40
Neurofisiol ogi Dr. Hj. Meiti Frida, Sp.S (K) Bagian Neurologi FK UNAND RS Dr. M. Djamil Padang

Neuro Fisio Log i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Neurofisiology

Citation preview

PowerPoint Presentation

NeurofisiologiDr. Hj. Meiti Frida, Sp.S (K)Bagian Neurologi FK UNANDRS Dr. M. Djamil PadangNeurofisiologiEEGEMGBAEPVEPPendahuluanElektroensefalografi (EEG) adalah suatu ilmu yang mempelajari gambaran dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk tekhnik melakukan perekaman EEG dan interprestasinyaEEGNeuro-Neuron dikorteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplikasi sehingga terekamlah elektroensefalogram dengan ukuran yang cukup dapat ditanggap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, tetha, delta dan sebagainyaMendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu tujuan utama dari pemeriksaan EEG selain interprestasi yang benarEEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosa selama kita dapat memperoleh rekaman EEG yang baik dan benarRekaman EEG yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosaAda pepatah yang mengatakan : Bad EEG is worse than no EEG at allUntuk mendapatkan rekaman EEG yang baik diperlukan mesin EEG yang baik persiapan yang matang, tekhnik dan prosedur rekaman yang benar dan memenuhi standar minimal yang telah disepakati oleh pakar EEG dan diakui oleh dunia Internasional Macam-macam EEGEEG permukaan (scalp to scalp)elektrode dipasang diluar tengkorakElektro kortikografiElektrode pada permukaan korteks serebriElektro subkortikografiElektrode pada permukaan sub korteksGelombang-gelombang EEGAlpha (sinusoid) : pada orang normal Frekuensi : 8-13 spd, amplitudo : 10-15muBeta pada orang tuaFrekuensi : > 14 spd, amplitudo : > 25 muThetaFrekuensi : 4-7 spd, amplitudo bervariasiDeltaFrekuensi : 0,5-3 spdGelombang epileptiformPetit mal : paku ombak 2 spdRuncing (sharp wave)Paku (spike)Paku ombakHyparitmia :gelombang paku, lambat bervoltase tinggi, tidak beriramaParoksismalGelombang timbul tiba2, hilang tiba2 Rekaman

SadarAktivasiHiperventilasiPhotik stimulasiTidurPersiapan PenderitaIdentitas penderita harus dicatat dengan lengkap : nama, umur, alamat, jenis kelamin, no EEG dan tanggal perekamanTingkat kesadaran penderita harus dicatat untuk menghindari salah interprestasi EEGObat-obatan yang sedang dikonsumsi harus diidentifikasi karena obat tertentu dapat mempengaruhi frekuensi maupun bentuk gelombang otak Premedikasi, dosis dan berapa lama sebelum perekaman diberikan harus diidentifikasi dengan jelasSaat terbaik perekaman adalah pada saat bebas obat sehingga gelombang otak yang didapat adalah gelombang yang bebas dari pengaruh obatTidak hipoglikemiPenderita tenang dan rileksKulit kepala dalam keadaan bersih, bebas kotoran, debu, minyak dan kulit yang matiPerhatikan adanya bekas luka, bekas kraniotomiPenyuluhan penderita sebelum perekaman tentang tujuan dilakukan EEGApa yang akan dilakukan tekhnisi terhadap dirinya sebelum dan saat perekaman, apa yang harus dilalukan penderita saat perekaman dan apa yang dirasakan oleh penderita saat perekaman (tidak nyeri) Prosedur PerekamanSebelum melakukan prosedur perekaman EEG sebaiknya diketahui standar minimal perekaman EEG menurut The American Sociaty Guideline in EEG, yaitu :Menggunakan sistim 10-20 dalam penempatan elektrode nyaAktifitas elektrode di hemisfer kiri dan kanan harus diidentifikasi dengan jelas. Hemisfer kanan kita beri tanda angka genap, sedangkan hemisfer kiri angka ganjilPola hubungan antar elektrode harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah untuk diinterprestasikanMengecek resistensi atau impendansi sebelum perekaman dimulaiProsedur hiperventilasi harus dilakukan secara rutin selama 3 menit dilanjutkan 1 menit pasca hiperventilasi kecuali ada kontra indikasi hiperventilasiRekaman tidur sedapat mungkinMelokalisir perubahan-perubahan akibat kerusakan otak : trauma, neoplasma, infeksi, proses vaskulerMelokalisir asal dan tipe epilepsiMembantu diagnosa komaDemensiaMembantu diagnosa Brain DeathLain-lain : nyeri kepala, gangguan tingkah laku, gangguan perkembanganIndikasi EEGEEG pada EpilepsiMenentukan tipe kejang : umum / fokal28-40% normal pada rekaman pertamaBila pasien kejang tetapi EEG normal prognosa baikDapat dilakukan aktivasi untuk memperoleh gambaran epilepsi dengan hiperventilasi nafas dalam teratur 20 x / menit atau dengan potik stimulasi dengan stroboscop elektronik 100 x kedip per detikDiagnosa epilepsi tidak dapat dari EEG saja kecuali waktu rekaman kejangEpilepsi tidak dapat disingkirkan dari hasil EEG normalE M G (Elektro Myografi)Adalah suatu pemeriksaan elektro medik untuk memeriksa saraf perifer dan otot dengan jalan merekam perbedaan potensial listrik yang timbul dalam serabut otot yang berkontraksi

Indikasi EMGGangguan kornu anterior / motor neuron diseaseALS (Amyotropic Latero Sclerosis)PMA (Progresive Moskular Atrofi)PBP (Progresive Bulbar Palsy)Gangguan Pada radiksTraumaHNPSindroma Guillain BarreGangguan pada PleksusGangguan pada saraf periferTraumaPolineuritisBell palsyNeuropati diabetikSindroma carpal tunnelMorbus hansenGangguan pada neuro muskuler junctionMyasthenia gravisGangguan miogenMyositisMyopatiSpasmofiliaEMG AbnormalFibrilasiTimbul dari aksi potensial serabut otot tunggal. Timbul sesudah 1-4 minggu kerusakan motor akson. Semakin pendek jarak saraf ke otot fibrilasi makin cepat terjadi contoh : Bell Palsy, HNPFasikulasiTimbul akibat aksi potensial dari seluruh motor unit. Sering ditemui pada : ALS, Poliomielitis, SMA (Spinal Muscular Atrofi), gangguan radiks (servikal dan lumbal)B A E PBrainstein Auditory Evoked PotensialsPotensial cetusan akustik batang otakBERA (Brainstein Evoked Respon Auditory)

Adalah suatu pemeriksaan elektrofisiologi untuk mempelajari jaras saraf pendengaran dengan merekam potensial-potensial lapangan yang ditimbulkan di nervus akustikus dan batang otak dengan pemakaian elektroda-elektroda yang ditempatklan di scalpAplikasi KlinikNeurinoma akustikMultiple sclerosisTumor batang otakMembantu diagnosa gangguan pendengaran pada bayiGelombang BAEPDari Nervus akustikusDari Medula OblongataCaudal PonsRostral PonsMid BrainYang dinilai pada BAEPLatensi (waktu) untuk timbulnya gelombangJarak gelombang I-III, III-V, I-VIBentuk gelombangAmplitudo gelombangVEP (Visual Evoked Potensial)Adalah suatu pemeriksaan elektodiagnostik dimana dengan pemberian rangsang visual akan timbul aktifitas listrik yang disalurkan dari retina sampai ke kortek visualKegunaanLesi Pre Chiasmatik - Neuritis optik - Multiple sclerosis - Lesi kompresi N.II - Anemia permisiosaLesi Retro Chiasmatik- Buta kortikalButa histeri / malingeringPenyakit mata- Kelainan refraksi- Katarak- Glaukoma- Makulopati- Iskemia optik neuropati

Terima Kasih