dor dulu
pada masa lalu
6. Alternatif Desain
Tabel 3. Alternatif Desain (Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
No
.
Alternatif Desain Desain yang digunakan
1
2.
3.
4.
5.
212. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
6.
7.
3.3. Deskripsi Karya
Dalam perancangan suatu produk Desain Komunikasi Visual, terlibat suatu metode artistic
tertentu yang sesuai dengan hasil kreasi idealism estetis perancangannya. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan maka kesimpulan dari konsep yang akan menjadi acuan desain dalam perancangan
graphic motion sejarah ketoprak dor adalah latar suasana pedesaan yang diambil dari wawancara,
observasi dan analisis SWOT yang pada akhirnya dijadikan sebagai strategi utama.
Pedesaan yang menggambarkan kesederhanan. Pertama kali ketoprak dimainkan, semua
peralatan masih bersifat sederhana, baik dalam hal pakaiannya maupun alat musik yang digunakan
untuk iringan, sampai pada ceritanya pun sangat sederhana yakni cerita tentang kehidupan sehari-
hari para petani. Pakaian yang digunakan adalah pakaian sehari-hari yang mereka kenakan, alat
musik yang digunakan adalah lesung (alat penumbuk padi yang terbuat dari kayu), dan cerita yang
disajikan berkisar pada kehidupan petani seperti mbok tani yang sudah mengirim makanan pada
suaminya yang sedang bekerja di sawah, saat-saat panen, dan sebagainya. Awal mula tujuan
penciptaan ketoprak hanya digunakan sebagai hiburan pelepas lelah setelah mereka bekerja disawah
sehari penuh. Hal ini terlihat pada penggunaan pakaian iringan dan cerita yang semuanya masih
sederhana. Kesederhanaan ini tidak hanya pada peralatan yang dipergunakan saja,
melainkan jalan cerita dan dialog yang mereka tampilkan bersifat spontanitas tanpa harus
dipersiapkan lebih dulu. Komunikasi antara pemain dan penonton merupakan hal yang wajar dalam
menghidupkan suasana pentas. Karena tiprak merupakan alat musik pengiring yang sangat dominan
dalam pementasan tersebut, maka mereka menyebutkan pertunjukan dengan nama ketoprak, yang
kemudian nama tersebut berkembang sampai sekarang. Kedudukan tiprak yang kemudian diganti
dengan kentongan, disebabkan semakin sulitnya tiprak dijumpai di desa-desa. Dalam perkembangan
selanjutnya, akhirnya muncul suatu konvensi dalam masyarakat bahwa ciri khas dari pertunjukan
ketoprak adalah kentongan. Maka dari itu diharapkan dari perancangan motion graphic sejarah
ketoprak dor mampu menyerap dan menambah wawasan baru tentang ketoprak dor dan menambah
minat dalam kesenian ketoprak dor yang dibuat dengan cara yang unik dan menarik.
3.4. Media Utama
Media utama dalam perancagan ini adalah media motion graphic , dengan alasan merupakan
media yang mampu menarik masyarakat untuk menyaksikan media yang dibuat, karena dalam
motion graphic yang akan dibuat banyak nemapilkan informasi seputar sejarah kesenian ketoprak
dor, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk tertarik melihat kesenian ketoprak dor.
Motion graphic yang dirancang berdurasi selama 04.37 menit. Dan tedapat beberapa scene
dan latar tempat bertemakan desa.
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 213
Gambar 1. Scene 1
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 2. Scene 2
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 3. Scene 3
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 4. Scene 4
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 5. Scene 5
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 6. Scene 6
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 7. Scene 7
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 8. Scene 8
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 9. Scene 9
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 10. Scene 10
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
214. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Gambar 11. Scene 11
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 12. Scene 12
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
Gambar 13. Scene 13
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
3.3. Media Pendukung
Adapun media yang akan digunakan untuk membantu mempublikasikan karya
yaitu : Tabel 3. Media Pendukung
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
No
.
Media Pendukung Keterangan
1
Desain Media Pendukung X-Banner
106 cm x 60 cm
2.
Desain Media Pendukung Poster
29,7 cm x 42 cm
3.
Desain Media Pendukung Spanduk
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 215
4.
Desain Media Pendukung PIN 5 cm
x 5 cm
5.
Desain Media Pendukung
Gantungan Kunci
6.
Desain Media Pendukung Totebag 40
cm x 30 cm
7.
Desain Media Pendukung T-Shirt
3.4. Buku Panduan Karya
Gambar 14. Cover Buku Panduan Karya
(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)
4. KESIMPULAN
Setelah melakukan berbagai macam tahapan-tahapan maka diperoleh suatu kesimpulan
sebagai berikut:
1. Motion Graphic dirancang untuk memperkenalan kesenian ketoprak dor yang sudah hamper tidak
ada peminatnya dengan membuat media sosialisasi kesenian dengan tampilan yang menarik dan
efektif.
216. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
2. Motion Graphic didesain untuk mempersentasikan sejarah ketoprak dor dan bertujuan untuk
menarik minat masyarakat terhadap ketoprak dor.
