16
PENGEMB YOUTH CR DENGAN PE Diajukan sebagai p Arsit PROGRAM S UNIVERS NASKAH PUBLIKASI BANGAN SANGGAR ANIMASI GMC SEB REATIVE MEDIA INDUSTRY DI SURAK ENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMP pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sa tektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : WIDYA ANGGELIA WULANDARI NIM D300140153 STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS SITAS MUHAMMADIYAH SURAK 2016 BAGAI KARTA PORER arjana Teknik TEKNIK KARTA

NASKAH PUBLIKASI - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/41211/1/2 Naskah Publikasi.pdfkomunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan yaitu proses menampilkan obyek-obyek

Embed Size (px)

Citation preview

NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN SANGGAR ANIMASI GMC SEBAGAI

YOUTH CREATIVE MEDIA INDUSTRY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik

Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

WIDYA ANGGELIA WULANDARI

NIM D300140153

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN SANGGAR ANIMASI GMC SEBAGAI

YOUTH CREATIVE MEDIA INDUSTRY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik

Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

WIDYA ANGGELIA WULANDARI

NIM D300140153

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN SANGGAR ANIMASI GMC SEBAGAI

YOUTH CREATIVE MEDIA INDUSTRY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik

Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

WIDYA ANGGELIA WULANDARI

NIM D300140153

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

1

PENGEMBANGAN SANGGAR ANIMASI GMC SEBAGAI

YOUTH CREATIVE MEDIA INDUSTRY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Widya Anggelia WulandariProgram Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Sukoharjo 57102 Telp 0271-717417

[email protected]

ABSTRAK

Saat ini banyak sanggar animasi bermunculan ditengah industri animasi diIndonesia, khususnya di kota Surakarta. Salah satunya pusat pelatihan animasi yang telahberdiri cukup lama yaitu Sanggar Animasi GMC atau lebih dikenal dengan GMCAnimation yang merupakan suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatukomunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan yaitu prosesmenampilkan obyek-obyek gambar sehingga gambar yang ditampilkan akan tampakhidup. Pada tanggal 20 September 2013 di Jakarta, Solo dinobatkan sebagai Kota KreatifNasional. Penobatan ini tentunya tidak lepas dari kreatifitas para pemuda Solo, karenapara pemuda biasanya memiliki kreatifitas yang tinggi. Oleh karena itu, sanggar animasiini nantinya akan dikembangkan ke arah industri media kreatif (media cetak dan mediaaudio visual) untuk mewadahi kreatifitas pemuda Solo. Industri kreatif sangatmemerlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi melalui gagasan atau ide yanginovatif. Untuk itu perlu dilakukan Pengembangan Sanggar Animasi GMC sebagai YouthCreative Media Industry di Surakarta dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer.Tujuannya adalah untuk mewadahi kreatifitas pemuda di sektor media denganmelakukan suatu kegiatan yang mencakup proses pengenalan, pelatihan, pembelajaran,

penciptaan dan produksi di Surakarta dalam bidang media.

Kata kunci: Animasi, Industri Kreatif, Media Industry

2

ABSTRACT

Today many animation studio in the middle of the animation industry inIndonesia, especially in Surakarta. One of them namely is GMC Animation Studio orbetter known as the GMC Animation which a place or means used by a community orgroup of people to do an activity that is the process of displaying objects so that theimage will appear live. On 20 September 2013 in Jakarta, Solo was named the NationalCreative City. This coronation is not out of Solo’s Youth Creativity, because the youngpeople typically have high creativity. Therefore, this animation studio will be developedto creative media industry (print and audio-visual media) to accommodate Solo’s youthcreativity. Creative industry need of human resources of high quality through the notionor innovative idea. So, necessary development of GMC’s Animation Studio as YouthCreative Media Industry in Surakarta with Contemporary Architecture approach. Thegoal is to accommodate youth creativity in the media sector to do an activity such astraining, learning, creation and production in Surakarta in media sector.

Keywords: Animation, Creative Industry, Media Industry

3

4

1. PENDAHULUAN1.1 Pengertian Judul

Pengembangan SanggarAnimasi GMC sebagai YouthCreative Media Industrydi Surakarta adalahmengembangkan suatu tempatatau sarana yang digunakan olehsuatu komunitas atausekumpulan orang untukmewadahi kreatifitas pemuda disektor media dengan melakukansuatu kegiatan yang mencakupproses pengenalan, pelatihan,pembelajaran, penciptaan danproduksi di Surakarta.

