18
Selamat datang di KLINIK NUTRISI Nutrisi adalah kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Karena itulah ilmu gizi dipelajari dalam berbagai macam disiplin ilmu. Nutrisi bagi manusia telah dipelajari dalam bidang kedokteran sejak lahirnya ilm kedokteran. Sekarang bahkan menjadi satu bidang spesialis yaitu Spesialis Gizi Klinik. Sebagai seorang dokter spesialis gizi klinik, saya berkeyakinan bahwa peran utam nutrisi adalah di bidang preventif disamping terapeutik. Konsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh -tiga kali sehari selama puluh tahun- akan menjadi racun yang mengakibatkan penyakit di kemudian hari. Ingatlah bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Website ini ditujukan untuk menyebar-luaskan pengetahuan tentang hubungan erat antara nutrisi dan kesehatan. Salam sehat, Dr. David Fadjar Putra, MS, SpGK. [email protected] http://www.kliniknutrisi.com/klinik/ Pengertian Nutrisi Dan Fungsinya by SYAKUR on MAY 27, 2012 Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi . Selain itu energi juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dala tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantin membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh.

nutrisi buat kakek

Embed Size (px)

Citation preview

Selamat datang di KLINIK NUTRISI

Nutrisi adalah kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Karena itulah ilmu gizi dipelajari dalam berbagai macam disiplin ilmu. Nutrisi bagi manusia telah dipelajari dalam bidang kedokteran sejak lahirnya ilmu kedokteran. Sekarang bahkan menjadi satu bidang spesialis yaitu Spesialis Gizi Klinik. Sebagai seorang dokter spesialis gizi klinik, saya berkeyakinan bahwa peran utama nutrisi adalah di bidang preventif disamping terapeutik. Konsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh -tiga kali sehari selama puluhan tahun- akan menjadi racun yang mengakibatkan penyakit di kemudian hari. Ingatlah bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Website ini ditujukan untuk menyebar-luaskan pengetahuan tentang hubungan erat antara nutrisi dan kesehatan. Salam sehat,

Dr. David Fadjar Putra, MS, SpGK. [email protected] http://www.kliniknutrisi.com/klinik/

Pengertian Nutrisi Dan Fungsinya by SYAKUR on MAY 27, 2012 Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi. Selain itu energi juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh.

Fungsi Nutrisi Bagi Tubuh Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang menjadi asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya, nutiri adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh, tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya. Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan memiliki nutrisi. Jenis-Jenis Nutrisi Setelah mengetahui pengertian nutrisi, ada beberapa jenis nutrisi yang memang perlu untuk diserap oleh kita tiap harinya. Seperti karbohidrat, jenis nutrisi ini adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,hydrogen serta oksigen. Jenis zat ini terdapat pada beras, jagung, gandum, umbi-umbian. Ada lemak sebagai jenis nutrisi yang juga diperlukan oleh tubuh kita, lemak berperan sebagai sumber energi yang dipadatkan. Ada protein yang merupakan konstituen pentinguntuk semua sel-sel dalam tubuh. Vitamin juga menjadi sarana nutrisi yang tak kalah penting untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Meniral serta air juga merupakan jenis nutrisi yang penting bagi tubuh. Nutrisi Bagi Kesehatan Pengertian akan nutrisi tidak hanya sebatas dari para ahli gizi atau peneliti kesehatan saja. Namun pengertian ini juga meluas khususnya bagi dunia kesehatan. Nutrisi bagi kesehatan adalah semacam asupan penting yang terdapat pada makanan yang sering dikonsumsi oleh kita. Berisi zat-zat penting seperti vitamin, mineral, karbohidrat dan lainnya. Pengetahuan akan pengertian nutrisi memang perlu kita ketahui sebagai pengatur pola makanan.http://www.kesehatan123.com/3253/pengertian-nutrisi-dan-fungsinya/

4 Nutrisi untuk Kulit Sesuai UsiaChristina Andhika Setyanti | Dini | Kamis, 24 Mei 2012 | 09:18 WIB

Shutter Stock

Konsumsi makanan sesuai kebutuhan dan juga usia Anda.

