34
MAKALAH MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK, DAN MASYARAKAT KELAS MPKT A (C) HOME GRUP 4 Disusun oleh : Atieka Widyah 1406530256 Citra Karina Windarti 1406558339 Citra Puspita Pebriani 1406529191 Farid Mujiantono 1406601214 Hafsha Shahila Mansoer 1406557964 Mohammad Zaadit Taqwa 1406576591 Rani Puspitasari Aritonang 1406567095

DocumentNH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A

Citation preview

2

MAKALAH MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK, DAN MASYARAKAT

KELAS MPKT A (C)HOME GRUP 4

Disusun oleh :Atieka Widyah1406530256Citra Karina Windarti1406558339Citra Puspita Pebriani1406529191Farid Mujiantono 1406601214Hafsha Shahila Mansoer1406557964Mohammad Zaadit Taqwa1406576591Rani Puspitasari Aritonang1406567095

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Indonesia

ABSTRAK

Makalah yang berjudul Manusia sebagai Individu, Kelompok, dan Masyarakat menjelaskan tentang hubungan antara manusia dengan peradaban. Penjelasan dilakukan dengan mencantumkan mengenai pengertian manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan memiliki kemampuan berinteraksi yang sangat baik antar sesamanya. Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki kebutuhan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya guna memenuhi segala yang diperlukan dalam hidupnya. Dengan hidup berkelompok, manusia dapat mengembangkan pola pikirnya saat melakukan interaksi antar sesama manusia. Dalam kehidupan berkelompok, terciptalah suatu tatanan masyarakat. Masyarakat yang hidup berdampingan dengan menaati norma yang berlaku di lingkungannya akan terciptanya suatu kebudayaan yang mana sering disamakan dan menjadi penentu peradaban.

Kata Kunci :

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Melalui kemampuan berpikir dan bernalarnya, manusia dikatakan sebagai makhluk individu, kelompok dan masyarakat. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya sehingga membuat manusia dikatakan sebagai spesies tertinggi di bumi. Di tingkat manusia sebagai individu, masing-masing manusia memiliki keunikan, dan keunikan dari manusia ini mendorong manusia untuk memiliki naluri untuk hidup ketingkat yang lebih tinggi yaitu manusia sebagai kelompok yang bertujuan untuk melengkapi satu sama lain dan mencapai kesempurnaan. Ketika sekelompok manusia saling berinteraksi dalam jangka waktu yang relatif lama maka kelompok tersebut dapat dikatakan sebagai masyarakat. Ketiga tingkatan ini merupakan inti dari interaksi untuk mencapai sebuah peradaban. Masing-masing karakter yang dibentuk oleh tingkatan tersebut sangat mempengaruhi bagaimana peradaban yang terbentuk. Jika mulai dari tingkat individu kemudian kelompok dan masyarakatnya baik maka manusia akan menghasilkan peradaban yang maju, begitu pun sebaliknya. Proses menuju peradaban ini sangatlah menarik, oleh karna itu kami mencoba mengulasnya dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

Untuk mengkaji dan mengulas hubungan antara peradaban dengan manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat, kami membuat rumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimanakah manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat?2. Apa yang dimaksud dengan peradaban?3. Bagaimana hubungan manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat dengan peradaban?4. Apakah yang membuat peradaban maju?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi A (MPKTA) dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang bagaimana peran serta cara yang bisa dilakukan manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat dalam pembentukan peradaban yang maju. 1.4. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode studi literatur dan kepustakaan. Dan referensi yang kami gunakan berasal dari buku, dan perangkat media massa internet seperti web, blog, dan e-book.

1.5. Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan rumusan masalah. Dan terakhir pada bab penutup terdiri atas kesimpulan.

BAB IIISI

2.1. APAKAH MANUSIA ITU

2.1.1 Fungsi Otak

2.1.1.1 Tiga Serangkai Otak

R-COMPLEXR-complex meliputi bagian atas batang otak dan cerebellum. Otak ini disebut juga sebagai Otak Reptil. Fungsinya antara lain adalah mengendalikan semua gerakan involunter dari jantung, peredaran darah, reproduksi dan sebagainya yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk tersebut maupun spesiesnya. Otak ini kerap disebut juga sebagai otak fisik karna hanya dengat bukti fisik otak bagian ini akan percaya. Kerusakan pada bagian otak ini bisa berakibat fatal. Otak reptil juga bertanggungjawab bagi pola perilaku khas bawaan yang penting bagi pertahanan diri. Saat individu dikendalikan oleh Otak Reptilnya, ia pun biasa bertindak secara refleks untuk mempertahankan hidupnya tanpa memikirkan secara cermat apa yang akan dilakukannya.

