Upload
dhinda-bestari
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Netii Keperawatan
1/29
Netii Keperawatan
Sabtu, 24 Desember 2011
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DEA REUA!IK "ANAK#
KAJIAN TEORI
A$ DE%INISI
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi serius yang dapat terjadi pada
individu 1 sampai 4 minggu setelah infeksi tenggorokan oleh bakteri Streptococcusbeta-hemolitik grup A yang tidak diobati. Kondisi akut ditandai dengan demam daninflamasi di persendian , jantung sistem saraf, dan kulit. Pada beberapa kasus, demamreumatik dapat seara permanen memengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutamakatup jantung. Demam !eumatik adalah jenis penyakit yang jarang terjadi, hanyamenyerang "# penderita infeksi streptokokus yang tidak diobati.
Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadisetelah infeksi streptokokus grup A pada individu yang mempunyai faktor predisposisi.Penyakit ini masih merupakan penyebab terpenting penyakit jantung didapat $a%uiredheart disease& pada anak dan de'asa muda di banyak negara terutama negara sedang
berkembang. Keterlibatan kardiovaskular pada penyakit ini ditandai oleh inflamasiendokardium dan miokardium melalui suatu proses autoimun yang menyebabkankerusakan jaringan.
(erangan pertama demam reumatik akut terjadi paling sering antara umur )-1)tahun. Demam reumatik jarang ditemukan pada anak di ba'ah umur ) tahun.
Demam reumatik akut menyertai faringitis (treptoous beta hemolytius grup Ayang tidak diobati. Pengobatan yang tuntas terhadap faringitis akut hampir meniadakanresiko terjadinya demam reumatik. Diperkirakan hanya sekitar " # dari individu yangbelum pernah menderita demam reumatik akan menderita komplikasi ini setelahmenderita faringitis streptokokus yang tidak diobati
http://netiinetiari.blogspot.com/http://netiinetiari.blogspot.com/7/24/2019 Netii Keperawatan
2/29
B. EPIDEMIOLOGI(aat ini diperkirakan insiden demam reumatik di Amerika (erikat adalah *,+ per
1**.*** penduduk pada kelompok usia ) sampai 1 tahun. nsidens yang hampir samadilaporkan di negara ropa /arat. Angka tersebut menggambarkan penurunan tajamapabila dibandingkan angka yang dilaporkan pada a'al abad ini, yaitu 1**-0** per
1**.*** penduduk.. (ebaliknya insidens demam reumatik masih tinggi di negara berkembang. Datadari negara berkembang menunjukkan bah'a prevalensi demam reumatik masih amattinggi sedang mortalitas penyakit jantung reumatik sekurangnya 1* kali lebih tinggidaripada di negara maju. Di (rilangka insidens demam reumatik pada tahun 1+dilaporkan lebih kurang 1**-1)* kasus per 1**.*** penduduk. Di ndia, prevalensidemam reumatik dan penyakit jantung reumatik pada tahun 12* diperkirakan antara +-11 per 1*** anak. Di 3emen, masalah demam reumatik dan penyakit jantung reumatiksangat besar dan merupakan penyakit kardiovaskular pertama yang menyerang anak-anak dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Di 3ogyakarta pasiendengan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik yang diobati di nit Penyakit
Anak dalam periode 12*-12 sekitar 0)-") per tahun, sedangkan di nit PenyakitAnak !(. 5ipto 6angunkusumo teratat rata-rata +*-2* kasus baru per tahun.
nsidens penyakit ini di negara maju telah menurun dengan tajam selama +dekade terakhir, meskipun begitu dalam 1* tahun terakhir ini telah terjadi peningkatankasus demam reumatik yang menolok di beberapa negara bagian Amerika (erikat. 7altersebut mengingatkan kita bah'a demam reumatik belum seluruhnya terberantas, danselalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan masalah kesehatan masyarakat baikdi negara berkembang maupun negara maju.
C. ETIOLOGI
Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat
interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. nfeksi Streptococcus beta
hemolyticus grup Apada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam reumatik, baik
pada serangan pertama maupun serangan ulangan. ntuk menyebabkan serangan
demam reumatik, (treptokokus grup A harus menyebabkan infeksi pada faring, bukan
hanya kolonisasi superfiial. /erbeda dengan glumeronefritis yang berhubungan
dengan infeksi (treptoous di kulit maupun di saluran napas, demam reumatik
agaknya tidak berhubungan dengan infeksi (treptoous di kulit.