1.2 Latar BelakangSaat ini banyak sanggar

animasi bermunculan ditengahindustri animasi di Indonesia,khususnya di kota Surakarta.Salah satunya adalah pusatpelatihan animasi yang telahberdiri cukup lama yaituSanggar Animasi GMCSurakarta atau lebih dikenaldengan GMC Animation yangberada di Jalan TangkubanPerahu, Mojosongo.

Pada tanggal 20September 2013 di Jakarta, Solodinobatkan sebagai Kota KreatifNasional. Penobatan initentunya tidak lepas darikreatifitas para pemuda Solo,karena para pemuda biasanyamemiliki kreatifitas yang tinggi.Menurut John Taylor selakuperencana kota dan aktivis diKota Solo mengatakan bahwabanyak kreatifitas pemuda Soloyang belum terwadahi.

Para pemuda banyakkeluar dari Kota Solo untukmencari wadah agar dapatmenyalurkan kreativitasnya.Oleh karena itu, sanggar animasiini nantinya akan dikembangkanke arah industri media kreatif

(media cetak dan media audiovisual) untuk mewadahikreatifitas pemuda Solo denganmelakukan suatu kegiatan yangmencakup proses pengenalan,pelatihan, pembelajaran,penciptaan dan produksi diSurakarta dalam bidang media.

1.3 Rumusan MasalahBagaimana konsepmengembangkan danmerancang Sanggar AnimasiGMC sebagai Youth CreativeMedia Industry di Surakartayang mampu mendukung danmewadahi kreatifitas pemudameliputi pelatihan,pembelajaran dan produksi disektor media?

1.4 TujuanMenghasilkan konseppengembangan dan perancanganSanggar Animasi GMC sebagaiYouth Creative Media Industrydi Surakarta yang mampumendukung dan mewadahikreatifitas pemuda meliputipelatihan, pembelajaran danproduksi.

1. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Animasi

2.1.1 Pengertian AnimasiDalam buku “AnimasiKartun dari AnalogSampai Digital” animasiberasal dari bahasa Latin,anima yang berarti“hidup” atau animareyang berarti “meniupkanhidup ke dalam”.Kemudian istilah tersebutdialihbahasakan ke dalambahasa Inggris menjadiAnimate yang berartimemberi hidup ( to givelife to) atau

5

Animation yang berartiilusi dari gerakan atauhidup (Ranang dkk,2010). Dalam KamusBesar Bahasa Indonesiakata animasi diartikanlebih teknis lagi yaituacara televisi yangberbentuk rangkaianlukisan atau gambar yangdigerakkan secaramekanik elektronis,sehingga tampak di layarmenjadi bergerak

2.1.2 Proses Pembuatan FilmAnimasi1. Pra-Produksi

Tahap perencanaansuatuproduksi film yangmeliputi konsep danide, skrip, storyboard, model sheet,design/layout, workbook dan presentasi.

2. ProduksiPekerjaan yangdilakukan di dalamstudio gambar.Pekerjaan inimerupakan pekerjaanutama dalampembuatan film animasiyang melputi panduangambar (DrawingGuidance) dan animasi.

3. Pasca ProduksiPekerjaan yang meliputiperekaman, pemotretan,pekerjaan laboratoriumdan penyelesaian akhir(finishing)

2.2 Ekonomi2.2.1 Pengertian Ekonomi

Kreatif dan IndustriKreatif

Istilah ekonomi kreatifpertama kali diperkenalkanoleh John Howkins, penulis"Ekonomi Kreatif: “HowPeople Make Money fromIdeas” pada tahun 2001(UNDP, 2008) dalamProceeding ICETIA 2014.Menurutnya ekonomikreatif adalah kegiatanekonomi yang input danoutput nya adalah gagasan.

Dari konsep ekonomikreatif, diadopsi olehindustri menjadi industrikreatif. Dimana definisiindustri kreatif yang saat inibanyak digunakan olehpihak yang berkecimpungdalam industri kreatifadalah definisi berdasarkanUK DCMS (UnitedKingdom Departement forCulture, Media & Sport)Task Force 1998 ” dalam(Bappeda Surakarta, 2013).