LIMBIC SYSTEMTerdiri dari 2 struktur:a) AmygdalaAmygdala merupakan bagian otak yang berperan dalam pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi. Amygdala sangat berperan terhadap kesehatan kita, dikarenakan amygdala merespon dalam hal emosi negatif seperti takut, cemas, putus asa, kecewa, dan lain-lain. Pada manusia amygdala membantu untuk memahami ekspresi dari orang yang dihadapinya. Kerusakan pada amygdala akan membuat individu tidak mampu berempati dengan orang lain. Amygdala sangat dibutuhkan utamanya ketika anda harus bereaksi cepat.b) HippocampusManusia memiliki dua hippocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan. Hippocampus dapat berfungsi sebagai "gerbang"memoriingatan baru yang harus dilewati sebelum memasuki penyimpanan permanen di otak. Selain itu, hippocampus dan daerah sekitarnya berperan penting dalam membentuk ingatan mengenai fakta-fakta walaupun hanya mengalami sekali saja. Apa yang telah dipelajari dan diingat oleh individu inilah nantinya yang akan turut mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi segala sesuatu, sehingga merangsang amygdala memberi signal pada individu. Otak ini menghasilkan perilaku yang lebih luwes dan mengintegrasikan pesan dari dalam maupun dari luar tubuh. Oleh karena itu perilaku yang ditampilkan bisa beraneka ragam, tergantung sistem limbik ini berkolaborasi dengan siapa.

NEOCORTEXOtak neocortex bertugas untuk melogikakan segala sesuatu dalam aspek kehidupan secara logis. IQ diukur sesuai kemampuan neocortex. Logis disini diartikan sebagai sesuatu yang valid silogismenya dan penalarannya, dan tidak terjadi sesat pikir formal maupun non-formal. Menurut hasil penelitian, presentase laki-laki menggunakan logika 80% lebih banyak dari perempuan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, terkadang laki-laki lebih cepat melogikakan sesuatu daripada perempuan, namun pemikiran laki-laki tidak dapat diterima oleh perempuan karena kebanyakan perempuan menggunakan emosi. Neocortex ternyata tidak hanya dapat melogikakan sesuatu namun juga dapat berpikir, melihat, dan menciptakan. Otak ini memiliki intuisi yang tinggi. Intuisi adalah segala informasi yang tidak dapat diterima oleh panca indera. Namun, tetap saja manusia harus menyeimbangkan diri dalam menggunakan the triune brain agar tercipta sebuah individu yang baik.

2.1.1.2 Dua Belahan Otak

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Otak besar ataucerebrumyang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan. Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembanganEmotional Quotient(EQ).

2.1.2 Jenis Kecerdasan

Intelligence Quotient (IQ)Intelligence Quotient (IQ) merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia dan merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing individu tersebut. IQ penting untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi kemudian jadi kurang penting untuk menapak tangga karier. Untuk menapak tangga karier, ada sejumlah unsur lain yang lebih berperan. Kemudian dari berbagai hasil penelitian, telah banyak terbukti bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang jauh lebih significant disbanding kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak (IQ) barulah sebatas syarat minimal meraih keberhasilan, namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya (hampir seluruhnya terbukti) mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi.

Kecerdasan Emosi (EQ)EQ merupakan serangkaian kemampuan mengontrol dan menggunakan emosi, serta (brain-imaging), yaitu sebuah teknologi yang kini membantu para ilmuwan dalam memetakan hati manusia, semakin memperkuat keyakinan kita bawa otak memiliki bagian rasional dan emosional yang saling bergantung. Kecerdasan Spritual (SQ)Kecerdasan Spiritualitas disingkat SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi. Kecerdasan Spritual bukanlah agama (religi). Wujud dari kecerdasan spritual ini adalah sikap moral yang dipandang luhur oleh sang pelaku.

