3
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. ESSAY SISTEM POLITIK INDONESIA Nama : Erika NPM : 0706291243 Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Nilai-Nilai Politik dalam Reformasi Indonesia Mei 1998. Bulan ini begitu lekat dalam ingatan rakyat Indonesia. Tentu masih terbayang dalam ingatan kita kerusuhan terparah di Indonesia pada Mei 1998, puncak kemarahan dan kekecewaan rakyat atas rezim yang berkuasa kala itu. Begitu banyak korban berjatuhan, negara pada saat itu mengalami kekacauan begitu hebat. Demonstrasi terjadi di banyak tempat di Indonesia, rakyat menyatukan suara dan meminta satu hal : turunkan Soeharto. Akhirnya apa yang disuarakan mahasiswa dan rakyat didengar, ketika akhirnya mantan orang nomor satu RI kedua, Almarhum Soeharto lengser dari singgasana yang telah didudukinya selama 32 tahun terakhir pada 15 Mei 1998. Setelah lama dibungkam, akhirnya rakyat merasakan kebebasan. Inilah awal dari reformasi Indonesia : kembali dibukanya kebebasan bagi rakyat untuk bersuara. Sejak saat itu, rakyat merasa bebas. Mereka kembali mendapat haknya untuk mengeluarkan aspirasi dan pikiran mereka. Mereka kembali mendapat haknya untuk ikut serta dalam mengawasi pemerintahan. Hak yang tadinya tidak mereka dapatkan selama masa Orde Baru. Bagaikan hewan yang sudah lama dikurung dan tiba-tiba terbebas, begitu pula keadaan rakyat Indonesia. Dalam sekejap saja, kebebasan berbicara menjadi begitu tidak terkendali. Kebebasan mengeluarkan pendapat yang dilegalkan membuat rakyat Indonesia menjadi kebablasan. Berbagai demonstrasi sering sekali terjadi belakangan ini, entah untuk isu-isu yang benar-benar krusial ataupun untuk isu-isu yang dapat dikatakan dangkal. Sedihnya, banyak dari demonstrasi itu yang berakhir dengan kekerasan dan kematian. Demonstrasi di Indonesia seperti identik dengan ulah beringas dan urakan. Hal inilah yang menjadi masalah besar di

Nilai-Nilai Politik Dalam Reformasi Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nilai-Nilai Politik Dalam Reformasi Indonesia

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Indonesia.

ESSAY SISTEM POLITIK INDONESIA

Nama : Erika

NPM : 0706291243

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Nilai-Nilai Politik dalam Reformasi Indonesia

Mei 1998. Bulan ini begitu lekat dalam ingatan rakyat Indonesia. Tentu masih

terbayang dalam ingatan kita kerusuhan terparah di Indonesia pada Mei 1998, puncak

kemarahan dan kekecewaan rakyat atas rezim yang berkuasa kala itu. Begitu banyak korban

berjatuhan, negara pada saat itu mengalami kekacauan begitu hebat. Demonstrasi terjadi di

banyak tempat di Indonesia, rakyat menyatukan suara dan meminta satu hal : turunkan

Soeharto. Akhirnya apa yang disuarakan mahasiswa dan rakyat didengar, ketika akhirnya

mantan orang nomor satu RI kedua, Almarhum Soeharto lengser dari singgasana yang telah

didudukinya selama 32 tahun terakhir pada 15 Mei 1998. Setelah lama dibungkam, akhirnya

rakyat merasakan kebebasan. Inilah awal dari reformasi Indonesia : kembali dibukanya

kebebasan bagi rakyat untuk bersuara.

Sejak saat itu, rakyat merasa bebas. Mereka kembali mendapat haknya untuk

mengeluarkan aspirasi dan pikiran mereka. Mereka kembali mendapat haknya untuk ikut

serta dalam mengawasi pemerintahan. Hak yang tadinya tidak mereka dapatkan selama masa

Orde Baru. Bagaikan hewan yang sudah lama dikurung dan tiba-tiba terbebas, begitu pula

keadaan rakyat Indonesia. Dalam sekejap saja, kebebasan berbicara menjadi begitu tidak

terkendali. Kebebasan mengeluarkan pendapat yang dilegalkan membuat rakyat Indonesia

menjadi kebablasan.

