Natrium Hidrogen Karbonat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mass transfer

Citation preview

  • 1. Choose a commercial chemical. Find its price as technical grade and pure, and give analysis

    to the price gap

    Bahan kimia yang saya pilih adalah NaHCO3 (natrium hidrogen karbonat). Natrium karbonat

    memiliki dua jenis yaitu natrium karbonat teknikal dan analitikal (murni). Natrium karbonat

    analitikal memiliki konsentrasi atau kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    natrium karbonay teknikal. Harga natrium karbonat teknikal adalah sekitar Rp 44.000,00 per

    kg sedangkan untuk harga analitikalnya adalah Rp 1.650.000,00 per kg (sumber :

    http://www.phyedumedia.com/2013/05/katalog-harga-jual-bahan-kimia.html)

    Adanya perbedaan harga yang cukup signifikan ini disebabkan karena adanya proses

    pemurnian. Proses pemurnian adalah proses yang dilakukan untuk membuat suatu senyawa

    kimia memiliki konsentrasi mendekati 100% atau disebut dengan murni. Proses pemurnian

    ini menyebabkan perbedaan harga karena proses ini membutuhkan cost production yang

    lebih tinggi. Cost production dapat lebih besar akibat adanya penambahan alat atau bahan

    pada proses pembuatan senyawa itu sehingga menyebabkan harga jual senyawa yang sudah

    dimurnikan akan lebih mahal pula.

    2. Explain production process of the chemical in question no.1

    Sodium hidrogen karbonat adalah bubuk kristal putih yang terklasifikasi sebagai garam

    asam yang terbuat dari campuran asam (karbonat) dan basa (natrium hidroksida). Sodium

    hidrogen karbonat dikenal dengan nama lain antara lain baking soda, soda bikarbonat,

    sodium asam karbonat. Pada suhu diatas 300oF (140

    oC) sodium hidrogen karbonat

    terdekomposisi menjadi sodium karbonat yakni senyawa yang lebih stabil, air, dan karbon

    dioksida. Aplikasi baking soda atau sodium hidrogen karbonat dalam kehidupan sehari-hari

    ditemukan sebagai pembersih, penghilang bau, buffering, dan pemadam kebarakan. Baking

    soda dapat mempertahankan pH 8.1 walaupun ketika asam ditambahkan ke larutan.

    Kemampuannya untuk menstabilkan pH tersebut menjadikannya bahan yang baik dalam

    produk antasida dan pembersih gigi. Ketika baking soda digunakan sebagai pembersih dalam

    bentuk pasta atau kering dalam spons yang basah, struktur kristal baking soda akan menjadi

    agen abrasi yang dapat membantu dalam pembersihan kotoran tanpa melukai permukaan.

    Selain itu, baking soda digunakan sebagai bahan tambahan dalam produksi produk pastry

    seperti roti atau kue yang memberikan karbon dioksida dalam roti sehingga pastry terlihat

    lebih besar daripada yang sebenarnya.

    Proses pembuatan sodium hidrogen karbonat dilakukan melalui proses yang dinamakan

    sebagai proses Solvay. Proses Solvay dikembangkan oleh Ernest Solvay pada tahun 1860-an

    yang awalnya dimaksudkan untuk mencari penggunaan amoniak. Selain proses solvay,

    pembuatan sodium hidrogen karbonat dapat dilakukan dengan pemanasan mineral trona

  • (Na2CO3.NaHCO3.2H2O) atau yang disebut sebagai sodium hidrogen karbonat murni. Kedua

    proses tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

    a. Proses Solvay

    Proses Solvay merupakan proses yang efektif karena menggunakan bahan yang murah

    dan banyak untuk menghasilkan bahan lain yang menjadi cikal bakal pembuatan baking

    soda. Pada proses solvay untuk menghasilkan baking soda melibatkan bahan baku

    limestone (CaCO3), sodium klorida (NaCl), dan amoniak (NH3). Proses ini meliputi 3

    tahapan yakni tahapan persiapan, tahapan reaksi (proses solvay), dan proses pemulihan

    amoniak. Berikut adalah gambar diagram alir proses solvay :

    a) Tahap persiapan

    Tahap awal, air garam jenuh masuk ke dalam ammoniating tower. Pada menara ini

    terjadi proses pencampuran antara air garam dengan amoniak. Setelah tercampur,

    kemudian campuran tersebut berpindah ke carbonating tower atau yang disebut

    dengan solvay tower. Dalam solvay tower ini, air garam bercampur dengan gas

    karbondioksida yang dihasilkan dari pemanasan batu kapur dalam ruang bernama kiln