Titik Tuhan (God Spot)Pakar neurobiologi menamai bagian lobus temporal yang berkaitan dengan pengalaman religius atau spritual itu sebagai Titik Tuhan. Sebagian besar pakar berpendapat bahwa Titik Tuhan telah berevolusi didalam otak untuk tujuan tertentu, tetapi mereka segera menambahkan bahwa ini hal ini tidaklah membuktikan bahwa Tuhan benar-benar ada atau bahwa manusia benar-benar berkomunikasi dengan-Nya. Titik Tuhan merupakan necessary condition bagi SQ, tetapi bukan syarat cukup. Orang-orang yang mempunyai SQ tinggi kemungkinan besarnya mempunyai aktivitas pada Titik Tuhan atau pada skizotipy. Akan tetapi, tingginya aktivitas titik Tuhan tidak dengan sendirinya menjamin SQ tinggi. Titik Tuhan itu harus dipadukan menjadi bangunan umum dari emosi, motivasi, dan potensial kita, serta membawanya ke dalam dialog dengan pusat diri dan cara mengetahuinya yang khusus.

2.1.3 Perbedaan Individu

Setiap manusia memiliki keunikannya sendiri kemudian mendorong muculnya teori kepribadian yang dapat membantu kita dalam memahami perbedaan individu.

Empat Dimensi Kepribadian1. (E) Extraversion/Introversion (I)Seorang dengan tipe Extravert lebih tertarik dengan objek di luar dirinya. Seorang yang introvert lebih tertarik melakukan kegiatan-kegiatannya sendiri dalam ketenangan. Tetapi sebagaimana orang ekstravert mampu bekerja sendiri, maka orang-orang introvert walaupun lebih suka sendiri, bisa saja mempunyai kemampuan kerjasama yang baik.1. (S) Sensing/Intuition (N)Sensing adalah orang yang lebih mudah menangkap informasi melalui panca inderanya. Dan seorang intuitif cepat menangkap makna dari sebuah fakta, namun harus hati-hati saat menangkap fakta dengan inderanya, karena kurang jeli dan kadang-kadang keliru.1. (T) Thinking / Feeling (F)Individu yang memiliki kecenderungan thinking biasa disebut Thinkers, dan individu yang cenderung feeling disebut Feelers yang mana sebuah keputusan diambil setelah memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan mengikuti suara hatinya. 1. (J) Judging / Perceiving (P) Orang yang termasuk judging disebut judger. Judgers mencari keteraturan dan senang mengendalikan hidupnya, sedangkan mereka yang memiliki kecenderungan perceiving, yang biasa disebut perceivers lebih suka hidup secara spontan dan lebih menyukai kehidupan yang luwes.Setiap manusia, memiliki keempat dimensi tersebut didalam dirinya. Kombinasi dari keempat dimensi kepribadian tadi disebut termpramen.

TempramenTempramen adalah sebuah pola dari perilaku karakteristik yang merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu. 1. Pembimbing/Tradisionalis (Sensing Judgers)ESTJ ISTJ ESFJ ISFJSensors dan judgers bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan Sensing Judger, sebuah tipe pribadi yang menapak bumi dan tegas, yang disebut sebagai Pembimbing/Tradisionalis yaitu orang-orang yang praktis dan terorganisasi, teliti serta sistematis. Kelemahan utama Pembimbing/Tradisionalis adalah mereka sering kurang luwes, cenderung dogmatis, dan kurang imajinatif.1. Artis/Experiencers (Sensing, Perceivers)

6ESTP ISTP ESFP ISFPSensors dan perceivers bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan Sensing Perceiver, sebuah tipe individu yang responsive dan spontan, yang disebut temperamen Artis/Experiencers. Tempramen ini tidak menyukai teori, hal-hal abstrak, maupun konsep, dan mengalami kesulitan dalam melihat hubungan maupun pola dari sebuah peristiwa.Keadaan terburuknya adalah mereka kurang bisa bertanggung jawab, kurang bisa diandalkan, kekanak-kanakan, dan impulsif.1. Idealis (Intuitive Feelers)ENFJ INFJ ENFP INFPKaum Intuitif dan Feelers bila digabung, kedua preferensi ini menghasilkan Intuitive Feeler, tipe yang peduli akan tumbuh kembang orang lain dan memahami dirinya maupun orang lain,tahu bagaimana mengeluarkan potensi terbaik orang dan memahami cara memotivasi orang lain untuk bekerja sebaik-baiknya. Kelemahannya mudah larut pada masalah orang lain sehingga membuatnya kewalahan.1. Rasional/Konseptualis (Intuitive Thinkers)ENTJ INTJ ENTP INTPIntuitive dan Thinkers bila disatukan, kedua preferensi ini menghasilkan Intuitive Thinker, sebuah tipe yang intelektual dan kompeten, yang disebut Rasional/Konseptualis7.Rasional/Konseptualis dapat melihat berbagai kemungkinan maupun gambaran besar dari situasi, serta mudah mengkonseptualisasi dan merancang perubahan-perubahan yang perlu di lingkungannya.Rasional/Konseptualis memiliki kecenderungan untuk mengabaikan detail-detail yang penting.Mereka bisa menjadi sangat skeptis dan sering menantang aturan-aturan, asumsi, atau adat istiadat yang berlaku.

2.2. INDIVIDU DAN KELOMPOK

2.2.1 Tahap Perkembangan Kelompok

1) Tahap Pertama: Pembentukan (Forming)Pada tahap ini kelompok sudah terbentuk, tetapi anggota kelompok belum mengenal satu sama lain. Disini kelompok melakukanujiperan kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan, dan membuat beberapa pengungkapan awal.2) Tahap Kedua: Goncangan (Storming)Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbulbeberapa perbedaan seperti arah, kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir. Dalam tahap ini, jika pemimpin dan anggota kelompok tidak bisa mengatasi konflik yang ada, kelompok tersebut akan menjadi kelompok yang tidak berhasil dalam mencapai tujuan kelompok.3) Tahap Ketiga: Membangun Norma (Norming)Pada tahap ini, para anggota kelompok berusaha menetapkan dan mematuhi pola perilaku yang dapat diterima. Dan pada tahap ini, anggota kelompok bisa menghindarikonflik yang tidak penting dan sailing percaya satu sama lain.4) Tahap Keempat: Kesadaran (Performing)Pada tahap Melakukan atau Melaksanakan (Performing), status keanggotaan anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jelas, dan perhatian anggota kelompok lebih pada ganjaran.Anggota kelompok sangat termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka dan pusat perhatian lebih pada tujuan kelompok daripada kepentingan individu.5) Tahap Kelima: Evaluasi (Adjourning)Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan, kelompok dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara.Beberapa kelompok mungkin mendapatkan anggota baru atau menerima tujuan baru. Pada tahap Penangguhan, anggota akan merasa kecewa jika pengalaman itu positif, atau rasa terima kasih jika pengalaman itu negatif. Tugas pada tahap ini adalah untuk mengendurkan ikatan kelompok untuk kemudian menindaklanjuti tugas-tugasnya.

2.2.2 Tipe Kelompok Berdasarkan Efektivitasnya

Kelompok memiliki tipe berdasarkan ke-efektivitasnya yang dibedakan menjadi 4 macam kelompok, yaitu :1) Kelompok pseudoKelompok pseudo adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk bekerja bersama, namun sebenarnya tidak berminat untuk melaksanakannya Walaupun mereka berinteraksi satu sama lain, tetapi pada hakikatnya mereka bersaing.2) Kelompok traditionalKelompok tradisional adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk bekerja sama, namun demikian anggota kelompok percaya bahwa mereka akan dinilai sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok. Mereka berusaha mendapatkan informasi dari yang lain tetapi tidak termotivasi untuk membagi informasi pada anggota yang lain.3) Kelompok efekifKelompok efektifadalah anggotanya yang komit dan saling betanggung jawab untuk memaksimalkan keberhasilan anggota yg lain. maksudnya jika yang satu berhasil maka anggota lainpun ikut berhasil.4) Kelompok kinerja tinggiKinerja tinggiadalah tingkat komitmen lebih tinggi lagi dari efektif sangat peduli terhadap anggota kelompoknya selalu siap untuk membantu ,tapi jarang kelompok yang bisa untuk mncapai tingkat ini.

