10
Musyarakah dan mudharabah 1. Musyarakah Al Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal / expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 1 Musyarakah dalam teknisi perbankan merupakan akad kerjasama pembiayaan antara bank syariah atau beberapa lembaga keuangan secara bersama-sama dengan nasabah, untuk mengelola suatu kegiatan usaha; masing-masing memasukan penyertaan dana sesuai porsi yang disepakati. Sedang untuk pengelolaan kegiatan usaha, dipercayakan pada nasabah. 2 Landasan syariah a. Al Qur’an “... maka mereka berserikat pada sepertiga...” (an-Nisaa’ : 12) “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian 1 Bidayatul Mujtahid II, hlm. 253-257. 2 Dewi Nurul Musjtari dan Fadiah Fitriyanti, 2010, Hukum Perbankan Syariah dan Tafakul (dalam Teori dan Praktek), Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 103.

Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

Musyarakah dan mudharabah

1. Musyarakah

Al Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal / expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.1

Musyarakah dalam teknisi perbankan merupakan akad kerjasama pembiayaan

antara bank syariah atau beberapa lembaga keuangan secara bersama-sama

dengan nasabah, untuk mengelola suatu kegiatan usaha; masing-masing

memasukan penyertaan dana sesuai porsi yang disepakati. Sedang untuk

pengelolaan kegiatan usaha, dipercayakan pada nasabah.2

Landasan syariah

a. Al Qur’an

“... maka mereka berserikat pada sepertiga...” (an-Nisaa’ : 12)

“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian

mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman

dan mengerjakan amal saleh.” (Shaad : 24)

b. Al-Hadist

Dari abu Hurairah, Rasullulah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa

Jalla berfirman, ‘Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah

satunya tidak menghianati lainnya.’” (HR. Abu Dawud no 2936, dalam kitab al-

Buyu, dan Hakim)

Jenis-jenis al-Musyarakah

1 Bidayatul Mujtahid II, hlm. 253-257.2 Dewi Nurul Musjtari dan Fadiah Fitriyanti, 2010, Hukum Perbankan Syariah dan Tafakul (dalam Teori dan Praktek), Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 103.

Page 2: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

Pada prinsipnya musyarakah terbagi menjadi dua yaitu :

Musyarakah pemilikan (Syarikah Al Milk) yaitu tercipta karena warisan, wasiat, atau

kondisi lainya yang mengakibatkan pemilikan suatu aset oleh dua orang atau lebih.3

Musyarakah akad (Syarikah Al ‘Uqud) yaitu merupakan hasil suatu kesepakatan dari

dua orang atau lebih untuk mengadakan kerjasama usaha. Masing-masing

memberikan kontribusi modal dan sepakat untuk membagi keuntungan dan

kerugian. (musyarakah yang umum)4

Sedangkan Musyarakah akad juga terbagi menjadi beberapa kategori yaitu ; Syirkah

al-‘Inan, Syirkah Mufawadhah, Syrkah A’maal, Syirkah Wujuh, dan Syirkah al-

Mudharabah. Namun ada beberapa ulama yang tidak menggolongkan Syirkah al-

Mudharabah sebagai bagian Musyarakah.5

Akan tetapi dalam penjelasan diperkuliahan Bp. Bagya Agung dijelaskan bahwa

Syirkah Mudharabah merupakan bagian dari Syirkah Musyarakah dengan kesamaan

prinsip dan landasan-landasan hukum dalam Islam. Sehingga dapat kami simpulkan

Mudharabah merupakan kepanjangan dari Musyarakah.6

Dan dari beberapa jenis akad yang diterapkan dalam perbankan Islam yaitu

Musyarakah Al-Inan (mudharabah merupakan prodak lain).

Syarikah Al Inan merupakan akad kerjasama antar dua pihak atau lebih dimana

penyertaan modal dan pengurusan di bagi dua antar pihak terkait namun tidak

dilarang untuk mengelola suatu perusahan dapat didominasi oleh salah satu pihak

dengan keuntungan dan kerugian yang dibagi dua juga.7

Dalam dunia perbankan sendiri aplikasi akad musyarakah meliputi :

1) Pembiayaan modal kerja, dapat dialokasikan untuk perusahaan yang

bergerak dalam bidang konstruksi, industri, perdagangan dan jasa.

2) Pembiayaan investasi, dapat dialokasikan untuk perusahaan yang bergerak

dalam bidang industri.

3 Muhammad Syafi’I Antonio, 2001, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema Insani, hlm. 91.4 Dewi Nurul Musjtari dan Fadiah Fitriyanti, 2010, Op. Cit., hlm 100.5 Muhammad Syafi’I Antonio, 2001, Op. Cit, hlm 92.6 Perkuliahan bersama Bp. Bagya Agung dalam mata kuliah Hukum Perbankan Islam.7 Dewi Nurul Musjtari dan Fadiah Fitriyanti, 2010, Op. Cit., hlm 101.

Page 3: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

3) Pembiayaan secara sindikasi, baik untuk kepentingan modal kerja maupun

investasi.8

Dalam praktik sering juga dijumpai model modal ventura yang dilakukan bank

Syariah sebagai bentuk musyarakah yang sering dilakukan (penanaman modal /

jual-beli saham)

Sehingga bila kami simpulkan terkait musyarakah yang dilakukan Bank Syariah

dapat dituangkan dalam sekema sebagai berikut :

60% 40%

60% modal 40% modal

Keahlian Keahlian

50% 50%

Terjadi perbedaan dengan bank konvensional yang mengambil keuntungan dalam

penyertaan modal atau pinjaman modal cenderung menolak mengambil resiko

kerugian, dengan lebih membebankan pihak lain dalam perjanjian untuk

menanggung kerugian karena bank konvensional hanya ingin mendapatkan provit

dari bunga yang ditawarkan.

Dalam hal ini perbankan syariah lebih memberikan kelonggaran dalam berbisnis

bersama dengan pihak lain (nasabah) dengan memperhatikan dan ikut andil dalam

8 Ibid, hlm 103

Pihak 1PROYEK /

USAHA BERSAMA

Pihak 2

Akad Musyarakah

Kerugian

Keuntungan

Page 4: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

konsep bagi hasil yang kongkrit yaitu membagi keuntungan dan kerugian menurut

proporsinya masing-masing.

Terjadi dimana kelemahan atau risiko yang di alami oleh bank yaitu :

1. Side streaming; nasabah menggunakan dana bukan seperti yang disebut

dalam kontrak.

2. Lalai dan kesalahan yang disengaja.

3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.9

2. Mudharabah

Terdapat perbedaan sedikit dengan konsep syirkah mudharabah atau Mudharabah

yaitu ; Mudharabah yang berasal dari kata darb, berarti memukul atau berjalan.

Pengertian memukul dan berjalan ini lebih tepatnya aadalah proses seseorang

memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.10

Namun secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal,

sedangkan pihak lainya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila

rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si

pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si

pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.11

Akan tetapi kerugian yang dialami dalam hal syirkah mudharabah dapat ditanggung

pihak penyelenggara atau pengelola selama diatur atau termuat dalam kontrak awal.

Landasan Syariah :

a. Al-Qur’an

9 Muhammad Syafi’I Antonio, 2001, Op. Cit, hlm 94.10 Muhammad Rawas Qal’aji, Mujam Lught al-Fuqaha (Beirut : Darun-Nafs, 1985).11 Ahmad asy-Syarbasyi, al-Mu’jam al-Iqtisad al-Islam (Beirut ; Dar Alamil Kutub, 1987)

Page 5: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

“dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah”

(al-Muzzammil : 20)

“apabila telah ditunaikan shalat maka bertaburanlah kamu di muka bumi dan carilah

karunia Allah SWT” (al-Jumu’ah : 10)

“tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu” (al-

Baqarah : 198)

b. Al-Hadist

Diriwayatkan dari ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika

memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar

dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya,

atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan

bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat kepada

Rasulullah SAW. dan Rasulullah pun memperbolehkannya (HR. Thabrani)

Dari Shalih bin Shuhaib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Tiga hal yang di

dalamnya terdapat keberkatan : jual-beli secara tangguh, muqarabah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no. 2280, kitab at-Tijarah).

Jenis akad Mudharabah

Secara umum, akad mudharabah terbagi menjadi dua jenis yaitu : mudharabah

muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.

a. Mudharabah Muthlaqah

Page 6: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

Merupakan bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi dengan spesifikasi jenis usaha,

waktu, dan daerah bisnis.12

b. Mudharabah Muqayyadah

Pada jenis ini pemilik dana memberikan batasan-batasan tertentu kepada

pengelola usaha dengan menetapkan jenis usaha yang harus dikelola, jangka

waktu penglolaan, lokasi usaha.13

Pada prinsipnya hanya terdapat satu perbedaan yang mencolok yaitu mudharabah

muthlaqah dengan tidak memberikan batasan sedangkan mudharabah muqayyadah

memiliki batasan yang merupakan kontradiktif dari mudharabah muthlaqah.

Aplikasi akad Mudharabah dalam konteks pembiayaan di Perbankan meliputi :

1) Pembiayaan Modal Kerja, modal kerja bagi perusahaan yang bergerak dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa.

2) Pembiyaan Investasi, untuk pengadaan barang-barang modal, aktiva teta,

dsb.

3) Pembiayaan Investasi Khusus, Bank bertindak dan memposisikan diri

sebagai arranger yang mempertemukan kepentingan pemilik dana, seperti

Yayasan dan Lembaga Keuangan Non Bank, dengan pengusaha yang

membutuhkan dana.14

Contoh Skema Akad Mudharabah dalam Aplikasi Perbankan :

100% 0%

12 Muhammad Syafi’I Antonio, 2001, Op. Cit, hlm 97.13 Dewi Nurul Musjtari dan Fadiah Fitriyanti, 2010, Op. Cit., hlm 101.14 Ibid. hlm 105

Bank Syariah

Nasabah

Akad Mudharabah

Kerugian

Page 7: Musyarakah Dan Mudharabah (Perbankan Islam)

100% modal Keahlian

Peng.Mdl.Ush.Rp.15jt/Bln 50% (nisbah) 50% (nisbah)

Dengan adanya sekema tersebut kita dapat memperhitungkan dan menilai keuntungan dan kerugian dari pihak-pihak terkait. Namun perlu kita ketahui bahwa dalam konsep mudharabah pada prinsip awalnya bank yang menanggung segala kerugian dan bank di untungkan atas pembayaran secara angsuran yang telah disepakati antar pihak.

Sehingga setelah kami pikirkan bersama konsep mudharabah atau musyarakah dan produk Syariah yang lainya tetap harus membutuhkan profit agar teta mampu mnjalankan aktivitasnya sebagai lembaga yang sangat urgen.

Seperti dalam penjelasan kuliah Bpk. Bagya Agung ; bank merupakan Intermediary financial dan negative spread tidak akan terjadi pada Bank Syariah karena lembaga ini menjanjikan penyaluran dan penyimpanan dana yang lebih baik (bagi hasil) dari pada bank Konvensional (bunga). Jika ditarik garis besar maka konsep bank syariah merupakan konsep yang sangat meberikan manfaat. Secara logika dapat di gambarkan bahwa bank di tuntut hati-hati dan dapat menjadi pendukung kebijakan moneter (cost push inflation).15

Karena prinsip Bank Syariah merupakan bagi hasil yang di dalamnya terkandung kerugian dan keuntungan maka bank akan lebih selektif dalam memilih nasabah peminjamnya.

System oprasional bank syariah:

15 Perkuliahan bersama Bp. Bagya Agung dalam mata kuliah Hukum Perbankan Islam.

RUMAHMAKANPADANG

Keuntungan

ZAKAT

BANK

SYARIAH

Giro wadiahTabunganMudharabah

Nasabah DeposanBagi hasil

Bagi hasil&bonus

Nasabah Deposan

Modal Simpanan

Debt Financing(jual-beli)

EquityFinancing /PLSPinjaman kebaikan