32
6-1 UNIVERSAL PRECAUTIONS Kewaspadaan untuk pencegahan transmisi sIlang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan

No Slide Title · PDF filemerupakan jaminan bahwa ia tidak potensial ... suntik dari pasien dengan HIV positif adalah 4 : ... Hitung waktu dari saat

  • Upload
    builien

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

6-1

UNIVERSAL PRECAUTIONS

Kewaspadaan untuk pencegahan transmisi

sIlang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas

pelayanan

6-2

ANGKA KEJADIAN INFEKSI RS

Infeksi Luka Operasi (ILO) 18,9%

Infeksi Saluran Kemih (ISK) 15,1%

Infeksi Luka Infus (Phlebitis) 26,4%

6-3

TUJUAN KEWASPADAAN STANDAR

Menjamin kualitas pelayanan

Mencegah infeksi silang dalam prosedur klinik

terutama pada tindakan invasif atau operatif.

Menurunkan risiko transmisi penyakit menular

seperti Hepatitis B dan AIDS

6-4

Aplikasi Kewaspadaan Standar

Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi

Membudayakan cuci tangan

Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu,

masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan)

Penggunaan aseptik dan antiseptik

Memproses instrumen agar aman digunakan

Budaya aman dalam setiap prosedur

Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat

6-5

Cucitangan dan

asepsis/antisepsis

Barier

Protektif

Mengelola benda

tajam

Mengelola limbah

Memproses peralatan

6-6

Beberapa cara mengurangi risiko

transmisi penyakit

Diantara klien-petugas

Cuci tangan

Gunakan Barier Protektif

Sarung tangan

Pelindung mata (kacamata, masker)

Apron/Celemek

Budaya aman di tempat kerja

Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik bekas pakai

Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda tajam

6-7

Mencuci tangan

Gunakan sabun, air bersih mengalir 40 - 60 detik dan pakai handuk pribadi atau tissue

Sebagai alternatif, dapat gunakan bilasan alkohol-gliserin 20 – 30 detik (asalkan tangan tak kotor secara fisik)

6-8

5 MOMENTS HAND HYGIENE

Sebelum kontak dengan pasien

Setelah kontak dengan pasien

Sebelum dan sesudah melakukan prosedur

invasif/bedah

Setelah terpapar darah atau sekret tubuh

Setelah kontak dengan lingkungan pasien

6-9

Larutan Alkohol/Gliserin

Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100 ml larutan alkohol 60-90%.

Tuangkan sebanyak 3 to 5 ml dan gosokkan pada kedua belah tangan selama 20 - 30 detik, diperlukan sejumlah 6-10 ml untuk keseluruhan proses.

Formula

6-10

Cuci tangan pra-bedah

Gunakan larutan

antiseptik (bila

tersedia) dan bilas

dengan air bersih

mengalir

Gunakan sikat halus

untuk membersihkan

kuku

Gunakan spons untuk

membersihkan kulit

Keringkan tangan dan

lengan dengan handuk

6-11

INGAT !

Setiap klien yang tampak sehat bukan

merupakan jaminan bahwa ia tidak potensial

untuk menjadi agen atau penjamu (host)

penyakit berbahaya

Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus

dilaksanakan secara hati-hati dan benar.

Tingginya angka infeksi pascatindakan

menunjukkan rendahnya mutu pelayanan

6-12

Barier Protektif

Gunakan kacamata

pelindung, masker,

apron dan sepatu

tertutup.

6-13

Gunakan Sarung Tangan

Saat melakukan prosedur bedah

Ketika melakukan periksa dalam

Saat mengambil sampel darah

Jika menangani peralatan/linen yang terkontaminasi bahan/sekret menular

Saat mengelola dan membuang limbah

Membersihkan percikan darah/sekret tubuh di peralatan, permukaan meja bedah, lantai

6-14

Gunakan sarung tanganSaat melakukan

tindakan bedah

Saat memegang atau menyentuh

peralatan bekas pakai

Ketika membuang limbah

6-15

PERLINDUNGAN TRANSMISI PENYAKIT

BAGI PETUGAS KESEHATAN

Kebanyakan infeksi terjadi akibat paparan dengan darah atau cairan tubuh pasien yang secara klinis belum menunjukkan gejala adanya penyakit

Aplikasikan budaya bersih dan aman seperti cuci tangan dan memakai sarung tangan.

Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur antisepsis

Proses peralatan dan sarana kesehatan

6-16

Risiko Transmisi Penyakit

Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum

suntik dari pasien dengan HIV positif adalah 4 :

1000

Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum

suntik dari pasien dengan HBV positif adalah 27

- 37 : 100

6-17

Mencegah Luka Tusuk

Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau

memindah-tangankan benda/instrumen tajam

Pilih media/penghantar instrumen tajam yang

sesuai (misalnya: wadah logam)

Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum

atau memasang skalpel/pisau bedah

Beritahukan pada operator bahwa anda akan

memberikan instrumen tajam yang diminta

6-18

Mencegah Luka Tusuk

Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona

aman sebagai penghantar instrumen tajam

6-19

Mencegah Luka Tusuk

Gunakan klem atau

pemegang jarum

saat memasang

atau melepaskan

pisau bedah atau

instrumen tajam

lain yang harus

disatukan atau

dipisahkan

6-20

Eradikasi mikroorganisme di peralatan bekas

pakai melalui berbagai tingkatan proses

Memproses peralatan bekas pakai:

Dekontaminasi

Cuci dan Bilas

Disinfeksi Tingkat Tinggi

Sterilisasi

DTT

Merebus

Mengukus

Kimiawi

Tahapan Proses

peralatan

Sterilisasi

Kimiawi

Uap panas tekanan tinggi

Panas kering

Keringkan,dinginkan,

simpan atau siap pakai

Dekontaminasi

Cuci dan Bilas

6-22

Dekontaminasi Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5% segera setelah digunakan.

Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.

Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin 0,5%.

6-23

Pencucian Cuci dengan air bersih dan sabun atau deterjen

Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih

Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan

Buka engsel atau sambungan peralatan

Bilas merata dengan air bersih.

6-24

Desinfeksi Tingkat Tinggi

(Perebusan) Susun peralatan hingga terendam dalam air

Rebus hingga mendidih dalam panci bertutup.

Hitung waktu dari saat air mulai mendidih hingga 20 menit untuk proses DTT

Jangan menambah sesuatu ke dalam panci setelah penghitungan waktu dimulai

Keringkan di udara terbuka sebelum disimpan.

6-25

Desinfeksi Tingkat Tinggi (Pengukusan)

Susun peralatan/sarung tangan agar

semua bagian terpapar uap dan tak

terendam air pengukus

Kukus hingga keluar uap air dari

pengukus dan mulai saat itu, hitung

hingga 20 menit

Jangan menambah air atau

peralatan selama

pengukusan berlangsung

6-26

Desinfeksi Tingkat Tinggi secara

KimiawiMasukkan peralatan

kedalam larutan

dekontaminan yang

tersedia

Rendam selama 20

menit.

Bilas dengan air DTT

Biarkan kering

sebelum digunakan

dan disimpan.

6-27

Sterilisasi

Autoklaf

106 kPa, 121°C, 20 menit & 30 menit

(tanpa bungkus & terbungkus)

Kimiawi

Rendam dalam Glutaraldehida

selama 10 jam

Panas kering

170°C selama 60 menit atau

160°C selama 120 menit

6-28

Menyiapkan kulit atau mukosa

untuk prosedur pembedahan

Jangan menggunakan pisau cukur pada area pembedahan

Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi lapangan pandang operator

Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.

Bersihkan area operasi dengan sabun.

Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara secara melingkar atau atas-bawah

6-29

Mengamankan atau membuang

instrumen tajam

Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor

atau tusukan

Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau

dimasukkan ke dalam wadah tersebut

Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan

tangan

6-30

Mengelola Limbah Untuk mencegah infeksi atau cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas pengelola limbah

Menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar

Pisahkan limbah terkontaminasi dan non-kontaminasi

Masukkan bahan-bahan terkontaminasi kedalam pembungkus tahan bocor atau kantong plastik.

Dibuang secara dibakar atau ditanam.

6-31

Cara Pengelolaan LimbahGunakan sarung tangan rumah tangga

Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah

tertutup dan aman

Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam

tempat khusus/tahan tusuk

Buang limbah cair pada saluran khusus

Bakar/tanam limbah padat yang terkontaminasi

Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang

telah digunakan untuk mengelola limbah

6-32

Rangkuman

Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar

Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan mengikuti standar yang ada agar diperoleh hasil maksimal dan memenuhi syarat

Pencegahan Infeksi tidak selalu berati penambahan biaya, yang penting adalah terbangunnya budaya bersih, menjamin rasa aman dan kesungguhan untuk memberikan pelayanan berkualitas