18
PERT'ASAI.AHAN DA}I TAHTA$Oqfi GUNU fiM FEI{IT{GIfiTAN PNESTASI OAT{ MOTVAEI DENgAil PNO&EM SOIVIIIO KOMUNII(ASI HEPAIA SEXOLAH OAN IKLIM ORGANISASI DEHGAN I(NSRJA HUBUT{Oi}I XECEMASAN OAN pEl{Y68UAtAN 8o8tAL-EtiOSlOt{At PEREMPUAN DAN IGKERASAI{ HUBUNGAI,I LOCUS OF COHTiOI" OAIAM PROKRASIINASI.AIfiDEMIK PENGARUH FRODUK DOi{ESTII( KEDETAI ANERTKA METODE 'MAIG A MATCH" OAN CERAMAH NAI AM PEMBEIAJARAN PKN NAelOtlAtlSME DALAU MASYAXAIOT MUtTlKUtTuMt lfloOHESIA

MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

PERT'ASAI.AHAN DA}I TAHTA$Oqfi GUNU fiM

FEI{IT{GIfiTAN PNESTASI OAT{ MOTVAEI DENgAil PNO&EM SOIVIIIO

KOMUNII(ASI HEPAIA SEXOLAH OAN IKLIM ORGANISASI DEHGAN I(NSRJA

HUBUT{Oi}I XECEMASAN OAN pEl{Y68UAtAN 8o8tAL-EtiOSlOt{At

PEREMPUAN DAN IGKERASAI{

HUBUNGAI,I LOCUS OF COHTiOI" OAIAM PROKRASIINASI.AIfiDEMIK

PENGARUH FRODUK DOi{ESTII( KEDETAI ANERTKA

METODE 'MAIG A MATCH" OAN CERAMAH NAI AM PEMBEIAJARAN PKN

NAelOtlAtlSME DALAU MASYAXAIOT MUtTlKUtTuMt lfloOHESIA

Page 2: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

HUBT,rNGAN LOCUS OF CONTROL

DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIKPADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

PGSD - FKIP - UNIERA TOBELO

'Umbu Tagela

Pengai ar Progdi BK'FKI P-U KSW Salatiga

ABSTRAK

Penelitian ini memaparkan ada tidaknya hubungan antara locus of

control dengan prokrastinasi akademik. Berdasatuan hasil peneliti'

an diperoleh kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara

tocus of control dengan prokrastinasi akademik rnahasiswa

prCIgram sfudl PGSD- FKIP-Uniera Tobelo

Kata kunci: Locus of control dengan prokrastinasi akademik

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Persaingan yang keras dalam pelbagai bidang, perubahan

sosial serlA kerenggangan hubungan antar pribadi sebagai impli-

kasi dari kesibukan yang terus menerus adalah warna kehidupan

bagi seorang mahasiswa. Padahal setiap mahasiswa seharusnya

berusaha,keras untuk mewujudkan setiap keinginannya sementa-

ra hambatan demi hambatan terus menjadi ujian bagi seorang

mahasiswa yang ingin mencapai keberhasilan.

Bagi sebagian mahasiswa, keadaan semacam ini justru

dapat dijadikan suatu tantangan untuk menguji kemampuan diri.

Akan tetapi, tidak sedikit pula mahasiswa yang mengalami

keadaan yang sebaliknya. Implikasinya mereka menjadi mudah

putus asa dan jatuh dalam keadaan yang tak berdaya. Kenyataan

seperti inilah yang banyak terjadi pada saat sekarang ini'

Permasalahan baik yang berasal dari mahasiswa sendiri atau

Page 3: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

berasal dari orang lain ternyata dapat menyebabkah masalah

yang serius bagi mahasiswa. :

Dalam kondisi yang semacam itu, kematang6n pribadi

seorang mahasiswa merupakan kunci keberhasilan dalam meng-

atasi permasalahan. Menurut Tillich (dalam Kartono: 1994), orang

yang matang pribadinya adalah orang yang mempunyai kebera-

nian untuk hidup, bersifat serius dan punya rasa tanggtlng jawab

serta bisa menerima kenyataan hidup. Sementara itu,'Goble (da-

lam Susilowati: 2003) mengatakan bahwa pribadi yang matang

mempunyai penyesuaian diri yang baik mampu menghadapi

kesukaran dengan cara objektif serta menikmati kehidupan yang

stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja dan

beprestasi.