7ubungan etiologis antara kuman (treptoous dengan demam reumatik
diketahui dari data sebagai berikut8
7/24/2019 Netii Keperawatan
3/29
1. Pada sebagian besar kasus demam reumatik akut terdapat peninggian kadar antibodi
terhadap (treptoous atau dapat diisolasi kuman beta-(treptoous hemolytius
grup A, atau keduanya.
0. nsidens demam reumatik yang tinggi biasanya bersamaan dengan insidens oleh beta-
(treptoous hemolytius grup A yang tinggi pula. Diperkirakan hanya sekitar "# dari
individu yang belum pernah menderita demam reumatik akan menderita komplikasi ini
setelah menderita faringitis (treptoous yang tidak diobati.
". (erangan ulang demam reumatik akan sangat menurun bila penderita mendapat
penegahan yang teratur dengan antibiotika..
D. PATOFISIOLOGI
Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang
disebabkan oleh kelompok kuman A beta-hemoliti treptoous yang menyerang pada
pharyn9.
(treptoous diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 0* prodak
ekstrasel: yang terpenting diantaranya ialah streptolisin ;, streptolisin (, hialuronidase,
streptokinase, difosforidin nukleotidase, deoksiribonuklease serta streptooa
erythrogeni to9in. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. Demam
reumatik yang terjadi diduga akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap
beberapa produk tersebut.
(ensitivitas sel / antibodi memproduksi antistreptoous yang membentuk
imun kompleks. !eaksi silang imun komleks tersebut dengan sarolema kardiak
menimbulkan respon peradangan myoardial dan valvular. Peradangan biasanya terjadi
pada katup mitral, yang mana akan menjadi skar dan kerusakan permanen.
Demam rematik terjadi 0-+ minggu setelah tidak ada pengobatan ataupengobatan yang tidak tuntas karena infeksi saluran nafas atas oleh kelompok kuman A
betahemolyti.
7/24/2019 Netii Keperawatan
4/29
6ungkin ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak khususnya di ruang
kelas atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan risiko. Penyebab utama morbiditas
dan mortalitas adalah fase akut dan kronik dengan karditis.
7/24/2019 Netii Keperawatan
5/29
E. PATHWAY
/akteri (treptoous /eta 7emolytius group A
6enginfeksi tenggorokan
(el / memproduksi antibody anti streptoous
!eaksi antigen antibody
Demam rematik hipertermi menggigil
(terptoous menghasilkan en
7/24/2019 Netii Keperawatan
6/29
!eaksi inflamasi $terjadi di persendian, jantung, system saraf dan kulit&
Katup membengkok kemerahan
dema pada jantung
;bstruksi pembentukan darah
=angguan sirkulasi darah
=angguan aliran darahgangguan darah ke jaringan perifer gangguan aliran
darah ke muskuloskeletal
7/24/2019 Netii Keperawatan
7/29
(ubstansi pengangkutan ;0 berkurang berkurangnya ;0
sianosis gangguan perfusi kekurangan o0
jaringan
;0 menuju paru paru berkurangmetabolism anaerob metabolism basal terganggu
(esak nafas penimbunan asam laktat
energi yang terbentuk berkurang
Pola nafas tidak efektif gangguan rasa nyaman > nyeri kelelahan
ntoleransi aktifitas
penurunan urah jantung
7/24/2019 Netii Keperawatan
8/29
F. MANIFESTASI KLINIS
ani&estasi a'(r Manifestasi Minor
5ardistis $tidak berfungsinya katup
mitral dan aorta, pulse meningkat
'aktu istirahat dan tidur&.
Polyarthritis $panas, merah,
bengkak pada persendian&.
rytema marginatum $kemerahan
pada batang tubuh dan telapak
tangan&
?odula subutaneous $terdapat
pada permukaan ekstensor
persendian&.
Khorea $kelainan neurologis akibat
perubahan vaskular ((P&
Demam
Althralgia
Demam rematik atau penyakit
jantung rematik
@D meningkat
5-reative protein $5!P&
Antistretolysin ; meningkat
Anemia
@eukositosis.
Perubahan rekaman 5= $P!
memanjang, interval BC&.
Dengan adanya ri'ayat infeksi stretoous.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEN!N"ANG
1& Pemeriksaan darah
- @D tinggi sekali
- @ekositosis
- ?ilai hemoglobin dapat rendah
0& Pemeriksaan bakteriologi
7/24/2019 Netii Keperawatan
9/29
- /iakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptoous.
