Click here to load reader
Upload
siti-anisa-fatmawati
View
72
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Contoh kasus neurotik(data2 terkait identitas bukan data sebenarnya)
Citation preview
Manajemen Kasus
LAPORAN STATUS PSIKIATRI
GANGGUAN JIWA NEUROTIK
Oleh :
Siti Anisa Fatmawati
09711301
Pembimbing :
dr. Hj. Anisa Renang, M.Sc., Sp.Kj
Pendidikan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa
FK UII/ RSJD dr.RM Soedjarwadi Klaten
2013
Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Usia : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Universitas/akademi
Pekerjaan : Swasta (membuka bengkel motor)
Alamat : Wedi, Klaten
Status pernikahan : Menikah
Autoanamnesis
A. Keluhan Utama
Gelisah
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sekitar 1 tahun yang lalu pasien mengeluh sering gelisah. Pasien
merasa cemas, mudah terkejut, dan sulit tidur. Selain itu pasien juga merasa
berdebar-debar dan pusing. Pada awalnya pasien memeriksakan diri ke poli
RSJ Klaten tetapi setelah itu pasien pergi ke dokter penyakit dalam karena
pasien merasa memiliki keluhan fisik seperti berdebar-debar dan pusing.
Pasien juga sering merasa nggliyer dan hampir pingsan. Setelah
memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam, pasien merasa
keluhannya sedikit membaik tetapi pasien masih sering merasa cemas dan
berdebar-debar.
Kesibukan pasien sehari-hari adalah bekerja di bengkel di rumahnya.
Saat ini pasien dibantu oleh 3 orang karyawan yang bekerja di bengkelnya.
Sebelum membuka bengkel sendiri, pada awalnya pasien bekerja sebagai
guru. Saat itu pasien merasa pendapatan sebagai guru tidak bisa mencukupi
kebutuhan sehari-hari pasien dan keluarganya sehingga pasien hanya bertahan
selama 3 bulan. Setelah menjadi guru, pasien bekerja di proyek instalasi
hotel, saat itu pasien merasa senang dengan pekerjaannya karena dianggap
pendapatan dari pekerjaan tersebut bisa memenuhi kebutuhannya. Pasien
bekerja di proyek selama 3 tahun sebelum akhirnya proyek tersebuut berhenti
beroperasi karena krisis moneter. Setelah kehilangan pekerjaan di proyek,
pasien bekerja sebagai sopir. Pasien bekerja sebagai sopir cukup lama. Bosan
menjadi sopir akhirnya pasien membuka bengkel sendiri di rumahnya hingga
sekarang. Saat bekerja di bengkel itulah keluhan-keluhan pasien mulai
muncul.
Tiga bulan kemudian setelah periksa yang pertama, pasien kembali
datang ke poli RSJ Klaten karena rasa berdebar-debar yang dialami pasien tak
kunjung hilang. Pasien mengeluh sulit tidur dan merasa seluruh badanya
pegal-pegal. Pasien juga merasakan nyeri dada dan sulit berkonsentrasi.
Keluhan yang dialami pasien terutama muncul saat pasien merasa kelelahan
dan banyak pikiran. Pasien mengaku sering memikirkan hutang-hutangnya
sehingga pasien tidak bisa tidur. Pasien merasa khawatir hutang-hutangnya
tidak bisa dilunasi dalam waktu dekat sehingga hal itu seringkali mengganggu
pikiran pasien.
Setelah berobat ke dokter sepsialis kesehatan jiwa di poli RSJ Klaten,
pasien merasa lebih baik tetapi gejala-gejala yang dialaminya belum
sepenuhnya membaik. 5 bulan kemudian (sekitar 4 bulan yang lalu) pasien
kembali datang ke RSJ Klaten untuk kontrol sekaligus memeriksakan diri.
Kali ini pasien mengalami keluhan berupa masuk angin, mual-mual, keringat
dingin, dan kadang-kadang merasa cemas. Saat itu pasien merasa bahwa ada
yang tidak beres dengan diri pasien. Saat itu pasien merasa hampir stress
karena memikirkan penyakitnya. Pasien sering merasa berkunang-kunang,
sering kemrungsung, dan terkadang masih merasa cemas serta khawatir. Saat
ditanyakan apa yang membuat pasien khawatir pasien kembali menjawab
bahwa pasien memikirkan hutang. Seminggu yang lalu, pasien kembali
datang ke poli RSJ Klaten untuk kontrol.