Kedua pendapat di atas mengisyaratkan bahwa seorang

mahasiswa yang telah matang pribadinya dapat menghadapi per-

masalahannya dan mampu menyelesaikan masalahnya tersebut.

Sebab, seorang mahasiswa dengan kepribadian yang matang

akan memiliki ketenangan dalam menghadapi permasalahan, op-

timis, mempunyai kapasitas untuk berprestasi, mengeiar cita-cita,

rnemberikan reaksi yang tepat terhadap situasi dan bertanggung

jawab terhadap lingkungan sosialnya. Namun sebaliknya, seorang

mahasiswa yang belum matang selalu mengahadapi hambatan,

frustasi, dan macam-macam gangguan dengan perasaan yang

negatif yaitu dengan keluhan-keluhan dan selalu menyalahkan

orang lain serta dipenuhi rasa penyesalan atas permasalahan

yang dihadapinya.

Berkenaan dengan manusia yang berkualitas, dalam

bidang psikologi terdapat istilah prokrastinasi yang menunjukpada suatu perilaku yang tidak disiplin dalam penggunanaan

waKu. Prokrastlnasl adalah suatu kecenderungan untuk menunda

dalam memulal maupun menyelesaikan pekerjaan secara

87

Page 4: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

flubungan Locus of Control Dengan Prgkrastinasi Akademik (Umbu T)

keseluruhan dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna,

sehingga pekerjaan menjadi terhambat, tidak pernah

menyelesaikan tugas tepat waKu, serta sering terlambat dalam

menghadiri pertemuan-pertemuan (Solomon & Rothblum, L994i

Tuckman).

Menurut Zakarilya (2002) mahasiswa cenderung lebih

banyak mengisi waktunya dengan bermain dan menonton televisi

daripada belajar. Semangat trdlajar mereka semakin lama

semakin menipis, dan kblah dengan keinginan untuk bermain.

Apalagi saat ini dengan banyak saluran televisi, internet yang bisa

dipilih, membuat mahasiswa terpaku di depan pesawat televise

dan atau internet.

Hasil pengamatan penulis, pada sebagian mahasisrua

pada Program studi PGSD-FKIP di Uniera Tobelo, menuniukkan

gejala kebiasaan mahasiswa berupa menunda-nunda pengerjaan,

tugas-tugas mereka. Banyak mahasiswa yang menunda untuk

mengerjakan tugas-tugas kuliah, maupun menunda belajar untuk

menghadapi tes, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak

penting bagi mereka, sehingga dapat pula dikatakan bahwa

pameo yang ada dalam dunia mahasiswa tentang SKS, telah

menjadi 'sistem kebut semalam'yang berlaku bagi kebanyakan

mahasiswa.

Dengan demikian, prokrastinasi akademik pada mereka

dapat dikatakan sebagai suatu masalah. Dikatakan juga bahwa

tingkat prokrastinasi akademik seseorang akan semakin

meningkat seiring dengan makin lamanya studi seseorang

(solomon dan Rothblum, 1994). Jika pada mahasiswa tingkat

prokrastinasi akademiknya sudah tinggi, diasumsikan pada saat

mereka memasuki dunia profesi, prokrastinasi mereka akan terus

melekat sehingga mereka akan merasa kesulitan menjadi seorang

pekerja profesional.