2.2.2 Sektor Industri KreatifAda 15 sub-sektor yang

merupakan industriberbasis kreativitas diIndonesia olehDepartemen PerdaganganRepublik Indonesia yaitu :sektor periklanan,arsitektur, pasar barangseni, kerajinan, desain,fesyen , video, film danfotografi, permainaninteraktif, musik, senipertunjukan, penerbitandan percetakan, layanankomputer dan pirantilunak, televisi dan radio,riset dan pengembangan,dan kuliner(https://id.wikipedia.org/

6

wiki/Industri_kreatif / 21Agustus 2015 )

According to UNDP(2008) in ProceedingICETIA 2014,classification of creativeindustry is divided intofour broad groups: (1)heritage; (2) arts; (3)media; and (4) functionalcreations.

2.2.3 Sektor Media Cetak1.Penerbitan Media Cetak

Ada beberapa bentukmedia massa cetak yaitumenurut (Djuroto, 2004)yaitu buku, majalah, suratkabar, tabloid danbulletin.

2.AudovisualDilihat dari sifatnyamedia dapat dibagimenjadi 2 yaitu mediaauditif adalah media yanghanya dapat didengar sajadan media visual yaitumedia yang hanya dapatdilihat saja. Adapuncontoh media audiovisualyaitu film, televisi danradio.

2.2.4 Studi Banding1. Studio Film dan

Animasi1. Dreamlight Word

Media2. Dreamtoon Animation

Studios

2. Penerbitan danPercetakan PT SoloGrafika Utama (SoloPos)

3. Percetakan digitalIndoprintin di Semarang

4. Stasiun Televisi danRadio Majelis TafsirAl-Qur’an (MTA TV &MTA FM)

2.3 Arstektur Kontemprer2.3.1 Sejaranh Arsitektur

Kontemporer2.3.2 Pengertian Arsitektur

Kontemporer2.3.3 Ciri & Prinsip Arsitektur

Kontemporer2.3.4 Contoh Karya Arsitektur

Kntemporer

2. TINJAUAN UMUM KOTASURAKARTA3.1 Lokasi/ Data Fisik

3.1.1 Tinjauan Umum KotaSurakartaKota Surakarta atau biasadisebut Solo atau Salaadalah wilayah otonomdengan status kota dibawah Provinsi JawaTengah dengan batas-batas administrasi adalah : Sebelah Utara: Kabupaten

Karanganyar Sebelah Timur:

Kabupaten Karanganyar; Sebelah Selatan:Kabupaten Sukoharjo Sebelah Barat: KabupatenBoyolali.

3.1.2 Geografi dan Iklim3.1.3 Hidrologi3.1.4 Transportasi

3.2 Data Non Fisik3.2.1 Kependudukan

3.3 Rencana Tata Ruang WilayahKota Surakarta Tahun 2011-20313.3.1 Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruangwilayah kota diwujudkanberdasarkan arahanpengembangan sistem

7

pusat pelayanan kota danarahan sistem jaringanprasarana wilayah kota

Peta Rencana Struktur Ruang KotaSurakarta

3.4Tinjauan LokasiPengembangan SanggarAnimasi3.4.1 Kecamatan Jebres

Kecamatan Jebres terletakpada 110°BT -111°BT dan7,6°LS-8°LS dengan batas-batas wilayah yaitu :a. Utara : Kabupaten

Karanganyarb. Selatan :

Kecamatan Pasar Kliwon& Sukoharjo

c. Barat :Kecamatan Banjarsari

d. Timur : KabupatenKaranganyar

. Suhu Udara maksimum28,6°C dan minimum 24,9°Cdengan rata-rata tekananudara 1009,7 MBS dankelembaban 75%.

Peta Kecamatan Jebres

3.4.2 Kelurahan MojosongoKelurahan Mojosongoberbatasan dengan :

Sebelah Utara : :Kelurahan Plesungan, Kab.Karanganyar

Sebelah Timur : :Kelurahan Plesungan, Kab.Karanganyar

Sebelah Selatan : :Kelurahan Jebres danKelurahan Tegalharjo

Sebelah Barat : :Kelurahan Nusukan danKelurahan Kadipiro

Peta Kelurahan Mojosongo

3. ANALISA PENDEKATAN SERTAKONSEP PERENCANAAN DANPERANCANGAN

4.1 Analisa dan Konsep Site4.1.1 Analisa dan Pilihan Lokasi

Ada beberapa kriteria yangmenjadi pertimbangan yaitu:

1. Fungsi Kawasan2. Sejarah GMC Animation3. Ketersediaan Lahan4. Sarana dan Prasarana5. Pencapaian6. Keadaan lingkungan7. Ditinjau dari segi wilayah,

dapat mendukungpertumbuhan danperkembangan wilayahsekitarnya.