    dengan reaksi sebagai berikut :

    b) Tahap reaksi

    Selanjutnya dalam solvay tower, air garam bercampur dengan gas karbondioksida

    sesuai dengan reaksi

    Gambar 1. Diagram alir proses Solvay pada pembuatan baking soda

    http://www.citycollegiate.com/solvayprocess.gif

  • 2NH3 + CO2 + H2O (NH4)2CO3

    Selanjutnya ammonium karbonat bereaksi dengan CO2 untuk membentuk ammonium

    bikarbonat dengan reaksi:

    (NH4)2CO3 + CO2 + H2O 2NH4HCO3

    Amonium bikarbonat yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan NaCl dan

    menghasilkan sodium bikarbonat

    NH4HCO3 + NaCl NaHCO3 + NH4Cl

    Dikarenakan reaksi yang dilakukan pada solvay tower merupakan reaksi eksotermis

    sehingga menyebabkan kelarutan NaHCO3 meningkat. Untuk mengurangi dampak

    tersebut, maka bagian bawah dari solvay tower didinginkan dan dipisahkan dengan

    filtrasi vacuum serta di cuci untuk menghilangkan garam ammonium.

    c) Tahap pemulihan amoniak

    Pada proses sebelumnya diketahui bahwa terdapat hasil CaO dari pembakaran CaCO3.

    CaO tersebut direaksikan dengan air sehingga membentuk Ca(OH)2 dengan reaksi

    CaO + H2 O Ca(OH)2

    Ca(OH)2 kemudian dipanaskan dengan NH4Cl untuk membentuk NH3 dan CaCl2

    yang menjadi by product dari produksi baking soda ini. Ammonia yang dihasilkan

    akan digunakan kembali sebagai bahan baku baking soda.

    2NH4 Cl + Ca(OH)2 CaCl2 + 2NH3 + 2H2O

    b. Pemanasan mineral trona

    Proses pembuatan sodium hidrogen karbonat dari mineral trona digambarkan dengan

    diagram alir dibawah ini :

    Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan baking soda dari bijih trona

    http://www.madehow.com/Volume-1/Baking-Soda.html

  • Tahap pertama produksi natrium hidrogen karbonat adalah penambangan mineral trona.

    Setelah mineral trona didapatkan dari penambangan kemudian trona tersebut dihancurkan

    dan disamakan ukurannya. Bijih trona yang suda berukuran sama dipanaskan dalam

    calciners untuk menghilangkan gas yang tidak diinginkan dan mengubahnya menjadi

    natrium karbonat mentah. Kemudian menambahkan air untuk melarutkan sodium

    karbonat mentah sehingga menghasilkan larutan yang siap untuk dimurnikan.

    Selanjutnya campuran natrium karbonat dengan air tersebut dimasukkan ke dalam

    sentrifuge sehingga memisahkan larutan dengan kristal. Kristal tersebut dilarutkan ke

    dalam larutan bikarbonat pada rotary dissolver sehingga menghasilkan larutan jenuh.

    Larutan kemudian difilter untuk menghilangkan bahan tak larut dan selanjutnya masuk ke

    carbonating tower. Di dalam carbonating tower, larutan sodium bikarbonat kristal

    menjadi lebih dingin dan berikatan dengan karbon dioksida untuk membentuk kristal

    sodium bikarbonat. Kristal tersebut di alirkan ke sentrifuge lainnya sehingga larutan sisa

    terfilter keluar, dan kristal lalu dicuci dalam larutan bikarbonat untuk membentuk

    substansi padat yang siap dikeringkan. Substansi padat tersebut kemudian dikeringkan

    baik dalam conveyor belt kontinu maupun pengering tabung vertikal. Menurut Church &

    Dwight Company, natrium karbonat teoritikal memiliki kemurnian 90-95% sedangkan

    natrium karbonat analitikal 99%

    Daftar Pustaka

    Anonim. Baking Soda. [online]. tersedia: http://www.madehow.com/Volume-1/Baking-

    Soda.html (diakses 5 september 2014 10.35)

    Anonim. Industrial Preparation of Sodium Carbonate. [online]. tersedia:

    http://www.citycollegiate.com/sblock2.htm (diakses 5 September 2014 11.32)

    Anonim. Sodium Bicarbonate Chemical Properties, Manufacturing. Church & Dwight Co.,

    Inc.