23
LAPORAN BUKU LAPORAN BUKU Judul : BERBAGAI PENDEKATAN dalam PROSES Judul : BERBAGAI PENDEKATAN dalam PROSES BELAJAR & MENGAJAR BELAJAR & MENGAJAR Pengarang : Prof. Dr. Nasution, M.A. Pengarang : Prof. Dr. Nasution, M.A. Penerbit : PT BUMI AKSARA Penerbit : PT BUMI AKSARA Tahun Terbit : Oktober 2008 Tahun Terbit : Oktober 2008 Jumlah Halaman : 223 Jumlah Halaman : 223

Mpoint Kuper

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mpoint Kuper

LAPORAN BUKULAPORAN BUKU

Judul : BERBAGAI PENDEKATAN dalam PROSES Judul : BERBAGAI PENDEKATAN dalam PROSES BELAJAR & MENGAJAR BELAJAR & MENGAJAR

Pengarang : Prof. Dr. Nasution, M.A.Pengarang : Prof. Dr. Nasution, M.A. Penerbit : PT BUMI AKSARAPenerbit : PT BUMI AKSARA Tahun Terbit : Oktober 2008Tahun Terbit : Oktober 2008 Jumlah Halaman : 223Jumlah Halaman : 223

Page 2: Mpoint Kuper

BAB 1BAB 1PROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT JEROME S.BRUNERPROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT JEROME S.BRUNER

Proses belajarProses belajar2.2. Informasi : Diperoleh pada setiap pelajaranInformasi : Diperoleh pada setiap pelajaran3.3. Transformasi : Dianalisis, ditransformasikan kedalam bentuk yang Transformasi : Dianalisis, ditransformasikan kedalam bentuk yang

lebih konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih lebih konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luasluas

4.4. Evaluasi : Menilai sampai mana pengetahuan yang kita peroleh dan Evaluasi : Menilai sampai mana pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala transformasi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lainlain

Proses mengajarProses mengajar7.7. Kurikulum “Spiral” : Membicarakan pokok-pokok yang sama pada Kurikulum “Spiral” : Membicarakan pokok-pokok yang sama pada

tingkat yang lebih tinggi dengan cara yang lebih matang dan tingkat yang lebih tinggi dengan cara yang lebih matang dan abstrak, sesuai dengan taraf dan perkembangan anakabstrak, sesuai dengan taraf dan perkembangan anak

8.8. Berpikir intuitif & analitis : Pemahaman yang segera dan bertahap Berpikir intuitif & analitis : Pemahaman yang segera dan bertahap sehingga saling melengkapisehingga saling melengkapi

9.9. Kepercayaan akan diri sendiri Kepercayaan akan diri sendiri

Page 3: Mpoint Kuper

Komentar

Alat pendidikan yang paling utama ialah guru, guru harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan yang akan diajarkannya. Setiap guru dapat meningkatkan mutunya dan ternyata mengajar merupakan suatu cara belajar yang sangat baik sekali. Peserta didik tidak akan memahami yang tidak dipahami guru karena itu guru tidak boleh berhenti belajar.

Page 4: Mpoint Kuper

BAB 11BAB 11RESOURCE – BASED LARNINGRESOURCE – BASED LARNING

PengertianPengertian Resource-based learning ialah segala bentuk belajar yang langsung Resource-based learning ialah segala bentuk belajar yang langsung

menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu.yang bertalian dengan itu.

Latar belakangLatar belakang5.5. Perubahan dalam sifat dan pola ilmu pengetahuan manusiaPerubahan dalam sifat dan pola ilmu pengetahuan manusia6.6. Perubahan dalam masyarakat dan tafsiran kita tentang Perubahan dalam masyarakat dan tafsiran kita tentang

tuntutannyatuntutannya7.7. Perubahan tentang pengertian kita tentang anak dan cara Perubahan tentang pengertian kita tentang anak dan cara

belajarnyabelajarnya8.8. Perubahan dalam media komunikasiPerubahan dalam media komunikasi

Page 5: Mpoint Kuper

PelaksanaannyaPerlu memperhatikan hal-hal berikut :1. Pengetahuan yang ada2. Tujuan pelajaran3. Memilih metodologi4. Koleksi dan penyediaan bahan5. Penyediaan tempat

Komentar

Pengajaran tidak mengutamakan bahan pelajaran atau menguasai bahan yang sama melainkan mementingkan kemampuan untuk meneliti, mengembangkan minat, konsep-konsep, penguasaan berbagai keterampilan termasuk keterampilan berpikir analitis.

