Upload
ngominh
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian AgamaRlDirektorat )enderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan ZakatTahun 2011
PENGELOLAANZAKAT
Ten ta ng
Undang UndangRepublik Indonesia
Nomor 38 Tahun 1999
Kementerian Agama RlDirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan ZakatTahun 2011
TentangPENGELOLAANZAKAT
Undang UndangRepublik IndonesiaNomor 38 Tahun'1999
Assalamualaikum Wr. Wb.Kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah mernbe rikan rahmat daninayahNya, sehingga pada tahun anggaran 2011Oirektorat [enderal Bimbingan MasyarakatIslam, Kementerian Agama dapat menerbitkanBuku Saku Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 38 tahun 1999tentang Pengelolaan Zakat,keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun2003 tentang Pelaksanaan Undang-UndangNomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakatdan Keputusan Oirektur jenderal BimbinganMasyarakat Islam dan Urusan Haji Nornor 0.291/2000 tentang Pedoman Teknis PengelolaanZakat.
Buku ini selain memuat Undang-Undangtentang Pengelolaan Zakat, Keputusan MenteriAgama RI tentang pelaksanaan Undang-Undangdan Keputusan Oirektur [enderal BimbinganMasyarakat Islam dan Urusan Haji tentangPedoman Teknis Pengelolaan Zakat yangmerupakan petunjuk dan pedoman bagi semua
KATA PENGANTAR
pihak yang berkepentingan dalam pengelolaanzakat, juga mernuat Keputusan Presiden tentangPembentukan Badan Ami! Zakat Nasional.
Dengan telah terbitnya Undang-undangNomor 38 tahun 1999 tentang PengelolaanZakat beserta Kcputu san Menteri Agarnadan Keputusan Direktur [enderal BimbinganMasyarakat Islam dan Urusan Haji sebagaipetunjuk pelaksarraan, diharapkan pengelolaanzakat akan semakin meningkat, sehingga dapatikut mengatasi permasalahan urnat di tanah air.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasameridhoi niat baik usaha kita semua.
Wassalam
Lampiran-Iampiran................................................ 86
Daftar lsi vii
1. Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 38 tahun 1999 tentang PengelolaanZakat....................................................................... 1
2. Keputusan Menteri AgamaRepublik Indonesia No 373tahun 2003 tentang PelaksanaanUndang-Undang Republik IndonesiaNo. 38 tahun 1999 ten tang PengelolaanZakat....................................................................... 31
3. Keputusan Direktur [enderal BimbinganMasyarakat Islam dan PenyelenggaraUrusan Haji Nornor D/291 tahun 2000ten tang Pedoman Teknis PengelolaanZakat 103
Kata Pengantar Dlrektur PemberdayaanZakat............................................................................. iii
DAFTAR lSI
Indonesia menjamin kemerdekaan setiap penduduk untukberibadat menurut agamanyamasing-masing;
b. bahwa penunaian zakatmerupakan kewajiban umatIslam Indonesia yang mampudan hasil pengumpulan zakatmerupakan sumber dana
RepublikNegaraMenimbang: a. bahwa
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 38 TAHUN 1999
TENTANGPENGELOLAAN ZAKAT
yang potensial bagi upayamewujudkan kesejahteraanmasyarakat;
c. bahwa zakat merupakanpranata keagamaan untukmewujudkan keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesiadengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu;
d. bahwa upaya penyempurnaansistem pengelolaan zakatperlu terus ditingkatkan agarPelaksanaan zakat lebih berhasil guna dan berdaya gunaserta dapat dipertanggungjawabkan;
e. bahwa berdasarkan hal-haltersebut pada butir a, b. c, dan d,perlu dibentuk Undang-Undangtentang Pengelolaan Zakat;
Mengingat 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat(1), Pasal 29, dan Pasal 34Undang-Undang Dasar 1945;
2. Ketetapan MajeJis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI
MPR/1993 ten tang Pokokpokok Reformasi Pembangunandalam rangka Penyelamatan danNormalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara;
3. Undang-undang Nomor 7Tabun 1989 tentang PeradilanAgama (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1989Nomor49, Tambaban LembaranNegara Nomor 3400);
4. Undang-undangNomor22Tahun1999 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 1999Nomor60, Tambaban LembaranNegara Nomor 3839);
Pasal IDalam Undang Undang ini yang dimaksud
dengan:1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan peren
canaan, pengorganisasian, pelaksanaan,dan pengawasan terhadap pengumpulandan pendistribusian serta Pendayagunaanzakat.
2. Zakat adalah harta yang wajib disisihkanoleh seorang muslim atau badan yangdimiJiki oleh orang muslim sesuai denganketentuan agama untuk diberikan kepadayang berhak menerimanya,
Menetapkan:UNDANG-UNDANG TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
BABIKETENTUAN UMUM
Dengan persetujuanDEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN
Pasal4
Pengelolaan zakat berasakan iman dan takwa,
BAB IIASAS DAN TUJUAN
Pasal3Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepadamuzakki, mustahiq, dan ami! zakat.
Pasal2Setiap warga Negara Indonesia yang beragamaIslam dan mampu atau badan yang dimiliki olehorang muslim berkewajiban menunaikan zakat.
3. Muzakki adalah orang atau badanyang dimiliki oleh orang muslim yangberkewajiban menunaikan zakat.
4. Mustahiq adalah orang atau badan yangberhak menerima zakat.
5. Agama adalah agama Islam.
6. Menteri adalah menteri yang ruang lingkuptugas dan tanggung jawabnya meliputibidang agama.
Pasal61) Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan
amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah.2) Pembentukan badan ami! zakat:
a. Nasional oleh Presiden atas usulMenteri.
b. Daerah propinsi oleh Gubernur atasusul Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi.
BAB IIIORGANISASI PENGELOLAAN ZAKAT
Pasal5Pengelolaan zakat bertujuan:1. Meningkatnya pelayanan bagi masyarakat
dalam menunaikan zakat sesuai dengantuntunan agama.
2. Meningkatnya fungsi dan peranan pranatakeagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.
3. Meningkatnya hasil guna dan daya gunazakat.
keterbukaan, dan kepastian hukum sesuai denganpancasila dan Undang Un dang Dasar 1945.
Pasal8Badan Amil Zakat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal7(I) Lembaga Ami! Zakat dikukuhkan, dibina,
dan dilindungi oleh pemerintah.(2) Lembaga AmilZakat sebagaimana dirnaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratanyang diatur lebih lanjut oleh Menteri.
c. Daerah Kabupaten atau daerah kotaoleh Bupati atau Wali Kota atas usulKepala Kantor Departemen AgamaKabupaten atau Kota.
d. Kecamatan oleh Camat atas usul KepalaKantor Urusan Agarna Kecamatan.
(3) Badan Amil Zakat di semua tingkatanmemiliki hubungan kerja yang bersifatkoordinatif, konsulttif, dan informatif.
(4) Pengurus Badan Ami! Zakat terdiri atasunsur masyarakat dan pemerintah yangmemenuhi persyaratan tertentu.
(5) Organisasi Badan Ami! Zakat terdiri atasunsur pertimbangan, unsur pegawas, danunsur pelaksana.
Pasalll(1) Zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah,
(2) Harta yang dikenai zakat adalah:a. emas, perak, dan uang.b. perdagangan dan perusahaan.c. hasil pertanian, hasil perkebunan, dan
hasi! perikanan.
BABIVPENGUMPULAN ZAKAT
Pasall0
Ketentuan lebih lanjut mengenai susunanorganisasi dan tata kerja badan amil zakatditetapkan dengan keputusan menteri.
Pasal9
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Ami!Zakatdan Lembaga Ami! Zakat bertanggung jawabkepada pemerintah sesuai dengan tingkatnya.
pasal 6 dan Lembaga Ami! Zakat sebagaimanadimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugaspokok mengurnpulkan, mendistribusikan danmendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuanagama.
Pasal14(1) Muzakki melakukan penghitungan sendiri
hartanya dan kewajiban zakatnya berdasarkan hukum agama.
Pasal13Badan amiI zakat dapat menerima harta selainzakat, seperti infaq, shadaqah, hibah, wasiat,waris, dan kafarat.
Pasal12(1) Pengumpulan zakat dilakukan oleh Badan
Amil Zakat dengan cara menerima ataumengambil dari muzakki atas dasarpernberitahuan muzakki.
(2) Badan Ami! Zakat dapat bekerja samadengan bank dalam pengumpulan zakatharta muzakki yang berada di bank ataspermintaan muzakki,
d. hasil pertambangan.e. hasi! peternakan.f. hasil pendapatan dan jasa.g. rikaz.
(3) Penghitungan zakat mal menurut hisab,kadar, dan waktunya di teta pkan berdasarkanhukum agama.
Pasal16(1) Hasil pengumpulan zakat didaya gunakan
untuk mustahiq sesuai dengan ketentuanagama.
BABVPENDAYAGUNAANZAKAT
(2) Dalam hal tidak dapat menghitungsendiri hartanya dan kewajiban zakatnyasebagaimana dimaksud pada ayat (1),muzakki dapat meminta bantuan kepadabadan ami! zakat atau badan amil zakatmemberikan bantuan kepada muzakkiuntuk menghitungnya.
(3) Zakat yang telah dibayarkan kepada BadanAmil Zakat atau Lembaga Amil Zakatdikurangkan dari labajpendapatan sisa kenapajak dari wajib pajak yang bersangkutansesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal15Lingkup kewenangan pengumpulan zakat olehbad an ami! zakat ditetapkan dengan keputusanmenteri.
Pasal18(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
badan ami! zakat dilakukan oleh unsurpengawas sebagaimana dimaksud dalampasal 6 ayat (5).
(2) Pimpinan unsur pengawas dipilih langsungoleh anggota.
(3) Unsur pengawas berkedudukan di semuatingkatan badan ami! zakat.
BABVIPENGAWASAN
Pasal17Hasil penerimaan infaq, shadaqah, hibah, wasiatdan kafarat sebagaimana dimaksud dalam pasal13 didayagunakan terutama untuk usaha yangproduktif.
(2) Pendayagunaan hasi! pengumpulan zakatberdasarkan skala prioritas kebutuhanmustahiq dan dapat dimanfaatkan untukusaha yang produktif.
(3) Persyaratan dan prosedur pendayagunaanhasil pengumpulan zakat sebagaimanadimaksud daJam ayat (2) diatur dengankeputusan menteri.
Pasal21
(1) Setiap pengelola zakat yang karenakelalaiannya tidak mencatat atau mencatatdengan tidak benar harta zakat, infaq,shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafaratsebagaimana di rnaksud dalarn Pasal B,Pasal12, dan Pasal 13 dalam undang-undang
BAB VIISANKSI
Pasal20Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan badan ami! zakat dan lembaga ami!zakat.
Pasal19
Badan ami! zakat memberikan laporan tahunanpalaksanaan tugasnya kepada Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia atau kepada DewanPerwakilan Rakyat Daerah sesuai dengantingkatannya.
(4) Dalam melakukan pemeriksaan keuanganbadan ami! zakat, unsur pengawas dapatmeminta bantuan akuntan publik.
PasaI 23Dalam menunjang pelaksanaan tugas badan ami!zakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 8,pemerintah wajib membantu biaya operasionalbadan ami! zakat.
Pasal22Dalarn hal muzakki berada atau menetap di luarnegeri, pengumpulan zakatnya di!akukan olehpengurnpul zakat pada perwakilan Republikindonesia, yang selanjutnya diteruskan kepadaBadan Ami!Zakat Nasional.
BAB VIIIKETENTUAN-KETENTUAN LAIN
ini diancam dengan hukuman kurunganselama-lamanya tiga bulan dan/ atau dendasebanyak-banyaknya Rp 30.000.000, (tigapuluh juta rupiah)
(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1)di atas merupakan pelanggaran.
(3) Setiap petugas badan dan bertugas badanami! zakat yang melakukan tindak pidanakejahatan dikenai sanksi sesuai denganperaturan perundang undangan yangberlaku.
BABXKETENTUAN PENUTUP
Pasal25Undang-undang inl mulai berlaku pada tanggaldiundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,mernerintahkan pengundangan Undang-undangini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.
Pasal24(I) Semua peraturan perundang-undangan
yang mengatur pengelolaan zakat masihtetap bel"lakusepanjang tidak bertentangan
dan/ atau belum diganti dengan peraturanyang baru berdasarkan Undang-undang ini.
(2) Selambat-larnbatnya dua tahun sejakdiundangkan nya Undang-undang ini setiaporganisasi pengelolaan zakat yang telah adawajib menyesuaikan menurut ketentuanUndang-undang ini.
BABIXKETENTUAN PERALIHAN
MULADI
Ttd.
Diundangkan DiJakartaPada tanggal 23 September 1999
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIA,
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Ttd.
Disahkan di JakartaPada tanggal 23 September 1999
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Edy Sudibyo
Pit.
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABlNET RI
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1999 NOMOR 164
Memajukan kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan nasional Negara RepublikIndonesia yang diamanatkan dalam PembukaanUndang Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkantujuan nasional tersebut, bangsa Indonesiasenantiasa melaksanakan pembangunan yangbersifat fisik materil dan mental spiritual, antaralain melalui pembangunan di bidang agamayang mencakup terciptanya suasana kehidupanberagama yang penuh keirnanan dan ketaqwaan
I. UMUM
TENTANGPENGELOLAAN ZAKAT
PENJELASANATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 38 TAHUN 1999
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatnyaakhlak rnulia, terwujudnya kerukunanhidup umat beragama yang dinamis sebagailandasan persatuan dan kesatuan bangsa, danmeningkatnya peran serta masyarakat dalampembangunan nasional. Guna mencapai tujuantersebut, perlu dllakukan berbagai upaya, an taralain dengan menggali dan memanfaatkan danamelalui zakat.
Zakat sebagai rukun Islam marupakankewajiban setiap muslim yang mampu untukmembayarnya dan diperuntukan bagi merekayang berhak menerimanya. Dengan pengelolaanyang balk, zakat merupakan sumber danapotensial yang dapat dimanfaatkan untukmemajukan kesejahteraan umum bagi seluruhmasyarakat.
Agar menjadi sumber dana yang dapatdimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatterutama untuk mengentaskan masyarakat darikemiskinan dan menghilangkan kesenjangansosial, 'perlu adanya pengelolaan zakat secaraprofesional secara bertanggung jawab yangdilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah.Dalam hal 1111 pemerintah berkewajibanmemberikan perlindungan, pembinaan; dan
pelayanan. kepada muzakki, mustahiq, danpengelola zakat. Untuk maksud tersebut; perluadanyaundang-undangtentangpengelolaanzakatyang berasakan iman dan taqwa dalam rangkamewujudkan keadilan sosial, kemaslahatan,keterbukaan, dan kepastian hukum sebagaipengamalan Pancasila dan Undang UndangDasarl945.
Tujuan pengelolaan zakat adalahmeningkatnya kasadaran masyarakat dalampenunaian dan dalam peJayanan ibadahzakat, meningkatnya fungsi dan perananpranata keagamaan dalam upaya mawujudkankesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial,serta meningkatnya hasil guna dan daya gunazakat.
Undang-undang tentang Pengelolaan Zakatjuga mencakup pengeJolaan infaq, shadaqah,hibah, wasiat, waris, dan kafarat denganperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,dan pengawasan agar menjadi pedoman bagimuzakki dan mustahiq, baik perseoranganmaupun badan hukum dari/atau badan usaha.
Untuk menjarnin pengelolaan zakat sebagaiamanah agama, dalam undang-undang iniditentukan adanya unsur pertimbangan dan
Pasal3Yang dimaksud dengan amil zakat adalah
Pasal2Yang dimaksud dengan warga Negara Indonesia adalah warga negara Indonesia yang beradaatau yang menetap baik di dalam negeri maupundi luar negeri. Yang dimaksud dengan mampuadalah mampu sesuai dengan ketentuan agama.
Cukup jelasPasal1
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
unsur pengawas yang terdiri atas ulama, kaumcendekia, masyarakat, dan pemerintah sertaadanya sanksi hukum terhadap pengelola.
Dengan dibentuknya Undang-undangten tang Pengelolaan Zakat, diharapkan dapatditingkatkan kesadaran muzakki unrukmenunaikan kewajiban zakat dalam rangkamenyucikan diri terhadap harta yang dimilikinya,mengangkat derajat mustahiq, dan meningkatnyakeprofesionalan pengelola zakat, yang semuanyauntuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Ayat (I)Yang dimaksud dengan pemerintah adalahpemerintah pusat dan pemerintah daerah.Pemerintah pusat membentuk Badan Ami! ZakatNasional yang berkedudukan di ibu kota Negara.
Pemerintah daerah membentuk badan Ami!Zakat daerah yang berkedudukan di ibu kotapropinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan.Ayat (2)Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Cukup jelas.
Pasal6
Cukup jelas
PasalS
Cukup jelasPasal4
pengelola zakat yang diorganisasikan dalamsuatu badan atau lembaga.
Ayat (3)Cukup jelas
Ayat(4)
Yang dimaksud dengan masyarakat ialahulama, kaum cendekia, dan tokoh masyarakatsetempat. Yang dimaksud dengan memenuhipersyaratan tertentu, antara lain, memiliki sifatamanah, adil, berdedikasi, profesional, danberintegritas tinggi.Ayat (5)
Unsur pertimbangan dan unsur pengawasterdiri atas para ularna, kaum cendekia, tokohmasyarakat dan wakil pemerintah.
Unsur pelaksana terdiri atas unitadministrasi, unit pengumpul, unit pendistribusi,dan unit lain sesuai dengan kebutuhan.
Untuk meningkatkan layanan kepadamasyarakat, dapat dibentuk Unit Pengumpul
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Badan Amil Zakat kecamatan dapatmembentuk Unit Pengumpul Zakat di Desa ataudi Kelurahan.
Ayat (1)Zakat mal adalah bagian harta yang
disisihkan oleh seorang muslim atau badan
Pasalll
Cukup jelas.Pasall0
Cukup jelas.Pasal9
Pasal8Agar tugas pokok dapat lebih berhasil guna danberdaya guna, Badan Ami!Zakat perlu melakukantugas lain, seperti penyuluhan dan pemantauan.
Ayat(l)Lembaga Amil Zakat adalah institusi
pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentukatas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat.Ayat(2)
Cukup jelas.
Pasal7
Zakat sesuai dengan kebutuhan di instansipemerintahan dan swasta, baik di dalam negerimaupun di luar nageri.
Ayat (1)
Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil
r~
Pasal12
yang dimiliki oleb orang muslim sesuai denganketentuan agama untuk diberikan kapada yangberhak menerimanya.
Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makananpokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhanoleh setiap orang muslim bagi dirinya danbagi orang yang dltanggungnya yang memilikikelebihan makanan pokok untuk sehari padaHari Raya ldul Fitri.
Ayat (2)Cukup jelas.
Ayat(3)Nishab adalah jumlah minimal harta
kekayaan orang wajib dikeluarkan zakatnya.Kadar zakat adalah besarnya penghitungan ataupersentase zakat yang hams dikaluarkan.
Waktu zakat dapat terdiri atas haul ataumasa pemilikan harta kakayaan selama dua belasbulan Qomariah, tahun Qomariah, panen, ataupada saat menemukan rikaz.
Hibah adalah pemberian uang atau barangoleh seorang atau oleh badan yang dilaksanakanpada waktu orang itu hidup kepada Badan AmilZakat atau Lembaga Ami! Zakat;
Wasiat adalah pesan untuk memberikan
Pasal13Dalam ketentuan ini yang dimaksud
dengan infaq adalah harta yang dikaluarkanoleh seseorang atau badan diluar zakat untukkemaslahatan umum;
Shadaqah adalah harta yang dikeluarkanseorang muslim atau badan yang dimiliki olehorang muslim, di luar zakat, untuk kemaslahatanumum;
zakat harus bersikap proaktif melalui kegiatankomunikasi, informasi, dan edukasi.
Ayat2
Yang dimaksud dengan bekerja sarnadengan bank dalam pengumpulan zakatadalah memberikan kewenangan kepada bankberdasarkan persetujuan nasabah selakumuzakki untuk memungut zakat harta simpananmuzakki, yang kemudian diserahkan kepadaBadan Ami] Zakat.
Ayat (1)Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.Ayat (3)
Pengurangan zakat dan laba/pendapatansisa kena pajak dimaksudkan agar wajib pajaktidak terkena beban ganda, yakni kewajibanmembayarzakatdan pajak. Kesadaran membayarzakat dapat memacu kesadaran membayar pajak
Pasal14
suatu barang kepada Badan Ami! Zakat atauLembaga Ami! Zakat; pesan itu baru dilaksanakansesudah pemberi wasiat meninggal dunia dansesudah diselesaikan penguburannya danpelunasan hutang-hutangnya, jika ada;
Waris adalah harta tinggalan seorang yangberagama Islam, yang diserahkan kepada BadanAmi! atau Lembaga Amil Zakat berdasarkankeperundang-undangan yang berlaku; kafaratadalah denda wajib yang dibayar kepada BadanAmi! Zakat atau Lembaga Ami! Zakat oleh orangyang melaggar ketentuan agama.
Pasal17Pendayagunaan infaq, shadaqah, hibah,
wasiat, warts, dan kafarat diutarnakan untukusaha yang produktif agar dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat.
Ayat (3)Cukup jelas.
Ayat(l)Cukup Jelas.
Ayat(2)
Mustahiq delapan ashnaf ialah fakir;miskin, arnil, rnuallaf riqab, gharirn, sabilillah,dan ibnussabil, yang di dalam aplikasinya dapatmeliputi orang-orang yang paling tidak berdayasecara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo,penyandang cacat, orang yang menuntut ilrnu,pondok pesantren, anak terlantar, orang yangterlilit hutang, pengungsi yang terlantar, dankorban bencana alamo
Pasal16
Cukup jelas.Pasal15
Pasal20Peran serta masyarakat diwujudkan dalam
bentuk:a. memperoleh informasi tentang pengelolaan
zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakatatau Lembaga Amil Zakat;
b. menyampaikan saran dan pendapat kepadaBadan Amil Zakat atau Lembaga AmilZakat;
Cukup jelas.Pasal19
Ayat(l)Cukup jelas.
Ayat(2}Cukup jelas.
Ayat (3)Cukup jelas.
Ayat(4)Cukup jelas.
Pasal18
Pengadminitrasian keuangannya dipisahkan dari Pengadminitrasian keuangan zakat.
Ayat (1)Selama ini ketentuan tentang pengelolaan
zakat diatur dengan keputusan dan instruksimenteri. Keputusan tersebut adalah KeputusanBersama Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia dan Menteri Agama RepublikIndonesia Nomor 29 dan 47 Tahun 1991ten tang Pembinaan Badan Ami! Zakat, Infaq danShadaqah diikuti dengan Instruksi Menteri Agarna Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1991tentang Pembinaan Teknis Badan Ami! Zakat,Infaq dan Shadaqah dan Instruksi Manteri DalamNegeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1998
Pasa124
Cukup jelas.Pasal23
Cukup jelas.
Pasal22
Cukup jelas.
Pasa121
c. memberikan laporan atas terjadinyapenyimpangan pengelolaan zakat.
NOMOR3885
TAMBAHANLEMBARANNEGARAREPUBLIK INDONESIA
Cukup jelas.Pasa125
ten tang Pembinaan Umum Badan Amil Zakat,lnfaq dan Shadaqah.Ayat(2)
Cukup jelas.
Menimbang: Bahwa sehubungan dengan adanyaperkembangan organisasi Departemen Agama Republik Indonesia,di pandang perlu meninjau kernbali keputusan Menteri AgamaRepublik Indonesia Nomor 581Tahun 1999 ten tang PelaksanaanUndang-undang Nomor 38 Tahun1999 Tentang Pengelolaan Zakat.
Mengingat 1. UndangUndangNomor22 Tahun1999 ten tang Pemerintahan
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIKINDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003
TENTANGPELAKSANAAN UNDANG UNDANG NO 38TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN
ZAKATMENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 1999Nomor 60, Tambahan LembaranNegara Nomor 3839);
2. Undang Undang Nomor 38 Tahun 1999 ten tang PengelolaanZakat (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 1999Nomor 164, Tambahan LebarNegara Nomor 3885);
3. Undang Undang Nomor 17Tahun 2000 tentang perubahanKetiga Atas undang-undangNomor 7 Tahun 1983 tentangPajak Penghasilan;
4. Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 102 tentangTugas, Fungsi, Kewenangan,Susunan Organisasi dan TataKerja Departemen, sebagaimana telah diubah denganKeputusan Presiden RI Nomor45 Tahun 2002;
5. Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 109 Tahun
2001 tentang Unit Organisasidan Tugas Eselon I Departemensebagaimana telah di ubahdengan keputusan PresidenNomor 47 Tahun 2002.;
6. Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 49 Tahun2002 tentang Kedudukan Tugas,Fungsi, Susunan Organisasidan Tata Kerja InstansiVertikal Departemen Agama,sebagairnana telah diubahdengan Keputusan Presiden RINomor 85 Tahun 2002;
7. Keputusan Menteri AgamaNOIDor 1 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi,Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja DepertemenAgama;
8. Keputusan Menteri AgamaNomor 373 Tahun 2002 tentangOrganisasi dan Tata KerjaKantor Wilayah DepartemenAgama Provinsi dan Kantor
Pasal1Dalam Keputusan ini, yang dirnaksud dengan:1. Badan Ami! Zakat adalah organisasi
pengelola zakat yang dibentuk olehpemerintah terdiri dan unsurmasyarakatdanpemerintah dengan tugas mengurnpulkan,mendistribusikan dan mendayagunakanzakat sesuai dengan ketentuan agama.
BABIKETENTUAN UMUM
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANGPELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN
ZAKAT
Menetapkan:
Dengan mencabut Keputusan Menteri AgamaNomor 581 Tahun 1999 tentang PelaksanaanUndang Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat.
MEMUTUSKAN:
Departemen Agama Kabupaten/Kota.
Pasal Z(1) Badan AmilZakat meliputi Badan Ami!Zakat
Nasional, Badan Ami!ZakatDaerah Provinsi,Badan Amil Zakat Daerah Kabupateri/Kotadan Badan Amil Zakat Daerah Kecamatan;
Bagian KesatuSusunan Organisasi
BAB IISUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN AMIL ZAKAT
2. Lembaga Ami) Zakat adalah institusipengelola zakat yang dibentuk olehmasyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untu kmelakukan kegiatan pengum pulan,pendistribusian dan pendayagunaan zakatsesuai dengan ketentuan agama.
3. Unit Pengumpul Zakat adalah satuanorganisasi yang dibentuk oleh Badan Ami!Zakat di semua tingkatan dengan tugasmengumpulkan zakat untuk melayanimuzakki, yang berada pada desa/ kelurahan,instansi-instansi pemerintah dan swasta,baik dalam negeri maupun luar negeri,
Pasal3(1) Badan Ami! Zakat Nasional terdiri atas
Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawasandan Badan Pelaksana.
(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seorang ketuaurnurn, dua orang ketua, seorang sekretarisumurn, dua orang sekretaris, seorangbendahara, divisi pengumpulan, divisipendistribusian, divisi pendayagunaan dandivisi pengembangan.
ParagraflBadan Amil Zakat Nasional
(2) Badan Ami! Zakat terdiri atas unsur ulama,kaum cendekia, tokoh masyarakat, tenagaprofessional dan wakil pemerintah.
(3) Badan Ami! Zakat Nasional berkedudukan diibu-kota Negara, Badan Ami! Zakat DaerahProvinsi berkedudukan di ibukota Provinsi,Badan ami! Zakat Daerah Kabupateri/Kotaberkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota,dan Badan Ami! Zakat Daerah Kecamatanberkedudukan di ibukota Kecamatan.
Pasa14(1) Badan Ami! Zakat Daerah Provinsi
terdiri atas Dewan Pertimbangan, KomisiPangawas, dan Badan Pelaksana.
(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seoraang ketua,dua orang wakil ketua, seorang sekretaris,dua orang wakil sekretaris, seorangbendahara, bidang pengumpul, bidangpendistribusian, bidang pendayagunaandan bidang pengembangan.
(3) Dewan Pertimbangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorangketua, seorang wakil ketua, seorangsekretaris, seorang wakil sekretaris dansebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) oranganggota.
(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 10 (sepuluh) orang anggota.
Paragraf2Badan Ami) Zakat Daerah
Pasal 5(1) Badan Ami! Zakat Daerah Kabupaterr/Kota
terdiri atas Dewan Pertimbangan, KomisiPengawas dan Badan Pelaksana.
(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksudpad a ayat (1) terdiri atas seorang ketua,dua orang wakil ketua, seorang sekretaris,dua orang wakil sekretaris, seoarngbendahara, seksi pengumpulan, seksipendistribusian, seksi pendayagunaan danseksi pengembangan.
(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang waki! sekretaris dan sebanyak-
(3) Dewan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretarisdan seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang anggota.
(4) Kornlsi Pengawas sebagaimana dimaksudpacta ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang anggota.
Pasal6
(1) Badan Amil Zakat Daerah Kecamatanterdiri atas Dewan Pertimbangan, KomisiPengawasan dan Badan Pelaksana.
(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris, seorangbendahara, urusan pengumpulan, urusanpendistribusian, urusan pendayagunaandan urusan penyuluhan.
(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang anggota.
(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,
banyaknya 5 (lima) orang anggota.
(4) Komisi Pengawas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas seorang ketua,seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang anggota.
pendistribusi-an dan pendayagunaanzakat; b. mengumpulkan dan mengolahdatayangdiperlukan untuk penyusunanrencana pengelolaan zakat;
tugas adminispengumpulan,
Pasal9(1) Badan Pelaksanaan badan Ami! Zakat
Nasional-bertugas:a. menyelenggarakan
tratife dan teknis
Bagian KeduaTugas, Wewenang dan Tanggung [awab
Pasal8Untuk meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat Badan Ami!Zakat di semua tingkatanmembentuk unit Pengumpul Zakat.
Pasal7Pejabat Departemen Agama Yang Mem-bidangizakat dan pejabat Pemer iritah Daerah karenajabatannya sesuai tingkatan diangkat dalamkepengurusan Badan Amil Zakat.
seorang wakil ketua, seorang sekretaris,seorang wakil sekretaris dan sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang anggota.
Pasall0(1) Badan Pelaksanaan Badan Ami! Zakat
Daerah Propinsi bertugas:a. menyelenggarakan tugas adrninistra
tife dan teknis pengumpul dan teknis
b. menyelenggarakan tugas penelitian,pengernbangan, komunikasi, informasidan edukasi pengelolaan zakat;
c. membentuk dan mengukuhkan UnitPengurnpul Zakat sesuai wilayahoperasionaJ.
(2) Dewan Pertimbangan badan Ami! ZakatNasional bertugas memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana baikdiminta maupun tidak dalam pelaksanaantugas organisasi.
(3) Komisi Pengawas Badan Ami! ZakatNasional bertugas:a. melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaantugas Badan Pelaksana dalampengelolaan zakat.
b. rnenunjuk akuntan publik untukmelakukan audit pengelolaan keuanganzakat.
pendistribusian dan pendayagunaanzakat;
b. mengumpulkan dan mengolah datayang diperlukan untuk penyusunanrencana pengelolaan zakat;
c. menyelenggarakan tugas penelitian,pengembangan, kornunikasi, in-formasidan edukasi pengelolaan zakat;
d. membentuk dan mengumpulkanUnit Pengumpul Zakat sesuai wilayahoperasional.
(2) Dewan Pertimbangan Badan Ami! ZakatDaerah Propinsi bertugas memberikanpertimbangan kepada Badan Pelaksana baikdiminta maupun tidak daJam pelaksanaantugas organisasi.
(3) Komisi Pengawas Badan Amil Zakat DaerahPropinsi bertugas:a. Melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaantugas Badan Pelaksanaan dalampengelolaan zakat;
b. Menunjuk akuntan publik untukmelakukan audit pengelolaan keuanganzakat.
Pasalll(1) Badan Pelaksana Badan Ami! Zakat Daerah
KabupatenjKota bertugas:a. menyelenggarakan tugas administra
tifedan teknis pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat;
b. mengumpulkan dan mengolah datayang diperlukan untuk penyusunanrencana pengelolaan zakat;
c. menyelenggarakan tugas penelitian,pengembangan, komunikasi, informasidan edukasi pengelolaan zakat;
d. membentuk dan mengukuhkan UnitPengumpulan Zakat sesuai wilayahoperasional
(2) Dewan Pertimbangan Badan Ami! ZakatDaerah KabupatenjKota bertugas mernberikan pertimbangan kepada BadanPelaksana baik diminta maupun tidak dalampelaksanaan tugas organisasi.
(3) Komisi Pengawas Badan Ami! Zakat DaerahKabupatenjKota bertugas:a. melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaantugas Badan Pelaksanaan dalampengelolaan zakat;
B
b. mengumpulkan dan mengolah datayang diperlukan untuk penyusunanrencana pengelolaan zakat;
c. menyelenggarakan tugas penelitian,pengembangan, komunikasi, informasidan edukasi pengelolaan zakat;
d. mernbentuk dan mengukuhkan UnitPengumpul Zakat sesuai wilayahoperasional.
(2) Dewan Pertimbangan Badan Amil ZakatDaerah Kecamatan bertugas memberikanpertimbangan kepada Badan Pelaksana baikdiminta maupun tidak dalam pelaksanaantugas organisasi.
tugas adminispengumpulan,
pendayagunaan
Pasal12
(1) Badan Pelaksana Badan Ami! Zakat DaerahKecamatan bertugas:a. menyelenggarakan
tratife dan teknispendistribusian danzakat;
b. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaan keuanganzakat.
Pasal15Dalam melaksanakan tugasnya masing-masingBadan Amil Zakat menerapkan prinsip koor-
~~~
Bagian KetigaTata Kerja
Pasa] 141) Ketua Badan Pelaksana Badan Amil Zakat di
semua tingkatan bertindak dan bertanggungjawab untuk dan atas nama Badan AmilZakat baik ke dalam maupun keluar.
2) Untuk lebih meningkatkan pelayanankepada masyarakat, Badan PelaksanaBadan Ami! Zakat disemua tingkatan dalammelaksanakan tugasnya secara profesionaldan full time.
Pasal13
[asa tugas kepengurusan Badan Ami! Zakatadalah selama 3 (tiga) tahun.
3) Komisi Pengawas Badan Amil ZakatDaerah Kecarnatan bertugas melaksanaanpengawasan dan pengendalian terhadappelaksanaan tugas Badan Pelaksanaandalam pengelolaan zakat.
Pasal18Setiap kepala divist/btdang/sekst/urusan BadanAmi! Zakat meuyampaikan laporan kepadaketua Badan Ami! Zakat melalui sekretarts, dansekretaris menampung laporan-laporan tersebutserta menyusun laporan berkala Badan Ami!Zakat.
Pasal17Setiap pimpinan satuan organisasi di IingkunganBadan AmilZakat wajib mengikuti dan mematuhiketentuan serta bertanggung jawab kepadaatasan masing-masing dan menyampaikanlaporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal16Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkunganBadan Ami!Zakat bertanggung jawab mernimpin,mengkoordinasikan, memberi bimbingan danpetunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahanmasing-masing.
dinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkunganmasing-masing, serta melakukan konsultasi danmernberikan informasi antar Badan Ami! Zakatdi semua tingkatan.
Pasal21(1) Pengukuhan Lembaga Amil Zakat dilakukan
oleh Pemerintah.(2) Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:a. di Pusat oleh Menteri Agama;b. di Daerah Propinsi oleh Gubernur
atas usul KepaJa Kantor WilayahDepartemen Agama Propinsi;
BAB IIIPENGUKUHAN LEMBAGA AMIL ZAKAT
Pasal20DaJammelaksanakan tugasnya setiap pimp inan satuan organisasi Badan Ami! Zakat dibantuoleh kepala satuan organisasi di bawahnya dandaJam rangka pemberian bimbingan kepadabawahan masing-masing wajib mengadakanrapat berkala.
Pasal19Setiap laporan yang diterima oJeh pimpinanBadan Ami] Zakat wajib diolah dan digunakansebagai bahan untuk penyusunan Japoran Jebihlanjut dan untuk memberikan arahan kepadabawahan.
Pengukuhan sebagaimana dimaksud dalampasal 21 dilakukan atas permohonan LembagaAmil Zakat setelah mernenuhi kriteria danpersyaratan sebagai berikut:a. Permohonan untuk dikukuhkan sebagai
lembaga Arnil Zakat dapat diajukan olehmasyarakat dengan kriteria sebagaiorganisasi Islam dan atau lembaga Dakwahyang bergerakdi bidang dakwah, pendidikan,sosial dan kemaslahatan umat Islam.
b. Persyaratan untuk dapat dikukuhkansebagai Lembaga Ami! Zakat tingkat Pusatadalah:1. berbadan hukum;2. memmiki data muzakki dan mustahiq;3. telah beroperasi minimal selama 2
tahun;4. memiliki laporan keuangan yang telah
diaudit oleh akuntan publik selama 2tahun terakhir:
5. memiliki wilayah operasi secaranasional minimal 10 Propinsi;
6. mendapatkan rekomendasi dan forumzakat (FOZ);
Pasal22
7. telah mampu mengumpulkan danaRp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)dalam satu tahun;
8. melampirkan suratpernyataan bersediadisurvei oleh Tim yang dibentuk olehDepartemen Agama dan diaudit olehakuntan publik:
9. dalam melaksanakan kegiatan bersediaberkoordinasi dengan Badan Ami!ZakatNasional (Baznas) dan DepartemenAgama.
c. Persyaratan untuk dapat dikukuhkansebagai Lembaga AmilZakat tingkat Propinsiadalah:1. berbadan hukum;2. memiliki data muzakki dan mustahiq;3. telah beroperasi minimal seJama 2
tahun;4. memiliki laporan keuangan yang teJah
diaudit oleh akuntan publik selama 2tahun terakhir;
5. memiliki wilayah operasional minimal40% dan jumlah Kabupateri/Kota diPropinsi tempat lembaga berada;
6, mendapatkan rekomendasi dan KantorWilayah Departemen Agama Propinsisetempat;
Pasal24Pengukuhan tidak disetujui dan atau dibatalkandan dicabut, apabila:
a. Pengajuan permohonan tidak memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksud dalampasal 22 dan 23;
b. Tidak memenuhi kelayakan sebagaiLembaga Amil Zakat.
Pasal23Pengukuhan sebagaimana dimaksud dalampasal 22 dilaksanakan setelah terlebih dahuludilakukan penelitian persyaratan.
7. telah mampu mengumpulkan danaRp 500.000.000,- (lima ratus jutarupiah) dalam satu tahun;
8. melampirkan surat pernyataan bersedia disurvei oleh Tim yang dibentukoleh Kantor Wilayah DepartemenAgama Propinsi dan diaudit olehakuntan publik;
9. dalam melaksanakan kegiatan bersediaberkoordinasi dengan 8adan Amil ZakatDaerah (8azda) dan Kantor WilayahDepartemen Agama Propinsi wilayahoperasional.
Pasa125
Lingkup kewenangan pengumpulan zakat olehBadan Ami! zakat sesuat rmgkaran, sebagaiberikut:a. Badan Amil Zakat Nasional mengumpulkan
zakat dan muzakki pad a instansijlembagapemerintahan tingkat pusat, swasta nasionaldan luar negeri;
b. Badan Ami! Zakat Daerah Propinsimengumpulkan zakat dari muzakki padainstansijlembaga pemerintahan dan swastaperusahaan-perusahaan dan dinas DaerahPropinsi;
c. Badan Ami! Zakat Daerah KabupatenjKota mengumpulkan zakat dari muzakkipada Instansij lembaga pemerintahan danswasta, perusahaan-perusahaan dan dinasDaerah KabupatenjKota;
d. Badan Amil Zakat Daerah Kecamatanmengumpulkan zakat dari muzakki pad ainstansi/lembaga pemerintah dan swasta,
BABIVL1NGKUP KEWENANGAN PENGUMPUL
ZAKAT
Pasal28(1) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat
untuk mustahiq dilakukan berdasarkanpersyaratan sebagai berikut:a. hasil pendataan dan penelitian
kebenaran mustahiq deJapan asnaf
BABVPERSYARATAN DAN PROSEDUR
PENDAYAGUNAAN HASIL PENGUMPULANZAKAT
Pasal27Lingkup kewenangan pengumpulan zakat sebagaimana dimaksud dalarn pasal 25 termasukzakat fitrah dan harta selain zakat seperti: infaq,shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat.
Pasal26Pembayaran zakat dapat dilakukan melaluiUnit Pengumpu) Zakat pada Badan Ami] ZakatNasional. Daerah Propinsi, Kabupaten/Kotadan Kecamatan secara langsung atau me)aluirekening pada bank.
perusahaan-perusahaan keci) dan pedagangserta pengusaha di pasar.
Pasal29Prosedu rpendayagu naan hasil pengumpulan
zakat untuk usaha produktif ditetapkan sebagaiberikut:a. melakukan studi kelayakan;b. manetapkan jenis usaha produktif;c. melakukan bimbingan dan penyuluhan;
~
yaitu fakir, miskin, arnil, mualaf, riqab,gharim, sabilillah, dan ibnussabil;
b. mandahulukan orang-orang yangpaling secara ekonomi dan sangatmemerlukan bantuan;
c. mandahulukan mustahiq daJam wilayah mastng-rnasrng.
(2) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakatuntuk usaha yang produktif. DiJakukanberdasarkan persyaratan sebagai berikut:a. apabila pendayagunaan zakat sebagai
mana dimaksud pada ayat (1) sudahterpenuhi dan ternyata masih terdapatkelebihan;
b. terdapat usaha-usaha nyata yangberpeluang menguntungkan;
c. mendapat persetujuan tertulis dariDewan Pertimbangan.
Pasal32
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusanini akan Diatur lebih lanjut Direktur
BAB VIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal31
Badan Ami!Zakat (BAZ)dan Lembaga Ami!Zakat(LAZ)memberikan laporan tahunan pelaksanaantugasnya kepada pemerintah sesuai dengantingkatannya selambat-Iambatnya 3 (tiga) bulansetelah akhir tahun.
BABV)PELAPORAN
Hasil pe nerirnean infaq, shadaqah, hibah, waslat,waris dan kafarat didayagunakan terutamauntuk usaha produktif setelah memenuhi syaratsebagaimana dimaksud dalam pasal 29.
Pasal30
d. melakukan pemantauan, pengendalian danpengawasan;
e. mengadakan evaluasi;f. membuat pelaporan.
Tembusan Yth.1. PresidenRI;2. Badan Pemeriksaan Keuangan;3. Para Menteri Kabinet Gotong Royong;4. Sekjen DPRRI;5. Sekjen/lrjen/Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat lslam Penyelenggaraan Haji/Dirjen Kelernbagaan Agama Islarri/KepalaBalitbang Agama/ Staf Ahli Menteri Agama;
6. Para Gubernur KepaJa Daerah Tingkat ISeluruh Indonesia;
PROF.DR. H. SAIDAGILHUSINALMUNAWAR,MA
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal18 [uli 2003
MENTER! AGAMARJ
[enderal Bimbingan Masyarakat [slam danPenyelenggaraan Haji Departemen Agama.
(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
7. Rektor Institut Agama Islam NegerijKetuaSekolah Tinggi Agama Islam Negeri, SeluruhIndonesia;
8. Para KarojSekretarisjDirektur jInspektur jKepala Pusat dilingkungan DepartemenAgama;
9. Kepala Kantor Wilayah Departemen AgamaPropinsi Seluruh Indonesia;
10. BupatijWalikota Kepala Daerah Tingkat IISeluruh Indonesia;
11. Kepala kantor Departemen AgamaKabupatenj Kota Seluruh Indonesia.
Menimbang: a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan zakatsebagai potensi umat Islamyang dapat disumbangkandalam pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya, makadiperlukan pengelolaan zakat secara profesional danbertanggung jawab;
b. bahwa untuk dapat ter-laksananya pengelolaan zakatsesuai dengan peraturanperundang-undangan terse but,maka perlu diterbitkanKeputusan Direktur [enderalBimbingan Masyarakat Islam
~~
KEPUTUSAN D1REKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN
URUSAN HAJI NOMOR D / 291 TAHUN 2000TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAANZAKAT
D1REKTUR JENDERAL BIMBINGANMASYARAKAT ISLAM DAN URUSAN HAJI
dan Urusan Haji TentangPedoman Teknis PengelolaanZakat.
Mengingat 1. Undang-undang Republik Indo-nesia Nomor 38 tahun 1999tentang Pengelolaan Zakat;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000tentang Perubahan KetigaAtas Undang-undang Nornor7 Tahun 1983 tentang PajakPenghasilan:
3. Keputusan Menteri AgamaRepublik Indonesia Nornor 18tahun 1975 tentang SusunanOrganisasi dan Tata KerjaDeparternen Agama yang telahdiubah dan disempurnakanterakhir dengan KeputusanMenteri Agama nomor 75 tahun1984; 4. Keputusan MenteriAgama Republik IndonesiaNomor 581 Tahun 1999 tentangPelaksanaan Undang-undangNomor 38 Tahun 1999 TentangPengelolaan Zakat.
~
KEPUTUSAN DlREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN
URUSAN HAJI TENTANG PEDOMANTEKNIS PENGELOLAAN ZAKAT
Menetapkan:
MEMUTUSKAN
Memperhatikan:Hasi! rapat dengan instansi Iunsur Terkait, yaitu DepartemenKeuangan, DepartemenKehakiman dan Hak AsasiManusia, Departemen DalamNegeri dan Otonomi Daerah,Onnas Islam, Lembaga SwadayaMasyarakat Pengelola Zakat,dan Beberapa Usulan ParaPengurus Badan Amil ZakatPropinsi dan Kabupaten I KotaTentang Pentingnya PedomanTeknis Pengelolaan Zakat.
Pasall(1) Badan Ami!Zakat Nasional dibentuk dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesiayang susunan kepengurusannya diusulkanoleh Menteri Agama Republik Indonesia.
(2) Susunan kepengurusan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas DewahPertimbangan, Komisi Pengawas dan BadanPelaksana yang personalianya diusulkankepada Presiden setelah meJalui tahapantahapan sebagai berikut:a. Membentuk tim penyeleksi yang terdiri
atas unsur ulama, cendekia, tenaga profesional, praktisi pengeJola zakat danlembaga swadaya masyarakat (LSM)yang terkait dan unsur pemerintahan.
b. Menyusun kriteria calon pengurusBadan Amil Zakat Nasional.
c. Mempublikasikan rencana pernbentukan Badan Arnil Zakat Nasional secaraluas kepada masyarakat.
Bagian KesatuBadan Amil Zakat Nasional
BABIPEMBENTUKAN BADAN AMIL ZAKAT
Pasal2(1) Badan Ami! Zakat Daerah Propinsi dibentuk
dengan Keputusan Gubernur yang susunankepengurusannya diusulkan oleh KepalaKantor Wilayah Departemen AgamaPropinsi.
(2) Susunan kepengurusan sebagaimanadimaksudkan pada ayat (1) terdiri atasDewan Pertimbangan, Komisi Pengawasdan Badan Pelaksana yang personalianya
Bagian KeduaBadan Ami! Zakat Daerah Propinsi
d. Melakukan penyeleksian terhadapcalon pengurus Badan Amil ZakatNasional sesuai dengan keahliannya,
e. Calon pengurus diusulkan oleh MenteriAgama Republik Indonesia kepadaPresidan Republik Indonesia untukditetapkan menjadi pengurus BadanAmi! Zakat Nasional.
(3) Calon pengurus Badan Amil Zakat Nasionaltersebut harus memiliki sifat arnanah,mempunyai visi dan rnisi, berdedikasi,profesional, dan berintegritas tinggi.
diusulkan kepada Gubernur setelah melaluitahapan-tahapan sebagai berikut:a. Mernbentuk tirn penyeleksi yang terdiri
atas unsur lama, cendekia, tenagapropesional, praktisi pengelola zakatdan lembaga swadaya masyarakat(LSM) yang terka1t dan unsurpemerintahan.
b. Menyusun kriteria calon pengurusBadan Ami! Zakat Daerah Propinsi.
c. Mempublikasikan rencanapembentukan Badan Amil ZakatDaerah Propinsi secara Iuas kepadamasyarakat.
d. Melakukan penyelesian terhadap calonpengurus Badan Ami! Zakat DaerahPropinsi sesuai dengan keahliannya.
e. Calon pengurus diusulkan oleh KepalaKantor Wi!ayah Departemen AgamaPropinsi kepada Gubernur untukditetapkan menjadi pengurus BadanAmi!Zakat Daerah Propinsi.
(3) Calon pengurus Badan Amil Daerah Propinsitersebut harus memiUki sifat amanah,mempunyai visi dan rnisi, berdedikasi,profesioanal, dan berintegritas tinggi.
Pasal3(1) Badan Ami! Zakat Daerah Kabupatenj
Kota dibentuk dengan keputusan Bupati/Walikota yang susunan kepengurusannyadiusulkan oleh Kepala Kantor DepartemenAgama Kabupatenj Kota.
(2) Susunan kepengurusan sebagaimanadimaksudkan pada ayat (1) terdiri atasDewan Pertimbangan, Komisi Pengawasdan Badan Pelaksana yang personalianyadiusulkan kepada BupatijWalikota setelahmelalui tahapan-tahapan sebagai berikut:a. Membentuk penyeleksi yang terdiri
atas unsur ularna, cendekia, tenagaprofesional, praktisi pengelola zakatdanlembaga swadaya masyarakat (LSM)yang terkait dan unsur pemerintah.
b. Menyusun kriteria calon pengurusBadan Ami! Zakat Daerah Kabupaten jKota,
c. Mempublikasikan rencana pernbentukan Badan Ami! Zakat DaerahKabupaienjKota secara luas kepadamasyarakat.
Bagian KetigaBadan Ami! Zakat Daerah Kabupaten/Kota
Pasal4(1) Badan Amil Zakat Kecamatan dibentuk
dengan keputusan Camat yang susunankepengurusannya diusulkan oleh KepalaKantor Urusan Agama Kecamatan.
(2) Susunan kepengurusan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas DewanPertimbangan, KornisiPengawas Dan Badan
Bagian KeempatBadan Amil Zakat Kecamatan
d. Melakukan penyeleksian terhadapcalon pengurus Badan Amil ZakatDaerah KabupatenjKota sesuai dengankeahliannya.
e. Calon pengurus diusulkan oleh kepalaKantor Departemen AgamaKabupaten/Kota kepada Bupatij Walikota untukditetapkan menjadi pengurus BadanAmi!Zakat Daerah Kabupatenj Kota.
(3) Calon pengurus Badan Ami! Zakat DaerahKabupatenj Kota tersebut harus memilikisifat amanah, mempunyai visi dan rnisi,berdedikasi, profesional, dan berintegritastinggi.
Pelaksana yang personalianya diusulkankepada Camat setelah melalui tahapantahapan sebagai berikut:a. Membentuk tim penyeleksi yang terdiri
atas unsur ularna, cendekia, tenagaprofesional, praktisi pengelola zakatdanlembaga swadaya masyarakat (LSM)yang terkait dan unsur pemerintah.
b. Menyusun kriteria calon pengurusBadan Ami!Zakat Kecamatan.
c. Mempublikasikan rencana pem-bentukan Badan Ami!Zakat Kecarnatansecara luas kepada Masyarakat.
d. Melakukan penyeleksian terhadapcalon pengurus Badan Ami! ZakatDaerah Kecamatan sesuai Dengankeahliannya.
e. Calon Pengurus diusulkan oleh KepalaKantor urusan Agama Kecamatan untukditetapkan rnenjadi pengurus BadanAmi!Zakat Kecamatan.
(3) Calon pengurus Badan Amil ZakatKecamatan tersebut harus memilikisifat amanah, mempunyai visi dan misi,berdedikasi, profesional, berintegritas tinggidan mempunyai program kerja.
Pasal6(1) Komisi Pengawas melaksanakan peng-
Pasal5
(1) Dewan Pertimbangan memberikan pertimbangan, fatwa, saran dan rekomendasitentang pengembangan hukum danpemahaman mengenai pengelolaan zakat.
(2) Dewan Pertimbangan mempunyai tugas :a. Menetapkan garis-garis kebijakan umum
Badan Ami!Zakat bersama komisi Pengawasdan badan Pelaksana.
b. Mengeluarkan fatwa syari'ah baik dimintamaupun tidak berkaitan dengan hukumzakat yang wajib diikuti oleh PengurusBadan Ami!Zakat.
c. Memberikan pertimbangan, saran danrekomendasi kepada Badan Pelaksana danKomisi Pengawas.
d. Menampung, mengolah, dan menyampaikanpendapat umat tentang pengelolaan zakat.
BAB IIURAIAN TUGAS PENGURUS BADAN
AMILZAKAT
Pasal7(1) Badan Pelaksana melaksanakan kebijakan
Badan Ami! Zakat dalam programpengumpulan, penyaluran pendayagunaanzakat.
(2) Badan Pelaksana mempunyai tugas:a. Membuat rencana kerja yang meliputi
rencana pengumpu!an, penyaluran danpendayagunaan zakat.
awasan internal atas operasional kegiatanyang dilaksanakan Badan Pelaksana.
(2) Komisi Pengawas mempunyai tugas:a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja
yang telah disahkan.b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan
kebijakan yang telah ditetapkan.c. Mengawasi operasional kegiatan
yang dilaksanakan Badan Pelaksana,yang mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan.
d. Melakukan pemeriksaan operasionaldan pemeriksaan syariah dan peraturanperundang-undangan.
e. Menunjuk Akuntan Publik.
Pasa18
(1) Badan Ami! Zakat memiliki kewajibansebagai berikut:a. Segera melakukan kegiatan sesuai
program kerja yang telah dibuat.b. Menyusun laporan tahunan, yang di
dalamnya termasuk laporan keuangan.c. Mempublikasikan laporan keuangan
BAB IIIKEWAJIBAN DAN PENINJAUAN ULANGTERHADAP PEMBENTUKAN BADAN
AMILZAKAT
b. Melaksanakan operasional pengelolaanzakat sesuai rencana kerja yang telahdisahkan dan sesuai dengan kebijakanyang telah ditetapkan.
c. Menyusun laporan tahunan.d. Menyampaikan laporan pel-tanggung
jawaban kepada Pemerintah danDewan Perwakilan Rakyat sesuaitingkatannya.
e. Bertindak dan bertanggung jawabuntuk dan atas nama Badan Ami!Zakatbaik ke dalam maupun ke luar.
(3) Mekanisme peninjauan ulang terhadapBadan Ami] Zakat tersebut melalui tahapansebagai berikut:a. Diberikan peringatan secara tertulis
sebagaimanaulang pembentukannyamelaksanakan kewajibandirnaksud pada ayat (1).
dapat ditinjauapabila tidak
ZakatAmi!(2) Badan
tahunan lembaga pengawas pemerintahyang berwenang melalui media massasesuai dengan tingkatannya, selambatlambatnya enam bulan setelah tahunbuku terakhir.
d. Menyerahkan laporan tersebut kepadapemerintah dan Dewan PerwakilanRakyat sesuai dengan tingkatannya.
e. Merencanakan kegiatan Tahunan,f. Mengutamakan pendistribusian dan
pendayagunaan dan dana zakat yangdiperoleh di daerah masing-masingsesuai dengan tingkatannya. kecualiBadan Amil Zakat Nasional dapatmendistribusikan dan mendayagunakan dana zakat ke seluruh wilayahIndonesia.
Pasal9(1) Unit Pengumpul Zakat adalah satuan
organisasi yang dibentuk oleh Badan Ami!Zakat di semua tingkatan dengan tugasuntuk melayani muzakki yang menyerahkanzakatnya.
(2) Badan Amil Zakat nasional dapatmewmbentuk Unit Pengumpul Zakat pad ainstansijlembaga pemerintah pusat,BUMN, dan perusahaan swasta yangberkedudukan di ibukota negara dan padaKantor Perwakilan Republik Indonesia diluar negeri.
BABIVPEMBENTUKAN UNIT PENGUMPUL ZAKAT
oleh Pemerintah sesuai dengantingkatannya yang telah membentukBadan Ami! Zakat.
b. Bila peringatan telah dilakukansebanyak 3 (tiga) kali dan tidak adaperbaikan, maka pernbentukan dapatditinjau uJang dan Pernerintahan dapatmembentuk kembali Badan Amil Zakatdengan susunan pengurus yang baru.
(3) Badan Ami! Zakat Daerah Propinsi dapatmembentuk Unit Pengumpul Zakat padainstansij lembaga pemerintah daerah,BUMN, BUMO, dan perusahaan swasta yangberkedudukan di ibukota propinsi.
(4) Badan Ami! Zakat Daerah KabupatenjKotadapat membentuk Unit Pengumpul Zakatpada instasijlembaga pemerintah daerah,BUMN, BUMO dan perusahaan swasta yangberkedudukan di Ibuk ta KabupatenjKota.
(5) Badan Ami! Zakat Kecamatan dapatmembentuk Unit Pengumpul Zakat padainstansijlembaga pemerintah daerah, BUM0dan perusahaan swasta yang berkedudukandi wilayah Kecamatan dan juga membentukUnit pengumpul Zakat di tiap tiap desa jkelurahan.
(6) Unit Pengumpul Zakat dibentuk dengankeputusan Ketua Badan Pelaksana BadanAmi!Zakat sesuai dengan tingkatannya.
(7) Prosedur pembentukan Unit PengumpulZakat dapat dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut:a. Badan Amil Zakat sesuai dengan
tingkatannya mengadakan pendataan
Pasal 10(1) Lembaga Amil Zakat adalah institusi
pengelolaan zakat yang sepenuhnya
BABVPENGUKUHAN LEMBAGA AMIL ZAKAT
diberbagai instansi dan lembagasebagaimana tersebut di atas.
b. Badan Ami! Zakat sesuai dengantingkatannya mengadakan kesepakatandengan pimpinan instansi dan lembagasebagaimana tersebut di atas, untukmembentuk Unit Pengumpul Zakat.
C. Ketua Badan Ami! Zakat sesuaidengan tingkatannya mengeluarkanSurat Keputusan pembentukan UnitPengumpul Zakat.
(8) Unit Pengumpul Zakat melakukanpengumpuJan dana zakat, infaq, shadaqah,hibah, wasiat, waris dan kafarat di unitmasing-masing, dengan menggunakanformulir yang dibuat oleh Badan Ami!Zakat,dan hasilnya disetorkan kepada bagianpengumpulan Badan Pelaksana Badan Ami!Zakat, karena Unit Pengumpul Zakat tidakbertugas mendayagunakan.
Pasalll(1) Lembaga Amil Zakat yang telah dikukuhkan
memiliki kewajiban sebagai berikut:a. Segera melakukan kegiatan sesuai
dengan program kerja yang telahdibuat.
dibentuk atas prakarsa masyarakat dan olehmasyarakat yang bergerak di bidang da'wah,pendidikan, social dan kemaslahatan umatIslam.
(2) Pengukuhan dan pembinaan Lembaga Ami!Zakat dilakukan oleh pemerintah.
(3) Untuk mendapatkan pengukuhan, LembagaAmi! Zakat mengajukan permohonankepada Pemerintah sesuai dengan tingkatanormas islam yang memilikinya denganmelarnpirkan syarat-syarat sebagai herikut:a. Akte pendirian (berbadan hukum);b. Data muzakki dan mustahik;c. Rencana program kerja jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang;d. Neraca atau laporan posisi keuangan;e. Surat pernyataan bersedia untuk
diaudit.
(2) Lembaga Amil Zakat yang telah dikukuhkandapat ditinjau kembali, apabila tidaklagi memenuhi persyaratan dan tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana yangtelah ditentukan.
(3) Mekanisme peninjauan ulang terhadappengukuhan Lembaga Amil Zakat dilakukanmelalui tahapan pemberi peringatan secaratertulis sampai 3 (tiga) kali dan barudilakukan pencabutan pengukuhan.
(4) Pencabutan pengukuhan Lembaga AmilZakat dapat menghilangkan hak pernbinaan,perlindungan dan pelayanan daripernerintah, tidak diakuinya bukti setoranzakat yang dikeluarkan sebagai pengurangpendapatan ken a pajak dan tidak dapatmelakukan pengumpulan dana zakat.
kepadalaporan
b. Menyusun Laporan termasuk laporankeuangan.
c. Mempublikasikan laporan keuanganyang telah diaudit melalui MediaMassa.
d. MenyerahakanPernertntahan.
Pasal12(1) Badan Amil Zakat dan Lembaga Ami! Zakat
mempunyai tugas pokok mengupulkan danazakat dar! muzakki, balk perorangan maupun badan, yang dilakukan langsung olehbagian pengumpulan atau Unit PengumpulZakat.
(2) Badan Amil Zakat dan Lembaga AmilZakat wajib menerbitkan bukti setoransebagai tanda terima atas setiap zakat yangditerima.
(3) Bukti setoran zakat yang sah tersebut harusmencantumkan hal-hal sebagai berikut:a. Nama, alamat dan nomor lengkap
pengesahan Badan Ami! Zakat ataunomor lengka pengukuhan LembagaAmi!Zakat;
b. Nomor urut bukti setoran;c. Nama, Alamat muzakki, dan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) apabilazakat penghasilan yang Dibayarkandikurangkan dari penghasi!an kenapajak Pajak Penghasilan;
BABVTPENGUMPULAN DAN PENYALURAN ZAKAT
Pasal13(1) Badan Amil Zakat dan Lembaga Badan
Ami! Zakat dapat bekerjasama denganbank di wilayahnya masing-masing dalam
d. ]umlah zakat atas penghasilan yangdisetor dalam angka dan huruf sertadicantumkan tahun haul;
e. Tanda tangan, nama, jabatan petugasBadan Ami! Zakat, tanggal penerimaandan stempel Badan Amil Zakat atauLembaga Ami! Zakat;
(4) Bukti setoran zakatyang sah tersebut dibuatdalam Rangkap 3 (tiga), dengan rinciansebagai berikut:
Lembar 1 [asli), diberikan kepada muzakkiyang dapat digunakan sebagai buktipengurangan penghasilan kena pajak PajakPenghasilan;
Lembar 2, diberikan kepada Badan AmilZakat atau Lembaga Amil Zakat sebagaiarsip;Lembar 3, digunakan sebagai arsip BankPenerima, apabila zakat disetor melaluiBank.
Pasal14
(1) Badan Ami! Zakat dan Lembaga Ami!Zakat wajib menyalurkan zakat yang
mengumpulkan dana zakat dari hartamuzakki yang disimpan di bank ataspersetujuan muzakki.
(2) Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengansemua bank, baik bank pemerintah maupunbank swasta.
(3) Untuk terlaksananya kerjasama tersebutperlu dilakukan kesepakatan bersama dandisosialisasikan kepada masyarakat secaraluas, melalui media cetak dan pembuatleaflet yang disebarkan melalui petugasbank.
(4) Dalam rangka mengoptimalkan perigumpulan dana zakat, maka Badan Ami!Zakat dan Lembaga Amil Zakat dapatmenyebarkan programnya melalui iklandengan mencantumkan nomor rekeningpembayaran dana zakat dan lain-lain.
(5) Muzakki dapat membayar zakatnya melaluinomor rekening Badan Ami! Zakat danLembaga Ami! Zakat.
telah dikumpulkan kepada yang berhakmenerimanya sesuai dengan ketentuanhukum islam.
(2) Penyaluran zakat kepada mustahiq harusbersifat hibah (bantuan) dan. harusmemperhatikan skala prioritas kebutuhanmustahiq drwilayannya masmg-masing.
(3) Penyaluran dana zakat dapat bersifatbantuan sesaat, yaitu mernbantu mustahiqdalam menyelesaikan atau mengurangimasalah yangsangat mendesak/darurat.
(4) Penyaluran dana zakat dapat bersifat bantuan pemberdayaan, yaitu membantumustahiq untuk meningkatkan kesejahteraannya baik secara perorangan maupunkelompok melalui program atau kegiatanyang berkesinambungan.
(5) Penyaluran dana zakat harus memprioritaskan kebutuhan mustahiq diwilayahnya masing-masing, kecuali penyaluran dana zakat yang dilakukan oleh BadanAmi! Zakat Nasional dapat diberikan kepadamustahiq di seluruh Indonesia.
(6) Dana non zakat seperti infaq, shadaqah,hibah, waris, wasiat, dan kafarat diutamakanuntuk usaha produktif.
sendiri atas harta dan kewajiban zakatnyaberdasarkan hukum agama dan peraturanperundang-undangan yang berlaku.
(2) Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakatdapat membantu muzakki menghitungzakat hartanya.
(3) Sebagai pedoman dalam penghitunganzakat sendiri dapat dipergunakan tabelzakat pada lampiran Keputusan ini.
penghitunganPasal15
melakukan(I) Muzakki
BAB VIIMENGHITUNG ZAKAT DAN ZAKATYANG DAPAT DIKURANGKAN DARIPENGHASILAN KENA PAJAK PAJAK
PENGHASILAN
(7) Dalam hal tertentu, Badan Ami! Zakat danLembaga Ami! Zakat dapat menyalurkandana zakat ke luar wilayah kerjanya, denganterlebih dahulu mengadakan koordinasidengan Badan Amil Zakat yang beradadiatasnya atau yang berada di wilayahtersebut,
Pasal16(1) Zakat yang diterima oleh Badan Ami! Zakat
dan Lembaga Amil Zakat yang dibentukatau dikukulikan oleh Pemerintahan danpenerima zakat yang berhak tidak termasuksebagai obyek pajak Pajak Penghasilan.
(2) Zakat--atas penghasilan yang nyata-nyatadibayarkan oleh Wajib Pajak pribadi pemeluk agama Islam dan atau Wajib Pajakbad an dalam negeri yang dimiliki olehpemeluk agama Islam kepada Badan Ami)Zakatdan Lembaga Ami!Zakatyang dibentukatau disahkan oleh Pemerintah bolehdikurangkan dari penghasilan kena pajakdari Pajak Penghasilan Wajib Pajak yangbersangkutan dengan menggunakan buktisetoran yang sah sebagaimana dimaksuddalam Pasal14 ayat (3). Undang-undang No.38/1999, ten tang Pengelolaan Zakat.
(3) Semua bukti setoran zakat atas penghasilanyang dibayarkan oleh Wajib Pajak OrangPribadi pemelukagama Islam dan atau WajibPajak Badan Dalam Negeri yang dimi1ikiolehpemeluk agama Islam dapat diperhitungkansebagai pengurang penghasilan kenapajak pada akhir tahun melalui Surat
r3
Pasal17(1) Pengawasan terhadap kinerja Badan
Ami! Zakat dilakukan secara internal olehKomisi Pengawas Badan Ami! Zakat disemua tingkatan, dan secara external olehPemerintahan dan masyarakat.
(2) Ruang lingkup pengawasan meliputipengawasan terhadap keuangan, kinerjaBadan Ami! Zakat dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta prtnsipprinsip syari'ah.
(3) Dalam hal Komisi Pengawas melakukanpemeriksaan keuangan Badan Amil Zakatdapat meminta bantuan akuntan publik.a
BAB VIIIPENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pemberitahuan Tahunan Pajak PenghasilanWajib Pajak yang bersangkutan pada saatdibayarnya zakat tersebut.
(4) Cara perhitungan pembayaran zakatatas penghasilan kena pajak dari PajakPenghasilan berpedoman pad a contohpenghitungan sebagaimana terlampir dalamkeputusan ini.
Pasal18(1) Badan Ami! Zakat memberikan laporan
tahunan pelaksanaan tugasnya kepadaPemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyatsesuai dengan tingkatannya.
(2) Setiap KepaJa Divisi, Bidang, Seksi, dan
(4) Kegiatan pengawasan dilakukan terhadaprancangan program kerja, pelaksanaanprogram kerja pada tahun berjalan dansetelah tahun buku berakhir.
(5) Hasil pengawasan disampaikan kepadaBadan Pelaksana dan Dewan Pertimbanganuntuk dibahas tindak lanjutnya, sebagaibahan pertimbangan atau sebagaibahan penjatuhan sanksi apabila terjadipelanggaran,
(6) Masyarakat baik secara pribadi maupunmelalui institusi dapat berperan aktif dalammelakukan pengawasan terhadap kinerjaBadan Amil Zakat dan Lembaga Ami! Zakat.
(7) Dalam hal ini ditemukan pelanggaran makasegera dilakukan tindakan sesuai denganperaturan perundang-undangan yangberlaku.
tersebut harusketentuan dan
(2) Penggunaan anggaranberpedoman kepadaperaturan yang berlaku.
Pasal19
(1) Anggaran kegiatan Badan Amil Zakatbersumber dari dana APBN, APBD 1, APBD IIdan dana zakat bagian amil,
BABIXANGGARAN
Urusan sesuai dengan tingkatannyamenyampaikan laporan kepada KetuaBadan Pelaksana Badan Amil Zakat melaluiSekretaris, dan Sekretaris menampunglaporan-laporan tersebut sebagai bahanmenyusun laporan tahunan Ketua BadanPelaksana Badan Amil Zakat,
(3) Materi laporan meliputi semua kegiatanyang telah dilakukan seperti berbagaikebijaksanaan yang telah diputuskandan dilaksanakan serta laporan tentangpengumpulan dan pendayagunaan danazakat.
Drs. Taufiq KamilNIP 150062029
Ditetapkan di: JakartaPada tanggal: 15 Desember 2000
Direktur IenderalBimhingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji,
Pasal20
(1) Hal-hal yang tidak dapat dituangkan dalamkeputusan ini dilampirkan pada keputusanin! dan menjadt satu kesatuan.
(2) Pedoman teknis pengelolaan zakat ini,merupakan pedoman bagi instansi terkait,pengelola zakat dan masyarakat.
BABXPENUTUP
Tembusan:1. Menteri Agama RI;2. Menter: KeuanganRl:3. Badan Perneriksa Keuangan;4. Sekjen DPRRl;5. SekjenflrjenfDirektur JenderaI Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam / pala BalitbangAgama/ Staf AMMenteri;
6. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I seluruhIndonesia;
7. Rektor Institut Agama Islam Negeri/KetuaSekolah Tinggi Agama Islam Negeri seluruhIndonesia;
8. Kepala Kantor Wilayah Departemen AgamaPropinsi seluruh Indonesia;
9. BupatijWalikota KepaJa Daerah Tingkat Ilseluruh Indonesia;
10. KepaJa Kantor Departemen AgamaKabupateri/ Kota seluruh Indonesia.
",-
.~.s:"'5a.E2
tE '"~~aDE '""'.<>cr.l!l
-""!!!~~.g5l-o~~" eeEo.E'E8>g....J Vl
..0
N
"'- '"~ '"'" E~ (L),...!
c: E E~ ·~E
N ~
~ E"~ E
c '"cnEc(w:E .w~
....
c:
"~a.'"1=
ssz~a.'"1=
ie(e((!)(/)e(e(0'""'zWe(c..oZz~~%e(e(c..(/)e(::>0"'ZWWc..c..
...
~'"o....
ee"0rJ)
....
>
C::~ '"c: .. E ",'"to -ex to ",r-,
~~~ "'" ~ .. ", "0 ,._""g> .c:"Q c:ri~~~'2g c:tO- "0 ",- (I)
to ",'" '" ",x e- "'c:roc co ~(/) "0"'''' x "O~ Q):o::::i >--~i[ ~~ -'" E'"~~ffi~ 0; ",x ~~c1?rnc .0 "'''' 2~ro Q) ctL'o ~'6~ E E'" ~~~:6!.~ '" ,"0
~~ & ::c 0=<1) 0= .0 t:c~'" to:=.. tO~
.0 c:'" lij)-~~~g ~.~~ to ",E "';:.s= .s=(1) .s=x s: "N -gE-g g.1S~ .g~~ '" .g.~ .0'"
~~ "'''l"~.o -10"" Iii ~$~ -IO~ -S~
"'.0.>< 2 ' ",E "'''~'§~ ~'~'§ ~N EEi6 E'" E::;;O2~ g~ "'''' 2.g~ 'S~ 22\5,-~ <1>o-,~.o-E ::;;.5 ~c: ""ffi:~~:5 ai~~ ",'" ~~~ ~~ '" '"(7)~ (1)(1)::::;E~:8.:; ::;;","0 ~.s~ ::;0::;0
Eo Eo Eo Eo c:(1)
~.s= ~.s=Q) c:'"
'" E.s= E.s= "'.s=",-'!1 ~~ ~-§ ~~ ~~s2~~ ~~ ~~ (1)(1) ~&x ca,
...*- *- *- "'#t:ftco "" "" """"N N N N"'N"
'C:.0 .0 .0 .0 ~:s'" ", :ll to<I) <I) ,~ ~~~~~'e 'c 'c c:~~ ~~ ~~ ~~ ~:o ffi.::.: 0..:2~E ~~ ~E ~E ~J~~~~<1)<1> <1)<1> <1)(1)
1:c
~.g ~ ~I'" ~3<I>
<1>E c:0..:.::::;
'" <I> ",E~1i5 '" .s=c.2 0) -0
".l'l '" x EC:N
~.~.g ~ ", ",0>>-c: "c: :r:2l'1il 'E c:~
~~~R0)'0 '" e.~ ~c:_ c: 2.!9 I-~:e ~ ",(1) 2l u::.oc: ",'"
E ~~ EC: E -e'"
~~ 5L~ ~~ ~ ",g>:1::.::::;
V ...; <ri ,._: s:;;
~
Contoh a:Kondisi Sdr. A adalah pekerja/karyawan yangmenerima Gaji sebesar Rp. 800.000,-/bulan, Sdr.Amempunyai isteri Dan 3 orang anak.Perhitungan:Penghasilan Bruto 12 x Rp. 800.000,-
Rp. 9.600.000,00BiayaJabatan: 5% x Rp. 9.600.000,-
Rp. 480.000,00
Orang Prlbadi: Badan:- PKP sid 2Sjuta -tariIS% - PKP sId 50 juta -taol10%
-> 25 juta sId 50 juta -tar~10% - 50 sid 100 juta -taril15%
-> 50 juta sId 100 juta -taril15% -> 100juta - ta~30%
- > 100 juta sId 200 juta -taril25%
- > 200 juta -faril35%
Lampiran 2:Contoh dibawah ini perhitungan
pengurangan pajak penghasilan yang dikeluarkanoleh Dirjen Pajak disampaikan pada DiskusiPanel Pengelolaan Zakat Pajak pada tanggal 1September 2001 sebagai berikut:
Perhitungan pajak penghasilan Pajakpenghasilan yang terhutang adalah sebesarjumlah penghasilan kena pajak (PKP) Xtarif PPhberdasarkan pasal17 UUno.l7 Tahun 2000.
Yaitu (PKP dalam rupiah):
Catatan:Apabila daJam tahun berjalan wajib
pajak menderita rugi, maka zakat tidak bolehdikurangkan dari penghasilan kena pajak. Apabiladalam tahun berjalan wajib pajak memperolehlaba, maka zakat tetap boleh dikurangkan daripenghasilan kena pajak, walaupun akhirnyaterdapat kompensasi kerugian tahun lalu.(definisinya "zakat atas penghasilan" danstrukturnya: sebelum kompensasi kerugiandalam "pengecualian" pasal 9 ayat (1) huruf gUndang-undang pajak penghasilan)
Contoh b:Kondisi Sdr. Y adalah perusahaan dagang
(toko) dengan penjualan tahun 2001 sebesar
12.600,00
8.640.000,00252.000,00
PTKP Rp.Penghasilan kena pajak Rp.PPh terutang: 5% x Rp. 252.000
Rp.
Penghasilan netto sebelum zakatRp. 9.120.000,00
Zakat dibayar: 2,5% x Rp. 9.120.000,-Rp. 228.000,00
Penghasilan netto setelah zakatRp. 8.892.000,00
Contoh c:Kondisi PT. Z adalah perusahaan dagang,
dengan penjualan tahun 2001 sebesar Rp.70.000.000,00. Harga pokok penjualan Rp.50.000.000,00 biaya umum dan administrasi Rp.15.000.000,00.
Penghasilan Bruto Rp. 50.000.000.00Harga pokok penjualan Rp. 30.000.000,00Laba bruto usaha Rp. 20.000.000,00Biaya umum dan administrasi Rp. 10.000.000,00
Penghasilan netto sebelurn zakat Rp. 10.000.000,00Zakat dibayar: 2,5% x Rp. 10.000.000.- Rp. 250.000,00Penghasilan netto setelab zakat Rp. 9.750.000,00Kompensasi kerugian Rp. 1.000.000.00Penghasilan netto setelah kerugian Rp. 8.750.000,00PTKP(K/3J Rp. 8.640.000,00Penghasilan kena pajak Rp. 110.000,00
PPh terutang: 5% x Rp. 110.000,- Rp. :;.500,00
Rp.50.000.000,-. Harga pokok penjualan Rp.30.000.000,. Biaya umum dan administrasi Rp.10.000.000, Kompensasi kerugian tahun .1996s/d tahun 2000 sebesar Rp. 1.000.000,-. Sdr. Ymempunyai seorang isteri dan 3 orang anak.
Perhitungan:
.»Rp. 70.000.000,00Rp. 50.000.000,00Rp. 20.000.000.,00Rp. 15.000.000,00Rp. 5.000.000,00Rp. 125.000,00Rp. 4.875.000,00Rp. 487.500,00
Penghasilan BruteHarga pokok penjualanLaba brute usahaBiaya umum dan administrasiPenghasilan netto sebelum zakatZakat dibayar: 2,5% x Rp. 5.000.000,Penghasilan netto kena pajakPPh harus dibayar 10%xRp. 4.875.000
Perhitungan:
0) Untuk ","entllra yangdiak.ultebagal pengurang penghasflankon, pajak(stsU"aiPPH21)••)Ollsl stsua! df!l\gankadllryang berfaku berdullritlln lampiran 1KeputusanDirekturJendef1IBI""1 Islam danom, 'rehun 2000 tanggill1S Oeatmb.r 2000.
Nama Jelas
W'llbZakal
T01
Olt.rlma olen BAZ I LAZ I UPZ t Bank
TOI
Terbllangl
To""
7. RlkU:
5. Hull Pet.maksn
4. Hull Portambangan
3. Hull PelUnlan. Perikan·an & Pftrhbunan
2. hrdagangan &Peru •• hun
1. Em.. Penk dan Uang
Kadar (%)"-
rerecen
CTI 0:::0 CIIJ 0 CIIJ CIIJNPWP
NamaW.jlb Pajak
Alamat
CTI 0:::0 0:::0 0 0:::0 0:::0Telahterlmilldari
NPm
.. Oleh
Alimat1 Telepon
Home page
No.lTgl. Pengltsahan
NASIONAL I PROPINSII KABUPATENI KOTA I KECA
BAOANAMll ZAKATIlEMBAGA AMll ZA
BAZNAS LEMBAR QJUntuk Arsip Pajak
Buktj Setoran ZakatNo: I I I
(BSZ)Badan Ami! Zakat Nastcnel
JumlahJanis Harte
1. Kartu ini harap disimpan baik-baik dan apabila hilang,harap segera melaporkannyake BAZNASatau BAZDAsetempat
2. Kartu ini hendaknya dibawa apabila saudara akanmembayarzakat
3. Dalam hal wajib zakap pindah domisili, supayamelaporkandiri ke BAZNASmaupunBAZDAsetempat
PERHATIAN
AHMAD SUBIYANTO
Badan PelaksanaKetua Umum
NAMA
ALAMAT
KODE BAl : ANPWP .---------,
BAZNASBadan Amil Zakat National
NOMORPOKOKWAJIB ZAKATNomor Pedaftaran IBAlNASII1.2001
'"...0 ::;;:.::~~~.......
s:: ",0::0::~ ir;!~...'" ~~~c.
W"''''::l O::WW...0 "''''''''" ill:.:: Cf)...'".!<:'" Z ::2:N ~ ~-='§ Zz
::l:3:3««« Oen «1-1-«::.:: ::lWWs:: cn:5 1-::'::::'::'" W'0 W ::.::ra o,COV)
'",~s::'"coI-0I-::lj;:
bV'l
C :2:::> __l'3 ~!a!!2<0
!a~~Stil ~wl-'u tJa:::~<1) """":::z::: a:::ww
""CJ)CJ).... w<0 CJ)~<0N
,,~ Z
-< ~Zzc «<0 D(fJ"0 <~<0 CO::5CIl ui'in Q_<0
'"'i::b"o... -c0 a::... ...:;::l I:;;: ...:a:l zb uiVl co
Menimbang: a. bahwa dalam rangka pengelolaan zakat secara lebih berdayaguna dan berhasil guna sertadapat dipertanggungjawakanperlu dilakukan oleh BadanAmi]Zakat;
b. bahwa Undang-undang Nomor38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat mengamanatkanuntuk membentuk Badan Ami!Zakat Nasional yang pelaksanaannya dilakukan Presiden;
B
KEPUTUSAN PRESlDEN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2001TENTANG
BADAN AMIL ZAKAT NASIONALPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
memenuhi persyaratan yangditentkan dalam ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku untuk diangkatsebagai anggota Badan AmilZakat Nasional;
d. bahwa sesungguhnya denganhal-hal tersebut pada huruf a,huruf b, dan huruf c di atas danuntuk melaksanakan ketentuanUndang-undang Nomor 38Tahun 1999 tentang PengelolaanZakat, dipandang perluMembentuk dan mengangkatanggota Badan Ami! ZakatNasional dengan KeputusanPresiden.
Mengingat 1. Pasal4 ayat (1) Undang-UndangDasar 1945;
2. Undang-Undang Nomor 38Tahun 1999 tentangPengelolaanZakat (Lembaga Negara Tahun
a
nama-nama yangdalam Lampiran
Presiden ini
c. bahwatercantumKeputusan
PasallDalam Keputusan Presiden ini yang dimaksuddengan:1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan peren
canaan, pengorganisasian, pelaksanaandan pengawasan terhadap pengumpulandan pendistribusian serta pendayagunaanzakat.
2. Zakat adalah harta yang wajib disisihkanoleh seorang muslim atau badan yangdimiliki oleh orang muslim sesuai denganketentuan agama untuk diberikan kepadayang berhak menerirnanya.
BABIUMUM
KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN AMIL ZAKATNASIONAL
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
1999 Nomor 164, TambahanLembaran Negara Nomor3885);
Pasal4
Badan Amil Zakat Nasional bertugas:a. melaksanakan pengelolaan zakat sesuai
dengan kententuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
Pasa13
Badan Ami] Zakat Nasional berkedudukan diIbukota Negara Republik Indonesia.
Pasal2
(1) Membentuk Badan Ami! Zakat Nasionaldengan susunan keanggotaan sebagaimanatersebut dalam Lampiran KeputusanPresiden ini.
(2) Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Ami]Zakat Nasional bertanggung jawab kepadaPresiden.
BAB IIPEMBENTUKAN DAN TUGAS
3. Menteri adalah Menteri yang ruanglingkupnya dan tanggung jawabnya meliputibidang agama.
Pasal6
Badan Pelaksana mempunyai tugasmenyelenggarakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat sesuai denganketentuan agama dan tugas lain berkenaandengan pengelolaan, zakat sesuai denganperundang-undangan yang berlaku.
Bagian KeduaBadan Pelaksana
Pasal5
Badan Amil Zakat Nasional terdiri atas:a. Badan Pelaksana:b. Dewan Pertimbangan;c. Komisi Pengawas.
Bagian PertamaUmum
HAH IIIORGANISASI
tugasnya setiap tahun kepada Presiden danDewan Perwakilan Rakyat.
PasallODewan Pertimbangan mempunyai tugasmemberikan pertimbangan berkenaan denganpelaksanaan pengumpulan, pendistribusian danpendayagunaan zakat kepada Badan Pelaksana.
Bagian KetigaDewan Pertimbangan
Pasal9Dalam menyusun laporan hasil pelaksanaantugas sebagaimana dimaksud da!am pasa! 13,Badan Pe!aksana dapat meminta pertimbangandan berkoordinasi dengan Dewan Pertimbangandan Komisi Pengawas.
Pasal8Hasil Pelaksanakan tugas Badan Pelaksana setiap1 (satu) tahun dilaporkan kepada Presiden danDewan Perwakilan Rakyat termasuk laporanhasil pengawasan oleh Komisi Pengawas.
Pasal7
Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pelaksanamemperhatikan pertimbangan yangdisampaikanoleh Dewan Pertimbangan.
Hasil pelaksanaan tugas pengawasan KomisiPengawas, disampaikankepada Badan Pelaksana
Pasal14
Pasal13(1) Ketua Komisi Pengawas dipilih langsung
oleh anggota Komisi Pengawas.(2) Ketua Komisi Pengawas selanjutnya
menyusun dan menetapkan susunanorganisasi yang bersangkutan denganmemperhatikan saran dan pertimbangananggota Komisi Pengawas.
Komisi Pengawas dapat merninta bantuanakuntan publik dalam melaksanakan tugaspemeriksaan keuangan.
Pasal12
Pasa111
Komosi Pengawas mempunyai tugasmenyelenggarakan pengawasan atas pelaksanaan pengumpulan, pendrsrrtbustan dan pendayagunaan zakat oIeh Badan Pelaksana.
Bagian KeempatKomisi Pengawas
Pasal16(1) Untukmensinkornisasikan penyelenggaraan
pengelolaan zakat secara Nasioanal agarlebih berdaya guna dan berhasil gunaBadan Ami! Zakat Nasional melaksanakanhubungan kerja dengan Badan Ami! Zakat
B
BABVHUBUNGAN KERJA DENGAN BADAN
AMIL ZAKAT DAERAH
BABlVJANGKA WAKTU KEANGGOTAAN
Pasal15(1) Anggota BadanAmil Zakat Nasional diangkat
untuk satu kali periode selama 3 (tiga)tahun.
(2) Anggota Badan Ami! Zakat Nasionalyang telah menyelesaikan satu periodesebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapatdiangkat kembali sebagai anggota BadanAmi! Zakat Nasional hanya satu kali periodeberikutnya.
untuk ditindak lanjuti dan dilaporkan kepadaPresiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal18Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagipelaksanaan Keputusan Presiden ini diatur olehMenteri.
BAB VIIPENUTUP
Pasal17Segala pembiayaan yang diperlukan bagipelaksanaan tugas Badan Ami! Zakat Nasionaldibebankan pada Anggaran Departemen Agama.
BABVIPEMBIAYAAN
Daerah di semua tingkatan.
(2) Hubungan kerja dengan Badan AmilZakat sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) bersifat koordinatif, konsultif, daninformatif.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) clilakukandengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Edy Sudibyo
Kepala Biro PeraturanPerundang-undangan II
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABINET RI
ABDURAHMAN WAHID
Ttd
Ditetapkan di JakartaPada tanggal17 [anuari 2001
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Pasal19
Keputusan presiden ini mulai berlaku padatanggal ditetapkan.