3
Nama : Natalia Kristiani Lase NIM : 8146173014 Kelas : Pendidikan Biologi RegA/2014 Take Home : Fisiologi Hewan Dosen Pengampu : Prof. Herbet Sipahutar, M.Sc, M.Si. 1. Jelaskan, bagaimana aktivitas listrik sel beta (sel β) Pankreas dapat mengontrol sekresi insulin (Sumber: Rorsman et al, 2000. The Cell Physiology of Biphasic Insulin Secretion. News Physiol. Sci., 15: 72-77). Jawaban : Seperti dalam neuron dan banyak sel endokrin lainnya, sinyal-sinyal listrik berperan sentral dalam regulasi sekresi. Pada tahun 1968, Dean dan Matthews menunjukkan bahwa β-sel secara elektrik dapat dirangsang. Ketika konsentrasi glukosa ekstraseluler diangkat dari tingkat basal dari 5 mM (di mana sekresi insulin sedikit yang diamati) dengan konsentrasi pelepasan insulin dari 10 mM, sel β mengalami depolarisasi lambat dari potensi istirahat (-70 mV) hingga sampai ambang mana aktivitas listrik regeneratif yang ditimbulkan. Aktivitas listrik ini (Gambar. 1B) terdiri dari osilasi dalam potensial membran antara dataran tinggi yang didepolarisasi, yang mana Ca 2 + potensial aksi-dependent berasal, yang dipisahkan oleh elektrik diam (repolarized) interval. Induksi aktivitas listrik merupakan bagian utama dari kaskade kejadian yang mengarah ke inisiasi sekresi insulin.

Natalia K Lase.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • Nama : Natalia Kristiani Lase

    NIM : 8146173014

    Kelas : Pendidikan Biologi RegA/2014 Take Home : Fisiologi Hewan

    Dosen Pengampu : Prof. Herbet Sipahutar, M.Sc, M.Si.

    1. Jelaskan, bagaimana aktivitas listrik sel beta (sel ) Pankreas dapat mengontrol sekresi

    insulin (Sumber: Rorsman et al, 2000. The Cell Physiology of Biphasic Insulin Secretion.

    News Physiol. Sci., 15: 72-77).

    Jawaban :

    Seperti dalam neuron dan banyak sel endokrin lainnya, sinyal-sinyal listrik berperan

    sentral dalam regulasi sekresi. Pada tahun 1968, Dean dan Matthews menunjukkan bahwa

    -sel secara elektrik dapat dirangsang. Ketika konsentrasi glukosa ekstraseluler diangkat

    dari tingkat basal dari 5 mM (di mana sekresi insulin sedikit yang diamati) dengan

    konsentrasi pelepasan insulin dari 10 mM, sel mengalami depolarisasi lambat dari

    potensi istirahat (-70 mV) hingga sampai ambang mana aktivitas listrik regeneratif yang

    ditimbulkan.

    Aktivitas listrik ini (Gambar. 1B) terdiri dari osilasi dalam potensial membran antara

    dataran tinggi yang didepolarisasi, yang mana Ca2+ potensial aksi-dependent berasal,

    yang dipisahkan oleh elektrik diam (repolarized) interval. Induksi aktivitas listrik

    merupakan bagian utama dari kaskade kejadian yang mengarah ke inisiasi sekresi insulin.

  • Baru-baru ini, sangat mungkin dijelaskan bahwa periode aktivitas listrik bertepatan

    dengan berdenyut pelepasan insulin. Eksperimen patch-clamp selama 15 tahun terakhir

    telah mengungkapkan bahwa dua kelas saluran ion sangat penting dalam generasi

    aktivitas listrik sel B: K + saluran ATP-diatur (saluran KATP) dan tegangan-gated L-jenis

    (dihydropyridine- sensitif) saluran Ca2+ch. Sebuah model untuk sekresi kopling

    perangsang -sel diringkas dalam Gambar. 1A. Dengan tidak adanya glukosa, yang

    sitoplasma ATP / ADP rasio rendah dan saluran KATP terbuka. Aliran konstan

    bermuatan positif K + melalui saluran terbuka KATP untuk potensial membran negatif

    dari sel b tanpa adanya glukosa. Ketika konsentrasi glukosa ekstraseluler terangkat,

    penyerapan glukosa cepat (melalui transporter GLUT2) dan degradasi metabolik

    berikutnya dari hasil gula dalam sitoplasma ATP / ADP rasio tinggi. Ini membawa

    penutupan saluran KATP, membran depolarisasi, pembukaan tegangan-pintu masuk

    saluran Ca2+, peningkatan Ca2

    + sitoplasma konsentrasi, dan, akhirnya, eksositosis dari

    butiran sekresi yang mengandung insulin. Dari sudut pandang patofisiologi, hal itu sangat

    menarik bahwa sulphonylureas hipoglikemik, yang telah digunakan secara klinis dalam

    pengobatan diabetes selama lebih dari 40 tahun, menyebabkan penutupan saluran KATP

    dengan cara yang independen dari metabolik sel. Efeknya dimediasi oleh pengikat

    reseptor sulfonilurea (SUR), yang bersama-sama dengan saluran K + protein, membentuk

    saluran KATP fungsional. Sehingga sulfonilurea menghasilkan membran depolarisasi,

    pembukaan saluran Ca2 + , dan inisiasi sekresi insulin seperti yang diuraikan di atas.

    2. Jelaskan, bagaimana mekanisme pengaturan volume sel dilakukan ketika sel berada

    dalam lingkungan yang tidak menguntungkan (Sumber: Strange, K. 2004. Cellular

    volume homeostasis. Adv Physiol Educ, 28: 155159)

    Jawaban:

    Sel menanggapi gangguan volume dengan mengaktifkan mekanisme pengaturan volume.

    Proses dimana sel-sel bengkak dan menyusut kembali ke volume normal secara kolektif

    disebut Volume peraturan penurunan dan kenaikan volume yang peraturan, masing-

    masing. Volume sel hanya dapat diatur dengan keuntungan atau kerugian terhadap zat

    terlarut osmotik aktif, ion terutama anorganik seperti Na+, K+, Cl-, atau molekul organik

    kecil yang disebut osmolit organik.

    Mekanisme pengaturan respon volume

    - Tekanan hipertonik menyebabkan Ekspresi gen yang mengkode transporter zat osmolit

    meningkat kemudian Enzim terikut

  • - Jumlah ion intraseluler meningkat menyebabkan Hipertonik menurun sehingga

    Regulator volume meningkat

    - Protein merasakan tekanan dari luar mengaktivasi Protein direkstruksi menjadi planar

    lipid bilayer

    Protein direkstruksi menjadi planar

    lipid bilayer mengaktivasi

    Protein merasakan tekanan dari luar