62
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemapuan laba yang representative dalam jangka panjang, dan menaksir risiko investasinya atau meminjamkan dana(Kirschenheiter dan Melumad 2002). Adanya perubahan informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang berpengaruh terhadap tindak lanjut para pengguna informasi. Perubahan informasi akan membuat para pengguna informasi salah melakukan penaksiran atas resiko investasi. Pengguna informasi laporan keuangan

Nk Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) Pada an Yang Listing Di Bej

  • Upload
    okindr

  • View
    1.639

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangandanyangsangatpentingbagipihakinternalmaupuneksternal perusahaan.Informasilabamerupakankomponenlaporankeuanganperusahaan yangbertujuanuntukmenilaikinerjamanajemen,membantumengestimasi kemapuanlabayangrepresentativedalamjangkapanjang,danmenaksirrisiko investasinya atau meminjamkan dana(Kirschenheiter dan Melumad 2002). Adanyaperubahaninformasiataslababersihsuatuperusahaanmelaluiberbagai caraakanmemberikandampakyangberpengaruhterhadaptindaklanjutpara penggunainformasi.Perubahaninformasiakanmembuatparapengguna informasisalahmelakukanpenaksiranatasresikoinvestasi.Penggunainformasi laporankeuanganuntukmenilaiinvestasipalingbanyakberadadiduniapasar modal. HasilpenelitianSuadHusnan,Mahduh,M.HanafidanAriWibowo(Kelola, 1997),menunjukkanbahwapengumumanlaporankeuanganperusahaanemiten juga mempunyai pengaruh terhadap kegiatan perdagangan saham dan variabilitas tingkatkeuntungan.Darihasilpenelitiantersebutdapatdisimpulkansebagai berikut : 2 1.Laporankeuanganyangdiumumkantampaknyadipergunakanoleh investordalamkegiatandibursa,initerlihatdarirelatiftingginya perdagangandiharipengumumandibandingdengankegiatandiluarhari pengumuman tersebut. 2.Terdapatperbedaanyangcukupsignifikanantaraperdaganganpadasaat sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan.3.LaporankeuanganDesembermempunyaidampakyanglebihbesar dibanding dengan bulan Maret. Fokusutamapelaporankeuanganadalahinformasimengenailabadan komponennya,karenalabamerupakansalahsatuparameterkinerjaperusahaan yangmendapatperhatianutamadariinvestordankreditor.BernarddanStober (1998)menyatakanlaba(earnings)dapatdikatakanberkualitastinggiapabila earningsyangdilaporkandapatdigunakanolehparapengguna(users)untuk membuatkeputusanyangterbaikdandapatdigunakanuntukmenjelaskanatau memprediksi harga dan return saham. Sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang melakukanekspansiusaha,untuktujuantersebut,makaperusahaanmemerlukan danayangrealtifbesar.Pemenuhankebutuhandanatersebutdapatdiperoleh denganmenerbitkansahamdipasarbursaefekataupasarmodal.Pasarmodal dipandangsebagaisaranayangefektifuntukmempercepatpembangunansuatu bangsa. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk menjembatani alirandanadaripihakyangmemilikidana(investor)denganpihakyang 3 memerlukandanauntukperluasanusahaataumemperbaikistrukturmodal perusahaan (Tandelilin, 2001:26). Pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan ekononomi, keadaan ini sejalandengankesadaranmasyarakatakanpentingnyaperananpasarmodal dalampenyediaandanajangkapanjang,yaitusebagaiperantarabagipihakyang membutuhkan(defisit)danadenganpihakyangmampumemberikan(surplus) dana. Pasar modal yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanyaalokasidanadarisektoryangkurangproduktifkepadasektoryanglebih produktif.Pasarmodaldapatmemperkokohstrukturpermodalandiduniausaha, karenaduniausahadapatmengaturkombinasisumberpembiayaansedemikian rupasehinggamencerminkanpaduansumberpembiayaanjangkapanjangdan jangkapendek.Berdasarkanpertimbangantersebutdiatas,pasarmodalharus menciptakansuatu mekanismeyang dapat melindungi kepentingan pihak surplus dana(investor),yaitudenganmemberikaninformasiyanglengkapdanbenar, sehinggadapatmemahamisecaramenyeluruhkeadaanemitenbursaefekdari berbagaiaspek,terutamaaspekkeuangan,sertaperkembanganaktivitasbursa efek. Berdasarkankenyataanyangada,seringkaliperhatianpenggunalaporan keuanganhanyaditujukankepadainformasilaba,tanpamemperhatikan bagaimanalabatersebutdihasilkan.Halinimendorongmanajemenperusahaan untukmelakukanbeberapatindakanyangdisebutmanajemenataslaba(earning management) atau manipulasi laba (earning manipulation). Tindakan manajemen 4 atas laba atau manipulasi laba yang telah menjadi isu yang sangat hangat saat ini adalah parktik perataan laba (income smoothing). Perhatianparainvestoryangterpusatpadainformasilabamembuatmanajemen memanipulasidatadengancarameratakanlaba.Perataanlabaadalahcarayang digunakanmanajemenuntukmengurangifluktuasilabayangdilaporkanagar sesuaidengantargetyangdiinginkanbaikmelaluimetodeakuntansiatau transaksi(Koch,1981).Praktikperataanlabaterkaiteratdengankonsep manajemen laba dengan menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) yangmenyatakanbahwapraktikmanajemenlabadipengaruhiolehkonflik kepentinganantaramanajemen(agent)denganpemilik(principal)yangtimbul ketikasemuapihakberusahauntukmencapaiataumempertahankantingkat kemakmuran yang dikehendakinya (Salno dan Baridwan, 2000). Dalam hubungan keagenanmanajermemilikiasimetrisinformasiterhadappihakeksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor.Adabanyakalasanmanajemenuntukmelakukanperataanlabayangdilaporkan. Sebagai contoh, Selama perusahaan melaporkan laba yang stabil pemegang saham akansemakinmerasanyamandanpercayadiri(Hepworth,1953),perataanlaba memiliki dampak yang sangat baik pada nilai saham dan biaya modal (beidlemen, 1973),ataupemegangsahamakanmendapatkaninformasiyanglebihdarilaba yangdiinginkansehinggamunculanggapanperusahaanyangbersangkutan memiliki