2.2.3 Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi

Persepsi adalah sebuah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi sehingga menjadi berarti. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi, sebagai berikut:a. Karakteristik dari individu(ada dalam diri sendiri)b. Karakteristik dari target(orang lain)c. Situasiyang merupakan konteks dari lingkungan sekitar ketika hubungan interpersonal dilakukan.Ketidaksesuain antara realitas dan persepsi dapat terjadi jika seorang individu dalam menginterpretasikan yang ditangkap oleh inderanya. Dan ketidaksesuaian ini dapat mempengaruhi perilaku individu.

2.2.4 Komunikasi dalam Hubungan Antarpribadi

Komunikasi berasal dari kata communicare yang dalam bahasa Latin berarti untuk berbagi. Komunikasi yang baik meliputi mendengar dan bertanya yang baik. Sedangkan menurut Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter (2011), komunikasi didefinisikan sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna. Dalam sebuah kelompok, komunikasi yang baik dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan. Komunikasi dapat diklasifikasikan kedalam empat jenis, yaitu komunikasi verbal, nonverbal, tertulis, dan visual. Komunikasi verbal meliputi suara, bahasa, kata, dan wicara. Namun, dalam sehari-hari berbicara merupakan cara yang paling efektif untuk berkomunikasi. Komunikasi nonverbal melibatkan cara-cara fisik dari komunikasi, seperti nada, sentuhan, suara, ekspresi wajah, kontak mata dan gerak tubuh. Komunikasi tertulis berupa kata-kata yang dituliskan pada waktu berkomunikasi. Contoh komunikasi tertulis, yaitu SMS dan surat. Komunikasi visual adalah tampilan visual dari informasi, sepert, fotografi, tanda, dan simbol.

Tingkatan KomunikasiKomunikasi dapat terjadi dalam bebrapa konteks kondisi dan situasi. Jumlah orang yang terlibat dalam komunikasi mempengaruhi jenis komunikasi yang terjadi. Ada tiga tingkatan besar dalam komunikasi, yaitu: Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi KelompokKomunikasi antar pribadi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal. Komunikasi intrapersonal melibatkan individu sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Komunikasi intrapersonal mencakup bermimpi, introspeksi diri, perencanaan masa depan, berbicara kepada diri sendiri, dan sebagainya. Sedangkan Komunikasi interpersoal melibatkan dua orang yang saling melakukan timbal balik. Satu orang sebagi pengirim pesan dan yang lainnya berperan sebagai penerima dan sebaliknya. Komunikasi kelompok dapat berupa komunikasi interpersonal yang terjadi didalam sebuah kelompok besar. Komunikasi Publik dan Komunikasi MassaKomunikasi publik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh satu orang ke banyak orang, contohnya seperti demonstrasi dan kampanye. Sedangkan Komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan kepada penerimanya melalui sistem transmisi (mediator). Mediator yang digunakan dapat berupa saluran pada radio atau televisi, koran, maupun majalah. Komunikasi KomputerKomunikasi komputer melibatkan komunikasi manusia melalui jaringan komputer. Komunikasi ini memerlukan keaksaraan digital, yaitu kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang tersedia melalui komputer. Pesan email dan pesan instan merupakan contoh dari komunikasi komputer yang sering digunakan.

Hambatan KomunikasiBanyak orang yang menganggap bahwa berkomunikasi itu mudah. Namun, apabila ditelusuri lebih jauh ternyata komunikasi tidak selalu berhasil dengan efektif. Secara umum hambatan dalam komunikasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor personal dan faktor organisasi atau kelompok. Faktor personal meliputi hambatan fisik, hambatan persepsi, hambatan emosional, hambatan budaya ,dan hambatan bahasa.

2.2.5 Kepemimpinan dan Kelompok

Kepemimpinan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan serta menggerakkan kelompok ke tingkat kinerja yang lebih tinggi dengan merubah visi menjadi tindakan yang signifikan. Kepemimpinan berkaitan dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya maka akan menghindarkan kelompok dari kesalahpahaman. Pemimpin berperan penting dalam pengambilan keputusan.