- Pemeriksaan serologi. Diukur titer A(C;, astistreptokinase, anti hyaluronidase.
"& Pemeriksaan radiologi
- lektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk menilai adanya kelainan jantung.
H. PENATALAKSANAANKarena demam rematik berhubungan erat dengan radang (treptoous beta-
hemolytius grup A, maka pemberantasan dan penegahan ditujukan pada radang
tersebut. ni dapat berupa 8
a. radikasi kuman (treptoous beta-hemolytius grup A
Pengobatan adekuat harus dimulai seepatnya pada D! dan dilanjutkan dengan
penegahan. rythromyin diberikan kepada mereka yang alergi terhadap peniillin.b. ;bat anti rematik
/aik ortoisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna untuk
mengurangi>menghilangkan gejala-gejala radang akut pada D!.
. Diet
6akanan yang ukup kalori, protein dan vitamin.
d. stirahat
stirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung
mengeil pada kasus-kasus kardiomegali. /iasanya -14 hari pada kasus D! minus
arditis. Pada kasus plus arditis, lama istirahat rata-rata " minggu " bulan tergantung
pada berat ringannya kelainan yang ada serta kemajuan perjalanan penyakit.
e. ;bat-obat @ain
Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi kordis
diberikan digitalis, diuretika dan sedative. /ila ada horea diberikan largatil dan lain-
lain.
I. KOMPLIKASI
1& Dekompensasi 5ordis
Peristi'a dekompensasi ordis pada bayi dan anak menggambarkan
terdapatnya sindroma klinik akibat myoardium tidak mampu memenuhi keperluan
metaboli termasuk pertumbuhan. Keadaan ini timbul karena kerja otot jantung yang
7/24/2019 Netii Keperawatan
10/29
berlebihan, biasanya karena kelainan struktur jantung, kelainan otot jantung sendiri
seperti proses inflamasi atau gabungan kedua faktor tersebut.
Pada umumnya payah jantung pada anak diobati seara klasik yaitu dengan
digitalis dan obat-obat diuretika. Cujuan pengobatan ialah menghilangkan gejala
$simptomatik& dan yang paling penting mengobati penyakit primer.
0& Periarditis
Peradangan pada periard viseralis dan parietalis yang bervariasi dari reaksi
radang yang ringan sampai tertimbunnnya airan dalam avum periard.
7/24/2019 Netii Keperawatan
11/29
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA)A!AN PADA
PASIEN DEA REUA!IK "ANAK#
A. PENGKA"IAN
Data fokus8
Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada sore hari.
Adanya ri'ayat infeksi saluran nafas.
Cekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, respirasi meningkat.
/atuk non produktif.
pistaksis
?yeri abdomen
Arthralgia
Kelemahan otot
Kehilangan nafsu makan
Kehilangan berat badan
6anifestasi khusus8
#. Car$itis%
a. Cakikardia
b. Kardiomegali
. suara murmur
d. perubahan suara jantung
e. perubahan 5= $P! memanjang&
f. Preordial pain
g. Preardial frition rub
&. Po'(art)ritis
a. /engkak persendian, panas, kemerahan, nyeri tekan.
b. 6enyebar pada sendi lutut, siku, bahu, lengan.
7/24/2019 Netii Keperawatan
12/29
*. No$+' s+,-+taneo+s%
a. /engkak pada kulit, teraba lunak.
b. 6unul sesaat, pada umumnya langsung diserap.
. Cerdapat pada permukaan ekstensor persendian
. K)orea%
a. Pergerakan ireguler pada ekstremitas, involunter.
b. nvolunter mimik 'ajah
. =angguan biara
d. mosi labil
e. Kelemahan otot
f. Ketegangan otot bila emas, hilang bila istirahat.
/. Erite0a 0ar1inat+0%
a. 6akula kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan.
b. 6akula dapat berpindah lokasi tidak permanen
. 6akula bersifat non pruritus
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan urah jantung berhubungan dengan adanya gangguan pada penutupan
pada katup mitral.
0. =angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah perifer:
penghentian aliran arteri-vena: penurunan aktifitas.
". ntoleran aktifitas berhubungan dengan adanya pembengkakan dan nyeri pada
persendian, kelemahan otot, penurunan urah jantung $ketidakseimbangan antara
suplai oksigen miokard dan kebutuhan&
7/24/2019 Netii Keperawatan
13/29
C. INTER2ENSI KEPERAWATAN
1& Penurunan urah jantung b>d adanya gangguan pada penutupan katup mitral.
Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari, penurunan urah jantung
dapat diminimalkan.Kriteria hasil8 Eital sign dalam batas normal, =ambaran 5= normal, bebas gejala
gagal jantung, urine output adekuat *,)-0 ml>kg//, klien ikut serta dalam aktifitas yang
mengurangi beban kerja jantung.
!enana intervensi dan rasional8
Inter*ensi Rasiona'
Kaji frekuensi nadi, !!, CD seara teratursetiap 4 jam.
5atat bunyi jantung.
Kaji perubahan 'arna kulit terhadap
sianosis dan puat.
Pantau intake dan output setiap 04 jam.
/atasi aktifitas seara adekuat.
/erikan kondisi psikologis lingkungan yang
tenang.
Memonitor adanya perubahan
sirkulasi jantung sedini mungkin.
6engetahui adanya perubahan
irama jantung.
Puat menunjukkan adanya
penurunan perfusi perifer terhadap
tidak adekuatnya urah jantung.
(ianosis terjadi sebagai akibatadanya obstruksi aliran darah pada
ventrikel.
=injal berespon untuk menurunkna
urah jantung dengan menahan
produksi airan dan natrium.
stirahat memadai diperlukan untuk
memperbaiki efisiensi kontraksi
jantung dan menurunkan komsumsi
;0 dan kerja berlebihan.
(tres emosi menghasilkan
vasokontriksi yang meningkatkan
CD dan meningkatkan kerja
7/24/2019 Netii Keperawatan
14/29
jantung.
0& =angguan perfusi jaringan b>d penurunan sirkulasi darah perifer.
Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari perfusi jaringan adekuat.
Kriteria hasil8 vital sign dalam batas yang dapat diterima, intake output seimbang, akralteraba hangat, sianosis $-&, nadi perifer kuat, pasien sadar>terorientasi, tidak ada
oedem, bebas nyeri>ketidaknyamanan.
!enana intervensi dan rasional8
Inter*ensi Rasiona'
6onitor perubahan tiba-tiba atau
gangguan mental kontinu $amas,bingung, letargi, pinsan&.
;bservasi adanya puat, sianosis, belang,
kulit dingin>lembab, atat kekuatan nadi
perifer.
Kaji tanda 7oman $nyeri pada betis
dengan posisi dorsofleksi&, eritema,
edema.
Dorong latihan kaki aktif>pasif.
Pantau pernafasan.
Kaji fungsi =, atat anoreksia, penurunan
bising usus, mual>muntah, distensi
abdomen, konstipasi.
Pantau masukan dan perubahan keluaran
urine.
Perfusi serebral seara langsung
berhubungan dengan urahjantung, dipengaruhi oleh
elektrolit>variasi asam basa,
hipoksia atau emboli sistemik.
Easokonstriksi sistemik diakibatkan
oleh penurunan urah jantung
mungkin dibuktikan oleh penurunan
perfusi kulit dan penurunan nadi.
ndikator adanya trombosis vena
dalam.
6enurunkan stasis vena,
meningkatkan aliran balik vena dan
menurunkan resiko tromboplebitis.
Pompa jantung gagal dapat
menetuskan distres pernafasan.
?amun dispnea tiba-tiba>berlanjut
menunjukkan komplikasi
tromboemboli paru.
Penurunan aliran darah ke
mesentri dapat mengakibatkan
7/24/2019 Netii Keperawatan
15/29
disfungsi =, ontoh kehilangan
peristaltik.
Penurunan pemasukan>mual terus-
menerus dapat mengakibatkan
penurunan volume sirkulasi, yang
berdampak negatif pada perfusi
dan organ.
"& ntoleran aktifitas b>d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian, kelemahan
otot, penurunan urah jantung $ ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan
kebutuhan&.
Cujuan8 (etelah diberikan asuhan kepera'atan selama " hari, klien dapat beraktifitas
sesuai batas toleransi yang daapt diukur.
Kriteria hasil8 menunjukkan peningaktan dalam beraktifitas, dengan frekuensi
jantung>irama dan Cd dalam batas normal, kulit hangat, merah muda dan kering.
!enana intervensi dan rasional8
Inter*ensi Rasiona'
Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas
menggunakan parameter berikut8 nadi
0*>mnt di atas frek nadi istirahat, atat
peningaktan CD, dispnea, nyeri dada,
kelelahan berat, kelemahan, berkeringat,
pusing atau pinsan.