Artikel Terkait:

Cara Perempuan Merawat Diri dengan Jamu Manfaat Bir untuk Kecantikan Kulit Apel Mampu Atasi Ketombe dan Jerawat Rawat Tubuh dengan Manggis Bikin Kulit Sehat Kuning Langsat berkat Wortel

KOMPAS.com - Selain menggunakan produk-produk perawatan kulit, kulit yang sehat juga dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi sehari-hari. "Kulit juga butuh nutrisi yang maksimal agar bisa tetap sehat dan cantik di segala usia," ungkap Joy Bauer, MS, RD, CDN, pendiri Joy Bauer Nutrition Centers dan penulis buku Food Cures. Namun, kondisi kulit kita akan berbeda satu seiring dengan bertambahnya usia. Kulit remaja yang cenderung berjerawat, pasti tak akan terjadi lagi saat kita sudah berusia 40-an. Untuk itu kita membutuhkan asupan yang berbeda untuk mempertahankan keremajaan kulit sesuai usia. 1. Remaja usia '20-an Kebanyakan masalah kulit yang dialami di usia ini adalah jerawat. Membatasi konsumsi gula dalam diet akan membantu mencegah timbulnya jerawat pada wajah. Karena itu, kurangi asupan makanan atau minuman yang manis seperti minuman bersoda. Untuk mengganti asupan gula dalam tubuh, gantikan dengan cokelat murni, buah beri, dan buah ceri. Semua makanan ini juga mengandung antioksidan yang bisa meningkatkan kesehatan kulit. 2. Usia '30-an Saat menginjak usia '30-an, biasanya perempuan lebih berfokus untuk tampil lebih awet muda. "Untuk mempertahankan cahaya muda di kulit, sebaiknya santap aneka buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung beta-karoten," ungkap Joy. Beta-karoten banyak ditemukan pada makanan yang berwarna oranye seperti wortel, melon oranye, labu kuning, dan ubi jalar kuning. Selain itu beberapa sayuran berdaun hijau gelap akan membantu Anda untuk membersihkan kulit dari sel-sel lama, dan membantu meningkatkan regenerasi kulit.

3. Usia '40-an Misi utama yang difokuskan untuk perempuan usia ini adalah mengatasi keriput. Joy menyarankan untuk mengurangi kerutan-kerutan halus pada wajah dengan banyak menyantap makanan yang mengandung vitamin C. Beberapa contohnya adalah paprika, kubis, brokoli, buah kiwi, dan jeruk. 4. Usia '50-an Di usia ini, kulit biasanya sangat mudah kering. Usahakan untuk menghindari kulit yang kering dengan banyak minum. Tambah juga asupan air dalam tubuh dengan menyantap lebih banyak makanan berair, misalnya ketimun, jamur, buah persik, jeruk, anggur, dan buah beri. "Semua buah dan sayur ini memiliki kandungan 90 persen air yang bermanfaat bagi kulit," pungkas Joy.

http://female.kompas.com/read/2012/05/24/09184656/4.Nutrisi.untuk.Kulit.Sesuai.Usia

NutrisiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.

Sedagkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi. Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.[rujukan?] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.

[sunting]Ilmu

gizi

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.[1]

http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi

Home > Gizi > Konsep Dasar Ilmu Gizi

Konsep Dasar Ilmu GiziAug 23, 200944 Commentsby lusa

Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain : 1. Beberapa pengertian/ istilah dalam gizi. 2. Sejarah perkembangan ilmu gizi. 3. Ruang lingkup ilmu gizi. 4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan. 5. Fungsi zat gizi. Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi 1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanandalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. 2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proseskehidupan. 3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang absorpsi, dikonsumsi transportasi, secara normal melalui proses digesti,

penyimpanan, metabolisme danpengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. 4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. 5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. 7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zatgizi. Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makanan. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). 2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karenagizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwamakanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan. Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: 1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok. 2. Penemuan Mineral Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsiumklorida terhadap jaringan hidup. 3. Penemuan Vitamin Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitianpenelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.