2.2.6 Membangun Kelompok Yang Efektif

Untuk mewujudkan kelompok yang eketif ada empat hal penting yang harus dilakukan, yaitu mencapai tujuan, adanya hubungan yang baik antaranggota, adanya penyesuaian terhadap perubahan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, dan saling sadar dan peduli terhadap tugas maupun kondisi diri dan anggota lain.Ada lima tahap untuk mewujudkan kelompok yang efektif, yaitu pertama tetapkan tujuan. Tujuan merupakan poin akhir yang ingin dicapai juga sebagai dasar dibentuknya kelompok. Kedua, tetapkan visi, untuk mencapai tujuan tersebut apa-apa saja yang harus dilakukan dan dengan cara apa tujuan tersebut dapat tercapai. Yang ketiga adalah share. Share yang dimaksud disini meliputi pembagian tugas yang jelas kepada semua anggota secara adil berdasarkan kemampuam yang dimiliki. Selain tugas, setiap anggota juga dapat share pengalaman dan apa yang sedang dirasakan untuk meningkatan daya kerja. Untuk itu komunikasi dua arah yang efektif dibutuhkan agar setiap anggota dapat mengkomunikasikan gagasan dan perasaannya secara jelas. Poin berikutnya adalah pembuatan keputusan. Dalam kelompok, cara paling efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan cara konsensus karena semua anggota dapat terlibat didalamnya. Namun pemutusan keputusan dilakukan oleh ketua oleh karena itu peran ketua dalam kelompok sangat penting. Yang terpenting dalam pembentukan kelompok efektif adalah adanya seorang pemimpin. Pemimpin yang diperlukan dalam kelompok efektif adalah seorang pemimpin yang memiliki kasih dan dapat menjadi panutan yang baik bagi para anggotanya. Dan semua anggota berhak untuk berkesempatan menjadi pemimpin.

2.3. MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

2.3.1 Memahami Konsep Masyarakat

Pengertian MasyarakatKata masyarakat berasal dari bahasa Arab musyarak, yang berarti ikut serta atau partisipasi. Adapun dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan istilah society, yang diambil dari bahasa Latin societatis, yang berarti teman atau kerabat. Kemudian, masyarakat dalam bahasa Yunani berarti persahabatan. Dengan demikian, secara etimologi, masyarakat berarti sekelompok manusia yang saling berpartisipasi, berteman, dan bergaul.Dalam bukunya yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat, Drs. H. Roesmidi,M.M menjelaskan pengertian masyarakat menurut istilah sosiologi. Dalam sosiologi, masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu-individu semata, namun masyarakat juga merupakan suatu pergaulan hidup karena manusia hidup bersama manusia lainnya. Masyarakat terbentuk karena hubungan antar-anggotanya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa masyarakat merupakan system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan sistem kemasyarakatan. Jadi dapat dilihat di sini bahwa sebenarnya masyarakat bukan hanya sebuah perkumpulan beberapa orang, namun di masyarakat juga terjadi interaksi antar setiap anggota masyarakat tersebut.Menurut Drs. H. Roesmidi,M.M, masyarakat merupakan keseluruhan masyarakat manusia yang meliputi seluruh kehidupan bersama. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa setiap manusia memiliki ketergantungan terhadap manusia lainnya. Ketergantungan antar manusia dengan manusia lainnya ini menghasilkan sebuah interaksi di dalamnya. Interaksi yang sering terjadi di antara anggota masyarakat ini akan membentuk sebuah kebiasaan dalam masyarakat. Kebiasaan merupakan suatu hal yang dilakukan secara terus-menerus. Kemudian kebiasaan yang telah terbentuk sejak lama dan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang akan membentuk suatu kebudayaan dalam masyarakat tersebut.Pada dasarnya, masyarakat berhubungan dengan pembentukan suatu kebudayaan dan juga penerapan kebudayaan tersebut. Seperti pada arti masyarakat secara etimologis di atas yang berarti sekelompok manusia yang saling bergaul. Kemudian dari pergaulan antar manusia inilah yang nantinya akan membentuk sebuah kebudayaan jika dilakukan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Fungsi MasyarakatTelah disinggung sebelumnya bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk berinteraksi dengan manusia lain karena keterbatasan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain itu manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain. Interaksi tersebut dapat terjadi di dalam masyarakat. Berikut merupakan beberapa fungsi masyarakat bagi individu, yaitu :a. Sebagai wadah bagi individu-individu berkumpul dan berinteraksib. Sebagai tempat di mana individu dapat menunjukkan eksistensinya dan menemukan makna dalam kehidupannyac. Sebagai tempat untuk melakukan reproduksi dan regenerasid. Sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi mengembangkan kebudayaan

Pembentukan MasyarakatMasyarakat tumbuh dan berkembang dalam keteraturan yang terlepas dari tanggung jawab individu dalam masyarakat itu. Kepentingan individu ditentukan oleh masyarakat. Seorang individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan pertumbuhannya pun tidak terlepas dari pengaruh masyarakat. Masyarakat memengaruhi pola pikir, tingkah laku, kebiasaan, dan juga pola hidup suatu individu. Teori ini dikenal sebagai paradigma kolektivisme.Selain paradigma kolektivisme, terdapat juga pandangan individualisme. Menurut pendapat individualisme, masyarakat terbentuk karena manusia. Jadi, manusia adalah elemen penting dalam pembentukan masyarakat menurut pandangan individualisme.Pendapat lain dikemukakan oleh Herbert Spencer yang menganalogikan masyarakat sebagai tubuh suatu organisme. Yaitu masyarakat sebagai tubuh, dan manusianya sebagai organ-organ. Semuanya saling berkaitan, karena rasa sakit pada suatu bagian tubuh dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Begitulah masyarakat menurut Spencer. Bentuk MasyarakatManusia dengan akal dan budinya selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan manusia lainnya dan/atau dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga masyarakat merupakan suatu sistem adaptif. Karena cara adaptasi tiap individu berbeda-beda, maka terbentuklah berbagai bentuk masyarakat.Berikut adalah contoh bentuk masyarakat berdasarkan pencaharian, letak dan pengaruh geografis, serta tingkat kemajuan teknologi:1. Masyarakat berdasarkan mata pencahariana. Masyarakat berburu dan meramu (hunting and gathering societies)b. Masyarakat berladang dan beternak (horticulturalist and pastoralist)c. Masyarakat pertanian (intensive agricultutalists)d. Masyarakat industrie. Masyarakat post-industri2. Masyarakat berdasarkan lingkungana. Masyarakat agrarisb. Masyarakat maritimc. Masyarakat pedalaman3. Masyarakat tradisional dan moderna. Masyarakat tradisionalb. Masyarakat modern

2.3.2 Memahami Konsep Kebudayaan

Pengertian kebudayaanBerasal dari bahasa sansekerta "buddayah" yang artinya budi atau akal, dalam artian luas kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang terkandung ilmu pengetahuan serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat.

Fungsi dan hakekat kebudayaanFungsi dan hakekat kebdayaan yaitu sebagai berikut:1) Terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia2) Diperlukan oleh manusia3) Bersifat dinamis4) Pembeda manusia dengan binatang. Wujud kebudayaanMenurut koentrajaningrat dalam "sejarah antropologi" wujud kebudayaan ada 3, yaitu:1) Wujud 1Bersifat abstrak dalam ide, gagasan, nama, peraturan, dan sebagainya. Biasa disebut cultural system.2) Wujud 2Meliputi kompleks dari abstrak dan keindahan berpola dari manusia. Biasa disebut social system meliputi interaksi, hubungan, dan lain-lain.3) Wujud 3Hasil karya manusia yang bersifat fisik dan dapat dinikmati oleh indera, misalnya artefak, lukisan, tarian, dan lain-lain. Unsur universal kebudayaanUnsur universal kebudayaan merupakan sistem kebudayaan yang pasti dimiliki oleh suatu masyarakat. Unsur tersebut antara lain bahasa, kesenian, sistem religi, sistem teknologi, sistem matapencaharian, organisasi sosial, ilmu pengetahuan.

5. Proses belajar kebudayaana) Internalisasi: terjadi dari lahir hingga ajalb) Sosialisasi: berinteraksi dgn masyarakat sekitar dan mempelajari tindakanc) Enkulturasi: penanaman nilai dari sistem norma dan adat istiadat

2.3.3 Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Difusi, asimilasi dan akulturasi.Difusi merupakan proses penyebaran kebudayaan yang dibawa oleh masyarakat yang bermigrasi. Sedangkan asimilasi dan akulturasi merupakan proses penyebaran kebudayaan antar kelompok manusia yang membentuk kebudayaan baru. Perbedaan dari keduanya adalah, difusi hanya menyebarkan suatu kebudayaan tanpa membentuk budaya baru, sedangkan asimilasi&akulturasi membentuk kebudayaan baru. Teori difusi secara tidak langsung menganggap bahwa masyarakat yang menerima budaya tidak memiliki sistem budaya tersendiri, padahal setiap kelompok masyarakat pasti memiliki sistem budaya yang khas. Oleh karena itu dilengkapi oleh teori asimilasi&akukturasi.

