NOTULEN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

NOTULENHARI/TANGGAL: 27 Maret 2013TEMPAT

: RUANG DEWAN GURU SMK NEGERI 4 TAKENGONTEMA

: PELAKSANAAN PRAKERIN TAHUN 2013Pembukaan : Kepala SekolahTujuan diadakannya acara:

Menggali seberapa jauh pelakasanaan Prakerin Mencari tahu berapa dunia Industri tempat prakerin Masukan terkait pelaksanaan prakerinPendahuluan ( Kepala Sekolah )Prakerin merupakan kegiatan yang harus dilakukan dan dilaksanakan oleh Siswa SMK Negeri 4 Takengon kelas XII pada semester 5. Tujuan dari prakerin ini adalah memantapkan ketrampilan siswa dan membiasakan kinerja siswa pada situasi dunia industri.

Pelaksanaan Prakerin ini sifatnya wajib bagi siswa dan merupakan Syarat untuk mengikuti UN. Jika tidak melaksanakan prakerin atau siswa tidak aktif dalam prakerin maka siswa tersebut tidak akan didaftarkan pada Peserta UN

Ketua Prakerin :

Siswa peserta Prakerin sebanyak 22 Orang

Tempat magang tersebar di Jagong dan sekitarnya dan di Takengon

Ada beberapa dunia industri yang baik antara lain : Win Servis dan Dicky Servis.

Semua tempat prakerin sudah diikat dengan MoU.

Tanggapan :

Konadi Seminaris :

Ada beberapa bengkel yang harus di tinjau ulang yaitu bengkel di Uning dan PegasingPembekalan siswa harus segera mungkin karena waktu sudah dekat

Yusran Safano :

Pembimbingan Prakerin harus dilakukan dengan 2 tahap yaitu :

a. Tahap bimbingan umum oleh guru bahasa Indonesia

b. Tahap bimbingan teknis oleh guru Produktif

Tujuannnya ada laporan tersusun dengan baik.

Brain Storming

Dana BOS merupakan anggaran yang cukup besar dalam kementrian pendidikan nasional. Karena itu diperlukan peran monitoring terhadap pengawasan dana BOS. Berdasarkan pre test yang diisi sebelumnya dapat disimpulkan:

1. Beberapa sudah paham tentang komite sekolah dan BOS. 2. Beberapa mengisi masih belum paham tentang komite sekolah dan BOS. 3. Sudah mengetahui dana BOS untuk masing-masing siswa disebutkan angkanya.Ada komitmen dari KPK yang menyoroti tentang penggunaan dana BOS berdasarkan penelitian tahun 2007:

1. Dari 3257 sekolah di 33 proponsi. 2. 2054 sekolah diketahui ada penyelewengan (63,5%)KPK bekerjasama dengan bank dunia, ada sms pengaduan khusus dana BOS di 9023.

Diskusi Ibu Dini Inayati

Pattiro bekerjasama dengan USAID (kedutaan Amerika) yang kaitannya dengan program kesejahteraan masyarakat yang sedang dilakukan oleh pemerintah:

1. Dana BOS

2. Raskin

3. Pupuk bersubsidi

Pattiro melakukan riset terkait implementasi peraturan menteri pendidikan nasional no 37 tahun 2010 tentang pedoman penggunaan dana BOS. Komite sekolah berfungsi dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, memberikan pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana prasana serta pengawsan pendidikan dalam satuan pendidikan. Menjalankan fungsinya secara mandiri dan profesional, memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan, saran, dan aspirasi masyarakat terkait dengan satuan pendidikan. Larangan komite sekolah.

Hasil riset yang dilakukan oleh Pattiro:

1. Beberapa kepala sekolah SD Negeri dan SMP Negeri di Semarnag2. Orang tua wali SD Negeri dan SMP Negeri di Semarang3. Komite sekolah

Dana Bos masih terlambat dalam penyampaiannya. Mekanisme baru di tahun 2011. Dari APBN masuk ke dalam APBD kota. Pencairan Dana Bos masih sering terlamba. Dari APBN tidak langusng ke rekening sekolah seperti tahun-tahun sebelumnya tetapi dimasukkan ke dalam APBD 2011. Karena hal itu akan sangat tergantung kapan APBD daerah itu ditetapkan oleh masing-masing pemda. Paling lambat disahkan tanggal 31 Desember, namun banyak pemda yang mengesahkannya lebih dari tanggal itu. Seperti kota Semarang yang baru menetapkan APBD bulan februari. Sehingga karena keterlambatan tersebut banyak dana BOS yang tidak tersalurkan.