3. Motion graphic merancangbiografi yang memuat sejarah Kesenian Ketoprak Dor yang berada di
Kota Medan sehingga mampu menyampaikan kisah dan profil secara singkat kepada masyarakat
5. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan kepada PT. Puratos Indonesia dan kepada
seluruh pihak yang berkaitan dengan perancangan sistem ini, yaitu:
1. Penggunaan sound effect dan backsound pada project motion graphics mampu
menambah daya tarik pada setiap video yang dihasilkan dan membuat masyarakat
menikmati isi..
2. Penggunaan teknik-teknik motion graphic saat ini sudah berkembang, bila diterapkan
dinilai akan menambah ketertarikan masyarakat untuk menyaksikan video.
3. Motion graphic sebagai media promosi sejarah ketoprak dor sebaiknya lebih
dipublikasikan lagi kepada masyarakat luas agar lebih banyak menarik minat pada
kesenian ketoprak dor.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah penulis mengucapkan puji syukur kehadirat kepada Allah SWT dan
shalawat beriringan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing, Bapak Rinanda Purba, S.Kom.,
M.Sn beserta staff-staff Universitas Potensi Utama yang telah memberikan arahan dan
masukkan selama pembuatan karya ilmiah penulis yang berjudul “Motion Graphic Sejarah
Ketoprak Dor di Kota Medan”. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Fairuz Siregar. 2017. Pembuatan Media Komunikasi Menggunakan Motion Graphic Untuk
Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia. Jurnal Desain Teknik Multimedia dan
Jaringan Politeknik Negeri Jakarta. Volumen 04 No. 03, Mei 2017. P-ISSN: 2339-0107,
e-ISSN: 2339-0115
[2] Muhammad Algiffari. 2015. Perancangan Motion Graphic (Bumper In) dan Video
Dokumenter Permainan Tradisional Jawa Barat (Analisis Deskriptif Permainan Tradisional
Pada Sanggar Seni Tikukur Majalengka. Jurnal Sketsa Universitas BSI Bandung Volume II
No.1, April 2015. ISSN : 2355-6595
[3] Danny Agniawan, DKK. 2017. Media Informasi Prosedur Tugas Akhir Mahasiswa FKTI
Universitas Mulawarman Berbasis Animasi Motion Graphic (Studi Kasus : PT. Satnetcom
Balik Papan). Jurnal Prosiding Seminar Nasional Universitas Mulawarman Volumen 21 No.
2, September 2017. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X
[4] Rina Kartika. 2010. Konsep Visual Sistem Sarana Isyarat Penunjuk (Sign System) Di Kampus
Syahdan Binus University.Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara
University Volume.1 No.2 Oktober 2010. ISSN 221-232
[5] Yana Erlyana. 2010. Perancangan Video Motion Graphic Hologram “Me and Hero”. Jurnal
Ruparupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia Volume 5 No1,
Juni 2016
[6] Budy Saputra,Agesta, “Pembuatan Motion Graphic Sebagai Media Promosi Untuk Proyek
Purna Jual Datsun Sigap”, Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Komputer, Vol. 02 , No.
02, Juni 2018, pp. 84-97, ISSN : 2549-9351
[7] Darma Mulia, 2016, Ketoprak Dor Medan – Pentas Seni https://www.youtube.com/
watch?v=REDNvZi6p6k (diakses penulis pada tanggal 24 April 2019, jam 14.25 WIB)
Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 217
[8] Jeane Betrix, Chendy, “Desain Motion Graphic Pahlawan Nasional Dr. Gerungan Saul Samuel
Jacob Ratulangi”, Program Sarjana. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas
Multimedia Nusantara Tangerang, 2015
[9] Suroso, P. (2018). “Tinjauan Bentuk dan Fungsi Musik pada Seni Pertunjukan Ketoprak
Dorusik, Gondang : Jurnal Seni dan Budaya, Volume 2 (2): 66-78, ISSN : 2550-1305
[10] Walidain,Jheriesha, “Motion Graphic Sejarah Wayang Kulit Surakarta”, Program sarjana,
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Telkom Bandung, 2016
[11] Tanjung, M. R., & Ginting, D. E. (2015). MEDIA PEMBELAJARAN ALAT MUSIK
SAXOPHONE. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 5-9.
[12] Suprianingsih, S., Loravianti, S. R., & Syafwandi, S. (2019). PERANCANGAN GAME
SEBAGAI MEDAI PEMBELAJARAN BERKEBUN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 90-104.
[13] Elisabeth, N., Yulika, F., & Waspada, A. E. B. (2018). Desain Komunikasi Visual Iklan
Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota Medan. ANDHARUPA:
Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 4(02), 188-195.
[14] Sianturi, N. E. (2019). ANALISIS DESAIN LANGIT-LANGIT ISTANA MAIMUN.
PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 215-223.
[15] Sianturi, N. E. (2019). PEMANFAATAN TONG BEKAS SEBAGAI KARYA DESAIN
INTERIOR. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(2), 143-152.
[16] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR BANGUNAN PADA PT. POS MEDAN. PROPORSI:
Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 13-22.
[17] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR RUANG TIDUR PADA ANAK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 28-38.
[18] Atika, J., Minawati, R., & Waspada, A. E. B. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
PEDULI SAMPAH. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 188-
197.
[19] John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RUMAH
MAKAN PATINKU. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 33-
43.
[20] John, J., & Sirait, S. (2019). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAVE
KENDENG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 202-214.
[21] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR
REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain,
Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.