Page 5: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No, 3, September 2013: 86-102

Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat

membantu mengatur dan mengarahkan perilaku, yaitu kontrol

diri. Individu yang memiliki keyakinan bahwa nasib atau peristiwa

dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya;,dikatakan

individu tersebut memiliki internal locus of control. Sementara

individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang

mempunyai kontrol terhadap nasib atau peristiwa yang terjadi

dalam kehidupannya dikatakan individu tersebut memiliki ertemallocus of confrol Seseorang yang memiliki internal locus of control

menganggap keberhasilan berasal dari aKifitas dirinya.

Sedangkan pada individu dengan locus'of mntrol elcstemat

menganggap bahwa keberhasilan yang dicapainya dikontrol dari

keadaan sekitarnya.

Berdasarkan paparan di atas penulis merasa teftarikuntuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Hubungan

Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik 'MahasiswaProgram Studi PGSD -FKIP- Uniera Tobelo.

Rurnusan MasalahApakah terdapat hubungan yang signifikan antara /oars

of ontrol dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa

progftlm studi PGSD-FKIP Uniera Tobelo?

Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk: Mengetahui ada

tidaknya hubungan antara locus ofcontrol dengan prokrastinasi

akademik.

LANDASAN TEORIPrckrastlnasi Akademik

Pengeftian Prckrastlnasi Akademi klGta prokrastlnasi berasal dari bahasa Latin procns-

tination dengan awalan "p.td'yang berarti 'mendorong maju

atau bergerak maJu' dan akhiran " crastinut' yang berarti

Page 6: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

'keputusan hari esok' atau jika digabungkan menjadi 'me-

nangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya'. Istilahprokrastinasi menunjuk pada suatu kecenderungan menunda-

nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, pertama kali

digunakan oleh Brown dan Holzman (dalam Rizvi dkk, 7997).

Seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk menunda,

atau tidak segera memulai suatu kerja, ketika menghadapi

suatu kerja, atau menghadapi suatu tugas disebut sebagai

seseorang yang melakukan prokrastinasi. Setiap penundaan

dalam menghadapi suatu tugas tanpa memandang alasan

yang mendasarinya disebut prokrasUnasi.

Menurut Watson (da'lam Zimberoff dan Hartman,

2001), penyebab awal prokrastinasi berkaitan dengan takutgagal, tidak suka pada tugas yang diberikan, menentang dan

melawan kontrol, mempunyai sifat keGrgantungan dan

kesulitan dalam membuat keputusan. Seseorang yang

melaKukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari

atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi, akan tetapi

mereka hanya menunda-nunda untuk mengerjakannya, se-

hingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk menyeleaikan

tugas.

Burka dan Yuen (dalam Solomon & Rothblum, 1984)

menegaskan kembali dengan menyebutkan adanya aspek

irrasional yang dimiliki oleh seorang prokrastinator. Seorang

prokratinator memiliki pandangan bahwa suatu tugas harus

diselesaikan dengan sempurna, sehingga dia merasa lebih

aman untuk tidak melakukannya dengan segera, karena itu

akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal.

Millgram (2000) mengahkan bahwa prokrastinasi

adalah suatu perilaku spesifi( yang meliputi: (1) suatu perila-

ku yang melibatkan unsur penundaan, baik untuk memulai

Page 7: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

maupun menyelesaikan suatu tugas atau aktiyitas, (2)

menghasilkan akibat-akibat lain yang lebih jauh,' misalnya

keterlambatan menyelesaikan tugas maupun kegagalan

dalam mengerjakan tugas, (3) melibatkan suatu tugas yang

dipersepsikan oleh pelaku prokrastinasi sebagai suatu tugas

yang penting untuk dikerjakan, misalnya tugas kantor, tugas

sekolah, maupun tugas rumah tangga, (4) menghasilkan

keadaan emosional yang tidak menyenangkan, misalnya

perasaan cemas, perasaan bersalah, marah, panik, dan

sebagainya.