4. Penelitian

Tingkat

Molekular

dan

Selular sel

Penelitian rumit serta

ini

dimulai

tahun kompleks

1955, dan

dan vital

diperolehpengertian tentang

struktur

yang

peranan

zat gizi dalampertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zatzat giziesensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi. 5. Keadaan Sekarang Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat giziesensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan). Ruang Lingkup Ilmu Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, sehat dan masyarakat, yang konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makananoleh tubuh yang biologi Informasi gizi yang masyarakat; gizi institusi Perkembangan gizi klinis : Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien. Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi. Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya. Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien. Suplementasi oral, enteral dan parenteral. Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan). Pengelompokan Makronutrien Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak,protein, makromineral dan air. Mikronutrien Golongan mikronutrien terdiri dari : 1. Karbohidrat Glukosa; serat. 2. Lemak/ lipida Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). Zat Gizi Menurut Kebutuhan Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. molekular diberikan pada dan sakit). kedokteran. meliputi gizi individu, keluarga dan dan gizi olahraga.

Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal,

3. Protein

Asam-asam

amino;

leusin;

isoleusin;

lisin;

metionin;

fenilalanin;

treonin;

valin;

histidin; nitrogen nonesensial. 4. Mineral Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. 5. Vitamin Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat;vitamin C. 6. Air Fungsi Zat Gizi 1. Memberi energi (zat pembakar) Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukankegiatan/aktivitas. 2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak. 3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisasisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh. Referensi Almatsier, Francin, Moehji, S. Prinsip S. Ilmu Gizi. Dasar Jilid Ilmu Gizi. Gramedia Reproduksi. I. Bhatara Karya Pustaka EGC, Pustaka, Utama, Jakarta, Jakarta, 2001. 2005. 1982. P. Gizi Dalam Kesehatan Jakarta,

Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.

http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-ilmu-gizi/

Nutrisi Bagi MikrobaApril 1, 2011

Artikel ini saya cuplik dari makalah matakuliah mikrobiologi yg telah saya dan anggota kelompok lain susun (download makalah lengkap) Dalam biologi, makanan diartikan sebagai substrat yang dapat dipakai dalam metabolisme, guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun dan memperoleh energi (tenaga) bagi sel. Agar makanan tersebut dapat dipakai dalam metabolisme, makanan itu harus masuk ke dalam sel. Mikroorganisme (mikroba) memerlukan bahan makan atau nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Pengertian nutrisi secara umum adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan (Anonim a, 2008). Dalam biologi menurut Irianto (2007) makanan diartikan sebagai substrat yang dapat dipakai dalam metabolisme, guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun dan atau memperoleh tenaga atau energi bagi sel. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Untuk keperluan hidupnya meliputi proses metabolisme dan penyediaan bahan sel serta energi, mikroba atau bakteri memerlukan bahan makanan atau nutrien. Menurut Schlegel (1994) menyebutkan bahan makanan mikroorgnisme adalah bahan-bahan yang terlarut dalam air yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk bahan sel dan memperoleh energi Penyediaan nutrien untuk kegiatan pertumbuhan baketri meliputi macam dan jumlah (Darkuni,2001).Lebih lanjut dijelaskan, ketiadaan nutrisi akan berpengaruh terhadap kegiatan proses metabolisme yanga pada khirenya akan menyebabkan gangguan terhadap penyediaan bahan sel dan energi dan yang diperlukan pada saat pertumbuhan sel. Kebutuhan akan nutrien di antara mikroba tidak semuanya sama. Ada yang hanya membutuhkan bahan makanan dalam bentuk anorganik saja, ada juga yang memerlukan nutrien dalam bentuk organik, bahkan ada yang kedua-duanya. Demikian juga dengan jumlah nutrien yang diperlukannya, sangat berbeda antara mikroba satu dengan yang lain