Hanya sedikit sekolah yang mengumumkan dana BOS yang diterimanya walau ada ketentuan yang megaturnya. Ketentuan yang mengatur adalah bahwa informasi mengenai dana BOS diumumkan di papan pengumuman sekolah. 5 Sekolah yang mengaku tidak mengumumkan kepada masyarakat mengenai dana BOS.

1 sekolah yang tidak mengumumkan di papan pengumuman sekolah melainkan melalui madding sekolah.

PERENCANAAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS

1. Banyak sekolah yang tidak mengumumkan peruntukan dana BOS sesuai dengan ketentuan dalam Juklas/juknis

2. Penyusunan rencana penggunaan dana BOS (RAPBS) masih didominasi oleh kepala sekolah. Komite sekolah hanya dilibatkan dalam pengesahan RAPBS saja. Mereka hanya dilibatkan jika akan mencari sumber-sumber pendanaan tembahan di luar dana yang diberikan oleh pemeritah/pemda.

3. Hanya sedikit sekolah yang megumumkan APBS di madding sekolah walau ada ketentuan di juklak/juknis BOS untuk mengumukannya. (Permendiknas no 37 tahun 2010) (PP No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 ayat 1,2,3)

PENGGUNAAN DANA BOS

1. Sekolah tidak dapat sepenuhnya menggunakan dana BOS sesuai peruntukannya, karena ada kebutuhan sekolah yang tidak tercover dalam juklak/juklis BOS. Dana BOS hanya memenuhi 70 %.

Peserta menyatakan sudah lama tidak keluar dana tersebut. Saran dibahas per-item.

Dinas pendidikan secara administrative menyatakan bahwa dana BOS sudah digunakan sebagaimana mestinya. Di Indonesia 63 sekolah yang menyatakan menggunakan dana BOS secara fiktif.

2. Masih banyak sekolah yang memungut uang gedung atau uang pendaftaran siswa baru walau dilarang dalam juklak/juklis BOS. (Permendiknas 37 tahun 2010)

MONITORING

Ruang bagi komite sekolah untuk pengawasan dana bos sangat cukup tersedia. Namun kendalanya adalah minimnya partisipasi komite dan orangtua siswa karena: tidak punya pngetahuan yang memadai, tidak meluangkan waktu, tidak memiliki komitmen yang baik

PENGADUAN MASYARAKAT

Banyak orang tua siswa yang tidak mengetahui ada ruang untuk mengadu masalah dana pendidikan karena tidak ada sosialisasi kepada orangtua untuk mekanisme pengaduan dana BOS.

Pak Tri Perwakilan komite SMP N 6

Apa yang dipaparkan memang cukup jelas tentang segala sesuatu yang terkait dana BOS. Kenyataan yang terjadi setiap kegiatan penerimaan siswa baru komite tidak susah payah pada waktu belum ada dana sekolah gratis dengan kondisi sekolah yang becek dan sebagainya. Yang diharapkan dalam pelaksanaan sudah bagus, antara komite sekolah dan kepala sekolah sudah ada hubungan dan keterbukaan yang baik.

Sudah diberi informasi oleh kepala sekolah mengenai penerimaan dana BOS.

Anggota komite hanya ada 5 orang dan orang sibuk semua.

Terdapat keterbukaan pada saat penerimaan siswa baru, pada saat dikumpulkan wali siswa semua sudah disampaikan.

Ibu Dini Inayati pembicara

Menyimpulkan Banyak komite sekolah yang tidak meluangkan waktu untuk mengawasi penggunaan dana BOS.Pak Tri - Perwakilan komite sekolah SMP N 8 Kondisi nya banyak masyarakat yang kurang mampu.

3 tahun sudah tidak mempunyai daya lagi dalam hal pembangunan sehingga peran komite sekolah adalah inter salah satunya adalah tentang BOS. Sebagai ketua komite setelah 11 tahun selalu berhubungan.

3 tahun yang lalu masih ada hutang 100 juta lebih. Sampai sekarang masih ada hutang 69 juta karena kurang mampunya anggota komite dalam menghimpun dana.

Masalah komunikasi selalu dilakukan untuk menjalankan fungsi komite sekolah sebagai jembatan antara sekolah dengan walimurid. Juga fungsi kontroling selalu dilakukan setiap hari sabtu di minggu terakhir.

Sistemnya dalam mencari dana di luar dana BOS bukan permintaan sumbangan melainkan dana sukarela dari walimurid untuk membantu kegiatan belajar mengajar.

Ibu Dini Inayati pembicara

Dapat disimpulkan bahwa komite sekolah pernah menemukan penggunaan dana BOS yang terlalu kaku.

Pak Tri perwakilan komite sekolah SMP N 8

untuk honor guru 20% sehingga 2 ekstra kulikuler dibiayai dari dana BOS, dan 7 lainnya berasal dari sumbangan dari orangtua murid. Kami melakukan managemen keterbukaan mengenai sumbanagn sukarela dan keterbukaan serta laporan ditata rapi.

Pak Sunarto perwakilan komite sekolah SD N Pedalangan 03

Mengenai komite dan partisipasinya ada gangguan mengenai kemampuan dari SD yang bersangkutan terutarama murid-muridnya berasal dari lingkungan yang kondisi ekonominya lemah. Untuk masalah perbaikan sekolah harus menunggu dana dari pemerintah yang tidak tahu kapan turunnya sedangkan ingin meminta sumbangan dari orangtua murid juga sulit.

Pemerintah dalam memberikan anggaran dana BOS seharusnya dapat memilah sekolah mana yang berhak untuk mendapatkan dana BOS. Sekolah-sekolah yang orang tuanya mampu juga masih mendapatkan dana BOS.

Penggunaan dana BOS Berjalan sesuai dengan ketentuan karena tidak mungkin terjadi penyimbangan karena dana yang didapat sedikit.

Pak Deni perwakilan komite sekolah SD Pandanlamper 03

Kondisi orang tua murid hampir sama dengan SD Pedalangan 3.

Baru 2 tahun menjadi komite sekolah. Dalam penyusunan BOS komite tidak pernah dilibatkan. Hanya dimintai persetujuan. Permasalahannya klasik karena 6 orang anggota komite sekolah adalah orang yang sibuk dan hanya 2 orang yang mau mengawal penggunaan dana BOS. Sangat sedikit orang tua yang mau ikut mengawasi masalah anggaran di sekolah.

Terakhir rapat komite sekolah membuat presentasi yang sederhana terkait dengan penggunaan iuran komite sekolah namun:

1. Tidak ada yang berminat untuk melihat laporan tersebut.

2. Problem kedua adalah ketika ditanyakan ke pihak sekolah mengenai ketidaktransparanan tidak ditentukan oleh pihak sekolah.

3. Yang ketiga dana BOS dilihat dari regulasinya sangat rumit. Secara keseluruhan memang komite sekolah tidak begitu tahu mengenai aturan-aturan dana BOS. Pertanggungjawaban mengenai iuran orangtua.

Ada 3 sumber anggaran DPP, BOS, iuran komite sekolah. Yang selalu dipertanggungjawabkan adalah iuran yang terakhir karena dua iuran yang lain merupakan tanggungjawab sekolah dan ketika ditanyakan kurang adanya transparasi iuran.

Problem komite sering mendapat complain dari orangtua siswa. Untuk iuran siswa tidak dipaksa. Kalau memang benar-benar tidak mampu tidak akan dipaksakan. Namun ada cek dan ricek dari komite ketika ada orang tua siswa yang menyatakan tidak mampu.

Yang harus dirubah adalah seringkali yang disebut bantuan selalu dikaitkan dengan fisik. Padahal tidak selamanya berkaitan dengan fisik.

Pak Tri Perwakilan Komite Sekolah SMP N 8

Bantuan berupa barang tidak masuk dalam dana BOS. Biasanya membuat proposal dari pihak sekolah.

Ibu Dini Inayati pembicara

Ada campur tangan pihak Diknas dalam pembelian buku.

Pak Ngatno perwakilan komite sekolah SD Tlogosari

Wilayah campuran antara kampung dengan perumahan. Sebagian siswa merupakan warga kampung. Kelasnya paralel semua (2 kelas 1 tingkat)

Pengeluaran dana BOS sering terlambat. Seharusnya Oktober sudah keluar tapi sampai sekarang belum.

Keluhan untuk membayar guru bakti harus hutang dahulu. Penggunaannya sudah sesuai dengan atuan pemerintah. Untuk meningkatkan mutu, hanya mengkhususkan untuk kelas 6 dalam penambahan jam. Tidak menarik dan mewajibkan iuran untuk siswa namun apabila sekolah mendapatkan, maka menerima.

Untuk fasilitas gedung, disediakan kotak infak saat pelajaran agama untuk peralatan khususnya fisik. Juga melibatkan wali murid dengan cara kami tidak ingin memberatkan. Semua dikerjakan oleh wali murid (dari, oleh, dan untuk) dan komite hanya mengawasi. Termasuk kegiatan yang lain seperti piknik diserahkan kepada wali murid. Membentuk panitia. Untuk perencanaan dan penggunaan dana BOS. Dana BPP belum keluar. Tidak boleh menggunakan dana BOS untuk membeli alat tulis dsb. Tetapi karena dana BPP belum keluar, maka dengan terpaksa menggunakan dana BOS. Dengan nota menyesuaikan. Setiap 3 kali selama satu semester mengadakan pertemuan.

Perwakilan komite sekolah SMP Negeri 28 Semarang

Tidak ada masalah karena pembuatan RAPBS dari komite sudah dilibatkan. Penggunaan penggunaannya sudah sesuai. Penggunaan sudah mengacu pada aturan pemerintah. Saran adalah pihak Pattiro juga mempertanyakan ke atas (pembuat kebijakan) agar supaya turunnya dana tepat waktu.

Ibu Dini Inayati pembicara

Sudah di follow up ke Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan dan sudah ada hasil surveynya

Perwakilan komite sekolah SMP Negeri 28 Semarang

Seharusnya ada kriteria dalam pembagian dana BOS. Tidak sama setiap sekolah. Tergantung dari masing-masing kemampuan sekolah (subsidi silang). Sebagai contoh SD Negeri 3 Pedalangan, Banyumanik yang sebagian siswanya bukan berasal dari golongan menengah ke atas jika dibandingkan dengan SD swasta Al Azhar yang berkecukupan bahkan berlebihan dana. SD Al Azhar masih mendapatkan dana BOS. Hal itulah yang membuat pembagiannya menjadi tidak adil.

Pak Warsono perwakilan komite sekolah SMP N 22 Semarang Gambaran personil. Ketua pak Anang dewan komisi D, polisi, bawesda.

Walaupun pelosok namun anggota komite sekolah sudah mencerminkan tidak adanya pelanggaran dalam penggunaan dana BOS. Bantuan berarti bersifat stimulant. Untuk pelaksanaan tidak ada persoalan karena yang memimpin langsung komite sekolah. Ada ketimpangan dalam pemberian dana BOS mohon diperjuangkan. BOS bisa disubsidi silang ke sekolah2 yang tertinggal.Pak Hedi Rahmat - perwakilan komite sekolah (Bangetayu Kulon 1)

Sebagai komite bertugas untuk merayu bagaimana orangtua siswa bisa diajak untuk berkomunikasi sesuai harapan dari komite dan pihak sekolah.

Bagaimana mekanisme tentang BOS. Dari komite sudah cukup lumayan untuk memantu. Masyarakat kelas menengah ke bawah sehingga untuk biaya bantuan dari masyarakat sangat sulit. Pada kesempatan kali ini mau menyampaikan bagaimana agar BOS tidka terlambat. Dinas sering mengkambinghitamkan sekolah dalam keterlambatan dana BOS. Alasannya dana BOS belum bisa dibagikan karena masih banyak sekolah yang belum mengumpulkan LPJ. Padahal pada kenyataannya semua sekolah sudah menyelesaikan LPJ.

Mekanisme tidak perlu melalui dinas Kota melainkan langsung dari propinsi langsung ke sekolah-sekolah. Hal itu lebih memudahkan untuk masing-masing sekolah.

Pak Mardiono perwakilan komite sekolah SMP Negeri 15

Dana BOS yang ada hanya bisa dilaksanakan untuk melakukan proses belajar mengajar pada hari-hari normal. Jam sekolah yang bertambah sedikit membuat ada waktu kosong. Usul agar ada anggaran yang bisa menjadikan anak-anak bertambah jam sekolahnya. Sehingga ada tambahan biaya untuk jam tambahan sehinga anak-anak didik tidak bermain kemana-mana.

Ibu Dini Inayati pembicara

1. pedoman penggunaan dana BOS. Pattiro sudah berbicara kepada Kementrian pusat tentang mekanisme penyaluran dana BOS tidak melalui pemerintah kabupaten kota.

2. Mencermati peraturan menteri pendidikan nasional. Peraturannya cukup ketat dan cukup ribet.

3. Dananya ada namun kurang dan dana sering terlambat.

4. Biaya perawatan sekolah, bukan biaya pembangunan yang sifatnya besar.

5. Biaya computer diperbolehkan untuk kegiatan siswa masing-masing 1 unit dalam 1 tahun anggaran.

6. Sisa dana bisa digunakan untuk alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.

Penggunaan dana BOS DIPERBOLEHKAN:

a. Pembelian dan penggandaan buku teks pelajaran. Dinas Pendidika dan UPTD tidak dapat memaksa sekolah untuk membeli buku tertentu. Pabila sekolah sudah punya buku tersebut, maka sekolah bisa memanfaatkannya untuk membeli buku yang lain. Seharusnya dina atau UPTD membebaskan kepada masing2 sekolah

b. Pembiayaan terkait penerimaan siswa baru harapannya bisa discover oleh dana BOS

c. Kegiatan remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian. Diperbolehkan menggunakan dana BOS

d. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, honor koreksi ujian dan penyusunan.

e. Pembelian bahan habis pakai (ATK).

Namun terkadang biaya operasionalnya kurang misalnya dalam pembelian ATK. Untuk biaya personalia perbulan hanya 500ribu.

Untuk sekolah yang sudah berkecukupan, penyaluran dana BOS hanya untuk memenuhi Hak Asasi Manusia. Menurut pendangan Negara bahwa perspektif dana BOS digunakan untuk memenuhi hak anak Indonesia tidak memandang kaya miskin.

LARANGAN penggunaan dana BOS

1. Disimpan dalam waktu lama agar ada bunga

2. Dipinjamkan kepada pihak lain

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar missal study banding, study tour dan sebagainya.

4. Urunan untuk UPTD bikin acara hanya untuk menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam kegiata tersebut.

5. Bonus dan transportasi rutin untuk guru

6. Membeli pakaian seragam guru/siswa untuk kepentingan pribadi

7. Rehabilitasi sedang atau berat. Dinas menentukan ruang mana dan sekolah mana yang akan dibangun, maka berdasarkan proposal. Jika demikian maka siapa cepat dia dapat. Yang tidak mengajukan maka tidak dapat biaya tersebut. Prinsip pembangunan adalah prinsip prioritas, jadi kaitannya dengan sekolah rusak seharusnya pemerintah menilai sekolah mana yang seharusnya lebih dahulu oleh pemerintah bukan berdasarkan proposal yang terlebih dahulu dikirim.

8. Membangun gedung/ ruangan baru.

Dan lain-lain

Kalaupun ada yang terlewat sangat terbuka karena permendknas akan diperbaharui setiap tahun.komite sekolah sangat diharapkan perannya dalam upaya peningkatan pendidikan

Pak Untung Perwakilan Komite Sekolah SMP N 39 Semarang

Dahulu tidak dibatasi permasalahan jumlah honor. Namun sekarang pemerintah daerah menetapkan hanya 20 % sehingga sekolah terpaksa meminta anggaran dari walimurid.

Ibu Dini Inayati Pembicara

Jumlah segitu sebenarnya cukup untuk biaya nonpersonalia (biaya ATK dsb) pengalihann fungsi biaya.

Perda kota: perda penyelenggaraan pendidikan yang bunyinya wajib belajar 9 tahun gratis. Dalam perda, disebutkan bahwa sumber satuan pendidikan dari pemerintah dan dari masyarakat. Persoalannya tidak selamanya unsure masyarakat adalah orang tua siswa. Kehati-hatian pemerintah sedemikian rupa karena pengalaman buruk tentang pemungutan siswa tidka terkendali. Komite diharapkan dapat melakukan pengawasan lebih mendalam. Apabila ada pemungutan dan ada pertanggungjawaban, maka tidak perlu khawatir.

Tahun depan BOS akan dikembalikan kepada propinsi.

Setelah forum diskusi hari ini, akan diadakan lagi Forum Diskusi selanjutnya.