Ferrari dklt (2000) menyimpulkan bahwa pengertian

prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu,yaitu: (1) prokrastinasi hanya sebagai perilaku penundaan,

yaitu bahwa setiap perbuatan untuk menunda dalam

mengerjakan suatu tugas disebut sebagai prokrastinasi,tanpa

mempermasalahkan tuJuan serta alasan penundaan yang

dilakukan, (2) prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan ataupola perilaku yang dimiliki individu, yang mengarah kepada

tnit (kebiasaan), penundaan yang dilakukan sudah

merupakan respon tetap yang selalu dilakukan seseorang

dalam menghadapi tugas, biasanya disertai oleh adanya

keyakinan-keyakinan yang irrasional, (3) prokrastinasi

sebagai suatu trait keprfbadian, dalam pengertian iniprokrastinasi tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja,

akan tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang

melibatkan komponen-komponen perilaku maupun strukturmental lain yang saling terkait yang dapat diketahui secara

langsung maupun tidak langsung.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwapengertian prokrastinasi dapat didefinisikan sebagai suatupenundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-

Page 8: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan

dalam pengerjaan tugas.

Jenis-je n is tugas pada Prokrasti nasi Akadem i kProkrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis

pekerjaan. Peterson (dalam Rizvi, 1998) mengatakan bahwa

seseorang dapat melakukan prokrastinasi hanya pada hal-hal

tertentu saja atau pada semua hal, sedangkan jenis-jenis

tugas yang sering ditunda oleh prokratinator, yaitu pada

tugas pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah tangga,

aKivitas akademik, pekerjaan kantor dan lainnya.

Prokrastinasi akademik dan non-akademik sering

menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk membagi

jenis-jenis tugas di atas. Prokrastinasi akademik adalah jenis

penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang

berhubungan dengan tugas akdemik, misalnya tugas sekolah

atau tugas kuliah., Prokrastinasi non-akademik adalah

penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau

tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,

misalnya tugas rumah tangga, tugas sosial, tugas kantor dan

lain sebagainya (Ferrari, 1995).

Ciri-ciri Prokrastinasi Akademikfurrari (1995) mengatakan bahwa sebagai suatu

perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat dilihat

pada -'indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati

dengan ciri-ciri teftentu beruPa:

a,' Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan

; kerja pada tugas yang dihadaPi.

b, Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.

c, Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja

aktua[.

92

Page 9: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menVenangkan

daripada melakukan tugas yang harus dlkerjakan.

Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera

melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang

dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang Iebih

menyenangkan dan mendatangkan hiburan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Aka-demik

Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi

akademik dapat dikategorikan menjdUi dua macam, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

a. FaKor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat da-

lam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi.

Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psi-

kologis dari individu, yaitu:

a) Kondisifisik individu.

b) Kondisi psikologis individu.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di

luar diri individu yang mempengaruhi prokasUnasi.

Faktor-fuktor itu antara lain berupa pengasuhan

orang tua dan lingkungan yang kondusif, yaitu ling-kungan yang tolera'n terhadap prokrastinasi akade-

mik.

a) Gaya pengasuhan orangtua dan b)lingkungiinyang kondusif.

Locus Of GontrolKonsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama

kali dikemukakan oleh Rotter (1966), seorang ahli teoripembelajaran soslal. Locus of control merupakan salah satu

variabel kepribadian (perconility), yafrg didefinisikan sebagai

Page 10: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokastinasi Akademi[ (Umbu D

keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib

(destiny) sendiri (Rotter, 1966)'

Individu yang memiliki keyakinan bahwa nasib atau

peristiwa dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya,

dikatakan individu tersebut memiliki internal locus of antrol. se-

mentara individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah

yang mempunyai kontrol terhadap nasib atau peristiwa yang

terjadt dalam kehidupannya dikatakan lndividu tersebut memiliki

external locus of control.

