Nona Cerpen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cerpen

Citation preview

PEMBAKAR HUTAN YANG KENA AZABPekanbaru tanggal 22 Oktober 2015, hari itu begitu tidak bersahabat dimana ibu Kota Provensi Riau saat itu masih diselimuti bencana asap yang begitu tebal dan sangat mengganggu, bahkan memaksa masyarakat di kota itu untuk mengurangi aktifitasnya di luar rumah namun tidak semalang nasib ketiga pimpinan pada perusahaan PT. Palm Lestari Makmur yang ketiganya merupakan warga negara asing dari singapura dan berkantor dan melakukan aktifitas perusahaanya di Kota Pekanbaru ibu kota Provensi Riau yang tiba - tiba didatangi oleh para Polisi dari Polda Riau untuk melakukan penagkapan terhadap ketiganya. Para pimpinan di Perusahaan itu harus mempertanggungjawabkan atas perbuatan dugaan perusahaan yang mereka pimpin yang diduga telah melakukan pembakaran hutan yang menyebabkan gangguan asap di beberapa kota. Wartawan dari Harian Antaranews segera menemui Polda Riau untuk mendapatkan jawaban dan tanggapan atas penangkapan tersebut. Harian Antaranews segera mempersiapakan tim untuk beberangkat ke Polda Riau, kemudian segera berangkat ke Polda Riau, setibanya di Polda para wartawan segera melapor ke Piket Penjagaan Polda megenai maksud dan tujuan kedatangan mereka kesana yang kemudian piket jaga segera persilahkan mereka kegeduang utama Polda Riau yang diantar oleh salah satu personel Polisi yang sedang piket, setiba di geduang utama wartawan diminta menunggu di loby utama Mapolda Riau kemudian si Polisi tersebut segera berkoordinasi ke salah satu ruangan setelah polisi tadi keluar kemudian mengarahkan ke ruangan DirReskrimsus dan diterima langsung serta memberikan penjelasan oleh Kepala Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau ( DirReskrimsus Polda Riau )dalam hal ini Bapak Komisaris Besar ( Kombes ) Polisi Arif Rahman Hakim.Dengan sikap yang ramah dan murah senyum Kombes Arif segera mempersilahkan masuk keruanganya " Silahkan masuk " kata pak Arif sambil menyedorkan tangan untuk jabat tangan. Para wartawan pun segera membalas jabat tangan tersebut dan selepas jabat tangan wartawan pun menyampaikan maksud dan tujuanya kesana " kami kesini Pak Dir, guna mendapatkan tanggapan serta penjelasan dari pikah Polda Riau mengenai penangkapan ketiga warga negara asing yang merupakan petinggi PT. Palem Lestari Makmur terkait kebakaran Hutan di wilayah provensi riau" ucap salah satu wartawan senior dr Harian Antaranews, Kombes Arif pun segera memberikan penjelasan " Benar, kami pihak kepolisian dalam hal ini polda riau khususnya jajaran Direskrimsus telah melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tiga pimpinan perusahaan PT. Palm Lestari Makmur ( PT. PLM ) kaitanya mengenai dugaan keterlibatan perusahan yang dipimpinya terlibat dalam pembakaran hutan di wilayah Provinsi Riau ". Kemudian wartawan lainya menanyakan " Pasal apa yang dikenakan kepada ketiga pimpinan PT. PLM tersebut, Pak ", Kombes Arif pun menjawab " Ketiga pimpinan perusaaan di PT Palm Lestari Makmur dikenakan dengan pasal berlapis", " bisa diberikan lebih rinci pak mengenai pasal - pasal yang di kenakan tersbut ", kemudian Kombes Arif menambahkan " Adapun pasal yang dikenakan terhadap ketiga pimpinan perusahaan tersebut yakni dengan Undang - undang Nomor 18 Tahun 2013, Nomor 39 tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2009 ", dan suasana pun sunyi sesaat, sambil para wartawan memikirkan apa yang akan ditanyajan lagi dan tiba - tiba salah satu wartawan menanyakan " perbuatan apa yang telah disangkakan terhadap para petinggi perusahaan tersebut, pak ", Kombes Arif pun menjawab "Ketiga tersangka, didunga membakar lahan seluas 39 hektar dalam upaya perluasan lahan konsesi, mereka juga membakar kawasan hutan terbatas tanpa seizin menteri untuk perambahnya", kemudian watawan pun segera bertanya kembali kepada Kombes Arif " bagaimana proses sampai penetapan tersangka terhadap ketiga pimpinan PT. PLM, sehingga dilakukan tindakan penagkapan " Kombes Arif pun menjawab " Setelah dilakukan gelar perkara dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk aksi ahli, diketehui perusahaan itu turut melakukan konsesi di wilayah hutan terbatas yang belum mendapat izin dari menteri ", sesaat kemudian suara ketukan terdengar dibalik pintu dan kemudian segera disusul dengan pintu terbuka " Mohon ijin Pak " ucap yang membuka pintu tadi sambil berjalan masuk dan menyuguhkan beberapa cangkir kopi di meja yang ada di depan para watawan, Pak Dir pun segera mempersilahkan untuk minum kopi " silahkan pak, kompinya diminum" kata Kombes Arif. Kemudian sambil menikmati kopi obrolan tersebut juga telah jauh membahas diluar dari tujuan para wartawan menemui Kombes Arif dan kemudian salah satu wartawan menanyakan " Undang - undang apa yang dikenakan terhadap para terduga pembakaran hutan tersebut, pak". " Pasal yang dikenakan kepada ketiganya yakni pasal 17 ayat 2 juncto pasal 92 huruf a Undang - undang Nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan perusakan hutan" jawab Kambes Arif saat itu, kemudian memeberikan lagi penjelasnan " Mereka juga dikenakan dengan pasal 109 Undang - undang No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan serta pasal 8 juncto 99 juncto 116 juncto 118 Undang - undang 32 tentng perlindungan dan pengelolaan lingkungan".Dalam melakukan penangkapan terhadap ketiga petinggi PT. Palem Lestari Makmur, Direktora Krimninal Khusus Kepolisian Derah Riau telah berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indoesia. saat diwawancarai oleh watawan Antaranews Dir Reskrimsus Polda Riau Kombes Arif Rhman Hakim memberikan komentar bahwa " Kita sudah berkoordinasi dengan Bareskrim baik secara lisan aupun secara tertulis", kemudian Wartawan pun menanyakan " kenapa harus berkoordinasi dengan Mabes Polri dalam hal ini Bareskrim " Kombes Arif memberikan keterangan bahwa mekanisme penangkapan tersebut harus mealui Mabes Polri kemudian selanjutnya dilanjutkan ke Direktorat Jenderal Imigrasi " Kita ikuti mekanisme yang berlaku. Intinya sudah menyurati Mabes Polri baik melalui Telepon, Fax dan surat resmi " serta mnjelaskan pula bahwa Penangkapan terhadap ketiga petinggi PT. PLM yang merpakan warga negara Singapura adalah upaya Polda Riau dalam proses penyidikan. PT. Palm Lestari Mamur ditetapkan sebagai tersangka secara korporasi, karena diduga telah Membakar Lahan di area konsesinya seluas 39 hektar untuk memperluas areal perkebunan. terhitung sejak Januari hingga Agustus 2015, Polda Riau yang merupakan bagaian dari tugas menegakkan hukum kebakaran lahan Hutan di Riau telah mendalami keterlibatan 18 korporasi yang diduga telah membakar lahan yang tersebar di 8 kabupaten di provensi Riau. Seluruh korporasi tersebut ditangani masing - masing Polres Riau, Polres Indragiri Hilir menyelidiki dua korporasi, Polres Pelelawan dan Kampar masing - masing tiga korporasi, Polres Rokan Hilir dua korporasi, Polres Indragiri Hulu satu korporasi dan selanjutnya Polres Bnegkalis, Polres Dumai, Polres Kuantam Singingi masing - masing satu korporasi serta Polres Siak masing - masing dua korporasi. Rangkaian proses atopun penyidikan terhadap keterlibatan beberapa korporasi dalam bencana kebakaran di Provensi Riau merupakan upaya pemerintah dalam hal ini di tangani secara hukum oleh jajaran di Polda Riau bagain dalam uapaya mengatasi pembakaran hutan di provensi Riau yang sudah sangan meresahkan masyarakan di Provensi Riau dan sekitarnya dan bahkan asapnya sudah menyebar ke wilayah negara tetangga seperti di Negara Singapura, Malaysia dan Kuala Lumpur.