Berbagai demonstrasi sering sekali terjadi belakangan ini, entah untuk isu-isu yang

benar-benar krusial ataupun untuk isu-isu yang dapat dikatakan dangkal. Sedihnya, banyak

dari demonstrasi itu yang berakhir dengan kekerasan dan kematian. Demonstrasi di Indonesia

seperti identik dengan ulah beringas dan urakan. Hal inilah yang menjadi masalah besar di

Page 2: Nilai-Nilai Politik Dalam Reformasi Indonesia

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Indonesia.

era reformasi Indonesia : kebebasan mengeluarkan pendapat yang disalahgunakan dan tanpa

etika. Sudah saatnya masyarakat Indonesia disosialisasikan etika-etika dalam berdemonstrasi.

Sebenarnya, Indonesia sudah mempunyai UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan

Menyampaikan Pendapat di Muka Umum yang dapat mengantisipasi terjadinya kekerasan

dalam demonstrasi. Namun sayangnya tidak semua rakyat paham UU itu. Seharusnya,

pemerintah lebih mensosialisasikan nilai-nilai dan etika dalam berdemonstrasi pada rakyat,

agar rakyat dapat menyalurkan pendapatnya dengan cara yang baik dan benar.

Pendidikan politik juga perlu diberikan kepada rakyat, karena yang sering terjadi

belakangan ini adalah banyak rakyat berdemonstrasi tanpa mengerti apa yang sebenarnya

mereka demonstrasikan, hanya sekedar ikut-ikutan. Rakyat juga kerap berdemonstrasi tanpa

dasar pembuktian yang jelas, mereka kerap hanya sekedar menuduh. Ini sangatlah tidak

bijaksana. Seharusnya sebelum rakyat memutuskan untuk berdemonstrasi, mereka hendaknya

mengetahui masalah yang akan mereka suarakan dan pembuktian dari masalah tersebut.

Pendidikan politik dapat membantu rakyat untuk semakin mengetahui kondisi negara mereka,

sehingga pada akhirnya mereka dapat mengetahui mana yang perlu disuarakan, mana yang

penyampaiannya dapat ditunda. Karena berbagai alasan inilah, penulis merasa masyarakat

harus diberikan pendidikan politik agar masyarakat lebih memahami politik sebelum mereka

berdemonstrasi.

Pensosialisasian nilai politik tidak hanya harus dilakukan di kalangan masyarakat

namun juga harus dilakukan di kalangan pemerintahan. Bukan rahasia lagi bahwa

pemerintahan seringkali tidak transparan dalam segala kegiatan dan pembuatan kebijakannya.

Ketidaktransparanan ini sering menyebabkan banyak kesalahpahaman antara rakyat dan

pemerintah. Oleh karena itu, dalam pemerintahan perlu diterapkan nilai keterbukaan.

Pemerintah seharusnya senantiasa terbuka pada rakyat tentang pelaksanaan berbagai kegiatan

pemerintahan. Berbagai proses pembuatan kebijakan juga seharusnya diketahui rakyat. Hal

ini penting demi terciptanya hubungan yang baik antara rakyat dan pemerintah. Dengan

Page 3: Nilai-Nilai Politik Dalam Reformasi Indonesia

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Indonesia.

terciptanya hubungan yang baik, niscaya akan tercipta kehidupan berbangsa dan bernegara

yang baik pula.

Salah satu nilai yang penting untuk diterapkan, baik pada pemerintah maupun pada

rakyat, adalah nilai tanggung jawab. Sering terjadi belakangan ini, dalam bertindak, para

wakil rakyat seperti sudah tidak mempedulikan kepentingan rakyat. Mereka lebih

memikirkan kepentingan pribadi atau golongan. Dengan adanya nilai ini, pihak-pihak yang

berkuasa akan lebih bertanggung jawab pada rakyat sehingga pada akhirnya ia dapat

menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat dengan baik. Bagi rakyat, nilai tanggung jawab

ini juga merupakan nilai yang penting. Indonesia adalah negara demokrasi, di mana pemeran

utama dalam negara demokrasi adalah rakyat. Rakyat seharusnya mempunyai tanggung

jawab pada perkembangan dan kemajuan negaranya dalam negara demokrasi. Rakyat harus

diingatkan tentang betapa penting perannya dalam menentukan kemajuan negara. Tanpa

peran serta dari rakyat, cita-cita untuk memajukan negara akan terdengar mustahil.