Kreitner & Kinichi (2001) mengatakan bahwa hasil yang

dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktifitas

dirinya. sedangkan pada individu locus of control eksternal

menganggap bahwa keberhasilan yang dicapai dikontrol dari

keadaan sekitarnYa.

Zimbardo (1985), menyatakan individu yang mempunyai

internal locus of control diidentifikasikan lebih banyak menyan-

darkan harapannya pada diri sendiri dan diidentifikasikan juga

lebih menyenangi keahlian-keahlian dibanding hanya situasi yang

menguntungkan. Konsep tentang locus of controlyang digunakan

Rotter (1966) memilikieqrpat kohsep dasar, yaitu:

a) Potensi perilaku yaitu setiap kemungkinan yang secara

relatif muncul pada situasi tertentu, berkaitan dengan

hasil yang diinginkan dalam kehidupan seseorang'

b) Harapan, merupakan suatu kemungkinan dari berbagai

keiadian yang akan munculdan dialami oleh seseorang'

c) Nilai unsur penguat adalah pilihan terhadap berbagai

kemungkinan penguatan atas hasil dari beberapa

penguat hasil-hasil lainnya yang dapat muncul pada

situasi serupa.

d)Suasanapsikologis,adalahbentukrangsanganbaikseca-ra internal maupun eksternal yang diterima seseorang

Ll-.

Page 11: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102 .,

pada suatu saat tertentu, yang meningkatkan atau

menurunkan harapan terhadap munculnya hasll yang

sangat diharapkan.

Perbedaan karakteristik antara internal locui of contrcl

dengan octernal locus of controlmenurut Crider (19S3) sebagai

berikut:

1. Internallocus of controla. Suka bekerja keras.

b. Memiliki inisiatif yang tinggi.

c. Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan

masalah.

d. Selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin.

e. Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus

dilakukan jika ingin berhasil.

2. Extemal locus of onbola. Kurang memiliki inisiatif.

b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi

antara usaha dan kesukesan.

c. Kurang suka berusaha, karena mereka percaya

bahwa fakor luarlah yang mengontrol.

d. Kurang mencari informasi untuk memecahkan ma-

salah.

Pada orang-orang yang memiliki internal locus of control

faKor kemampuan dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu

apabila individu dengan internal locus of mntrol mengalami kaga-

galan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri karena kurang-

nya usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan,

mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya. Hal ini akan

membawa pengaruh untuk tindakan selanjutnya dimasa akan

datang bahwa mereka akan mencapai keberhasilan apabila

berusaha keras dengan segala kemampuannya.

Page 12: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokastinasi Akademik (Umbu T)

METODE PENELITIANPopulasidan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah maha-

siswa Program Studi PGSD-FKIP-Uniera Tobelo angkatan 2010

se.jumlah 40 orang sebagaisampel penelitian.

Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data, dengan cara membagikan

angket kepada mahasiswa Program Studi PGSD.

Teknik AnalisisSemua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan

diolah dengan teknik korelasi Spearman untuk mencari hubungan

dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel meng-

gunakan program SPSS (Statistial Product and Seruices

Solutions) for Windows Release 16.00.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil AnalisisSetelah semua data terkumpul maka dilakukan analisis

untuk menguji validitas dan reliabilitas data, skor locus of antroldan skor prokrastinasi akademik serta analisis korelasi Pearson

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan skor antara locus ofa n fiol denga n prokrasti nasi a kadem i k ma hasiswa.

Dari hasil analisis reliabilitas diperoleh Croncbach Alpha

sebesar 0.9228 untuk skala locuq of ontroldan Croncbach Alpha

sebesar 0.9383 untuk skala prokrastinasi akademik, pada kedua-

nya tidak terdapat korelasi inter-item yang negatif, sehingga data

yang diperoleh merupakan data yang reliabel dan valid.