Cingkatkan istirahat, batasi aktifitas pada
dasar nyeri>respon hemodinamik, berikan
aktifitas senggang yang tidak berat.
/atais pengunjung atau kunjungan oleh
pasien.
Kaji kesiapan untuk meningaktkan aktifitas
Parameter menunjukkan respon
fisiologis pasien terhadap stres
aktifitas dan indikator derajat
penagruh kelebihan kerja jnatung.
6enurnkan kerja
miokard>komsumsi oksigen ,
menurunkan resiko komplikasi.
Pembiaraan yang panjang sangat
mempengaruhi pasien, naum
periode kunjungan yang tenang
bersifat terapeutik.
(tabilitas fisiologis pada istirahat
7/24/2019 Netii Keperawatan
16/29
ontoh8 penurunan kelemahan>kelelahan,
CD stabil>frek nadi, peningaktan perhatian
pada aktifitas dan pera'atan diri.
Dorong memajukan aktifitas>toleransi
pera'tan diri.
/erikan bantuan sesuai kebutuhan
$makan, mandi, berpakaian, eleminasi&.
Anjurkan pasien menghindari peningkatan
tekanan abdomen, mnegejan saat
defekasi.
Felaskan pola peningkatan bertahap dari
aktifitas, ontoh8 posisi duduk ditempat
tidur bila tidak pusing dan tidak ada nyeri,
bangun dari tempat tidur, belajar berdiri
dst.
penting untuk menunjukkan tingkat
aktifitas individu.
Komsumsi oksigen miokardia
selama berbagai aktifitas dapat
meningkatkan jumlah oksigen yang
ada. Kemajuan aktifitas bertahap
menegah peningkatan tiba-tiba
pada kerja jantung.
Ceknik penghematan energi
menurunkan penggunaan energi
dan membantu keseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.
Aktifitas yang memerlukan
menahan nafas dan menunduk
$manuver valsava& dapat
mengakibatkan bradikardia,
menurunkan urah jantung,
takikardia dengan peningaktan CD.
Aktifitas yang maju memberikan
kontrol jantung, meningaktkan
regangan dan menegah aktifitas
berlebihan.
D. IMPLEMENTASI
(esuai dengan intervensi
7/24/2019 Netii Keperawatan
17/29
E. E2AL!ASI
1. Penurunan urah jantung dapat diminimalkan
0. Perfusi jaringan adekuat.
3. Klien dapat beraktifitas sesuai batas toleransi yang dapat diukur.
7/24/2019 Netii Keperawatan
18/29
KAS!S
AS!HAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.M3
A. PENGKA"IAN
#. I$entitas
?ama 8 An. 6'
mur 8 ) thn
Fenis Kelamin 8 Perempuan
(tatus 8 -
(uku /angsa8 ndonesia
Alamat 8 Papua
Diagnosa 6edis 8 Demam !eumatik
&. Ri3a(at Kese)atan.
Keluhan utama.
/adan panas, nyeri, dan pembengkakan sendi
!i'ayat penyakit dahulu.
Cidak pernah mengalami penyakit yang sama, hanya demam biasa
!i'ayat penyakit sekarang.
Kardiomegali, bunyi jantung muffled dan perubahan K=
*. Ri3a(at 4ese)atan 4e'+ar1a.
-
. Ri3a(at 4e)a0i'an $an 5ersa'inan.
-/. Ri3a(at 4ese)atan 'in14+n1an.
Keadaan sosial ekonomi yang buruk
klim dan geografi
7/24/2019 Netii Keperawatan
19/29
5uaa
6. I0+nisasi.
--
7. Ri3a(at n+trisi.
Adanya penurunan nafsu makan selama sakit sehingga dapat mempengaruhi status
nutrisi berubah.
8. Pen14a9ian 5ersiste0.a. (istem pernapasan.
Adanya takipneu, suara tambahan dan uping hidung.
b. (istem kardiovaskuler.
/iasanya pada pasien yang mengalami !heumati 7eart Disease ditemukan suara
abnormal yaitu murmur, kemudian adanya takikardi.
. (istem persarafan.
Apakah kesadaran itu penuh atau apatis, somnolen atau koma pada penderita !7D.
d. (istem perkemihan.
Apakah di dalam penderita !7D mengalami konstipasi, produksi kemih mengalami
oligurie.
e. (istem penernaan.
Adanya gangguan penernaan karena disebabkan perubahan pola makan akibat
anore9sia.
f. (istem muskuloskeletal.Apakah ada gangguan pada ekstermitas atas maupun ekstermitas ba'ah.
g. (istem integumen.
ntegritas turgor kulit menurun, puat, berkeringat banyak.
h. (istem endokrin
Pada penderita !7D tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid.