Inovasi dan penemuanManusia merupakan mahluk berakal dan tidak pernah puas, oleh karena itu timbul inovasi. Kebudayaan yang bersifat dinamis terbagi menjadi kebudayaan klasik dan modern. Kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya merupakan hasil akal dan budi manusia untuk mensejahterakan kebahagiaan baik jasmani dan rohani.

Mencapai peradabanPeradaban merupakan bagian dari kebudayaan, mengacu pada suatu temoat dimana kita cenderung menganggapnya maju, modern, tinggi. Semua masyarakat memiliki kebudayaan namun tidak semua masyarakat dapat mencapai peradaban. Namun jika kebudayaan suatu masyarakat telah membawa masyarakat tersebut pada suatu tindakan yang disebut maju oleh masyarakat lainnya, maka dapat dikatakan masyarakat itu telah mencapai peradaban. Peradaban menunjukkan pasang surut.

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanManusia merupakan spesies tingkatan tertinggi di bumi karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya, kelebihan itu adalah akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran inilah manusia dapat menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Manusia berperan sebagai makhluk sosial sehingga memiliki kebutuhan yang kuat untuk hidup bersama dalam kelompok dan melalui hidup berkelompok manusia dapat mengembangkan sifat kemanusiaannya. Dalam kehidupan berkelompok, terciptalah suatu tatanan masyarakat. Masyarakat yang hidup berdampingan dengan menaati norma yang berlaku di lingkungannya akan terciptanya suatu kebudayaan. Kebudayaan itu akan membentuk suatu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Bagaimana budaya terbentuk akan mempengaruhi peradaban serta kemakmuran kehidupan manusia di bumi. Manusialah pencipta kebudayaan dan peradaban. 3.2. SaranMelalui makalah ini kita sudah mengetahui bagaimana proses-proses yang dialami manusia hingga mencapai suatu peradaban yang pada intinya semua berawal dari tingkat individu. Terkadang kita memiliki pemikiran bagaimana cara kita untuk merubah atau memajukan suatu peradaban . Dan jawaban ada pada diri masing- masing individu. Jika kita sebagai individu mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan, serta peran kita terhadap kelompok yang lambat laun akan membentuk masyarakat dan peradaban kita akan mampu merubah suatu peradaban. Jadi semua berawal dari diri kita. Setelah mengenali diri anda dengan membaca makalah ini jadilah seseorang yang unggul dan merubah peradaban.

DAFTAR PUSTAKA

Asiati dkk. 2011. Manusia : Individu, Kelompok, Masyarakat dan Kebudayaa. Lembaga Penerbit FMIPA UI : Jakarta.

Robbins Stephen P dkk. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat

MH, Setia Budi. Persepsi Anggota tentang Peran Pemimpin Kelompok pada Masyarakat Miskin Kota di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor . Thesis Magister Sains Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 2005.

Robbins, Stephen P., dan Timothy A. Judge. Organizational Behavior. Edisi ke-12. Terj. Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul Rosyid. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2008.

http://ueu6034.blog.esaunggul.ac.id/2012/10/26/12-kebudayaan/, diakses pada tanggal 1 April pukul 21:16

Harton, Paul B. dan Chester L. Hunt, 1984. Sociology. ed kelapan.

Kornblum, Sociology In A Changing World . Rinehart and Winston. Page 59

William A. Haviland, Harald E.L. Prins,Dana Walrath,Bunny McBride. 2008.Cultural Anthropology: The Human Challenge.

Arminunaaha. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2168980-otak-menurut-dr-paul-mclean/otak, menurut paul maclean dan membaginya menjadi tiga, diakses pada tanggal 1 April 2015

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2168980-otak-menurut-dr-paul-mclean/diakses pada tanggal 1 April 2015