C. Anamnesis Sistem
Sistem cerebrospinal : pusing (+), demam (-), tengkuk kaku (-), tremor (-)
, merasa berputar (+), berkunang-kunang (+)
Sistem kardiovaskuler : berdebar-debar (+), nyeri dada (-)
Sistem respirasi : sesak napas (-), batuk (-), pilek (-)
Sistem digesti : nafsu makan normal, nyeri ulu hati (-), mual (-),
sebah (-), kembung (+)
Sistem urogenital : buang air kecil normal
Sistem reproduksi : dalam batas normal
Sistem integumentum : pucat (-), berkeringat dingin (+) terutama di
telapak tangan dan kaki, kesemutan (-)
Sistem muskuloskeletal : pegal (+), lemas (+)
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Mental
Pasien pertama kali datang ke poli RSJD Dr. RM. Soedjarwadi pada
tanggal 25 februari 2012. Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat
gangguan jiwa maupun keluhan serupa.
2. Kondisi Medik
Hipertensi (-)
Stroke (-)
Diabetes mellitus (-)
Hiperkoletreolemia (+)
E. Kebiasaan dan Lingkungan
Pasien makan teratur. Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak
lulus SMP. Dalam sehari pasien rata-rata menghabiskan 1 bungkus rokok.
pasien jarang berolahraga karena pasien sering merasa ngos-ngosan dan
sering hampir pingsan.
F. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Kelahiran
Menurut keterangan pasien, pasien lahir normal di rumah. Tetapi pasien
tidak tau apakah persalinan ibu pasien saat melahirkan pasien dibantu
dukun beranak atau bidan.
2. Riwayat masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Riwayat masa kanak-kanak awal tidak bisa digali karena pasien sama
sekali tidak ingat kapan pasien pertama kali bisa berjalan dan bicara.
Dari keluarga pasien (kakak pasien) juga tidak ingat. Sementara orang
tua pasien sudah berusia lanjut dan sudah tidak kooperatif.
3. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (3 – 11 tahun)
Riwayat masa kanak-kanak pertengahan tidak bisa digali karena pasien
sama sekali tidak ingat kapan pasien pertama kali bisa BAK-BAB
sendiri. Dari keluarga pasien (kakak pasien) juga tidak ingat.
4. Masa Kanak-kanak akhir (dari pubertas sampai remaja 11-17 tahun)
Hubungan sosial : sikap terhadap saudara dan kawan cenderung baik.
pasien juga sering bergaul ke tetangga dan lingkungan sekitar.
pendidikan terakhir hingga universitas/akademik. Pasien mengambil
jurusan keguruan.
Perkembangan kognitif dan motorik : Pasien bisa membaca dan menulis
dengan baik.
Problem emosi atau fisik khusus masa remaja : menurut keterangan
pasien, pasien belum pernah mengalami problem fisik maupun emosi
saat masa remaja.
Riwayat psikoseksual : tidak dapat digali
5. Riwayat Pekerjaan :
Saat ini pasien membuka bengkel sendiri di depan rumahnya. Bengkel
pasien adalah bengkel khusus motor. Saat ini pasien memiliki 3 orang
karyawan yang bekerja di bengkelnya.
6. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
7. Riwayat Pendidikan :
Pasien menyelesaikan pendidikannya hinggal lulus universitas/akademi.
8. Agama
Waktu kecil pasien rutin mengaji dan solat di mesjid bersama teman-
temannya.
9. Hukum
Pasien tidak pernah bertindak melanggar hukum.
G. Genogram
H. Situasi Sekarang
Pasien tinggal bersama dengan istri dan kedua anaknya, pasien sudah
mulai kembali bekerja tetapi pasien belum berani terlalu menguras energi.