resiko yang lebih rendah (Dwiatmi dan Nurkholis, 2001). Perataan laba jugadigunakanmanajemenuntukmemuaskankepentingannyasendiriseperti 5 mendapatkankompensasi(Poll,2004),atauuntukmempertahankanposisi jabatannya (Spohr, 2004). Walapun banyak tujuan dan alasan yang melatarbelakangi manajemen melakukan perataanlaba,tetapsajatindakantersebutdapatmerubahkandunganinformasi atas laba yang dihasilkan perusahaan. Hal ini perlu diwaspadai pengguna laporan keuangan, karena informasi yang telah mengalami penambahan atau pengurangan tersebut dapat menyesatkan pengambilan keputusan yang akan diambil. Penelitianinimerupakanreplikasidariberbagaipenelitiantentangperataanlaba diIndonesia.Penelitianiniinginmengujiapakahpraktikperataanlabaterjadi padaperusahaan-perusahaanpublikyangterdaftardiIndonesiaterkhusus terhadapperusahaan-perusahaanyangtergolongliquid45(LQ45)danuntuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi praktek tersebut. Penelitian ini juga ingin menganalisa faktor-faktor apa saja yang sebenarnya di modifikasi oleh perusahaanketikamelakukanpraktikperataanlaba,danjugamengujiada tidaknyaperbedaanreturndanresikoantarkelompokperatadanbukanperata labapadaperusahaan-perusahaanLQ45diBursaEfekIndonesia.Dariberbagai penelitian yang ada, banyak hal yang menjadi faktor motivasi perataan laba. Ada yangmenyebutkantingkatlaba,hutang,memberikandevidenyangtinggidan faktor ukuran perusahaan juga sangat berpengaruh. Pasarmodalmemberikansaranabagiparapemilikdana(investor),untuk menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) untuk melakukaninvestasi.Keputusanuntukberinvestasiolehinvestorditentukanoleh 6 harapanmasayangakandatangakankesuksesansuatuusaha.Investorakan bersedia menanamkan dananya, jika mereka menganggap prospek suatu investasi tersebut akan menguntungkan. Kegiataninvestasiyangdilakukaninvestoradalahkegiatanuntukmenempatkan danapadasuatuataulebihsuatuasetselamaperiodetertentudenganharapan dapat memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Biasanya para pemodaltidakakanmenempatkanseluruhdanayangdimilikihanyapadasatu jenissekuritassaja.Halinidikarenakanadafaktoryangharusdipertimbangkan olehinvestorsebelummemilihjenisinvestasiyangakandimasukisepertirisiko yang akan ditanggung apabila nantinya terjadi sesuatu yang buruk yang menimpa perusahaan. Sebeluminvestormenanamkandananyadipasarmodal,investormembutuhkan keyakinandanperasaanamanterhadapinvestasinyatersebut.Perasaanamanini diperolehdiantaranyakarenaparainvestormemperolehinformasiyangjelas, wajardantepatwaktusebagaidasardalampengambilankeputusaninvestasinya. Informasiyangdibutuhkantersebutsalahsatunyaadalahlaporankeuangan sebagai bagian dari informasi akuntansi (Budi Sutrisno dan Retno, 2002). Besarkecilnyahargasahamdipasarsekunderditentukanolehkekuatan permintaandanpenawaranakansahamtersebut.Hargasahamtersebutakan mengalamifluktuasitergantungmanayanglebihkuatantarapermintaandan 7 penawaran,jikapermintaanlebihkuatdaripenawarannyamakahargasaham tersebut akan naik, begitu sebaliknya. Padadasarnyakenaikanataupenurunanpermintaansahamtidakterlepasdari berbagaiinformasi.Informasitersebutdapatdikelompokkanmenjadi3jenis, yaitupertama,Informasiyangbersifatfundamental,informasiiniberkaitan denganperusahaan,kondisiumumindustrisejenisdanfaktorlainyang mempengaruhikondisidanprospekperusahaantersebutdimasayangakan datang.Kedua,Informasiyangbersifatteknis,informasiinimencerminkan kondisiperdaganganekonomi,fluktuasikursdanvolumetransaksi,serta kekuatanpasar,danketiga,Informasiyangberkaitandenganlingkungan, informasiiniberkaitandengankondisiekonomi,politikdankeamanannegara, tingkat inflansi, dan kebijakan moneter. Menurut Miharja (1997), harga saham dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan seperti: deviden dan tingkat keuntungan, laba perusahaan, pertumbuhan penjualan perusahaandanfaktoreksternalperusahaanseperti:kebijakanpemerintah, pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang serta rumorpasar. Dalampasarmodalyangdihipotesiskan,bahwahargasahamsecaramenyeluruh mencerminkansemuainformasipublikyangrelevandantersediadipasar.Salah satuinformasitersebutadalahinformasitentanglabaakuntansiyangditerbitkan melaluilaporankeuangan.Implikasidarihipotesisdiatasadalahbahwaharga saham akanbereaksi terhadap pengumumanlabajika pengumumanlaba tersebut 8 dianggap relevan oleh pemodal dalam penentuan harga saham. Oleh sebab itu ada kemungkinanbahwaperubahanlabaakuntansiakanberpengaruhterhadap perubahanhargasahamdikarenakaninformasiLabamerupakansalahsatu parameter yang digunakan oleh investor dan kreditor dalam menilai kinerja suatu perusahaan. BalldanBrown(1968)mendugamanfaatkeberadaaanangkalabaakuntansi denganmengujikandunganinformasidanketepatanwaktudariangkalaba tersebut.Merekamenemukanbahwainformasiyangterkandungdalamangka akuntansi adalah berguna yaitu jika laba yang sesungguhnya berbeda dengan laba ekspektasi(expectedearning)makapasarakanbereaksiyangtercermindalam pergerakanhargasahamsekitartanggalpengumumaninformasilaba.Harga sahamcenderungnaikapabilalabayangdilaporkanlebihbesardaripadalaba ekspektasidansebaliknya,hargasahamcenderungturunapabilalabayang dilaporkan lebih kecil daripada laba ekspektasi. Beaver (1968) menyatakan bahwa perilakuharga danvolumesekitar tanggal pengumumanmengindikasikanbahwa labatahunanmengandunginformasiyangrelevanuntukpenilaianperusahaan. HasilpenelitianAli(1994)memperlihatkanbahwaearningsmengandung informasi tambahan melebihi kandungan informasi yang ada pada working capital dan cash flow. Sutrisno dan Retno (2003) menguji informasi laba sebelum dan sesudah publikasi laporankeuanganyangdiwakilirasio-rasiokeuanganterhadappergerakanharga saham.HasilpenelitiantersebutterjadikorelasiyangsignifikanantaraROEdan 9 perubahanhargasaham,sedangkanNPMdanROItidakmempunyaihubungan yang signifikan dengan harga saham sebelum publikasi dan harga saham sesudah publikasi. Beberapa penelitian terdahuluyang telah dilakukan di Indonesiamemperlihatkan hasil yang ditak konsisten. Ilmainir (1993) menemukan bukti bahwa perataan laba didorongolehhargasaham,perbedaanantarealabaactualdanlabanormaldan pengaruhperubahankewajibanakuntansyangdipiliholehmanajemen.Zuhroh (1996)menemukanbuktibahwafactoryangberpengaruhterhadapperataanlaba adaalh Leverage operasi. Wimbari (1998) mendapatkan hasil bahwa perataan laba disebabkanolehfactorprofitabilitasdanjenisindustry.Jin(1998)menemukan bahwafactoryangberpengaruhterhadappraktekperataanlabaadalahujuran perusaaan, tingkat profitabilitas, sector industry dan leverage-nya.Praktekperataanlabamerupakanfenomenayangumumdilakukandibanyak negara.Namundemikian,praktekperataanlabaini,jikadilakukandengan sengajadandibuat-buatdapatmenyebabkanpengungkapanlabayangtidak memadaiataumenyesatkan.Sebagaiakibatnya,investormungkintidak memperoleh informasi akurat mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dan resiko dariportofoliomereka.Olehkarenaituperludideteksilebihdiniapakah perusahaan melakukan praktek perataan laba atau tidak dan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhinya. 10 Isuincomesmoothing(perataanlaba)telahbanyakdidiskusikandalamliteratur akuntansiuntukbeberapadekade.White(1970)melaporkanbahwaterdapat probabilitas perusahaan melakukan perataan laba dengan tingkat signifikasi 0,025. Borneoetal(1976)dalampenelitiannyatelahmemberibuktibahwaperusahaan melakukan perataan laba melalui manipulasi atas item-item pos luar biasa (extra-ordinaryitems).SementaraAsharietal(1994)melaporkanbahwaterdapat indikasitindakanperataanlabadanlabaoperasimerupakansasaranumumyang digunakan untuk melakukan perataan laba, serta tindakan perataan laba cenderung dilakukanolehperusahaanyangprofitabilitasnyarendah,danperusahaandalam industri yang beresiko (Assih dan Gudono, 2000). Penelitianmengenai perataanlabajuga telah dilakukan di Indonesia, diantaranya yaitupenelitanyangdilakukanolehIlmainir(1993),Zuhroh(1997)Jindan Machfoedz(1998),sertaSalnodanBaridwan(2000)menyediakanbuktibahwa praktek perataan laba telah terdapat pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,danmengindikasifaktor-faktoryangdapatmendorongpraktekperataan labadiantaranyaleverageoperasi,ukuranperusahaan,keberadaanperancanaan bonus, dan sektor industri Perkembanganaktivitaspasarmodalyangpesatmembawaperubahanbesarpada tuntutankualitasinformasi.Keterbukaaninformasiasalahkatakuncidipasar modal.Keterbukaaninformasiiniterkaitdenganprosespenyamaiandan penerimaanseta pencernaaninformasi olehmasyarakat. Satu informasi dianggap informativejiainformasitersebutmamapumengugahataumemperngaruhi 11 kepercayaan(beliefs)parapengabilkeputusan.Adanyasatuinformasiyangbaru akanmembentuksatukepercayaanbartudikalnganparainvestordimanaakan mengubahhargamelauiperubahandemanddansupplysurat-surat berharga(Hastuti dan Bambang 1998). Seiringdenganperkembanganpasarmodal,badanpengawasanpasarmodal (BAPEPAM),mewajibkanemitenuntukmenyuampaikanlaporantahunanagar terdapat transparansi dalam pengungkapanberbagaiinformasiyang perhubungan dengankinerjaperusahaanmelaluipengungkapanberbagaiinformasiyang berhubungandengankinerjaperusahaanmelaluikeputusanketuaBAPEPAM Nomor38/PM/1996 tentanglaporankeuangantahunan.Dengandiwajibkanpara emitenuntuksecaraperuodikmelaporkanhasilkeuangankepadamasyarakat denganharapanhargasahamdapatberaksiterhadapinformasiyang dipublikasiksansehinggaakantercapaipasarperdaganganefekyanglikuid, efisien, fain dan transparan. Masalahfundamentaldalamliteratureakuntansidankeuanganterkaitdengan laporankeuanganadalahbagaimanamerekonsiliasikanperbedaankepentingan antarainvestordanmanjemenperusahaanatasinformasiakuntansi.Disatusisi investormembutuhkaninformasiyangberguna,relevandanreliableuntuk dijadikandasrapengambilankeputusaninvestai.Sedangkanmanajemen membutukaninformasidalamusahamengembangkanperusahaan(Chandrarin dan Terny,2000) 12 Daribeberapapenelitianyangmasihberbedadanbelumadanyapenelitian variabelukuranperusahaanmakapenulistertarikmelakukanpenelitankembali denganjudulPENGARUHBESARANPERUSAHAAN, PROFITABILITAS,LABA,LEVERAGEOPERASITERHADAP PERATAANLABA(INCOMESMOOTHING)DIPERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BEI B.Identifikasi Masalah Darilatarbelakangyangtelahdiuraikanmakadapatdiidentifikasimasalah penelitian, adalah sebagai berikut : 1.Faktor-faktorapasajakahyangmenjadimotivasibagiperusahaandalammelakukan tindakan perataan laba.2.Apakah kondisi perusahaan sangat berhubungan dengan motivasi tindakan perataan laba. 3.Apakahterdapatperbedaanreturndanresikosahamantarakelompok perata laba dan bukan perata laba. C.Rumusan Masalah Masalah yang dibahas penulis dalam penelitian ini adalah: Dalam penelitian ini akan diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba pada perusahaan yang listing di BEI. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Apakah besaran perusahaan mempengaruhi di lakukannya perataan laba? 2.Apakah profitabilitas mempengaruhi dilakukannya perataan laba? 3.Apakah laba mempengaruhi dilakukannya perataan laba? 4.Apakah leverage operasi mempengaruhi dilakukannya perataan laba? 13 D.Tujuan PenelitianDariperumusanmasalahdiatas,makatujuanpenelitianyangakandilakukan adalah : 1.UntukmembuktikanApakahbesaranperusahaanmempengaruhidi lakukannya perataan laba? 2.UntukmembuktikanApakahprofitabilitasmempengaruhidilakukannya perataan laba? 3.UntukmembuktikanApakahlabamempengaruhidilakukannyaperataan laba? 4.UntukApakahleverageoperasimempengaruhidilakukannyaperataan laba? E.Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah : 1.Bagikalanganakademis,penelitianinidiharapkandapatmenjadi alat pengembanganilmu pengetahuan dan dapat dijadikansebagai salahsatudasarbagipenelitianselanjutnya,khususnyatentang pasar modal di Indonesia.2.Bagiinvestordancaloninvestor,hasilpenelitianinidapat digunakansebagaibahanpertimbanganbagiinvestordalam memutuskanuntukberinvestasibentuksekuritassahampada perusahaan yang go public. 14 3.Bagipihak-pihakyangterkaitdenganpasarmodaldiIndonesia sepertiBAPEPAM,BursaEfek,denganadanyapenelitianini diharapkandapatmemberikanmasukandalammeningkatkan perannyadalammemenuhikebutuhanpihakpenggunainformasi, terutamabagipihak-pihakyangberkepentingandenganpasar modal. F.Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dapat dibagi dalam lima bab, yaitu: BAB IBabiniberisipendahuluanyangterdiriataslatarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB IIBabinimegemukakantentangteori-teoriyangadahubungannya dengan permasalahanyang terangkum dalam tinjauan pustaka dan juga mengemukakan hipotesis yang ada. BAB IIIBabinimenguraikanmetodologipenelitianyangmeliputijenis penelitian, populasi, sampel dan pengambilansampel, definisi dan pengukuranoperasionalvariabel,sumberdatadanteknik pengumpulan data, serta teknik analisis. 15 BAB II TELAAH TEORITISA.TINJAUAN PUSTAKA 1.Laporan keuangan MenurutpedomanetikaakuntansiIAI,laporankeuanganadalahsatu penyajiandatakeuangantermasukcatatanyangmenyertainya,bilaada, yangdimaksuduntukmengkomunikasikansumberdayaekonomi(aktiva) danataukewajibansatuentitaaspadasaattertentuatauperubahanatas aktivadanataukewajibanselamasatuperiodetertentusesuaidenga prinsipakuntansiyangberlakuumumataubasisakuntansikoprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tujuan Laporan Keuangan TujuanlaporankeuanganmenurutAPBstatementdigolongkansebagai berikut (harahap, 2001:42):1.Tujuan Khusus Tujuankhususlaporankeuanganadalahuntukmenyajikanlaporanposisi keuangn. Hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai denga GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). 2.Tujuan Umum Adapun tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut: 16 a.Memberikaninformasiyangterpercayatentangsumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan. b.Memberikaninformasiyangterpercyatentangsuber kekayaanbersihyangberasaldarikegiatanusahadala mencari laba. c.Menaksirinformasikeuanganyangdapatdigunakanuntuk menaksirpotensi-potensiperusahandalammenghasilkan laba. d.Memberikaninformasiyangdiperlukanlainyatentang perubahan harta dan kewajiban. e.Menggunakaninformasirelevanlainnyayangdibutuhkan para pemakai laporan. 3.Tujuan Kualitatif TujuankualitatifyangdirumuskanAPBstatementsNo.4adalah sebagai berikut: a.Relevanb.Dapat dimengerti c.Dapat dicek kebernarannya d.Netrale.Tepat waktu & dapat diperbandingkanf.Legkap 17 Jenis Laporan Keuangan Sedangakandalamdefinisilaporankeuanganmenurutperaturan BAPEPAMNomor:VIIIG.7tendangpedomanpenyajianlaporan keuangan dijelaskan bahwa laporan keuangan terdiri dari:1.Neraca 2.Laporan Perubahan Ekuitas 3.Laporan Arus Kas4.Catatan Atas Laporan Keuangan 2.Income smoothing (Perataan Laba) Koch dalam Suwito (2005) menyatakan perataan laba dapat didefenisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi labayangdilaporkanagarsesuaidengantargetyangdiinginkanbaik secaraartifisialmelaluimetodeakuntansi,maupunsecarariilmelalui transaksi. Menurut Atmini dalam Suwito (2005) tindakan perataanlabamempunyai duatipeyaituperataanlabayangdilakukansecarasengajaoleh manajemendanperataanlabayangterjadisecaraalami.Perataanlaba secaraalamiterjadisebagaiakibatdariprosesmenghasilkansuatualiran 18 labayangmerata,sementaraperataanlabayangdisengajadapatterjadi akibat teknik perataan laba riil atau teknik perataan laba atifisial. Perataanlabariiladalahperataanlabayangterjadiapabilamanajemen mengambil tindakan untuk menyusun kejadian-kejadian ekonomi sehingga menghasilkan aliran laba yang rata. Perataan laba artifisial adalah perataan labayangterjadiapabilamanajemenmemanipulasisaatpencatatan akuntansi untuk menghasilkan aliran laba yang rata (Suwito, 2005 dikutip dari Ekcel, 1981 dalam Atmini, 2000). Perataanlabadapatdipandangsebagaiupayayangsecarasengaja dimaksudkanuntukmenormalkanincomedalamrangkamencapai kecenderunganatautingkatyangdiinginkan.Perataanincome/laba menurut Beidleman (1973) sebagai berikut: Meratakan earnings yang dilaporkan sebagai pengurangan secara sengajafluktuasidisekitartingkatearningstertentuyangdianggapnormalbagi sebuah perusahaan Dalampengertianiniperataanmerepresentasikansebuahupayayang dilakukanolehmanajemenperusahaanuntukmengurangivariasitidak normaldalamearningssepanjangdiijinkanolehprinsipakuntansidan manajemen yang sehat. Jenis perataan laba ada dua jenis perataan laba, yaitu(Riahi- Belkaoui,2004) 19 1.intentional atau designed smoothing intentionalataudesignedsmoothingialahkeputusanataupilihanyang dibuat untuk mengukur fluktuasi earning pada level yang diinginkan. 2.Natural smoothingNaturalsmoothingadalahincmegeneratingprocessyangnatural,bukan hasil dari tindakan yang di ambil manajemen. Faktor Pendorong Perataan Laba Tidaksemuanegaramelanggarperataanlaba(Harahap,2005).Seperti Swediamisalnya,dinegarainiperataanlabadiperbolehkah,asalkan perataan laba ini dilakukan dengan transparan. Beberapafokusyangmendorongmanajemenmelakukanperataanlaba adalah (sugiarto,2003) 1.Kompensasi bonus Padapenelitiannya,Healymenemukanbuktibahwamanajeryangtidak dapat memenuhi targe labayang ditentukanakanmemanipulasilaba agar dapatmentransferlabamasakinimenjadilabamasadepan.Selainitu menurutHarahap(2005),pentingnyalaporankeuanganmengundang manajemen untuk meratakan laba demi mendapatkan bonus yang tinggi 2.Kontarak utangDefonddanJimblvo(1994)denganmenggunakanmodeljones, mengevaluasi tingkat akrual perusahaan yang tidak dapat memenuhi target 20 laba.Merekamenemukanbahwaperusahaanmelanggarperjanjianutang telah merekayasa laba, satu periode sebelum perjanjian utang itu dibuat. 