39
NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI Oleh: Penulis 1 : Bagus Ngurah Mahasena Putera Awatara Penulis 2 : dr. IA Sri Wijayanti, M.Biomed, Sp.S BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR 2015

NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

  • Upload
    dothu

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

NEUROANATOMI

KORTEKS SEREBRI

Oleh:

Penulis 1 : Bagus Ngurah Mahasena Putera Awatara

Penulis 2 : dr. IA Sri Wijayanti, M.Biomed, Sp.S

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF

FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR

2015

Page 2: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah

tinjauan pustaka yang berjudul “Neuroanatomi Korteks Serebri” ini dapat saya

selesaikan.Tinjauan pustaka ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pendidikan PPDS1 di bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah Denpasar.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Dr. dr A.A Bagus Ngurah Nuartha, Sp S (K) selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit Saraf

FK UNUD/ RS Sanglah

2. Dr. dr A.A.A. Putri Laksmidewi, Sp S (K) selaku Ketua Program Studi Ilmu Penyakit

Saraf FK UNUD/RS Sanglah

3. dr. IA Sri Wijayanti, M.Biomed, Sp.S selaku pembimbing penulis dalam penyusunan

tinjauan pustaka ini.

4. Teman-teman PPDS-1 yang telah banyak membantu penulisan tinjauan pustaka ini

Penulis juga menyadari bahwa tinjauan pustaka ini masih jauh dari sempurna,

sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Penulis

Page 3: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

BAB II NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI ........................................... 3

2.1 Embriologi Korteks Serebri ..................................................................... 3

2.2 Klasifikasi Korteks Serebri ...................................................................... 9

2.3 Struktur Histologi Korteks Serebri .......................................................... 10

2.4 Hubungan Dasar Antar Neuron di Dalam Korteks (Neokorteks) ............ 14

2.5 Variasi Struktur Korteks .......................................................................... 16

2.6 Area Kortikal ........................................................................................... 17

2.7 Vaskularisasi Korteks Motorik Serebri……………………………… 30

BAB III RINGKASAN.......................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 36

Page 4: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

c

1. Gambar 1. proses pembentukan susunan saraf pusat manusia ………………….. 4

2. Gambar 2. Pembentukkan neuroembriologi …………………………………….. 4

3. Gambar 3. Porensefalon …………………………………………………………. 5

4. Gambar 4. Telencephalon dan diensefalon ……………………………………… 5

5. Gambar 5. Diensefalon berkembang dari kantong ratkhe….…………….. ……... 6

6. Gambar 6. Telencephalon dan diensefalon pada usia embrio 10 minggu ……… 6

7. Gambar 7. Perkembangan girus dan sulkus ……………………………………... 7

8. Gambar 8. Mesensefalon ………………………………………………………… 7

9. Gambar 9. Rombensefalon ………………………………………………………. 8

10. Gambar 10. Bagian kaudal dari mesensefalon …………………………………… 8

11. Gambar 11. Mesensefalon dan rhombensefalon …………………………………. 8

12. Gambar 12 Lapisan – lapisan korteks serebri …………………………………… 12

13. Gambar 13.Tipe – Tipe Utama Neuron Yang Terdapat di Korteks Serebri …….... 14

14. Gambar 14. Lobus Korteks Serebri ......................……………………………. 17

15. Gambar 15. Lobus Korteks Motorik Serebri …………………….………….. 19

16. Gambar 16Homunkulus MotorikKorteks Serebri ....................................... ...... 20

17. Gambar 17Area Broadman dengan pusat sensoris dan motoris korteks serebri . 23

18. Gambar 18 Lobus parietal penampang lateral dan area broadman …………….. 24

19. Gambar 19 Homunkulus somatosensorik ………………………………………... 25

20. Gambar 20 Lobus oksipitalis penampang lateral dan area broadman …………… 27

21. Gambar 21 Lobus temporalis tampak lateral dan medial ………………………... 28

22. Gambar 22 Gambaran fungsi motorik dan sensorik area korteks serebri ……….. 29

23. Gambar 23Suplai Arteri Bagian Dalam Otak ………………………………….. 30

24. Gambar 24 Vaskularisasi otak tampak luar dan dalam………………………...... 31

25. Gambar 25 Arteri pada Basis Kranii……………………………………………... 32

Page 5: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang

bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta

memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.Pengaturan penerima rangsangan dilakukan

oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan

untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera. Sistem

saraf pusat meliputi otak dan medulla spinalis (Guyton, 1996)

Otak dibagi menjadi serebrum, serebellum, dan batang otak. Secara makroskopis,

serebrum terdiri dari korteks serebri, substansia alba sub kortikalis dan ganglia basalis (Baehr,

2005). Korteks serebrum merupakan bagian terluar dan terbesar otak yang terletak di fossa kranii

anterior dan medial, serta menempati seluruh cekungan tempurung tengkorak.(Duus, 2007).

Korteks serebri merupakan lapisan jaringan saraf terluar dan mempunyai peranan dalam

memori, perhatian, persepsi, pikiran, bahasa dan kesadaran.Bagian serebri ini memiliki enam

lapisan horizontal, masing-masing lapisan mempunyai komposisi sel saraf dan koneksinya yang

berbeda. Ketebalan korteks mencapai 2-4 mm (0,08-0,16 inci). Pada otak yang diawetkan, bagian

korteks berwarna abu-abu karena dibentuk oleh banyak neuron dan serat tidak berselubung

mielin.Permukaan korteks serebri berlipat-lipat pada mamalia yang lebih tinggi, lebih dari dua

pertiga otak manusia berada dalam cekungan atau sulkus (Duus, 2007).

Secara histologi, korteks serebri memiliki enam lapisan.Pola histologi dasar ini

mengalami variasi khas dari satu lokasi korteks dengan lokasi lainnya, membentuk berbagai area

kortikal yang secara arsitektural berbeda.Ahli neuroanatomi terdahulu menduga bahwa struktur

seluler spesifik masing - masing area bersesuaian dengan tugas khusus yang dijalankan.

Page 6: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Selain itu, sebagian besar bagian korteks serebri terdiri dari area asosiasi, yang fungsinya

tampaknya terdiri dari pengolahan informasi tingkat tinggi yang berasal dari atau berjalan ke area

kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area

kortikal tetapi bergantung pada interaksi kompleks berbagai area (Duus, 2007).

Page 7: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

BAB 2

NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI

2.1 Embriologi Korteks Serebri

Secara garis besar perkembangan sistem saraf pusat dibagi atas tiga periode yaitu :

1. Periode embrionik ( mulai konsepsi sampai 8,5 minggu)

2. Periode fetal (mulai 8,5 minggu sampai 40 minggu)

3. Periode pascanatal

Periode embrionik sendiri terdiri dari 23 stadium perkembangan, yang waktu

kelangsungannya masing-masing stadium berkisar 2 – 3 hari dengan total waktu kurang lebih

enam puluh hari pertama setelah ovulasi. Pada akhir periode ini, panjang embrio sudah mencapai

30 mm dan kemudian dilanjutkan dengan periode fetal. Pada periode fetal tidak dibagi atas

stadium-stadium, namun yang menjadi tolak ukur dalam pemantauan perkembangan didasarkan

atas ukuran dan usia janin(Sadler,2012).

Konsep penentuan saat penghentian (terminasi) perkembangan janin berperan penting

dalam menganalisa berbagai malformasi kongenital yang terjadi.Saat terminasi adalah titik tolak

waktu dimana pada periode waktu sebelumnya belum terjadi malformasi spesifik.Tidak semua

malformasi susunan saraf dapat ditentukan secara tepat kapan hal itu terjadi, dan juga beberapa

malformasi terbentuk dalam rangkaian waktu yang cukup panjang.