4.1.2 Penentuan LokasiDitinjau dari kriteriapemilihan lokasi tersebutmaka site terpilih beradapada Jl. Tangkuban Perahu,

8

Mojosongo dengan luassekitar 0,73 hektar atau7300 m2.

Kondisi Eksisting Site dansekitarnya

Site pada Jl. TangkubanPerahu ini berbatasandengan :

Sebelah Utara :Permukiman

Sebelah Timur :Permukiman

Sebelah Selatan :Universitas NahdatulUlama

Sebelah Barat :Permukiman

Adapun potensi sitetersebut yaitu :

Terletak dekat perempatansehingga mudah untukekspos tampilan bangunan.

Kontur tanah relatif datar. Site berada di kawasanpendidikan dan lapangan.

Site berada di kawasanperdagangan dan tidak jauhdari perempatan Jl. Jayawijaya yang merupakanjalan kolektor primer.

4.1.3 Spesifikasi Ukuran Site

Ukuran Eksisting Site

4.2 Analisa Pengolahan Site4.2.1 Analisa Pencapaian

a. Dasar Pertimbangan

a. Kemudahan aksesmenuju bangunan dariarah selatan site

b. Mudah dijangkau olehkendaraan umum/pribadi.

c. Pencapaian ME terpisahdengan pencapaian SE.

d. Side Entrance beradapada area yang relatifsepi.

e. Exit area/jalur keluardiletakkan terpisahdengan Main Entrance

b. Konsep Perencanaan

a. ME diletakkan padajalur utama yaituJl.Tangkuban Perahu.Pintu masuk dan keluardipisah menjadi 2 agartidak terjadi crosssirculation.

b. ME digunakan untukpara siswa danpengunjung.

c. SE diletakkan pada jaluryang relatif sepi yaituJl.Sibela Raya.

U

9

4.2.2 Analisa Matahari1. Dasar Pertimbangan

a. Sinar matahari tinggidari arah timur danbarat pada siang dansore hari, sehinggaharus dihindari.

b. Memanfaatkan cahayamatahari pagi yangbaik bagi tubuh denganadanya bukaan darisebelah timurbangunan.

2. Konsep Perencanaan

a. Bukaan pada sisi timurbangunan untukmemanfaatkan cahayamatahari pagi.

b. Penggunaan “Egg-Cratedan penggunaansecondary skin untukmeredam panas danestetika bangunan.

c. Meminimalkan bukaanpada sisi barat danpenanaman vegetasiuntuk mereduksi panasmatahari sore.

4.2.3 Analisa Angin1. Dasar Pertimbangan

a. Mengetahui arahdatangnya angin danpengaruhnya padabangunan yaitu angindatang dari arah selatanke utara.

b. Angin dari arah jalanharus difiltrasi karenamembawa polutan dandebu.

2. Konsep Perencanaan

a. Penggunaan vegetasiuntuk menyaring

polutan yang dibawaangin dari arah jalan.

b. Bukaan dominan padasisi selatan dan utarauntuk memanfaatkanpenghawaan alami padaruang-ruang terentu.

4.2.4 Analisa Kebisingan1. Dasar Pertimbangan

a.Sumber kebisingansedang-ramai beradapada Jl.Tangkubanperahu, sumberkebisingan relatif sepiberada pada Jl. Sibelaraya, dan sumberkebisingan sedangberada pada areapermukiman.

b. Letak zona yangmembutuhkanketenangan atauprivat.

2. Konsep Perencanaan

a. Penanaman vegetasipada area sumber bisingdengan memilihvegetasi yang memilikikerapatan tinggi &mempertahankan pohonpeneduh pada eksistingsite.

b. Letak bangunan yanglebih ke dalam siteuntuk mereduksi bisingdari arah Jl.Tangkubanperahu.

c. Menjauhkan ruangprivat atau yangmembutuhkanketenangan dari areabising.

10

4.2.5 Analisa OrientasiBangunan

1. Dasar Pertimbangan

a. View bangunan diarahkanpada arah yang strategis.

b. Orientasi bangunandiarahkan ke arah yangstrategis untukpengenalan bangunan.

c. Letak site dan sirkulasimemegang peranan dalampenentuan view bangunan.