:. Perse5si oran1 t+a
Keemasan orang tua terhadap kondisi anaknya.
7/24/2019 Netii Keperawatan
20/29
#;.Pe0eri4saan Fisi4
Canda Eital 8 /P G 14*>1** 7! G 229>mnit
!! G 029>mnt C G "2H5
. /reathing
si 8 terdapat sesak nafas, adanya otot bantu pernapasan, adanya
uping hidung
tasi 8 terdapat penumpukan airan $ krekels &, adanya efusi pleura.
Palpasi 8 terdapat retraksi interkosta.
Perkusi 8 terdapat suara redup.
b. /lood
nspeksi 8 adanya sianosis.
Auskultasi 8 terdapat suara jantung murmur.
Palpasi 8 akral dingin, tekanan darah., kapileir refill.
Perkusi 8 terdapat pergeseran suara jantung.
. /rain
nspeksi 8 tidak tampakPalapsi 8 tampak
d. /lader
- Kaji adanya poliurine
- rine apakah ada keton.
e. /o'el
- /A/ berapa kali.
- Fumlah input dan output
- Apakah ada kelainan pada organ penernaan.
f. /one
7/24/2019 Netii Keperawatan
21/29
- Adanya nyeri sendi>kelemahan sendi karena tirah baring.
##.Diet 5a$a Pen(a4it De0a0 R)e0ati4
Cujuan Diit 8
6emberikan makanan seukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menegah
penimbunan garam atau air
(yarat syarat Diit 8
nergi ukup untuk mempertahankan // normal
Protein ukup, *,2 gram>kg //
@emak sedang, 0) "* # kebutuhan total kalori $1* # lemak jenuh, 1) # lemak tak
jenuh&Eitamin dan mineral ukup
!endah garam, 0-" gram perhari
5airan ukup 0 liter perhari /ila makanan per oral tdk ukup berikan enteral atau parenteral
/entuk makanan sesuai keadaan pasien
5ara menghidangkan menarik
B. PEMERIKSAAN PEN!N"ANG1. Pemeriksaan laboratorium darah0. Ioto rontgen menunjukkan pembesaran jantung". lektrokardiogram menunjukkan aritmia 4. hokardiogram menunjukkan pembesaran jantung dan lesi
C. ANALISA DATA
N
ODATA INTERPRETASI MASALAH
1 Ds 8 orang tua klien
mengatakan badan
klien teraba panas
Do 8 badan klien
teraba panas, suhu
badan klien 8 "2,) o 5
(treptoous /eta 7emolius Cipe
A
Demam rematik
kerusakan katub jantung
7ipertermi
7/24/2019 Netii Keperawatan
22/29
respon sistem hipotalamus
Demam
7ipertermi
0 Ds 8 Pasien
mengatakan nyeri di
siku kanan
Do 8 pembengkakan
sendi.
P8 klien mengatakan
nyeri terasa berat
ketika melakukan
aktivitas, klien
mengatakan nyeri
terasa ringan ketika
beristirahat.
B 8 nyeri terasa
tertusuk tusuk
! 8 siku tangan kiri
( 8 skala nyeri +
C8 klien mengatakan
nyeri terasa berat
saat melakukan
aktivitas.
(treptoous /eta 7emolius Cipe
A
Demam rematik
kerusakan katub jantung
mempengaruhi otak
atrofi
nyeri sendi
nyeri akut
" Ds 8 orang tua klien
selalu menanyakan
tentang penyebab
dari penyakit yang
Kurangnya informasi tentang
penyakit yang diderita
Kurang
pengetahuan
7/24/2019 Netii Keperawatan
23/29
diderita anaknya dan
apa yang akan
dilakukan terhadap
anaknya
Do 8 orang tua klien
terlihat bingung.
Do 8 -
Kurangnya pengetahuan
7/24/2019 Netii Keperawatan
24/29
D. DIAGNOSA
1. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi penyakit ditandai dengan badan klien teraba
panas, suhu badan 8 "2,)o5
0. ?yeri akut b.d proses inflamasi ditandai dengan klien mengeluh nyeri, skala nyeri 8 +.". Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit ditandai dengan orang tua
klien mengatakan bingung dengan penyakit anaknya dan tidak tau apa yang harus
dilakukan.
E. INTER2ENSI KEPERAWATAN
NO.
D