Secara ringkas dalam garis besarnya dapat dijabarkan mengenai proses neuroembriologi

sebagai berikut. Adapun proses pembentukan susunan saraf pusat manusia dimulai pada awal

minggu ketiga sebagai lempeng penebalan lapisan ektoderm (neural plate) yang memanjang dari

arah kranial ke kaudal.

Page 8: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 1. Proses pembentukan susunan saraf pusat manusia dimulai pada awal minggu ketiga

sebagai lempeng penebalan lapisan ektoderm (neural plate) yang memanjang dari arah kranial ke

kaudal.(Sadler,2012)

Selanjutnya kedua bagian sisi kiri dan kanan akan bertambah tebal dan meninggi,

membentuk lipatan-lipatan saraf yang dikenal sebagai krista neuralis / neural crest (bagian

tengah) yang cekung disebut alur saraf (neural groove).

Gambar 2. Pembentukkan neuroembriologi pada usia embrio pertengahan minggu ketiga

(Sadler,2012)

Perkembangannya kemudian, krista neuralis akan semakin meninggi dan mendekat satu

sama lain serta menyatu di garis tengah dan selanjutnya terbentuk tabung saraf (neural tube).

Penutupan tabung saraf tersebut umumnya dimulai pada bagian tengah (setinggi somit ke empat)

dan baru disusul oleh penutupan bagian kranial dan kaudal. Kedua ujung tabung saraf menutup

paling akhir (sehingga dalam hal ini tabung saraf masih mempunyai hubungan dengan rongga

Page 9: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

amnion), yakni bagian (neuropore) anterior menutup pada usia embrio pertengahan minggu ketiga

(somit 18-20) sedangkan neuroporus posterior pada akhir minggu ketiga (somit 25). Ujung cranial

menutup kurang lebih pada hari ke-25, dan ujung kaudalnya pada hari ke-27.Selanjutnya

membentuk sebuah struktur tubuler dengan bagian sefalik yang lebar, otak, dan bagian kaudal

yang panjang, medulla spinalis. Kegagalan tabung saraf untuk menutup menyebabkan cacat

seperti spina bifida dan anensefalus (Sadler,2012)

Setelah tabung neural tertutup, pada bagian anteriornya akan mulai terbentuk tiga buah

gelembung, masing-masing adalah :

1. Porensefalon (otak depan) yang kelak menjadi telensefalon dan diensefalon.

Diensefalon, bagian posterior otak depan, terdiri atas sebuah lempeng atap tipis dan lamina

alaris yang tebal tempat berkembangnya talamus dan hipotalamus.

Gambar 3. Porensefalon(Sadler,2012)

Gambar 4. Telencephalon dan diensefalon(Sadler,2012)

Page 10: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Diensefalon ikut berperan dalam pembentukan kelenjar hipofisis, yang juga berkembang dari

kantong ratkhe membentuk adenohipofisis, lobus intermedius, dan pars tuberalis. Diensefalon

membentuk lobus posterior yang mengandung neuroglia dan menerima serabut-serabut saraf

dari hipotalamus.

Gambar 5. Diensefalon berkembang dari kantong ratkhe membentuk adenohipofisis, lobus

intermedius, dan pars tuberalis.(Sadler,2012)

Telensefalon, gelembung otak yang paling rostral, terdiri dari dua kantong lateral, hemisfer

serebri, dan bagian tengah lamina terminalis.

Gambar 6. Telencephalon dan diensefalon pada usia embrio 10 minggu

Page 11: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Lamina terminalis ini digunakan oleh sebagai suatu jalur penghubung untuk berkas-berkas

serabut antara hemisfer kanan dan kiri.Hemisfer serebri secara berangsur-angsur

mengembang dan menutupi permukaan lateral diensefalon, mesensefalon dan

metensefalon.Akhirnya, daerah-daerah inti telensefalon sangat berdekatan dengan daerah-

daerah inti diensefalon.

Gambar 7. Perkembangan girus dan sulkus dilihat dari permukaan lateral hemisfer

serebri

2. Mesensefalon (otak tengah)

Mesensefalon (otak tengah) adalah gelembung otak yang paling primitif dan sangat mirip

medulla spinalis dengan lamina basalis eferennya serta lamina alaris aferennya.Lamina

alarisnya membentuk colliculus inferior dan posterior sebagai stasiun relai untuk pusat reflex

pendengaran dan penglihatan.

Gambar 8. Mesensefalon(Sadler,2012)

3. Rombensefalon (otak belakang) yang kelak menjadi metensefalon dan mielensefalon.

Myelensefalon yang membentuk medulla oblongata (daerah ini mempunyai lamina basalis

untuk neuron eferen somatic dan visceral, dan lamina alarisnya mempunyai neuron aferen

somatik dan viseral).

Page 12: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 9.Rombensefalon(Sadler,2012)

Metensefalon dengan lamina basalis (eferen) dan lamina alaris (aferen) yang khas.Selain itu,

gelembung otak ini ditandai dengan pembentukan serebelum, pusat koordinasi sikap tubuh

dan pergerakan, dan fons, jalur untuk serabut-serabut saraf antara medulla spinalis dan

korteks serebri serta koterks serebeli.

Gambar 10. Bagian kaudal dari mesensefalon dalam potongan tranverse(Sadler,2012)

Gambar 11. Mesensefalon dan rhombensefalon (Sadler,2012)

Page 13: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Pada akhir minggu ketiga atau awal minggu keempat, ketiga gelembung tadi telah berubah

menjadi lima buah gelembung yakni :

1. Telensefalon yang kelak menjadi hemisfer serebri.

2. Disensefalon dengan dua buah tonjolan cikal bakal mata.

3. Mesensefalon yang kemudian tidak terlalu banyak berubah.

4. Metensefalon yang kelak membentuk pons dan serebelum.

5. Mielensefalon yang kelak menjadi medula oblongata

Rongga di dalam gelembung-gelembung akan berkembang dan membentuk sistem ventrikel

cairan otak sebagai berikut :

1. Rongga dalam telensefalon (hemisfer serebri) akan membentuk ventrikel lateralis kiri dan

kanan.

2. Rongga dalam diensefalon akan membentuk ventrikel III.

3. Rongga dalam mesensefalon akan membentuk akuaduktus sylvius (menghubungkan II dan

IV).

4. Rongga dalam mielensefalon akan membentuk ventrikel IV

Rongga diatas akan berhubungan dengan rongga ditengah medula spinalis (Sadler,2012).

2.2 Klasifikasi Korteks Serebri

Berdasarkan filogeni dan ontogeni, korteks serebri dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Neokorteks (Neopalium) atau isokorteks, yang mempunyai susunan khas 6 lapis

danmerupakan bagian terbesar korteks serebri pada manusia.

2. Paleokorteks (Paleopalium), meliputi daerah korteks yang bersifat olfaktori dan

diwakili oleh korteks area prepiriformis (uncus dan bagian anterior girus para

hippocampus).

3. Archikorteks (Archipalium), yang diwakili oleh formatio hippocampi, girus dentatus

dan beberapa daerah korteks terbatas lainnya, misalnya, girus fasciolaris dan indusium

griseum (girus supra callosus).

Paleokorteks dan Archikorteks bersama-sama membentuk Alokorteks. Pada dasarnya

alokorteks terdiri atas tiga lapis sel neuron. Istilah koniokorteks yang agak luas dipakai

untuk menunjukkan daerah-daerah sensorik korteks seperti korteks area penglihatan, area

Page 14: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

pendengaran dan area somatosensorik (somestesi), karena adanya sel-sel neuron kecil

yang tersusun relatif padat pada daerah-daerah tersebut.

Tebal rata-rata korteks serebri pada manusia adalah 2,5 mm. Korteks area motorik adalah

yang paling tebal yaitu sekitar 4,5 mm dan korteks area penglihatan paling tipis yaitu

sekitar 1,45 mm sampai 2,2 mm.

Korteks juga diklasifikasikan berdasarkan topografi menjadi empat lobus, yaitu lobus

frontalis, parietalis, temporalis, dan oksipitalis(Snell, 2009 ; Mendoza, 2008).

2.3 Struktur Histologi Korteks Serebri

2.3.1 Lapisan Korteks Serebri

Struktur laminar korteks serebri yang dapat dilihat dengan mata telanjang hanya terdapat

pada beberapa area kortikal, paling jelas di korteks visualis, tempat potongan anatomis yang

tegak lurus dengan permukaan otak menunjukkan stria oksipitalis Gennari di dalam

substansia grisea kortikalis. Pemeriksaan mikroskopis sebagian area kortikal menunjukkan

struktur dasar berlapis enam yang merupakan karakteristik korteks serebri (neokorteks),

seperti yang dipaparkan oleh Brodmann. Isokorteks (neokorteks), sebagai lawan alokorteks

yang secara filogenetik lebih tua, yang kemudian terbagi menjadi paleokorteks (meliputi area

olfaktoria) dan arkhikorteks (meliputi girusfasiolaris, hipokampus, girusdentatus, dan

girusparahipokampalis). Struktur internal isokorteks berlapis enam dari luar ke dalam adalah

sebagai berikut (Mendoza, 2008; Baehr, 2005; Snell, 2009) :

1. Lapisan molekularis (lapisan zonalis). Lapisan ini memiliki sel yang relatif sedikit. Selain

cabang dendrit distal (apical tuft) sel piramidalis letak rendah dan akson yang membuat

kontak sinaptik dengannya, lapisan ini sebagian besar terdiri dari neuron kecil (sel Cajal-

Retzius) yang dendritnya berjalan secara tangensial didalam lapisan ini. Selain itu juga

terdapat sel Golgi tipe II. Sel Cajal-Retzius berperan penting pada perkembangan pola

laminar kortikal. Beberapa diantaranya berdegenerasi segera setelah perkembangan

selesai.

2. Lapisan granularis eksterna. Lapisan ini banyak mengandung sel-sel granular (sel non

peramidalis) dan sedikit sel piramidalis yang dendritnya membentuk cabang didalam

lapisan granularis eksterna dan berjalan naik ke lapisan molekularis. Sel nonpiramidalis

Page 15: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

sebagian besar merupakan neuron inhibitorik GABAergik, sedangkan sel piramidalis

bersifat eksitatoris dan menggunakan glutamat sebagai neurotransmiternya.

3. Lapisan piramidalis eksterna. Lapisan ini banyak mengandung sel piramidalis yang

berukuran lebih kecil dibanding lapisan kortikal yang lebih dalam. Sel-sel tersebut

berorientasi dengan dasarnya ke arah substansia alba subkortikalis. Pada lapisan ini akson

sudah mendapat selubung mielin, dimana struktur ini dapat berfungsi sebagai serabut

proyeksi atau serabut commissura atau disebut juga serabut asosiasi. Diantara sel-sel

piramidal terdapat pula sel-sel granular dan sel Martinotti dengan akson berjalan naik ke

lapisan superfisial.

4. Lapisan granularis interna. Lapisan ini banyak mengandung sel nonpiramidalis, yaitu sel

neuron berbentuk bintang. Sel granular terutama menerima input aferen dari neuron

talamik melalui proyeksi talamokortikal. Serabut yang terletak di lapisan ini sebagian

besar berorientasi radial, tetapi yang terletak di lapisan granularis interna secara

keseluruhan berjalan secara tangensial, membentuk external band of baillarger.

5. Lapisan piramidalis interna (lamina Ganglionaris). Lapisan ini mengandung sel

piramidalis berukuran sedang dan besar, bercampur dengan sel granular dan sel

Martinotti. Sel terbersar (sel Betz) hanya ditemukan pada giruspresentralisis. Neurit yang

bermielin sangat tebal pada sel ini membentuk traktus kortikonuklearis dan traktus

kortikospinalis. Lapisan ini juga mengandung serabut yang berorientasi tangensial

internal band of baillarger.

6. Lapisan multiformis. Lapisan ini terdiri atas sel berbentuk kumparan (spindel) dengan

sumbu panjang tegak lurus dengan permukaan korteks. Lapisan ini juga mengandung sel

granular, sel Martinotti, dan sel bintang. Sel neuron berbentuk kumparan ini mempunyai

dendrit sel piramidal di dalam lamina ganglionaris. Akson-aksonya mencapai substansia

alba sebagai serat proyeksi eferen dan asosiasi.

Page 16: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 12.Lapisan – lapisan korteks serebri (Snell, 2009)

2.3.2 Sel Saraf Korteks Serebri

Korteks serebri menutup total hemisfer serebri. Struktur ini terdiri dari substansia grisea

dan diperkirakan mengandung sekitar 10 milyar neuron.Daerah permukaan korteks luas

akibat adanya penonjolan-penonjolan atau girusyang dipisahkan oleh fissura atau sulkus.

Ketebalan korteks bervariasi dari 1,5- 4,5 mm. Korteks paling tebal di puncak girusda paling

tipis dibagian terdalam sebuah sulkus. Korteks serebri seperti substansia grisea pada susunan

saraf pusat lainnya terdiri dari campuran sel saraf, serabut saraf, neuralgia, dan pembuluh

darah. Tipe sel saraf yang terdapat di korteks serebri yaitu :

1. Sel Piramidal, sel ini dinamakan sesuai bentuk badan selny. Sebagian besar badan sel

berukuran sepanjang 10-50 µm. Namun, ada sel piramid yang berukuran sangat besar

disebut juga sel Betz yang badan selnya berukuran hingga 120 µm; sel-sel tersebut

ditemukan pada giruspresentralis motorik lobus frontalis. Aspek sel-sel piramid

berorientasi ke arah permukaan pia korteks. Masing-masing sel sebuah dendrit apikal

yang tebal bejalan dari apeks ke atas ke arah pia dan membentuk cabang-cabang kolateral.

Dari angulus basalis, beberapa dendrit basal berjalan ke lateral masuk ke dalam neuropil

Page 17: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

di sekitarnya. Masing-masing dendrit memiliki beberapa spina dendritik untuk bersinaps

dengan akson-akson neuron lain. Akson muncul dari dasar badan sel dan dapat berakhir di

lapisan kortikal yang dalam atau yang lebih sering masuk ke dalam substansia alba

hemisfer serebelum sebagai serabut proyeksi, asosiasi, atau serabut commisura (Snell,

2009).

2. Sel Stellatum, sel ini kadang-kadang disebut sel-sel granular karena berukuran kecil,

berbentuk poligonal dan badan selnya berdiameter sekitar 8 µm. Sel-sel ini memiliki

cabang-cabang dendrit multipel dan akson yang relatif pendek, yang berakhir pada neuron

di dekatnya (Snell, 2009).

3. Sel Fusiformis, sel ini memiliki aksis vertikal panjang menuju permukaan dan terutama

terpusat dilapisan kortikal yang paling dalam. Dendrit muncul dari masing-masing kutub

badan sel. Dendrit inferior bercabang didalam lapisan selular yang sama, sedangkan

dendrit superfisial naik ke arah permukaan korteks dan bercabang di lapisan superfisial.