Nutrisi Yang Terkandung Dalam Makanan

Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk keperluan kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat gizi) (Waluyo ,2007). Ada lebih dari 40 jenis nutrient (zat gizi) di dalam makanan, dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan fungsi yang unik dan spesifik yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Di dalam tubuh kita, zat gizi ini adalah sumber utama energi bagi tubuh. Peran utama nutrient adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor electron dalam rekasi bioenergetik (reaksi yang menghasilakn energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor electron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Makhluk hidup menggunakan sumber-sumber nutrient dapat dalam bentuk padat, tetapi ada juga yang hanya dapat menggunakan sumber nutrient dalam bentuk cair (larutan) (Waluyo ,2007).. Bila jasad hidup menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat digolongkan tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan nutrient dalam bentuk cairan tergolong tipe holofitik. Namun ada juga dari tipe holofitik yang dapat menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut dicerna dahulu di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler. Nutrisi Yang Diperlukan Oleh Mikroba Tuntutan atau kebutuhan berbagai mikroorganisme yang menyangkut susunan larutan makanan/nutrien dan persyaratan lingkungan tertentu, sangat berbeda-beda atau tidak sama (Schlegel ,1994). Ada yang hanya membutuhkan bahan makanan dalam bentuk anorganik saja , ada juga yang memerlukan nutrient dalam bentuk anorganik bahkan kedua-duanya. Demikian juga dengan jumlah nutrient yang diperlukan, sangat berbeda antara bakteri/mikrobia satu dengan lainnya (Darkuni,2001). Sehingga dalam larutan biak sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat yaitu tersedia semua unsur yang ikut serta dalam pembentukan bahan sel dalam bentuk berbagai senyawa yang dapat diolah (Schlegel ,1994) Secara umum menurut Tarigan (1988), kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Kebutuhan fisik Aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotic. Faktor ini tidak secara langsung berhubungan dengan kebutuhan nutrisi 2. Kebutuhan kimia

Fakor kebutuhan kimia ini yang secara langsung menunjukkan kebutuhan nutrisi bagi mikroorganisme. Kebutuhan kimia tersebut meliputi: a. Air, Air berperan sebagai bahan pelarut pada reaksi-reaksi metabolisme yang diperlukan dalam jumlah tertentu saja, tergantung jenis mikroorganisme. Air yang terkandung dalam tubuh mikroorganisme kra-kra 90% dari berat tubuhnya. b. Karbon, karbon diperlukan oleh semua senyawa-senyawa organik yang menyusun tubuh sel hidup. c. Karbondioksida. Sebagai sumber karbon, yang jumlahnya berbeda pada setiap mikroorganisme. d. Nitrogen,sulfur dan fosfor . Semua makhluk hidup membutuhkan belerang dan fosfor. Fosfor biasanya diberikan sebagai fosfat, yaitu garam-garam fosfat.. Beberapa bakeri mampu menyerap nitrogen secara langsung dari atmosfer melalui proses fiksasi nitrogen, misalnya bakteri Rhizobium. Bakteri lainnya menggunakan nitrogen dalam bentuk alumunium NH3, NO3, dan senyawa organik. e. Oksigen. Kebutuhan oksigen untuk oksidasi biologis yang terjadi dalam sel mikroorganisme. Oksigen tidak dipakai dalam proses sintesisi protoplasma, tetapi bverfungsi sebagai akseptor electron atau hydrogen. f. Mineral-mineral. Bakteri memerlukan unsur-unsur mineral seperti C, H, O, N dalam jumlah besar (makronutrien) dan juga Mg, K, Ca, Zn, Fe, Co dan Cu dalam jumlah sedikit (mikronutrien) untuk pertumbuhan yang normal. g. Faktor penumbuh, Faktor pertumbuhan merupakan molekul organik yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, bakteri belum dapat mensintesis zat-zat ini sendiri. Oleh sebab itu, bakteri harus menyerap dari lingkungan hidupnya. faktor-faktor pertumbuhan meliputi: vitamin, asam amino dan asam nukleat. Menurut Darkuni (2001) berdasarkan peranannya dalam metabolisme, nutrient yang diperlukan bakteri digolongkan atas : 1. Donor hidrogen Semua organisme kemosintetik memerlukan suatu sumber energi dalam bentuk donor hidrogen (yaitu substrat yang dapat dioksidasi). Organisme fotosintetik juga memerlukan donor hidrogen agar dapat melaksanakan hidrogen. 2. Penerima hidrogen Penerima hidrogen diperlukan dalam reaksi-reaksi oksidasi-reduksi yang pada akhirnya melespaskan energi. Untuk jasad renik aerobic berupa oksigen dalam bentuk gas sedangkan jasad renik anaerob memerlukan zat anorgani (sulfat, nitrat, fumarat) atau zat organik. 3. Sumber karbon