Locus OfControlPengelompokan responden berdasarkan penempatan

locus of ontrol-nya dapat dilihat pada tabel4.l di bawah ini:

I

96

Page 13: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Tabel 4.1 Locus of Control

Frekuensi Prosentase (o/o'l

Intemal 13 32.5Ekstemal 27 67.5

Total 40 100.0

Sumber: Data Primer, Februari2013

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat67,5o/o mahasiswa

program studi PGSD angkatan 2010 memiliki external locus ofcontrol dan 32,5o/o internal locus of contml Hal ini

dipengaruhi oleh tingkat kedewasaan mahasiswa yang masih

tergolong remaja karena pada umfmnya maslh berusia

antara 18 sampai 20 tahun. Pada usia tersebut sorang remaja

masih dalam masa pencarian jati diri sehingga pendiriannya

belum teguh sehingga mudah terpengaruh dengan orang lain

dan situasi.

Prokrastinasi AkademitiBerdasarkan kategori prokrastinasi akademiknya,

sampel terbagi menjadi beberapa kelompok seperti pada

tabel4.2 berikut:

Tabel 4.2 Prokrastinasi Akademik

Kateoori Frekuensi Prosentase (o/o)

Rendah 2L 52.5Tinooi 19 47.5Total 40 100.0

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Pada tabel 4.2 di atas diketahui dari 40 orangresponden mahasiswa program studi PGSD angkatan 2010yang memlllki tingkat prokrastinasi akademik rendah adalah

52,5o/o dan tlngkat prokrastinasi tinggi adalah 47,5o/o.

97

Page 14: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

Perbandingan Kategori Loctts of control dan TingkatProkrastinasi Akademik

Mahasiswa ya ng memiliki tingkat prokmstinasi akade-

mik rendah tidak seluruhnya memiliki internal locus of

eontrol, tetapi ada beberapa yang memiliki external locus ofcontrol. Perbandingannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perbandingan Internal Dan Eksternal Locus Of Control

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Dari tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa sebagian

mahasiswa yang memillki external locus of control berada

pada kategori prokrastinasi rendah yaitu sebanyak B orang.

Dan sisanya sebanyak 19 orang berada pada tingkat

prokrastinasi tinggi. Sedangkan mahasiswa yang memiliki

internal locus of control seluruhnya berada pada kategori

prokastinasi rendah.

Hubungan antara Locus Of Control dengan ProkrastinasiAkademik

Dl bawah ini adalah tabel 4.4 hasil korelasi Spearman's

Rho yang menunjukkan hubungan antara locus of control dan

proskastinasi akademik pada mahasiswa program studi PGSD

angkatan 2013.

Dengan Prokrastinasi Akademik

Kategori Locus Of ControlKateqori Prokrastinasi Akademik Total

Rendah InooiInternal 13 0 13

Eksternal I 19 27

Total 2l 19 40

98

Page 15: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Tabel 4.4 Korelasi Antara Locus Of Control Dan Prokrastinasi

x Correlation is significant at the .05 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Pada tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa hasil korelasi

antara internal locus of control dengan prokrastinasi akademik

adalah -0.140 dengan tingkat signifikansi 0.647 sedangkan hasil

korelasi antara eksternal locus of control dengan prokrastinasi

akademik adalah 0.425 dengan tingkat signifikansi 0.A27.

Kategori loo.rs ofcontrol

Skor totallocus ofcontrol

Skor totalprokrastinaslakademik

Intemal Spearman's Rho

Skor totallocus ofcontrol

CorrelationCoeffiecien

t

1.000

.140

Sis. (2-tailed\ .647

N 13 13

Skor totalprokrastinasi akademik

[email protected] .140 1.000

sig. (2-tailed) .641

N 13 13

EkstemaI

Spearman's Rho

Skor totallocus ofcontrol

ConelationCoeffiecien

t1.00

0.426

Sig. (2-tailed)