Saat ini pasien merasa sangat bersemangat untuk bekerja tetapi pasien merasa
kondisi fisiknya belum mendukung. Saat pasien merasa sedikit capek, pasien
merasa berkunang-kunang dan harus segera beristirahat. Hal itu menyebabkan
pasien sedikit membatasi aktivitasnya di bengkel.
Status Psikiatri (Tanggal pemeriksaan : 6 Juli 2013)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan:
tampak seorang pasien berjenis kelamin laki-laki, sesuai umur, rawat diri
baik, tampak cemas.
2. Kesadaran:
Kuantitatif : compos mentis
Kualitatif : normal
3. Perilaku dan aktifitas psikomotor:
Normoaktif
4. Pembicaraan:
Relevan, antusias menjawab pertanyaan dan menjawab spontan. Pasien
juga tampak tertarik menanggapi saran-saran yang disampaikan kepada
pasien.
5. Sikap terhadap pemeriksa:
Kooperatif
B. Alam Perasaan
1. Mood : sedih
2. Afek : luas
3. Keserasian : appropriate
C. Fungsi Intelektual
Orientasi :
1. Orang : baik, pasien dapat menyebutkan nama anak dan istrinya.
2. Tempat : baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah sakit
jiwa
3. Waktu : baik, pasien dapat menyebutkan hari pemeriksaan
4. Situasi : baik, pasien dapat mengatakan situasi saat pemeriksaan
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi : pasien mengaku tidak mendengar suara-suara maupun melihat
bayangan-bayangan
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : derealistik (-), depersonalisasi (-), autistik (-)
2. Isi pikir : waham curiga (-)
3. Progresi pikir : koheren
F. Perhatian
Dapat ditarik dapat dicantum
G. Hubungan Jiwa
Dapat dilakukan komunikasi
H. Insight
Baik, pasien memiliki tilikan emosional sesungguhnya bahwa motif dan
perasaan dalam dirinya lah yang menyebabkan gejala muncul (derajat VI)
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Compos Mentis
2. Tekanan darah : 110/80 mmHg
3. Nadi : 88 kali/menit
Resume
Seorang perempuan laki-laki berusia 46 tahun datang sendiri ke poli RSJD
Dr. RM. Soedjarwadi Klaten karena merasa gelisah, stress, dan sulit tidur. Pasien
juga mengeluhkan gejala-gejala fisik yang timbul seperti pusing, berdebar-debar,
dan sering berkunang-kunang hingga hampir pingsan.
Dari pemeriksaan didapatkan perilaku pasien yang normoaktif dan
bersikap kooperatif. Mood pasien sedih dengan afek luas dan keserasian antara
mood dan afek appropriate. Orientasi pasien tergolong baik dan tidak terdapat
halusinasi yang dirasakan pasien. Proses pikir pasien tidak mengalami gangguan,
perhatian pasien dapat ditarik dapat dicantum, hubungan jiwa dapat serta insight
pasien baik karena memiliki tilikan emosional sesungguhnya.
Diagnosis Banding
F. 41.1. Gangguan anxietas menyeluruh
F. 45.3. Disfungsi Otonomik Somatoform
Diagnosis Multiaksial
Axis I : Gangguan Anxietas Menyeluruh
Axis II : ciri kepribadian cemas (menghindar) (F60.6)
Axis III : K00-K93 : Penyakit Sistem pencernaan (perut kembung)
Axis IV : masalah ekonomi (pasien sering tidak bisa tidur memikirkan hutang)
Axis V : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik (70 – 61)
Terapi
Kalxetin Tab. 1 x 10 mg
Alprazolam Tab. 2 x 0,25 mg
Prognosis
Hal yang memperberat :
1. Perjalanan penyakit : kronis (+)
2. Ciri kepribadian cemas
Hal yang memperingan:
1. Perjalanan Penyakit : Akut (-)
2. Rutin kontrol dan minum obat (+)
3. Menunjukkan perkembangan setelah proses pengobatan (+)
4. Dukungan keluarga (+)
Berdasarkan kedua hal tersebut dapat disimpulkan prognosis pada pasien
sebagai berikut:
ad sanam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
ad vitam : dubia ad bonam
Pembimbing
dr. Hj. Anisa Renang , M,Sc., Sp.Kj.