Sumber karbon diperlukan untuk sintesis banyak zat organik yang membentuk protoplasma. Untuk organisme fotosintetik dan litotrof sumber karbonnya adalah CO2 sedangkan organisme lain dapat menggunakan sumber energi organik sebagai sumber karbon. 4. Sumber nitrogen Bagia sel yang banyak mengandung nitrogen terutam protein, pada kuman terdapat kirakira 10% nitrogen dari berat kering. Bentuk nitrogen yang diperlukan tergantung pada kemampuan reduksi enzim organisme tersebut. 5. Mineral-mineral lain Selain nutrient karbon dan nitrogen mikroba atau bakteri juga memerlukan sejumlah mineral untuk pertumbuhannya. Misalnya, belerang yang merupakan komponen terbentuknya sel organik, fosfor sebagai pembentukan ATP, asam nukleat dan ko-enzim-ko-enzim seperti NAD, NADP dan flavin. Mineral juga diperlukan sebagai activator enzim. Berdasarkan kebutuhan nyata dari bahan makanan atau nutrient yang memenuhi kebutuhan bakteri dan susunan kimia, menurut Darkuni (2001),maka penggolongan nutrient yang diperlukan bakteri adalah sebagai berikut: 1. Unsur makro atau makronutrien Unsur ini diperlukan dalam banyak dan terdapat pada semua organisme. Yang termasuk unsur makronutrien adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, belerang, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan besi (C, O, H, N, S, P, K, Ca, Mg dan Fe). Menurut Irianto (2007) unsur makro merupakan 95% dari bobot kering sel dan semuanya berada dalam senyawaan yang sama dalam tiap sel (protein, lemak, karbohidrat, DNA, RNA) dan juga pada virus. a. Nitrogen dan Sulfur Kedua unsur ini harus berada dalam bentuk reduksi untuk kombinasi organik, misalnya nitrogen sebagai asam amino (R-NH2) atau sulfur sebagai persenyawaan sulfhidril (R-SH). Beberapa jenis mikroba mampu mereduksi nitrogen atmosfer untuk sintesis persenyawaan organik dalam sel (fiksasi nitrogen biologis). Sedangkan organisme yang tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengkatalisis reduksi N dan S harus mendapatkan unsurunsur ini dalam bentuk sudah direduksi, misalnya N sebagai garam amonium atau sebagai persenyawaan organik yang mengandung N seperti asam-asam amino, S sebagai H2S atau sulfida lain atau persenyawaan organik yang mengandung S seperti persenyawaan merkapto. b. Hidrogen dan Oksigen Unsur-unsur ini digunakan biasanya sebagai air untuk keperluan seperti pelarutan, hidrolisis, ionisasi, osmosis, dan sebagainya. Dalam bentuk molekul, unsur-unsur ini mempunyai fungsi lain.

1. Hidrogen molekuler Beberapa mikroorganisme menggunakan hidrogen molekuler sebagai sumber energi. Beberapa organisme tersebut dapat tumbuh dalam larutan yang seluruhnya mengandung mineral, dengan menggunakan CO2 dari udara sebagai sumber karbon dan mengoksidasi H2 menjadi H2O sebagao sumber energi. 2. Oksigen molekuler Peranan oksigen molekuler sangat penting terutama dalam mekanisme memperoleh energi pada sel dan mempunyai hubungan lain terhadap kehidupan sel. Sumber dan pemakaian oksigen berbeda-beda pada berbagai spesies. i) Obligat aerob, membutuhkan O2 yang sangat banyak sebagai akseptor akhir dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob. ii) Obligat anaerob, mikroorgganisme yang termasuk golongan ini tidak membutuhkan oksigen bebas, bahkan jika kontak dengan oksigen akan mengakibatkan penghambatan atau mematikan organisme tersebut. Karena tidak dapat menggunakan oksigen dalam proses metabolisme untuk memperoleh energi, maka energi itu diperoleh dengan menggunakan sebagian dari molekul sesuatu zat (misalnya glukosa) sebagai donor elektron dan memindahkannya ke bagian lain dari molekul tersebut, yang dengan demikian bertindak juga sebagai akseptor elektron dengan hasil keluarnya energi untuk sel itu. Proses ini dinamakan fermentasi. Bagi genus Clostridium, O2 adalah toksik karena digunakan sebagai H-akseptor untuk membentuk H2O2 dan karena organisme ini tidak dapat menguraikannya, sehingga persenyawaan ini menumpuk dan mematikan organisme tersebut. iii) Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob dapat menggunakan O2 sebagai akseptor elektron. Atau sebagai penggantinya, diambil oksigen dari garam-garam seperti NaNO3, NaSO4 atau karbonat. Penggunaan penganti ini kadang-kadang disebut juga respirasi anaerob. iv) Mikroaerofil, organisme dari golongan ini mati atau terhambat pertumbuhannya oleh tegangan oksigen penuh. Pertumbuhan terbaik bagi organisme ini ialah pada konsentrasi oksigen terbatas. v) Indiferen, ialah organisme yang tidak membutuhkan O2 bebas ataupun terhambat olehnya, kecuali dalam keadaan tertentu. Perlu diperhatikan bahwa dalam pembicaraan mengenai kebutuhan bahan-bahan berbentuk gas maksudnya adalah unsur-unsur atau persenyawaan-persenyawaan yang berbentuk gas dalam suhu dan tekanan yang normal. Tetapi dalam peranannya sebagai substrat untuk pertumbuhan mikroba bahan-bahan ini harus berada dalam keadaan larut dalam air. c. Karbon

Telah lama diketahui bahwa dalam memenuhi kebutuhan karbon, organisme dapat dibagi dalam dua golongan dengan alasan sebagai berikut. 1. Organisme itu dapat semata-mata hidup dari diet bahan anorganik (diet mineral) dengan menggunakan CO2 atau karbonat sebagai satu-satunya sumber akrbon. Golongan ini disebut aytotrof. 2. Tidak dapat menggunakan CO2 sebagai satu-satunya sumber karbon, tetapi membutuhkan satu atau lebih zat organik (glukose, asam amino). Metabolisme aerob silklus TCA bersifat esensial, oleh karena itu semua mikroorganisme aerob dan fakultatif aerob dapat mengikat CO2 yang merupakan hasil respirasi, sehingga gas ini tidak biasa ditambahkan pada medium pembiakan. Tetapi bila biakan sangat banyak pengudaraannya (aerasi), khususnya bila sel itu densitasnya rendah, maka CO2 begitu dibentuk dapat terbawa ke luar oleh udara dan dengan demikian tidak akan yampak adanya pertumbuhan. 2. Unsur mikro atau mikronutrien Adalah unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Menurut Irianto, (2007) zat-zat yang tidak menghasilkan energi pada sel tetapi mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk menjalankan fungsi sel diberi bermacam-macam nama seperti nutrilit esensial, faktor tumbuh atau mikronutrien. Mikronutrien menurut Irianto, (2007) dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Mikronutrien anorganik Beberapa unsur logam berat (Co, Mo, Cu, Zn) sangat dibutuhkan untuk kehidupan sel meskipun jumlah yang digunakan sangat sedikit. Kadang-kadang jumlah ini sangat kecil sehingga sukar dideteksi atau bila ditemukan tidak mudah dapat dipastikan apakah zat itu bersifat fungsional atau tidak. Zat-zat itu disebut unsur pelacak (trace element) atau mikronutrien anorganik. Zat-zat tersebut biasanya berfungsi sebagai molekul kecuali dalam enzim-enzim dan vitamin tertentu, misalnya Co dalam vitamin, B12, Mo dalam nitrase. b. Mikronutrien organik Contoh mikronutrien organik adalah vitamin dan beberapa asam amino seperti triptofan. Banyak spesies mikroorganisme dapat membuat triptofan sendiri sehingga tidak memerlukan penambahan dalam makanannya. Zat-zat yang bertindak sebagai mikronutrien organik untuk banyak spesies adalah purin dan pirimidin, komponen-komponen dari DNA dan RNA. 3. Zat-zat pelengkap Banyak organisme memerlukan mineral tertentu untuk pertumbuhan dan kegiatan lainnya. Unsur-unsur yang pelengkap tidak dapat disintesis dari komponen sederhana dan termasuk komponen dasar sel. Termasuk dalam zat pelengkap ini misalnya kelompok zat asam-asam amino, senyawa-senyawa pirimidin dan purin serta vitamin-vitamin. Asam-asam amino dan asam-asam nukleat oleh sel-sel diperlukan dalam jumlah yang sesuai sebaliknya vitamin-

vitamin merupakan bagian dari ko-enzim-ko-enzim dan gugus protestik yang mempunyai fungsi enzimatik katalitik dan digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit. Organisme yang memerlukan zat pelengkap dinamakan auksotrof dan sebaliknya yang tidak memerlukan disebut fototrof. Nutrisi Bakteri Berikut adalah tabel nutrisi yang diperlukan oleh bakteri, sumbernya, serta fungsinya: Tabel 3. Nutrisi makronutrien yang dibutuhkan bakteri % berat Elemen kering* Sumber FungsiMakronutrien Konstituen utama dari bahan material sel Konstituen dalam bahan material sel dan cairan sel; O2 adalah akseptot electron dalam respirasi aerobik

Karbon

50

senyawa organik atau CO2

Oksigen

20

H2O, senyawa organik, CO2 dan O2

Nitogen

14

Konstituen daam asam NH3, NO3, Senyawa organik, amino, asam nukleat, dan N2 koenzim Konstituen dari senyawa organik dan cairan sel. Juga penting bagi pembentukan energi sebagai proton Konstituen asam nukleat, nukleotida, fosfolipid

Hidrogen

8

H2O, senyawa organik, H2

Fosforus

3

Fosfat organik (PO4)

Tabel 4. Nutrisi Mikronutrien yang dibutuhkan bakteri % berat Elemen kering* Sumber FungsiMikronutrien SO2, H2S, S, senyawa sulfur Konstituen dari senyawa organik ionik dan beberapa koenzim Garam kalium Kation selular utama dan kofaktor untuk enzim-enzim

Sulfur Kalium

1 1

tertentu Kation sel dan kofaktor untuk beberapa reaksi enzim tertentu Kation sel, kofaktor untuk enzim tertentu, dansalah satu komponen endospora Komponen sitokrom dan protein lain serta salah satu kofaktor untuk beberapa reaksi enzim

Magnesium

0,5

Garam magnesium

Kalsium

0,5

Garam kalsium

Besi

0,2

Garam besi

*% berat kering tersebut untuk sel sejenis E. coli dalam fase pertumbuhan eksponensial. Kebutuhan akan nutrisi mencerminkan kemampuan sintesis mikroba dan kondisi lingkungan hidupnya. jika nutrisi yang diperlukan selalu tersedia di lingkungan tempat tinggalnya, kemampuan mikroba tersebut untuk sintesis senyawa tersebut akan hilang. Misalnya, pada bakteri Streptococcus yang hidup di membrane mukosa dan usus dimana selalu tersedia nutrisi, kemampuannya untuk sintesis senyawa-senyawa yang diperlukan sebagai nutrisi menjadi hilang. Pengantar tentang bakteri (Filzahazny,2008) Nutrisi Kapang (Jamur) Kapang menggunakan makanan dari sederhana sampai kompleks. Umumnya dapat memproduksi enzim hidrolitik, misal: amilase, pektinase, proteinase dan lipase. Dapat tumbuh baik pada makanan yang mengandung pati. Dalam pertumbuhannya kapang juga membutuhkan air dan kebutuhan oksigen. Fungi merupakan organinisme heterotrof sehingga memerlukan bahan organik dari luar untuk kebutuhan nutrisinya. Sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana. Jamur juga dapat menghancurkan atau menguraikan sampah, kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lainnya. Fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup yang disebut dengan inang. Fungi ini disebut dengan parasit obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme yang mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya, selanjutnya hidup pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit. Fungi saprofit maupun fungi parasit, dapat bertahan hiduo dengan mensekresikan enzim dari dalam tubuhnya untuk menguraikan/mendegradasi berbagai macam materi organik dari substratnya menjadi nutrisi sederhana yang terlarut. Nutrisi yang telah berada dalam bentuk terlarut tersebut

selanjutnya diserap oleh selnya baik secara pasif maupun dengan transpor aktif (Kusnadi, 2003). Menurut Tarigan (1988), faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur antara lain: 1. Faktor air Umumnya jamur membutuhkan kadar air yang lebih rendah dibandingkan dengan bakteri. 2. Faktor oksigen Oksigen berperan dalam respirasi, jamur umumnya bersifat aerobik karena membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. 3. Faktor makanan atau substrat Umumnya jamur dapat menggunakan banyak sumber makanan dari senyawa kimia yang sederhana sampai yang kompleks http://iqbalali.com/2011/04/01/nutrisi-bagi-mikroba/

NUTRISI Super Pemicu EnergiKamis, 10/5/2012 | JIBI/Solopos/detikhealth | Dilihat: 1272 KaliShare

SHARE: Facebook | Twitter | Google | PRINT

Ilustrasi (thinkstock )

JAKARTA--Agar siap menghadapi hari, tubuh memerlukan makanan yang memberikan energi. Ada beberapa nutrisi yang dengan cepat meningkatkan energi, tapi tidak semua sehat terutama karena kandungan kalori yang tinggi. Namun beberapa nutrisi ini terbilang super, karena mampu meningkatkan energi secara instan dengan cara yang sehat. Berikut beberapa nutrisi sehat dan super yang bisa meningkatkan energi secara instan, seperti dilansir timesofindia, Kamis (10/5/2012): 1. Teh Ginseng Teh ginseng telah dikenal selama berabad-abad sebagai antioksidan. Ginseng juga merupakan stimulan yang memberikan peningkatan energi dan konsentrasi. Sulit untuk menemukan ginseng kering, apalagi

segar, sehingga sering merekomendasikan mendapatkan energi dari akar kuno ini melalui secangkir teh ginseng. Kehangatan akan memiliki efek menenangkan pada saraf sekaligus memberikan energi. 2. Pisang Pisang menawarkan tiga peningkat energi alamiah, yaitu gula berupa sukrosa, fruktosa dan glukosa. Oisang pilihan yang jelas untuk dorongan energi yang cepat. Pisang juga mengandung serat, yang akan membantu mempertahankan kadar glukosa dalam darah, sehingga memberikan Anda sebuah sumber energi yang stabil selama periode yang lebih lama. 3. Keju Tua Keju tua mengandung kadar tinggi dari asam amino tyramine, yang dikenal karena kemampuannya untuk mendorong sekresi hormon stimulan dalam tubuh. Jadi, waktu berikutnya Anda membutuhkan dorongan, coba sepotong Parmesan, Stilton, atau keju keras lainnya. Tapi tetap hati-hati untuk tidak makan secara berlebihan. 4. Stroberi Stroberi rendah kalor, banyak mengandung vitamin C, mangan dan serat. Satu porsi stroberi, tinggi serat dan sumber yang sangat baik dari vitamin C. Selain itu, stroberi juga mengandung antioksidan yang membantu memperbaiki jaringan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan kerusakan akibat radikal bebas yang berlebihan.

http://www.solopos.com/2012/lifestyle/kesehatan/nutrisi-super-pemicu-energi-184723