.027

N 2t 27

Skor totalprokrastinasiakademik

CorrelationCoeffiecien

t.426 1.000

Sis. (2-tailed) .027

N 27 27

99

Page 16: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

PembahasanLocus ofcontrol

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa sebagian besar

(67,50/o) mahasiswa PGSD memiliki erternal locus of control

dan 32,5o/o mahasiswa memiliki internal locus of control. Kon-

disi sepefti ini sebenarnya sangat disayangkan karena

seharusnya mahasiswa Program PGSD sebagai calon guru

memiliki penempatan kontrol diri yang lebh baik dan lebih

bertanggung jawab, tetapi pada kenyataannya bahkan

terdapat 27 orang yang memiliki external locus of control'

Faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan locus

of control antara lain adalah faktor kematangan dan faktor

pembelaiaran, dalam hal ini mahasiswa dengan rata-rata usia

yang masih tergolong remaja akhir diharapkan dapat terus

meningkatkan kontrrcl dirinya seiring dengan kematangan

usia dan pembelajaran yang didapatnya'

Prokrastinasi AkademikDari hasil analisis dapat dilihat bahwa sebagian besar

(52,5o/o) mahasiswa PGSD memiliki tingkat prokrastinasi

akademik rendah dan 47,5o/o mahasiswa memiliki tingkat

prokrastinasi akademik tinggi.

Hasil tersebut bertentangan dengan teori yang

menyatakanbahwaprokrastinasidipengaruhiolehlocusofcontrolkarenapadakenyataannyameskipunjumlahsiswayang memiliki erternal locus of control lebih banyak, jumlah

mahasiswa yang memiliki tingkat prokrastinasi tinggi lebih

sedikit daripada yang tingkat prokrastinasinya rendah'

KESIMPULANKesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

100

Page 17: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Terdapat hubungan yang signifikan antara luus ofcontrol dengan prokrastinasi akademik mahasiswa pro$ram studi

PGSD- FKIP-Uniera Tobelo.

SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis, maka penulis memberikan betterapa saran yatng dapat

diterapkan sebagai berikut:

Mengingat disiplin adalah salah satu kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang calon guru, para mahasiswa program

studi PGSD- FKIP-Uniera Tobelo. hendakny'b berusaha mengem-

bangkan pusat kendali dirinya untuk mengurangi kecenderungan

menjadi seorang prokrastinator.

DAFTAR PUSTAKA

Ferrari, l.R. lohnson, J.L. & Mc Cown, W,G. 1995. Procrastination

and task Avoidance, Theory, Research and Treathment

New York: Plenum Press

Glenn D. 2002. Procrastinatrbn in College Student Is a Marker forUnhealthy Behaviors, Study Indicates. The Chronicle ofHigher Eduation, MondaY, August 26,

http: //www. phvsics.ohio-state.edu/wilki ns/writing/

Resources/essays/orocrasti nate

Harriott K. 2002. A Corelational Pilot Study Fxamining Affect and

Prrcrastinatlon on the Internet

ttp ://www.carleton.cartpychyl/ internet.html

Intisari, 1999. Kumpulan Artikel Psikologi Anak, Jakarta:

Gramedia

Mo n( F.J., Kno ers, A.M.P., Haditono, S.R. 1992. Psikologi

Perkembangan. Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.

Jogjakarta: Gadjah Mada University Press

101

Page 18: MUtTlKUtTuMt - ris.uksw.edu

. Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akadq4{,Glrnlgn

Page, 5.2002. Procrastination Across Variables

http ://www. mwsc. ed u/psychology/ research/ psy302

/fa I 196/stepha n ie-Page. htm I

Tuckman, B.W. 2002. APA Symposium Paper, Chiago 2002

Aademic Procrastinatorc: Their Ratbnalizations and

Web'Co u rse Pefforma n ce.

http://all.successcenter-ohio-state.edu/references /procrasunatorAPA-paper.htm

102