2. Konsep Perencanaan

a. View utama bangunanmengarah ke perempatanjalan

b. Secondary view, orientasibangunan diarahkan padajalur jalan lingkunganyaitu pada sisi selatansite.

c. Sisi barat site kurangpotensial untuk eksposebangunan karenaberbatasan permukimanyang cenderung sepi

4.2.6 Analisa Vegetasi1. Dasar Pertimbangan

a. Letak zona yang dekatdengan sumber bising danpolusi.

b. Sebagai pengarah jalan,peneduh dan estetika.

2. Konsep Perencanaan

a. Mempertahankan pohonpeneduh pada eksisting siteyaitu pohon mangga, pohonseri, pohon kelor .Berfungsi sebagai peneduhbagi pejalan kaki, pengarahjalan dan menghalau sinarmatahari.

b. Menambah pohon peneduhuntuk area parkir yaitupohon ketapang.

c. Menerapkan vegetasisebagai penyaring debuyaitu tanaman perduseperti pucuk merah danteh-tehan.

4.2.7 Analisa Perzoningan1. Dasar Pertimbangan

a. Jenis pelaku kegiatan yangberagam.

b. Site terbagi menjadi 3 zoneyaitu publik, semi publikdan privat.

c. Tingkat kebisingan yanmempengaruhi kegiatandalam bangunan.

2. Konsep Perencanaan

Zone PublikMerupakan zona dengankegiatan publik misalnyaarea parkir, kegiatanpenerimaan dan plaza.

Zone Semi PublikMerupakan zona yangberhubungan denganpublik secara tidaklangsung dan hanyapengguna tertentu saja,misalnya pengelolagedung, kegiatan jasapelayanan iklan.

Zone PrivatMerupakan zona yangberada jauh dari areapublik. Zona ini untukproduksi percetakanyaitu gedung penerbitandan percetakan.

Analisa Perzoningan

11

4.3 Analisa dan Konsep Ruang4.3.1 Analisa Kegiatan

Kelompok Kegiatan Kreatif

N

o

Nama

Kegiatan

Kreatif

Pendidikan

/pelatihan

Produksi

1. Percetakan

dan

Penerbitan

√ √

2. Film √ √

3. Penyiaran

televisi dan

radio

√ √

Kegiatan kreatif tersebutmemiliki beberapa kelompokkegiatan yaitu :

a. Kelompok Kegiatan Penerimab. Kelompok Kegiatan Pengelolac. Kelompok Kegiatan

Pelatihan/Pendidikan(Penerbitan dan Percetakan,Film, Penyiaran Televisi danRadio)

d. Kelompok Kegiatan ProduksiAnimasi

e. Kelompok KegiatanProduksi Film

f. Kelompok Kegiatan JasaPenerbitan dan percetakan

g. Kelompok KegiatanPenyiaran Televisi danRadio

h. Kelompok KegiatanPenunjang dan Servis

4.4 Analisa dan Konsep MassaPola tata massa yang digunakanadalah linear yang mempunyaikelebihan dalam sirkulasi yangjelas dan terarah serta pencapaianyang mudah. Bangunan ini terdiridari 2 masa yaitu masa utama untukpelatihan dan produksi dan masa

kedua untuk gudang penerbitan danpercetakan.

Pola Tata Masa Bangunan

4.5 Analisa dan Konsep TampilanArsitektur

4.5.1 Pendkatan Konsep IdeBentuk BangunanBentuk gubahan masadiciptakan dari hasiltransformasi huruf “A” yangmerupakan huruf awal darikata “Animasi”. Bentuk inidipilih karena memilikibanyak sisi dan seolah-olahmempunyai 2 sayap ataubentang sehingga dapatmengoptimalkanpencahayaan & penghawaanalami pada bangunan sertamemudahkan dalammenyusun program ruang,sebab bangunan ini memilikikegiatan yang padat.

Ide gubahan massa

Konsep zoning vertikal

12

Kuda-kuda IWF

Site Plan

4.5.2 Penampilan Eksterior

2

43

1

Perspektif Eksterior

1. Egg crate sebagai pelindungdari sinar matahari. diterapkanpada sisi timur dan selatan.

2. Menggunakan materialtransparan pada fasad

3. Penerapan vegetasi pengarahjalan serta filter polusi dankebisingan yaitu glodogan tiang

4. Mempertahankan sebagianpohon peneduh pada eksistingsite yaitu pohon mangga, pohonseri. Berfungsi sebagai peneduhbagi pejalan khaki , danmenghalau sinar matahari.

5. Menerapkan vegetasi sebagaipenyaring debu yaitu tanamanperdu seperti teh-tehan.

12

4

3secondary skin

jendela

sclupture

Perspektif Eksterior

1. Area plaza memberikan kesanterbuka dengan perkerasangrass block agar dapat menyerapair dan menambah kesan asripada area plaza.

2. Menerapkan sclupture pada areaplaza sebagai identitas bangunanagar memperjelas fungsibangunan.

3. Secondary skin pada sisi timurdan selatan sebagai peredampanas dan estetika denganbentuk segitiga yang atraktifdengan bahan metal dan rangkahollow

4.5.3 Penampilan Interior

R. Kelas Pelatihan Animasi

Dinding pada ruang kelas ini didesain dengan permainan kotak-kotak maju mundur agar terlihatatraktif dan tidak membosankan.Di pilih warna orange agarmemberi kesan cerah dangembira sehingga dapatmebangkitkan “mood”.

R. Sinema

13

Lantai : terdiri dari 2 lapis lantaiyaitu pertama lantai beton yangdilapisi pasir dan acian,kemudian dilapisi plywood20mm dan difinishing karpetmotif tebal 9mm.Dinding : dinding pertamaadalah pasangan bata kemudiandilapisi akustik panel denganrangka hollow agar dapatmeredam suara.Plafon :menggunakan akustikpanel yang digantungpadaplafon.

R. Penyiar Radio

Lantai radio dilapisi karpet tebalmotif yang dinamis denganpemilihan warna biru mudayang memberi kesankomunikasi, persahabatan danharmoni. Dinding dilapisigypsumboard berpori sebagaifungsi akustik sebagai peredambunyi. Plafon menggunakanbahan gypsumboard.

R. Studio Berita

Ruang studio berita GMCdengan background merah danmeja penyiar yang di buatmelengkung. Dinding kayusebagai dekoratif ruangan.

Pada langit-langit terdapatlampu yang digantungmenggunakan rangka hollow.

4.6 Analisa dan Konsep Struktur danUtilitas

4.6.1 Konsep StrukturKuda-kuda IWF

Pondasi Mini Pile

Potongan B-B

4.6.2 Analisa Jaringan Air BersihSumber air bersih utamaberasal dari sumur bor dansumber air PAM sebagaipemasok air tambahan

4.6.3 Analisa Jaringan Air KotorMenggunakan sistem septictankdengan resapan dan roil kota.

4.6.4 Analisa PenanggulanganKebakaran

1. Hydrant kebakaran2. Fire extinguisher3. Sprinkler otomatis

14

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Bappeda. (2013). Profil Ekonomi Kreatif Kota Surakarta. Surakarta: Pemerintah KotaSurakarta.

Djuroto, T. (2004). Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja RosdakaryaOffset.

Kebudayaan, D. P. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Qomarun. (2014). Sustaining City of Solo by Creative City and Networking. ProceedingICETIA (pp. 2-3). Surakarta: Department of Architecture Faculty of Engineering .

Ranang dkk. (2010). Animasi Kartun dari Analog Sampai Digital. Jakarta: PT. Indeks.

Surakarta, B. P. (2013). Katalog Kecamatan Jebres Dalam Angka Tahun 2013/2014.Surakarta: BPS kota Surakarta .

Surakarta, W. (2011). Peta Rencana Struktur Ruang Kota Surakarta. Surakarta:Pemerintah Kota Surakarta.

WEBSITE

http://www.dreamtoon.dreamlightworldmedia.com/detail_berita.php?id=10

http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21031042/.../intro.pdf

http://www.solopos.com/2013/02/16/seminar-menuju-kota kreatif-379752

http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif

http://dreamlightworldmedia.com

http://perkembanganarsitekturdunia.blogspot.co.id/2013/01/arsitektur- kontemporer.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta

http://solokotakita.org/neighborhood/jebres-2/ 30 September 2015

http://kelurahanmojosongosolo.blogspot.co.id/p/kelurahan-mojosongo-merupakan-salah.html

14