26
Nilai, Norma dan Moral Oleh Rendy Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA

Nilai, Norma dan Moral - · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

  • Upload
    lykiet

  • View
    238

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Nilai, Norma dan Moral

Oleh

Rendy Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA

Page 2: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pengertian Nilai

Pengertian nilai menurut para ahli (Sofyan Sauri, dan herlan Firmansyah: 2010: 3-5):

1. Menurut Fraenkel (1977) “A Value is an idea- a concept about- what some thinks is important in life ( nilai adalah ide atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang)

2. Danandjaja, nilai merupakan pengertian-pengertian (conceptions) yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar.

Page 3: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Hirearki Nilai

Menurut Max Scheller dalam kaelan menyebutkan hirarki nilai tersebut terdiri atas (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 9)

1. nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakan atau tidak mengenakan, berkitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.

2. nilai kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan

3. nilai kejiwaan, yaitu nilai yang tidak bergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan.

4. Nilai kerohanian, yaitu moralitas nilai dari yang suci dan tidak suci.

Page 4: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Lanjutan...

Adapun dalam Notonagoro dalam Darji (11984:66-67) membagi hirearki nilai pada tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut (Sofyan Sauri, dan Herlan Firmansyah: 2010: 9) :

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan.

3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Page 5: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Lanjutan...

Di Indonesia (khususnya pada dekade penataran P4), hirearki Nilai dibagi tiga (kaelan, 2002), yaitu sebagai berikut (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 9)

1. Nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai dasar ontologisme) yaitu merupakan hakikat, esensi, itisari, atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu, misalnya hakikat Tuhan, manusia, atau yang lainnya.

2. Nilai instrumental, merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan. Nilai instrumental merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

3. Nilai praksis, pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata.

Page 6: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Hakikat dan makna nilaiMenurut Kattsoff dalam Sumargono mengungkapkan bahwa hakikat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara:

pertama, nilai sepenuhnya berhakikat subjektif, bergantung kepada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri.

Kedua nilai merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi ontology, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.

Ketiga, nilai-nilai merupakan unsur-unsur objektif yang menyusun kenyataan.

Sedangkan menurut Sadulloh mengemukakan tetang hakikat nilai berdasarkan teori-teori sebagai berikut:

menurut teori voluntarisme, nilai adalah suatu pemuasan terhadap keinginan atau kemauan.

Menurut kaum hedonisme, hakikat nilai adalah “pleasure” atau kesenangan, sedangkan menurut formalisme, nilai adalah sesuatu yang dihubungkan pada

akal rasional dan menurut pragmatisme, nilai itu baik apabila memenuhi kebutuhan dan nilai instrumental yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 6)

Page 7: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pengertian NormaNorma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk

budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.

Norma adalah patokan perilaku dalam kelompok masyarakattertentu, yang disebut juga peaturan sosial yang menyangkutperilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksisosialnya.

Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupunlarangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama danbermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia dalammasyarakat guna mencapai kedamaian

Page 8: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

MACAM-MACAM NORMA

• NORMA KESUSILAAN

• NORMA KESOPANAN

• NORMA AGAMA

• NORMA HUKUM

Page 9: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA KESUSILAAN

• Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yangberasal dari suara hati sanubari manusia.Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaranperasaan yang berakibat penyesalan. Normakesusilaan bersifat umum dan universal, dapatditerima oleh seluruh umat manusia. Contohnorma ini diantaranya ialah :a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.b) “Kamu harus berlaku jujur”.c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

Page 10: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA KESOPANAN• Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh

masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masinganggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaranterhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma iniadalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

• Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaanyang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopansantun, tata krama atau adat istiadat.

• Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkanbersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagisegolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagisegolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.Contoh norma ini diantaranya ialah :

a)“Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita didalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”.

b) “Jangan makan sambil berbicara”.c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

Page 11: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA AGAMA

• Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harusditerima manusia sebagai perintah-perintah,laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumberdari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadapnorma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan YangMaha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. Contohnorma agama ini diantaranya ialah:“Kamu dilarang membunuh”.“Kamu dilarang mencuri”.“Kamu harus patuh kepada orang tua”.“Kamu harus beribadah”.“Kamu jangan menipu”.

Page 12: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA HUKUM• Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat

oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang danpelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan olehalat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturanperundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksiterhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifatheteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar,yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa oranglain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya15 tahun”.

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

Page 13: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

• Hukum biasanya dituangkan dalam bentukperaturan yang tertulis, atau disebut jugaperundang-undangan. Perundang-undanganbaik yang sifatnya nasional maupun peraturandaerah dibuat oleh lembaga formal yangdiberi kewenangan untuk membuatnya.Olehkarena itu,norma hukum sangat mengikat bagiwarga negara.

Page 14: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

KEKUATAN SANKSI NORMA

Berdasarkan tingkat daya pengikatnya terhadapmasyarakat, norma terdiri dari:

NORMA CARA ( USAGE )

adalah bentuk perbuatan tertentu yang dilakukanindividu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secaraterus menerus dan daya ikatnya sangat lemah. Sanksinya ringan, hanya berupa celaan.

Contoh :

Cara makan berdecap (bersuara)

Sanksinya :

Ringan, hanya berupa celaan.

Page 15: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA KEBIASAAN ( FOLKWAYS )

adalah suatu bentuk perbuatan yang berulang-ulangyang bentuknya sama dan dilakukan secara sadarserta mempunyai tujuan yang jelas.kebiasaanmerupakan bukti bahwa orang menyukai perbuatanitu. Sanksi bagi pelanggar berupa teguran.

Contoh :

Makan dengan tangan kanan.

Sanksinya : (bila melanggar)

Berupa teguran.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi

Page 16: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA TATA KELAKUAN ( MORES )adalah merupakan aturan yang mendasarkan padaajaran agama ( akhlak ), filsafat atau kebudayaan. Contohnya : Pernikahan dalam satu marga di daerah Sumatera Utara merupakan suatu pelanggaran.Tata kelakuan juga bisa bersifat mengharuskan danbisa juga bersifat melarang. Contoh pelanggaran terhadap norma tata kelakuanadalah berzina, sanksinya berat. Ada yang harusberhadapan dengan massa, dan lain sebagainya

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi

Page 17: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Fungsi Mores, antara lain :

1. memberikan batasan pada perilaku individu dalam

masyarakat tertentu.

2. mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan

tindakan-tindakannya dengan aturan yang berlaku di

dalam kelompoknya.

3. membentuk solidaritas antara anggota-anggota

kelompok dan sekaligus memberikan perlindungan

terhadap keutuhan dan kerja sama antara anggota-

anggota yang bergaul dalam masyarakat.

Page 18: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA ADAT ISTIADAT ( CUSTOM )

adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggikedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasisangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

contoh:

upacara adat, tata cara pembagian waris

Sanksinya :

Akan mendapat sanksi yang berat misalnya dikucilkandari masyarakat.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi

Page 19: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

NORMA HUKUM ( LAWS )adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepadaanggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan,perintah, kewajiban dan larangan agar dalammasyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.

Norma hukum dibagi menjadi 2, yaitu1. Norma hukum tertulis.2. Norma hukum tidak tertulis.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi

Page 20: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Norma Sebagai Perwujudan Nilai

Nilai bersifat Abstrak

Norma (Manifestasi Nilai agar berfungsi praktis)

Nilai Kebersiahan

Wujud Riil Norma

Buanglah Sampah pada Tempatnya!

Page 21: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Moralitas Politik

DemokratisBijak

AnarkisLalim

Moralitas Hukum

BenarYang Adil

SalahCurang

Moralitas Estetik

IndahEstetis

JelekKitsch

Moralitas Seksual

BolehHalal

Tidak pantasHaram

Moralitas MediaAsli

KenyataanFakta

PalsuCitra

Rekayasa

Moralitas Pendidikan

KecerdasanProses

KelicikanHasil

MoralitasSebagaiDemarkasi(garisbatas danrambu-rambuetika)

Page 22: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pengertian moral

Pengertian Moral Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Page 23: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Moralitas

Mores mos, moris, manner MoralsAkhlak,

Kesusilaan, Tata Tertib

Nurani/Batin, Ethos/ Etika

Moral bagian dari Nilai

Nilai Moral adalah PerilakuBaik dan Buruk

Page 24: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Hubungan Nilai, Norma dan Moral

Nilai Norma Moral

NORMA KESUSILAANNORMA KESOPANANNORMA AGAMANORMA HUKUM

Bersifat Abstrak

Tingkahlaku Manusia

Baik Buruk

Page 25: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Untuk menekankan tuntutan prilaku dalam mewujudkan sikap warga negara dalam kehidupan sehari-hari, Sesuai dengan ketentuan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila terutama sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang terdirin dari 10 butir nilai kemanusiaan adalah sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan manusian sesuai harkat dan martabat sebagai Makhluk Tuhan YME. Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan semuanya sama dihadapan-Nya, yang membedakan hanyalah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan dan Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan yang sempurna dari pada makhluk lainnya yang diciptakan.

2. Mengakui Persamaan Derajat, Persamaan Hak dan Kewajiban yang Asasi Setiap Manusia, tanpa membeda-bedakan Suku, Keturunan, Agama, Kepercayaan, Jenis Kelamin, Kedudukan Social, Warna Kulit dll. agar mereka saling mengenal.

3. Mengembangkan Sikap Saling Mencintai Sesama Manusia.Mencintai merupakan pengungkapan rasa kasih sayang yang tulus, ikhlas dan manusiawi. Mencintai merupakan watak manusia untuk memenuhi kebutuhan unsur kejiwaannya (batiniah) sebagai dasar adanya kerja sama dalam hubungan kesatuan, harmonis, serta dinamis antara akal, rasa dan kehendak.

Page 26: Nilai, Norma dan Moral -   · PDF filekepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, ... II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

4. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa, mampu menempatkan perasaannya pada perasaan orang lain supaya kita menjauhkan diri dari buruk sangka, karena buruk sangka merupakan perbuatan tercela dan termasuk dosa.

5. Mengembangkan Sikap tidak Semena-mena terhadap Orang lain. Hal ini berarti adanya pengakuan persamaan derajat, hak dan kewajiban yang kemudian menimbulkan sikap saling mencintai sesama manusia. dengan demikian manusia saling berinteraksi dengan berhati-hati dalam bersikap, berucap dan bertindak/ tingkah laku agar tidak menimbulkan terganggunya orang lain.

6. Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan.7. Gemar Melakukan Kegiatan Kemanusiaan misalnya, menyantuni fakir miskin

menyantuni yatim piatu, dan semua yang menjadi program departemen social. Sehingga akan muncul rasa kemanusiaan antar sesama manusia.

8. Berani Membela Kebenaran dan Keadilan. Agama mengajarkan pada kita harus mengatakan kebenaran walaupun pahit, dan berjuang yang utama adalah berjuang dalam mengemukaan perkaataan yang benar, terhadap penguasa yang dzalim.

9. Bangsa Indonesia Merasa dirinya sebagai Bagian dari Seluruh Umat Manusia. Bangsa Indonesia mempunyai pandangan hidup bahwa hakikatnya manusia itu mempunyai kesamaan pandangan, dimana manusia merasa dirinya bagian dari umat manusia lainnya yang akan senantiasa berpandangan bahwa bangsa Indonesia mempunyai martabat yang sama sehingga dapat hidup bersama dengan tenteram dan damai.

10. Mengembangkan Sikap saling menghormati dan menjalin hubungan kerja sama dengan Bangsa lain