Page 6: Mpoint Kuper

BAB 111BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING)

Pengertian Belajar tuntas ialah penguasaan penuh terhadap apa yang

dipelajari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi5. Bakat untuk mempelajari sesuatu6. Mutu pengajaran7. Kesanggupan untuk memahami pengajaran8. Ketekunan9. Waktu yang tersedia untuk belajar

Usaha mencapai penguasaan penuh12. Adanya tutor13. Mengahapuskan batas-batas kelas (non-graded school)14. Prosedur diagnostik

Page 7: Mpoint Kuper

Prasyarat-prasyarat

• Merumuskan secara khusus bahan yang harus dikuasaiMerumuskan secara khusus bahan yang harus dikuasai• Dituangkan dalam Dituangkan dalam suatu alat evaluasi bersifat sumatif alat evaluasi bersifat sumatif

KomentarKomentar

Menunjukkan dimana letak kesalahan atau kekurangan murid Menunjukkan dimana letak kesalahan atau kekurangan murid merupakan langkah yang baik, tapi itu belum memadai maka harus merupakan langkah yang baik, tapi itu belum memadai maka harus diberikan pula petunjuk yang spesifik bagaimana ia dapat diberikan pula petunjuk yang spesifik bagaimana ia dapat memperbaikinya misal bekerja sama dalam kelompok, bantuan memperbaikinya misal bekerja sama dalam kelompok, bantuan tutorial, membaca kembali dan membandingkannya dengan buku tutorial, membaca kembali dan membandingkannya dengan buku lain.lain.

Page 8: Mpoint Kuper

BAB 1VUSAHA-USAHA DALAM PENGAJARAN INDIVIDU

Macam-macam cara

2. Lebih mengutamakn proses belajar daripada mengajar

3. Merumuskan tujuan yang jelas

4. Mengusahan partisipasi aktif dari pihak murid

5. Menggunakan banyak feedback atau balikan dan evaluasi

6. Memberi kesempatan kepada murid untuk maju dengan kesempatan masing-masing

Page 9: Mpoint Kuper

Komentar

Para pendidik mengakui perbedaan individual dan perlunya pengajaran disesuaikan dengan perbedaan individual itu. Walaupun pengajaran yang didasarkan atas perbedaan indvidu tidak dapat memecahkan segala masalah pengajaran, namun pengajaran individual mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan mutu dan efektivitas pengajaran.

Page 10: Mpoint Kuper

BAB VBELAJAR BEBAS

Belajar bebas yaitu belajar tanpa paksaan atau belajar membebaskan diri untuk menjadi manusia yang berani memilih sendiri apa yang dilakukannya dengan penuh tanggung jawab.

Syarat-syarat untuk belajar bebas

4. Adanya masalah

5. Kepercayaan akan kesanggupan manusia

6. Keterbukaan guru

7. Menghadapi murid

Page 11: Mpoint Kuper

Proses belajar bebas

1. Frustasi pada taraf permulaan

2. Inisiatif dan kerja individual

3. Keakraban pribadi

4. Perubahan individual

5. Pengaruh atas pengajar

Komentar

Di dunia ini manusia makin lama makin banyak diikat oleh macam-macam aturan, sehingga kebebasan makin terbatas. Belajar berdasarkan kebebasan akan membawa perubahan yang positif, tentang sikapnya terhadap dirinya serta hubungannya dengan orang lain.

Page 12: Mpoint Kuper

BAB VIGAYA BELAJAR

Type gaya belajar

2. Field dependence – field indefendence yaitu gaya belajar yang sangat dipengaruhi oleh dan kurang dipengaruhi lingkungan.

3. Implusif – reflektif yaitu orang yang implusif mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkannya secara mendalam sebaliknya orang yang replektif mempertimbangkan segala alternatif sebelum mengambil keputusan dalam situasi yang sukar diselesaikan.

4. Preseptif/reseptif – Sistematis/intuitif

*Orang preseptif lebih melihat pada aturan dalam menerima informasi agar menjadi kebulatan yang saling bertalian.

*Orang reseptif lebih memperhatikan detail dan tidak berusaha membulatkan informasi yang satu dengan yang lain.

Page 13: Mpoint Kuper

*Orang yang sistematis selalu berjalan sistematis dengan data *Orang yang sistematis selalu berjalan sistematis dengan data dan info.dan info.*Orang yang intuitif langsung mengemukakan jawaban tertentu *Orang yang intuitif langsung mengemukakan jawaban tertentu tanpa menggunakan info secara sistematis. tanpa menggunakan info secara sistematis.

Komentar Setiap individu adalah unik. Artinya setiap individu memiliki

perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir dan cara-cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode/gaya belajar untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu tersebut.

Page 14: Mpoint Kuper

BAB VIISIKAP GURU

Sikap otoriter yaitu sikap memaksa anak dengan hukuman dan ancaman untuk menguasai bahan pelajaran.

Sikap permissive yaitu sikap membiarkan anak berkembang dalam kebebasan tanpa banyak tekanan.