Akson muncul dari bagian interior badan sel dan masuk ke substantia alba sebagai serabut

proyeksi, serabut asosiasi, atau serabut commisura (Snell, 2009).

4. Sel Horisontal Cajal, sel ini merupakan sel yang kecil, fusiformis, dan cenderung

horisontal ditemukan dilapisan kortikal yang paling superfisial. Dendrit muncul dari

masing-masing ujung sel dan aksonnya berjalan sejajar ke permukaan korteks, kontak

dengan dendrit sel-sel piramidal (Snell, 2009).

5. Sel Martinotti, sel ini berbentuk multipolar kecil yang ditemukan diseluruh tingkat

korteks. Sel ini memiliki dendrit yang pendek, tetapi aksonnya langsung mengarah ke

permukaan pial korteks, dan berakhir dipermukaan yang lebih superfisial, umumnya

lapisan yang paling superfisial. Akson ini membentuk beberapa cabang kolateral yang

pendek selama perjalannya (Snell, 2009).

Page 18: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 13 Tipe – Tipe Utama Neuron Yang Terdapat di Korteks Serebri (Snell, 2009)

2.4 Hubungan Dasar Antar Neuron di Dalam Isokorteks (Neokorteks)

Hubungan dasar antar neuron di dalam isokorteks :

1. Serat-serat aferen yang berakhir di dalam korteks serebri meliputi serat-serat yang berasal

dari talamus (fibrae talamokortikalis, serat-serat proyeksi aferen), daerah-daerah korteks

sekitarnya (serat-serat asosiasi), dan daerah-daerah korteks serebri yang sama pada

hemisfer pada sisi lain (serat komisura).

2. Fibrae talamokortikalis terutama serat-serat aferen spesifik yang berasal dari nukleus

ventralis posterior dan korpora genikulata berakhir di dalam lapisan granularis interna,

oleh karena itu lapisan ini dapat dianggap sebagai lapisan korteks reseptif. Di dalam

lapisan ini akson-akson tersebut membentuk anyaman yang lebat, hanya beberapa dari

akson-akson tersebut meluas sampai mencapai lapisan piramidalis. Fibrae

talamokortikalis yang non spesifik yang berhubungan dengan susunan jalur retikular

asenden berakhir di semua lapisan korteks, dalam bentuk hubungan aksodendritik, akan

Page 19: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

tetapi pengaruh-pengaruh fisiologik utama tampaknya terbatas pada lapisan-lapisan

superfisial.

3. Sebaliknya serat-serat asosiasi dan komisura mengeluarkan cabang-cabang kolateral ke

lapisan V dan VI serta bercabang-cabang terutama di dalamlapisan II.

4. Neuron-neuron di dalam korteks serebri, berdasarkan arah dan perluasan akson-aksonnya,

dapat dibagi menjadi neuron dengan akson desenden, asenden, horizontal, dan pendek.

Neuron-neuron dengan akson asenden, horizontal dan pendek hanya berfungsi bagi

hubungan-hubungan intrakortikal. Sel-sel neuron dengan akson desenden meliputi sel

neuron piramidalis, fusiformis, dan berbentuk bintang yang besar. Neuron-neuron ini

membentuk semua serat-serat proyeksi eferen dan serat-serat asosiasi dan komisura.

Cabang-cabang kolateral dari akson-akson neuron ini membentuk suatu sistem hubungan

intrakortikal yang luas.

5. Sel-sel piramidalis di dalam lapisan II, III dan IV menunjukkan hubungan percabangan

dendrit dan akson yang mirip, yaitu:

a. memiliki sejumlah dendrit basal yang bercabang-cabang di dalam lapisan yang sama.

b. memiliki satu dendrit apikal yang dapat mencapai lapisan I dan IV, dan bahkan

lapisan V dan VI.

c. akson-akson dari sel piramidalis, fusiformis dan berbentuk bintang (stelata)

melanjutkan diri sebagai serat-serat proyeksi eferen, asosiasi dan komisura. Akson-

akson ini memberikan cabang-cabang kolateral intrakortikal yaitu cabang-cabang

kolateral horizontal ke lapisan V dan VI dan cabang-cabang kolateral rekurens yang

naik kembali ke lapisan-lapisan superfisial dan berakhir di dalam lapisan II dan III.

6. Neuron-neuron kecil (dengan akson-akson yang pendek, asenden atau horizontal) yang

jumlahnya amat banyak pada otak manusia, dan terdiri atas:

a. sel-sel berbentuk bintang dengan banyak dendrit dan sebuah akson yang pendek,

terdapat dalam jumlah yang besar pada semua lapisan korteks. Akson dari sel-sel ini

mengadakan hubungan sinaptik dengan tubuh sel-sel piramidal yang mempunyai

akson desendens.

b. sel-sel dengan akson horizontal terutama terdapat di dalam lapisan II (dikenal sebagai

sel-sel horizontal Cajal). Akson-akson ini berjalan secara horizontal dan mengadakan

hubungan sinaptik dengan dendrit-dendrit dari sel-sel piramidal dan fusiformis.

Page 20: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

c. sel-sel Martinotti dengan akson-akson asendens dapat dijumpai di dalam semua

lapisan korteks kecuali lapisan I. Dendritnya biasanya terbatas penyebarannya pada

satu lapisan dan akson-akson yang naik dapat mencapai lapisan-lapisan yang lebih

superfisial.

2.5 Variasi Struktur Korteks Serebri

Pola lapisan yang terdiri dari 6 lamina disebut sebagai pola homotipikal.Terdapat

perbedaan yang nyata dari keenam lapisan tersebut pada beberapa area kortikal, daerah ini

disebut heterotipikal.Daerah penerimaan kortikal, seperti korteks visual, auditorik, dan

somatosensoris, kepadatan sel-sel granularis meningkat dan sel-sel piramidalis berkurang, disebut

granulisasi atau korteks granularis.Sedangkan pada korteks motorik, terdapat lebih banyak sel

piramidalis, disebut piramidalisasi atau korteks agranularis (Baehr, 2005).

Pada tipe granularis, lapisan granularis berkembang dengan sangat baik dan dipadati oleh

sel stelata. Lapisan II dan IV berkembang baik, lapisan III dan V kurang berkembang sehingga

lapisan II sampai V bergabung menjadi satu lapisan yang dominan terdiri dari sel granularis. Sel-

sel ini menerima serat-serat talamokortikalis. Tipe granular korteks ditemukan pada

giruspostsentralis (area 3, 1, 2), girustemporalis superior (area 41), area striata (area 17), dan

girushipokampus (Baehr, 2005).

Pada korteks tipe agranularis, lapisan granularis kurang berkembang, sehingga lapisan II

dan IV praktis tidak ada. Sel piramidalis memadati lapisan III dan V dengan ukuran sel yang

sangat besar. Korteks tipe agranularis ditemukan pada giruspresentralisis (area 4 dan 6) dan area

lain pada lobus frontalis. Area ini memberikan sebagian besar serat eferen yang berkaitan dengan

fungsi motorik (Baehr, 2005).

2.6 Area Kortikal

Area kortikal dapat dibagi menjadi empat lobus yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus

temporal, dan lobus oksipital.Keempat lobus memiliki batas-batas tertentu yang akan dijelaskan

sebagai berikut.Insula kadang-kadang dianggap sebagai lobus kelima.Pembagian korteks serebri

sudah sering dicoba oleh banyak peneliti, dan sistem klasifikasi yg paling banyak dipakai adalah

sistem Broadmann yang mendasarkan dari sitoarsitektonik dan penggunaan angka untuk

menamai area korteks secara individual yang dipercayai berbeda dari yang lainnya. Area yang

Page 21: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

didefinisikan secara anatomis sudah sering digunakan untuk lokalisasi proses fisiologi dan

patologi. Terbaru adalah pencitraan fungsional otak yang digunakan untuk melokalisasi berbagai

fungsi ke area korteks yang khusus (Waxman, 2010).

Gambar 14. Lobus Korteks Serebri (Baehr, 2005)

2.6.1 Lobus Frontalis

Area Presentralis terletak di giruspresentralis, termasuk dinding anterior sulkus sentralis

serta bagian posterior dari girusfrontalis superior, medial dan inferior,melewati tepi

superomedial hemispherium mencapai lobulus parasentralis. Ciri khas area ini secara

histologi adalah tidak adanya lapisan granuler dan penonjolan sel - sel piramidal. Sel

piramidal raksasa Betz yang mencapai ukuran panjang 120μm dan lebar 60μm, paling

banyak terdapat di bagian superior giruspresentralis dan lobulus parasentralis, jumlah sel

ini semakin berkurang ketika melintas di bagian anterior giruspresentralis atau ke inferior

ke arah fisura lateralis.Mayoritas serat kortikospinalis dan kortikobulbaris berasal dari sel

piramidal kecil pada area korteks ini.

Page 22: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Area presentralis dibagi menjadi regio posterior dan anterior. Regio posterior dikenal

sebagai area motorik, area motorik primer atau Brodmann 4 menempati giruspresentralis

meluas ke tepi superior sampai ke lobulus parasentral. Regio anterior dikenal dengan area

premotorik atau area motorik sekunder atau area Brodmann 6 serta sebagian area 8,44 dan

45. Regio ini terdapat pada bagian anterior giruspresentralis dan bagian posterior dari

girusfrontalis superior, medial, dan inferior. Area premotorik ini tidak memiliki sel

piramidal raksasa Betz.Lobus frontalis mencakup semua daerah kortikal di depan fisura

sentralis, dengan kata lain korteks somatomotorik primer dari giruspresentralis (area 4),

area premotorik (area 6aα, 6a, dan 8), area prefrontalis yang merupakan daerah korteks

yang luas, terdiri dari area asosiasi multimodal (area 9, 10, 11, 12, 45, 46, dan 47), serta

area motorik bicara (area 44) (Baehr, 2005; Snell 2009)

Gambar 15.Lobus Korteks Motorik Serebri

A. Aspek Lateral, B. Aspek Medial ) (Baehr, 2005)

1. Korteks Somatomotorik Primer (area 4)

Area 4 ini meliputi sebagian besar giruspresentralis dan bagian anterior lobus

parasentralis. Dalam lapisan V (lapisan ganglionaris) terdapat sel-sel piramidalis yang sangat

besar ukurannya, yaitu sel piramidal Betz sebagai penyusun serabut bermielin tebal traktus

piramidalis, yang mengkonduksi dengan cepat. Selain itu, lapisan granularis interna amat tipis

sehingga area 4 ini juga dikenal sebagai korteks agranularis. Area 4 juga dipertimbangkan

sebagai tempat asal gerakan volunter, mengirimkan impuls motorik ke otot melalui jalur

Page 23: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

traktus piramidalis dan sel-sel cornu anterior medula spinalis. Area ini menerima input dari

area lain di otak yang ikut serta dalam merencanakan dan memulai gerakan volunter,

khususnya nukleus ventro-oral posterior talamus, area premotorik 6 dan 8, serta area

somatosensorik.Korteks motorik diorganisasi secara somatotopis : bibir, lidah, wajah, dan

tangan direpresentasikan di bagian peta seperti homunkulus di bagian bawah konveksitas

hemisfer. Bagian tubuh ini memiliki ukuran yang besar seperti yang diproyeksikan ke korteks,

merefleksikan sejumlah besar korteks yang ditujukan untuk mengatur jari dan gerakan

buccolingual. Lengan, badan, dan pinggul direpresentasikan pada bagian yang lebih tinggi

pada konveksitashemisfer. Kaki, tungkai inferior bagian bawah, dan genitalia pada fisura

interhemisfer (Baehr, 2005; Snell, 2009)

Tata pola cara proyeksi bagian-bagian tubuh pada area 4 dapat digambarkan menurut

homunkulus motorik korteks serebri.Dengan rangsangan-rangsangan yang relatif ringan pada

suatu individu hidup pada area 4, dapat ditimbulkan gerakan-gerakan yang jelas yang

melibatkan otot-otot serat lintang.

Dari peta semacam ini dapat diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Daerah representasi untuk gerakan-gerakan kaki dan tungkai bawah terletak pada bagian

anterior lobulus parasentralis pada permukaan medial hemisfer serebri.

2. Tangan dan jari-jari tangan, terutama ibu jari tangan mempunyai daerah representasi yang

relatif luas, apabila dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh lainnya.

3. Daerah representasi untuk gerakan fasial letaknya tegak pada bagian ventral area 4, dan

dekat ( di sebelah posterior) dengan pusat bicara motorik Broca (area Brodmann 44 dan

45).

Area motorik suplementer berada pada girusfrontal bagian medial pada permukaan medial

hemisfer dan anterior terhadap lobulus parasentralis. Stimulasi pada area ini menimbulkan

gerakan tungkai kontralateral.

Page 24: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 16Homunkulus MotorikKorteks Serebri (Baehr, 2005)

2. Korteks Premotorik

Korteks premotorik merupakan pusat perintah untuk merencanakan dan memilih program

motorik yang kemudian dieksekusi oleh korteks motorik primer.Seperti area asosiasi

unimodal yang berdekatan ke korteks somatosensorik primer, visual, dan auditorik yang

diketahui menyimpan kesan sensorik, begitu juga korteks premotorik diketahui

menyimpan proses motorik yang sudah dipelajari, bekerja sama dengan serebelum dan

ganglia basalis. Fungsi penting lainnya dari korteks premotorik adalah merencanakan dan

memulai gerakan bola mata oleh optokinetik frontal atau frontal eye fields (area 8).

Stimulasi unilateral area 8 menyebabkan gerakan konjugat kedua mata ke sisi

berlawanan(Baehr, 2005; Snell 2009).

3. Area Optokinetik Frontal (Frontal eye field)

Area ini meluas ke depan dari area facialis giruspresentralis hingga girus frontalis medius

(Bagian area Brodman 6,8,dan 9). Pusat ini terletak disebelah frontal (anterior) korteks

area premotorik dan berhubungan dengan gerakan bulbus occuli dibawah pengendalian

kemauan (pergerakan kunjugasi dan asosiasi).Jadi gangguan-gangguan dalam gerakan

konjugasi bola mata tidak berhubungan dengan suatu lesi pada girus presentralis (area

4).Daerah optokinetik frontal ini terletak pada bagian occipital atau posterior girus

frontalis medius, yang pada manusia terutama diwakili oleh area Brodmann 8. Dari daerah

optokinetik frontal ini keluar serat-serat decendens yang menuju ke batang otak untuk

berakhir pada nucleus nervus III,IV dan VI; serat-serat ini mungkin berupa fibrae kortiko

retikulare (Snell,2009; Baehr, 2005).

