Upload
drgdondy
View
1.330
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paparan tentang salah satu nutrisi untuk jaringan periodontal ( vitaminc c, calcium dan fish oil )
Citation preview
Nutrisi pada jaringan periodontal
BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Masih rendahnya status kesehatan pada seseorang yang berdampak pada
kesehatan rongga mulut dan juga rendahnya ketercukupan gizi . Hal ini
disebabkan antara lain karena faktor lingkungan dan tercemarnya udara.
Disamping itu, faktor perilaku juga berpengaruh untuk terjadinya penyakit
penyakit lainnya dan bersifat kronis, seperti jantung, kanker, dan lain-lain.
Untuk menjaga kesehatan tubuh yang juga menyangkut kesehatan rongga
mulut dibutuhkan zat gizi. Zat gizi adalah senyawa atau unsur-unsur kimia yang
terkandung dalam makanan dan diperlukan untuk metabolisme di dalam tubuh
secara normal. Zat gizi ini kita dapat dari bahan makanan. Makanan adalah
bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur-unsur kimia yang
dapat berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
Makanan yang sehat akan berpengaruh pada kesehatan tubuh secara umum
dan juga bisa berpengaruh terhadap rongga mulut yang merupakan bagian dari
tubuh kita
Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi pada masyarakat
yang diakibatkan oleh salah satunya adalah ketidak pedulian masyarakat
tentang pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut.
Penyakit periodontal adalah penyakit keradangan dengan pengaruh langsung
pada nutrisi yang kurang bermakna. Tetapi ada beberapa keadaan yang
memainkan peranan yang penting yaitu salah satunya adalah defisiensi dari
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
1
vitamin c yang menyebabkan scurvy pada gingiva dimana gingiva bisa
kehilangan dukungan kolagen pada jaringan periodontal ligamennya.
Jaringan periodontal adalah jaringan penyangga gigi yang merupakan salah
satu elemen yang sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
secara keseluruhan, dimana kesehatan rongga mulut merupakan salah satu
cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
2
Bab.II Tinjauan Pustaka
2.1 Nutrisi dan kesehatan rongga mulut
Nutrisi atau zat gizi memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan
tubuh pada umumnya, dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Nutrisi
mempengaruhi kesehatan mulut dalam banyak hal.
Nutrisi juga penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi
dan dalam menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan
kesehatan gigi. Nutrisi untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi
yang diperlukan tubuh karena masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa
pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi penting untuk kalsifikasi
optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada masa balita dan anak-anak penting
untuk pertumbuhan gigi tetap.
Meningkatnya masalah gizi, tentunya berdampak pula pada peningkatan
prevalensi penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah
buruknya masalah gizi tersebut. Mengetahui hubungan antara status gizi dan
kesehatan gigi dan mulut menjadi penting karena seringkali terdapat
karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut yang lebih
sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi
nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali
memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut. (Moyers 1988)
2.2. Jaringan periodontal
Salah satu jaringan yang terdapat di rongga mulut adalah jaringan
periodontal atau jaringan penyangga gigi. Jaringan ini terdiri dari gingiva,
periodontal ligament, processus alveolaris dan sementum. Kesemua jaringan
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
3
ini membutuhkan nutrisi bagi kesinambungan proses regenerasi pada sel sel
didalamnya.
Jaringan periodontal merupakan salah satu penyokong utama kesehatan di
dalam rongga mulut.Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi
gigi dan berfungsi sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum,
ligamen periodontal dan tulang alveolar.
Permulaan terjadinya kerusakan biasanya timbul pada saat plak bakteria
terbentuk pada struktur gigi, meluas disekitarnya dan menerobos sulkus gingiva
yang nantinya akan merusak gingiva disekitarnya. Plak menghasilkan sejumlah
toksin bakteri yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam
perkembangan penyakit periodontal.
Peradangan pada gingiva dan perkembangannya pada bagian tepi permukaan
gigi terjadi ketika koloni mikroorganisme berkembang.
Bentuk penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adalah proses
inflamasi dan mempengaruhi jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa
adanya kerusakan tulang, keadaan ini dikenal dengan Gingivitis.
Apabila penyakit gingiva tidak ditanggulangi sedini mungkin maka proses
penyakit akan terus berkembang mempengaruhi tulang alveolaris, ligamen
periodontal atau sementum, keadaan ini disebut dengan Periodontitis.
Penyakit periodontitis adalah silent disease, artinya penderita tidak akan
pernah menyadari kalau mereka terkena kelainan ini sampai akhirnya gigi
mereka akan tanggal sendiri tanpa tanda tanda sebelumnya.
2.2.1. Penyakit periodontal dan gizi
Penyakit periodontal berhubungan dengan keadaan umum seseorang, artinya
bila keadaan kesehatan umum bagus disertai dengan menjaga kesehatan rongga
mulut dan menghilangkan factor- faktor yang menyebabkan iritasi pada rongga
mulut sebagai salah satu pemicu penyakit periodontal maka bila usaha ini
dilakukan dengan baik, penyakit periodontal bisa dicegah dengan sedini
mungkin.
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
4
Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi, yang utamanya disebakan
oleh biofilm mikroba, yang menyebabkan keradangan , hilangnya tulang
alveolar dan hilangnya perlekatan klinis.
Terdapat faktor lokal dan sistemik yang berhubungan dengan keparahan dan
progesi dari penyakit periodontal.
Faktor sistemik meliputi merokok, diabetes mellitus, stress , osteoporosis,
status respon immune host dan ada tidaknya subgingival pathogen yang
berimplikasi pada penyakit periodontal ini.
Menurunnya respon imunitas host dan defisiensi nutrisi akan meningkatkan
resiko dan keparahan penyakit periodontal. Beberapa nutrisi mempunyai
peranan yang penting dalam peranannya pada fungsi sel immune dan produksi
sel sel immune ini. Status nutrisi mempengaruhi produksi dan pelepasan
sitokin.
2.3 Nutrisi yang berperan pada jaringan periodontal
Nutrisi yang berperan pada jaringan periodontal antara lain adalah
sebagai berikut :
Vitamin C
Vitamin C yang disebut juga dengan ascorbic acid, memiliki fungsi
menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan
gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi, dimana jika terjadi
defesiensi zat besi dalam tubuh maka kita akan rentan terkena karies. Ia pun
juga dapat menghambat produksi nitrosamin , satu zat pemicu kanker.
Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan
membantu penyembuhan luka. Jika seseorang mengalami kekurangan
defesiensi vitamin ini maka gingiva-nya akan mengalami hiperplasia
(pembesaran) yang mungkin diikuti dengan gejala klinis berupa gusi merah
kebiruan, ulserasi, dan mudah berdarah. Manifestasi defesiensi vitamin C
dalam mulut biasa dikenal dengan nama penyakit “Scurvy”
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
5
Manifestasi kekurangan vitamin C dalam mulut :
- Gingiva membengkak, hiperplasia, edem jaringan ikat gingival
- Gingiva berwarna , merah kebiruan atau keunguan dengan purpura
- Gingiva mudah mengalami perdarahan
- Proses penyembuhan gingiva menjadi lambat
Calcium
Kalsium adalah mineral yang berjumlah sangat banyak ditubuh. Laki
laki membutuhkan tiga pound kalsium dan perempuan membutuhkan
sekitar dua pound. Sebagian besar kalsium yatu sekitar 99% ditemukan
pada tulang dan gigi ( council, 1989 ; whitney et al,1996) dengan
sekitar satu persen pada jaringan lunak dan bagian tubuh yang yang
mengandung air dimana kalsium ini akan mengalami proses regulasi
yang normal dalam tubuh ( whitney et al, 1996 )
Terdapat dua jenis kalsium yaitu kalsium yang terikat kuat dalam
tulang dan yang kedua jenis kalsium yang dengan mudah ditemukan
didalam tulang. Tulang rangka merupakan penyimpan yang baik dari
kalsium ini. Tubuh akan menyimpan kalsium dari simpanan pada tulang
rangka bila tingkat kalsium ini rendah dan mengembalikan pada tulang
bila dibutuhkan.
Tubuh akan menyerap kalsum lebih banyak bila terjadi defisiensi dari
kalsium. Faktor yang memperbaiki penyerapan dari kalsium adalah
ketercukupan dari protein magnesium, pospor dan vitamine D. Kondisi
yang membuat penyerapan kalsium menjadi buruk adalah karena
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
6
konsumsi alkohol, kopi, gula dan medikasi seperti diuretic, tetrasiklin,
alumunium yang terkandung didalam antasida atau stress yang
semuanya faktor ini bisa mengurangi keefektifan dari penyerapan
kalsium.
Fungsi dari kalsium adalah sebagai berikut : ( sourer, 1995, whitney,et
al 1996), sizer at al 1997)
Membangun dan membentuk juga mempertahankan tulang dan gigi,
fungsi ini berguna untuk mencegah osteoporosis.
Merupakan komponen vital yang penting untuk sistem pembekuan
darah dan juga untuk membantu proses penyembuhan suatu luka
Mengontrol tekanan darah, transmisi saraf dan melepaskan
neuroepinefrin
Kalsium juga merupakan komponen yang essensial untuk memproduksi
enzyme dan hormone yang mengatur pencernaan, metabolism lemak
dan energy
Kalsium membantu transport dari ion
Sebagai elemen untuk kontraksi otot
Membantu mempertahankan keseluruhan sel dan jaringan ikat tubuh
agar berfungsi dengan optimal
Kalsium membantu untuk mencegah penyakit periodontal
Produk dari makanan yang mengandung kalsium ini terdapat pada susu
dan produknya, keju, yoghurt,bayam dan sebagainya.
Suatu study menunjukkan bahwa intake vitamin c dan calcium yang
berkurang mampu untuk meningkatkan resiko perkembangan penyakit
periodontal.
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
7
Study yang lainnya juga menunjukkan bahwa diet calcium yang rendah
bisa meningkatkan keparahan panyakit periodontal.
Omega-3 ( asam lemak polyunsaturated)
Asam lemak omega 3 polyunsaturated (O-3 PUFAs ) merupakan salah
satu zat gizi yang bisa didapatkan dari minyak ikan . Komponen utama
dari asam lemak ini adalah EPA ( eicosapentoic acid) dan DHA
( docosahexaenois acid). Khasiat dari Minyak ikan ini telah diteliti
merupakan salah satu zat gizi yang berguna untuk jaringan periodontal.
Minyak ikan ini mempunyai khasiat anti atherogeneicity, anti agregasi
platelets, anti arhitmia, hypolipidemic dan sifat anti radangnya
Defisiensi nutrisi- nutrisi diatas telah dilaporkan mampu untuk
mengurangi kemampuan host mengeluarkan respon keradangan sebagai
antisipasi bakteri pathogen periodontal yang menyerang rongga mulut.
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
8
BAB III. PEMBAHASAN
Vitamine C ( asam askorbat) merupakan antioksidan yang sangat efektif yang
juga merupakan kofaktor enzim untuk biosintesa kolagen, dimana defisiensi
vitamin mempengaruhi hidroksilasi dari prolin. Secara klinis vitamin C ini
membantu elastisitas kulit, membantu penyerapan besi dan memperbaiki
resistensi terhadap infeksi ( Mazzotta et al 1994). Defisiensi vitamin c yang
berat dikenal dengan scurvy. Gambaran dari scurvy ini adalah pendarahan dari
seluruh membrane mukosa, dan adanya nyeri yang sangat. Defisiensi vitamin c
dan memicu terjadinya sindroma periodontal yang parah disebut dengan scorbut
gingivitis yang ditandai adanya ulser pada gingival dengan manifestasi
keunguan pada gingival.
Mekanisme dari vitamin C terhadap jaringan periodontal ini dari beberapa ahli
adalah sebagai berikut :
Merubah kemampuan neutropil dan fungsinya yang disebabkan oleh
karena melemahnya kemampuan kemotaktik ( nishida et al 2000b)
Perubahan dari komposisi saliva, terutama yang berhubungan dengan
meningkatnya glukokortikoid, yang memicu pertumbuhan berlebihan
periodontopathogen ( enwonwu, 2002 )
Kesemua faktor yang disebutkan diatas bisa mempengaruhi kesehatan jaringan
periodontal.
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
9
Sedangkan fungsi dari calcium adalah membantu mempertahankan
keseluruhan sel dan jaringan ikat tubuh agar berfungsi dengan optimal,
sehingga proses regenerasi dan reparasi dari jaringan akan terjadi dengan baik.
Defisiensi dari calcium bisa memicu hilangnya calcium dari tulang yang
mengakibatkan terjadi nya deformitas pada tulang rangka dan juga tulang
rahang.
Omega-3 polyunsaturated fatty acid (0-3 PUFAs) adalah asam lemak esensial
yang pada makanan yang bersumber dari minyak ikan. Komponen utama
minyak ikan ini adalah eicosapentonic acid (EPA) dan docosahexaenoid acid
( DHA).
Asam arachidonut yang dilepaskan dari membrane pospolipid dan
menghasilkan ecosinamide merupakan mediator pada kerusakan jaringan
periodontal ( Offenbachter et al 1966).Asam arachidonat menghasilkan
Prostaglandin (PG) yaitu E2 yang merupakan mediator potent kerusakan
periodontal pada periodontal disease.Peranan dari minyak ikan ini adalah
berkompetisi dengan arachidonat acid melalui jalur cyclooksigenasi dan
lipoksigenase untuk megurangi metabolit Arachidonut acid, yang berakibat
pada penurunan PGE2 sebagai mediator kuat kerusakan jaringan periodontal.
Defisiensi nutrisi telah dilaporkan mampu untuk mengurangi
kemampuan host untuk mengeluarkan respon keradangan sebagai antisipasi
bakteri pathogen periodontal yang menyerang rongga mulut. Defisiensi juga
menyebabkan efek yang beruntun pada imunitas dan juga pola kesembuhan
reparasi regenerasi jaringan tubuh.
Diet yang sehat, bersamaan dengan menghilangkan biofilm sebagai media
pemicu periodontal disease merupakan aspek yang penting untuk mencegah
penyakit periodontal, mengurangi keparahannya dan memperbaiki hasil dari
perawatan penyakit periodontal.`
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
10
Referensi
Whitney EN, Rolfes SR. 2002. Understanding Nutrition 9th Ed
Wadsworth/ Thompson learning
Nishida M, grossi SG, Dunford RG, Ho AW, Trevisan M, genco
RJ.2000. dietary vitamin c and the risk for periodontal disease. J
periodontal 71, 1215-1223
Enwowu CO. 1995. Interface of malnutrition and periodontal
disease.Am J Clin Nutr 61, 430-436
Mazotta MY. 1994. Nutrition and wound healing. J Am pediatric med
association 84, 456-462
Offenbachter S, Salvi GE, 1999. Induction of prostaglandin release from
macrophages by bacterial endotoxin. Clin infect Dis 28, 505-513
Offenbachter S, Williams RC, jeffcoat MK, howell TH, Odle BM, smith
MA, Hall CM,1993, effect of NSAID on beagle crevicular
cyclooxygenase metabolites and periodontal loss, J periodont Res 27,
207-213
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
11
Nutrisi pada jaringan periodontal, oleh : DondyPeserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UNAIR
2011
12