3.Faktor Politik Jones(1991)menelitiperusahaanyangdesangdiinvestigasioleh InternationalTradeCommision(ITC).Iamenemukanbuktibahwa produsen domestic cederung menurunkan laba dengan teknik accral untuk mempengaruhikeputusanregulasiimpor.NaimdanHartono(1996) menelitiperusahaanyangdidugamelakukanmonopolidanmenemukan bahwamanajerperusahaanmelakukanperataanlabauntukmenghindari UU Anti-Trust. 4.Pengurangan Pajak Perusahaan melakukan perataan laba untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah(Arens,Elder,Beasly,2005). 5.Perubahan CEO Pourciao(1993)menemukanbuktibawaperekayasaanlabadilakukan denganmeningkatkanunexpectedaccrualspadaperiodesatutahun sebelum penggantian exsekutif tak rutin. 6.Peawaran saham perdana Clarksonetal(1992)menyatakanadareaksipositifdaripenggunaan earningforefastyangadadiprospectusdengantingkatpenjualanpada regulator.Banyakperusahaanyangmelakukanperataanlabademi mendapatkan dan mepetahankan investor(Jones,2005) 21 Faktor yang diasumsikanmenebabakanmanajermelakukan perataanlaba menurut Accounting Theory(Raiai-Belkoui, 2004:451). Ialah: i.Mekanismepasarkopetitif,yangmengurangpilihan-pilihanyang tersedia untuk manajemen. ii.Skemakopensasimanajemen,yangterkaitlangsungdengan kinerja perusahaan. iii.Ancaman pergantian manajemen. Teknik Perataan laba Berbagaiteknikyangdilakukandalamperataanlaba,diantaranya ialah(sugiarto,2003): i.Perataanmelaluiwakutterjadinyatreansaksiataupengakuan transaksi.Pihakmanajemendapatmenentukanatau mengendalaikanwaktutransaksimelaluikebijakanmanajemen sendiri(accruals)misalnya:pengeluaranbiayarisetdan pengembangan.Selainitubanyakjugaperusahanyang menggunakankebijakandiskondankredit,sehinggahalinidapat menyebabkanmeningkatnyajumlahpiutangdanpenjualanbulan terakhir tapi kuarter dan laba kelihatan stabil pada periode tertentu. ii.Perataanmelaluialikasiuntukbeberapaperiodetertentu.Manajer mempunyaiwewenantuntukmengalokasikanpendapatanatau beban untuk periode tertentu. Misalnya:jika penjualanmeningkat, 22 makamanajemendapatmembebankanbiayarisetdan pengembangansertaamortisasigoodwillpadapadaperiodeitu untuk menstabilkan laba.iii.Perataanmelauiklasifikasi.Manajemenmemilikikewenangan untukmengklasifikasikanpos-posrugilabadalamkategoriyang berbeda.Misalnya:jikapendapatannon-operasisulituntuk didefinisikan,maka manajer dapat mengkasifikasikanpos itu pada pendapatan operasi atau pendapatan non-operasi. 3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba I.Besaran PerusahaanBesaranperusahaan,yangsemuladiyakinidapatdijadikan parameterdalammenganalisispengaruhterhadapperataan laba, terkait dengan adanya asumsi bahwa perusahaan yang besarselaludiidentikkandengannilaiaktivayangbesar pula(salondanBaridwan2000).Ternyatahasilpenelitian inimemperkuathasilpenelitianterdahuluyangdilakukan diIndonesia,sepertiJatiningrum(2000), Muchammad(2001),NasserdanHerlinda(2003),dan Noor(2004),dimanbesaranperusahaantidakberpengaruh terhadapperataanlaba.MenurutMuchammad(2000), bahwa perusahaan yang besar tidak selamanya diidentikkan denganpadatmodal,tetapibiasjadipadatkarya.Halini 23 memberikansatukesimpulanbahwanilaitotalaktiva kurangtepatuntukdijadikantolakukurbesarnyasatu perusahaan.Dengandemikiandimungkinkanadanya komponenlainyangdapatdijadikanparameterdalam mengukur besarnya perusahaan, yaitu harga saham. Hal ini didukungolehpernyataanGrant(1995)dalamSalnodan Baridwan(2000),bahwabesarkecilnyaperusahaan,dapat dilihatdaritingkatkemakmurannyayangtercermindalam nilai pasar saham. Sepertihalnyabesarnyaperusahaan,hasilpenelitian variableprefitabilitasjugaterbukti,tidakberpengaruh terhadapperataanlaba.Penelitiansebelumnyayangjuga memberikanhailyangsamaadalahZuhroh(1996)dalam DwiatminidanNurkholis(2001);JindanMachfoez(1998), Muchammad(2001),NasserdanHerlina(2003)dan Noor(2004).TidakberpengaruhnyaROAdidugakarena investorcenderungmengabaikaninformasiROAyangada sercaramaksimal(Noor,2004:7)sehinngamanajemenpun menjadi tidak termotivasi melakukan perataan laba melalui variabletersebut.MengingatbahwaperhitunganROA melibatkantotalaktiva,makahaltersebutjugaberdampak 24 padatidakterbuktinyaVariabelTAberpengaruhterhadap terjadinya preataan laba. II.ProfitabilitasProfitabilitas diukur dengan rasio antara lain laba bersih sebelum pajak dengan total (Masodah,2007) Pioitabilitas ReturnonAsset(ROA)merupakanukuranpentinguntuk menilaisehatatutidaknyaperusahaan,yang memepengaruhiinvestoruntukmembuatkeputusan. PerusahaanyangmemilikiROAyanglebihtinggi cenderungmelakukanperataanlabadibandingkandengan perusahaan yang lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuanuntukmendapatkanlabapadamasa mendatangsehinggamemudahkandalammenundaatau mempercepat laba(Assih dkk,2000). III.LabaInformasi mengenai labaKualitas informasi laba informasilabaharusdilihatdalamkaitannyadengan persepsi pengambilan keputusan. Kaerna kualitas informasi labaditentukanolehkemampuannyamemotivasitindakan individudanmembantupengambilankeputusayang 25 efektif.HalinididukungolehFASByangmenerbitaknSFACNo.1yangmenganggapbahwalabaakuntansi merupakanpegukuranyangbaikatasperstasiperusahaan danolehkarenaitulabaakuntansihendaknyadapat digunakan dalam prediksi arus kas dalam laba dimasa yang akan datang.Berdasarkanlatarbelakangtersebut,Henriksendalam bukunyaAccountingTheoryedisikelima(1993) menetapkantigakonsepdalamusahamendefinisikandan mengukur laba menurut tingkatan bahasa. Adaputn konsep-konsep tersebut meliputi:a.Konsep laba pada Tingkat Sintasis (Sturktural) Pada tingkata sintaksis konsep income dihubungkandengan konvensi(kebiasaan)danaturannyalogissertakonsisten denganmendasarkanpadapermisdankonsepyangtelah berkembang dari praktek akuntansi yang ada. Terdapat dua pendekatanpenguranganlaba(incomemeasurement)pada tingkatsintaksis,yaitupendekatantransaksidan pendekatan aktiva. b.Konsep laba pada tingkat Sematik(Interpretatif) Padakonsepiniincomeditelaahmelaluihubungannya dengan realita ekonomi. Dalam usahanya meberikan makna 26 interpretative dari knsep laba akuntansi (accouting income), paraakuntanseringkalimerujukpadaduakonsep ekonomi.Keduakonsepekonomitersebutadalahkonsep pemeliharaan Modal dan Laba sebagai alat ukur efisiensi. c.Konsep laba pada tingkat pragmatis(perilaku) Padatingkatpragmatis(perilaku)konsepincomedikaitkan denganpenggunalaporankeuanganterhadapinformasi yangtersiratdaripenggunalaporankeuanganterhadap informasiyangtersiratdarilabaperusahaan.Beberapa reaksiuserdapatditunjukkandenganprosespengambilan keputusandariinvestordankreditor,reaksihargasurat terhadappelaporanincomeataureaksiumpanbalik (feedback)darimanajemendanakuntanterhadapincome yang dilaporkan. Konsepincomepalingtidakharusdapatmemberikan implikasiincomesebagaialatperamalandanincome sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen. IV.Leverage Operasi Levrerageoperasiperusahaan.Pengukuranvariabelnya adalahrasioantartotalbiayadepresiasidanamortisasi 27 dengantotalbiaya.dalampenelititanini,totalbiaya merupakanpenjumlahanhargapokokpenjulan,biaya penjualan serta biaya administrasi dan umum. Leverage adalahbagian darimodalsendiriyang dijadikan jaminanuntukkeseluruhanutang.Leverageinidapat dihitung menggunakan rumus: total 0tang total Equity 4.HASIL PENELITIAN TERDAHULU Battie, dkk (1994) melakukan penelitian yang berkaitan dengan perataan laba di Inggris yang didasarkan pada pendekatan akuntansi positif. Dalam penelitian tersebut yang menjadi kasus adalah angka-angka akuntansi yang didasarkan pada properti statistik dan time series tanpa merujuk pada rasional ekonomi, sedangkan yangmenjadiobyekperataanlabaadalahlabasetelahpajaktetapisebelumpos luar biasa. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat hubungan positif yang signifikan antaravariabilitaslaba,pembayarandividenopsisahamdandiffuseness kepemilikan saham. Michelson et.al (1995), melakukan penelitian di Amerika yang bertujuan 28 untukmengujihubunganantaraperataanlabadengankinerjapasar.Adapunhal yang akan diuji meliputi kecenderungan perusahaan utama untuk melakukan perataan laba, perbedaan dalam rata-rata return dari saham diantara perusahaan perata laba dan tidak serta risiko pasar yang diperkirakan dengan perataan laba. Hasil yang diperoleh menunjukkan perusahaan yang meratakan laba memiliki rata-rata return tahunan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak melakukan perataan laba.Selainitu,penelitianinijugamenunjukkanbahwaperusahaanyang meratakan laba memiliki beta yang lebih rendah dan nilai pasar ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak meratakan laba. Penelitian perataan laba di Indonesia: Penelitian mengenai praktik perataan laba di Indonesia dilakukan oleh Ilmainir(1993)danJin(1997).DalampenelitianIlmainir(1993),menguji faktorfaktor laba dan faktor konsekuensi ekonomi yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia. Faktor-faktor laba yang diuji adalah perbedaanantaralabaaktualdenganlabanormaldanpengaruhperubahan kebijakan akuntansi terhadap laba. Sedangkan faktor-faktor konsekuensi ekonomi yang diuji adalahukuranperusahaan,keberadaanperencanaanbisnis,danhargasaham. Hasil 29 yangdiperolehbahwadarikeduafaktorlabamendorongterjadinyapraktik perataan laba, sedangkan dari faktor-faktor konsekuensi ekonomi yang diuji, hanya faktor harga saham saja yang mendorong adanya praktik perataan laba. Jin (1997), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEJ. Faktor-faktor independen yang menjadi variabel berpengaruh dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, sektor industri dan leverage operasi perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hanya leverage operasi yang merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya praktik perataan laba. Assih dan Gudono (2000), meneliti faktor-faktor yang dapat dikaitkan dengan terjadinya praktik perataan laba dengan mengambil sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEJ. Ketiga variabel independen yang diuji, yaitu ukuran perusahaan,profitabilitasperusahaandanleverageoperasiperusahaansaja memiliki pengaruhpadapraktikperataanlabayangdilakukanperusahaanpublikdi IndonesiaPengaruh income smoothing (perataan laba) hal 32 B.KERANGKA TEORITISKerangkateoritisdalampenelitianiniadalahbesaranperusahaan,hargasaham, perbedaanlaba,leverageopersi,penguranganpajak,penawaransahamperdana 30 sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen nya adalah pemerataan laba. Variabelindependenmerupakanvariabelyangmempengaruhiatau yangmenjadi sebabperubahannyasertatimbulnyavariabeldependen.Variabeldependen merupakanvariabelyangdipengaruhiatauyangmenjadiakibatkarenaadanya variabelbebas.Adapunkerangkapemikirandalampenelitianiniadalahsebagai berikut : Kerangka Teoritis variabel independent variabel dependent C.Hipotesis H1=besaran perusahaan mempengaruhi perataan laba H2=profitabilitas mempengaruhi perataan laba H3= laba mempengaruhi perataan laba Besaran Perusahaan: PERATAAN LABA Leverage operasi Pengurangan Pajak Laba 31 H4= laverage operasi mempengaruhi perataan laba BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitianini didesainsebagai penelitian penjelasan (explanatory research)yang melihathubunganantaravariabel-variabelpenelitianyangterdiridariinformasi laba (X1), ukuran perusahaan (X2), jenis industri (X3), dan harga saham (Y) serta mengujihipotesisyangtelahdirumuskansebelumnya.Pengujianhipotesis dilakukanuntukmengetahuihubunganvariabelXdanvariabelY.Penelitianini menggunakandatasekunderyaitudatayangdidapatdariinformasiyang dikumpulkanolehseseorangdanbukanpenelitiyangmelakukanstudimutakhir (Sekaran, 2006:65). B. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel MenurutSekaran(2000)populasimerujukpadakelompokorang,keadaan,atau sesuatuyangmenariksehinggapenelitiinginmempelajari.Populasidalam 32 penelitianiniadalahperusahaanyanglistingdiBEIdantelahtercatatdiBursa Efek Indonesia (BEI). Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendakdiselidikidandianggapbisamewakilikeseluruhanpopulasi(Djarwanto dan pangestu, edisi 4:108). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI yang dipilihdenganmenggunakanmetodepurposivesampling.Denganmetodeini, sampeldipilihatasdasarkesesuaiankarakteristikdengankriteriayangtelah ditentukan. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah : 1.Saham perusahaanyanglisting di BEI bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Juni 2008.2.Saham tidak pernah mengalami delisting selama periode penelitian. 3.Memilikidatakeuanganyanglengkapselamaperiodepenelitian(Januari 2007 Juni 2008). C. Definisi dan Pengukuran Operasional Variabel Variabel independen dalam penelitian ini adalah informasi laba, dimana laba yang digunakanadalahlabasetelahpajak(earningsaftertax)yangdiwakilirasio profitabilitasNPMdanROE,ukuranperusahaandanjenisindustri.Sedangkan variabel dependennya adalah harga penutupanpasar saham. Ukuran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.Besaran Perusahaan: Besaran perusahaan, yang semula diyakini dapat dijadikan parameter dalam menganalisa pengaruhnya terhadap perataan laba, terkait dengan adanya asumsi 33 bahwa perusahaan yang besar selalu diidentikkan dengan nilai aktiva yang besar pula (Salno dan Baridwan 2000). Ternyata hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu yang dilakukan di Indonesia, seperti Jatiningrum (2000), Muchammad(2001),NasserdanHerlina(2003),danNoor(2004),dimana besaran perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Menurut Muchammad (2000), bahwa perusahaan yang besar tidak selamanya diidentikkan dengan padat modal, tetapi bisa jadi padat karya. Hal ini memberikan suatu kesimpulan bahwa nilai total aktiva kurang tepat untuk dijadikan tolak ukur besarnya suatu perusahaan. Dengan demikian dimungkinkan adanya komponen lain yang dapat dijadikan parameter dalam mengukur besarnya perusahaan, yaitu harga saham. HalinididukungolehpernyataanGrant(1995)dalamSalnodanBaridwan (2000), bahwa besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari tingkat kemakmurannya yang tercermin dalam nilai pasar saham. Seperti halnya besaran perusahaan, hasil penelitian variabel profitabilitas juga terbukti tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Penelitian sebelumnya yang juga memberikan hasil yang sama adalah Zuhroh (1996) dalam Dwiatmini dan Nurkholis(2001);JindanMachfoez(1998),Muchammad(2001),Nasserdan Herlina (2003), dan Noor (2004). Tidak berpengaruhnya ROA diduga karena investor cenderungmengabaikaninformasiROAyangadasecaramaksimal(Noor 2004:77), 34 sehingga manajemen pun menjadi tidak termotivasi melakukan perataan laba melalui variabel tersebut. Mengingat bahwa perhitungan ROA melibatkan total aktiva, maka hal tersebut juga berdampak pada tidak terbuktinya variabel TA berpengaruh terhadap terjadinya perataan laba. 2.Profitabilitas Profitabilitas diukur dengan rasio antara laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Masodah, 2007). Pioitabilitas Return on Assets (ROA) merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi cenderung melakukan perataaan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba (Assih dkk., 2000). 3.LabaHalaman102(faktor2ygmempengaruhiperataanlabaprusahaanasingdannon asing) 4.Leverage operasi Hal105variabeldanpengukurannya(faktor2ygmempengaruhiperataanlaba prusahaan asing dan non asing) Leverage adalah bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk 35 keseluruhan utang. Leverage ini dapat dihitung dengan rumus: LEV = Total Utang / Total Equity D. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporankeuanganperiodetahun2007-2008danhargasahamperusahaanemiten tahun2007dan2008yanglistingdiBEI,dimanahargasahamyangdigunakan yaituhargasahampenutupan(closingprice)bulananperiodetahun2007sampai denganJunitahun2008.Datadiperolehsecaratidaklangsungmelaluimedia perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang diperoleh dari Jakarta Stock Exchange (JSX) dengan mendownload melalui situs www.idx.co.id. E. Teknik Analisis Dalampenelitianinidigunakanteknikstatistiknonparametrikberupakorelasi ProductMomentdenganmenggunakanprogrambantuanSPSSforwindows. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. F.Pengujian Hipotesa Ujihipotesadalampenelitianinimenggunakanmetodestatisticinferensialyang yang terdiri dari pengujian multi variate, dengan kriteria sebagai berikut: 1.Pengujian univariate Pengujianunivariateinidilakukanuntukmengujilebihlanjutsecara statisticapakahvariable-variabelindependenbebedasecarasignifikan 36 diantaraperusahaanyangmelakukanpraktikperataanlabadantidak. Pengujian univariate ini antara lain: a.One-samplekolmogorovsmimirnoviniberkehendakuntukmenguji hipotesabahwatidakadabedaantaraduabuahdistribusi,atauuntuk menetukanapakahdatadarimasing-masingvariabletelahterdistribusi dengan normal. b.Mann-whitney test Pengujianinidilakukanjikainginmengetahuiapakahadaperbedeaan yang nyata atau tidak diantara variable yang diteliti, tetapi sampel tersebut tidaksalingterkaitsatusamalain.Pengujianinijugamerupakan pengujian alternative dari t-test. c.Two independent sampel t-test Uji t digunakan pada analisis dayayang diukur denganskalainterval dan skala rasio yang bertujuan untuk menguji perbedaan antara sampel dengan populasi.T-testdilakukanuntuktujuanyangsamadenganmann-whitney test,hanyasajapengujianinidigunakanuntukmengujidatayang terdistribusi secara normal. d.Chi-square test Pengujian chi-square digunakan untuk membedakan dua proporsi kategori satuvariabelpenelitian.Pengujianinijugadigunakanuntukmelihat perbedaanyangnyataantaravariabel-variabelyangdiuji.Pengujianini juga digunakan untuk menguji data yang tidak terdistribusi secara normal. 37 2.Pengujian multivariate Pengujianmultivariatedilakukandenganmenggunakanregresilogistic untukmengetahuiapakahukuranperusahaan,profitabilitasperusahaan denganleverageoperasiperusahaanberpengarauhterhadaptraktik perataanlaba.Pengujianinidilakukandenganduatahap,yaitupengujian secaraserentakdanpengujiansecaraterpisah.Modellogityangakan digunakn dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dimana:-statis=statusperubahanlabaperusahaan,0untukperusahaan yangmelakukanperataanlabadan1untukperusahaanyangtidak melakukan perataan laba. -TA= total aktiva. - PROF= profitabilitas perusahaan. - OL= leverage operasi. - ST= status perusahaan. a. pengujian secara serentak pengujiansecaraserentakyaitupengujianmultivariateyangdilakukan denganmenggunkanregersilogisticbergandayangdilakukansecara bersama-sama(serentak)untukketigavariable.Uktukpengujianini, denga tingkat signifikasi sebesar 0,05 atau 5% dapat diambil kesimpuan sebagai berikut: yJika p-value< 0,05 pHo ditolak dan Ha diterima. 38 b. pengujian secara terpisah untuklebihmeyakinkanhasilayangdiperulehdaripengujian multivariatesecaraserentak,makadilakukanpengujianmultai variatesecaraterpisahdenganmengeluarkansatuataulebihvariable independendaripengujiansebelumnya.Untukpengujianmultivariate secaraterpisahyangpertama,variableyangmemilikinilaippaling besar.Pengujiansecaraterpisahselanjutnyaakanmengeluarkan variableindependenyangmemilikinilaopdibawahnilaiyangtelah dikeluarkansebelumnyasehinggapadaakhirnyapengujianhanya dilakukan terhadap variable independen yang memilikin nilai p terkecil. G.ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkanpenelitian-penelitaiansebelumnyayangmenyatakanbahwapraktik perataanlabatelahbanyakdilakukanolehperusahaan-perusahaandiIndonesia, penulisjugamenemukanhalyangsamadalamperiodewaktuyangberbeda. Periode pengamatanyang dilakukan penulis adalah ungukjangka waktu 4 tahun, yakni darijanuari 1998 sampai September 2001. Penulismelakukan pengamatan padaperusahaan-perusahaandisektormanufakturyangdibagimenurutstatus perusahanyaituperusahaanyangterdaftarsebagaipenenembodalaingdan perusahaan yag terdaftar sebagai penanam modal dalam negeri. H.Hasil Perhitungan indeks Eckel Perhitungaindekseckelinidilakukanuntukmengetahuijumlahperusahanyang melaukan pertain laba dan perusahaan yang tidak melaukan perataan laba dri total 39 sampelperusaanyangdiuji.Perusaanyangdiklasifikasiksamelaukanpraktik peratanlabaakanditujukandenganidesyangkurangdarisatu.Sedangkan perusahaanyangtidakmelaukanpraktikperataanlabaditujukandenganindek yang lebih dari satu.Berdasarkanperhitunganyangdilakulanpenulisdengasampelbanyak30perusahaanasingdannonasing,penulismenemukanadanyapraktikperataan laba. Dari hasil peneltian tersebut dapat diketahui bahwa dari 30 perusahaan asing dan nonasingyangdijadikansampel,terdapat14perusahaanasingdannonasing yangmelakukanperataanlabadan16perusahaanasingdannonasingtidak melaukanpraktikperataanlaba.Antaraperusahaanasingdannonasingtersebut dapatdilihatbawaperusahaannonasinglebihbanyakmelauknperataanlaba dibandingkan perusahaan asing. Hao ini Nampak bahwa 8 dari 16 perusahaan non asingyanddijadikansampeldiindikasikanmelakukanpraktikperataanlabaatau sekitar50%daritotalsampelyangdiujiuntukperusahaannonasingtersebut. Sedangkan untuk perusahaan asing namap 6 dai 14perusaan asing yang melaukan praktikperataanlabaatu42,85%daritotalsampelyangdiujiuntukperusahaan asing.

40 Daftar Pustaka Hadi Sutrisno.1996. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset. Hanantyo.2006. Dampak Kebijakan Deviden dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Harga Saham Pada Waktu Ex. Deviden Day. Skripsi. UNNES. Jin, Liauw She dan Masud Machfoedz. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 1(2). Juniarti. 2005. Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) Pada PerusahaanPerusahaan Go Public. Univ. Kristen Petra. (dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 7 No. 2 2005) Jogiyanto.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta:BPFE Khafid,Muhamad.2004. Perbandingan Earning Respone Antara Perusahaan Income smoothers Dan Non Income Smoothers Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Semarang: FE UNNES (Dalam Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol 13. No.1 2004 UNNES). Madura, Jeff. 2001.Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Marhaen Dodod S. 2006. Pengaruh EPS, PER, Current Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEJ. Skripsi. FE UNNES. Mursalim. 2003. Analisis Persepsi Dimensi Income Smoothing Terhadap Motivasi Investor Untuk Berinvestasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ (Studi pada Investor di Jateng dan DIY).