Page 25: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

4. Korteks Prefrontalis (area 9, 10, 11, 12, 45, 46, dan 47)

Korteks prefrontalis adalah area yang luas yang terletak di anterior area presentralis atau

di sebelah frontal anterior area 6 dan 8 (meliputi area Brodmann 9, 10, 11 dan 12). Area

ini meliputi bagian terbesar girus frontalis superior, medius, dan inferior; girus orbitalis;

hampir seluruh girus frontalis medialis; dan setengah bagian anterior girus cinguli. Area

ini merupakan suatu bagian korteks yang luas dan muda dalam arti filogenetik dan hanya

berkembang dengan baik pada primata dan terutama pada manusia.Daerah korteks ini

dapat dibedakan dari korteks area motorik dan premotorik karena korteks prefrontalis

mempunyai lamina granularis interna yang berkembang amat baik. Sejumlah besar jalur

aferen dan eferen menghubungkan area prefrontalis dengan area lain korteks serebri,

talamus, hipotalamus, dan korpus striatum. Serat frontopontin juga menghubungkan area

ini dengan serebelum melalui inti pons (nukleus pontis). Serat komisura forseps minor dan

genu korpus kalosum menggabungkan area ini pada kedua hemisfer serebri(Snell, 2009).

Korteks prefrontalis merupakan area asosiasi multimodal yang memiliki fungsi utama

dalam kognitif dan kontrol perilaku. Stimulasi elektrik eksperimental dari korteks

prefrontal tidak menyebabkan respon motorik. Bagian lobus frontalis ini berukuran besar

pada manusia yang mana dihubungkan dengan fungsi mental yang lebih tinggi. Tugas

korteks prefrontalis adalah menyimpan dan menganalisis objek dan informasi temporal

dengan cepat. Korteks prefrontalis dorsolateral berperan penting di dalam merencanakan

dan mengatur perilaku, serta korteks prefrontalis orbital melakukan yang sama dalam

merencanakan dan mengatur perilaku seksual(Baehr, 2005).

Hubungan-hubungan korteks area prefrontalis dapat dibagi menjadi :

1. Hubungan-hubungan asosiasi : korteks area prefrontalis dihubungkan dengan daerah

korteks sekitarnya melalui serat-serat asosiasi pendek dan dengan daerah-daerah yang

jauh melalui serat-serat asosiasi panjang, yaitu : fasikulus longitudinalis superior (dengan

korteks lobus parietal, lobus ocipital, dan lobus temporal) dan fasikulus frontooccipital

superior dan inferior. Jadi antara korteks area prefrontalis dan daerah-daerah korteks

lainnya terdapat hubungan timbal-balik.

2. Hubungan komisura : korteks area prefrontalis pada satu hemisfer serebri dihubungkan

dengan korteks area prefrontalis pada hemisfer yang lain melalui serat-serat komisura

Page 26: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

yang membentuk genu korpus kalosum. Serat-serat komisura ini dikenal sebagai forceps

frontalis.

3. Hubungan – hubungan aferen : serat-serat aferen korteks area prefrontalis terutama

berasal dari talamus, nucleus medialis dorsalis. Serabut thalamocortical ini menuju ke area

Brodmann 9 dan 10 dan berjalan melalui crus anteriorkapsula interna. Nukleus thalamus

medial menerima impuls-impuls dari neokorteks lobus temporlis, corpus amygdaloideum

dan hipotalamus (melalui nuclei intralaminares dan nuclei thalamus reticularis). Korteks

area prefrontalis juga menerima impuls-impuls melalui jalur sistema reticulares

ascendens.

4. Hubungan-hubungan eferen, hubungan eferen terjalin melalui serabutkortikopontin

dengan nukleus pontin dan selanjutnya melalui serabut pontocerebelum dengan korteks

cerebellum pada sisi kontralateral. serabutkorticotalamus dengan nukleus thalamus

medialis, dan serabut corticohypothlamicae dengan nukleus thalamus lateralis.

5. Pusat Bicara Motorik Brocca (area 44)

Pusat ini meliputi bagian dari parsopercularis dan pars triangularis girusfrontalis inferior

pada hemisfer serebri yang dominan. Area pusat bicara motorik Broca terletak pada

girusfrontalis inferior diantara ramus ascendens anterior dengan ramus asendens posterior

fisura lateralis ( area Brodmann 44 dan 45). Pada sebagian besar individu, area ini penting

pada hemisfer dominan atau hemisfer kiri, dan gangguan pada area ini menyebabkan

afasia motorik.Sejumlah besar jalur aferen dan eferen menghubungkan area prefrontalis

dengan area lain korteks serebri, talamus, hipotalamus, dan korpus striatum. Serat

frontopontin juga menghubungkan area ini denganserebelum melalui inti pons. Serat

komisura forseps minor dan genu korpus kalosum menggabungkan area ini pada kedua

hemisfer serebri(Baehr, 2005 ;Snell, 2009).

Page 27: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 17 Pembagian area Broadman dengan pusat sensoris dan motoris korteks

serebri(Netter’s, 2012)

2.6.2 Lobus Parietal

Daerah anterior lobus parietalis ditandai oleh sulkus sentralis, yang juga menunjukkan

batas posterior lobus frontalis.Pada bagian medialnya, lobus parietalis dipisahkan dari lobus

oksipitalis oleh sulkus parietooksipitalis.Pemisahan lobus parietalis dan oksipitalis pada

konveksitas lateralis dapat diperkirakan dengan menarik garis dari sulkus parietooksipitalis pada

bagian medial ke preoccipital notch (suatu indentasi sulkus yang kecil pada permukaan

ventrolateral otak yang juga perluasan lobus temporalis ke arah posterior).Kecuali daerah

sepanjang ramus posterior horizontal (RHP) fisura lateralis, sulit menentukan batas antara lobus

parietalis dan temporalis. Batas posteroinferior lobus parietalis pada permukaan lateral serebri

dapat diperkirakan dengan membuat garis khayal dari RHP fisura lateralis ke garis perpendikular

yang digambar ke arah atas dari preoccipital notch (Baehr, 2005).

Ada lima bagian penting pada lobus parietalis yaitu girus postsentralis, lobus parietalis

superior, lobus parietalis inferior, prekuneus, dan bagian posterior dari lobus parasentralis. Girus

postsentralis terletak antara sulkus sentralis dan sulkus postsentralis. Lobus parietalis inferior

terdiri dari dua bagian yaitu girus supramarginal dan girus angularis.Prekuneus adalah bagian

korteks yang terletak di anterior lobus oksipitalis pada medial permukaan hemisfer.

Page 28: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 18.Lobus parietal penampang lateral dan area broadman (Baehr, 2005)

a. Korteks area sensorik primer (Area 3, 1, dan 2)

Korteks area sensorik primer meliputi girus postsentralis dan meluas ke arah anterior

sampai mencapai dasar sulkus sentralis. Korteks area ini juga meluas sampai meliputi

sebagian dari permukaan medial hemisfer serebri. Area ini bertanggung jawab untuk

persepsi nyeri dan suhu, sensasi somatik dan proprioseptif secara sadar, terutama dari

separuh tubuh dan wajah bagian kontralateral. Aferennya menerima input somatosensoris

dari nukleus ventral posterolateralis (VPL) dan ventral posteromedialis (VPM) di talamus.

Proyeksi alat genital, daerah anal, kaki serta jari kaki terdapat pada permukaan medial

hemisfer (bagian posterior lobulus parasentralis). Pada permukaan lateral hemisfer

terdapat daerah proyeksi untuk leher, bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan

dan akhirnya ibu jari tangan.Daerahproyeksi untuk tangan, jari-jari tangan dan terutama

ibu jari tangan relatif lebih luas daripada untuk bagian tubuh lain.Proyeksi daerah wajah

tegak dan juga relatif luas terutama daerah mulut dan bibir.Di sebelah inferior wajah

terdapat daerah proyeksi untuk gigi, lidah, dan faring. Daerah proyeksi untuk impuls

daerah intraabdominal terdapat di dalam pars operkularis korteks area somatosensorik

(Sukardi, 1985).

Page 29: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 19. Homunkulus somatosensorik (Baehr, 2005)

b. Korteks area asosiasi somatosensorik (area 5 dan 7)

Korteks area asosiasi somatosensorik menempati lobulus parietalis superior meluas sampai

permukaan medial hemisfer. Area ini mempunyai hubungan dengan area sensorik lainnya.

Fungsi utama korteks ini adalah menerima dan mengintegrasikan modalitas sensorik yang

berlainan. Daerah ini menerima serabut talamokortikalis yang berasal dari nukleus ventral

posterolateralis talamus, dan memiliki hubungan dengan area 3, 1, dan 2 melalui

seratasosiasi pendek. Datangnya impuls somatosensorik pada area somatosensorik hanya

memberi kesan adanya rangsangan raba atau gerakan, akan tetapi perabaan suatu benda

dengan mata tertutup belum dapat mengungkapkan bentuk dan susunannya. Impuls ini

perlu dihantarkan selanjutnya ke area asosiasi somatosensorik untuk mengalami

pengolahan, analisis dan korelasi lebih lanjut sehingga individu bersangkutan dapat

mengenal benda yang diletakkan di atas tangannya tanpa melihatnya (Baehr, 2005;

Sukardi, 1985).

b. Girus angularis dan supramarginalis (area 39 dan 40)

Impulssensorik yang mencapai korteks serebri pada akhirnya akan mengalami integrasi

terakhir di dalam girus angularis (area 39) yang juga dikenal sebagai daerah integrasi

umum. Girus angularis terletak di daerah pertemuan antara lobus parietalis, temporalis,

dan oksipitalis. Girus ini menerima dan mengirimkan seratasosiasi dari dan ke berbagai

daerah korteks, termasuk girus supramarginalis.

Girus supramarginalis (area 40) disebut area ideomotor yang bertugas untuk menentukan

serangkaian tindakan yang diperlukan sebagai reaksi dari informasi yang telah

dikoordinasi oleh girus angularis.Daerah ideomotor dan integrasi umum hampir selalu

Page 30: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

terletak pada hemisfer serebri kiri sesuai dengan dominansi bagian otak tersebut.Girus

supramarginalis juga mempunyai hubungan dengan korteks sekitarnya melalui serat

asosiasi yang banyak jumlahnya (Sukardi, 1985).

2.6.3 Lobus Oksipital

Bagian utama lobus oksipitalis terdapat pada permukaan hemisfer medial, dimana permukaan

utamanya adalah sulkus kalkarina yang memisahkan kuneus (atas) dari girus lingualis

(bawah).Area di sekeliling sulkus kalkarina merepresentasikan area proyeksi primer untuk

radiasio optika.Pada lobus oksipitalis dikenal daerah fungsional seperti korteks area

penglihatan primer (area 17) dan korteks area asosiasi penglihatan (area 18 dan 19).

Gambar 20 Lobus oksipitalis penampang lateral dan area broadman(Netter’s, 2012)

a. Korteks area penglihatan primer (area 17)

Terletak di dalam sulkus kalkarina dan di dalam girus yang secara langsung berada di

bagian atas dan bawah sulkus ini pada permukaan medial hemisfer, meluas sedikit

melewati kutub oksipitalis.Disebut juga korteks striata karena garis putih Gennari yang

secara makroskopis terlihat di dalamnya pada potongan anatomi perpendikularis.Secara

myelo arsitektural, stria Gennari ini disebabkan oleh adanya serat tambahan yang

melebarkan lapisan Baillarger sebelah superfisial (stria Baillarger eksterna), dan

merupakan korteks tipe granularis dengan keberadaan sedikit sel piramidalis. Area ini

menerima input dari jalur radiasio optika dari korpus genikulatum lateralis (Baehr, 2005;

Sukardi, 1985).

Page 31: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

b. Korteks area asosiasi penglihatan (area 18 dan 19)

Korteks asosiasi penglihatan terletak sejajar dengan area 17, mengelilinginya pada

permukaan medial hemisfer serebri, juga meluas sampai meliputi permukaan lateral lobus

oksipitalis. Menerima serat aferen dari area 17 dan area kortikal lain serta dari talamus.

Area ini menerima informasi visual dasar dari area 17 dan menggunakannya untuk analisis

tingkat tinggi dari dunia visual. Selain itu, area 18 dan 19 juga dianggap penting sebagai

pusat-pusat reaksi optikokinetik, yaitu gerakan mata yang ditimbulkan oleh cahaya dan

untuk fiksasi penglihatan yang melalui serabut kortikotektalis dan kortikotegmentalis

(Baehr, 2005; Sukardi, 1985).

2.6.4 Lobus Temporalis

Batas dorsal lobus temporalis anterior mudah diidentifikasi oleh ramus posterior horizontal

dari fisura lateralis.Tulang kranium membatasi daerah anterior dan inferior lobus

temporalis. Daerah posterior lobus ini tidak dibatasi dengan sulkus yang jelas, tetapi lebih

kepada garis khayal yang memisahkan lobus parietalis dan temporalis pada permukaan

lateral serebri. Daerah penting di lobus temporalis meliputi girus Heschl (korteks auditorik

primer) dan korteks asosiasi auditorik, yang meliputi planum temporal pada operkulum

temporalis; girus temporalis superior, media, dan inferior, serta girus oksipitotemporalis

(fusiformis). Pada permukaan inferiomedial lobus temporalis terdapat girus

parahippokampus yang mengandung formasio hippokampus.Pada aspek medial bagian

anterior girus parahipokampus terdapat unkus (sebuah tonjolan pada permukaan otak yang

menandai lokasi umum amigdala yang terletak di bawahnya).Pada dasar dari lobus

temporal, girus temporalis inferior lanjut secara medial dengan girus oksipitotemporalis

lateralis.Sulkus oksipitotemporalis memisahkan girus oksipitotemporalis lateralis dengan

girus oksipitotemporalis medialis (girus fusiformis) (Mendoza, 2008).

Page 32: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 21 Lobus temporalis tampak lateral medial(Netter’s, 2012)

Lobus temporalis dihubungkan dengan proses input auditorik dan dengan penyandian

memori, begitu pula dengan peran informasi afektif dan bahasa. Pada lobus temporalis

terdapat daerah-daerah fungsional seperti korteks area pendengaran primer (area 41 dan

42), korteks area asosiasi pendengaran (area 22), dan korteks area olfaktorik primer (area

28) (Baehr, 2005; Sukardi, 1985).

a. Korteks area pendengaran primer (area 41 dan 42)

Terletak di dinding inferior sulkus lateral pada girus transversalis Heschl, yang

membentuk bagian permukaan atas dari girus temporal superior. Menerima input aferen

dari korpus genikulatum medialis melalui radiasio akustika yang berjalan melalui pars

sublentikularis krus posterior kapsula interna, yang menerima impuls auditorik dari organ

Corti dan lemniskus lateralis. Korteks auditorik primer masing-masing sisi memproses

impuls yang timbul dari kedua telinga (proyeksi bilateral) (Baehr, 2005; Sukardi, 1985).

b. Korteks area asosiasi pendengaran (area 22)

Area asosiasi pendengaran berada lebih posterior terhadap area pendengaran primer pada

sulkus lateralis dan girus temporalis superior, mengelilingi area 42, dan diketahui

menerima impuls dari area 41 dan 42 serta memiliki hubungan melalui serat-serat asosiasi

pendek dan panjang dengan korteks lobus parietalis, lobus insularis, dan lobus oksipitalis,

serta dengan berbagai bagian korteks lobus temporalis (Baehr, 2005; Sukardi, 1985).

c. Korteks area olfaktorik primer

Bagian anterior unkus merupakan bagian korteks area olfaktorik primer yang

terpenting.Daerah-daerah lain meliputi korteks prepiriformis (bagian anterior area 28) dan

substansia perforata anterior (Sukardi, 1985).

Page 33: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 22Gambaran fungsi motorik dan sensorik area korteks serebri (Netter’s, 2012)

2.7 Vaskularisasi Korteks Motorik Serebri

Vaskularisasi korteks motorik serebri berasal cabang terminal arteri karotis interna

membentuk bifurkasio diatas prosesus klinoideus, bercabang menjadi arteri serebri anterior

dibagian medial dan arteri serebri media dibagian lateral (Baehr, 2005).

2.7.1 Arteri Serebri Anterior

Arteri serebri anterior (ACA) berasal dari bifurkasio arteri karotis interna dan kemudian

berjalan ke arah medial dan rostral. Arteri serebri anterior kedua sisi terletak berdekatan satu

dengan lainnya pada garis tengah didepan lamina terminalis;dari lokasi ini, kedua arteri berjalan

secara paralel ke atas dan ke posterior. Segmen proksimal (basal) arteri serebri anterior

membentuk banyak cabang perforantes kecil yang mempendarahi regio paraseptalis, bagian

rostral ganglia basaliadan diencefalon, serta krus anterius kapsula interna.

Page 34: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Gambar 23Suplai Arteri Bagian Dalam Otak(Netter’s, 2012).

Arteri rekurens Heubner merupakan cabang besar segmen proksimal arteri serebri anterior

yang mendarahi ganglia basalia.Pada perjalanan lebih lanjut, arteri serebri anterior berkelok-

kelok disekitar genu korpus kalosum dan kemudian berjalan ke arah posterior hingga mencapai

regio sentral, tempatnya membuat hubungan anastomosis dengan arteri serebri

posterior.Sepanjang perjalanannya, pembuluh darah ini membentuk cabang ke korpus kalosum,

permukaan medial hemisfer serebri, dan regio parasagitalis. Area otak yang menerima suplai

darah dari arteri serebri anterior antara lain area motorik dan area sensorik primer yang luas dan

girus cinguli. Arteri serebri anterior membuat hubungan anastomosis dengan arteri media serta

arteri serebri posterior.(Baehr, 2005).

Gambar 24 Vaskularisasi otak tampak luar dan dalam (Netter’s, 2012)

Page 35: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

2.7.2 Arteri Serebri Media

Arteri serebri media (MCA) adalah cabang terbesar arteri karotis interna (Gambar 24).

Gambar 25 Arteri pada Basis Kranii (Netter’s, 2012)

Setelah keluar dari arteri karotis interna (ICA) diatas prosesus klinoideus anterior,

pembuluh darah ini berjalan dilateral di fisura Sylvii (sulkus lateralis).Trunkus utama arteri

serebri media membentuk banyak cabang perforantes ke ganglia basalia dan ke krus anterior dan

genu kapsula interna, serta ke kapsula eksterna dan klaustrum.Arteri serebri media terbagi

menjadi cabang-cabang kortikal utama di dalam sisterna insularis.Cabang-cabang ini

memperdarahi area lobus frontalis, parietalis, dan temporalis yang luas (Baehr, 2005).

Page 36: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Area kortikal yang disuplai oleh arteri serebri media meliputi, korteks motorik dan

sensorik primer (kecuali bagian parasagital dan medial), area Broca dan Wernicke, korteks

auditorik primer, dan korteks gustatorik primer.Arteri serebri media memiliki hubungan

anastomosis kortikal dengan arteri serebri anterior dan arteri serebri posterior. (Baehr, 2005)

Page 37: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

BAB 3

RINGKASAN

Korteks serebri merupakan bagian terluar dari serebrum, dimana memiliki enam lapisan

horizontal dan masing-masing lapisan mempunyai komposisi sel saraf dan koneksinya yang

berbeda. Lapisan horizontal tersebut dapat dibedakan menjadi enam lapisan, dari superfisial ke

arah profundus,yaitu:

1. Lapisan Molekularis (lapisan zonalis)

2. Lapisan Granularis Eksterna

3. Lapisan Piramidalis Eksterna

4. Lapisan Granularis Interna

5. Lapisan Piramidalis Interna (Lamina Ganglionaris)

6. Lapisan Multiformis

Lapisan kortikal yang berbeda memiliki distribusi tipe sel saraf dan hubungan dengan korteks

lain dan daerah subkortikal dengan karakteristik spesifiknya. Hubungan korteks dengan korteks

bagian lainnya dan daerah subkortikal diantarkan oleh serat-serat saraf. Untuk itu dikenal serat

eferen korteks, serat aferen korteks serta serat asosiasi. Hubungan ini mengintegrasikan impuls

yang diterima oleh suatu area spesifik korteks dengan area lainnya dan mengirimkan persepsi ke

bagian subkortikal sehingga tercipta persepsi yang diinginkan. Dalam hal ini korteks serebri

sebagai pusat dari susunan saraf.

Pada korteks serebri terdapat pusat-pusat yang mengatur semua kegiatan manusia. Pusat ini

sangat spesifik terdapat pada lobus serebri tertentu. Pada masing-masing lobus serebri terdapat

berbagai macam pusat pengatur motorik.

Page 38: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

Area kortikal dapat dibagi menjadi empat lobus yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus

temporal, dan lobus oksipital.Insula kadang-kadang dianggap sebagai lobus kelima.Lobus

frontalis mencakup semua daerah kortikal di depan fisura sentralis, dengan kata lain korteks

somatomotorik primer dari gvyrus presentralis (area 4), area premotorik (area 6aα, 6a, dan 8),

area prefrontalis yang merupakan daerah korteks yang luas, terdiri dari area asosiasi multimodal

(area 9,10,11,12,45,46, dan 47), serta area motorik bicara (area 44). Tata pola cara proyeksi

bagian-bagian tubuh pada area 4 dapat digambarkan menurut homunkulus motorik korteks

serebri.

Page 39: NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI - Repositori · kortikal primer.Fungsi luhur seperti bahasa, khususnya tidak dapat dilokalisasi pada sebuah area kortikal tetapi bergantung pada interaksi

DAFTAR PUSTAKA

Sadler W.T. Langman’s medical embryology 12th

ed. USA 2012 P 287-320

Guyton, A.C., Hall, J.E., 1996. Textbook of Medical Physiology (9th

ed.). Setiawan, Irawati et al.

1997 (alih bahasa), EGC: Jakarta

Baehr, M., Frotscher, M. 2005. Duus’ Topical Diagnosis in Neurology. 4th

ed. Thieme: New

York. pp 350-53

Duus, P. 2007. Diagnosis Topik Neurologi edisi iv. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hal

310-343

Snell Richard S.2009.Neuroanatomi Klinik.Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Hal 292-303

Sukardi, E; 1985. Neuroanatomia Medica. Penerbit UI. Jakarta. Hal 232-53

Mendoza JE, Foundas AL.2008.Clinical Neuroanatomy: A Neurobehavioral Approach. Springer

science business media.p 271-500

Waxman, SG. 2010. Clinical Neuroanatomy, 26th

ed. USA :McGraw-Hill. P 79-90.

Netter Frank H. Netter’s Neurology 2nd

ed.USA 2012 P 10-15