Sikap riil yaitu sikap memberikan kebebasan akan tetapi diberikan pengendalian pula.

Page 15: Mpoint Kuper

Komentar

Setiap guru pasti memiliki sikap yang berbeda-beda dalam mengajar karena memang setiap individu itu berbeda. Begitu pula dengan peserta didik dalam mencapai keberhasilan dalam belajar pasti berbeda pula. Meskipun sikap riil dikatakan sebagai sikap yang paling baik diantara ketiga sikap diatas saya rasa sikap otoriter maupun permissive sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, karena tidak setiap individu mampu belajar epektif apabila hanya diterapkan sikap riil, ada yang membutuhkan sikap otoriter dan ada juga yang membutuhkan sikap permissive.

Page 16: Mpoint Kuper

BAB VIIIBEBERAPA PENDAPAT TENTANG METODE KULIAH

Pendapat pengajar

Menggunakan metode kuliah karena mereka menganggap kebanyakan mahasiswa belum cukup matang untuk belajar sendiri.

Pendapat mahasiswa

Kebanyakan mendukung pendapat para pengajar yaitu menggunakan metode kuliah, tapi tidak ada pendapat yang konsisten di kalangan mahasiswa.

Page 17: Mpoint Kuper

Komentar

Memang benar kebanyakan pengajar menganggap bahwa mahasiswa itu belum cukup mampu untuk belajar sendiri sehingga sampai sekarang masih banyak yang menggunakan metode kuliah/ceramah dalam cara mengajarnya, tapi sebenarnya sebaliknya dengan membiarkan mahasiswa berusaha sendiri dalam memperoleh bahan ajarnya justru akan mengembangkan pola pikir dari mahasiswa itu sendiri, namun sayang banyak juga mahasiswa yang yang tidak menyadarinya sehingga menganggap metode kuliah/ceramah masih lebih baik bagi mereka.

Page 18: Mpoint Kuper

BAB IXPROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT ROBERT M. GAGNE

Type belajar

2. Signal learning (Belajar isyarat)

3. Stimulus-response learning (Belajar stimulus-respon)

4. Chaining (Rantai atau rangkaian)

5. Verbal association (Asosiasi verbal)

6. Discrimination learning (Belajar diskriminasi)

7. Concept learning (Belajar konsep)

8. Rule learning (Belajar aturan)

9. Problem solving (memecahkan masalah) Desain penngajaran

11. Kondisi intern terdiri atas penguasaan konsep-konsep dan aturan-aturan yang merupakan prasyarat untuk memahami pelajaran.

Page 19: Mpoint Kuper

1. Kondisi ekstern mengenai hal-hal dalam situasi belajar yang dapat dikontrol oleh pengajar.

Yang terjadi dalam mengajar

2. Membangkitkan dan memelihara perhatian

3. Memberitahuakan hasil yang diharapkan dari murid

4. Memberikan bimbingan belajar

5. Feedback atau balikan

6. Penilaian hasil

7. Mengusahakan transfer

8. Memantapkan hasil belajar

9. Manajemen belajar

10. Merumuskan tujuan

11. Menentukan struktur pelajaran

12. Memilih kondisi belajar

13. Penilaian hasil belajar

Page 20: Mpoint Kuper

Komentar

Sebagai seorang guru kita tidak hanya dituntut untuk mampu megajarkan sesuatu kepada anak didik kita, disamping itu kita juga harus mampu mengembangkan pola pikir dari peserta didik. Saya rasa cukup penting bagi kita sebagai seorang guru dalam memahami type belajar dan apa saja yang harus terjadi apabila kita sedang mengajar, seperti halnya yang diungkapkan oleh Robert M. Gagne. Dengan itu diharapakan kita dapat berhasil dalam mengajar.

Page 21: Mpoint Kuper

BAB XPENGAJARAN MODUL

Modul merupakan suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas.

Pengajaran modul merupakan pengajaran yang sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul.

Pembuatan modul memerlukan keahlian dan waktu yang cukup banyak, namun pengajaran modul yang dapat disajikan kepada sejumlah besar pelajar, yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, yang tekanannya pada pengajaran individual, serta keuntungan-keuntungan lainnya, dipandang sebagai metode yang memberi harapan yang paling besar untuk mengadakan perbaikan dalam pendidikan.

Page 22: Mpoint Kuper

• Komentar

Seiring dengan berkembangnya tentang berbagai macam pengajaran, memang pengajaran modul sedang menjadi trend dkalangan pengajar. Hal itu juga diakui dapat menjadi pengajaran yang cukup epektif bagi siswa karena dengan adanya modul siswa dapat memiliki acuan yang jelas tentang bahan ajarnya.

Page 23: Mpoint Kuper

DISUSUN OLEH :

Nama : Vivit Vitriyani

NIM : 20080210137

Kelas : 2B PE

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN