39

Click here to load reader

Sosiologi nilai dan norma

  • Upload
    dashsd

  • View
    16.374

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sosiologi nilai dan norma

Kelompok II

NILAI DAN NORMA

Page 2: Sosiologi nilai dan norma

Dewi Ayu S H S Dewang

Zein Akbar

Nurul Insania

A.M Iksan

Page 3: Sosiologi nilai dan norma
Page 4: Sosiologi nilai dan norma

Exit

Loading..

Standar Kompetensi

Peta Konsep

Kompetensi Dasar

Indikator

Page 5: Sosiologi nilai dan norma

Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat

Standar Kompetensi

Page 6: Sosiologi nilai dan norma

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan nilai dan norma dalam masyarakat

Page 7: Sosiologi nilai dan norma

Peta Konsep

Page 8: Sosiologi nilai dan norma

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator

Page 9: Sosiologi nilai dan norma

Menjelaskan Pengertian Masyarakat, Kebudayaan, Nilai

Sosial, dan Norma Sosial

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.1

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 10: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial

Istilah “masyarakat” merupakan terjemahan dari kata society (inggris). Sedangkan istilah society berasal dari socius (latin) yang berarti kawan.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas.

Menurut beberapa pakar diantaranya, Ricard T.Schaefer, masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif independen dari orang-orang di luar wilayah itu, dan memiliki

budaya yang relatif sama.John J. Macionis, Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi

dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.1

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 11: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial

Istilah kebudayaan (culture) berasal dari istilah colore (bahasa latin). Secara harfiah, colore berarti mengolah atau mengerjakan tanah. Istilah culture diartikan sebagai berbagai daya upaya manusia untuk mengolah

dan mengubah alam.Ada banyak definisi yang dikemukakan mengenai kebudayaan,

Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo Soemarjan)

Kebudayaan adalah seluruh gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta dengan keseluruhan dari hasil budi dan

karyanya itu (Koentjaraningrat)Kebudayaan adalah keseluruhan hasil belajar perilaku yang dapat

diwariskan secara sosial. (Ricard T.Schaefer dan Robert P. Lamm)

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.1

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 12: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial

Nilai sosial adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap buruk / baik dalam suatu masyarakat, kerena itu pula masyarakat mendorong, dan mengharuskan warganya untuk menghayati serta

mengamalkan perilaku yang idealAda banyak definisi yang dikemukakan mengenai nilai sosial,

Nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.(Kimball Young)

Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.(A.W.Green)

Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas, berharga, dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai

tersebut. (M.Z.Lawang)

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.1

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 13: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial

Norma sosial adalah seperangkat aturan yang mengikat setiap perilaku dan tindakan masyarakat. Norma sosial adalah kebiasaan

umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang

seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut

perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.

Menurut Soerjono Soekanto, norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang

diharapkan.

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.1

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 14: Sosiologi nilai dan norma

Membedakan Tipe Tipe Masyarakat

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 15: Sosiologi nilai dan norma

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Dalam kenyataan, ada perbedaan antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan itu terjadi

karena masyarakat mengalami evolusi, atau perkembangan secara lambat. Berdasarkan tahap yang dicapai dalam proses evolusi,

terdapat beberapa tipe kelompok masyarakat. Menurut Gerhard Lenski dan Jean Lenski, tipe tipe kelompok masyarakat tersebut adalah masyarakat pemburu dan pengumpul, masyarakat peladang

dan peternak, masyarakat agraris, masyarakat industri dan masyarakat pascaindustri. Berikut ringkasan tipe masyarakat

menurut Gerhard Lenski dan Jean Lenski

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 16: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Pemburu dan PengumpulPeriode Historis : 12.000 tahun yang lalu

Teknologi Produktif : Senjata primitifUkuran Populasi : 25-40 orang

Bentuk Pemukiman : Berpindah pindahOrganisasi Sosial: Berpusat pada keluarga; spesialisasi terbatas pada

usia dan jenis kelamin; ketidaksamaan sosial amat kecilContoh: Pygmie di Afrika Tengah; Semai di Malaysia; Indian Kaska

di Kanada

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 17: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat Peladang dan PeternakPeriode Historis : Dari 12.000 tahun yang lalu – 3.000 SM

Teknologi Produktif : Masyarakat peladang menggunakan peralatan tangan untuk merawat tanaman; Masyarakat peternak dengan

memelihara ternakUkuran Populasi : dihuni oleh beberapa ratus orang

Bentuk Pemukiman : Peladang tinggal dalam pemukiman kecil yang relatif permanen; peternak tinggal berpindah pindah

Organisasi Sosial: Berpusat pada keluarga; mulai dibangun sistem religius; agak terspesialisasi; mulai muncul ketidaksamaan sosial

Contoh: berbagai masyarakat di Papua Nugini; Yamamo di Amerika Serikat

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 18: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat AgrarisPeriode Historis : Dari 15.000 tahun yang lalu, dengan jumlah yang terus

menurun sampai sekarangTeknologi Produktif : Bajak dengan menggunakan ternak

Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : Mulai muncul kota yang dihuni oleh sebagian kecil

masyarakatOrganisasi Sosial: Keluarga mulai kehilangan arti seiring dengan

munculnya sistem keagamaan, politik, dan ekonomi yang berbeda beda; spesialisasi yang makin meluas; meluas muncul ketidaksamaan sosial

Contoh : Eropa abad pertengahan; Mesir selama pembangunan Piramida Besar; kebanyakan masyarakat non-industri sekarang ini

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 19: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat industriPeriode Historis : sejak sekitar tahun 1750an sampai sekarangTeknologi Produktif : Sumber energi lanjut; produksi mekanis

Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : Sebagian besar masyarakat tinggal di kota

kotaOrganisasi Sosial: Sistem keagamaan, politik, dan ekonomi,

pendidikan dan keluarga yang berbeda beda; sangat terspesialisasi ditandai oleh tetap adanya ketidaksamaan sosial

Contoh : Kebanyakan masyarakat di Eropa dan Amerika Utara, Australia dan Jepang

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 20: Sosiologi nilai dan norma

Masyarakat PascaindustriPeriode Historis : mulai muncul dalam dekade sekarang

Teknologi Produktif : komputer yang mendukung ekonimo berbasis informasi

Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : masyarakat terkonsentrasi di kota kota

Organisasi Sosial: Masyarakat indusrti dengan proses informasi dan pekerjaan jasa lainnya secara perlahan menggantikan produksi

industrial Contoh : Masyarakat industri, kini mulai memasuki tahap

pascaindustri

MasyarakatPemburu dan Pengumpul

MasyarakatPeladang dan Peternak

Masyarakat Agraris

MasyarakatIndustri

MasyarakatPascaindustri

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.2

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 21: Sosiologi nilai dan norma

Exit

Standar Kompetensi

Peta Konsep

Kompetensi Dasar

Indikator

Page 22: Sosiologi nilai dan norma

Menjelaskan Unsur Unsur Kebudayaan

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.3

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 23: Sosiologi nilai dan norma

Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial

Simbol adalah segala sesuatu yang memiliki makna khusus yang dihargai masyarakat pendukung suatu kebudayaan. Siulan, hiasan dinding, aksesoris,

bendera, gerakan tertentu, tokoh dll, merupakan contoh simbol. Simbol memungkinkan masyarakat menghayati kehidupan secara mendalam. Tanpa simbol, hidup menjadi tak bermakna. Kita semua bergantung pada simbol

dalam budaya kita.Akan tetapi, dalam rutinitas kehidupan sehari hari, seringkali orang tidak menyadari betapa pentingnya simbol. Makna penting itu baru akan terasa ketika melihat simbol tersebut diperlakukan tidak sebagaiman amestinya.

Misalnya, ketika melihat bendera Merah Putih dibakar oleh demonstran diluar negeri, baru kita merasakan betapa berharganya bendera itu. Kita pun akan

meresa jengkel dan marah terhadap pertilaku para demonstran tersebut.ini

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.3

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 24: Sosiologi nilai dan norma

Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial

Bahasa adalah sistem simbol yang memungkinkan warga masyarakat berkomunikasi satu sama lain. Bahasa umumnya tampl

dalam bentuk bahasa lisan dan bahasa tulis. Setiap masyarakat memiliki bahasa sendiri sendiri. Di dunia ini ada begitu banyak

bahasa. Dari sekial banyak bahasa, bahasa inggislah yang merupakan bahasa Internasional.

Di berbagai masyarakat, bahasa merupakan alat utama dalam proses transmisi budaya. Selain penting dalam kaitan dengan komunikasi dan pewarisan budaya, bahasa juga berfungsi sebagai media untuk mempersepsi kenyataan atau dunia. Melalui bahasa, seseorang bisa

menghayati kenyataan

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.3

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 25: Sosiologi nilai dan norma

Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial

Nilai sosial adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap buruk / baik dalam suatu masyarakat, kerena itu pula masyarakat mendorong, dan

mengharuskan warganya untuk menghayati serta mengamalkan perilaku yang ideal

Setiap masyarakat memiliki nilai sosial. Nilai sosial tersebut bisa berbeda beda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Menurut

Koentjaraningrat, dalam masyarakat Indonsia, ada beberapa nilai sosial dominan. Baik itu nilai nilai sosial yang bersifat positif, maupun yang bersifat

negatif. Nilai nilai sosiap positif meliputi, gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Sementara itu nilai nilai sosial negatif meliputi, meremehkan

mutu, tidak disiplin murni, dan tak bertanggung jawab

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.3

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 26: Sosiologi nilai dan norma

Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial

Norma sosial adalah seperangkat aturan yang mengikat setiap perilaku dan tindakan masyarakat. Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi

patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial

masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.3

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 27: Sosiologi nilai dan norma

Menjelaskan Fungsi Nilai Sosial dan Norma Sosial

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.4

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 28: Sosiologi nilai dan norma

Fungsi Nilai sosial Fungsi Norma Sosial

Keberadaan nilai nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Beberapa fungsi itu antara lain sebagai berikut

1. Sebagai alat untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi sosial. Misalnya kelompok ekonomi kaya, kelompok ekonomi

menengah dan kelompok ekonomi rendah2. Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku

3. Penentu bagi warga masyarakat dalam memenuhi peranan sosialnya (mendorong/memotivasi orang untuk bertindak sesuai dengan peranannya)

4. Alat untuk menumbuhkan solidaritas dikalangan anggota masyarakat5. Pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat

tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.4

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 29: Sosiologi nilai dan norma

Fungsi Nilai sosial Fungsi Norma Sosial

Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bersama warga masyarakat. Beberapa fungsi tersebut, antara lain meliputi

1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku

2. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat3. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat

4. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.4

Indikator 2.5

Indikator 2.6

Page 30: Sosiologi nilai dan norma

Mengklasifikasi Macam Macam Nilai Sosial dan Norma Sosial

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.5

Page 31: Sosiologi nilai dan norma

Macam macam nilai sosial

Macam macam norma sosial

Nilai dominanNilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting

daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.

Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi,

hukum dan sosialBerapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota

masyarakat.Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai

tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan,

seperti Lebaran atau Natal.Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai

tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri

Nilai mendarah daging (internalized value)

Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang

tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil.

Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab.

Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.

Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai

mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat. Menurut Notonegoro,nilai sosial

terbagi 3, yaitu: 1. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik/jasmani seseorang 2. Nilai Vital, yaitu segala

sesuatu yang mendukung aktivitas seseorang 3. Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/psikis seseorang

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.5

Page 32: Sosiologi nilai dan norma

Macam macam nilai sosial

Macam macam norma sosial

Cara (Usage)Merupakan norma yang menunjuk pada suatu bentuk perbuatan dan memiliki kekuatan yang sangat lemah dibanding kebiasaan. Usage lebih menonjol didalam

hubungan antarindividu dan penyimpangan terhadapnya tidak mengakibatkan hukuman berat, tetapi mendapat

celaan dari individu yang dihubungiknya. Misalnya, masyarakat memiliki aturan cara minum. Jika mereka berada dalam suatu pertemuan, ada orang yang

minum dengan berbunyi. Jika minum tidak berbunyi, tidak akan menjadi permasalahan. Akan tetapi, cara minum dengan berbunyi bisa mengakibatkan orang yang ada

disekitarnya merasa terganggu dan mencela cara minum yang demikian.

Kebiasaan (Folksways)

Ialah cara cara bertindak yang dianggap wajar dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu yang didasarkan

kepada adat kebiasaan masyarakat tersebut, seperti sopan santun.

Contoh, berjalan sambil melompat lompat di eskalator sebuah mal memang bertentangan dengan perilaku standar

yang tepat. Namul hal itu tidak terlalu mengganggu kehidupan bersama, sehingga tidak perlu mengakibatkan

sanksi penjara. Bagaimanapun juga folkways itu mempunyai peranan dalam mengatur perilaku keseharian

warga masyarakatMenurut Harton & Hunt ada dua macam folksways yaitu:Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik

dan sopanYang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi

kesejahteraan masyarakat

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.5

Page 33: Sosiologi nilai dan norma

Macam macam nilai sosial

Macam macam norma sosial

Tata Kelakuan (Mores)Merupakan norma yang berkembang dari kebiasaan, kebiasaan tersebut tidak semata mata dianggap sebagai cara berperilaku saja, tetapi bahkan diterima sebagai norma norma pengatur. Merupakan norma yang amat dibutuhkan bagi kesejahteran

masyarakat, karena norma itu memuat prinsip prinsip kepatuhan terhadap more dan pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan

sanksiMores tidak dibuat secara tiba tiba, melainkan tumbuh secara bertahap melalui kebiasaan kebiasaan yang ada di masyarakat.

Contoh, secara kebetulan setiap warga yang habis mandi di danau sekitar tempat tinggal suku terasing, mengalami nasib sial atau kecelakaan. Maka warga suku itu mulai percaya bahwa ada

sesuatu yang berbahaya dalam danau tersebut. Ketika semua anggota suku percaya bahwa sebaiknya orang menjauhi danau

itu, maka saat ituah telah terbentuk mores, yaitu bahwa mandi di danau itu adalah tindakan salah. Orang yang kedapat mandi di

danau kemudian diharapkan akan mengalami kemalangan. Orang lain yang mengetahui perbuatan itu akan menunggu bagaimana pelanggara mores itu akan mendapat hukuman.

Setiap pertistiwa merugikan yang dialami oleh pelanggar itu

kemudian ditafsirkan sebagai hukuman yang harus diterima akibat pelanggaran mores tersebut. Dengan cara ini maka mores

di atas telah diperkuat berlakunya di masyarakat yang bersangkutan. Setelah lama warga suku itu sudah tidak ingat lagi

sebab musabab mengapa mandi di danau itu dilarang. Mereka hanya yakin bahwa mandi di danau memang dilarang dan

larangan itu harus dipatuhi.

Adat istiadat (Custom)Merupakan tata kelakuan yang kekalserta kuat integrasinya

dengan pola pola perilaku masyarakat. Anggota asyarakat yang melanggarnya akan menderita sanksi yang keras dan kadang

kadang secara tidak langsung diperlakukan supaya terjadi keteraturan. Misalnya, disuatu masyarakat, perceraian

merupakan hal yang tidak boleh terjadi sehingga apabila terjadi perceraian, seluruh keluarga bahkan seluruh anggota sukunya akan merasa tercemar. Untuk menghilangkannya, orang yang

bercerai tersebut dikeluarkan dari sukunya.

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.5

Page 34: Sosiologi nilai dan norma

Mendeskripsikan Macam Macam Pelanggaran Nilai dan Norma

Sosial dalam Masyarakat

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.6

Page 35: Sosiologi nilai dan norma

Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya

Pelanggaran terhadap nilai dan norma dalam masyarakatNilai dan norma sosial merupakan wujud aturan yang dipedomani dalam

masyarakat. Setiap perilaku yang dinilai baik harus mengacu pada nilai dan norma sosial yang berlaku di suatu masyarakat. Demikian pula terhadap

sesuatuyang dinilai buruk harus diukur terlebih dahulu berdasarkan nilai dan norma sosial yang ada di suatu masyarakat. Oleh karena itu, semua anggota

masyarakat harus memedomani nilai dan norma sosial yang ada.Bagaimana dengan terjadinya pelanggaran terhadap norma dan nila sosial? Hal

ini wajar sebagaimana orang sering berbasa basi, bahwa “aturan itu dibuat untuk dilanggar”. Pernyataan ini merupakan suatu bentuk pelanggaran. Hal ini

menunjukkan masyarakat kurang memahami bahwa nilai dan norma sosial merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan mereka.

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.6

Page 36: Sosiologi nilai dan norma

Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya

Bentuk bentuk Pelanggaran terhadap Nilai dan Norma SosialSetiap ada usaha pelaksaan nilai dan norma sosial, pasti juga berpotensi terjadi

pelanggaran atau penyimpangan. Tempatnya pun dapat terjadii di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat. Robert M.Z. Lawang (1985), meyebutkan bentuk bentuk perilaku

pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial berdasarkan empat macam berikut:1. Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan, misalnya

pemukulan, pemerkosaan, pnodongan dll2. Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu perzinahan,

homoseksualitas, dan pelacuran3. Bentuk bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu, dan morfin

Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional, dan geng geng4. Bentuk bentuk pelanggaran tersebut haru sedapat mungkin dihindari. Dengan demikian,

kestabilan dan kenyamanan dalam masyarakat dalam masyarakat akan terjamin.

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.6

Page 37: Sosiologi nilai dan norma

Contoh bentuk pelanggaran nilai dan norma

Page 38: Sosiologi nilai dan norma

Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya

Cara menghindari terjadinya pelanggaranBagaimanakah cara menghindari agar tidak terjadi pelanggaran? Salah satunya adalah dengan melakukan pengendalian sosial. Pengendalian sosial adalah cara dan prses pengawasan yang

direncanakan atau tidak direncanakan, guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berprilaku sesuai dengan norma sosial. Sementara itu, Koentjaraningrat mengemukakan pula

beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan aturan yang ada, antara lain sebagai berikutMempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat yang ada. Jika warga

yakin pada kelebihan yang terkandung dalam aturan sosial yang berlaku, maka dengan rela warga akan mematuhi aturan itu. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat. Pemberian ganjaran melambangkan penghargaan atas tindakan yang dilakukan individu. Hal ini memotivasi individu untuk

tidak mengulangi tindakan tersebut.Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yang menyeleng dari adat istiadat. Individu yang

menyimpang dari aturan, dihukum agar jera dan tidak mengulangi kembali.Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak menyelewengkan dari adat

istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan. Rasa takut itu mencegah individu melakukan pelanggaran aturan.

Indikator 2.5

Indikator 2.1

Indikator 2.2

Indikator 2.3

Indikator 2.4

Indikator 2.6

Indikator 2.6

Page 39: Sosiologi nilai dan norma

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION